• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. penelitian, dan penulis dapat memperkaya teori yang digunakan untuk mengkaji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. penelitian, dan penulis dapat memperkaya teori yang digunakan untuk mengkaji"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian, dan penulis dapat memperkaya teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian sebelumnya, penulis tidak dapat menemukan penelitian dengan judul yang sama. Namun, penulis telah mengambil beberapa jurnal dan disertasi sebagai bahan referensi untuk menyempurnakan bahan penelitian dalam penelitiannya. Berikut ini adalah penelitian bergaya jurnal sebelumnya yang terkait dengan karya penulis.

Angelique dan Nicholas (2015) “Poverty and Economic Growth in Swaziland: An Empirical Investigation”. Hasil penelitian mengungkapkan

bahwa pertumbuhan ekonomi granger tidak mengarah pada pengurangan kemiskinan di Swaziland baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ARDL- bounds dan the ECM-based Granger causality method periode 1980-2011.

Gustavo dan luis (2021) “Growth, inequality and poverty: a robust relationship?”. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemiskinan menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan yang kuat dengan pertumbuhan ekonomi, hasil signifikan ini diperoleh ketika tingkat kemiskinan tinggi namun ketika tingkat kemiskinan rendah dampak terhadap pertumbuhan ekonomi menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Model analisis yang digunakan dalam

(2)

penelitian ini adalah metode data panel dari 158 negara dari tahun 1960 hingga 2010.

Restu Ratri (2015) “Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia”. hasil penelitian memaparkan bahwa variabel tingkat pendidikan dan kesehatan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dan data panel.

Susi (2017) “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk dan Pendidikan Terhadap kemiskinan di Jawa Tengah”. Model analisis yang digunakan data panel adalah Metode Common-Constant (The pooled OLS Method/PLS). Pertumbuhan ekonomi memiliki dampak positif yang

signifikan terhadap kemiskinan di Jawa Tengah.

Siti Fatimah (2020) “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kesehatan dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Tanah Laut”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh negatif signifikan sedangkan kesehatan berpengaruh positif signifikan dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tanah Laut. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis regresi berganda.

B. TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA 1. Teori Kemiskinan

Kebanyakan orang memahami dan menyadari bahwa kemiskinan

(3)

menjamin kelangsungan hidup. Chambers (Nashikun) menyatakan bahwa kemiskinan merupakan konsep yang terintegrasi dengan lima dimensi.

a) kemiskinan (proper)

b) ketidakberdayaan (powerless)

c) kerentanan menghadapi situasi darurat (state of emergency) d) ketergantungan (dependence)

e) keterasingan (isolation) baik secara geografis maupun sosiologis.

Ada banyak hal dalam hidup bukan hanya tentang kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, melainkan banyak hal lainnya seperti kondisi kesehatan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan dari bangku sekolah dan ketidakberdayaan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

Kemiskinan dapat dibagi menjadi empat jenis berikut, yaitu : a. Kemiskinan absolut

ketika pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan bekerja.

b. Kemiskinan relatif

Kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak kebijakan

pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat. Sehingga menyebabkan ketimpangan pada pendapatan.

c. Kemiskinan kultural

(4)

Sikap yang muncul dari masyarakat disebabkan oleh faktor budaya, seperti kemalasan, pemborosan dan tidak mau memperbaiki diri dengan bantuan pihak luar.

d. Kemiskinan struktural

Situasi ini diperburuk oleh akses yang buruk terhadap sumber daya dari suatu sistem sosial budaya dan sosial politik yang tidak mendukung pengentasan kemiskinan, tetapi menyebabkan peningkatan kemiskinan yang terus meningkat.

Secara umum faktor penyebab kemiskinan dapat digolongkan menjadi dua faktor seperti berikut ini :

a. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia, seperti perubahan iklim, bencana alam, kehidupan sosial, struktur sosial, kebijakan dan program pemerintah yang tidak seimbang.

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti apa yang harus diterima dan tidak, dalam berusaha tidak serius, kondisi fisik yang tidak sempurna, dan sebagainya.

Kemiskinan juga dapat dibagi menjadi dua bentuk, kemiskinan alami dan kemiskinan Buatan (artificial). Berikut deskripsinya :

a. Kemiskinan alamiah

(5)

Kemiskinan alami dikaitkan dengan kurangnya sumber daya alam dan infrastruktur umum serta kondisi tanah yang tandus.

b. Kemiskinan buatan (artificial)

Kemiskinan buatan muncul dari moderenisasi, yang tidak memungkinkan masyarakat untuk mengelola fasilitas dan fasilitas ekonomi yang ada.

Ragnar Nurkse (1953) mengungkapkan bahwa Lingkaran Setan

Kemiskinan (Vicious Circle of Poverty) adalah serangkaian kekuatan yang mempengaruhi, yang menyebabkan negara-negara berkembang memiliki banyak masalah dalam mencapai pembangunan yang lebih tinggi. Nurkse (1953) juga menyatakan bahwa “a poor country is poor because it is poor”

(negara miskin menjadi miskin karena memang miskin).

Berikut merupakan bagan dari lingkaran setan kemiskinan

Gambar 2.1 Lingkaran Setan Kemiskinan (Vicious Circle of Poverty) Kekurangan Modal

Tabungan Rendah Investasi Rendah

Ketidaksempurnaan pasar, Keterbelakangan,

Ketertinggalan

Pendapatan rendah Produktifitas rendah

(6)

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat penting untuk menyelamatkan masyarakat dari kemiskinan. Menurut (Sukirno, 2011)

“perbedaan utama dari pembangunan ekonomi adalah bahwa sementara tingkat pendapatan per kapita terus meningkat dalam pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi tidak selalu diikuti oleh pertumbuhan pendapatan per kapita”. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan Produk Domestik Bruto / Pendapatan Nasional Bruto terlepas dari apakah peningkatannya lebih besar atau lebih kecil dari laju pertumbuhan penduduk.

a. Teori klasik pertumbuhan ekonomi

Teori klasik pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi dari prespektif pertumbuhan penduduk. Teori pertumbuhan ekonomi aliran klasik telah berkembang sejak abad ke-17. Dalam teori ini ada dua tokoh yang paling berpengaruh : Adam Smith dan David Ricardo.

1) Adam Smith

Dalam hal ini, Adam Smith menjelaskan pendapatnya tentang bagaimana menganalisis pertumbuhan ekonomi melalui dua faktor : produk domestik bruto dan pertumbuhan penduduk.

Ada tiga variabel dalam perhitungan total produksi : sumber daya alam, sumber daya manusia dan stok modal. Sedangkan faktor

(7)

kedua, pertumbuhan penduduk, digunakan untuk menentukan luas pasar dan laju pertumbuhan ekonomi.

2) David Ricardo

Berbeda dengan Adam Smith, David Ricardo berpendapat bahwa populasi yang lebih besar akan menciptakan angkatan kerja yang lebih besar, upah yang lebih rendah dan stagnasi ekonomi. Oleh karena itu peningkatan angkatan kerja sangat membutuhkan kemajuan teknologi dan akumulasi modal yang memadai. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.

b. Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi 1) Sumber daya alam

Negara dengan sumber daya alam yang melimpah sangat baik dalam mendukung pembangunan. Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

a) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

Sumber daya yang bersifat terbatas sebab terbentuknya oleh proses alamiah dengan jangka waktu yang lama (minyak bumi, batu bara dan gas alam).

b) Sumber daya alam hayati

Merupakan segala kekayaan yang bersumber dari makhluk hidup, baik dari hewan maupun tumbuhan. Adapun contohnya, yaitu ayam, ikan, sapi hewan mikroba, padi, jagung, kayu dan masih banyak.

(8)

c) Sumber daya alam abadi

Diantaranya air, udara, sinar matahari, angin, gelombang, pasang surut dan panas bumi.

2) Sumber daya manusia

Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sumber daya manusia meliputi kualitas serta kuantitas dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berikut ada beberapa hal yang merupakan upaya agar sumber daya manusia dapat bekerja secara efisien : a) Motivasi Sumber Daya Manusia

b) Program pelatihan

c) Evaluasi kinerja sumber daya manusia secara berkala d) Sesuaikan pekerjaan dengan kemampuan dan minat bakat 3) Modal

Pembentukan atau akumulasi modal adalah penanaman modal dalam bentuk barang modal yang bertujuan untuk

meningkatkan persediaan modal, output nasional dan pendapatan nasional. berinvestasi dalam barang modal tidak hanya

meningkatkan produksi, tetapi juga mengarah pada kemajuan teknologi.

4) Kemajuan teknologi

(9)

Perubahan dan kemajuan teknologi terkait erat dengan perubahan metode produksi dan oleh karena itu dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam proses pertumbuhan ekonomi.

5) Faktor politik dan administrasi pemerintah

Struktur politik dan administrasi yang berada dalam kondisi yang tidak stabil serta pemerintahan yang

menyalahgunakan kepercayaan publik (korupsi) tentunya akan sangat menghambat kemajuan ekonomi negara tersebut.

3. Teori Pendidikan (Teori Human Capital)

Pendidikan merupakan pionir dalam pembangunan masa depan, karena berdasarkan pada Undang-Undang tahun 2003 no.20 tentang Sistem pendidikan negara kesatuan republik indonesia. Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran dimana peserta didik memiliki jiwa keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan kepribadian luhur yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Individu yang berpendidikan tinggi biasanya memiliki lebih banyak akses ke pekerjaan yang di bayar dengan baik daripada individu yang kurang berpendidikan (Made et al., 2013)

Jalur pendidikan yang ada di Indonesia meliputi : a. Pendidikan formal

(10)

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan bertahap yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang - jenjang pendidikan formal, yaitu :

1) Pendidikan dasar

Pendidikan dasar, adalah jenjang pendidikan yang menjadi dasar dari pendidikan menengah. Pendidikan dasar adalah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

2) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah, merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah pertama yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) bisa juga dengan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Setelah itu baru bisa melanjutkan pendidikan menengah keatas yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA), jika siswa lebih tertarik akan dunia kerja maka bisa memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

3) Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi, adalah jenjang pendidikan pasca sekolah menengah yang meliputi program pendidikan diploma, sarjana,

(11)

perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk sarjana dan perguruan tinggi teknik.

b. Pendidikan nonformal

Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terstruktur, bertahap. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan yang berperan sebagai alternatif, tambahan, atau

pelengkap pendidikan formal untuk mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan ini meliputi pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, dan pendidikan literasi.

c. Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar mandiri. Hasil pendidikan informal diakui setara dengan pendidikan formal dan informal setelah siswa lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

4. Teori Kesehatan

Dalam undang-undang No 36 tahun 2009, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan sehat, dimana setiap orang dapat menjalani kehidupan yang produktif secara sosial dan ekonomi, baik fisik maupun mental. Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mulai dari memberikan penyuluhan akan pentingnya pola hidup sehat, menyediakan sarana dan prasarana kesehatan sampai ke daerah

(12)

- daerah terpencil, menambah jumlah tenaga kesehatan, mengusahakan obat murah (generik) hingga asuransi kesehatan dan pengobatan gratis bagi masyarakat miskin. Pada penelitian ini variabel yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesehatan adalah Angka Harapan Hidup.

Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk khususnya dalam peningkatan kesehatan. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah menunjukkan pembangunan kesehatan belum berhasil, dan semakin tinggi AHH semakin menunjukkan keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah tersebut.

C. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

1. Pengaruh pertumbuhan ekonomi Terhadap tingkat kemiskinan

Pertumbuhan ekonomi menurut Kuznet dalam Tambunan (2014) memiliki korelasi yang kuat terhadap kemiskinan, pertumbuhan ekonomi pada tahap awal menyebabkan tingkat kemiskinan cenderung meningkat namun pada saat mendekati tahap akhir terjadi pengurangan tingkat kemiskinan secara berkesinambungan. Dengan demikian, dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan. Selanjutnya menurut penelitian Restuty (2014) menyatakan bahwa peningkatan PDRB tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan.

Menurut Siregar (2008) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

(13)

kemiskinan. Adapun syarat kecukupannya (sufficient condition) ialah bahwa pertumbuhan tersebut efektif dalam mengurangi kemiskinan. Artinya, pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar di setiap golongan pendapatan, termasuk di golongan penduduk miskin (growth with equity). Secara langsung, hal ini berarti pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi di sektor- sektor dimana penduduk miskin bekerja (pertanian atau sektor yang padat karya). Adapun secara tidak langsung, hal itu berarti diperlukan peran pemerintah yang cukup efektif meredistribusi manfaat pertumbuhan yang boleh jadi didapatkan dari sektor modern seperti jasa dan manufaktur.

2. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat kemiskinan

Pendidikan (formal dan non formal) bisa berperan penting dalam menggurangi kemiskinan dalam jangka panjang, baik secara tidak langsung melalui perbaikan produktivitas dan efesiensi secara umum, maupun secara langsung melalui pelatihan golongan miskin dengan ketrampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas mereka dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka (Arsyad, 2016).

Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan mendorong penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas manusia. Kenyataannya dapat dilihat dengan melakukan investasi pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

(14)

pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas kerjanya. Rendahnya produktivitas kaum miskin dapat disebabkan oleh rendahnya akses mereka untuk memperoleh pendidikan (SITEPU & SINAGA, 2007).

pendidikan merupakan cara untuk menyelamatkan diri dari kemiskinan. Todaro menyatakan bahwa pendidikan merupakan tujuan pembangunan yang mendasar. Yang mana pendidikan memainkan peranan kunci dalam membentuk kemampuan sebuah negara dalam menyerap teknologi modern dan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan (Smith, 2011).

3. Pengaruh kesehatan terhadap tingkat kemiskinan

Intervensi untuk memperbaiki kesehatan dari pemerintah juga merupakan suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi kemiskinan (Arsyad, 2016). Salah satu faktor yang mendasari kebijakan ini adalah perbaikan kesehatan akan meningkatkan produktivitas golongan miskin:

kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan menaikkan output energi. Oleh karena, itu kesehatan yang baik akan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan.

D. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Variabel bebas terdiri dari tingkat pengangguran terbuka, tingkat pendidikan, kesehatan yang diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat

(15)

kemiskinan Di Provinsi Bali tahun 2011-2020 maka, pemikiran digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran E. HIPOTESIS

Hipotesis adalah jawaban sementara atau kesimpulan yang ditarik untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian yang sebenarnya dan masih perlu diuji secara empiris, berikut merupakan dugaan sementara terhadap penelitian ini, yaitu Diduga variabel pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, kesehatan memiliki pengaruh terhadap tingkat kemiskinan Di Provinsi Bali tahun 2011-2020.

Pertumbuhan Ekonomi

(PDRB) Tingkat Pendidikan

(APS,SMA) Kesehatan

(AHH)

Tingkat Kemiskinan

Gambar

Gambar 2.1 Lingkaran Setan Kemiskinan (Vicious Circle of Poverty) Kekurangan Modal  Tabungan Rendah Investasi Rendah  Ketidaksempurnaan pasar, Keterbelakangan, Ketertinggalan   Pendapatan rendah Produktifitas rendah
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran  E. HIPOTESIS

Referensi

Dokumen terkait

informasi publik ini dibatasi dengan hak individual dan privacy seseorang terkait dengan data kesehatan yang bersifat rahasia (rahasia medis). Jadi dalam hal ini dapat dianalisis

Dengan meningkatkan upah yang diberikan perusahaan maka akan meningkatkan semangat para pekerja dalam memproduksi barang sehingga dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan

Asumsi dasar teori ini ialah bahwa semua elemen harus berfungsi atau fungsional sehingga masyarakat bisa menjalankan fungsinya dengan baik dalam penelitian ini

Sedangkan menurut penulis yaitu setelah melakukan praktek laut atau prola di kapal MT.Sengeti selama satu tahun, pesawat bantu fresh water generator adalah salah

Meningkatnya total tenaga kerja untuk mekanisme produksi tersebut bisa dilihat dengan optimal dari total tenaga kerja yang maknanya seseorang maupun pada total

untuk mengelola mulai dari merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi sumber-sumber keuangan sesuai kewenangannya dalam rangka pelaksanaan asas

Implementasi IDS pada server menggunakan jejaring sosial (facebook, twitter, dan whatsapp) sebagai media notifikasi memudahkan administrator dalam mengidentifikasi

Melalui proses belajar maka masyarakat secara bertahap akan memperoleh kemampuan/ daya dari waktu ke waktu, dengan demikian akan terakumulasi kemampuan yang