• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN

PROJECT BASED LEARNING

DENGAN

PROBLEM

BASED LEARNING

PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Miftah Arina Harahap dan Puji Prastowo

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan. Jl. Willem Iskandar Pasar V, Medan

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Medan tahun pembelajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas, yaitu kelas X8 sebagai kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning dan kelas X7 sebagai kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning. Masing-masing kelas berjumlah 33 orang siswa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 orang siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek(Project Based Learning) pada materi pencemaran lingkungan adalah 79,30 ± 10,86, sedangkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah 77,07 ± 8,59. Meskipun hasil belajar berbeda, namun hasil uji statistik menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi pencemaran lingkungan pada α = 0,05.

Kata kunci: project based learning, problem based learning, model pembelajaran.hasil belajar

PENDAHULUAN

(2)

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto, 2011).

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan dimasyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari disekolah untuk menghadapai problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya. Demikian juga belajar biologi, memiliki tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelum pembelajaran, siswa diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari serta mampu memberikan solusi yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh disekolah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan hasil diskusi dengan salah seorang guru biologi di SMA Negeri 11 Medan, satu kesulitan yang seringkali guru hadapi adalah memilih model yang paling tepat dalam mengajarkan materi karena tidak semua model dapat tepat dipakai dalam mengajarkan setiap materi. Sehingga membuat tidak semua siswa mampu aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan masih ada 40% siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal dan 60% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran biologi untuk kelas X adalah 68.

Pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning) selanjutnya disingkat PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2013).

Pembelajaran berbasis proyek (Project based learning) merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam merancang tujuan pembelajaran untuk menghasilkan produk atau proyek yang nyata (Sutirman, 2013).

(3)

belajar siswa pada sub materi pokok komponen ekosistem dan interaksinya di kelas X4SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. Pada siklus I nilai rata-rata post-test yaitu 66,24 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata post-test adalah 77,20. Sehingga presentase peningkatan hasil belajar siswa adalah sebesar 16,54%, sedangkan presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 58,06% dengan jumlah siswa yang mencapai kriteria belajar tuntas sebanyak 18 orang dan presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II yaitu 87,09% dengan jumlah siswa yang mencapai kriteria belajar tuntas sebanyak 27 orang.

Menurut hasil penelitian Atikasari, Wiwi dan Andreas dalam Jurnal Pendidikan Biologi (2012) di SMA Negeri 1 Ambarawa mengenai pengaruh pendekatan problem based learning dalam materi pencemaran lingkungan terhadap kemampuan analisis. Penelitian ini melibatkan 2 kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil yang diperoleh menunjukan tingkat keterlaksanaan PBL tergolong tinggi (81,1%). Hasil uji t menunjukan perbedaan yang nyata dari kedua kelompok. Uji regresi linier sederhana mengindikasikan bahwa PBL berpengaruh nyata pada kemampuan analisis siswa (nilai sig.<0,05, r kuadrat 0,281). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan PBL berpengaruh positif terhadap kemampuan analisis siswa.

Menurut hasil penelitian Susilowati, Retno dan Sri dalam Jurnal Pendidikan Biologi (2013) di SMP Negeri 4 Ungaran mengenai pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa materi sistem pencernaan manusia. Penelitian ini melibatkan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil yang diperoleh rata-rata nilai akhir siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol yakni pada kelas eksperimen sebesar 83 dan ketuntasan belajarnya mencapai 100% sedangkan pada kelas kontrol rata-rata nilai akhirnya sebesar 76 dan ketuntasan belajarnya hanya 89,7%. Hasil uji N-Gain juga menunjukan bahwa terdapat peningkatan antarapretestdenganpost-testyakni kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis proyek rata-rata peningkatannya sebesar 0,71 pada kriteria tinggi sedangkan pada kelas kontrol hanya 0,5 dan pada kriteria sedang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap hasil belajar siswa materi sistem pencernaan.

Menerapkan pengajaran yang menggunakan model seperti diatas telah diciptakan suatu kegiatan atau suasana yang kooperatif dan komunikatif, dimana dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Artinya siswa harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar serta berkontribusi dalam membangun pengetahuan dan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh kedalam dunia nyata.

(4)

dengan Problem Based Learning pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian.Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Medan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2014, pengambilan data dilakukan pada bulan April 2014.

Populasi dan Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan yang terdiri dari 10 kelas dengan jumlah keseluruhan adalah 360 siswa. Sedangkan sampel yang digunakan terdiri dari 2 kelas yang dipilih secara acak (Random Sampling) dengan cara pengundian. Kelas X8 sebagai kelas yang diajar menggunakan

model pembelajaran project based learning (kelas eksperimen I) dan kelas X7 sebagai

kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran problem based learning (kelas ekspreimen II). Masing-masing kelas berjumlah 33 orang sehingga jumlah sampel total 66 orang.

Jenis penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Variabel Penelitian.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran berbasis masalah dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

Rancangan Penelitian. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok diberi perlakuan. Untuk kelompok I diberi perlakuan yaitu mengajar materi pencemaran lingkungan dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek sedangkan untuk kelompok II diberi perlakuan yaitu mengajar materi pencemaran lingkungan dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.

Instrumen Penelitian. Instrumen yang digunakan dalam peneltian ini adalah: soal test, Soal test digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan. Soal terdiri dari 30 soal yang telah di validasi sebelum digunakan. Bentuk soal adalah pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban.

Prosedur Penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

(5)

tempat penelitian; 4) menyusun materi pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning); 5) menyusun tes evaluasi hasil belajar siswa.

b. Tahap Pelaksanaan meliputi 1) memberikan tes kemampuan awal (pretest) dalam bentuk objektif tes, baik untuk kelompok pengajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) maupun kelompok pengajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning); 2) melaksanakan pengajaran materi pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya. Pada kelompok I pembelajaran materi pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), sedangkan pada kelompok II pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) (terlampir pada RPP).

c. Tahap akhir yaitu setelah pelaksanaan pengajaran selesai, maka diadakan tes akhir (post-test) dalam bentuk objektif tes untuk masing-masing siswa. Hasil post-test diperiksa dan ditabulasikan dalam tabel data untuk memperoleh kesimpulan.

Analisis Data. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan di kedua model pembelajaran maka dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

(6)

Tabel 1. Nilai Hasilbelajar siswa Kelas Model Pembelajaran Project Based Learningdan

Uji Hipotesis Penelitian.Setelah nilai kedua kelas sampel dinyatakan homogen maka dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan kedua perlakuan yaitu kelas eksperimen I dengan model pembelajaran project based learning dan kelas eksperimen II dengan model pembelajaran problem based learning. Hasil uji hipotesis dapat dilihat dari perhitungan thitung= 0,925 dan ttabeldengan dk (64)=

1,659. Kriteria pengujian adalah terima Hojika–t1 – ½ α < t < t1 - ½ α atau jika t hitung

terletak antara -1,659 dan 1,659. Dari penelitian didapat thitung = 0,925 dan ini berada

dalam daerah penerimaan yaitu -1,659 < 0,925 < 1,659. Hal ini berarti bahwa Hoditerima

dan Haditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

(7)

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa pada saat post-test dengan model pembelajaran Project Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaranProblem Based Learning, tetapi perbedaan ini tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Project Based Learning sebesar79,30 dengan standar deviasi 10,86 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning sebesar 77,07 dengan standar deviasi 8,59. Dari uji t yang dilakukan bahwa perbedaan ini tidak signifikan dimana thitung terletak antara ttabel atau masih didalam daerah penerimaan H0

(-1,659 < 0,925 < (-1,659) yang berarti tidak ada perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan model pembelajaranProblem Based Learning.

Melihat perbandingan hasil belajar siswa pada kedua kelompok penelitian dapat diketahui bahwa kedua model pembelajaran tersebut baik digunakan pada materi pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya. Menerapkan kedua model tersebut dalam pembelajaran biologi pada materi pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya, diharapkan diantara siswa terjalin komunikasi yang baik. Dimana siswa saling berbagi ide dan pendapat, saling mendiskusikan masalah-masalah yang ada pada lingkungan sehingga mereka lebih mudah menemukan dan mengemukakan ide atau solusi dalam penyelesaian masalah yang ada pada lingkungan. Selain itu, siswa juga dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar, serta siswa mampu terbiasa berpikir secara kritis.

Sesuai dengan kenyataan yang didapat oleh peneliti bahwa disaat siswa berdiskusi dalam kelompok setiap anggota lebih termotivasi untuk memahami materi, memberikan pendapat ke kelompok, dan lebih termotivasi untuk mengajukan pertanyaan ke guru dan kelompok lain serta termotivasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain baik itu pada kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaranProject Based Learning maupunProblem Based Learning. Selain itu untuk model pembelajaran Project Based Learning siswa sangat termotivasi untuk melaksanakan tugas proyek yang telah diberikan, yaitu melakukan observasi terhadap lingkungan sekitar, melakukan observasi terhadap limbah yang dihasilkan disekitar rumah dan lingkungan sekolah kemudian menjadikan limbah tersebut kedalam karya hasil daur ulang limbah.

