• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemaparan Benzen Terhadap Terjadinya Leukemia (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemaparan Benzen Terhadap Terjadinya Leukemia (Studi Pustaka)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

PENGARUH PEMAPARAN BENZEN TERHADAP TERJADINYA LEUKEMIA

Atanasius P. K. Lameng, 2007. Pembimbing I : July Ivone, dr., MS. Pembimbing II : Lisawati Sadeli, dr.

Dalam dunia industri saat ini benzen telah menjadi bahan kimia yang banyak dipakai dan diproduksi. Penggunaan benzen demikian luas dan menyebabkan efek samping. Benzen (C6H6) adalah suatu cairan yang tidak berwarna dan mudah menguap dengan bau yang khas. Cairan ini mendidih pada 80,1 0C, sangat mudah terbakar dan uapnya sangat mudah meledak.

Benzen umumnya ditemukan pada industri yang berhubungan dengan migas maupun industri lain yang menggunakan benzen sebagai salah satu bahan dasar proses produksinya. Pekerja yang beresiko adalah pekerja yang umumnya bekerja pada industri manufaktur kulit, pembuatan sepatu, pekerja di industri penyulingan minyak, pekerja pompa bensin, pekerja pabrik lem, dan industri lain yang berhubungan dengan benzen. Salah satu efek buruk benzen adalah dapat menimbulkan leukemia. Leukemia yang paling sering terjadi adalah jenis Leukemia Mieloblastik Akut (LMA). Benzen dapat menyebabkan leukemia pada pemaparan yang relatif kecil yaitu sebesar 1 ppm selama waktu pemaparan 8 jam.

Efek genetik benzen terhadap terjadinya leukemia adalah dengan menyebabkan defek pada gen p53. Kelainan ini kemudian diikuti oleh adanya kelainan metabolisme sel, kelainan faktor pertumbuhan, adanya stres oksidatif, kerusakan DNA, regulasi siklus sel yang terganggu dan adanya kelainan pada program apoptosis.

Untuk mengatasi masalah pemaparan benzen ini adalah terutama dengan memperhatikan kesehatan kerja pada industri-industri yang beresiko yaitu dengan usaha-usaha pencegahan dan deteksi dini. Sedangkan untuk mengatasi kasus-kasus leukemia yang telah terjadi adalah menjalankan terapi yang adekuat sesuai dengan tipe leukemia yang terjadi.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

THE EFFECT OF BENZENE ON LEUKEMIA

Atanasius P. K. Lameng, 2007. Tutor I : July Ivone, dr., MS. Tutor II : Lisawati Sadeli, dr.

On industry world, nowadays, benzene has been a chemistry substance that much used and produced. The used of benzene is so widely and it cause side effect. Benzene (C6H6) is liquid that colorless, easy to vaporize, and with specific odor. It boil at 80,1 oC, it easy to burn, and the vapor is easy to explode.

It was generally found in industry relating to oil, gas and another industry using it as one of basic material of its production process. The employee with the risk is those who are generally working in industry of leather manufacture, shoes making, those in industrial oil refining, employee in gasoline station, employee in glue industry, and another industry. One of bad effect of benzene is it may cause leukemia. Leukemia that often happen is Acute Myeloblastic Leukemia (AML). Benzene may result in leukemia in relatively small 1 ppm for 8 hours.

The genetic effect of benzene on leukemia is it cause defect on gene p53. It was followed by cell metabolism disorder, growth factor disorder, oxidative stress, DNA defect, regulation of cycle cell that and disorder in apoptosis program.

To overcome with benzene matter is particularly by taking account of work health in risk industries by preventing and detection. While for leukemia cases that has happened is to do adequate therapy according to the type of leukemia happened.

