• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SURAT-MENYURAT SISWA DI SMK BM TELADAN MEDAN T.P 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SURAT-MENYURAT SISWA DI SMK BM TELADAN MEDAN T.P 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

MAKE A MATCHDALAM UPAYA MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SURAT MENYURAT SISWA DI SMK

BM TELADAN MEDAN T.P 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

TUTI SULASTRI SIMAMORA NIM. 7103341119

FAKULTAS EKONOMI UNVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, untuk

segala cinta kasih, berkat, dan anugrahNya yang melimpah, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A MatchDalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Surat-Menyurat Siswa di SMK BM Teladan Medan Tahun Pembelajaran

2014/2015”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program studi Pendidikan

Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skrispsi ini, penulis menerima banyak dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis

ingin menyampaikan rasa hormat dan terimaksih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, M.S, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Administrasi Perkantoran dan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan selama penulis dalam masa perkuliahan.

5. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

(6)

6. Bapak Drs. Winter Naibaho, selaku Kepala Sekolah SMK BM Teladan

Medan dan Ibu Dra. Mariaty Purba selaku Guru Bidang Studi

Surat-Menyurat, Bapak/Ibu Guru dan staff pegawai, serta siswi Kelas X

Administrasi Perkantoran SMK BM Teladan Medan yang telah membantu

penulis dalam pelaksanaan penelitian.

7. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, R. Simamora dan M.

Napitupulu, penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang tiada

batasnya untuk segala cinta, doa, pengorbanan, semangat, dukungan,

perhatian, dan sebuah kesempatan terindah yang diberikan bagi penulis dalam

menggapai mimpi untuk masa depan yang indah. Mereka adalah malaikat

kiriman Tuhan. Kepada kedua kakak terkasih; Vera Tiohelen dan Duma

Fransisca, terimakasih untuk doa, dukungan, dan motivasinya. Kepada ketiga

abang tercinta; Pangihutan Nathanael, Doni Adel Wert, Bernand Marthin,

terimakasih untuk doa, semangat, dan pengorbanan yang mengajari penulis

untuk bangkit, dan mendukung penulis untuk meraih mimpi. Terkhusus untuk

kehadiran malaikat kecil nan lucu “Blessa Charenita Gratia” yang turut

memberikan warna dalam keluarga ini.

8. Sahabat-sahabatku; Santi, Ventry, Vera, Yuli, kak Yen, dan Siska,

terimakasih untuk waktu yang berharga, doa, dukungan, mimpi yang

mengagumkan, dan setiap memori yang tak terlupakan. Terkhusus untuk

Nelsy Rani, Venny, terimakasih untuk semangat, dukungan, dan setiap

(7)

9. Kepada seluruh komponen pelayanan UKMKP, terkhusus “Teenagers SG;

Ventry, Vera, Yuli, dan PKK ku Ka Liza, Ka Helen”. Adik-adikku terkasih

“Tegar SG; Juanty, Lenny, Mangatur, Risky, Yenni, dan Yuni”, serta “Aurora

SG; Hendang, Jasa, Junianto, dan Sri Yulina”. Pengurus UKMKP UP FE

periode 2014 “Satahi Saoloan (STSO) Kordinasi”; Vera, Ventry, Syardis,

Herman, dan Darto. Pengurus UKMKP periode 2014; Bg Hutri, Sonti, Dewi,

Sinta, Ricky, Echo, Vince, Helma, Amoy, Nova, Evi, Oripa, Roni, Ka

Dosma, dan Melda. Warga Sekret (WS) Perkauman 11; Frengky, Herman,

Ijes, Po, Rammen, Syardis, Uli, Ventry, Vera, terimakasih untuk doa,

dukungan, dan semangat untuk tugas mulia yang kita kerjakan.

10. Teman-teman seperjuangan kelas ADP Ekstensi 2010 dan teman-teman PPLT

SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, terimakasih untuk semangat dan

setiap kenangan yang kita lalui.

Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis menerima setiap kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga bermanfaat.

