• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI PEMILIHAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOMISI PEMILIHAN UMUM"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KPU KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2020 KINERJA

(2)
(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun tahun 2020 merupakan bentuk akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan oleh KPU Kabupaten Sarolangun pada tahun 2020. Laporan Kinerja ini tidak hanya

sekedar menggambarkan keberhasilan dan kegagalan program dan kegiatan KPU Kabupaten Sarolangun, namun juga merupakan evaluasi dan rekomendasi untuk penyelenggaraan Pemilu yang lebih baik.

Pada tahun 2020, KPU Kabupaten Sarolangun menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis dan 9 (sembilan) indikator kinerja. Seluruh indikator kinerja yang sudah ditetapkan pada akhirnya mampu direalisasikan oleh KPU Kabupaten Sarolangun dengan baik. Sehingga dengan demikian capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun tahun 2020 secara umum juga tercapai dengan baik. Capaian tersebut dapat dilihat sebagaimana tabel dibawah ini.

INDIKATOR KINERJA

KINERJA

Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4)

Sasaran 1 : Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/ Pemilihan yang Demokratis Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan

Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

100% 100% 100%

Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan 80% 66% 80%

Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilihan 78% 70% 90%

Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilihan 75% 93% 100%

Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0.2% 0.2% 100%

Sasaran 2 : Terlaksananya Pemilu/ Pemilihan yang Aman, Damai, Jujur dan Adil

(4)

Pemilihan tanpa konflik.

Persentase Penyelenggara Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilihan.

2% 2% 100%

Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU. 90% 90% 100%

Sasaran 3 : Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/ Pemilihan Persentase KPU Kabupaten yang menyampaikan Laporan

Pertanggungjawaban Pengelolaan Penggunaan Anggaran yang tepat waktu dan valid.

95% 95% 100%

Secara umum capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun pada tahun 2020 sudah baik sekali. Jika dirata-ratakan capaian kinerja dari seluruh indikator yang ada adalah sebesar 96.67%. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya beberapa sasaran dan indikator kinerja yang sudah dicanangkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Pada tahun 2020, KPU Kabupaten Sarolangun mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 12.820.616.000 untuk pelaksanaan kegiatan rutin KPU Kabupaten Sarolangun. Anggaran tersebut cukup besar dikarenakan adanya alokasi kegiatan khusus pencegahan COVID- 19. Tahun 2020 dilalui dengan cukup berat sebab adanya bencana non alam COVID-19 yang melanda Indonesia. Hal ini sangat berdampak pada pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak tahun 2020. KPU Kabupaten Sarolangun yang menjalankan tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Tahun 2020 juga mengalami hambatan yang sama. Namun demikian, pelaksanaan kegiatan setiap tahapan dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal dan aturan yang berlaku.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN ... 3

C. STRUKTUR ORGANISASI ... 5

D. SISTEMATIKA... 9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 10

A. RENCANA STRATEGIS 2020-2024 ... 10

B. RENCANA KERJA TAHUNAN ... 14

C. PERJANJIAN KINERJA ... 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 16

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ... 16

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ... 18

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 38

BAB IV PENUTUP ... 41

LAMPIRAN ... 43

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Komisioner KPU Kab. Sarolangun ... 6

Tabel 2 Daftar Pegawai ASN KPU Kab. Sarolangun ... 7

Tabel 3 Daftar Pegawai ASN Menurut Pendidikan Formal ... 7

Tabel 4 Daftar Pegawai Honorer KPU Kab. Sarolangun ... 8

Tabel 5 IKU KPU Kab. Sarolangun Tahun 2020 ... 13

Tabel 6 RKT KPU Kab. Sarolangun Tahun 2020 ... 14

Tabel 7 PK KPU Kab. Sarolangun Tahun 2020... 15

Tabel 8 Pengukuran Kinerja terhadap Indikator Kinerja Utama 2020 ... 17

Tabel 9 Pengukuran Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja KPU Tahun 2020 ... 18

Tabel 10 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 1 ... 19

Tabel 11 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 2 ... 20

Tabel 12 Rekapitulasi Partisipasi Pemilih Kab. Sarolangun Tahun 2020... 22

Tabel 13 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 3 ... 23

Tabel 14 Rekapitulasi Partisipasi Pemilih Perempuan Kab. Sarolangun Tahun 2020... 25

Tabel 15 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 4 ... 26

Tabel 16 Rekapitulasi Partisipasi Pemilih Disabilitas Kab. Sarolangun Tahun 2020... 28

Tabel 17 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 5 ... 28

Tabel 18 Rekapitulasi DPS Kab. Sarolangun Tahun 2020 ... 32

Tabel 19 Rekapitulasi DPT Kab. Sarolangun Tahun 2020 ... 34

Tabel 20 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 6 ... 35

Tabel 21 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 7 ... 36

Tabel 22 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 8 ... 37

Tabel 23 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 9 ... 37

Tabel 24 Laporan Akuntabilitas Keuangan Tahun 2020 ... 39

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi KPU Kab. Sarolangun ... 8

Gambar 3 Partisipasi Pemilih Kab. Sarolangun Tahun 2020 ... 21

Gambar 4 Partisipasi Pemilih Perempuan di Kab. Sarolangun Tahun 2020 ... 24

Gambar 5 Partisipasi Pemilih Disabilitas Kab. Sarolangun Tahun 2020 ... 27

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 2017, Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemilu merupakan agenda penyelenggaraan Negara yang sangat penting dalam sebuah Negara demokrasi. Keberhasilan proses demokratisasi sebuah Negara dapat dilihat bagaimana pelaksanaan pemilunya berjalan. Negara yang derajat demokrasinya baik tentu diiringi oleh pelaksanaan pemilu yang baik pula. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pemilu yang aman dan damai merupakan tugas wajib bagi setiap penyelenggara pemilu. Penyelenggaraan pemilu di Indonesia pada saat ini diamanatkan kepada sebuah lembaga Negara yang bekerja secara independen dan professional yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU).

