ZAPIN SELENDANG
PADA MASYARAKAT MELAYU
LABUHAN DELI DI KOTA MEDAN
KAJIAN TERHADAP BENTUK KOREOGRAFI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SURIYA SETIAWAN
NIM 2113142075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TARI
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul Skripsi ini adalah
“Zapin Selendang Pada Masyarakat Melayu Labuhan Deli di Kota Medan, Kajian Terhadap Bentuk Koreografi”
Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan (UNIMED). Tiada kata yang dapat diungkapkan untuk menyampaikan rasa terimakasih. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Sitti Rahmah, S.Pd., M.Si, Ketua Prodi Pendidikan Tari sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik.
5. Martozet, S.Sn., M.A, Ketua Lab. Program Studi Pendidikan Tari. 6. Nurwani, S.S.T., M.Hum, Dosen Pembimbing Skripsi I.
7. Dra. Tuti Rahayu, M.Si, Dosen Pembimbing Skripsi II.
8. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Sendratasik khususnya Program Studi Pendidikan Tari yang tidak dapat disebutkan secara satu per satu.
9. Teristimewa kepada orang tua penulis Ayahanda Legimin S yang menjadi inspirator dan Ibunda Saikem yang selalu mendoakan untuk penulis serta Abang Suriyadi, Abang Suriyono, Abang Suriyanto, Mas Agit dan Miss Ade Manis untuk semangat yang tidak pernah putus.
10. Abangda Irfansyah, Atuk Kadek serta Atuk Azrai, narasumber dalam penelitian ini.
11. Lembaga Kerjasama Budaya Widatra Universitas Negeri Medan, Abang Abror Harahap, S.E dan seluruh kakak/adik stambuk untuk pengalaman dan motivasi yang tidak pernah putus.
12. Sahabat tersayang Imut Wae, Andri Pranata, Ronni Lirahman, Indra Wahyudi, Kiki Ramadani, Rizky Firdalia dan Maimunah yang ikut membantu dalam proses penelitian.
13. Teman seperjuangan Riska Junianda, Nur Malasari, Muhammad Arifin Syahputra, Muhammad Emi Syafriliandi, Ismail Rezeky Tanjung, Imam Sampurno, Nazila Ramadhani, Putri Sinal Sally, Lisna Romadani Harahap dan Laurensia Dora Melisa Sinaga yang membantu pada penyelesaian pemberkasan serta kepada seluruh stambuk 2011 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
iii
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Medan, September 2015
Penulis,
Suriya Setiawan
i
ABSTRAK
Suriya Setiawan, NIM 2113142075, Zapin Selendang Pada Masyarakat Melayu Labuhan Deli Di Kota Medan Kajian Terhadap Bentuk Koreografi. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. 2015
Tari Zapin Selendang merupakan salah satu jenis Zapin Melayu dari serangkaian Zapin Labuhan yang berasal dan berkembang di daerah Labuhan Deli. Tujuan dari penelitian ini yaitu membahas mengenai tari Zapin Selendang dilihat dari sudut pandang bentuk koreografi.
Teori yang digunakan yaitu teori sejarah dari Taufik Abdullah dan Abdurachman Suryonihardjo serta teori koreografi dari Soedarsono.
Waktu penelitian untuk membahas tari Zapin Selendang dilakukan selama 2 bulan, yaitu dari awal bulan Juni sampai Agustus 2015. Tempat penelitian di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Labuhan Deli yang mengetahui tari Zapin Selendang, seniman-seniman dan penari-penari, sampel pada penelitian ini adalah bagian dari populasi, yaitu seniman dan empat penari yang menarikan tari Zapin Selendang. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa sejarah Zapin Selendang sejalan dengan lahirnya Zapin Labuhan yang dipertunjukkan pada acara malam berinai, sunat rasul dan acara kesultanan Melayu, kemudian bentuk gerak yang terbagi atas tiga intensitas tenaga (lemah, sedang, kuat), dua volume ruang (sedang dan luas), dua waktu gerak (lambat dan sedang). Koreografi Zapin Selendang meliputi empat belas desain lantai yang dilalui penari, empat dari lima desain kelompok (unison, alternate, balanced, broken), lima dari sembilan belas desain atas (statis, medium, rendah, asimetris, tertunda), satu dari dua desain dramatik (kerucut tunggal), satu dari dua dinamika (lambat – cepat - lambat), tema (non dramatik - kegembiraan), kostum (teluk belanga, kain samping, tengkuluk), rias (natural), properti (selendang), iringan musik (marwas, gambus, akordion).
