• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pengembangan Diri untuk KKG dan K3S Terbaru Super Lengkap LAP. KEGIATAN 3 PKB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pengembangan Diri untuk KKG dan K3S Terbaru Super Lengkap LAP. KEGIATAN 3 PKB"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN KETIGA

PENGEMBANGAN

KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

( P K B )

DILAKNAKAN

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN KELOMPOK KERJA GURU

KI HAJAR DEWANTORO

UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TOROH SEKRETARIAT SEKOLAH DASAR INTI :

SD N 2 DEPOK Jalan Purwodadi-Solo Km 6 Depok , Toroh , Grobogan , Provinsi Jawa Tengah. Kode Pos 58171

HASIL KEGIATAN KETIGA PERTEMUAN KE 1 (SATU)

NAMA : UNIT KERJA :

MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELAJUTAN ( P K B )

Pengembangan diri adalah upaya guru untuk meningkatkan profesionalisme agar memilki kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan sesuai dengan perkembangan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.

Menurut PermennegPAN dan RB Nomor 16 tahun 2009tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, kegiatan pengembangan diri meliputi

A. Diklat fungsional B. Kegiatan kolektif guru.

A. Diklat Fungsional

1. Pengertian Diklat Fungsional.

Diklat Pungsional/teknis adalah diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenjang jabatan fungsional guru.

2. Tujuan Dilkat Fungsional

Kegiatan diklat ini bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Hasil diklat fungsional/teknis ini digunakan untuk kenaikan jabatan fungsional.

3. Jenis Diklat Fungsional

Dalam diklat fungsional yang didasarkan pada jenjang jabatan terdiri dari 4 (empat) jenis diklat, yaitu

a. Diklat Dasar,

b. Diklat Lanjut,

c. Diklat Menengah, dan

d. Diklat Tinggi. a. Diklat Dasar

Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan

(3)

kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial).

Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Dasar ini adalah:

1) guru dengan hasil uji kompetensi bidang profesional dan atau pedagogisnya di bawah batas kelulusan yang ditetapkan, dan 2) hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan

“Cukup/Sedang/Kurang”.

b. Diklat Lanjut

Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan

fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi peserta didik dan mengelola sekolah.

Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Lanjutini adalah:

1) guru yang memperoleh hasil uji kompetensi bidang profesional dan atau pedagogisnya mencapai batas kelulusan yang ditetapkan, dan 2) hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan “Baik“ atau

“Amat Baik”.

c. Diklat Menengah

Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan

fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi peserta didik,mengelola dan mengembangkan sekolah.

Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Menengahini adalah:

1) guru jenjang jabatan fungsional Madya dan Utama yang memperoleh hasil uji kompetensi bidang profesional dan atau pedagogisnya mencapai batas kelulusan yang ditetapkan, dan 2) hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan “Baik“ atau

“Amat Baik”.

d. DiklatTinggi

Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan

fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi peserta didik,mengelola danmengembangkan sekolah, serta melakukan pengembangan profesi.

Kriteria Diklat Tinggi ini diperuntukkan bagi guru jenjang jabatan fungsional:

(4)

ini Diklat Pengembangan ini ditekankan pada pengembangan karir profesionalnya.

2) Guru Utama yang hasil pelaksanaan Uji Kompetensinya telah memenuhi standar minimal yang ditetapkan, dandemikian juga dengan hasil penilaian kinerja gurunya telah mendapat nilai dengan sebutan BAIK atau AMAT BAIK. Bagi guru dalam kondisi ini Diklat Pengembangan ini ditekankan pada pengembangan karir profesionalnya.

4. Pelaksana Diklat Fungsional

a. Guru Pertama ke Guru Muda dilakukan oleh Badan Diklat Daerah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat,

b. Guru Muda ke Madya dilaksanakan oleh PPPPTK/LPMP bekerjasama dengan Direktorat Jenderal terkait dan Badan PSDMPK dan PMP,

c. Guru Madya ke Guru Utama dilaksanakan oleh Badan PSDMPK dan PMP dan Direktorat Jenderal terkait.

