• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR NOMOR: 2804./UN36/KP/2011

TENTANG

TATA CARA PENJARINGAN, PENYARINGAN, DAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

PERIODE 2012-2016

REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Menimbang: 1. Bahwa sehubungan dengan akan berakhirnya masa jabatan Rektor Universitas Negeri Makassar periode 2008-2012, maka dipandang perlu untuk dilakukan penjaringan, penyaringan, dan pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar periode 2012-2016;

2. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 24 Tahun 2010 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah, maka dipandang perlu disusun Tata Cara Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar;

3. Bahwa untuk melaksanakan butir 1 dan butir 2 tersebut di atas, maka dipandang perlu ditetapkan Surat Keputusan Rektor tentang Tata Cara yang mengatur pelaksanaan Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar periode 2012-2016;

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor: 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 13 Tahun 2002;

5. Peraturan Pemerintah Nomor: 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 66 Tahun 2010;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 93 Tahun 1999 tentang Perubahan IKIP Ujung Pandang menjadi Universitas Negeri Makassar;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 31/M TAHUN 2008 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Makassar masa jabatan 2008-2012;

(2)

2

8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:

277/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Makassar;

9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:

025/O/2002 tentang Statuta Universitas Negeri Makassar;

10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 67 Tahun 2008 tentang pengangkatan Dosen sebagai Pimpinan Perguruan Tinggi dan Pimpinan Fakultas;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 24 Tahun 2010 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Memperhatikan:

1. Keputusan Rapat Senat Universitas Negeri Makassar tanggal 17 November 2011 tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Rektor UNM periode 2012- 2016;

2. Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor:

2746/UN36/KP/2011 tertanggal 23 November 2011 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Panitia Penjaringan, Penyaringan dan Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar Periode 2012-2016;

3. Keputusan Rapat Senat Universitas Negeri Makassar pada tanggal 1 Desember 2011 tentang Pengesahan Tata Cara Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar Periode 2012-2016.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: TATA CARA PENJARINGAN, PENYARINGAN, DAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PERIODE 2012-2016

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

a. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;

b. Universitas adalah Universitas Negeri Makassar;

c. Fakultas adalah Fakultas dalam lingkungan Universitas Negeri Makassar;

d. Rektor adalah Rektor Universitas Negeri Makassar;

e. Dosen adalah Dosen Tetap Universitas Negeri Makassar;

f. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil Universitas Negeri Makassar;

g. Mahasiswa adalah peserta didik Universitas Negeri Makassar yang terdaftar dan aktif pada tahun akademik 2011/2012;

(3)

3

h. Alumni adalah setiap orang yang pernah mendapatkan pendidikan dan pengajaran di Universitas Negeri Makassar hingga memperoleh ijazah;

i. Senat adalah Senat Universitas Negeri Makassar;

j. Panitia adalah pelaksana yang bertugas menyelenggarakan proses Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor;

k. Bakal Calon Rektor adalah Dosen Tetap Universitas Negeri Makassar yang telah terdaftar dan memenuhi persyaratan;

l. Calon Rektor adalah 3 (tiga) orang Bakal Calon Rektor yang terpilih pada Tahap Penjaringan dan Penyaringan.

BAB II

PERSYARATAN CALON REKTOR Pasal 2

Persyaratan untuk Diangkat sebagai Rektor a. Persyaratan Umum:

(1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

(2) Dosen Pegawai Negeri Sipil;

(3) Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat;

(4) Bersedia dicalonkan menjadi Rektor Universitas Negeri Makassar periode 2012-2016 yang dinyatakan secara tertulis dan mengisi Formulir Pendaftaran;

(5) Memiliki pengalaman manajerial di lingkungan Universitas Negeri Makassar paling rendah sebagai Ketua Jurusan atau sebutan lain sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

(6) Memiliki setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

(7) Tidak sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan dinyatakan secara tertulis;

(8) Tidak pernah dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana penjara atau kurungan.

b. Persyaratan Khusus:

(1) Berpendidikan Doktor (S3) dengan melampirkan fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

(2) Menduduki jabatan akademik paling rendah Lektor Kepala;

(3) Wajib menyampaikan Visi, Misi, dan Program Kerja di hadapan Anggota Senat, Dosen, Pegawai, Mahasiswa, dan Alumni;

(4) Surat Rekomendasi dari Fakultas masing-masing Calon;

(5) Melampirkan surat keterangan sehat jasmani dan rohani yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pemerintah;

(6) Melampirkan Daftar Riwayat Hidup secara lengkap;

(7) Menyerahkan pas foto berwarna yang terbaru berukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar beserta soft copy.

