• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DETERMINAN PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE SETELAH KRISIS EKONOMI GLOBAL 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DETERMINAN PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE SETELAH KRISIS EKONOMI GLOBAL 2008."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DETE

RUPIAH TERHA

SETELAH KR

Diaj Dalam

A

PRO

UNIVE

ERMINAN PERUBAHAN NILAI TU

HADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

H KRISIS EKONOMI GLOBAL 2008

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan lam Memperoleh Gelar Magister Sains

Program Studi Imu Ekonomi

Oleh:

ARSYAF TAMPUBOLON

NIM. 8126162002

OGRAM PASCASARJANA

VERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

ANALISIS DETERMINAN PERUBAHAN

NILAI

TUKAR RUPIAH

TERHADAP

DOLLAR

AMERIKA

PE,RIODE

SETELAH KRISIS EKOhIOMI GLOBAL

2OO8

Disusun dan diajukan oleh .

ARSYAT' TAMPUBOLON

NIM:

8126162002

Telah Dipertahankan didepan Panitia Ujian Tesis

pada Tanggal 8 Oktober 2015 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat lJntuk Memperoleh Gelar Magister Sains Program Studi Ilmu Ekonomi

Medan, 8 Oktober 2015

Menyetujui Komisi Pembimbing

Pembimbing

I

(\-

'

-'--Z

LJ

Pembimbing

II

Dr. Dede Ruslan, M.Si NIP. 19650704 199003 1 002

Dr.

Sri Fajar

AI{M.M.

DBA

NIP. 19700827 2A0812 2 0A1

Ketua Program Studi

Mengetahui:

Pascasarjana

ff"Ym

*; :lfl{il

E'T

Effi

s-SeKtu

(3)

PERSETUJUAN

DEWAN PENGUJI

UJIAI{

TNSTS MAGISTER

SAINS

Tanda Tangan

No.

1.

Nama

Dr. Sri Fajm

Ayu,

M.M, DBA

NIP.

19700827 240812 2

001

Dr.

Dede Ruslan,

M.Si

NrP.

19650704199003

I

002

Dr. H.

Arwansyah,

M.Si

NrP.

19630712198903

I

002

Dr. H.

Muhammad

Nasir,

M.Si

NrP.

1955T021

198201

I

001

Dr. Eko

Wahyu Nugrahadi,

M.Si

NIP.

19640743 199103

1 005

2.

J.

4.

5.

(4)

Pernyataan Tidak Merakukan pragiat dan Memarsukan Data

Saya yang bertanda tangandi bawah

ini

:

:Arsyaf

Tampubolon .8126162A02

Angkatan

:

XXII/

B

I

rrodi

: Ilmu Ekonomi I

i

*dul

Tesis :

Analisis Determinan Perubahan

Nilai

Tukar Rupiah Terhadap

|

"ollar

Amerika Periode Setelah Krisis Ekonomi Global 200g

I

I

dengan ini menyatakan bahwa :

I

,

Benar tesis saya adarahkarya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;

1 '

Saya tidak merakukan pragiat dalam penurisan tesis saya;

I

,

Saya tidak ada merubah ata, memarsukan data panelitian saya.

I

lika

ternyata dikemudian hari terbukti bahwa telah melakukan salah satu hal

I

1".:,maka

saya bersedia dikenai sanksi 5rang berlaku berupa pencopotan gerar saya.

I

,.r",Utrn

pernyatasn

ini

saya buat dengan sebenarnya.

I

,.our,

Agustus

2ol5

I

taya yang membual parnyata[tr

|

re+m:w

lffiw

I

I

@

I

urna

: stz6t6zae2

I

(5)

ABSTRAK

Arsyaf Tampubolon. Analisis Determinan Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Periode Setelah Krisis Ekonomi Global 2008. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Pada tahun 2008, harga minyak dunia melambung tinggi yang sempat menembus level US$ 140 per barel sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan permintaan valuta asing sebagai konsekuensi negara pengimpor minyak dan disusul krisis keuangan yang terjadi di Amerika yang dirasakan secara global di seluruh dunia sehingga berdampak pada ekonomi negara-negara Eropa, Asia dan termasuk juga Indonesia. Kondisi ini menyebabkan pergerakan nilai tukar Rupiah melemah mengikuti kecenderungan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang meliputi selisih jumlah uang beredar (M2) Indonesia-Amerika, selisih PDB riil Indonesia-Amerika, selisih inflasi Indonesia-Amerika, selisih suku bunga Indonesia-Amerika, dan neraca pembayaran Indonesia. Analisis pengaruh dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan teknik model Koreksi Kesalahan (Error Correction Mechanism = ECM). Data yang digunakan adalah data time series dari Q1.2010 hingga Q4.2014. Dasar teori yang digunakan adalah gabungan teori pendekatan moneter versi harga kaku (sticky price monetary approach) dan pendekatan neraca pembayaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selisih jumlah uang beredar Indonesia-Amerika, selisih inflasi Indonesia-Amerika, dan selisih tingkat suku bunga Indonesia-Amerika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Sedangkan selisih PDB riil Indonesia-Amerika dan Neraca Pembayaran Indonesia belim menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Dari hasil koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel yang diteliti dapat menjelaskan 86,88 persen terhadap variasi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika sedangkan sisanya sebesar 13,12 persen lainnya djelaskan oleh variabel-variabel diluar model (yang tidak diteliti).

(6)

ABSTRACT

Arsyaf Tampubolon. Analysis of Determinants of Changes in Exchange Rate Against US Dollar Period After the Global Economic Crisis, 2008. Thesis. Postgraduate Program, Negeri Medan University, 2015.

In 2008, world oil prices soar which had reached the level of US $ 140 per barrel so as to provide a substantial contribution to the increased demand for foreign currency as a consequence of oil importing countries, and the subsequent financial crisis which happened in United States were felt globally in all the world and the impact on economies of Europe, Asia and also includes Indonesia. This condition causes the movement of the rupiah to weaken following the global trend. This study aimed to analyze the factors affecting changes in the exchange rate against the US dollar which covers the difference between the money supply (M2) Indonesia - United States, the difference in real GDP of Indonesia - United States, the difference in inflation between Indonesia - United States, the difference in interest rates between Indonesia - United States, and Indonesia's balance of payments. Analysis carried out in the short-term effect by using techniques Error Correction Mechanism (ECM). The data used is the time series of Q1.2010 to Q4.2014. Basic theory used is a combination of sticky price monetary approach and the balance of payments approach. The results showed that the difference in the money supply between Indonesia - United States, inflation difference between Indonesia United States, and the difference in interest rates between Indonesia -United States have a significant impact on the rupiah against the US dollar. While the difference in real GDP between Indonesia-United States and Indonesia's balance of payments does not have a significant impact on the rupiah against the US dollar. Of the coefficient of determination (R2) showed that the variables studied could explain 86,88 percent of the variation of changes in the exchange rate against the US dollar while the remaining 13,12 percent can be explained by variables outside the model (not examined).

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis dengan judul “Analisis

Determinan Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap

Dollar Amerika Periode Setelah Krisis Ekonomi Global 2008

”.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak baik itu berupa tenaga maupun pemikiran. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2.

Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku direktur program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku ketua program studi ilmu ekonomi dan

dosen pembimbing kedua yang telah memberikan masukan, membimbing,

mengoreksi dan mengarahkan penulis dalam menyusun tesis ini.

4.

Ibu Dr. Sri Fajar Ayu, M.M, DBA, selaku dosen pembimbing pertama yang telah

mengoreksi, memberikan bimbingan dan arahan, serta masukan yang sangat

berharga bagi penulis.

5.

Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku sekretaris program studi ilmu

ekonomi dan dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan yang sangat

(8)

6.

Bapak Dr. H. Muhammad Nasir, M.Si dan Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si selaku

dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat berharga

bagi penulis.

7.

Bapak dan Ibu dosen program studi ilmu ekonomi Pascasarjana Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama penulis menempuh

pendidikan di program.

8.

Ayahanda alm. H. Hisar Tampubolon dan ibunda alm. Hj. Syafaridah Pane yang

telah banyak memberikan dukungan moral kepada penulis.

9.

Keluarga besar bapak H. Budiman Mawardi dan ibu Hj. Wrestiana Komala yang

telah banyak memberikan dukungan moral kepada penulis.

10. Isteri dan anak-anakku tercinta Dwita Sakuntala, S.E, Ak, M.Si, Alya Fatiha

Tampubolon dan Muhammad Atha Tampubolon yang telah banyak memberikan

semangat, doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

11. Semua teman-teman mahasiswa/i pascasarjana program studi ilmu ekonomi

UNIMED serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan dan harapan

penulis kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca.

Medan, 8 Oktober 2015

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.1 Pengertian Nilai Tukar (Exchange Rate) ... 11

2.1.2 Perkembangan Sistem Nilai Tukar (Sistem Kurs) ... 12

2.1.3 Konsep Nilai Tukar Valuta Asing ... 15

2.1.4 Jenis dan Sifat Nilai Tukar Valuta Asing ... 17

2.1.5 Teori Nilai Tukar Valuta Asing ... 19

2.1.3.1 Pendekatan Neraca Pembayaran ... 19

2.1.3.2 Pendekatan Moneter ... 25

2.1.6 Jumlah Uang Beredar (M2) ... 31

2.1.7 Produk Domestik Bruto... 33

2.1.8 Tingkat Suku Bunga... 34

2.1.9 Inflasi... 35

2.1.10 Neraca Pembayaran... 38

2.2 Penelitian Terdahulu ... 41

2.3 Kerangka Pemikiran ... 45

2.4 Hipotesis Penelitian ... 46

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 48

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 48

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 48

3.4 Teknik Analisis Data ... 49

3.4.1 Error Correction Mechanism (ECM) ... 50

3.4.2 Pengujian Stasioneritas Data (Unit Root Test) ... 51

3.4.3 Pengujian Kointegrasi ... 52

3.4.4 Model ECM Engle–Granger ... 53

3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 54

3.6 Pengujian Asumsi Klasik ... 56

3.6.1 Uji Normalitas ... 56

(10)

3.6.2 Uji Autokorelasi ... 57

3.7 Pengujian Hipotesis ... 58

3.8 Pengujian Hipotesis Secara Partial (uji t) ... 59

3.9 Pengujian Secara Bersama-sama (uji F) ... 59

3.10 Pengujian Ketepatan Perkiraan ... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 61

4.1.1. Perkembangan Variabel Ekonomi Makro di Indonesa.. 61

4.1.2 . Hasil Pengujian Stasioneritas Data (Hasil Uji Akar Unit) 70 4.1.3. Hasil Pengujian Kointegrasi ... 71

4.1.4. Hasil Estimasi Model Penelitian . ... 72

4.1.5. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 74

4.1.5.1 Hasil Uji Normalitas ... 74

4.1.5.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... 75

4.1.5.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 76

4.1.6. Hasil Uji Statistik ... 77

4.1.6.1 Hasil Uji Serempak (Uji F) ... 77

4.1.6.2. Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 77

4.1.6.3 Hasil Pengujian Ketepatan Perkiraan ... 79

4.2 Pembahasan Penelitian ... 79

4.2.1 Variabel Selisih Jumlah Uang Beredar Indonesia-Amerika 79 4.2.2 Variabel Selisih PDB Indonesia-Amerika ... 81

4.2.3 Variabel Selisih Inflasi Indonesia-Amerika ... 81

4.2.4 Variabel Selisih Tingkat Suku Bunga Indonesia-Amerika 82 4.2.5 Variabel Neraca Pembayaran Indonesia ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 85

5.2 Saran-saran ……..……….. 86

DAFTAR PUSTAKA………... 87

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1

Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi di Indonesia

6

Tabel 4.1

Hasil Uji Akar Unit (Unit Root Test) pada Tingkat Level

70

Tabel 4.2

Hasil Uji Akar Unit (Unit Root Test) pada First Difference

71

Tabel 4.3

Hasil Uji Kointegrasi ...

72

Tabel 4.4

Hasil Estimasi Model ECM ...

72

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas ...

74

Tabel 4.6

Nilai Matriks Korelasi Variabel-variabel Bebas ...

75

Tabel 4.7

Nilai VIF dari Korelasi Variabel-variabel Bebas ...

75

Tabel 4.8

Hasil Uji LM test ...

76

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1

Pergerakan Kurs Rupiah terhadap Dollar AS ...

4

Gambar 2.1

Diagram Kerangka Berpikir ...

46

Gambar 3.1

Diagram Durbin

Watson ...

58

Gambar 4.1

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS

Periode Q1.2010

Q4.2014 ...

61

Gambar 4.2

Perkembangan Selisih Jumlah Uang Beredar (M2)

Indonesia - Amerika Serikat dan Kurs Rupiah terhadap

Dollar AS...

64

Gambar 4.3

Pergerakkan Kurs dengan Tingkat Inflasi Indonesia

dan Amerika Serikat ...

………...

...

65

Gambar 4.4

Pergerakkan Tingkat Bunga Riil Indonesia-Amerika Serikat

66

Gambar 4.5

Perkembangan PDB riil di Indonesia dan Amerika Serikat

67

Gambar 4.6

Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia

Tahun 2010

2014 ...

69

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Penelitian ... 91

2 Hasil Uji Akar Unit (Unit Root Test) ... 92

3 Hasil Uji Derajat Integrasi (First Difference)... 93

4 Hasil Estimas Persamaan Regresi Linier Berganda... 94

5 Hasil Uji Kointegrasi Residual Persamaan Regresi... 95

6 Hasil Estimasi Model ECM... 96

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan internasional. Aktivitas ekspor impor dalam neraca pembayaran merupakan cerminan akan perdagangan internasional. Penentuan kurs valuta asing menjadi pertimbangan penting bagi negara yang terlibat dalam perdagangan internasional, karena kurs valuta asing berpengaruh besar terhadap biaya dan manfaat dalam perdagangan internasional.

Nilai tukar atau kurs merupakan salah satu harga yang lebih penting dalam perekonomian terbuka. Kurs dapat dijadikan alat untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara. Kurs mata uang antar negara mencerminkan nilai perbandingan nilai mata uang satu negara terhadap negara lainnya yang ditentukan oleh daya beli masing-masing negara. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik atau stabil.

(15)

2

yang ekstrim, maka perekonomian akan mengalami ketidakstabilan baik dari sisi makro dan mikro.

Amerika Serikat dipandang sebagai negara maju dengan dollar Amerika (USD) sebagai mata uangnya yang merupakan mata uang acuan bagi sebagian besar negara sedang berkembang. Peranan USD menjadi sangat penting sebab aktivitas perdagangan internasional dilakukan oleh sebagian besar negara sedang berkembang dengan menggunakan mata uang USD. Indonesia yang merupakan

partner aktivitas perdagangan dengan Amerika Serikat, secara otomatis menilai

kegiatan perdagangannya dengan mata uang USD. Jika kurs rupiah (IDR) terhadap dollar Amerika (USD) tidak stabil, akan cenderung mengganggu aktivitas perdagangan sebab dapat menimbulkan kerugian ekonomi karena kegiatan perdagangannya dinilai dengan mata uang dollar Amerika (USD). Oleh karena itu, fenomena fluktuasi kurs memerlukan penanganan serius karena akan berpengaruh pada performa aktivitas ekonomi suatu negara yang turut mempengaruhi kondisi perekonomian di negara tersebut.

Dalam dua dekade terakhir, Bank Indonesia telah melakukan beberapa kali perubahan sistem nilai tukar (exchange rate arrangement). Sebagaimana diketahui, sejak tahun 1978 sistem nilai tukar Indonesia bergerak semakin fleksibel dengan kisaran intervensi yang semakin diperlebar hingga akhirnya dihapuskan pada bulan Agustus 1997 dengan diadopsinya sistem nilai tukar mengambang bebas hingga saat ini (free floating exchange rate). (Triatno, 1999: 78).

Dengan diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang bebas (free

floating system) di Indonesia, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing,

(16)

3

turunnya nilai tukar atau fluktuasi ditentukan oleh kekuatan pasar.

Pada tahun 2008, harga minyak dunia melambung tinggi yang sempat menembus level US$ 140 per barel sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan permintaan valuta asing sebagai konsekuensi negara pengimpor minyak dan disusul dengan terjadinya krisis keuangan di Amerika Serikat tahun 2008 akibat kredit macet subprime mortgage yang berdampak secara global pada ekonomi negara-negara Eropa, Asia dan juga termasuk Indonesia. Kondisi ini menyebabkan pergerakan nilai tukar rupiah melemah mengikuti kecenderungan global hingga mencapai titik terendah senilai Rp. 11.743 per US$ pada 28 Oktober 2008.

Dampak krisis finansial global menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah negara yang sedang berkembang, termasuk ke wilayah Asia. Untuk Indonesia, akibat yang dirasakan dari krisis finansial ini adalah mata uang rupiah menjadi terdepresiasi sehingga mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan terhadap mata uang domestik. Dengan melemahnya nilai tukar mata uang Indonesia, menandakan lemahnya kondisi untuk melakukan transaksi luar negeri, baik itu untuk ekspor dan impor maupun hutang luar negeri.

(17)

4

9.400/US$ di kuartal keempat.

Keberadaan perekonomian Indonesia yang kurang baik dikarenakan krisis global ini, menjadikan kondisi yang sulit untuk melihat apa yang menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dollar mengalami perubahan. Hal tersebut dikarenakan faktor utama pemicunya merupakan faktor eksternal. Sehingga dalam penelitian ini, kajian lebih difokuskan kepada keadaan periode setelah krisis global 2008 yang dirasakan Indonesia.

Adapun kondisi pergerakan kurs tengah rupiah terhadap dollar dari tahun 2008 hingga akhir tahun pengamatan 2014 dapat dijelaskan dalam gambar 1.1 berikut ini :

Sumber : Bank Indonesia, 2008-2014 ( diolah)

Gambar 1.1 Pergerakan Kurs Rupiah terhadap Dollar AS

Dari data di atas, diketahui bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar mengalami fluktuasi. Hal ini merupakan suatu masalah karena pergerakan

-2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00 10,000.00 12,000.00 14,000.00

(18)

5

kurs tersebut mengalami perubahan-perubahan yang berarti di sepanjang tahun pengamatannya. Pada tahun 2008 kuartal pertama nilai kurs tengah rupiah terhadap dollar sebesar Rp.9.217,- terus melemah hingga kuartal kedua tahun 2009 dengan nilai Rp. 10.225,-. Pada kuartal ketiga 2009 nilai kurs tengah rupiah terhadap dollar mengalami penguatan hingga kuartal kedua tahun 2011 dengan nilai Rp.8.597,-. Dari kuartal ketiga tahun 2011 keadaan nilai kurs rupiah mengalami kemerosotan hingga tahun 2014. Kondisi ini cukup memprihatinkan. Kondisi ini menarik untuk dikaji, karena sangatlah penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar.

Menurut Frenkel (1984), ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar. Berdasarkan teori nilai tukar melalui pendekatan moneter, Frenkel (1984) membagi teori nilai tukar atas dua katagori, yaitu model moneter harga fleksibel (the flexible price monetary model) dan model moneter harga kaku / lonjakan kurs (the sticky price or overshooting monetary model). Menurut teori pendekatan moneter ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar, yaitu : tingkat harga relatif, tingkat suku bunga, pendapatan nasional riil, dan penawaran uang. Sedangkan menurut pendekatan neraca pembayaran, fluktuasi nilai tukar disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi neraca pembayaran. (Kuncoro : 2001).

(19)

6

Tabel 1.1 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi di Indonesia

Tahun M2 Riil PDB Riil Suku

Bunga Riil Inflasi

Neraca Pembayaran

Indonesia

2013:q1 3,322,528.96 671,593.00 4.26 1.87 -6,614.84 2013:q2 3,413,378.66 688,864.00 4.42 2.06 -2,476.77 2013:q3 3,584,080.54 709,985.00 5.60 2.19 -2,645.23 2013:q4 3,730,197.02 699,903.00 5.82 2.25 4,412.11 2014:q1 3,660,605.98 706,533.00 5.82 2.25 2,066.25 2014:q2 3,865,890.61 724,133.00 5.85 2.19 4,296.69 2014:q3 4,010,146.66 745,577.00 5.92 2.06 6,475.41 2014:q4 4,173,326.50 732,938.50 6.01 1.86 2,410.25

Sumber : BI dan BPS, 2013-2014 (data diolah)

Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat kondisi ekonomi makro Indonesia pasca krisis ekonomi global 2008. Dari data jumlah penawaran uang (M2) di Indonesia setiap quartal dari tahun 2013 hingga 2014 mengalami peningkatan. Menurut teori bahwa ketika terjadi kelebihan penawaran uang akan mendorong suku bunga menurun sehingga menyebabkan mata uang domestik terdepresiasi. (Krugman : 1994).

Namun bila dilihat dari tabel 1.1, peningkatan penawaran uang tidak dibarengi dengan penurunan suku bunga. Hal ini dikarenakan variabel suku bunga memiliki koefisien hubungan yang ambigu terhadap nilai tukar. Untuk lebih jelasnya berikut mekanisme suku bunga dalam mempengaruhi nilai tukar. Yang pertama, ketika kenaikan tingkat bunga dalam negeri mendorong lembaga keuangan untuk meningkatkan penawaran dana di pasar uang. Pada saat yang sama, tingkat bunga yang lebih tinggi akan mengurangi keinginan masyarakat memegang uang. Sebagai akibatnya akan terjadi kelebihan uang (excess money

(20)

7

uang dalam negeri. Disisi lain, pengaruh yang kedua dapat terjadi kenaikan tingkat bunga dalam negeri akan menarik aliran modal masuk ke dalam negeri. Hal ini karena kenaikan tingkat bunga dirasa lebih menguntungkan bagi investor untuk memindahkan dana ke dalam negeri. Adanya aliran modal masuk akan mengakibatkan apresiasi mata uang dalam negeri. (Kholidin : 2002).

Untuk selanjutnya dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwasannya pendapatan domestik bruto riil (PDB riil) pasca kiris ekonomi global 2008, sejak Q1.2013 hingga Q4.2014 angka pertumbuhan PDB riil mengalami gejolak naik turun. Kondisi perekonomian Indonesia cenderung mengalami perlambatan pertumbuhan. Menurut Krugman (1994), penurunan output riil mendorong penurunan permintaan uang sehingga menyebabkan suku bunga menurun dengan asumsi ceteris paribus. Pada saat suku bunga menurun maka mata uang domestik akan terdepresiasi. Sebaliknya kenaikan output riil meningkatkan suku bunga dengan asumsi ceteris paribus (tingkat harga dan penawaran uang tetap atau diabaikan). Kenaikan output riil menyebabkan terjadinya kelebihan permintaan uang. Akibat dari kelebihan permintaan uang akan mendorong suku bunga naik sehingga mata uang domestik akan terapresiasi. Hal ini berarti PDB rill berpengaruh negatif terhadap dengan nilai tukar (kurs).

(21)

8

supply) di negara tersebut, dan mengakibatkan terjadinya apresiasi mata uang

domestik terhadap mata uang asing. Dengan kata lain, artinya kondisi dalam negeri membutuhkan jumlah rupiah dalam nilai yang kecil atau sedikit untuk mendapatkannya (menukarkannya) ke dalam bentuk dollar. Sedangkan BOP yang defisit menandakan telah terjadi aliran dana keluar netto (ke luar negeri), sehingga dapat mengakibatkan terjadi excess demand terhadap valuta asing dalam perekonomian nasional. Maka neraca pembayaran dalam hal ini berpengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar.

Beberapa peneliti sebelumnya telah melihat beberapa hal yang berkaitan mengenai tinjauan penelitian ini. Insukindro (1992 : 468) meneliti bahwa variabel pendapatan, suku bunga, laju inflasi dan Produksi Domestik Bruto (PDB) digunakan sebagai proxy untuk mengamati perilaku permintaan uang dalam arti sempit (Ml) dan uang dalam arti luas (M2), dan memang terjadi hubungan antar variabel. Dan menurut Katsimbris dan Miller (1995:55) bahwa M2 di Amerika Serikat mempengaruhi M2 negara lain terutama negara yang menggunakan sistem nilai tukar free floating exchange rate.

Selanjutnya Tucker, et. all (1991), menyatakan bahwa hubungan antara jumlah uang beredar dengan nilai tukar rupiah adalah postif sedangkan hubungan antara pendapatan rill dan suku bunga terhadap nilai tukar adalah negatif. Sama halnya dengan penelitian sebelumnya yang dijelaskan oleh Howrey (1994) dimana jumlah uang beredar dan suku bunga berpengaruh positif terhadap nilai tukar.

(22)

9

kesejahteraan masyarakat dan berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi nasional. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat setelah periode krisis ekonomi global 2008, dilihat dari pendekatan moneter, yaitu menggunakan data bilateral dengan variabel bebas : selisih jumlah uang beredar dalam arti luas (M2), selisih inflasi, selisih tingkat suku bunga, selisih PDB riil (produk domestik brutto), dan neraca pembayaran Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang terjadi seputar pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, permasalahan yang diajukan adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh selisih jumlah uang beredar (M2) Indonesia-Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Indonesia-Amerika Serikat. 2. Apakah terdapat pengaruh selisih Produk Domestik Brutto riil (PDB riil)

Indonesia-Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

3. Apakah terdapat pengaruh selisih tingkat suku bunga Indonesia-Amerika Serikat, terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

4. Apakah terdapat pengaruh selisih tingkat inflasi Indonesia dan Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

(23)

10

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah secara empiris : 1. Menganalisis pengaruh selisih jumlah uang beredar (M2) Indonesia-Amerika

Serikat terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

2. Menganalisis pengaruh selisih tingkat inflasi Indonesia-Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

3. Menganalisis pengaruh selisih tingkat suku bunga Indonesia-Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

4. Menganalisis pengaruh selisih produk domestik brutto riil (PDB riil) Indonesia dan Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

5. Menganalisis pengaruh neraca pembayaran Indonesia terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi eksportir dan importir dapat menentukan strategi yang tepat dalam mengurangi resiko yang timbul akibat perubahan nilai tukar yang tidak dapat diprediksi.

2. Bagi otoritas moneter dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan penentuan sistem nilai tukar.

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari nilai koefisien determinasi (R2) pada hasil estimasi model ECM dapat dijelaskan bahwa variasi variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dalam jangka pendek mampu dijelaskan oleh variabel-variabel selisih jumlah uang beredar (M2) Indonesia-Amerika, selisih PDB riil Indonesia-Amerika, selisih suku bunga Indonesia-Amerika, selisih inflasi Indonesia-Amerika, dan neraca pembayaran Indonesia sebesar 86,88 persen. Sedangkan sisanya sebesar 13,12 persen variasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model penelitian. 2. Dari hasil estimasi uji t model ECM menunjukkan dalam jangka pendek

variabel selisih jumlah uang beredar (M2) Indonesia-Amerika, selisih inflasi Indonesia-Amerika, dan selisih suku bunga Indonesia-Amerika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Sedangkan variabel selisih PDB riil Indonesia-Amerika dan neraca pembayaran Indonesia belum menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

(25)

86

teori. Variabel tingkat suku bunga memiliki sifat yang ambigu, yaitu ketika tingkat suku bunga domestik naik karena peningkatan perkiraan inflasi maka mata uang domestik akan terdepresiasi. Sebaliknya, ketika tingkat suku bunga riil domestik meningkat, demikian juga tingkat suku bunga nominal ikut meningkat sementara perkiraan inflasi tidak berubah, maka diasumsikan bahwa perkiraan apresisasi dollar tidak akan berubah dengan kata lain mata uang domestik akan terapresiasi.

5.2. Saran

1. Perlu upaya ekstra pemerintah dalam menjaga dan menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Karena dalam jangka pendek, lonjakan kurs tidak dapat diprediksi yang disebabkan banyak faktor yang dapat mempengaruhi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika selain dari variabel-variabel yang telah diungkapkan dalam penelitian.

2. Perekonomian Indonesia harus digerakkan dengan maksimal sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Pertumbuhan ekonomi akan mempengaruhi tingkat penawaran uang yang lebih cepat untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika lebih stabil dan terkontrol.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, Surja, Adwin, 2002. Analisa Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Setelah Diterapkannya Kebijakan Sistem Nilai Tukar Mengambang di Indonesia, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 4, No.1,

Mei 2002 : 69-78

Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia, berbagai edisi penerbitan. Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, berbagai edisi penerbitan. Berlianta, Charisma, Heli, 2005. Mengenal Valuta Asing, Gadjah Mada University

Press : Yogyakarta.

Case, Karl E, and Fair, Ray C, 2012. Principles of Economics, tenth edition. Pearson Education, Inc : United States of America.

Catur, Sugiyanto, 1999. Penyesuaian Nominal dan Penyesuaian Riil Permintan Uang di Indonesia, JEBI, September 1993.

Charles, PR, Joseph, dkk, 1999. Kondisi dan Respon Kebijakan Ekonomi Makro Selama Krisis Ekonomi Tahun 1997-1998. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan,

Vol. 2, No. 2, September 1999, hal. 97-130.

Dornbusch, Rudiger (1976.b). Expectations and Exchange Rate Dynamics, The Journal

of Political Economy, Vol. 84 Issue 6, December 1976.

Didy Laksmono R, Suhaedi, Bambang Kusmiarso, Agnes I, Bambang Pramono, Erwin Gunawan Hutapea dan Sudiro Pambudi (2000), Suku Bunga Sebagai Salah Satu Indikator Ekspektasi Inflasi, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol. 2,

No. 4, Maret 2000, hal. 123-150.

Frankel, A. Jeffrey, 1983. Monetary and Portfolio-Balance Models of Exchange

Rate Determination, Cambridge : MIT Press

Frankel, A. Jeffrey, 1984. Tests of Monetary and Portfolio Balance Models of Exchange Rate Determination. National Bureau of Economic Research, University of Chichago Press.

Froyen, Richard T, 2002. Macroeconomics : Theories and Policies, seventh edition, Prentice Hall.

Gujarati, N, Damodar, 2010. Dasar-dasar Ekonometrika, Buku 1 Edisi 5 (terjemahan), Penerbit Salemba Empat : Jakarta

(27)

88

Howrey, E. Philip, 1994. Exchange rate forecast with the Michigan Quarterly Econometric Model of the US economy. Journal of Banking and Finance,

Vol. 18, 1994, pp. 27-41.

Leon, Boy, dan Ericson, 2008. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Devisa. Penerbit Grasindo : Jakarta.

Insukindro, 1992. Dynamic Spesification of Demand for Money: A Survey of Recent Development, Jurnal Ekonomi Indonesia, Vol. 1, No. 1, hal. 8-23. Insukindro, 1999. Pemilihan Model Ekonomi Empirik dengan Pendekatan

Koreksi Kesalahan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.14, No.1. Katsimbris, George M and Miller, Stephen M, 1995. Monetary policies of

developed countries: Co-ordination, coercion or independence?, Journal of

Economics Studies, Vol. 22, No. 2,1995, pp. 44-58.

Kholidin, Annas, 2002. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika, Tesis, Semarang.

Krugman, R, Paul. 1994. Ekonomi Internasional, Edisi Kedua (terjemahan). Penerbit Raja Grafindo Persada : Jakarta

Kuncoro, Mudrajad, 2001. Manajemen Keuangan Internasional : Pengantar

Ekonomi dan Bisnis Global. BPFE : Yogyakarta.

Mankiw, Gregory, N, 2006. Makroekonomi, Edisi Keenam (terjemahan). Penerbit Erlangga : Jakarta.

Macdonald, Ronald, 1992. Exchange Rate Economics : A Survey, IMF Staff

Papers, Vol. 39, No. 1, International Monetary Fund.

Machpudin, Asep, 2013. Analisis Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Nilai Tukar, Jurnal Dinamika Manajemen Vol 1 No. 3 Juli-September 2013 ISSN

: 23380-123X

Mishkin, Frederic S, 2008. The Economics of Money, Banking and Financial

Markets : Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan, Edisi kedelapan

(terjemahan), Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Nopirin, 1997. Ekonomi Internasional, Edisi Ketiga. BPFE : Yogyakarta.

Nugroho, Agus, Eko, 2001. A Simple Econometric Model of The Indonesian Exchange Rate Fluctuation 1990-1998. Gadjah Mada International Journal of Business,

(28)

89

Nuryadin, Didy dan Santoso, Dr. Bagus, 2004. Analisis Aplikasi Model Neraca Pembayaran dan Model Moneter Terhadap Nilai Tukar Rupiah / Dollar, Periode 1980.1 – 2000.4, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan,

September 2004.

Oktavia, dkk, 2013. Analisis Kurs dan Money Supply di Indonesia, Jurnal Kajian

Ekonomi, Januari 2013, Vol I, No. 2

Puspitaningrum, Roshinta. dkk, (2014). Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Rupiah, Studi Pada Bank Indonesia Periode Tahun 2003-2012, Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB) Vol. 8 No.1 Februari 2014.

Salvatore, Dominick, 1997. Ekonomi Internasional, Jilid 2 (terjemahan). Penerbit Erlangga : Jakarta.

Santoso, Wijoyo, dan Iskandar, 1999. Pengendalian Moneter dalam Sistem Nilai Tukar Fleksibel: Konsiderasi Kemungkinan Penerapan Inflation Targeting di Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol. 2, No. 2,

September 1999, hal. 1-39.

Sartono, Agus R, 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi, Edisi Empat. BPFE : Yogyakarta

Saunders, Anthony, 1994. Financial Institution Management : A Modern

Perspective, Richard D. Irwin Inc, Illinois : USA.

Sugiyanto, FX, 1999. Dua Tahun Nilai Tukar Mengambang: Kasus Indonesia,

MEB, Vol. 11, No. 1-2, Juni 1999, hal. 28-47.

Suwita, Bawa, Sudi, 2010. Peranan Faktor Fundamental Dalam Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Januari 2009 – Desember 2009. Tesis.

Jakarta.

Triyono, 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal

Ekonomi Pembangunan Vol.9 No.2, Desember 2008, hal 156-157.

Tucker, A.L., Madura, J., and T.C. Chiang, 1991. International Financial Market,

West Publishing Company, St. Paul.

Wibowo, Tri dan Amir, Hidayat, 2005. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah, Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, Departemen

Keuangan, Vol. 9 No. 4. Desember 2005.

(29)

90

Yati, Kurniati dan A. V. Hardiyanto, 1999. Perilaku Nilai Tukar rupiah dan Alternatif Perhitungan Nilai Tukar Riil Keseimbangan, Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Vol. 2, No. 2, September 1999, hal. 43-76.

Yuliadi, Immamudin, 2007. Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya Pada Perekonomian Indonesia : Pendekatan Error Corection Model (ECM),

Gambar

Tabel 1.1Tabel 4.1
Gambar 1.1Pergerakan Kurs Rupiah terhadap Dollar AS .....................
gambaran terjadinya overvalued dan undervalued nilai tukar mata uang terhadap
Gambar 1.1 Pergerakan Kurs Rupiah terhadap Dollar AS
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan desain bangunan warga di Desa Sugihwaras menggunakan bentuk desain bangunan yang hampir sama dengan kebanyakan rumah

Dalam penelitian ini terdapat teori-teori yang digunakan seperti Business Process Modeling Notation (BPMN), Object Oriented Analysis and Design (OOAD), Consistency

aksebilitas cyber Metode Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi LCD Tes lisan dalam bentuk tanya jawab pada sesi terakhir pertemuan. 2 x

Dari hasil perhitungan fuzzy tsukamoto untuk setiap wilayah kota dan kabupaten bogor di dapat nilai z untuk kota bogor 0,1 sampai dengan 0,39 sedangkan nilai z untuk kabupaten

Dental patients’ awareness and knowledge in using dental implants as an option in replacing missing teeth: a survey in Riyadh, Saudi Arabia.. Kumar CR, Pratap

DEPARTEMEN PROSTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA1.

Dalam menganalisa target penjualan produk pada tahun 2008 hingga tahun 2013 , menggunakan metode trend least square dan metode trend kuadratik dapat dibandingkan dengan hasil

“KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DR.. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2014 – 2015”