PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN
KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Survei pada Kantor Akuntan Publik Diwilayah Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata 1 Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh:
ANITA SUBIYANTI RESTIASARI
B 200 040 348FAKULTAS EKONOMI
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi merupakan sumber
daya vital sebagai penentu keberhasilan dalam pencapaian tujuannya.
Sedangkan pengartian organisasi adalah orang-orang yang dikoordinasikan
tersusun dari subsistem yang saling berkaitan dan salina tergantung,
bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran, dan wewenang, serta
mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai (Kast dan Rozenzweight,
1987). Organisasi membutuhkan suatu Sistem Pengendalian Manajemen
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. SPM didesain untuk mengatur
efektivitas organisasi agar sesuai dengan yang diinginkan dalam organisasi
(Anthony dan Govindaraja, 1995).
Profesi akuntan publik diperlukan untuk dapat memberikan pendapat
atas kewajiban laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak
memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan
pemakainya. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar
auditor dapat meberikan jaminan mutlak (absolute assurance) mengnai hasil
akhir proses audit yaitu laporan auditor.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kinerja seseorang dalam
suatu bidang pekerjaan adalah dengan menentukan besarnya tingkat
ditekuninya. Suatu komitmen organisasional menunjukan suatu daya dari
seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatan dalam suatu organisasi
(Mowday, porter dan Steer, 1982). Oleh karena itu komitmen organisasional
akan ikut menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja
terhadap organisasi.Disamping komitmen organisasional juga perlu adanya
orientasi profesional yang mendasari timbulnya komitmen professional yang
mepunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja. Para profesional merasa lebih
senang mengasosiasikan diri mereka dengan organisasi profesi mereka dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dan untuk mentaati norma, aturan dan kode etik
profesi akuntan dalam memecahkan masalah yang dihadapi (Copur, 1990).
Profesi auditor diakui sebagai suatu keahlian bagi perusahaan dan ikatan
profesinya. Profesi auditor mempunyai kedudukan yang unik dibanding
dengan profesi yang lain, karena seorang auditor dalam melakukan tugasnya
bukan hanya untuk kepentingan klien melainkan juga untuk kepentingan
pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan auditan.
Sehubungan dengan profesi tersebut maka auditor dituntut untuk dapat
mempertahankan kepercayaan yang telah mereka dapatkan dari klien dan
pihak ketiga, sehingga dalam hal ii seorang auditor harus memiliki komitmen
organisasional dan komitmen professional yang tingggi.
Beberapa penelitian tentang profesi akuntan khususnya auditor telah
dilakukan, dan dapat dikatakan bahwa muncul kekhawatiran terhadap
kelangsungan hidup dan masa depan profesi serta ruang lingkup pekerja
Selainancaman berupa perkembangan tekhnologi yang pesat dan harus
mampu ndiatasi oleh para akuntan, juga adanya tuntutan integritas,
kompetensi, kepatuhan, dan independensi dari seorang akuntan (auditor). Hal
ini berhubungan erat dengan komitmen organisasi maupun komitmen
profesional dari anggota organisasi.
Penelitian mengenai komitmen dan kepuasan kerja merupakan hal yang
menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena
kepuasan kerja adalah sebagai pertanda awal suatu komitmen organisasional
dalam suatu pergantian akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik
(Gregson, 1992). Selain itu, Bateman dan Setrasser (1984) menyatakan bahwa
komitmen mendahului kepuasan kerja. Oleh karena itu penelitian yang
menguji hubungan tingkat kepuasan kerja dalam peningkatan komitmen
organisasional merupakan suatu topik yang menarik dan banyak kegunaannya
dalam penelitian-penelitian dibidang akuntansi keperilakuan (Poznanski dan
Bline, 1997). Hal ini juga menjadi alasan peneliti untuk memeilih topik
penelitin ini.
Kepuasan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja
merupakan topik yang menarik perhatian peneliti dibidang perilaku
organisasi, manajemen sumber daya manusia dan akuntansi keperilakuan. Hal
ini bukan tanpa alas an, Robbins (2001) yang mengingatkan kepada setiap
pengelola organisasi untuk benar-benar mencermati betapa pentingnya
pemahaman dan pemenuhan kepuasan kerja yang memiliki dampak yang
relatif namun manajer peril melakukan study mengenai kepuasan kerja yang
tentu akan berpengaruh terhadap kepentingan organisasi dan menjaga
kelangsungan hidup organisasi.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual.
Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
dengan sistem yang berlaku pada dirinya (As’ad, M. 1995). Bebarapa
penelitian terdahulu Dwi Fitri Puspita dan Bambang Riyanto LS (1999) telah
menguji mengenai tipe lingkungan pengendalian organisasi, orientasi
profesional, konflik peran, kepuasan kerja dan kinerja, menunjukkan bahwa
konflik peran berpengaruh terhadap kepuasan kerja juga kinerja subunit.
