• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.XVIIIA Tahun 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.XVIIIA Tahun 2019"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-106128.15/2013/PP/M.XVIIIA Tahun 2019 Jenis Pajak : PPh. Bd

Tahun Pajak : 2013

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi positif Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2013 sebesar Rp261.664.264,00 yang terdiri atas:

1.

2.

Koreksi Positif atas Biaya Overhead Site- Rekreasi

Koreksi Positif atas Penyesuaian Fiskal Negatif pembebanan biaya cadangan manfaat karyawan

Koreksi

Rp 40.000.000,00 Rp 221.664.264,00 Rp 261.664.264,00

yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Terbanding : bahwa Terbanding dalam Surat Uraian Banding, penjelasan dalam persidangan baik yang disampaikan secara tertulis maupun yang disampaikan secara lisan pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

bahwa dasar hukum yang terkait sengketa ini adalah:

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008:

Pasal 4 ayat (3) huruf d dan penjelasannya;

Pasal 6 ayat (1) huruf a dan penjelasannya;

Pasal 9 ayat (1) huruf b, huruf c dan penjelasannya;

Pasal 9 ayat (1) huruf e;

a. Koreksi Positif atas Biaya Overhead Site-Rekreasi Rp40.000.000,00

bahwa Terbanding melakukan Koreksi atas Biaya Overhead Site-Rekreasi yaitu biaya dalam rangka kunjungan QWE (QWE) karena QWE merupakan salah satu pemegang saham sebesar 5% sebagaimana dilampirkan dalam SPT Pajak Penghasilan Badan Pemohon Banding Tahun Pajak 2013 sehingga menurut Terbanding merupakan biaya yang dibebankan untuk kepentingan pribadi pemegang saham sekutu atau anggota sesuai Pasal 9 Undang-Undang Pajak Penghasilan;

bahwa Terbanding telah melakukan permintaan peminjaman buku, catatan, data dan informasi melalui surat permintaan pertama Nomor S-683/WPJ.20/BD/06/2015 tanggal 2 Oktober 2015 dan surat permintaan kedua Nomor S-225/WPJ.20/BD.06/2016 tanggal 14 April 2016, namun sampai batas waktu yang ditentukan Pemohon Banding hanya meminjamkan/memberikan sebagian buku catatan, data diminta terkait Biaya Overhead Site-Rekreasi dimaksud, yaitu Laporan Keuangan dan catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012 Lampiran 5115 Nomor 10 Modal Saham yang menyatakan QWE merupakan pemegang saham Pemohon Banding dengan kepemilikan saham sebesar 5%;

bahwa dari dokumen yang disampaikan dalam persidangan atas kegiatan pemegang saham adalah sebagai berikut:

a. Pemohon Banding menyampaikan nota-nota pembelian makan dan minum, pelunasan catering acara QWE;

b. Nota-Nota pembelian alat-alat seperti tali, paku, triplek, spidol, isolasi, lilin dan lain sebagainya;

c. Kwitansi-Kwitansi pembayaran terkait rental kendaraan yang bukan untuk aktivitas usaha Pemohon Banding;

d. Pembelian tiket pesawat;

e. Kwitansi pembayaran kontrak untuk pesta rakyat;

f. Pada intinya, pemegang saham yang mengadakan aktivitas pesta rakyat;

bahwa atas dokumen yang disampaikan Pemohon Banding sangat jelas biaya yang dikeluarkan termasuk dalam biaya yang tidak boleh dikurangkan sesuai Pasal 9 ayat (1) huruf b, sehingga tetap mempertahankan koreksi Pemeriksa karena telah sesuai dengan ketentuan dan data yang ada;

b. Koreksi Positif atas Penyesuaian Fiskal Negatif Pembebanan Biaya Cadangan Manfaat Karyawan Rp221.664.264,00

bahwa sesuai Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor 224/I/PMDN/1994 tanggal 11 April 1994 bidang usaha Pemohon Banding adalah Perkebunan Minyak Sawit Terpadu dengan unit pengolahannya menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit dengan lokasi proyek di Kabupaten Kota Waringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah;

bahwa Terbanding telah melakukan permintaan peminjaman buku, catatan, data dan informasi melalui Surat Permintaan Pertama Nomor S-683/WPJ.20/BD/06/2015 tanggal 2 Oktober 2015 dan Permintaan Kedua Nomor S-225/WPJ.20/BD.06/2016 tanggal 14 April 2016, namun sampai batas waktu yang ditentukan Pemohon Banding hanya meminjamkan/memberikan sebagian buku

(3)