5. Untuk Penetapan Angka Kredit dari Diklat Fungsional

Bukti fisik sebagai berikut.

a. Laporan Hasil Pelatihan yang dibuat guru yang bersangkutan sesuai dengan aturan yang berlaku; dengan Lampiran

b. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah. Bila surat tugas bukan dari kepala Sekolah, Kepala Sekolah memberi Surat Keterangan persetujuan dalam mengikuti Diklat Fungsional.

c. Fotokopi sertifikat Diklat Fungsional yang telah dilegalisir dari Kepala Sekolah

B. Kegiatan Kolektif Guru

1. Pengetian Kegiatan Kolektif Guru

Kegiatan Kolektif Guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru baik di sekolah maupun di luar sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan.

2. Jenis Kegiatan kolektif Guru

a. lokakarya atau kegiatan bersama seperti pelatihan di tempat sendiri atau In House Training yang dilakukan disekolah (IHT), Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dalam menyusun perangkat kurikulum, pembelajaran,

bahan ajar, penilaian, peningkatan strategi pembelajaran.

(5)

muktamar,dan kegiatan ilmiah lainnya baik sebagai pembahas maupun peserta; dan

c. kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru di sekolah, seperti menyusun kisi-kisi pembuatan soal Ujian Sekolah, dan penyusunan kisi-kisi dan pembuatan soal, untuk Ujian Akhir Semester, kegiatan bedah Standar Kompetensi Lulusan untuk persiapan Ujian Nasional di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

3. Syarat Kegiatan Koleksif Guru

Kegiatan KKG dan MGMP merupakan kegiatan wajib semua guru pada setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan KKG/MGMP.

Pelaksanaan Kegiatan Kolektif Guru :

a. Dalam 1 tahun, guru diwajibkan mengikuti kegiatan KKG/MGMP paling sedikit 12 kali pertemuan. Setiap 1 paket kegiatan paling sedikit memerlukan 3 kali pertemuan.

b. Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh setiap guru harus dibuatkan laporannya dan produk kegiatannya. Apabila dalam 1 tahun seorang guru mengambil 4 paket kegiatan, maka ia harus menyiapkan 4 laporan hasil kegiatan KKG/MGMP

c. beserta lampiran hasil/produk kegiatannya dan bukti fisik pendukung.

d. Seorang guru dapat memperoleh angka kredit dari kegiatan KKG/MGMP paling sedikit telah hadir aktif sebanyak 85%.

Catatan :

lihat Buku 4 PEDOMAN KEGIATAN PKB edisi Revisi Halaman 33 baris 3 sampai baris 5, tertulis :

“ Satuan hasil pelaksanaan paket kegiatan tersebut berupa Surat Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan setempat atas usulan dari Ketua KKG/MGMP ‘’.

4. Untuk Penetapan Angka Kredit dari Kegiatan Kolektif Guru

Bukti fisik sebagai berikut.

d. Laporan Hasil Kegiatan yang dibuat guru yang bersangkutan sesuai dengan aturan yang berlaku; dengan Lampiran

e. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah. Bila surat tugas bukan dari kepala Sekolah, Kepala Sekolah memberi Surat Keterangan persetujuan dalam mengikuti Diklat Fungsional.

(6)

Nara Sumber : Hari/Tanggal : Tempat :

No Nama Asal Sekolah Tanda tangan

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20

21 21

(7)

22 22

23 23

24 24

25 25

26 26

27 27

28 28

29 29

30 30

31 31

32 32

33 33

34 34

35 35

36 36

37 37

38 38

39 39

40 40

41 41

42 42

43 43

No Nama Asal Sekolah Tanda tangan

(8)

45 45

46 46

47 47

48 48

49 49

50 50

51 51

52 52

53 53

54 54

55 55

56 56

57 57

58 58

59 59

60 60

Depok, 8 Agustus 2015 Ketua

Wahyu Kuncoro, S.Pd

NIP. 19601017 198201 1 00

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN KELOMPOK KERJA GURU

(9)

UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TOROH SEKRETARIAT SEKOLAH DASAR INTI :

SD N 2 DEPOK Jalan Purwodadi-Solo Km 6 Depok , Toroh , Grobogan , Provinsi Jawa Tengah. Kode Pos 58171

HASIL KEGIATAN KETIGA PERTEMUAN KE 2 (DUA)

NAMA : UNIT KERJA :

MELAKSANAKAN PUBLIKASI ILMIAH SUB UNSUR

FRESENTASI FORUM ILMIAH DAN LAPORAN HASIL PENELITIAN DALAM

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELAJUTAN ( P K B )

Pengertian Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat. Bentuk Publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru dalam Penilaian Penetapan Angka Kredit adalah :

1. Presentasi di Forum Ilmiah 2. Hasil Penelitian

3. Tinjauan Ilmiah 4. Tulisan Ilmiah Populer 5. Artikel Ilmiah

6. Buku Pelajaran 7. Modul / Diklat

8. Buku dalam Bidang Pendidikan 9. Karya Terjemahan

10. Buku Pedoman Guru

1. Presentasi pada Forum Ilmiah

Presentasi pada forum ilmiah adalah kegiatan penyampaian gagasan ilmiah sebagai salah satu bentuk publikasi ilmiah.

a. Jenis Presentasi pada forum ilmiah 1)

Menjadi pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah.

2) Menjadi pemrasaran/nara sumber pada koloqium atau diskusi ilmiah b. Untuk Penetapan Angka Kredit dari Presentasi pada forum ilmiah

1) makalah disajikan pada pertemuan ilmiah dan disahkan Kepala Sekolah. 2) surat keterangan atau sertifikat dari panitia pelaksana

(10)

Kerangka isi presentasi forum Ilmiah sebagaimana tersebut dalam Lampiran 3 Sesuai pada Buku 4

2. Laporan Hasil penelitian

Laporan hasil penelitian berupa karya tulis yang didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan sesuai dengan tugas pokoknya. Laporan penelitian Peneltian Tindakan Kelas ( PTK) atau JurnalPendidikan

dapat berupa :

-penelitian eksperimen, - penelitian deskriptif, - penelitian perbandingan, - penelitian korelasi,.

Kerangka isi Publikasi Ilmiah Berupa Hasil Penelitian atau Gagasan Ilmu Bidang Pendidikan Formal dicantumkan dalam Lampiran 4a dan 4b pada Buku 4.

1) Jenis laporan hasil penelitian

Jenis karya tulis berupa laporan hasil penelitian mencakup hal-hal sebagai berikut.

a) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/dipublikasi-kan dalam bentuk buku ber ISBN dan telah mendapat pengakuan BSNP.

b) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah yang diedarkan secara nasional dan terakreditasi.

c) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah

diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi. d) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah

diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota.

e) Laporan hasil penelitian berupa makalah yang telah diseminarkan di sekolah dan disimpan di perpustakaan.

2) Bukti fisik yang dinilai

Kegiatan gurudalam publikasi ilmiah berupa hasil penelitian ilmu bidang pendidikan formal harus dibuktikan dengan bukti fisik sebagai berikut. a) Buku asli yang menunjukkan keterangan nama penerbit, tahun

terbitan, serta nomor ISBN. Jika buku tersebut telah diedarkan secara nasional, harus disertakan pernyataan dari penerbit yang menerangkan bahwa buku tersebut telah beredar secara nasional. Jika buku tersebut telah lulus penilaian dari BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka harus ada keterangan yang jelas tentang persetujuan atau pengesahan dari BSNP tersebut, yang

umumnya berupa tanda persetujuan/pengesahan dari BSNP tersebut, yang tercetak di sampul buku.

(11)

c) Jika satu artikel ilmiah yang sama (sangat mirip) dimuat di beberapa jurnal ilmiah, maka angka kredit untuk artikel tersebut hanya diberikan pada salah satu majalah/jurnal ilmiah dan dipilih angka kredit yang terbesar.