Nur Wening (2005) meneliti tentang ketidak amanan (Job Insecurity)
sebagai dampak restrukturisasi tehadap kepuasan kerja, komitmen
organisasional dan intensi keluar survivor. Hasilnya menunjukkan bahwa
menurunkn intensi turnover dapat dilakukan dengan menaikkan kepuasan
kerja mereka sehingga mampu menaikkan komitmen terhadap perusahaan.
David Efendi dan Sujiono (1994) meneliti pengaruh kepuasan kerja dan
motivasi kerja terhadap kinerja individual hasil yang didapat adalah kepuasan
kerja dan motivasi secara stimultan berpengaruh terhadap kinerja individual.
Sri Trisnaningsih (2003) meneliti pengaruh komitmen terhadap
kepuasan kerja auditor dengan motivasi sebagai variabel intervening pada para
auditor akuntan publik di Jawa Timur. Dari penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa komitmen organisasional dan komitmen profesional
R. Yudhi Satria RA (2004), meneliti tentang hubungan antara komitmen
organisasional dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil yang didapatkan adalah adanya
hubungan positif antara komitmen organisasional dengan kepuasan kerja.
Kusumawardani (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh
komitmen organisasional dan komitmen professional terhadap kepuasan kerja
auditor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasional
dan komitmen professional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor.
Bambang Aryanto (2005) melakukan penelitian tentang pengaruh
komitmen organisasional, komitmen professional, terhadap kepuasan kerja
akuntan publik, yang menyatakan adanya hubungan korelasi nyata secara
statistic antara komitmen organisasional dan komitmen professional terhadap
kepuasan kerja.
Penelitian mengenai komitmen organisasional, komitmen profesional
dan kepuasan kerja merupakan topik yang menarik untuk diadakan penelitian
lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena kepuasan kerja adalah sebagai pertanda
awal suatu komitmen organisasional dalam sebuah akuntan yang bekerja pada
kantor akuntan publik, selain itu komitmen mendahuluui kepuasan kerja. Oleh
karena itu penelitian yang hubungan tingkat kepuasan kerja dalam
meningkatkan komitmen organisasional merupakan suatu topik menarik dan
banyak kegunaanya dalam penelitian-penelitian dibidang akuntansi
Dalam penelitian ini motivasi dijadikan sebagai variabel intervening,
karena motivasi merupakan suatu cara yang memulai gerakan yang membuat
seseorang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu. (Robbins,
1996) mendefinisikan motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi kearah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Sehingga
motivasi sangat berpengaruh dengan komitmen organisasional, komitmen
profesional dan kepuasan kerja.
Dengan memperhatikan penelitian sebelumnya, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang pengaruh terhadap kepuasan kerja auditor
dengan menggunakan motivasi sebagai variabel intervening, seperti yang
telah dilakukan oleh Sri Trisnaningsih (2003). Akan tetapi penelitian ini
dilakukan pada tahun 2008 pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Wilayah
Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti tertarik untuk
malakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KOMITMEN
ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN
MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survei pada
Kantor Akuntan Publik Diwilayah Surakarta dan Daerah Istimewa
Yogyakarta)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
1. Apakah komitmen mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja?
2. Apakah motivasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja?
3. Apakah komitmen mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja dengan
motivasi sebagai variabel intervening?
C. Pembatasan Masalah
Supaya penelitian jelas dan terarah, maka peneliti mengambil sampel
responden semua level auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di
wilayah Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdaftar pada
Direktori Ikatan Akuntan Indonesia komparteman akuntan publik 2005.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka tujuan diadakan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap motivasi kerja.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja.
3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap kepuasan kerja dengan
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan yang sangat berharga dalam
menganalisis persoalan-persoalan penerapan teori yang diperoleh
dibangku kuliah dengan praktik dunia nyata.
2. Bagi Kantor Akuntan Publik
Menambah pengetahuan bahwa dalam suatu organisasi perlu adanya suatu
komitmen yang menghasilkan kepuasan kerja.
3. Bagi Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini sebagai bahan masukan dan sumber acuan bagi pembaca
atau penelitin lain untuk menjadi perbandingan terhadap masalah-masalah
yang sama sebagaimana terdapat dimuka.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah pemahaman isi dari penelitian ini, maka
pembahasan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang penegrtian komitmen organisasional,
komitmen profesional, motivasi dan kepuasan kerja, faktor-faktor
yang mempengaruhi kapuasan kerja, teori kepuasan kerja,
karakteristik akuntan publik sebagai profasi, organisasi profesi
akuntansi, tipe akuntan, hierarki akuntran dalam kantor akuntan
publik tinjauan penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi:
jenis penelitian, populasi, sampel dan tekhnik pengambilan sampel,
data dan sumber data, metode pengumpulan data, variabel-variabel
penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel, model
dan metode analisa data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi gambaran umum subyek penelitian, hasil analisis
data, dan pembahasannya (penerapan metode penelitian bab III,
pembandingan hasil penelitian dengan kriteria yang ada,
pembuktian hipotesis, serta jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang telah disebutkan dalam perunmusan masalah)
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisis data, keterbatasan
saran yang disampaikan oleh penulis dari penelitian ini untuk
perbaikan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA