PE NGARUH MO DE L PROB LEM BASE D LEAR NI NG (PBL ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015
Oleh :
Rani Deliana Panggabean NIM 4113121051
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Rani Deliana P dilahirkan di Rantauparapat pada tanggal 24 Januari 1992.
Ayah bernama Alm. R. Panggabean dan ibu bernama N. Sinaga dan merupakan
anak kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk SD Negeri
112168 Aek Nabara dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis
melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 2 Rantauprapat dan lulus pada tahun 2007.
Kemudian pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah
atas ke SMA Negeri 2 Rantau Utara Medan dan lulus pada tahun 2010. Kemudian
pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Problem
Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika
Geometris di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015”.
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan saran-saran. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung,M.Pd, Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si dan
Muhammad Kadri,M.Sc sebagai penguji 1 juga selaku dosen pembimbing
akademik, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai
perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc Drs. Selaku
Dekan FMIPA UNIMED dan Kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang selaku ketua
Prodi Fisika UMINED. Ucapan terima kasih kepada Harris H Simamora, M.Si
sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan yang telah memberikan izin
penelitian di sekolah, dan Imelda Sitohang S.Pd sebagai guru mata pelajaran fisika
SMA Negeri 5 Medan yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ibunda tercinta N.
Sinaga yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang,
bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama perkuliahan dan penyusunan
skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
Terima kasih juga kepada Abang saya Hendiko Malindo Panggabean yang telah
memberi dukungan, spiritual, materi dan motivasi kepada penulis selama
v
Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan
Fisika Dik B 2011 (Endang, Oci, Damaiyanti, Nissi, Roniati, Nia, Moses,
Ridho,Rey, Chandra) dan teman yang lain yang tidak adapat saya sebutkan
namanya satu persatu, teman-teman satu rumah saya (Ester, Elsabat, dan dek
Dewi), juga seluruh teman-teman Fisika Unimed 2011 dan teman-teman
seperjuangan yang telah mendorong penulis dan memberi motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini dan berjuang bersama pada saat perkuliahan, seminar
proposal hingga sidang dan penyelesaian skripsi.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya
skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis
mengucapkan terima kasih.
Medan, 2015
Penulis,
Rani Deliana P
iii
PE NGARUH MO DE L PROB LEM BASE D LEAR NI NG (PBL ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015
Rani Deliana P (NIM 4113121051)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris dikelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan two group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling terpilih 2 kelas yaitu kelas X Mia 5 terdiri dari 41 siswa sebagai kelas eksperimen dengan model problem based learning dan kelas X Mia 3 terdiri dari 41 siswa sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal dengan lima option yang telah divalidasi oleh para ahli dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 36,83 dengan simpangan baku 10,94 dan nilai rata-rata kelas kontrol 35,24 dengan simpangan baku 10,49. Ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 76,34 dengan simpangan baku 8,22 dan kelas kontrol 72,56 dengan simpangan baku 10,44. Kedua kelompok berdistribusi normal dan varians kedua kelas homogen. Hasil observasi yang diperoleh dari kelas eksperimen menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas pertemuan I 79,50 kategori cukup aktif, pertemuan II 82,24 kategori aktif, pertemuan III 84,34 dengan kategori aktif, dengan keseluruhan rata-rata aktivitas 82,04 dalam kategori aktif. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t dengan taraf signifikansi α = 0,05. Uji t postes diperoleh thitung (1,83) > ttabel (1,67), oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Akhirnya dapat disimpulkan terdapat pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
vi
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Hasil Belajar 8
2.1.3 Aktivitas Belajar 11
2.2 Model Pembelajaran 12
2.2.1 Pembelajaran Konvensional 13
2.2.2 Model Problem Based Learning 14
2.2.3 Teori Belajar yang mendukung Model PBL 15
2.2.4 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah 16
2.2.5 Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah 17
2.2.6 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 17
vii
2.4 Kerangka Konseptual 28
2.5 Hipotesis 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.3.2 Variabel Terikat (Y) 30
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 30
3.7 Teknik Pengumpulan Data 36
3.7.1 Tahap Awal 36
3.7.2 Tahap Pengumpulan Data 37
3.8 Teknik Analisis Data 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
viii
4.3. Observasi 46
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 52
5.2 Saran 52
DAFTAR PUSTAKA 54
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif 8
Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 18
Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group (Pretes dan Postes) 31
Tabel 3.2. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 34
Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Lembar Observasi Aktivitas Siswa 35
Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Optika Geometris 35
Tabel 4.1. Nilai rata-rata, Simpangan Baku, dan Varians 43
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 44
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 45
Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji T Data Postes 45
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya maka sejak
itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Dalam
situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya
berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi seharusnya merupakan proses
yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya
melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di
masa yang akan datang (Trianto, 2007 : 1).
