• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PE NGARUH MO DE L PROB LEM BASE D LEAR NI NG (PBL ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015

Oleh :

Rani Deliana Panggabean NIM 4113121051

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Rani Deliana P dilahirkan di Rantauparapat pada tanggal 24 Januari 1992.

Ayah bernama Alm. R. Panggabean dan ibu bernama N. Sinaga dan merupakan

anak kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk SD Negeri

112168 Aek Nabara dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis

melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 2 Rantauprapat dan lulus pada tahun 2007.

Kemudian pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah

atas ke SMA Negeri 2 Rantau Utara Medan dan lulus pada tahun 2010. Kemudian

pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan

Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala

kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Problem

Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika

Geometris di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015”.

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan saran-saran. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung,M.Pd, Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si dan

Muhammad Kadri,M.Sc sebagai penguji 1 juga selaku dosen pembimbing

akademik, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai

perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc Drs. Selaku

Dekan FMIPA UNIMED dan Kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang selaku ketua

Prodi Fisika UMINED. Ucapan terima kasih kepada Harris H Simamora, M.Si

sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan yang telah memberikan izin

penelitian di sekolah, dan Imelda Sitohang S.Pd sebagai guru mata pelajaran fisika

SMA Negeri 5 Medan yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ibunda tercinta N.

Sinaga yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang,

bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama perkuliahan dan penyusunan

skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Terima kasih juga kepada Abang saya Hendiko Malindo Panggabean yang telah

memberi dukungan, spiritual, materi dan motivasi kepada penulis selama

(5)

v

Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan

Fisika Dik B 2011 (Endang, Oci, Damaiyanti, Nissi, Roniati, Nia, Moses,

Ridho,Rey, Chandra) dan teman yang lain yang tidak adapat saya sebutkan

namanya satu persatu, teman-teman satu rumah saya (Ester, Elsabat, dan dek

Dewi), juga seluruh teman-teman Fisika Unimed 2011 dan teman-teman

seperjuangan yang telah mendorong penulis dan memberi motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini dan berjuang bersama pada saat perkuliahan, seminar

proposal hingga sidang dan penyelesaian skripsi.

Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi

maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya

skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, 2015

Penulis,

Rani Deliana P

(6)

iii

PE NGARUH MO DE L PROB LEM BASE D LEAR NI NG (PBL ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015

Rani Deliana P (NIM 4113121051)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris dikelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan two group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling terpilih 2 kelas yaitu kelas X Mia 5 terdiri dari 41 siswa sebagai kelas eksperimen dengan model problem based learning dan kelas X Mia 3 terdiri dari 41 siswa sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal dengan lima option yang telah divalidasi oleh para ahli dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 36,83 dengan simpangan baku 10,94 dan nilai rata-rata kelas kontrol 35,24 dengan simpangan baku 10,49. Ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 76,34 dengan simpangan baku 8,22 dan kelas kontrol 72,56 dengan simpangan baku 10,44. Kedua kelompok berdistribusi normal dan varians kedua kelas homogen. Hasil observasi yang diperoleh dari kelas eksperimen menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas pertemuan I 79,50 kategori cukup aktif, pertemuan II 82,24 kategori aktif, pertemuan III 84,34 dengan kategori aktif, dengan keseluruhan rata-rata aktivitas 82,04 dalam kategori aktif. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t dengan taraf signifikansi α = 0,05. Uji t postes diperoleh thitung (1,83) > ttabel (1,67), oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Akhirnya dapat disimpulkan terdapat pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.

(7)

vi

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 8

2.1.3 Aktivitas Belajar 11

2.2 Model Pembelajaran 12

2.2.1 Pembelajaran Konvensional 13

2.2.2 Model Problem Based Learning 14

2.2.3 Teori Belajar yang mendukung Model PBL 15

2.2.4 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah 16

2.2.5 Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah 17

2.2.6 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 17

(8)

vii

2.4 Kerangka Konseptual 28

2.5 Hipotesis 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.3.2 Variabel Terikat (Y) 30

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 30

3.7 Teknik Pengumpulan Data 36

3.7.1 Tahap Awal 36

3.7.2 Tahap Pengumpulan Data 37

3.8 Teknik Analisis Data 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(9)

viii

4.3. Observasi 46

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 54

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif 8

Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 18

Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group (Pretes dan Postes) 31

Tabel 3.2. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 34

Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Lembar Observasi Aktivitas Siswa 35

Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Optika Geometris 35

Tabel 4.1. Nilai rata-rata, Simpangan Baku, dan Varians 43

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 44

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 45

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji T Data Postes 45

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya maka sejak

itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Dalam

situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya

berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi seharusnya merupakan proses

yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya

melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di

masa yang akan datang (Trianto, 2007 : 1).