(4)

4 BAB III

TAHAPAN PEMILIHAN CALON REKTOR Pasal 3

Tahapan Pemilihan Tahapan Pemilihan terdiri atas:

a. Tahap Penjaringan Bakal Calon Rektor;

b. Tahap Penyaringan Calon Rektor;

c. Tahap Pemilihan Calon Rektor;

d. Tahap Pengangkatan Rektor.

Pasal 4

Tahap Penjaringan Bakal Calon Rektor

a. Sosialisasi Tata Cara dan Pelaksanaan Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar Periode 2012 – 2016.

b. Menghimpun aspirasi dari Dosen, Pegawai, Mahasiswa, dan Alumni UNM.

c. Penyampaian formulir kesediaan Bakal Calon Rektor.

d. Pendaftaran Bakal Calon Rektor.

e. Pemeriksaan persyaratan administrasi Bakal Calon Rektor.

f. Pengumuman Bakal Calon Rektor yang memenuhi persyaratan.

Pasal 5

Tahap Penyaringan Calon Rektor

a. Penyerahan naskah Visi, Misi, dan Program Kerja Bakal Calon Rektor dalam bentuk print out minimal 200 eksamplar beserta soft copy.

b. Pemaparan Visi, Misi, dan Program Kerja Bakal Calon Rektor.

c. Rapat Senat memilih dan menetapkan 3 (tiga) orang Calon Rektor.

d. Penyerahan Daftar Nama 3 (tiga) orang Calon Rektor terpilih beserta Daftar Riwayat Hidup, dan Program Kerja kepada Rektor untuk disampaikan kepada Menteri.

Pasal 6

Tahap Pemilihan Calon Rektor a. Penyampaian undangan pemilihan Calon Rektor kepada Menteri.

b. Rapat Senat yang dihadiri Menteri atau Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri untuk memilih 3 (tiga) orang Calon Rektor.

(5)

5 Pasal 7

Tahap Pengangkatan Rektor

Penyerahan berkas 3 (tiga) orang Calon Rektor Terpilih kepada Menteri untuk diproses penetapan dan pengangkatannya sebagai Rektor Periode 2012-2016.

BAB IV

PROSEDUR PENJARINGAN, PENYARINGAN, DAN PEMILIHAN Pasal 8

Prosedur Penjaringan Bakal Calon Rektor

a. Panitia mengunjungi setiap Fakultas/Kampus di Lingkungan UNM untuk menyosialisasikan Tata Cara Pelaksanaan Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor.

b. Mendata seluruh Dosen yang memenuhi syarat melalui Data Base kepegawaian UNM.

c. Menyiapkan kotak aspirasi Dosen, Pegawai, Mahasiswa, dan Alumni UNM untuk disampaikan kepada Senat.

d. Menyampaikan Formulir Kesediaan Bakal Calon Rektor kepada Dosen yang memenuhi syarat berdasarkan Data Base Kepegawaian UNM.

e. Informasi tentang pendaftaran diumumkan secara terbuka melalui media cetak dan elektronik/website unm.ac.id, serta papan informasi/pengumuman yang terdapat di setiap Fakultas.

f. Pendaftaran dilaksanakan secara langsung oleh masing-masing Bakal Calon Rektor kepada panitia setiap hari kerja sesuai jadwal.

g. Panitia melakukan verifikasi administrasi terhadap kelengkapan persyaratan Bakal Calon Rektor paling lambat 2 (dua) hari setelah pendaftaran ditutup.

h. Dalam hal terdapat kekuranglengkapan persyaratan, Bakal Calon Rektor harus melengkapi persyaratan tersebut paling lambat 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan kekurangan yang disampaikan oleh Panitia.

i. Nama-nama Bakal Calon Rektor yang telah diverifikasi dan dinyatakan memenuhi syarat dituangkan dalam Daftar Nama Bakal Calon Rektor oleh Panitia berdasarkan abjad.

j. Pengumuman Daftar Nama Bakal Calon Rektor yang memenuhi persyaratan melalui website UNM dan papan pengumuman di Universitas dan setiap Fakultas.

Pasal 9

Prosedur Penyaringan Calon Rektor

a. Bakal Calon Rektor menyerahkan naskah Visi, Misi, dan Program Kerja dalam bentuk print out minimal 200 (dua ratus) eksemplar beserta soft copy-nya kepada panitia sesuai jadwal.

b. Bagi Bakal Calon Rektor yang tidak menyerahkan naskah Visi, Misi, dan Program Kerja sampai batas waktu yang ditentukan, dianggap mengundurkan diri.