(3)
(4)
(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Benzen ... 4

2.1.1 Sifat dan Struktur Kimia Benzen ... 4

2.1.2 Sejarah Penemuan Benzen ... 5

2.1.3 Sumber-Sumber Benzen ... 6

2.1.4 Farmakokinetika Benzen ... 6

2.1.4.1 Absorpsi ... 6

2.1.4.2 Distribusi ... 8

2.1.4.3 Metabolisme ... 8

2.1.4.4 Eliminasi ... 10

2.1.5 Farmakodinamika Benzen, Efek dan Toksikologi Benzen ... 11

2.1.5.1 Farmakodinamika Benzen terhadap Sistem dan Organ Tubuh ... 11

2.1.5.2 Efek dan Toksisitas Benzen terhadap Kesehatan ... 12

2.2 Leukemia ... 13

2.2.1 Definisi Leukemia ... 14

2.2.2 Sejarah Seputar Leukemia ... 14

2.2.3 Etiologi Leukemia ... 16

2.2.4 Epidemiologi dan Insidensi Leukemia ... 19

2.2.5 Klasifikasi Leukemia ... 20

2.2.6 Perbedaan Leukemia Akut dan kronis ... 21

2.2.7 Leukemia Akut ... 22

2.2.7.1 Leukemia Mieloblastik Akut (LMA) ... 25

2.2.7.2 Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) ... 31

2.2.8 Leukemia Kronik ... 35

2.2.8.1 Leukemia Mielositik Kronik (LMK) ... 35

2.2.8.2 Leukemia Limfositik Kronik (LLK) ... 42

(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

3.1 Epidemiologi dan Insidensi ... 47

3.2 Pekerjaan yang Beresiko ... 49

3.3 Nilai Ambang Terpapar Benzen yang Membahayakan ... 49

3.4 Kelainan Genetik yang Mendasari Mekanisme Terjadinya Leukemia ... 50

3.5 Pencegahan Pemaparan Benzen ... 50

3.6 Pengelolaan Kasus Leukemia karena Pemaparan Benzen ... 56

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

4.1 Kesimpulan ... 58

4.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR TABEL

Halaman

(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur kimia benzen...4

Gambar 2.2 Metabolisme benzen...10

Gambar 2.3 Leukemia Mieloblastik akut (LMA)...29

Gambar 2.4 Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)...33

Gambar 2.5 Leukemia Mielositik Kronik (LMK)...40

Gambar 2.6 Leukemia Limfositik Kronik (LLK)...45

Gambar 3.1 Respirator sekalipakai... 52

Gambar 3.2 Respirator separuh masker... 53

Gambar 3.3 Respirator seluruh muka...53

Gambar 3.4 Respirator berdaya...54

Gambar 3.5 Respirator topeng muka...54

Gambar 3.6 Alat saluran udara segar... ...55

Gambar 3.7 Alat pipa udara bertekanan...56

(9)

63 Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP

Nama : Atanasius P. K. Lameng

NRP : 0310018

Alamat : Jl. Dangdeur Indah III no. 12 Bandung Tempat/ Tanggal Lahir : Biak/ 9 Oktober 1985

Riwayat Pendidikan :

1997, Lulus SD N I Letefoho Manufahi Timor-timur 2000, Lulus SMP N I Lembang Bandung

2003, Lulus SMU N I Denpasar

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan maka turut

berkembang pula dunia industri. Penggunaan bahan kimia dalam kehidupan

sehari-hari, seperti di dunia industri pun semakin banyak. Bahan kimia telah

menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Seperti dalam dunia

pengobatan, bahan kimia telah banyak digunakan untuk menciptakan obat-obat

baru yang dapat mencegah dan mengendalikan banyak penyakit. Kemudian

dalam dunia pertanian, bahan kimia dapat digunakan untuk meningkatkan

produktivitas agrikultural, melalui penemuan obat insektisida yang baru.

Keuntungannya di satu sisi tidak ternilai, tetapi di lain pihak, bahan kimia dapat

membahayakan kesehatan kita karena dapat meracuni ekosistem.

Salah satu bahan kimia yang digunakan dan dihasilkan oleh perindustrian

adalah benzen. Benzen (C6H6) adalah suatu cairan yang tidak berwarna dan

mudah menguap dengan bau yang khas. Cairan ini mendidih pada 80,1 0C, sangat mudah terbakar, dan uapnya sangat mudah meledak.