3) Untuk Penetapan Angka Kredit dari Diklat Fungsional

Bukti Pisik yang diperlukan

a. Masuk Jurnal Pendidikan

1) Jurnal Asli dari Penerbit

2) Surat Pernyataan jaminan keaslian dari kepala sekolah

3) Surat Keterangan telah disimpan di perpustakaan sekolah sebagai referensi dari Kepala Sekolah.

b. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Makalah Asli laporan hasil penelitian sesuai dengan Lampiran 4a dan 4ab Sesuai pada buku 4, yang didalamnya pada bagian lampiran berisi :

1) Ijin Penelitian Tindakan Kelas

2) Surat Pernyataan jaminan keaslian dari kepala sekolah

3) Surat Keterangan telah disimpan di perpustakaan sekolah sebagai referensi dari Kepala Sekolah.

4)Surat Pengesahan, telah di Seminarkandari Kepala Sekolah, dilengkapi dengan ;

a) Susunan Panitia Seminar b) Notula Seminar

c) Daftar Hadir Peserta Seminar ditandatangani oleh ketua panitia seminar dan kepala sekolah

Nama Sumber : Tempat : Tanggal :

DAFTAR HADIR KEGIATAN KETIGA PERTEMUAN KE 2 (DUA)

(12)
(13)

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20

21 21

No Nama Asal Sekolah Tanda tangan

22 22

(14)

24 24

25 25

26 26

27 27

28 28

29 29

30 30

31 31

32 32

33 33

34 34

35 35

36 36

37 37

38 38

39 39

40 40

41 41

42 42

43 43

No Nama Asal Sekolah Tanda tangan

44 44

45 45

(15)

47 47

48 48

49 49

50 50

51 51

52 52

53 53

54 54

55 55

56 56

57 57

58 58

59 59

60 60

Depok, 8 Agustus 2015 Ketua

Wahyu Kuncoro, S.Pd

NIP. 19601017 198201 1 00

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN KELOMPOK KERJA GURU

(16)

SD N 2 DEPOK Jalan Purwodadi-Solo Km 6 Depok , Toroh , Grobogan , Provinsi Jawa Tengah. Kode Pos 58171

HASIL KEGIATAN KETIGA PERTEMUAN KE 3 (TIGA)

NAMA : UNIT KERJA :

MELAKSANAKAN KARYA INOVATIF SUB UNSUR ALAT PELAJARAN/PERAGA

DALAM

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELAJUTAN ( P K B )

Pengertian Karya Inovatif

Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat yang terdiri dari :

1. menemukan teknologi tepat guna (karya sains dan teknologi); 2. menemukan/ menciptakan karya seni;

3. membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum;

4. mengikuti pengembangan/ penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.

Penilaian Karya Inovatif individu dan kelompok dilakukan aturan sebagai berikut:  1 orang = 100%

 2 orang = 60% dan 40%  3 orang = 50% dan 25%-25%  4 orang = 40% dan 20%-20%-20%

Hubungan antara Karya Inovatif dengan Tugas Mengajar Guru diatur sebagai berikut: 1. Karya seni, dapat dilakukan oleh semua guru

2. Karya sains/teknologi berupa alat/mesin dan software aplikasi, dapat dilakukan oleh semua guru

3.Karya sains dan teknologi berupa media pembelajaran, penelitian bidang sains /teknologi (eksperimen), model pembelajaran/evaluasi, alat pelajaran/peraga / praktikum harus sesuai dengan tugas mengajar guru.

Kategori Karya Inovatif:

Dalam karya inovatif terdapat dua kategori, yaitu kompleks dan sederhana.

Alat Pelajaran/Peraga

Alat pelajaran/peraga adalah alat yang digunakan untuk memper-jelas

konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan.

(17)

dan ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada disekolah.