Medan, Agustus 2014

Penulis,

(8)

ABSTRAK

Tuti Sulastri Simamora, NIM : 7103341119. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Surat-Menyurat Siswa di SMK BM Teladan Medan T.P 2014/2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan. 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar surat-menyurat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar surat-menyurat siswa di kelas X AP SMK BM Teladan Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipemake a match.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK BM Teladan Medan yang beralamat di Jl. Pukat IV no. 52 Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP dengan jumlah siswa 25 orang. Objek penelitiannya adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipemake a match.

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan adanya peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 16% atau 4 orang siswa yang termasuk kategori aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 80% atau 20 orang siswa dalam kategori aktif. Maka terjadi peningkatan sebesar 64% . Selanjutnya dari hasil penelitian diperoleh data nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pretest dengan nilai rata-rata 33,8. Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 10 orang siswa atau 40% dengan rata-rata 55, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajarnya ialah 20 orang siswa atau 80% dengan nilai rata-rata 80,48 terjadi peningkatan sebesar 40%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X AP SMK BM Teladan Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

(9)

ABSTRACT

Tuti Sulastri Simamora. NIM : 7103341119. Implementation of Study Model of Cooperative TypeMake A Matchto Increase Activity and Correspondence Students Learning Result Class X AP at SMK BM Teladan Medan at Academic Year of 2014/2015. Thesis. Department of Economic Education, Office Administration Program, Economic Faculty. State University of Medan. 2014.

The problem in this research is the low activity and student’s result of learning in correspondence. This study aims to determine the increase correspondence activity and the learning outcomes of students in the class X AP SMK BM Teladan Medan Year of Learning 2013/2014 through the implementation of study model of cooperative type make a match.

This research was conducted at SMK BM Teladan Medan is located at di Jl. Pukat IV no. 52 Medan. Subject in this study X AP is the number of students in grade 25 students . The research object is the implementation of study model of cooperative type make a match.

From the results student observation sheet showed an increase in activity from the cycle I to cycle II. In cycle I obtained 16% or 4 students including students who are active category. While in the cycle II obtained 80% or 20 students in active category. Then an increase of 64%. Hereinafter from the results of the research data showed the average value of student learning outcomes at pretest with average value of 33,8. Hereinafter of the data values students learning outcomes in the cycle I the number of students who pass the study was 40 % or 10 students with in average of 55, while in the cycle II the number of students who completed the learning is 80% or 20 students with an average value of 80,48 an increase of 40%.

It can be concluded that the implementation of study model of cooperative type make a match can increase activity and student learning outcomes X AP SMK BM Teladan Medan at academic 2014/2015.

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah ...4

1.3 Batasan Masalah...5

1.4 Rumusan Masalah ...5

1.5 Pemecahan Masalah ...6

1.6 Tujuan Penelitian...6

1.7 Manfaat Penelitian...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8

2.1 Kerangka Teori ...8

2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif ...8

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif TipeMake A Match...11

2.1.3 Aktivitas Belajar...13

2.1.4 Hasil Belajar Surat-Menyurat...16

2.2 Penelitian Yang Relevan ...18

(11)

2.4 Hipotesis Tindakan...21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...23

3.2 Subjek Penelitian...23

3.3 Objek Penelitian ...23

3.4 Defenisi Operasional ...23

3.5 Prosedur Penelitian...24

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...30

3.7 Teknik Analisis Data...33

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...36

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ...36

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa...36

4.1.2 Hasil Belajar Siswa ...39

4.2 Analisis Data ...41

4.3 Pembuktian Hipotesis...44

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ...45

4.4.1 Siklus I...45

4.4.2 Siklus II ...48

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ...53

5.1 Kesimpulan ...53

5.2 Saran...54

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan Kelas...27

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...30

Tabel 4.1 Perolehan Skor Aktivitas Siswa...37

Tabel 4.2 Hasil Belajar Surat-Menyurat Siswa...38

Tabel 4.3 Nilai rata-rata Hasil Belajar Siswa...39

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I ...46

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Silabus ...57

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)...65

3. Materi Pelajaran ...76

4. Contoh Kartu...82

5. Soal Pretest...83

6. Soal Postest Siklus I ...84

7. Soal Postest Siklus II...85

8. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ...86

9. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II...88

10. Perolehan Hasil Belajar Siswa Pada Awal Sebelum Tindakan (Pretest) ...90

11. Perolehan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (Postest I)...91

12. Perolehan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II (Postest II) ...92

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam upaya pembangunan suatu bangsa, kualitas pendidikan memegang