Benzen selain digunakan di perindustrian ternyata didapatkan secara luas

pula pada kehidupan kita sehari-hari. Benzen dihasilkan dari distilasi batubara

atau minyak mentah. Bahan ini digunakan sebagai salah satu bahan mentah

dalam produksi banyak senyawa aromatik seperti stiren, fenol, sikloheksana, dan

nitrobenzen, juga pada obat-obatan, pestisida, dan deterjen. Kadangkala benzen

juga digunakan sebagai pelarut ekstraksi. Bahan ini dapat ditemukan juga dalam

pelarut untuk lilin, resin, karet, plastik, sirlak, dan cat lem. Pada tahun-tahun

terakhir ini penggunaan sebagai pelarut sudah dibatasi atau dilarang di banyak

negara karena toksisitasnya. Benzen terdapat dalam bensin (petroleum), toluen

(11)

Universitas Kristen Maranatha 2

Benzen cukup banyak dihasilkan di Amerika Serikat dan termasuk dalam

17 besar bahan kimia yang dihasilkan. Angka kematian dan kesakitan dari benzen

cukup tinggi. Di Amerika Serikat saja angka kematian yang terjadi mencapai

10.000 per tahun. Selain itu insidensi pemaparan yang cukup tinggi akan semakin

memperparah kasus-kasus yang terjadi. Lebih dari 300.000 orang terpapar benzen

per tahunnya di Amerika Serikat.

Benzen yang sering kita temukan secara luas ini memiliki kecenderungan

untuk toksik, karsinogen, dan dapat menimbulkan kelainan-kelainan lain di tubuh

kita. Salah satu efek benzen yang sering menimbulkan angka morbiditas dan

mortalitas yang tinggi adalah kanker. Kanker yang terjadi paling sering adalah

yang menyerang sel-sel darah putih, yaitu leukemia. Bentuk Leukemia

Mieloblastik Akut (LMA) sering didapatkan pada kebanyakan kasus.

Pemaparan benzen dapat terjadi dengan mudah. Pada pemaparan di luar

ruangan, benzen sering didapatkan dalam kadar yang rendah dari asap rokok,

meski demikian karena banyaknya perokok maka pemaparan terbesar dapat kita

dapatkan dari rokok. Selain itu kita dapat terpapar benzen dari tempat servis

otomotif, bahan buangan kendaraan bermotor, dan bahan emisi pabrik. Di dalam

ruangan kita sering terpapar dari bahan-bahan yang mengandung benzen, seperti

lem, cat, pelitur, dan detergen. Pada pekerja yang bekerja di industri yang

menggunakan benzen, seperti industri sepatu, memiliki resiko terbesar untuk

terpapar benzen (Anonimus, 2006).

Melihat demikian besarnya sumber yang dapat memungkinkan kita terpapar

benzen dan juga melihat dampak buruknya terhadap kesehatan maka pada

makalah ini saya akan membahas efek pemaparan benzen pada kesehatan,

sehingga diharapkan dapat membantu memberikan informasi tentang efek

pemaparan benzen pada manusia dan selanjutnya diharapkan dapat membantu

menurunkan kejadian leukemia akibat pemaparan benzen.

1.2 Identifikasi Masalah

(12)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud:

Dapat memberikan informasi yang berguna tentang efek paparan benzen

terhadap insidensi leukemia.

Tujuan:

1. Mengetahui cara-cara terpapar benzen

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi paparan benzen

3. Mengetahui sumber-sumber paparan benzen

4. Mengetahui efek buruk terpapar benzen

5. Mengetahui cara pencegahan dan penanganan karena paparan benzen

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat Akademis:

1. Karya tulis ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan

tentang pengaruh buruk paparan benzen dalam kaitannya

dengan kesehatan kerja

2. Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

tentang pencegahan dan penanganan leukemia akibat paparan

benzen

Manfaat Praktis

Karya tulis ini diharapkan dapat membantu mengurangi insidensi

(13)

58 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Paparan benzen dapat menyebabkan terjadinya leukemia melalui proses

mutasi genetik. Pada sel muda hematopoetik terjadi kerusakan pada gen p53 yang

diikuti oleh kelainan metabolisme sel, kelainan faktor pertumbuhan, adanya stres

oksidatif, kerusakan DNA, regulasi siklus sel yang terganggu, dan adanya

kelainan pada program apoptosis yang menginduksi terjadinya leukemia.