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau aktivitas yang
bertujuan agar tingkah laku manusia yang mengalami pendidikan tersebut terjadi
perubahan-perubahan. Pendidikan melanjutkan pengalaman dari satu generasi ke
generasi berikutnya untuk dipakai, diubah dan disempurnakan. Melalui
pendidikan seseorang individu didorong untuk berpikir, menilai dan bertindak
(Rosdiana, 2012 : 19).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi ; otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi dan diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya ? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah,
mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2006:1).
Kurikulum 2013 diawali dari kegelisahan melihat sistem pendidikan yang
diterapkan selama ini hanya berbasis pada pengajaran untuk memenuhi target
pengetahuan siswa. Selain itu, diperlukan keterampilan dan sikap yang tidak kalah
penting untuk mendapat lulusan yang andal dan beretika untuk siap
berkompetensi secara global. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
2
(scientific appoach) meliputi mengamati, menaya, menalar, mencoba, dan
membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Melalui pendekatan ini
diharapkan siswa lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya
mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan zaman,
memasuki masa depan yang lebih baik (Sunarti dan Selly : 2014 : 1-2).
Tetapi, kenyataannya pembelajaran Fisika sering dipandang sebagai ilmu
yang abstrak yang disajikan dalam teori yang kurang menarik, dan terkesan
dengan soal-soal yang sulit dan penuh dengan hitungan. Berdasarkan pengalaman
penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa dalam
kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara
menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep
fisika dalam kehidupan sehari-hari, guru juga mendominasi kegiatan belajar
mengajar dengan pembelajaran yang konvensional dimana guru dijadikan
satu-satunya sumber informasi, selain itu penggunaan media pembelajaran masih
minimum, guru dominan menggunakan buku sebagai media, guru juga tidak
pernah menggunakan laboratorium untuk melakukan praktikum, alasannya adalah
keterbatasan sarana dan prasaran serta waktu yang tidak cukup, sehingga guru
takut tidak dapat menyampaikan materi pembejaran seluruhnya. Hal ini yang
menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif, siswa dipaksa hanya
mendengarkan dan berhayal, sehingga pelajaran fisika menjadi membosankan
dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa.
Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari hasil wawancara penulis dengan salah satu guru bidang studi fisika di
SMA N 5 Medan yaitu Ibu Melda Sitohang menyatakan bahwa dalam
pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional seperti ceramah,
tanya jawab, sesekali membuat kelompok untuk diskusi dan melakukan
praktikum, namun hal tersebut kurang menarik minat siswa, masih banyak siswa
yang tidak aktif bahkan ada siswa yang sama sekali tidak mau tahu, sehingga
masih banyak siswa yang hasil belajarnya berada dibawah KKM yaitu 75. Hal
3
satupun siswa yang menyukai pelajaran fisika, 63, 16 % (24 siswa) biasa saja
terhadap mata pelajaran fisika, dari 38 siswa 60,52 % siswa jarang mengulang
pelajaran fisika yang telah diajarkan,13,16 % mengatakan sering mengulang
pelajaran fisika, 31 % siswa tidak pernah mengulang pelajaran fisika yang telah
diajarkan
Selain itu, dari hasil observasi peneliti, saat masuk kedalam kelas, siswa
mengatakan bahwa pelajaran tersebut sulit karena banyak menggunakan
rumus-rumus dan perhitungan yang sulit, hal ini dikarena pikiran siswa yang sudah ter “maind set” dari sejak dulu, padahal fisika pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, yang bukan hanya berisi rumus dan hitungan tapi lebih
menekankan pada pemahaman autentik yang dekat dengan kehidupan siswa.
Dari berbagai masalah yang peneliti jumpai, peneliti merasa perlu adanya
suatu pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran
yang berorientasi pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan
mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik dalam kehidupan sehari-hari.
Serta yang paling penting adalah adanya suatu peningkatan hasil belajar siswa
tersebut. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan model pembelajaran Problem Based Learning (model
pembelajaran berbasis masalah), Hal ini dikarenakan pada model Problem Based
Learning ini dapat memberikan kesempatan pada siswa bereksplorasi
mengumpulkan dan menganalisis data untuk memecahkan masalah, sehingga
siswa mampu untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis dalam
menemukan alternatif pemecahan masalah.