peranan yang sangat penting. Apabila pendidikan mempunyai kualitas yang baik,

tentu akan mendorong pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Masa depan

pendidikan salah satunya tentu berada di tangan siswa-siswi harapan bangsa yang

kelak menjadi motor pembangunan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kualitas

pendidikan kita saat ini masih jauh dari yang kita harapkan, bisa dilihat dari

kualitas siswa-siswi kita, dimana minimnya siswa yang mampu mengukir prestasi.

Rendahnya kualitas pendidikan bangsa tidak melulu kesalahan para siswa.

Hal ini justru merupakan tanggungjawab kita bersama sebagai warga negara.

Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi berlangsung seumur hidup

dan dilaksanakan di dalam berbagai lingkungan, baik lingkungan keluarga,

sekolah, maupun masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan

tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Hal ini juga tentu tidak lepas dari campur tangan para guru sebagai tenaga

pendidik anak bangsa. Guru mempunyai potensi yang cukup besar dalam

mempengaruhi perkembangan siswa, baik dari segi cara mengajar, pemberian

motivasi, serta kepedulian guru terhadap siswanya. Untuk itu, sangat diperlukan

guru-guru sebagai tenaga pendidik yang profesional untuk meningkatkan kualitas

(15)

2

Untuk meningkatkan kualitas para guru sebagai tenaga pendidik,

pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya diantaranya, diklat,

program sertifikasi guru, PLPG, pra jabatan, dll dimana semuanya dimaksudkan

untuk meningkatkan kualitas para guru. Namun hal tersebut juga ternyata belum

cukup untuk menghasilkan guru yang profesional. Sering didapati guru hanya

sekedar menghabiskan bahan pelajaran tanpa memikirkan pemahaman dan

penguasaan materi oleh siswa. Guru mengajar tidak berdasarkan Standar

Kompetensi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, bahkan di beberapa daerah

masih ada guru yang tidak mempunyai RPP sebagai acuan dalam proses

pembelajaran. Guru juga sudah merasa puas dengan model pembelajaran

konvensional, seperti ceramah, dimana hanya guru yang berperan dominan dan

siswa menjadi pasif. Siswa hanya duduk, diam, mendengarkan lalu mencatat

penjelasan dari guru.

Pemilihan model pembelajaran yang tepat perlu mendapat perhatian

karena akan sangat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar. Model

pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas untuk membantu

peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang

menekankan penguasaan keahlian bagi setiap siswa yang nantinya diharapkan siap

memasuki dunia kerja dengan keahlian yang mereka peroleh selama duduk di

bangku sekolah. Namun pada kenyataannya, pengalaman penulis selama

(16)

3

wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran surat-menyurat yaitu Ibu Dra.

Mariaty Purba, model pembelajaran yang sering diterapkan oleh guru adalah

model pembelajaran konvensional yaitu ceramah, dimana dalam proses belajar

mengajar, guru akan berceramah kemudian siswa hanya mendengarkan dan

mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini tentu tidak cukup

merangsang siswa untuk lebih semangat dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Kondisi ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya

hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian siswa yang

rendah atau dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah

ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Dari 25 orang siswa di kelas tersebut, ada 18

(72%) orang siswa yang belum mencapai KKM.