4.2 Saran

• Perlu dilaksanakan tindakan preventif yang memadai untuk menurunkan prevalensi yang tinggi, terutama pada pekerjaan-pekerjaan yang berisiko.

• Perlu adanya penyuluhan kepada pihak yang terkait, dalam hal ini terutama pada pihak manajemen industri untuk melaksanakan

tindakan-tindakan kesehatan kerja.

• Perlu adanya campur tangan pemerintah yang nyata dalam bentuk ”legislative action” atau pembuatan UU yang mengatur kesehatan kerja.

• Melakasanakan sistem ”tripartit” yaitu kerja sama antara pihak pemerintah, pengusaha dan pekerja dalam mengatasi masalah leukemia

(14)

59 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: Elex Media Komputindo. h. 157-162

Anonimus. 2006. Http://www.Benzene-leukemia.org.html, 5 Juli 2006

Armitage J. O., Longo D. L. 2005. Acute and Chronic Myeloid Leukemia. In: Kasper D. L., Fauci A. S., Longo D. L., Braunwald E., Hauser S. L., Jameson J. L, eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th ed. New York: McGraw-hill. p. 641-655

ATSDR. 1997. Toxicological profile for benzene (update). U.S. Department of Health & Human Services, Public Health Service, Agency for Toxic

Substances and Disease

Registry, U.S. Government Printing Office. Washington.

Beglinger S. S. 2004. Myeloproliferative Disorders. In: Mckenzie B. S., ed. Clinical Laboratory Hematology. New jersey: Pearson Prentice Hall. p. 501-528

Boediwarsono. 1995. Peran pemeriksaan Laboratorium dan Technicon H-1 Dalam menunjang Diagnosis dan Pengobatan Leukemia, Program Pustaka prodia, seri hematologi 01. Bandung: Penerbit Laboratorium Klinik Prodia Bandung. h. 2-5

Brautbar N. 2006. Benzene and Disease of The Blood: Revisited. Http://www.environmentaldisease.com/article-benzene-and-disease-of-the-blood-revisited.html, 1 Juli 2006

Byung-Il Yoon, Guang-Xun Li, Kitada K., Kawasaki Y., Inoue T., Kanno J., et al. 2003. Mechanisms of Benzene-Induced Hematotoxicity and Leukemogenicity: cDNA Microarray Analyses Using Mouse Bone Marrow Tissue. Environ Health Perspect, 111: 1411-1420

Caroline Wijaya. 1993. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: EGC. h. 125-130

(15)

Universitas Kristen Maranatha 60

DEPKES. 2006. Ketika Udara Jakarta Tidak Lagi Aman Di Hirup. Http://depkes.go.id.html, 24 November 2006

Harrington M. J., Gill F. S. 1995. Buku Saku Kesehatan Kerja, Edisi III. Jakarta: EGC. h. 73-260

Hoffbrand A. V., Pettit J. E. 1996. Leukemia dalam: Essential Haematology (Kapita Selekta Hematologi), edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 127-155

Holmer L. D., Hamoudi W., Bueso-Ramos C. E. 2002. Chronic Leukemia and Related Lymphoproliferative Disorders. In: Harmening M. D., ed. Clinical Hematology and Fundamental of Hemostasis, 4th ed. Philadelphia: FA Davis company. p. 301-330

IB Mudita. 1998. Leukemia Mielositik Kronik. Majalah Kedokteran Indonesia. 53: 33-43

Iman Supandiman. 2003a. Leukemia Limfoblastik Akut. Dalam: Iman Supandiman, Rachmat Sumantri, Heri Fadjari, Pandji Irani, Amaylia Oehadian, editor. Pedoman Diagnosis dan Terapi Hematologi Onkologi Medik 2003, cetakan pertama. Bandung: Penerbit dan Percetakan Q Communication. h. 55-59

_______. 2003b. Leukemia Mieloblastik Akut. Dalam: Iman Supandiman, Rachmat Sumantri, Heri Fadjari, Pandji Irani, Amaylia Oehadian. editor. Pedoman Diagnosis dan Terapi Hematologi Onkologi Medik 2003, cetakan pertama. Bandung: Penerbit dan Percetakan Q Communication. h. 25-27