Menurut hasil penelitian Rikardo (2014) diperoleh nilai rata-rata hasil
belajar siswa dengan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok
listrik dinamis 52,65, sedangkan hasil belajar menggunakan pembelajaran
konvensional 47,55. Sinemaso (2014) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa
dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok
Kinematika Gerak Lurus sebesar 74,91, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar
siswa model konvensional sebesar 63,33.Yusnita (2010) diperoleh nilai rata-rata
4
materi pokok gerak lurus 7,54, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran konvensional 6,55. Berdasarkan saran dari
Peneliti Rikardo, mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan
model Problem Based Learning ini lebih memperhatikan Implementasi tahapan
model pembelajaran berbasis masalah lebih ditingkatkan supaya setiap deskriptor
aktivitas dapat tercapai dengan baik dan aktivitas dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar
mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan
model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi
bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan
model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar
tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.
Setiap orang dapat berpikir dan memecahkan masalah, tetapi jelas ada
perbedaan yang luas dalam kecakapan-kecakapan tersebut antara orang yang satu
dengan yang lain. Perhatian yang utama ialah: apa yang dapat dilakukan untuk
menolong siswa berpikir lebih terang dan memecahkan masalah secara lebih
efisien (Slameto 2010:142).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 ”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
Fisika.
2. Proses belajar yang masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru
(teacher center learning).
5
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah
1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Problem based
Learning dan Konvensional.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Optika Geometris.
3. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 5
Medan.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem
Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester
II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II
SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di
kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan
4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa akibat model
Problem Based Learning dengan pembelajaran Konvensional pada materi
Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P.
2014/2015?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris kelas X
6
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Konvensional pada materi pokok Optika Geometris kelas X semester II
SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika
Geometris di kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan
4. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa model
Problem Based Learning (PBL) dengan pembelajaran Konvensional pada
materi Optika Geometris di kelas X SMA Negeri 5 Medan semester II T.P.
2014/2015.
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam
mengajar fisika di masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa.
3. Menambah informasi dan literatur dalam dunia pendidikan khususnya
mengenai model pembelajaran.
4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.
1.7Defenisi Operasional
1. “Model pembelajaran adalah gambaran suatu lingkungan pembelajaran
yang menjangkau segala bidang pendidikan, mulai dari materi
perencanaan dan kurikulum hingga materi perancangan instruksional,
termasuk program-program multimedia” (Joyce et al. (2011:30).
2. Model Problem Based Learning merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi
siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain:
1. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015
pada materi pokok Optika Geometris dengan menggunakan model problem
based learning memiliki nilai rata-rata sebesar 76,34.
2. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015
pada materi pokok Optika Geometris dengan menggunakan pembelajaran
konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 72,56.
3. Aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model
problem based learning diperoleh pertemuan I 79,50% kategori cukup aktif,
pertemuan II 82,24 kategori aktif, dan pertemuan III 84,34% kategori aktif,
dengan keseluruhan rata-rata nilai yaitu 82,04% dalam kategori aktif.
4. Ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar fisika dengan menggunakan
model problem based learning terhadap hasil belajar fisika dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Optika
Geometris di kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015, dengan thitung =
1,83 > ttabel = 1,67.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran:
1. Bagi peneliti yang ingin meneliti dengan menggunakan model Problem
Based Learning, sebaiknya menguasai terlebih dahulu setiap sintaks yang
terdapat dalam model, supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung
53
2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam mengontrol
kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas menjadi lebih
kondusif.
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengambil masalah yang benar-benar
dekat dengan kehidupan siswa sehari hari (autentik) untuk dipecahkan oleh
siswa yang akan diberi perlakuan.
4. Bagi peneliti yang ingin meneliti model problem based learning lebih lanjut,
disarankan memperhatikan efisiensi waktu sehingga semua sintaks efektif
saat pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya memilih kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata
cukup tinggi. Pelaksanaan model problem based learning akan lebih baik jika
siswa dalam pembelajaran aktif dan berani mengeluarkan pendapat untuk
54
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R., (2013), Belajar Untuk Mengajar, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta.
Baharuddin, H., Wahyuni, E.N., (2008), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit AR-Ruzz Media, Yogjakarta
Djamarah, Syaiful, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Dimiyati, Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed
Giancoli, D., (2001), Fisika Edisi kelima jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit CV. Pustaka Setia, Bandung.
Hasibuan, Y. (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A. 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Joyce,B.,Weil,M., dan Calhoun, E.,(2011), Models of Teaching edisi 8, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Manik, S. (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Bakar, R.A., (2009), Pendidikan Suatu Pengantar, Penerbit CV.Perdana Mulya Sarana, Medan.
55
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, penerbit Kencana Prenada Media, jakarta.
Sardiman, (2010), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Situmorang,Ricardo, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA RK Deli Murni Deli Tua T.P. 2014/2015., Skripsi FMIPA Unimed, Medan.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suniarti., (2014), Penilaian Dalam Kurikulum 2013, Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.
Trianto., (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.