Rendahnya hasil belajar siswa di sekolah ini diduga karena disebabkan

oleh kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam menguasai materi

pembelajaran. Karena selama ini model pembelajaran yang dilakukan oleh guru

adalah ceramah, dimana pengajaran yang cenderung monoton, komunikasi satu

arah, lalu pemberian latihan oleh guru. Dari hasil wawancara penulis dengan guru

bidang studi surat-menyurat juga diketahui bahwa aktivitas siswa dalam proses

belajar mengajar masih kurang atau cenderung pasif.

Oleh karena itu, perlu diadakan suatu model pembelajaran yang

mengikutsertakan seluruh siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga ikut

berpartisipasi aktif selama proses belajar mengajar. Sehingga dengan adanya

(17)

4

pelajaran, serta mampu mengkomunikasikan pikirannya kepada guru dan

teman-temannya. Selain itu, hal ini juga akan meningkatkan aktivitas siswa selama

proses belajar mengajar. Salah satu model yang dapat digunakan adalah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipemake a match.

Model pembelajaran kooperatif tipemake a matchadalah salah satu model

pembelajaran yang berorientasi pada permainan, disamping itu, model

pembelajaran ini melatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang baik dan melatih

kemampuan siswa dalam bekerjasama serta kecepatan berfikir siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match, dapat meningkatkan

semangat dan motivasi siswa. Suasana belajar yang menyenangkan akan

mendorong siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar,

hal ini tentu akan berpengaruh positif terhadap pengetahuan dan kemampuan

siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tindakan dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make A Match dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Surat-Menyurat Siswa di SMK BM Teladan Medan T.P 2014/2015”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang diterapkan pada proses pembelajaran yaitu

(18)

5

2. Rendahnya aktivitas belajar siswa di SMK BM Teladan Medan.

3. Rendahnya hasil belajar surat-menyurat siswa di SMK BM Teladan

Medan.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat demikian luasnya permasalahan sedangkan kemampuan penulis

terbatas, maka penulis membatasi masalah penelitian ini pada model pembelajaran

yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan

untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar surat-menyurat siswa kelas X AP di

SMK BM Teladan Tahun Pembelajaran 2014/2015 .

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match dapat meningkatkan aktivitas belajar surat-menyurat siswa kelas X

AP di SMK BM Teladan?

2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match dapat meningkatkan hasil belajar surat-menyurat siswa kelas X AP

di SMK BM Teladan?

1.5 Pemecahan Masalah

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar surat-menyurat siswa, guru

harus mampu menciptakan suasana belajar yang optimal sehingga membuat siswa

(19)

6

dalam mengikuti pelajaran tersebut dan akhirnya berdampak pada rendahnya hasil

belajar siswa.

Menyikapi kenyataan ini, penulis merasa perlu digunakan suatu model

pembelajaran yang mengajak siswa untuk ikut aktif, dengan menggunakan suatu

model pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang

akan penulis gunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Model pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif bekerja

sama dengan orang lain, dimana masing-masing siswa akan mendapat satu kartu

berisi pertanyaan/jawaban kemudian masing-masing siswa mencari pasangan

kartunya. Untuk menemukan pasangan kartunya, siswa dituntut harus lebih aktif

berpikir dan bertindak agar mendapatkan pasangan kartunya sebelum habis batas

waktu yang telah ditetapkan bersama antara guru dan siswa.

Berdasarkan uraian tersebut maka diharapkan melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar surat-menyurat siswa kelas X AP di SMK BM Teladan.

1.6 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar surat-menyurat

siswa kelas X AP SMK BM Teladan Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015

(20)

7

1.7 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan peneliti sebagai bahan pegangan dalam

melaksanakan tugas sebagai calon pendidik di masa yang akan datang.

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru yang mengajar bidang studi

surat-menyurat untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a

matchdalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada peningkatan aktivitas belajar siswa kelas X AP SMK BM teladan Medan

Tahun Pembelajaran 2014/2015 sebagai akibat penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Hal ini terbukti dari aktivitas

siswa pada siklus I terdapat 4 orang atau sebesar 16% siswa aktif, sedangkan

pada siklus II terdapat 20 orang atau 80% siswa aktif, maka terjadi

peningkatan sebesar 64%.