Menurut Pemohon Banding

: bahwa dalam Surat Banding, Surat Bantahan, pernyataan dalam persidangan, baik yang disampaikan secara tertulis maupun yang disampaikan secara lisan pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

a. Koreksi Positif atas Biaya Overhead Site-Rekreasi Rp40.000.000,00

bahwa Biaya Overhead Site-Rekreasi sebesar Rp40.000.000 merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka kunjungan QWE (QWE), yang merupakan salah satu pemegang saham Pemohon Banding dengan kepemilikan saham sebesar 5%;

bahwa kunjungan QWE merupakan kunjungan rutin tahunan pemegang saham yang bertujuan untuk mereview kegiatan operasional perusahaan. Kunjungan tersebut masih terkait dengan kegiatan usaha perusahaan dan digunakan dalam rangka mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 maka biaya ini dapat dikurangkan dari penghasilan bruto;

b. Koreksi Positif atas Penyesuaian Fiskal Negatif Pembebanan Biaya Cadangan Manfaat Karyawan Rp221.664.264,00

bahwa dalam peraturan perundang-undangan perpajakan tidak diatur mengenai perhitungan imbalan pasca kerja oleh perusahaan sehingga pengaturannya mengikuti Standard Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 28 ayat (7) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

bahwa berdasarkan SAK 24 Pemohon Banding membentuk dan menghitung imbalan pasca kerja dengan menggunakan jasa aktuaris (PT ASD) dengan tujuan Profesionalisme, Independensi dan Efisiensi;

bahwa berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang Pajak Penghasilan ayat (1) huruf c, pembentukan atau penumpukan dana cadangan berupa penyisihan biaya cadangan manfaat karyawan (imbalan pasca kerja) tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto. Biaya yang dibebankan dalam laba rugi fiskal adalah biaya gaji karyawan, sedangkan untuk dana pencadangan atas biaya cadangan manfaat karyawan secara konsisten selalu dikoreksi dalam laporan laba rugi fiskal sesuai ketentuan yang diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Pajak Penghasilan;

bahwa atas biaya cadangan manfaat karyawan secara konsisten selalu dikoreksi baik itu berupa koreksi positif (apabila saldo akhir biaya cadangan manfaat karyawan bernilai positif) maupun koreksi negatif (apa saldo akhir biaya cadangan manfaat karyawan bernilai negatif);

bahwa dalam penjelasan tertulis Pemohon Banding juga menjelaskan kronologis pembentukan cadangan manfaat karyawan beserta jurnal akuntansinya;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : bahwa ketentuan perpajakan yang terkait dengan sengketa banding ini adalah:

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (selanjutnya disebut dengan UU KUP):

- Pasal 12 ayat (3)

Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak benar, Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang terutang;

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008:

- Pasal 4 ayat (3) huruf d dan penjelasannya;

Yang dikecualikan dari objek pajak adalah:

Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara final atau Wajib Pajak yang menggunakan norma penghitungan khusus (deemed profit) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15;

- Pasal 6 ayat (1) huruf a dan penjelasannya;

Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:

a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:

1. biaya pembelian bahan;

2. biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang;

3. bunga, sewa, dan royalti;

4. biaya perjalanan;

5. biaya pengolahan limbah;

6. premi asuransi;

7. biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

8. biaya administrasi; dan

9. pajak kecuali Pajak Penghasilan;

- Pasal 9 ayat (1) huruf b, huruf c dan huruf e:

Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan:

b. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota;

c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali:

1. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang;

2. cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

3. cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;

4. cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;

5. cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan

6. cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri, yang ketentuan dan syaratsyaratnya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

7. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

a. Koreksi Positif atas Biaya Overhead Site-Rekreasi Rp40.000.000,00

bahwa Biaya Overhead Site-Rekreasi sebesar Rp40.000.000,00 yang dikoreksi positif oleh Terbanding ini adalah merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding dalam reangka kunjungan QWE (QWE) yang merupakan sala satu dari pemegang saham Pemohon Banding yang bertujuan untuk mereview kegiatan operasional perusahaan;

bahwa Terbanding telah melakukan permintaan peminjaman buku catatan, data dan informasi. Permintaan pertama melalui Surat Nomor S-683/WPJ.20/BD/06/2015 tanggal 2 Oktober 2015 dan permintaan yang kedua dengan Surat Nomor S- 225/WPJ.20/BD.06/2016 tanggal 14 April 2016, namun sampai batas waktu yang ditentukan, Pemohon Banding hanya menyerahkan sebagian data yang diminta berupa Laporan Kuangan dan catatan atas Laporan Keuangan per 31 Desember 2012 serta bukti yang merupakan QWE adalah Pemegang Saham dari Pemohon Banding. Menurut Majelis tanpa bukti/dokumen pendukung dari Biaya Overhead Site-Rekreasi tentunya belum bisa dibuktikan bahwa pengeluaran tersebut semata-mata untuk keperluan kunjungan Pemegang Saham;

bahwa dari dokumen yang disampaikan dalam persidangan atas kegiatan kunjungan Pemegang Saham, Terbanding menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

Pemohon Banding menyampaikan nota-nota pembelian makanan dan minuman pelunasan catering acara QWE;

Nota pembelian alat-alat seperti tali, paku, triplek, spidol, isolasi lilin;

Kwitansi-Kwitansi pembayaran terkait rental kendaraan yang bukan untuk kegiatan Pemohon Banding;

Pembelian tiket pesawat;

Kwitansi pembayaran kontrak untuk pesta rakyat;

atas hal yang disampaikan Terbanding ini tidak ada bantahan dari Pemohon Banding.

bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut Majelis berpendapat Pemohon Banding tidak dapat membuktikan bahwa biaya tersebut dikeluarkan dalam rangka kunjungan Pemegang Saham (QWE);

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis berpendapat Pemohon Bandingtidak dapat meyakinkan Majelis bahwa Biaya Overhead Site-Rekreasi adalah biaya yang termasuk dalam kategori biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh sehingga koreksi positif Terbanding atas Biaya Overhead Site-Rekreasi sebesar Rp40.000.000,00 tetap dipertahankan;

b. Koreksi Positif atas Penyesuaian Fiskal Negatif Pembebanan Biaya Cadangan Manfaat Karyawan Rp221.664.264,00

bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c UU PPh diatur

“Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan:

c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali:

1. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang;

2. cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

3. cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;

4. cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;

5. cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan

6. cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri, yang ketentuan dan syaratsyaratnya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan”;

bahwa usaha Pemohon Banding adalah Perkebunan Kelapa Sawit sehingga berdasarkan Pasal 9 ayat (1) UU PPh tidak termasuk dalam bidang usaha yang diperkenankan untuk membentuk dana cadangan;

bahwa objek yang menjadi sengketa ini adalah terkait dengan pembebanan biaya yang ada hubungannnya dengan adanya pembentukan dana cadangan yang dibentuk oleh Pemohon Banding yang oleh Pemohon Banding disebut imbalan pasca kerja;

bahwa atas penjelasan Pemohon Banding yang menyatakan atas pembentukan dan pemupukan dana cadangan berupa penyisihan biaya cadangan manfaat karyawan (imbalan

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Kredit Pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Sanksi Administrasi;

Menimbang : bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, rekapitulasi pendapat Majelis atas pokok sengketa adalah sebagai berikut:

Uraian Sengketa Nilai Sengketa

Dipertahankan Majelis

Tidak Dapat Dipertahankan Majelis Koreksi Positif

Penghasilan Neto PPh Tahun Pajak 2013

Rp261.664.264,00 Rp261.664.264,00 -

Menimbang : bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk menolak banding Pemohon Banding;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini;

Memutuskan : Menolak Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 00113/KEB/WPJ.20/2016 tanggal 31 Mei 2016 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2013 Nomor 00009/406/13/007/15 tanggal 24 Maret 2015, atas nama Pemohon Banding.

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Selasa tanggal 13 Juni 2017 oleh Hakim Majelis XVIIIA Pengadilan Pajak dengan dengan susunan Majelis sebagai berikut:

Drs. ABC, M.M.

Drs. DEF, M.Sc.

GHI, S.E., Ak.

dengan dibantu oleh JKL, S.E., M.M.

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti.

Putusan Nomor PUT-106128.15/2013/PP/M.XVIIIA Tahun 2019 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis XVIIIA pada hari Selasa tanggal 12 Februari 2019, dengan dengan susunan Majelis sebagai berikut:

Drs. ABC, M.M.

MNO, S.E., Ak., M.M.

GHI, S.E., Ak.

dengan dibantu oleh JKL, S.E., M.M.

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti.

dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti, namun tidak dihadiri oleh Pemohon Banding maupun Terbanding.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.45933/PP/M.III/15/2013 tanggal 27 Juni 2013 diberitahukan

bahwa berdasarkan SPT tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2012 dan fakta yang terungkap dalam persidangan CTP adalah Wajib Pajak Luar Negeri yang memiliki hubungan istimewa dengan

Bahwa oleh karena berdasarkan hasil penelitian terhadap Putusan Pengadilan Pajak atas PPh Badan Tahun 2008 terhadap sengketa Koreksi Fiskal Positif atas Biaya Jasa Perantara

bahwa Terbanding berpendapat berdasarkan pemeriksaan terhadap SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Desember 2013, diketahui tidak terdapat pelaporan atas objek sewa

bahwa menurut Pemohon Banding, berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 13 ayat (3) huruf c UU KUP dan mengingat SPT Masa PPN Januari 2013 berada dalam posisi lebih bayar,

bahwa Pemohon Banding mengemukakan, berdasarkan penjelasan tersebut maka atas pembayaran biaya bunga obligasi yang dilakukan oleh Bank CC Cabang BB kepada pemegang obligasi

bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Pajak Masukan tidak tepat karena data yang diperoleh Terbanding tidak berdasarkan data bukti yang ada yang diberikan pada waktu pemeriksaan

Sehingga apabila terdapat Pajak Masukan yang dikoreksi dengan alasan apapun, termasuk karena alasan yang tidak dapat dibenarkan menurut ketentuan peraturan perudang-undangan