KPU memiliki struktur berjenjang dari pusat hingga daerah. Tugas utama dari KPU adalah untuk menyelenggarakan pemilu. KPU Kabupaten Sarolangun merupakan struktur KPU pada jenjang kabupaten/kota yang memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilu di Kabupaten Sarolangun. Layaknya sebuah lembaga Negara, KPU Kabupaten Sarolangun melaksanakan tugas

(9)

Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Oleh karena itu, sebagai konsekuensi dari penggunanaan anggaran Negara, maka KPU Kabupaten Sarolangun memiliki tanggung jawab untuk melaporkan kinerja disetiap tahunnya.

Tanggung jawab ini pada dasarnya merupakan wujud dari akuntabilitas instansi pemerintah demi mewujudkan good governance. Untuk mempertanggungjawabkan kinerja KPU Kabupaten Sarolangun, maka perlu disusun sebuah Laporan

Kinerja. Secara konseptual, laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Sebagaimana laporan kinerja yang telah disusun pada tahun-tahun sebelumnya, laporan kinerja KPU Kabupaten Sarolangun tahun 2020 kembali disusun dengan memperhatikan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor : 5/PR.03-1-Kpt/03/KPU/I/2018 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum. Laporan kinerja ini akan menguraikan tingkat capaian kinerja baik keberhasilan maupun kegagalan semua program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Penyusunan laporan ini bermaksud untuk menyajikan hasil-hasil yang telah dicapai berdasarkan indikator kinerja yang dituangkan dan ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020.

(10)

1. Kedudukan KPU Kabupaten Sarolangun

KPU Kabupaten Sarolangun berkedudukan di Ibukota Kabupaten Sarolangun.

2. Tugas dan Wewenang KPU Kabupaten Sarolangun

Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, KPU Kabupaten/Kota bertugas :

a. Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran;

b. Melaksanakan semua tahapan Penyelenggaraan di kabupaten/kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalatn wilayah kerjanya;

d. Menyampaikan daftar Pemilih kepada KPU Provinsi;

e. Memutakhirkan data Pemilih berdasarkan data Pemilu terakhir dengan memperhatikan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dan menetapkannya sebagai daftar Pemilih;

f. Melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu anggota DPR, anggota DPD, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan anggota DPRD provinsi serta anggota DPRD kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi suara di PPK;

g. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi Peserta Pemilu, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

h. Mengumumkan calon anggota DPRD kabupaten/kota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di kabupaten/kota yang bersangkutan dan membuat berita acaranya;

i. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota;

j. Menyosialisasikan Penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

(11)

Penyelenggaraan Pemilu; dan

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.

Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, KPU Kabupaten/Kota berwenang:

a. Menetapkan jadwal di kabupaten/kota;

b. Membentuk PPK-PPS dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

c. Menetapkan dan mengumumkan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara;

d. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota dan mengumumkannya;

e. Menjatuhkan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK dan anggota PPS yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan Penyelenggaraan Pemilu berdasarkan putusan Bawaslu, putusan Bawaslu Provinsi, putusan Bawaslu Kabupaten/Kota, dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan; dan

f. Melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, KPU Kabupaten/Kota berkewajiban:

a. Melaksanakan semua tahapan Penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu;

b. Memperlakukan Peserta Pemilu secara adil dan setara;

c. Menyampaikan semua informasi Penyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat;

d. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

(12)

Penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi;

f. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU Kabupaten/Kota dan lembaga kearsipan kabupaten/kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan Arsip Nasional Republik Indonesia;

g. Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan Penyelenggaraan Pemilu kepada KPU dan KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu;

i. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;

j. Melaksanakan dengan segera putusan Bawaslu Kabupaten/ Kota;

k. Menyampaikan data hasil Pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat kabupatenjkota kepada Peserta Pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di kabupaten/kota;

l. Melakukan pemutakhiran dan memelihara data Pemilih secara berkelanjutan dengan memperhatikan data kependudukan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;

m. Melaksanakan putusan DKPP; dan

n. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi dan/atau peraturan perundangundangan.

C. STRUKTUR ORGANISASI 1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di KPU Kabupaten Sarolangun terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu komponen Komisioner KPU Kabupaten Sarolangun dan komponen pegawai sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun. Komisioner KPU Kabupaten Sarolangun terdiri dari 1 orang Ketua dan 4 orang Anggota yang memiliki masa jabatan tertentu yaitu

(13)

tahun sejak dilakukan

pengambilan

sumpah jabatan.

Sedangkan pegawai

sekretariat terdiri dari Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Honorer/ Tenaga Pendukung dengan status non-PNS.

Setiap komisioner membidangi divisi masing-masing yang fokus pada urusan-urusan tertentu. Pembagian divisi ini sesuai dengan Surat Edaran Ketua KPU RI Nomor : 1170/ORT.02-SD/01/KPU/X/2018, tanggal 2 Oktober 2018, perihal Pembagian Divisi Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Komisioner KPU Kabupaten Sarolangun pada saat ini secara umum berlatar belakang pendidikan magister/ strata 2. Hal ini tentu menjadi modal yang kuat bagi KPU Kabupaten Sarolangun dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Berikut ini pembagian divisi pada komisioner KPU Kabupaten Sarolangun.

