• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN PANCASILA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDIDIKAN PANCASILA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN PANCASILA

REVISI KETIGA

BAHAN AJAR

Ikhtisar/Butir-butir Bahan Diskusi untuk Mahasiswa Strata Satu di Lingkungan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Suryakancana Cianjur

Disusun Oleh :

Drs. DJUNAEDI SAJIDIMAN, MM, M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR

- 2014-

(2)

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan tugas untuk memberikan atau mengampu materi kuliah “Pendidikan Pancasila” pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dalam lingkungan Universitas Suryakancana Cianjur, penulis mencoba membuat ikhtisar berupa butir- butir bahan diskusi untuk memudahkan para mahasiswa strata satu dalam proses pembelajaran.

Bahan ajar atau diktat ini adalah revisi yang ketiga kali dari yang penulis susun pada tahun 2007, disesuaikan dengan perkembangan keadaan politik kenegaraan dewasa ini pasca Pemilu 2014 (Pileg dan Pilpres), di samping perubahan teknis penyajiannya, dan juga koreksi terhadap kesalahan-kesalahan ketik.

Bahannya diambil dari berbagai buku sumber dan bahan pendukung lainnya, mengacu kepada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 2393/D/T/2009 tentang Penyeleng- garaan Perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.

Untuk pengayaan dan pendalaman materi, para mahasiswa dianjurkan untuk mempelajari lebih lanjut buku-buku yang penulis pergunakan, yang dicantumkan juga dalam daftar kepustakaan.

Semoga kiranya bermanfaat.

Cianjur, Ultimo Agustus 2014.

Penyusun

i

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………... i

DAFTAR ISI ………... ii

BAB I. PENDAHULUAN ………... 1

A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN KOMPETENSI ... 2

B. METODOLOGI PEMBELAJARAN ... 3

C. DASAR SUBSTANSI KAJIAN (POKOK BAHASAN) ... 4

BAB II. LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA ……... 5

A. LANDASAN ... 5

B. TUJUAN ... 7

BAB III. PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA ... 10

A. MASA KEJAYAAN NASIONAL ... 10

B. MASA PERJUANGAN MELAWAN SISTEM PENJAJAHAN ... 15

C. MASA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN DAN MENGISI KEMERDEKAAN.. 32

BAB IV. PENGERTIAN DAN HAKIKAT PANCASILA ... 47

A. PENGERTIAN PANCASILA ... 47

B. HAKIKAT PANCASILA ... 54

BAB V. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ... 71

A. PENGERTIAN FILSAFAT ………. 71

B. ALIRAN, OBYEK, CABANG, TUJUAN, DAN KEGUNAAN FILSAFAT ……… 75

C. PEMBAHASAN PANCASILA SECARA ILMIAH ………. 76

D. PANCASILA DITINJAU DARI TINGKATAN ILMIAH ……….. 78

E. NILAI-NILAI PANCASILA BERWUJUD DAN BERSIFAT FILSAFAT ………. 79

F. PENGERTIAN PANCASILA SECARA FILSAFAT ………. 80

G. PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA ………. 81

H. ALASAN PRINSIP PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI.. 82

BAB VI. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL ... 84

A. PENGERTIAN IDEOLOGI ……… 84

B. UNSUR-UNSUR IDEOLOGI ………. 87

C. MAKNA IDEOLOGI BAGI NEGARA ……… 88

D. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LAIN ……….. 91

E. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA ……….. 96

F. PENERAPAN IDEOLOGI PANCASILA ……… 100

ii

(4)

BAB VII. PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK ... 102

A. PENGERTIAN NILAI, MORAL, ETIKA, NORMA, DAN POLITIK ... 102

B. NILAI DASAR PANCASILA ... 119

C. KONSEP NEGARA PANCASILA ... 121

D. IDE POKOK KEBANGSAAN INDONESIA ... 124

E. ETIKA POLITIK PANCASILA ... 125

BAB VIII. PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONE- SIA ... 130

A. PENGERTIAN, KEDUDUKAN, SIFAT, DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ……….. 130

B. PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ... 141

C. STRUKTUR PEMERINTAHAN NEGARA RI BERDASARKAN UUD 1945 ... 148

D. PEMILIHAN UMUM ... 176

BAB IX. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA ... 198

A. PENGERTIAN PARADIGMA ... 198

B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN ... 199

C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN IPOLEKSOSBUDHAN- KAMAG ... 201

D. AKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA ... 205

E. TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI ... 205

F. BUDAYA AKADEMIK ... 208

G. KAMPUS SEBAGAI ”MORAL FORCE” PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA ... 209

H. HAK ASASI MANUSIA ... 210

PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (P-4) ... 218

DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 222

-djuns-

iii

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi berpedoman kepada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Dalam keputusan ini Pendidikan Pancasila termasuk materi kuliah yang disatukan dalam Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga karenanya banyak mendapat kritik dari berbagai kalangan akademisi.

Sebenarnya secara normatif Pendidikan Pancasila memperoleh dasar legalitasnya dalam Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Karena itu Dirjen Dikti kemudian mengeluarkan Surat Edaran No. 2393/D/T/2009 tentang Penyelenggaraan Perkuliahan Pancasila di Perguruan Tinggi, sebagai hasil Simposiun Nasional III Pendidikan Pengembangan Kepribadian tahun 2006 di Sema- rang, dan ditindaklanjuti dengan diadakannya beberapa kali simposium berikutnya, yang menghasilkan keputusan tentang penerapan Matakuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, di antaranya :

1. Hasil Simposium Nasional IV Pendidikan Pengembangan Kepribadian Tahun 2009 di Semarang.

2. Hasil Simposium Nasional Pendidikan Pancasila sebagai Pendidikan Kebangsaan Tahun 2009 di UPI Bandung.

3. Hasil Kongres Pancasila Tahun 2009 di UGM Yogyakarta.

4. Hasil Tim Pengkajian Penerapan Matakuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Tahun 2009.

Dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas, harus difahami bahwa Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan yang akan mengembangkan kemampuan dan memben- tuk watak bangsa yang didasarkan pada nilai-nilai yang tumbuh, hidup, dan berkem- bang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu “...berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

(6)

2 dan bertanggung jawab”.

A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN KOMPETENSI

Visi, misi, tujuan, dan kompetensi Pendidikan Pancasila mengacu pada visi, misi, tujuan, dan kompetensi Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), yaitu :

1. Visi :

Kelompok MPK di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuh- nya.

2. Misi :

Membantu mahasiswa agar mampu memantapkan kepribadiannya untuk secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebuda- yaan, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasasi, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab.

3. Tujuan :

Mempersiapkan mahasiswa agar dalam memasuki kehidupan bermasyarakat dapat mengembangkan kehidupan pribadi yang memuaskan, menjadi anggota keluarga yang bahagia, serta menjadi warga negara yang berkesadaran kebang- saan yang tinggi dan bertanggung kawab kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila.

4. Kompetensi :

a. Standar Kompetensi yang wajib dikuasai mahasiswa :

1) Pengetahuan tentang nilai-nilai agama, budaya, dan kewarganegaraan, dan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya sehari- hari;

2) Memiliki kepribadian yang mantap;

(7)

3

3) Berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis, dan dinamis;

4) Berpandangan luas;

5) Bersikap demokratis yang berkeadaban.

b. Kompetensi Dasar :

Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu menjadi ilmuwan yang profesional yang memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) dan cinta tanah air (patriotisme), demokratis yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.

B. METODOLOGI PEMBELAJARAN

1. Pendekatan :

Menempatkan mahasiswa sebagai subyek pendidikan, mitra dalam proses pembelajaran, dan sebagai umat/pribadi, anggota keluarga, masyarakat, dan warga negara yang baik.

2. Metode Proses Pembelajaran :

Pembahasan secara kritis, analitis, induktif, deduktif, dan reflektif melalui dialog yang bersifat partisipatoris untuk meyakini kebenaran substansi dasar kajian Pancasila.

3. Bentuk Aktivitas Proses Pembelajaran :

Kuliah tatap muka, ceramah, diskusi interaktif, studi kasus, penugasan mandiri, seminar kecil, dan evaluasi proses belajar.

4. Motivasi :

Menumbuhkan kesadaran bahwa proses belajar mengembangkan kepribadian merupakan kebutuhan hidup.