(8)

interaksinya. Begitu juga dengan penelitian Susilowati, dkk (2013) yang menunjukan adanya pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia. Selain itu, penelitian Atikasari, dkk (2012) juga menunjukan bahwa penerapan pendekatan problem based learning pada materi pencemaran lingkungan memiliki pengaruh terhadap kemampuan analisis siswa.

KESIMPULAN

Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model PembelajaranProject Based Learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Meskipun hasil belajar berbeda, namun hasil uji statistik menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan pada α = 0,05. Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning adalah 79,30 dengan standar deviasi 10,86 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learningadalah 77,07 dengan standar deviasi 8,59.

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2009), Learning to Teach Eighth Edition, Mc Graw Hill Companies, New York.

Arifin, Z., (2009),Evaluasi Pembelajaran, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, S., (2007), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

, (2010),Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Atikasari, S., Wiwi, I., dan Andreas, P.B.P., (2012), http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.php/ujeb : Pengaruh Pendekatan Problem Based Learningdalam Materi Pencemaran Lingkungan Terhadap Kemampuan Analisis, Unnes Journal of Biology EducationISSN 2252-6579, 18-25.

Daryanto, (2008),Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

, (2010),Belajar dan Mengajar, Penerbit CV Yrama Widya, Bandung.

Dewi, (2013), Macam-macam Pencemaran, http://dewinurkarisakyuhyun. blogspot.com/2013/02/ macammacam-pencemaran.html (diakses Februari 2014).

(9)

Hamdani, (2011),Strategi Belajar Mengajar, Penerbit CV Pustaka Setia, Bandung.

Jihad. A., dan Abdul, H., (2013), Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Multi Pressindo, Yogyakarta.

Muhibbinsyah, (2010),Psikologi Pendidikan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Munadi, Y., (2013),Media Pembelajaran, Penerbit GP Press Group, Jakarta.

Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Nurhayati, N., (2011), Biologi Bilingual untuk SMA/MA Kelas X Semester 1&2, Penerbit CV Yrama Widya, Bandung.

., (2013),1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Biologi Untuk SMA/MA, Penerbit CV Yrama Widya, Bandung.

Patrolinews, (2011), PencemaranUdara, http://jurnalpatrolinews.com /2011/07/08/tingginyapencemaran-udara-70-dari-asap-kendaraan/ (diakses Februari 2014).

Permendikbud, (2013), Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pratiwi, S, M., Srikuni, Suharno, dan Bambang., (2012), Biologi untuk SMA Kelas X,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Pujianto, S., (2008), Menjelajah Dunia Biologi 1, Penerbit Platinum PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Purwanto, M. N., (2009), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Riska, (2012), Pencemaran Lingkungan, http://riskamardhatillah.wordpress.com /2012/06/24/pencemaran-lingkungan-di-daerah-perawang/(diakses Februari 2014).

Sanjaya, W., (2011),Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Kencana, Jakarta.

Siahaan, M.M.R., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

(10)

Susilowati, I., Retno, S.I., dan Sri, S., (2013), http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.php/ujeb : Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia,UnnesJournal of Biology EducationISSN 2252-6579, 83-90.

Sutirman, (2013), Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Syamsuri, I., (2007),Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Nilai Hasil belajar siswa Kelas Model Pembelajaran Project Based Learning dan

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kampung Samin Klopoduwur dimana terdapat Komunitas Wong Sikep yang memilki budaya unik berpotensi menjadi wisata unggulan di

1) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik. 2) Membimbing peserta didik merangkum cara merawat ikan yang baik. Kegiatan Pendahuluan • Motivasi. Guru

[r]

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat

Anda akan memerlukan paku, krayon, dan untuk setiap anak sebuah copy dari Aktivitas 12 dan stiker yang sesuai dari Pekerjaan tangan Pratama. Berikan setiap anak sebuah

Keselamatan dan kesehatan pekerja adalah hal utama yang harus dilaksanakan pada Badan Usaha Milik Negara atau perusahaan swasta, karena pekerja yang sehat dan tidak

Pimpinan Pesantren dibantu oleh 5 (lima) biro yang bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kinerja organisasi guna mengoptimalkan proses pendidikan dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya dan faktor pendukung serta penghambat keberhasilan guru Pendidikan Agama Islam Dalam Rangka Meningkatkan Pengamalan