1. Jenis alat pelajaran/peraga

a. Poster/gambar untuk pelajaran, b. Alat permainan pendidikan,

c. Model benda/barang atau alat tertentu, d. Benda potongan (cutaway object), e. Film/video pelajaran pendek, f. Gambar animasi komputer

2. Kriteria Alat Pelajaran/Peraga

a. Berupa alat yang berfungsi untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran/ bimbingan.

b. Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi lebih jelas dan lebih efektif. c. Alat peraga yang dibuat harus sesuai dengan tugas mengajar/membimbing guru yang bersangkutan

3.Kategori karya alat Pelajaran/Peraga

Kategori Kompleks:

 Poster/gambar = berjumlah 4 poster

 Alat permainan pendidikan = berjumlah 4 set  Model = berjumlah 4 set

 Benda potongan (cutaway) = berjumlah = 2 buah  Film/video=durasi minimal 30 menit

 Animasi komputer = durasi minimal 30 menit

Kategori Sederhana:

 Poster/gambar = berjumlah 2 poster

 Alat permainan pendidikan = berjumlah 2 set  Model = berjumlah 2 set

 Benda potongan (cutaway)= berjumlah = 1 buah  Film/video=durasi minimal 15 menit

 Animasi komputer = durasi minimal15 menit

4.Untuk Penetapan Angka Kredit dari membuat Alat Pelajaran/Peraga

Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru telah membuat alat pelajaran/peraga harus dibuktikan dengan

(18)

Laporan tertulis cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran /peraga. Dengan Lampiran :

1). Gambar/foto alat peraga

2). Lembar pengesahan dari kepala sekolah bahwa alat peraga tersebut dipergunakan di sekolah.

b.Alat Pelajaran/Peraga dapat dikirim.

Laporan tertulis cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran/peraga. Dengan Lampiran : lembar pengesahan dari kepala sekolah bahwa alat peraga tersebut dipergunakan di sekolah

Nama Sumber : Tempat : Tanggal :

DAFTAR HADIR KEGIATAN KETIGA

PERTEMUAN KE 3 (TGA)

Nara Sumber : Hari/Tanggal : Tempat :

(19)

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20

21 21

No Nama Asal Sekolah Tanda tangan

22 22

23 23

(20)

25 25

26 26

27 27

28 28

29 29

30 30

31 31

32 32

33 33

34 34

35 35

36 36

37 37

38 38

39 39

40 40

41 41

42

42

43 43

No Nama Asal Sekolah Tanda tangan

44 44

45 45

46 46

(21)

48 48

49 49

50 50

51 51

52 52

53 53

54 54

55 55

56 56

57 57

58 58

59 59

60 60

Depok, 8 Agustus 2015 Ketua

Wahyu Kuncoro, S.Pd

(22)

Referensi

Dokumen terkait

peneli-tian maksimal 2 laporan per tahun.  Untuk karya ino-vatif maksimal 50% dari angka kredit yang dibutuhkan. Prinsip-Prinsip PKB Subunsur Publikasi Ilmiah dan Karya

Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi: (1) mengidentifikasi aspek- aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar

Dengan demikian, Kelompok Kerja Guru (KKG) adalah sebuah forum /organisasi atau perkumpulan guru- guru mata pelajaran yang mempunyai kegiatan khusus memberikan

keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar..

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pengurus Pusat Kegiatan Guru (PKG) SD dalam melaksanakan program peningkatan profesionalisme guru pada pembelajaran IPS sejarah adalah

Profesionalisme guru yang dimaksud adalah guru guru sains yang aktif diforum MGMP dan bersikap professional, yaitu antar lain siap perangkat pembelajaran, mengembangkan

Tujuan Umum dari kegiatan Kelompok Kerja Guru adalah pengembangan diri guru melalui kegiatan kolektif dalam upaya peningkatan kinerja sehingga berdampak

Pertemuan ke 1 Sabtu, 23 Januari 2016 Pembelajaran Pakem Nuryadi, S.Pd SD Negeri 2 Depok Pertemuan ke 2 Sabtu, 30 Januari 2016 Pembelajaran Pakem Nuryadi, S.Pd SD Negeri 2