2. Ada peningkatan hasil belajar surat-menyurat siswa kelas X AP SMK BM

Teladan Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 sebagai akibat penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Hal ini terbukti dari hasil

belajar siswa pada postest siklus I, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10

orang (40%) dengan nilai rata-rata 55. Sedangkan hasil belajar siswa pada

posttest siklus II, jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 20 orang

(80%) dengan nilai rata-rata 80,48. Dengan demikian, terjadi peningkatan

hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 40%.

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mampu

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar surat-menyurat siswa secara

(22)

54

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan peneliti adalah:

1. Kepada guru, khususnya guru bidang studi surat-menyurat agar menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas X AP SMK BM

Teladan Medan sebagai alternative model pembelajaran yang dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi pada kompetensi dasar

mendeskripsikan konsep proses komunikasi.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang sama

sebaiknya dilakukan dengan jumlah pertemuan yang lebih lama dalam

penerapannya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

--- Prosedur Penelitian. Jakarta : Rhineka Cipta

Educations, Bungs. 2012. Model pembelajaran make a match. http://wbungs.blogspot.com/2012/07/model-pembelajaran-make-and-match.html. Diakses pada 4 Maret 2014.

Fauziah, dkk. “Penerapan Model Cooperative Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Klasifikasi Mahluk Hidup Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Darul Kamal Tahun 2013/2014”. Jurnal Biology Education: Vol. 2 No. 2, ISSN: 2302-416X. Diakses tanggal 16 Juli 2014

Hamalik, Oemar. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta

Hanafi, Imam, dkk. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Maningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menjumlahkan Pecahan Biasa di Kelas V SDN Dataran Bulan”. Jurnal Kreatif Tadulako Online: Vol. 1 No. 2, ISSN: 2354-614X. Diakses tanggal 16 Juli 2014

Hapsari, Natalia, dkk. “Pengaruh Metode Pembelajaran Make A Match (MM) dan Numbered Head Together (NHT) dengan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid”. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK): Vol. 1 No. 1, ISSN: 2337-9995. Diakses tanggal 16 Juli 2014

Huda, Miftahul. 2011.Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Isjoni. 2009.Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta

---Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Belajar

(24)

56

Manurung. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi Kewirausahaan Kelas X SMK N 7 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi FE. UNIMED

Muntoha, Happy Dwi Yunia, dkk. “Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA N 14 Semarang”. Economic Education Analysis Journal: Vol. 2 No. 2, ISSN:2252-6544. Diakses tanggal 16 Juli 2014

Panjaitan. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK 1 Pada Standar Kompetensi Persamaan Dasar Akuntansi SMK Swasta Raksana Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi FE. UNIMED

Rohendi, dedi, dkk. “Penerapan Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Tekonologi Informasi dan Komunikasi”. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK): Vol. 3 No. 1, ISSN: 1979-9462. Diakses tanggal 16 Juli 2014

Rusman. 2010.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Rajawali Pers.

Sardiman. 2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Sihaloho. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi Pada Standar Kompetensi Persamaan Dasar Akuntansi SMK Negeri 1 Tebingtinggi Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi FE. UNIMED

Siti, Hada. 2012. Surat Menyurat. http://hadasiti.blogspot.com/2012/07/surat-menyurat.html. Diakses pada 5 Mei 2014

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rhineka Cipta

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Gambar

Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan Kelas..................................................................27

Referensi

Dokumen terkait

penelitian dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Pada Materi Himpunan

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT PERTANYAAN DALAM.. PEMBELAJARAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yang bertujuan untuk (1) mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan tipe Scramble ,

Judul skripsi : Peningkatan Pemahaman Konsep Struktur Bumi melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match (Penelitian Tindakan Kelas pada

Alasan memilih model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk dijadikan model dalam penelitian adalah karena melihat dari aktivitas siswa selama ini

Dari permasalahan tersebut, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match (Mencari Pasangan), sehingga dengan metode ini siswa dapat lebih

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SD

104 Lampiran B.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV