PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP
SIKAP ETIKA ILMIAH MAHASISWA NIM.2009
PRODI BK FIP UNIMED T.A 2013-2014
Skripsi
Oleh
Efrida Yanti Pane
NIM. 109 351009
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang maha Esa atas rahmad dan
karuniaNya yang senantiasa melindungi dan menyertai peneliti sehingga
penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan judul: “Pengaruh Teknik
Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas
IX SMP Negeri 30 Medan dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah T.A
2013/2014” dapat terlaksana dan diselesaikan dengan baik.
Penulisan skirpsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Penyusunan
skripsi ini masih sangat sederhana dan masih memiliki kekurangan baik
sistematika maupun tutur bahasanya. Untuk ini penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran kontruktif dari pembaca.
Peneliti juga menyadari banyak hambatan dan kesulitan yang dialami
di dalam studi dan skripsi ini tetapi keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan
sebuah karya ilmiah tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, baik dari
bentuk moril yang berupa sumbangan pikiran , saran-saran, spirit, maupun dalam
bentuk materi dalam usaha merampungkan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini
sudah selayaknya peneliti mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan beserta stafnya.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas negeri Medan.
3. Bapak Prof. Yusnadi, MS, selaku Pembatu Dekan I FIP UNIMED.
4. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, M.S.,S.Psi selaku Dosen pembimbing
skripsi yang telah sangat banyak memberi bimbingan serta arahan
kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Sangat berterima
kasih kepada bu Asih yang telah meluangkan waktu disela-sela
iii
Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.
8. Ibu Dra. Martha Ria Samosir, M.Si selaku Kepala Sekolah SMP Negeri
30 Medan yang telah memberi izin serta kesempatan untuk mengadakan
penelitian di sekolah tersebut.
membimbing dan mendidik saya sampai pada saat ini. Memberi support
semangat serta materi dalam pendidikan mulai dari awal menginjakkan
kaki pada bangku sekolah hingga saat ini dapat menyelesaikan skripsi
dan lulus dari S1.
12. Dan ketiga adik saya, Malthus Rodinasa Lumban Gaol, S.Pd, Frans
Waldeyer Lumban Gaol, David Ricardo Lumban Gaol yang telah
banyak mendukung dan membantu saya dalam menyelesaiktan studi.
13. Untuk para sahabat Yulifa Sitanggang, Lenny Sihombing, Heni
Sitinjak, Lindri Sinaga, Chandra Sembiring, Sardo Silaban, Hari
Manullang, Manuel Panjaitan, Eben Siagian, Kak Yanti Sijabat, Kak
Buana Situmorang, Nantulang dan Tulang Cristine yang telah
membantu penulis dalam memberi support semangat sehingga
terselesaikannya skripsi ini.
14. Dan untuk teman-teman seperjuangan mulai dari seminar hingga pada
iii
dan juga Oji. Terima kasih sudah lelah bersama-sama. Semangat untuk
masa depan yang lebih baik lagi ya teman-teman.
15. Kepada Poeticconie, Raditya Dika dan Karizunique yang tulisan-tulisan
dalam blog-nya sangat membangkitkan semangat ketika saya stuck
dalam pengerjaan skripsi ini.
16. Teman-teman PPL SMA Negeri 1 Sei Bamban, Elia, Menawan, Kak
Jelita, Rahmad, Renat, Juntra, Faber, Bang Lim, Murni, Leni, Selvi,
Dokma, Betty, Nexry, Dewi, dan Ervina.
17. Siswa-siswa di SMA Negeri 1 Sei Bamban.
18. Rekan-rekan mahasiswa jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
19. Ucapan terima kasih juga tidak lupa penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberi dukungan selama di perkuliahan maupun
dalam proses penyelesaian skripsi ini, dimana pada kesempatan ini
penulis tidak dapat menuliskan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi balasan yang berlipat ganda atas
amal dan kebaikan mereka serta memberikan kemudahan-kemudahan dalam
mencapai kesuksesan. Amin.
Medan, Maret 2014 Penulis,
i
ABSTRAK
ESTER M. LUMBAN GAOL. NIM. 108321004. Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas IX SMP Negeri 30 Medan Dalam Menghadapi Ujian Nasional T.A 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Seberapa tinggi
tingkat kecemasan siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah? Dan 2.Apakah siswa kelas IX di SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 yang menerima terapi konseling individu dengan teknik desensitisasi sistematik memperoleh perubahan yang baik terhadap kecemasan yang dialami?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui tingkat kecemasan siswa IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah dan 2.
Mengetahui erubahan kecemasan yang dialami siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik desensitisasi sistematik.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 40 orang siswa dan sampel penelitian adalah 11 orang siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Skala Likert ... 27
Tabel 2. Kisi-Kisi Angket Kecemasan Siswa ... 28
Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Data Sekunder ... 29
Tabel 4. Uji Normalitas ... 34
Tabel 5. Hasil Pre-Test ... 35
Tabel 6. Hasil Post-Test ... 36
Tabel 7. Deskripsi Data Pre-Test dan Post-Test ... 36
Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Validitas Kecemasan Siswa dalam
Menghadapi Ujian Akhir Sekolah ...
Tabel 9. Varians Butir Item
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket Penelitian
Lampiran 2 Uji Coba Angket Kecemasan Siswa dalam
Menghadapi Ujian Akhir Sekolah
Lampiran 3. Uji Validitas Angket Kecemasan Siswa dalam
Menghadapi Ujian Akhir Sekolah
Lampiran 4. Uji Reliabilitas Angket Kecemasan Siswa dalam
Menghadapi Ujian Akhir Sekolah
Lampiran 5. Uji Coba Angket Data Sekunder
Lampiran 6. Pre-Test Angket Kecemasan Siswa dalam
Menghadapi Ujian Akhir Sekolah
Lampiran 7. Perhitungan rata-rata (M), dan Standart Deviasi (SD) Pre-Test
Lampiran 8. Perhitungan rata-rata (M), dan Standart Deviasi (SD) Post-Test
Lampiran 9. Post-Test Angket Kecemasan Siswa dalam
Menghadapi Ujian Akhir Sekolah
Lampiran 10. Uji Homogenitas
Lampiran 11. Perhitungan Kategori Tingkat Kecemasan Siswa
x
Lampiran 12. Perhitunga Kategori Tingkat Kecemasan Siswa
Setelah diberi tindakan
Lampiran 13. Pengujian Hipotesis
Lampiran 14. Distribution Critical Values
Lampiran 15. R-Table
Lampiran 16. Kumulatif Sebaran Frekuensi Normal
Lampiran 17. Nilai Kritis L Uji Lilliefors
Lampiran 18. Rencana Pelaksanaan Layanan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Hampir setiap orang pernah merasa cemas dalam waktu-waktu
tertentu dan dengan tingkat yang berbeda. Banyak siswa yang menjadi cemas
menjelang ujian yang mereka pandang sangat sulit, dan sebagian besar siswa
merasa gugup.
Kecemasan pada umumnya berhubungan dengan adanya situasi yang
mengancam atau membahayakan. Dengan berjalannya waktu, keadaan cemas
tersebut biasanya akan dapat teratasi sendiri. Namun, ada keadaan cemas
yang berkepanjangan, bahkan tidak jelas lagi kaitannya dengan faktor
penyebabnya. Hal ini merupakan pertanda gangguan kejiwaan yang dapat
menyebabkan hambatan dalam berbagai segi kemampuan dan fungsi sosial
bagi penderitanya. Tidak mudah untuk membedakan cemas yang wajar dan
cemas yang sakit, karena keduanya dapat merupakan respons yang umum
dan normal dalam kehidupan sehari-hari. Ormrod (2009:81) mengatakan
bahwa:
“ Sejumlah kecil kecemasan sering meningkatkan performa. Ini
dikenal sebagai kecemasan yang membantu (facilitaing anxiety).
Dengan adanya sedikit kecemasan akan menjadi motivasi yang
baik dan mendorong siswa untuk bertindak. Sebaliknya, seringkali
kecemasan tersebut berlebihan. Ini dikenal sebagai kecemasan
yang merugikan (debilitating anxiety)”.
Keadaan cemas yang wajar (facilitaing anxiety) merupakan respons
terhadap adanya ancaman atau bahaya luar yang nyata jelas dan tidak
bersumber pada adanya konflik. Sedangkan cemas yang merugikan
(debilitating anxiety) merupakan respons terhadap adanya bahaya yang lebih
kompleks, tidak jelas sumber penyebabnya, dan lebih banyak melibatkan
konflik jiwa yang ada dalam diri sendiri.
Terkadang siswa yang sesungguhnya mempunyai otak cerdas dan
kenyataannya telah dibuktikan dengan nilai-nilai harian yang dicapainya
dalam pelajaran, namun saat ia mengikuti Ujian Akhir Sekolah ternyata
mengalami gangguan kecemasan. Ini bukti bahwa kecemasan dapat
menghancurkan nilai-nilai pelajaran bagi siswa, sehingga kecemasan harus
diatasi agar tidak berpengaruh buruk.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Ujian Akhir Sekolah ada diwarnai
dengan tindakan curang siswa yang memperoleh kunci jawaban pada
sumber-sumber yang tidak diketahui asalnya. Di samping itu, dalam Ujian Akhir
Sekolah terdapat beberapa siswa yang tidak lulus, padahal termasuk seorang
siswa yang berprestasi di sekolahnya. Hal-hal seperti itu antara lain
disebabkan oleh kecemasan yang dialami siswa yang mengakibatkan
hilangnya rasa kepercayaan diri mereka.
Faktor kecemasan dalam Ujian Akhir Sekolah tersebut bisa
disebabkan oleh kondisi dan situasi ujian saat itu, meskipun materi pelajaran
waktu yang terbatas, tingkat kesulitan materi ujian, instruksi tes, bentuk
pertanyaan dan hal-hal teknis lainnya. Faktor lain yang menyebabkan
timbulnya perasaan cemas adalah kurangnya kepercayaan diri siswa terhadap
kemampuan yang ia miliki. Oleh karena itu, banyak siswa yang merasa
pesimis dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah.
Dari hasil pengamatan penulis, penulis mengetahui bahwa di SMP
Negeri 30 Medan masih ditemui siswa kelas IX yang memiliki kecemasan
berlebihan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah yang puncaknya hingga
saat Ujian Nasional. Sebagian siswa mengatakan bahwa mereka merasa
cemas saat menghadapi mata pelajaran yang dirasa sulit. Ada juga yang
mengakui bahwa kecemasan yang dirasakan siswa karena guru yang kurang
memberi perasaan nyaman. Gejala kecemasan yang mereka alami seperti
jantung berdebar kencang, tangan berkeringat, tubuh berkeringat dingin.
Bahkan ada yang mengalami kontraksi di perut karena stress yang
disebabkan oleh kecemasan berlebihan.
Berdasarkan kejadian-kejadian di atas, maka kecemasan yang bersifat
negatif dapat menyebabkan siswa merasa tertekan, dan hal itu dapat
menghambat siswa dalam belajar dan dalam menempuh ujian.
Hasan, D.C (2009) mengemukakan bahwa kecemasan dalam
menghadapi ujian menjadi persoalan yang penting baik dalam area akademik
maupun personal siswa. Secara akademik, kecemasan ini berakibat pada
kegagalan akademik seperti tidak lulus dalam Ujian Akhir Sekolah.
Sedangkan secara personal, kecemasan ini menyebabkan rendahnya harga
Apabila kejadian kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah
tersebut tidak mendapat penanganan yang tepat, maka bisa berkembang yang
berakibat negatif terhadap diri siswa. Kecemasan tersebut akan mengganggu
apabila tidak ditangani dengan benar.
Munculnya fenomena kecemasan dalam menghadapi ujian/Ujian
Akhir Sekolah termasuk di kelas IX SMP Negeri 30 Medan, mendorong
pentingnya dilakukan penelitian tentang bagaimana cara mengurangi
kecemasan menghadapi Ujian Akhir Sekolah pada siswa kelas IX SMP.
Peran bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari penyelenggaraan
pendidikan diharapkan mampu memberikan layanan bantuan kepada siswa
dalam upaya mengembangkan potensi diri siswa secara optimal.
Salah satu cara untuk mengurangi kecemasan siswa dalam
menghadapi ujian dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
konseling behavioral. Menurut pendekatan konseling behavioral, suatu
kecemasan diperoleh seseorang melalui belajar dalam kondisi tertentu. Oleh
karena itu, untuk mengurangi atau menurunkan kecemasan harus melalui
usaha yang dikondisikan pula sehingga kecemasan itu berakhir (Willis, 2009:
96).
Dalam pendekatan konseling behavioral terdapat teknik yang dapat
digunakan dalam usaha mengurangi kecemasan dan ketegangan yaitu dengan
menggunakan teknik desensitisasi. Desensitisasi adalah suatu teknik untuk
mengurangi respon emosional yang menakutkan, mencemaskan atau tidak
menyenangkan melalui aktivitas-aktivitas yang bertentangan dengan respon
teknik yang digunakan untuk melemahkan respon terhadap stimulus yang
tidak menyenangkan dan mengenalkan stimulus yang berlawanan
(menyenangkan); sering digunakan untuk mengurangi maladaptasi
kecemasan yang dipelajari melalui konditioning (seperti: phobia) tetapi juga
dapat diterapkan pada masalah lain, misalnya kecemasan dalam menghadapi
ujian dan teknik desensitisasi sistematik dapat membantu siswa melemahkan
atau mengurangi perilaku negatifnya, tanpa menghilangkannya.
Dengan melihat adanya kecemasan-kecemasan yang dialami siswa
SMP Negeri 30 Medan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknik
Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa
Kelas IX SMP Negeri 30 Medan Dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah
T.A 2013/2014.”
B.
Identifikasi Masalah
Kemampuan pengendalian diri siswa dalam mengurangi
kecemasannya menghadapi Ujian Akhir Sekolah dirasa masih kurang. Hal ini
dapat dilihat dari timbulnya perilaku negatif seperti jantung berdebar
kencang, tangan berkeringat, tubuh berkeringat dingin, hingga kontraksi yang
hebat di perut karena stress. Untuk mengatasi hal ini, perlu diberikan
konseling individu dengan teknik desensitisasi sistematik dimana didalamnya
siswa akan diajarkan untuk berlatih relax. Dengan memberikan terapi
mengontrol kecemasannya agar tidak menjadi kecemasan yang merugikan
dengan efek yang tidak baik bagi prestasi.
C.
Pembatasan Masalah
Setelah permasalahan diidentifikasi, maka perlu adanya pembatasan
masalah yang diteliti. Penelitian ini dibatasi pada penelitian tentang
“Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat
Kecemasan Siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan dalam Menghadapi Ujian
Akhir Sekolah Tahun Ajaran 2013-2014.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas,
maka pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa tinggi tingkat kecemasan siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan
Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah?
2. Apakah siswa kelas IX di SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran
2013/2014 yang menerima terapi konseling individu dengan teknik
desensitisasi sistematik memperoleh ppengaruh kualitatif yang baik
terhadap kecemasan yang dialami.
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui tingkat kecemasan siswa IX SMP Negeri 30 Medan Tahun
2. Mengetahui perubahan kecemasan yang dialami siswa kelas IX SMP
Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian
Akhir Sekolah setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling
dengan menggunakan teknik desensitisasi sistematik.
F.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu penelitian yang
dilaksanakan baik bagi peneliti maupun bagi orang lain serta dalam rangka
pengembangan ilmu. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini
adalah:
A. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
pengembangan studi tentang teknik desensitisasi sistematik dalam
mengurangi kecemasan siswa ketika menghadapi Ujian Akhir Sekolah.
B. Manfaat secara praktis
1. Sebagai pengalaman bagi peneliti/penulis untuk dapat memperluas
wawasan pengetahuan penelitian dalam hal teknik desensitisasi
sistematik dalam mengurangi kecemasan siswa ketika menghadapi
Ujian Akhir Sekolah.
2. Sebagai masukan bagi guru/calon guru BK untuk mengurangi
kecemasan yang dialami siswa dalam menghadapi Ujian Akhir
Sekolah
3. Sebagai bahan masukan dan pengetahuan bagi guru BK, orang tua
dalam mengurangi kecemasan yang dialami siswa menjelang Ujian
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik desensitisasi
sistematik berpengaruh terhadap pengurangan tingkat kecemasan siswa kelas IX
SMP Negeri 30 Medan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah Tahun Ajaran
2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari
perhitungan dengan hasil thitung =10,13 > ttabel = 1,796 ini berarti hipotesa yang
menyatakan terdapat pengaruh teknik desensitisasi sistematik terhadap penurunan
tingkat kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah pada siswa kelas IX
SMP Negeri 30 Medan tahun ajaran 2013/2014, dapat diterima.
B.
Saran-Saran
1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya mengurangi kecemasan yang
dialami siswa dalam menghadapi ujian akhir sekolah, antara lain dengan
teknik desensitisasi sistematik.
2. Diharapkan siswa menyadari perlunya mengurangi kecemasan dalam
menghadapi ujian akhir sekolah, karena jika terus dibiarkan dapat
mengakibatkan ketidaklulusan padahal soal-soal yang diberikan sudah
dipelajari sebelumnya.
3. Mengingat bahwa teknik desensitisasi sistematik dapat mengurangi tingkat
2
teknik desensitisasi sistematik secara berlanjut tetap dilaksanakan oleh guru
BK.
4. Pembahasan skripsi ini tentang teknik desensitisasi sistematik dalam upaya
mengurangi tingkat kecemasan siswa barulah merupakan tahap permulaan.
Banyak kesulitan-kesulitan yang ditemui baik menyangkut methodologi
maupun materi pembahasan, maka disarankan kiranya penelitian ini dapat
dilanjutkan dengan analisa keilmuan yang lebih dalam.
5. Dari hasil penelitian skripsi ini, juga diharapkan dapat dijadikan pegangan
bagi pihak sekolah tentang penurunan tingkat kecemasan siswa dalam