Tabel 1 Daftar Komisioner KPU Kab. Sarolangun

NO NAMA JABATAN DIVISI

(1) (2) (3) (4)

1 Muhammad Fakhri. HS, M.Pd.i Ketua Keuangan, Umum, Logistik dan Rumah Tangga

2 Drs. A. Anif Anggota Perencanaan, Data dan

Informasi

3 Rupi Udin, M.Si Anggota Teknis Penyelenggaraan

4 Aliwardana, ME Anggota Hukum dan Pengawasan

5 Ibrahim, M.Si Anggota Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM

Berdasarkan data pegawai terakhir hingga Januari 2021, pegawai ASN sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun berjumlah 16 orang yang terdiri dari 1 orang Sekretaris, 4 orang Kepala Sub Bagian dan 11 orang staf pelaksana. Daftar nama pegawai ASN di lingkungan sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(14)

NO NAMA NIP JABATAN

(1) (2) (3) (4)

1 Hery Sufadmi, SE., M.Kom 19780314 200701 1 002 Sekretaris 2 Mutiyah Pitri, SH 19741002 200604 2 008 Analis Pengelola Keuangan

APBN Ahli Muda 3 Ahmad Jumadil, S. Sos 19870116 200912 1 003 Penata Kelola Pemilu Ahli

Muda 4 Wahyu Roma Primadona, SH 19831213 201012 1 002 Perencana Ahli Muda 5 Ria Dwijayanti. GM, SE 19880206 201012 2 003 Analis Pemilihan Umum

6 Mujiono, SE 19840629 200801 1 002 Analis Data dan Informasi

7 Devi Ayu Marini.S, A.Md 19820320 200910 2 001 Penyusun Laporan Keuangan 8 Idaman Iman Selamat Zebua, S.Sos 19880905 201903 1 007

Penyusun Data dan Dokumentasi Kebutuhan

Sarana Pemilu 9 Farera Erlangga, S.AP 19901017 201903 1 007 Analis Laporan Keuangan

10 Zulpandi, S.IP 19910517 201903 1 009 Penyusunan Program

Anggaran dan Pelaporan 11 Muhammad Asri Fadhly, S.IP 19860207 202012 1 003 Analis Pemilihan Umum 12 Dhea Handariningtyas, SH 19960724 202012 2 009 Analis Hukum 13 Handra Nolva Maas 19830923 200501 1 002 Verifikator Keuangan

14 Ida Farida 19750202 200811 2 001 Pengadministrasi Umum

15 Susilawati 19820704 200901 2 002 Pengadministrasi Umum

16 Hidayatullah 19850121 200910 1 003 Pengadministrasi Umum

Berdasarkan tingkat pendidikannya, pegawai ASN di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun dapat diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) golongan, antara lain: SMA, D3, S1, dan S2. Rincian jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat di tabel berikut ini.

Tabel 3 Daftar Pegawai ASN Menurut Pendidikan Formal

NO PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH

(1) (2) (3)

1 S-2 1

2 S-1 10

3 D-III 1

4 SMA 4

5 JUMLAH 16

Pegawai honorer sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun saat ini berjumlah sebanyak 13 orang dari berbagai keahlian dan latar belakang pendidikan berbeda. Daftar nama pegawai honorer dilingkungan sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(15)

NO NAMA JABATAN

(1) (2) (3)

1 Dede Riky Satrya Honorer

2 Holid Honorer

3 Rivo Hardino Honorer

4 Andri Gusnadi, S.Kom Honorer

5 Nila Marleti Honorer

6 Darsanto Penjaga Gudang

7 Mariah. Z Pramusaji

8 Manto Pramubakti

9 Kusrianto Satuan Pengamanan

10 Wendi Primaroza Satuan Pengamanan

11 M. Sandiko Putra Satuan Pengamanan

12 Muhammad Fajri, S.Pd.I Satuan Pengamanan

13 Muhammad Hapis, S.St Supir

2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun dibentuk berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dengan bagan dan struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 1 Struktur Organisasi KPU Kab. Sarolangun

(16)

Sistematika penulisan Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun sebagaimana diatur dalam Keputusan KPU Nomor 5/PR.03-1- Kpts/03/KPU/I/2018 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja di lingkungan Komisi Pemilihan Umum adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini secara umum menjelaskan latar belakang, kedudukan, tugas, dan kewajiban KPU Kabupaten Sarolangun serta sistematika penulisan laporan kinerja.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab ini menjabarkan tentang rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, indicator kinerja utama, rencana kinerja tahunan dan perjanjian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini menjabarkan tentang capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan sasaran strategis organisasi serta menguraikan laporan realisasi anggaran KPU Kabupaten Sarolangun.

BAB IV PENUTUP

Bab ini menjabarkan simpulan umum terhadap capaian kinerja organisasi serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kinerja KPU Kabupaten Sarolangun.

LAMPIRAN

Berisi tentang dokumen Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahunan KPU Kabupaten Sarolangun tahun 2020.

(17)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2020-2024 Untuk mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsinya secara optimal, KPU telah menerbitkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 197/PR/.01.3- Kpt/01/KPU/IV/2020 Tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun

2020-2024. Bertitik tolak dari hal ini, maka KPU Kabupaten Sarolangun wajib menetapkan dan merumuskan perencanaan strategis yang merupakan dasar penyusunan laporan pertanggung jawaban atas keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Rencana Strategis KPU Kabupaten Sarolangun

Tahun 2020-2024

merupakan gambaran umum KPU Kabupaten Sarolangun yang berisi tentang Visi, Misi, Strategi dan kebijakan umum serta tahapan program, dan Kegiatan yang akan dicapai

dalam rangka Penyelenggaraan Pemilu.

1. Visi dan Misi KPU Kabupaten Sarolangun

Seiring dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 197/PR/.01.3-Kpt/01/KPU/IV/2020 Tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun 2020-202, maka KPU Sarolangun memiliki visi

(18)

Pemilu, yaitu: “Menjadi Penyelenggara Pemilu Serentak yang Mandiri, Profesional dan Berintegritas”.

Sejalan dengan itu, maka pengertian kata mandiri, profesional dan berintegritas adalah sebagai berikut :

a. Mandiri, memiliki arti bahwa KPU bebas dari pengaruh pihak mana pun, disertai dengan transparansi dan pertanggungjawaban yang jelas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Integritas, memiliki arti jujur, adil, transparansi, akuntabel.

c. Profesional, memiliki arti berkepastian hukum, berkompeten, aksesibilitas, tertib, terbuka, proporsional, efektif, efisien, dan mendahulukan kepentingan umum.

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi, maka misi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sarolangun adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kompetensi penyelenggara Pemilu Serentak dengan berpedoman kepada perundang-undangan dan kode etik penyelenggara Pemilu.

b. Menyusun peraturan di bidang Pemilu Serentak yang memberikan kepastian hukum, progresif, dan partisipatif.

c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu Serentak yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, serta aksesibel.

d. Mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam menyelenggarakan Pemilu Serentak.

e. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam Pemilu Serentak.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu Serentak untuk seluruh pemangku kepentingan.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut, disusun Program dan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum periode 2020-2024 yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni:

a. Mendukung terciptanya organisasi Komisi Pemilihan Umum yang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, disertai

(19)

dan

b. Memberikan layanan terbaik di bidang Pemilihan Umum dan Pemilihan.

2. Tujuan dan Sasaran Strategis KPU Kabupaten Sarolangun

Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai oleh Komisi Pemilihan Umum adalah :

a. Mewujudkan Komisi Pemilihan Umum yang mandiri, professional dan berintegritas;

b. Menyelenggarakan Pemilu Serentak yang demokratis, tepat waktu, efisien dan efektif; dan

c. Mewujudkan Pemilu Serentak yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.

Seiring dengan tujuan diatas, sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum yang akan dicapai pada periode 2020- 2024, adalah sebagai berikut:

Sasaran strategis untuk tujuan pertama yaitu “Mewujudkan Komisi Pemilihan Umum yang mandiri, professional dan berintegritas”, yaitu:

a. Tersedianya peraturan perundangan bidang politik yang kuat;

b. Tersedianya Sistem Informasi Partai Politik yang andal dan berkualitas;

dan

c. Terwujudnya Sumber Daya Manusia dan Lembaga KPU yang berkualitas.

Sasaran strategis untuk mencapai tujuan kedua yaitu

“Menyelenggarakan Pemilu Serentak yang demokratis, tepat waktu, efisien dan efektif”, yaitu:

a. Terwujudnya Pendidikan Pemilih Kepemiluan dan Demokrasi untuk seluruh lapisan masyarakat; dan

b. Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan kepemiluan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Publik, disertai pengelolaan data dan informasi serta dokumentasi pelaksanaan Pemilu berbasis teknologi informasi yang terintegrasi.

(20)

Pemilu Serentak yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil”, yaitu “Terwujudnya Pemilu Serentak dengan tingkat partisipasi yang tinggi disertai penyelesaian sengketa hukum yang baik.”

3. Indikator Kinerja Utama .

Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Indikator Kinerja Utama (IKU) didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Sebagai wujud dari bentuk akuntabilitas KPU Kabupaten Sarolangun dalam melaksanakan tugas dan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang, maka disusun IKU sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun tahun 2020 sebagai berikut.

Tabel 5 IKU KPU Kab. Sarolangun Tahun 2020

NO URAIAN CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

(1) (2) (3) (4)

1 Persentase KPU Kabupaten

Sarolangun yang

menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

Jumlah tahapan penyelenggaraan pemilihan yang dilaksanakan sesuai jadwal ketentuan oleh KPU Sarolangun dibagi dengan jumlah seluruh tahapan penyelenggaraan pemilihan yang ditetapkan oleh KPU RI.

Berita Acara Hasil Pleno.

2 Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan

Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih dibagi dengan jumlah seluruh pemilih.

Berita Acara Hasil Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara

3 Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilihan

Jumlah pemilih perempuan yang menggunakan hak pilih dibagi dengan jumlah seluruh pemilih perempuan.

Berita Acara Hasil Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara

4 Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilihan

Jumlah pemilih disabilitas yang menggunakan hak pilih dibagi dengan jumlah seluruh pemilih disabilitas

Berita Acara Hasil Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara

5 Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

Jumlah pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih dibagi dengan jumlah seluruh pemilih yang berhak memilih

Berita Acara Hasil Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara

6 Persentase KPU Kabupaten

Sarolangun yang

melaksanakan Pemilihan tanpa konflik.

Jumlah kasus/kejadian pada tahapan Pemilihan dibagi dengan jumlah seluruh tahapan kegiatan Pemilihan

Laporan penanganan kasus dari pihak berwajib.

7 Persentase Penyelenggara Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilihan.

Jumlah PPK dan PPS yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu dibagi dengan jumlah seluruh PPK dan PPS di KPU Sarolangun.

Laporan pelanggaran kode etik Badan Ad Hoc ke DKPP

8 Laporan pelanggaran kode etik Badan Ad Hoc ke Bawaslu 9 Persentase Sengketa Hukum

yang dimenangkan KPU.

Jumlah sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU Sarolangun dibagi dengan jumlah seluruh sengketa hukum masuk ke MK, PTUN, Bawaslu.

Hasil Putusan Peradilan MK, PTUN dan Bawaslu.

(21)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2020 KPU Kabupaten Sarolangun sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel 6 RKT KPU Kab. Sarolangun Tahun 2020

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya

Penyelenggaraan Pemilu/

Pemilihan yang Demokratis

Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

100%

Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan 80%

Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/

Pemilihan

78%

Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/

Pemilihan

75%

Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0.2%

2 Terlaksananya Pemilu/

Pemilihan yang Aman, Damai, Jujur dan Adil

Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan tanpa konflik.