(8)

4 C. DASAR SUBSTANSI KAJIAN (POKOK BAHASAN)

Dasar substansi kajian atau pokok bahasan Pendidikan Pancasila disusun sebagai berikut :

1. Pendahuluan.

2. Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila.

3. Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa.

4. Pengertian dan Hakikat Pancasila.

5. Pancasila sebagai Filsafat.

6. Pancasila sebagai Ideologi Nasional.

7. Pancasila sebagai Etika Politik.

8. Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia.

9. Pancasila sebagai Paradigma dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.

(9)

5 BAB II

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

A. LANDASAN

Landasan pendidikan Pancasila dapat ditinjau dari aspek historis (sejarah), kultural (budaya), yuridis (hukum), dan filosofis (filsafat).

1. Historis.

a. Pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, telah ada nilai-nilai Ketuhanan (kepercayaan kepada Tuhan dan sikap toleransi), kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial;

b. Diambil dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu sendiri.

Di Indonesia Pancasila.

c. Istilah Pancasila telah dikenal sejak abad XIV di zaman Majapahit dalam buku

”Negarakertagama” karangan Mpu Prapanca, dan ”Sutasoma” karangan Mpu Tantular, yaitu ”Pancasila Krama,” yang berisi :

1) Tidak boleh melakukan kekerasan (ahimsa).

2) Tidak boleh mencuri (asteya).

3) Tidak boleh berjiwa dengki (indriya nigraha).

4) Tidak boleh berbohong (amrsawada).

5) Tidak boleh mabuk minum minuman keras (dama).

d. Sejak Indonesia merdeka dan beberapa kali pergantian Undang-Undang Dasar (UUD 1945, Konstitusi RIS, UUDS, dan kembali ke UUD 1945 sampai sekarang) dalam Pembukaannya (Preambule) tetap tercantum nilai-nilai Pancasila.

2. Kultural.

a. Setiap bangsa mempunyai pandangan hidup, kepribadian dan jatidirinya. Jika tidak, akan mudah terombang-ambing karena pengaruh yang berkembang da- ri luar negeri, lebih-lebih sekarang sudah memasuki era globalisasi.

(10)

6

b. Pancasila sebagai kepribadian dan jatidiri bangsa Indonesia merupakan pen- cerminan nilai-nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia.

c. Nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila bukan pemikiran satu orang, melainkan pemikiran konseptual dari tokoh-tokoh bangsa seperti Mr.

Muhammad Yamin, Mr. R. Supomo, Ir. Sukarno, dll.

3. Yuridis.

Secara yuridis, Pancasila :

a. Tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;

b. Tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 maupun peng- gantinya, yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

c. Tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

d. Tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 (yang isi- nya a.l. Pendidikan Pancasila adalah wajib);

e. Tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 1990.

f. Tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/

2000 (Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi);

g. Tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 (Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi).

h. Hasil beberapa kali Simposium Nasional Pendidikan Pengembangan Kepri- badian dan Tim Pengkajian Penerapan Matakuliah Pendidikan Pancasila berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti No. 2393/D/T/2009 yang menetapkan penerapan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN DIAGRAM VEE DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN METAKOGNISI PADA MATERI SISTEM RESPIRASI.. Universitas Pendidikan

Each holder or licensee of a type certificate only, for a product manufactured in the Republic of Indonesia, shall, upon the initial transfer by him of the ownership of such

Pada hari ini Jumat tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Juli tahun Dua Ribu Enam Belas, Pokja. Pekerjaan Konstruksi ULP Pemerintah Kota Bontang mengumumkan

Berdasarkan ketiga kriteria yaitu tampilan, kemudahan memahami pesan yang disampaikan, dan kemudahan mengingat pesan dalam media promosi kesehatan tidak terdapat responden

[r]

Pelaksanaan PPL bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang ini terbagi dalam dua tahap, yakni pertama yang bertujuan untuk mengenal lingkungan tempat praktik dan tahap

Banyak faktor yang menjadi penyebab meningkatnya impor gula, danyang terutama adalah ketidakmampuan industri gula dalam negeri untukmemenuhi kebutuhan gula masyarakat

Bukalah project LatIFTHEN diatas, tambahkan Form Baru (Form6, Pada Jendela Form6 buatlah UI (User Interface) dan (Gunakan Object Label, TextBox, Listbox dan