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau aktivitas yang

bertujuan agar tingkah laku manusia yang mengalami pendidikan tersebut terjadi

perubahan-perubahan. Pendidikan melanjutkan pengalaman dari satu generasi ke

generasi berikutnya untuk dipakai, diubah dan disempurnakan. Melalui

pendidikan seseorang individu didorong untuk berpikir, menilai dan bertindak

(Rosdiana, 2012 : 19).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi ; otak

anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

untuk memahami informasi dan diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari. Akibatnya ? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah,

mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2006:1).

Kurikulum 2013 diawali dari kegelisahan melihat sistem pendidikan yang

diterapkan selama ini hanya berbasis pada pengajaran untuk memenuhi target

pengetahuan siswa. Selain itu, diperlukan keterampilan dan sikap yang tidak kalah

penting untuk mendapat lulusan yang andal dan beretika untuk siap

berkompetensi secara global. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi

(12)

2

(scientific appoach) meliputi mengamati, menaya, menalar, mencoba, dan

membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Melalui pendekatan ini

diharapkan siswa lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya

mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan zaman,

memasuki masa depan yang lebih baik (Sunarti dan Selly : 2014 : 1-2).

Tetapi, kenyataannya pembelajaran Fisika sering dipandang sebagai ilmu

yang abstrak yang disajikan dalam teori yang kurang menarik, dan terkesan

dengan soal-soal yang sulit dan penuh dengan hitungan. Berdasarkan pengalaman

penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa dalam

kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara

menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep

fisika dalam kehidupan sehari-hari, guru juga mendominasi kegiatan belajar

mengajar dengan pembelajaran yang konvensional dimana guru dijadikan

satu-satunya sumber informasi, selain itu penggunaan media pembelajaran masih

minimum, guru dominan menggunakan buku sebagai media, guru juga tidak

pernah menggunakan laboratorium untuk melakukan praktikum, alasannya adalah

keterbatasan sarana dan prasaran serta waktu yang tidak cukup, sehingga guru

takut tidak dapat menyampaikan materi pembejaran seluruhnya. Hal ini yang

menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif, siswa dipaksa hanya

mendengarkan dan berhayal, sehingga pelajaran fisika menjadi membosankan

dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa.

Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam

kehidupan sehari-hari.

Dari hasil wawancara penulis dengan salah satu guru bidang studi fisika di

SMA N 5 Medan yaitu Ibu Melda Sitohang menyatakan bahwa dalam

pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional seperti ceramah,

tanya jawab, sesekali membuat kelompok untuk diskusi dan melakukan

praktikum, namun hal tersebut kurang menarik minat siswa, masih banyak siswa

yang tidak aktif bahkan ada siswa yang sama sekali tidak mau tahu, sehingga

masih banyak siswa yang hasil belajarnya berada dibawah KKM yaitu 75. Hal

(13)

3

satupun siswa yang menyukai pelajaran fisika, 63, 16 % (24 siswa) biasa saja

terhadap mata pelajaran fisika, dari 38 siswa 60,52 % siswa jarang mengulang

pelajaran fisika yang telah diajarkan,13,16 % mengatakan sering mengulang

pelajaran fisika, 31 % siswa tidak pernah mengulang pelajaran fisika yang telah

diajarkan

Selain itu, dari hasil observasi peneliti, saat masuk kedalam kelas, siswa

mengatakan bahwa pelajaran tersebut sulit karena banyak menggunakan

rumus-rumus dan perhitungan yang sulit, hal ini dikarena pikiran siswa yang sudah ter “maind set” dari sejak dulu, padahal fisika pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, yang bukan hanya berisi rumus dan hitungan tapi lebih

menekankan pada pemahaman autentik yang dekat dengan kehidupan siswa.

Dari berbagai masalah yang peneliti jumpai, peneliti merasa perlu adanya

suatu pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran

yang berorientasi pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan

mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik dalam kehidupan sehari-hari.

Serta yang paling penting adalah adanya suatu peningkatan hasil belajar siswa

tersebut. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah

tersebut adalah dengan model pembelajaran Problem Based Learning (model

pembelajaran berbasis masalah), Hal ini dikarenakan pada model Problem Based

Learning ini dapat memberikan kesempatan pada siswa bereksplorasi

mengumpulkan dan menganalisis data untuk memecahkan masalah, sehingga

siswa mampu untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis dalam

menemukan alternatif pemecahan masalah.

Menurut hasil penelitian Rikardo (2014) diperoleh nilai rata-rata hasil

belajar siswa dengan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok

listrik dinamis 52,65, sedangkan hasil belajar menggunakan pembelajaran

konvensional 47,55. Sinemaso (2014) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa

dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok

Kinematika Gerak Lurus sebesar 74,91, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar

siswa model konvensional sebesar 63,33.Yusnita (2010) diperoleh nilai rata-rata

(14)

4

materi pokok gerak lurus 7,54, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa

menggunakan model pembelajaran konvensional 6,55. Berdasarkan saran dari

Peneliti Rikardo, mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan

model Problem Based Learning ini lebih memperhatikan Implementasi tahapan

model pembelajaran berbasis masalah lebih ditingkatkan supaya setiap deskriptor

aktivitas dapat tercapai dengan baik dan aktivitas dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar

mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan

model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi

bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan

model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar

tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.

Setiap orang dapat berpikir dan memecahkan masalah, tetapi jelas ada

perbedaan yang luas dalam kecakapan-kecakapan tersebut antara orang yang satu

dengan yang lain. Perhatian yang utama ialah: apa yang dapat dilakukan untuk

menolong siswa berpikir lebih terang dan memecahkan masalah secara lebih

efisien (Slameto 2010:142).

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 ”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran

Fisika.

2. Proses belajar yang masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru

(teacher center learning).

(15)

5

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah

1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Problem based

Learning dan Konvensional.

2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Optika Geometris.

3. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 5

Medan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem

Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester

II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II

SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di

kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan

4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa akibat model

Problem Based Learning dengan pembelajaran Konvensional pada materi

Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P.

2014/2015?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris kelas X

(16)

6

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

Konvensional pada materi pokok Optika Geometris kelas X semester II

SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika

Geometris di kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan

4. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa model

Problem Based Learning (PBL) dengan pembelajaran Konvensional pada

materi Optika Geometris di kelas X SMA Negeri 5 Medan semester II T.P.

2014/2015.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam

mengajar fisika di masa yang akan datang.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Menambah informasi dan literatur dalam dunia pendidikan khususnya

mengenai model pembelajaran.

4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang

akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.

1.7Defenisi Operasional

1. “Model pembelajaran adalah gambaran suatu lingkungan pembelajaran

yang menjangkau segala bidang pendidikan, mulai dari materi

perencanaan dan kurikulum hingga materi perancangan instruksional,

termasuk program-program multimedia” (Joyce et al. (2011:30).

2. Model Problem Based Learning merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi

siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk

(17)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh

beberapa kesimpulan antara lain:

1. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015

pada materi pokok Optika Geometris dengan menggunakan model problem

based learning memiliki nilai rata-rata sebesar 76,34.

2. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015

pada materi pokok Optika Geometris dengan menggunakan pembelajaran

konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 72,56.

3. Aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model

problem based learning diperoleh pertemuan I 79,50% kategori cukup aktif,

pertemuan II 82,24 kategori aktif, dan pertemuan III 84,34% kategori aktif,

dengan keseluruhan rata-rata nilai yaitu 82,04% dalam kategori aktif.

4. Ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar fisika dengan menggunakan

model problem based learning terhadap hasil belajar fisika dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Optika

Geometris di kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015, dengan thitung =

1,83 > ttabel = 1,67.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran:

1. Bagi peneliti yang ingin meneliti dengan menggunakan model Problem

Based Learning, sebaiknya menguasai terlebih dahulu setiap sintaks yang

terdapat dalam model, supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung

(18)

53

2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam mengontrol

kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas menjadi lebih

kondusif.

3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengambil masalah yang benar-benar

dekat dengan kehidupan siswa sehari hari (autentik) untuk dipecahkan oleh

siswa yang akan diberi perlakuan.

4. Bagi peneliti yang ingin meneliti model problem based learning lebih lanjut,

disarankan memperhatikan efisiensi waktu sehingga semua sintaks efektif

saat pelaksanaan proses pembelajaran.

5. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama,

sebaiknya memilih kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata

cukup tinggi. Pelaksanaan model problem based learning akan lebih baik jika

siswa dalam pembelajaran aktif dan berani mengeluarkan pendapat untuk

(19)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2013), Belajar Untuk Mengajar, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta.

Baharuddin, H., Wahyuni, E.N., (2008), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit AR-Ruzz Media, Yogjakarta

Djamarah, Syaiful, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Dimiyati, Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed

Giancoli, D., (2001), Fisika Edisi kelima jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit CV. Pustaka Setia, Bandung.

Hasibuan, Y. (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A. 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Joyce,B.,Weil,M., dan Calhoun, E.,(2011), Models of Teaching edisi 8, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Manik, S. (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Bakar, R.A., (2009), Pendidikan Suatu Pengantar, Penerbit CV.Perdana Mulya Sarana, Medan.

(20)

55

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, penerbit Kencana Prenada Media, jakarta.

Sardiman, (2010), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Situmorang,Ricardo, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA RK Deli Murni Deli Tua T.P. 2014/2015., Skripsi FMIPA Unimed, Medan.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suniarti., (2014), Penilaian Dalam Kurikulum 2013, Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.

Trianto., (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar dan keterampilan berpikir kreatif pada materi pokok suhu,

judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Peragahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa Kelas X Semester II pada materi pokok Suhu dan Kalor SMA Negeri

Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantu Peta Konsep pada materi pokok listrik dinamis kelas

Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung dengan model Problem Based Learning menggunakan peta konsep pada materi Suhu dan Kalor di

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sedangkan setelah diberikan perlakuan yang berbeda, pada kelas eksperimen dengan model problem based learning (PBL) dan pada kelas kontrol dengan pembelajaran