95%

Persentase Penyelenggara Pemilu/ Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/ Pemilihan.

2%

Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU. 90%

3 Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/ Pemilihan

Persentase KPU Kabupaten yang menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Penggunaan Anggaran yang tepat waktu dan valid.

95%

C. PERJANJIAN KINERJA

Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Perjanjian Kinerja (PK) didefinisikan sebagai lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Dalam rangka melaksanakan Renstra 2020-2024 dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2020, pada bulan Januari 2020 KPU Kabupaten Sarolangun menetapkan Perjanjian Kinerja selaku tekad dan janji rencana kinerja yang akan dicapai pada Tahun 2020 yang dijabarkan pada tabel berikut

(22)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/ Pemilihan yang Demokratis

Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

100%

Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan 80%

Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/ Pemilihan 78%

Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan 75%

Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0.2%

2 Terlaksananya Pemilu/

Pemilihan yang Aman, Damai, Jujur dan Adil

Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan tanpa konflik.

95%

Persentase Penyelenggara Pemilu/ Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/ Pemilihan.

2%

Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU. 90%

3 Meningkatnya Kapasitas Lembaga

Penyelenggara Pemilu/

Pemilihan

Persentase KPU Kabupaten yang menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Penggunaan Anggaran yang tepat waktu dan valid.

95%

(23)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Penyelenggaraan tahapan

Pilkada Serentak Tahun 2020 yang berlangsung di Kabupaten Sarolangun berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Setiap tahapan yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten

Sarolangun senantiasa mengacu pada Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Hal ini bertujuan agar capaian kinerja yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Sarolangun pada tahun 2020 dapat memenuhi standart yang lebih baik.

Pada tahun 2020 KPU Kabupaten Sarolangun telah melaksanakan program dan kegiatan serta capaian kinerja yang secara garis besar sasaran utama yang harus dicapai dapat digambarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU). KPU Kabupaten

Sarolangun telah menetapakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan merujuk kepada sasaran strategis yang tercantum dalam rencana strategis KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2020-2024. Adapun yang menjadi capaian indikator kinerja utama (IKU) sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun adalah sebagai berikut :

(24)

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA

KINERJA

Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

100% 100% 100%

2 Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan 80% 66% 80%

3 Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/

Pemilihan

78% 70% 90%

4 Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/

Pemilihan

75% 93% 100%

5 Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0.2% 0.2% 100%

6 Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan tanpa konflik.

95% 95% 100%

7 Persentase Penyelenggara Pemilu/ Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/ Pemilihan.

2% 2% 100%

8 Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU. 90% 90% 100%

9 Persentase KPU Kabupaten yang menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Penggunaan Anggaran yang tepat waktu dan valid.

95% 95% 100%

KPU Kabupaten Sarolangun kemudian juga telah menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2020 melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Sasaran-sasaran tersebut diukur dengan berbagai indikator kinerja dan dibandingkan antara target dengan realisasinya sehingga menghasilkan capaian sebagaimana tabel berikut.

(25)

INDIKATOR KINERJA

KINERJA

Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4)

Sasaran 1 : Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/ Pemilihan yang Demokratis Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan

Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku

100% 100% 100%

Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan 80% 66% 80%

Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/ Pemilihan 78% 70% 90%

Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan 75% 93% 100%

Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0.2% 0.2% 100%

Sasaran 2 : Terlaksananya Pemilu/ Pemilihan yang Aman, Damai, Jujur dan Adil Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang melaksanakan Pemilu/

Pemilihan tanpa konflik

95% 95% 100%

Persentase Penyelenggara Pemilu/ Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/ Pemilihan

2% 2% 100%

Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU 90% 90% 100%

Sasaran 3 : Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/ Pemilihan

Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/ Pemilihan 95% 95% 100%

Secara umum dapat dilihat bahwa rata-rata capaian kinerja keseluruhan KPU Kabupaten Sarolangun pada Tahun 2020 sebesar 96.67%, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun sudah baik sekali. KPU dikategorikan telah mencapai target dalam menempuh 3 (tiga) sasaran strategis dalam 9 (sembilan) indikator kinerja selama tahun 2020.

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

KPU Kabupaten Sarolangun secara umum dapat mencapai target kinerja dengan baik sebagaimana yang telah ditetapkan pada tahun 2020. Pencapaian target kinerja dapat dijelaskan dengan analisis dan evaluasi capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun pada tahun 2020 sebagai berikut :

1. Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/ Pemilihan yang Demokratis

Pada sasaran strategis ini terdapat 5 (lima) indikator kinerja yang digunakan oleh KPU Kabupaten Sarolangun. Sasaran strategis ini

(26)

Kabupaten Sarolangun agar bisa berjalan secara demokratis sesuai aturan yang berlaku. Upaya-upaya tersebut dilakukan melalui 5 (lima) indikator kinerja sebagai berikut :

a. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku

Indikator kinerja persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku bertujuan untuk mengetahui capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun dalam menjalankan tugas penyelenggaran pemilu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Capaian kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 1

No Indikator Kinerja Realisa

si 2018

Realisa si 2019

2020 Target 2021

Capaian Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan

yang berlaku

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi indikator kinerja persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan target yaitu sebesar 100%.

Jika dibandingkan pada realisasi pada dua tahun sebelumnya, realisasi pada tahun 2020 mampu mempertahankan capaiannya. Hal ini tentu menjadi catatan keberhasilan bagi KPU Kabupaten Sarolangun. Oleh karena itu, target yang diproyeksikan untuk tahun 2021 masih tetap 100% .

Keberhasilan realisasi pada indikator kinerja ini tidak terlepas dari kerja keras KPU Kabupaten Sarolangun yang melaksanakan tahapan Pilkada

(27)

Pilkada Serentak 2020 berpedoman pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program Dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Tahun 2020.

Tahapan

Pilkada Serentak Tahun 2020 yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Sarolangun adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan Dan Masa Kerja PPK, PPS, PPDP dan KPPS;

2. Pemutakhiran Dan Penyusunan Daftar Pemilih;

3. Kampanye;

4. Sosialisasi;

5. Pelaksanaan Pemungutan Suara

6. Penghitungan Suara Dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

b. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan

Indikator kinerja persentase partisipasi pemilih dalam pemilu/pemilihan bertujuan untuk mengetahui capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun dalam meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Sarolangun. Capaian kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 2

No Indikator Kinerja Realisa

si 2018

Realisa si 2019

2020 Target 2021

Capaian Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Persentase Partisipasi Pemilih dalam

Pemilu/ Pemilihan - 83% 83% 66% 80% 80%

(28)

dilihat bahwa realisasi indikator kinerja persentase partisipasi pemilih dalam pemilu/ pemilihan belum sesuai dengan target yang ditentukan yaitu sebesar 66%. Jika dibandingkan

dengan capaian realisasi pada dua tahun sebelumnya, partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Sarolangun mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh banyak factor seperti bencana non alam sebaran penyakit COVID-19 yang mengakibatkan banyak masyarakat takut untuk keluar rumah. Jika dipersentasekan, capaian kinerja pada tahun 2020 hanya 80%. Oleh karena itu pada tahun 2021 mendatang target untuk capaian indikator ini kembali direncanakan sebesar 80%. Partisipasi pemilih di Kabupaten Sarolangun pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 2 Partisipasi Pemilih Kab. Sarolangun Tahun 2020

Sumber : Hasil Pleno KPU Kabupaten Sarolangun 63,47

77,96

67,82

59,46

73,7

65,44 60,47 62,32 68,68 65,12

0 20 40 60 80 100

Tingkat Partisipasi Pemilih Kabupaten Sarolangun Tahun 2020

Tingkat Partisipasi Pemilih Kabupaten Sarolangun Tahun 2020

(29)

Kecamatan Batang Asai dengan 77.98 % dan partisipasi terendah terjadi di Kecamatan Cermin Nan Gedang dengan persentase 59.46 %. Kemudian untuk rekapitulasi data pengguna hak pilih secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 12 Rekapitulasi Partisipasi Pemilih Kab. Sarolangun Tahun 2020

No Kecamatan Data

Pemilih

Data Pengguna

Hak Pilih

Suara Sah

Suara Tidak Sah

Partisipasi Pemilih

1 Air Hitam 18.112 11.495 11.103 392 63.47%

2 Batang Asai 13.655 10.645 10.479 166 77.96%

3 Bathin VIII 15.614 10.590 10.279 311 67.82%

4 Cermin Nan Gedang 8.871 5.275 5.206 69 59.46%

5 Limun 12.973 9.561 9.334 227 73.70%

6 Mandiangin 26.471 17.322 16.825 497 65.44%

7 Pauh 16.836 10.180 9.819 361 60.47%

8 Pelawan 22.988 14.326 13.840 486 62.32%

9 Sarolangun 37.408 25.692 25.142 550 68.68%

10 Singkut 27.789 18.096 17.458 638 65.12%

11 JUMLAH 200.717 133.182 129.485 3.697 66.35%

Sumber : Hasil Pleno KPU Kabupaten Sarolangun

Dari data diatas dapat dilihat bahwa partisipasi pemilih di Kabupaten Sarolangun berjumlah 133.182 orang.

Dimana jumlah partisipasi masyarakat yang tertinggi berada di Kecamatan Sarolangun sebanyak 25.692

orang dan jumlah partisipasi masyarakat yang terkecil berada di Kecamatan Cermin Nan Gedang sebesar 8.871 orang.

KPU Kabupaten

Sarolangun dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih ini telah melaksanakan berbagai kegiatan. Kegiatan sosialisasi berbasis kegiatan tatap muka dan media social gencar dilaksanakan. Ajakan

kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dilakukan dengan

(30)

COVID-19 yang sedang melanda Indonesia. Diantara kegiatan sosialisasi yang dilakukan adalah KPU goes to school, KPU goes to campus, sosialisasi di pasar-pasar tradisional, sosialisasi pada basis perempuan, disabilitas dan daerah terpencil.

c. Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/

Pemilihan

Indikator kinerja persentase partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu/pemilihan bertujuan untuk mengetahui capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun dalam meningkatkan partisipasi pemilih perempuan di Kabupaten Sarolangun. Capaian kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 3

No Indikator Kinerja Realisa

si 2018

Realisa si 2019

2020 Target 2021

Capaian Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Persentase Partisipasi Pemilih

Perempuan dalam Pemilu/ Pemilihan - 85% 78% 70% 75% 90%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi indikator kinerja persentase partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu/pemilihan belum sesuai dengan target yaitu 70%. Jika dibandingkan pada realisasi pada dua tahun

sebelumnya, realisasi tahun 2020 mengalami penurunan dalam capaiannya. Jika dipersentasekan hanya mencapai 90%. Oleh karena itu, pada tahun 2021 mendatang target indikator ini masih tetap 75%.

Partisipasi pemilih perempuan merupakan poin penting dalam mengakomodir afirmasi gender di Kabupaten Sarolangun. KPU Kabupaten Sarolangun selama ini berupaya untuk menjamin hak bagi kaum perempuan dalam menggunanakan hak pilihnya. Hasil pemilu 2020

(31)

penggunaan hak pilihnya. Partisipasi pemilih perempuan di Kabupaten Sarolangun pada pemilu 2020 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 3 Partisipasi Pemilih Perempuan di Kab. Sarolangun Tahun 2020

Sumber : Hasil Pleno KPU Kabupaten Sarolangun

Data diatas menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemilih perempuan di Kabupaten Sarolangun mengalami penurunan.