IPCS. 1993. Environmental Health Criteria 150 Benzene. Jenewa: WHO

La Dau J. 1990. Occupational Medicine. USA: Appleton & Lange. p. 197-200, 373, 461

(16)

Universitas Kristen Maranatha 61

Leclair S. J. 2004. Acute Lymphoblastic Leukemia. In: Mckenzie B. S., ed. Clinical Laboratory Hematology. New jersey: Pearson Prentice Hall. p. 571-583

Leclair S. J. 2004. Acute Myelogenous Leukemias. In: Mckenzie B. S., ed. Clinical Laboratory Hematology. New jersey: Pearson Prentice Hall. p. 550-569

Medeiros, Bird, Witz. Potential biomarkers of benzene exposure. Journal of toxicology and environmental health, 51: 519-539

National Cancer Institute. 2006. Benzene Cause Lowered Blood Cell Count in Workers Exposed at low level. Http://www.cancer.gov.html, 1 Juli 2006

Rasool Haleem. 2004. Chronic Myeloid Leukemia.

Http://www.researchforacure.com.html, 16Juni 2004

Riadi Irawan, Anti Dharmayanti. 2003. Leukemia Limfoblastik Akut. Majalah Kedokteran Indonesia. 53: 33-43

Ross. 1996. Metabolic basis of benzene toxicity. European journal of haematology, 57: 111-118

S. Riawan. 1990. Kimia Organik, edisi 1. Jakarta: Binarupa Aksara. h. 47-48

Snyder R., Hedli. 1996. An overview of benzene metabolism. Environmental health perspectives, 104: 1165-1171

Snyder R., Witz G., Goldstein B.D. 1993. The toxicology of benzene. Environmental Health Perspectives , 100 : 293-306

Spark J., EhsanA., Mckenzie B. S. 2004. Introduction to Hematopoetic Neoplasma. In: Mckenzie B. S., ed. Clinical Laboratory Hematology. New jersey: Pearson Prentice Hall. p. 477-499

Suma’mur P. K. 1996. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. h. 313-314

(17)

Universitas Kristen Maranatha 62

Toto Robianto. 2004. Kelainan Leukosit, Leukemia, Myeloma Multipel. Bandung: Bagian PK-FK Unpad. h. 5-21

Wetzler M., Byrd J. C., Bloomfield C. D. 2005. Acute and Chronic Myeloid Leukemia. In: Kasper D. L., Fauci A. S., Longo D. L., Braunwald E., Hauser S. L., Jameson J. L., eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th ed. New York: McGraw-hill. p. 631-641

Yardley-Jones, Anderson, Parke. 1991. The toxicity of benzene and its metabolism and molecular pathology in human risk assessment. British journal of industrial medicine, 48: 437-444

Referensi

Dokumen terkait

Maka hasil pengamatan penulis terhadap para pengunjung menunjukkan bahwa Masjid Amirul Mukminin dimanfaatkan sebagai tempat untuk melakukan ibadah, konsultasi

Berdasarkan pemaparan tentang rung lingkup di atas, fokus kajian dalam penelitian, bagaimana nilai progresivisme dalam pendidikan karakter keshalehan sosial ajaran

Hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa intervensi yang berfokus pada 1000 hari pertama kehidupan sangat sensitif terhadap pertumbuhan akan tetapi

Pada hasil overlay citra RADARSAT-2 dan Landsat ETM+7 dicirikan dengan warna coklat gelap yang menandakan bahwa lokasi tersebut merupakan puncak gunung. Memiliki

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman hijauan pakan indigenous tertinggi di pegunungan kapur Gombong Selatan adalah pada wilayah dengan tingkat kerapatan

Pengaruh negatif dan signifikan kohesivitas kelompok terhadap senjangan anggaran menunjukkan bahwa terjadinya senjangan anggaran yang diakibatkan oleh adanya proses

Pemeriksaan dilakukan terhadap data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work sampling dengan melakukan observasi dan melalui proses pengumpulan data seperti

Lalu turunlah wahyu untuk menyuruh kepada Nabi, supaya menyiarkan agama Islam kepada seluruh penduduk jazirah Arab dengan terang-terangan. Nabi melaksanakan tugas itu dengan