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Masalah ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teoritis ... 9
1. Teori Sejarah ... 10
2. Pengertian Bentuk ... 10
3. Teori Koreografi... 11
4. Pengertian Zapin ... 15
B. Kerangka Konseptual ... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ... 18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19
1. Lokasi Penelitian ... 19
2. Waktu Penelitian ... 19
C. Populasi dan Sampel ... 19
1. Populasi ... 19
2. Sampel ... 20
D. Teknik Pengumpulan Data ... 20
1. Observasi ... 21
2. Wawancara ... 21
3. Studi Kepustakaan ... 22
4. Dokumentasi ... 24
5. Teknik Analisis Data ... 24
v
1. Letak Geografis ...25
2. Upacara dan Perayaan Pada Masyarakat Melayu ...27
a. Upacara Berinai ...27
b. Perayaan Keagamaan ...28
B. Sejarah Tari Zapin Selendang ...29
C. Bentuk Koreografi Tari Zapin Selendang ...31
1. Tema ...31
2. Gerak ...32
3. Desain Lantai dan Desain Kelompok ...47
4. Dinamika ...54
5. Desain Dramatik...55
6. Properti Tari ...56
7. Rias dan Kostum Tari...57
8. Desain Atas ...60
9. Musik Iringan ...64
vii
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Peta Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Marelan ...25
Gambar 4.2 Proses Masuk Penari (Tahsyim) ...47
Gambar 4.3 Gerak Alif (Tahsyim) ...48
Gambar 4.4 Gerak Langkah Zapin (Inti)...48
Gambar 4.5 Gerak Zapin Selang – Seling (Inti) ...49
Gambar 4.6 Gerak Zapin Keluar Masuk (Inti) ...49
Gambar 4.7 Gerak Zapin Selisih Hadap Depan (Inti) ...50
Gambar 4.8 Titik Batang Nyamping (Inti) ...50
Gambar 4.9 Gerak Langkah Zapin (Inti)...51
Gambar 4.10 Gerak Zapin Selang – Seling (Inti) ...51
Gambar 4.11 Gerak Zapin Keluar Masuk (Inti) ...52
Gambar 4.12 Titik Batang Nyamping (Inti) ...52
Gambar 4.13 Gerak Langkah Zapin (Inti)...53
Gambar 4.14 Minta Tahto (Tahtum) ...53
viii
DAFTAR FOTO
Foto 4.1 (Selendang) ...56
Foto 4.2 (Rias dan Kostum Tari Zapin Selendang) ...57
Foto 4.3 (Teluk Belanga)...58
Foto 4.4 (Kain Samping) ...59
Foto 4.5 (Tengkuluk) ...60
Foto 4.6 (Marwas) ...64
Foto 4.7 (Gambus) ...65
79
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Beberapa hal yang dicatat dan diperoleh dari kegiatan menulis dan mendata
tentang tari-tari yang ada di daerah Labuhan, salah satunya adalah Zapin
Selendang.
Kesimpulan dimulai dari keterangan yang menjelaskan bahwa :
1. Tari Zapin Selendang adalah salah satu dari serangkaian Zapin Labuhan yang
merupaka warisan budaya Melayu yang berasal dari daerah Labuhan Deli
yang sekarang dibagi menjadi dua wilayah yaitu Labuhan Deli dan Pekan
Labuhan. Sejarah tari Zapin Selendang ini tidak jauh beda dengan sejarah dari
serangkaian Zapin Labuhan, karena pada dasarnya Zapin Selendang termasuk
ke dalam bagian dari Zapin Selendang. Dimana tari Zapin Selendang ini
diwariskan secara turun temurun sampai tidak diketahui siapa koreografer
dari Zapin Selendang ini. Zapin Selendang biasanya diadakan pada malam
acara besar seperti malam berinai, sunah rasul dan acara besar kesultanan
yang ditarikan oleh anak usia remaja tanggung laki-laki.
2. Koreografi dari tari Zapin Selendang memiliki banyak keunikkan tersendiri.
Diantaranya mengenai desain – desain yang ditimbulkan dari tari tersebut,
80
properti, kostum dan rias, tema, musik iringan, dinamika dan gerak tari yang
sangat kaya akan unsur-unsur didalamnya yaitu tahsyim, titik batang
nyamping dan tahtum.
B. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada pemerintah daerah di bidang kebudayaan dan pariwisata agar lebih
memberikan perhatian kepada kesenian tradisional khususnya kesenin
Melayu yang ada di beberapa daerah seperti Labuhan Deli dan Pekan
Labuhan, terkhusus untuk serangkaian Zapin Labuhan ini termasuk
didalamnya Zapin Selendang yang dapat dikatakan hampir punah.
2. Upayakan tari Zapin Selendang dapat dikembangkan karena tarian ini hampir
hilang dikarenakan narasumber atau pelatih tari Zapin sudah sangat tua dan
tidak banyak orang yang mengetahui tarian ini, begitu juga dengan beberapa
tari Zapin lainnya yang ada di daerah Labuhan.
3. Kepada generasi selanjutnya agar dapat lebih menggali tentang kesenian
tradisional Melayu karena masih banyak bentuk kesenian terutama tarian
yang menjadi bukti kejayaan kerajaan Deli pada masa lampau yang tidak
81
DAFTAR PUSTATA
Angelia, Yere. 2012 “Bentuk Koreografi Tor-Tor Dihar Sitarlak di Kabupaten
Simalungun”Skripsi. Universitas Negeri Medan
Botorani, Irma. 2013 “Tor-Tor Sirintak Hotang Pada Masyarakat Simalungun,
Ka-ian Terhadap Bentuk Koreografi” Skripsi. Universitas Negeri
Medan
Djafar, Fadlin Muhammad, 2014. Ronggeng dan Serampang Dua Belas Dalam
Ka-ian Ilmu-Ilmu Seni.Medan : USU Press
Fauziah, Syera. 2012. ”Bentuk Koreografi Tari Rapai Geleng Pada Masyarakat
Aceh Kabupaten Aceh Utara”Skripsi, Universitas Negeri Medan
Hadi Y, Sumandiyo, 2007.Ka-ian Tari.Yogyakarta : Pustaka Book Publisher
Hadi Y, Sumandiyo, 2012. Koreografi (Bentuk, Isi dan Teknik”. Yogyakarta :
Multi Grafindo
Howard Nadel, Myron, 2001. “The Dance Experience” Terjemahan Mahasiswa
S2 Pascasarjana UGM, Yogyakarta
Langer K. Suzanne, 1988.“Problem Of Art”Terjemahan F.X Widaryanto
Maelini M. Rini, 2015. “Bentuk Koreografi Tari Zapin Pecah Tiga Pada
Masyarakat Melayu Labuhan Deli” Skripsi. Universitas Negeri
Medan
Mulgiyanto, Sal, 1983.Koreografi (Pengetahuan Dasar Komposisi Tari).Jakarta:
Direktorat Kesenian Jakarta
Nasution H Irwan, dkk, 2002. Metodologi Peneltian, IAIN Sumatera Utara:
Medan.
Nurwani, 2014. “Bahan A-ar Pengetahuan Seni Tari”.Medan : Unimed Press
Pangestu, Indah Yuni dkk, 2013. Estetika Tari Zapin Sebagai Sumber Penciptaan
Karya Kaki-Kaki.”Padangpanjang : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan
Seni
Pranoto, Suhartono. 2010. “Teori dan Metodologi Se-arah”. Yogyakarta : Graha
82
Royce, Anya Peterson. 2007. Anthropology Of Dance. Terjemahan F.X
Widaryanto, Bandung : STSI Press
Sedyawati, Edi dan Soedarsono. 1986. “Pengetahuan Elementer Tari dan
Beberapa Masalah Tari”Jakarta : Direktorat Kesenian Jakarta
Sinar Basyarsyah II , Tuanku Lukman dan Syaifuddin, Wan, 2002. Kebudayaan
Melayu Sumatera Timur,USU Press: Medan.
Smith, Jacqueline. 1985. “Komposisi Tari” Terjemahan Ben Soeharto,
Yogyakarta : Ikalasti Yogyakarta
Soedarsono, 1986, “Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari”,Yogyakarta : Laligo
Syahbilal, 2010. “Zapin Labuhan : Zapin Asli Kota Medan” (Artikel). Medan
Takari, Muhammad. 2008. “Zapin Melayu dalam Peradaban Islam : Se-arah,
83
http://kbbi.web.id/bentuk
http://www.kemdikbud.bpntanjungpinang.com
http://www.medanlabuhanensiklopedia,com
http://www.melayuonline.com
http:/ www.wikipediaindonesia.com