Secara umum persentase tingkat partisipasi pemilih perempuan di Kabupaten

Sarolangun adalah 70%. Dimana persentase tertinggi adalah Kecamatan Batang Asai dengan 84,46% dan partisipasi terendah adalah Kecamatan Pauh dengan 63,15%. Kemudian untuk rekapitulasi data pengguna hak pilih pemilih perempuan secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :

66,75

84,46

69,58 69,93 77,19

68,36 63,15 68,05 71,75 69,61

0 20 40 60 80 100

Tingkat Partisipasi Pemilih Perempuan Kabupaten Sarolangun Tahun 2020

Tingkat Partisipasi Pemilih Perempuan Kabupaten Sarolangun Tahun 2020

(32)

Tahun 2020

No Kecamatan Data Pemilih Data Pengguna

Hak Pilih Partisipasi Pemilih

1 Air Hitam 8.753 5.843 66,75%

2 Batang Asai 6.853 5.788 84,46%

3 Bathin VIII 7.805 5.431 69,58%

4 Cermin Nan Gedang 4.387 3.068 69,93%

5 Limun 6.440 4.971 77,19%

6 Mandiangin 12.875 8.801 68,36%

7 Pauh 8.195 5.175 63,15%

8 Pelawan 11.454 7.795 68,05%

9 Sarolangun 18.922 13.577 71,75%

10 Singkut 13.729 9.557 69,61%

11 JUMLAH 99.413 70.006 70,42%

Sumber : Hasil Pleno KPU Kabupaten Sarolangun

Dari data diatas dapat dilihat bahwa partisipasi pemilih perempuan di Kabupaten Sarolangun berjumlah 99.413 orang.

Dimana jumlah partisipasi masyarakat yang tertinggi berada di Kecamatan

Sarolangun sebanyak 18.922 orang dan jumlah partisipasi masyarakat yang terkecil berada di Kecamatan Cermin Nan Gedang sebesar 4.387 orang.

KPU Kabupaten Sarolangun dalam meningkatkan partisipasi pemilih perempuan ini telah melaksanakan berbagai upaya program dan kegiatan.

Program dan kegiatan berbentuk sosialiasi gencar dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman pemilih perempuan terkait pentingnya partisipasi dalam pemilu. Kegiatan-kegiatan tersebut ditujukan pada kelompok-kelompok perempuan seperti kelompok pekerjaan, kelompok arisan dan kelompok komunitas menjadi sasaran dalam sosialisasi untuk kaum perempuan.

d. Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan Indikator kinerja persentase partisipasi pemilih Disabilitas dalam pemilu/pemilihan bertujuan untuk mengetahui capaian kinerja KPU

(33)

di Kabupaten Sarolangun. Capaian kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 4

No Indikator Kinerja Realisa

si 2018

Realisa si 2019

2020 Target 2021

Capaian Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Persentase Partisipasi Pemilih

Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan - 50% 75% 93% 75% 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi indikator kinerja persentase partisipasi pemilih disabilitas dalam pemilu/pemilihan sesuai dengan target yaitu 93%. Jika dibandingkan pada realisasi pada dua tahun sebelumnya, realisasi tahun

2020 mampu meningkatkan capaiannya. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja mencapai 100%. Oleh karena itu, pada tahun 2021 mendatang target indikator ini masih tetap 75%.

Pemilih disabilitas merupakan pemilih yang harus mendapatkan perlakuan khusus dalam menjamin hak pilihnya. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kaum disabilitas tetap wajib diakomodir hak pilihnya.

Keterbatasan yang dimiliki

oleh kaum disabilitas tidak menghalangi hak nya sebagai warga Negara.

Oleh karena itu, tingkat partisipasi pemilih disabilitas penting untuk selalu ditingkatkan. Berikut ini grafik tingkat partisipasi pemilih disabilitas di Kabupaten Sarolangun pada tahun 2020.

(34)

Sumber : Hasil Pleno KPU Kabupaten Sarolangun

Data diatas menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemilih disabilitas di Kabupaten Sarolangun mengalami peningkatan.

Secara umum persentase tingkat partisipasi pemilih perempuan di Kabupaten

Sarolangun adalah 93%. Dimana terdapat 5 (lima) kecamatan yang persentasenya mencapai 100% yaitu Kecamatan Air Hitam, Bathin VIII, Cermin Nan Gedang, Limun dan Pelawan. Kemudian persentase partisipasi terendah adalah Kecamatan Pauh dengan 50%. Kemudian untuk rekapitulasi data pengguna hak pilih pemilih disabilitas Kabupaten Sarolangun secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :

100,00

87,50 100,00 100,00 100,00 88,52

50,00

100,00 96,15

81,82

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

Tingkat Partisipasi Pemilih Disabilitas Kabupaten Sarolangun Tahun 2020

Tingkat Partisipasi Pemilih Disabilitas Kabupaten Sarolangun Tahun 2020

(35)

Tahun 2020

No Kecamatan Data Pemilih Data Pengguna Hak

Pilih

Partisipasi Pemilih

1 Air Hitam 9 9 100,00

2 Batang Asai 8 7 87,50

3 Bathin VIII 9 9 100,00

4 Cermin Nan Gedang 7 7 100,00

5 Limun 26 26 100,00

6 Mandiangin 61 54 88,52

7 Pauh 4 2 50,00

8 Pelawan 32 32 100,00

9 Sarolangun 26 25 96,15

10 Singkut 11 9 81,82

11 JUMLAH 193 180 93,26

Sumber : Hasil Pleno KPU Kabupaten Sarolangun

Dari data diatas dapat dilihat bahwa partisipasi pemilih disabilitas di Kabupaten Sarolangun berjumlah 193 orang. Dimana jumlah partisipasi masyarakat disabilitas yang tertinggi berada di Kecamatan Mandiangin sebanyak 54 orang dan jumlah partisipasi masyarakat yang terkecil berada di Kecamatan Pauh sebesar 2 orang.

e. Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

Indikator kinerja persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih bertujuan untuk mengetahui capaian kinerja KPU Kabupaten Sarolangun dalam meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Sarolangun. Capaian kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 17 Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja 5

No Indikator Kinerja Realisa

si 2018

Realisa si 2019

2020 Target 2021

Capaian Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar

Pemilih

- 0.2% 0.2% 0.2% 0.2% 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi indikator kinerja persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih sesuai dengan target yaitu 0.2%. Jika dibandingkan pada realisasi pada dua tahun sebelumnya, realisasi tahun 2020 mampu

(36)

mendatang target indikator ini masih tetap 100%.

Salah satu penentu keberhasilan setiap penyelenggaraan pemilu/pemilihan adalah keakuratan dan ketepatan daftar pemilih, semakin berkualitas daftar pemilih maka dianggap penyelenggaraan pemilu semakin baik, karena daftar pemilih menentukan hak konstitusi warga negara untuk memilih di TPS. Dalam upaya mewujudkan data pemilih yang akurat dan terkini, KPU Kabupaten Sarolangun telah melaksanakan tahapan-tahapan sebagai berikut;

1. Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Data Pemilih Berdasarkan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 Tentang

Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020, tahapan ini dimulai sejak tanggal 15 Juli 2020 hingga 13 Agustus 2020.

Dalam menjalankan tahapan ini KPU Kabupaten Sarolangun telah melakukan kegiatan apel Gerakan Coklit Serentak (GCS) yang dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi zoom pada

tanggal 18 Juli 2020. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh penyelenggara di

(37)

gerakan coklit dilakukan secara serentak.

Dalam

menyukseskan gerakan coklit ini KPU Kabupaten juga melakukan koordinasi

dengan wilayah

perbatasan. Pada tanggal 28 Juli 2020 Komisi

Pemilihan Umum

Kabupaten Sarolangun dan KPU Provinsi Jambi menghadiri Undangan KPU Musi Rawas Utara untuk melakukan koordinasi.

2. Penyusunan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran Berdasarkan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 Tentang

Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020, tahapan ini dimulai sejak tanggal 7 Agustus 2020 sampai 29 Agustus 2020.

Pada tahapan ini KPU Kabupaten Sarolangun melaksanakan berbagai kegiatan seperti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Rapat Kerja yang menunjang kinerja penyelenggara ditingkat badan ad hock.

Kegiatan Bimtek dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2020 di Aula Hotel King Sarolangun. Bimtek ini diikuti oleh 30 orang anggota PPK Se-Kabupaten Sarolangun yang terdiri dari Ketua, Divisi Data dan

(38)

27 Agustus 2020 di Aula Hotel Golden Sarolangun. Raker ini diikuti oleh 30 orang anggota PPK Se-Kabupaten Sarolangun yang terdiri dari Ketua, Divisi Data dan Operator.

3. Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran dan Penetapan DPS

Rekapitulasi DPHP dan Penetapan DPS tingkat Kabupaten Sarolangun dilaksanakan pada tanggal 14 September 2020 di Aula Hotel King Sarolangun.

Kegiatan ini berjalan

dengan baik dan lancar sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Pelaksanaan kegiatan ini juga mematuhi protocol kesehatan penanggulangan Covid-19 dengan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan kegiatan.

Berdasarkan hasil Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi DPHP dan

Penetapan DPS

Kabupaten Sarolangun,

DPS Kabupaten

Sarolangun berjumlah 200.654 (Dua Ratus Ribu

Enam Ratus Lima Puluh Empat) pemilih dengan rincian laki-laki berjumlah 101.333 (Seratus Satu Ribu Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga) pemilih dan perempuan berjumlah 99.321 (Sembilan Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Satu) pemilih. Berikut ini adalah rincian DPS per-kecamatan.

Gambar

Tabel 1 Daftar Komisioner KPU Kab. Sarolangun
Tabel 3 Daftar Pegawai ASN Menurut Pendidikan Formal
Gambar 1 Struktur Organisasi KPU Kab. Sarolangun
Tabel 5 IKU KPU Kab. Sarolangun Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 dikarenakan keterbatasan dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Metode pengukuran konsentrasi larutan menggunakan metode titrasi (titrasi asam-basa) yaitu suatu penambahan indikator warna pada larutan yang diuji, kemudian

Masih terkait dengan kegiatan pemanfaatan kawasan mangrove, Kelompok Pantai Lestari memiliki peluang untuk mengadakan kerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian skripsi ini adalah bagaimana cara mengolah citra ASTER agar bisa digunakan untuk penentuan penggunaan lahan agar nantinya

Jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara berikan merupakan informasi yang sangat berharga dan karenanya Bapak/Ibu/Saudara tidak perlu ragu untuk menjawab sesuai dengan keadaan

Penyajian substansi dilaksanakan pada Sidang Pleno dan Sidang Komisi. Pada sidang pleno penyajian substansi sebagai berikut. Menteri Pendidikan Nasional menyampaikan

PADA HARI ISNIN BERTARIKH 28 JANUARI 2013 JAM 9.00 PAGI DI DALAM KAMAR PENOLONG KANAN PENDAFTAR (2).. MAHKAMAH TINGGI MALAYA, MELAKA

Antara kaedah yang terdapat dalam pengajaran sains adalah penyediaan meja atau sudut sains di dalam kelas, sediakan kotak sains mudah alih, merancang pembelajaran dalam