(6)

6

c. Panitia menyampaikan undangan resmi kepada Bakal Calon Rektor untuk mengikuti pemaparan Visi, Misi, dan Program Kerja.

d. Bakal Calon Rektor wajib memaparkan Visi, Misi, dan Program Kerja di depan Anggota Senat, Dosen, Pegawai, Mahasiswa, dan Alumni.

e. Dosen, Pegawai, Mahasiswa, dan Alumni yang akan menghadiri acara pemaparan Visi, Misi, dan Program Kerja Bakal Calon Rektor harus membawa undangan yang diedarkan panitia.

f. Panitia menetapkan Tata Tertib, jadwal, tempat, dan bentuk acara pemaparan Visi, Misi, dan Program Kerja Calon Rektor yang diatur secara terpisah dari aturan ini.

g. Rapat Senat memilih dan menetapkan 3 (tiga) orang Calon Rektor yang berasal dari Bakal Calon Rektor.

Pasal 10

Prosedur Pemilihan Calon Rektor

a. Rektor/Ketua Senat menyampaikan undangan pemilihan Calon Rektor kepada Menteri paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum pemilihan dilaksanakan.

b. Rektor/Ketua Senat menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Program Kerja 3 (tiga) orang Calon Rektor kepada Menteri paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pemilihan dilaksanakan.

c. Rektor/Ketua Senat menyampaikan undangan pemilihan Calon Rektor kepada Anggota Senat paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pemilihan dilaksanakan.

d. Rapat Senat dihadiri oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk untuk memilih Calon Rektor.

e. Menteri memiliki 35% (tiga puluh lima persen) hak suara dari total pemilih.

f. Senat memiliki 65% (enam puluh lima persen) hak suara dan masing-masing Anggota Senat memiliki hak suara yang sama.

g. Hak suara Anggota Senat hanya sah bagi anggota yang hadir dalam pemilihan.

h. Pemungutan suara dilakukan bebas dan rahasia dengan cara melingkari nomor urut Calon Rektor yang tercantum dalam Surat Suara dengan menggunakan alat tulis dan tempat/bilik suara yang telah disediakan oleh Panitia.

i. Suara dianggap sah bila hanya terdapat satu lingkaran pilihan pada salah satu nomor urut dalam surat suara dimaksud pada butir h.

j. Untuk menjaga kerahasiaan surat suara, bentuk, dan disain sebagaimana dimaksud pada butir h ditetapkan oleh Panitia.

k. Pengamanan dalam proses penggandaan dan penyimpanan surat suara dilakukan oleh Panitia yang pelaksanaannya dituangkan dalam Berita Acara.

(7)

7 BAB V

RAPAT SENAT DAN KUORUM Pasal 11

Rapat Senat

a. Rapat Senat Pemilihan Calon Rektor dihadiri Menteri atau Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.

b. Pemilihan Calon Rektor dilakukan dalam Rapat Senat.

c. Rapat Senat dipimpin oleh Ketua Senat didampingi oleh Sekretaris Senat.

d. Apabila Ketua Senat mencalonkan diri sebagai Calon Rektor, maka pemimpin rapat diserahkan kepada Anggota Senat yang tertua usianya.

e. Apabila Sekretaris Senat mencalonkan diri menjadi calon Rektor, maka sekretaris rapat diserahkan kepada Anggota Senat yang termuda usianya.

Pasal 12 Kuorum

a. Rapat Senat untuk memilih Calon Rektor serta keputusannya dinyatakan kuorum dan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Anggota Senat.

b. Dalam hal yang hadir kurang dari 2/3 (dua pertiga) jumlah Anggota Senat, Ketua Senat/pemimpin rapat memundurkan rapat selama 30 (tiga puluh) menit; apabila setelah dimundurkan kuorum masih tidak tercapai, maka rapat dapat dilanjutkan dan keputusannya dinyatakan sah.

BAB VI

PENGHITUNGAN SUARA BAKAL CALON DAN CALON REKTOR Pasal 13

Bakal Calon Rektor Penyaringan Bakal Calon Rektor dilakukan dalam 2 (dua) tahap:

a. Tahap pertama, setiap anggota senat berhak memilih 1 (satu) orang Bakal Calon Rektor untuk menetapkan 5 (lima) orang yang selanjutnya diajukan ke pemilihan tahap kedua;

b. Tahap kedua, setiap Anggota Senat berhak memilih 1 (satu) orang Bakal Calon Rektor untuk menetapkan 3 (tiga) orang Calon Rektor;

c. Dalam hal Bakal Calon Rektor hanya 5 (lima) orang atau kurang dari 5 (lima) orang, maka pemilihan hanya dilakukan 1 (satu) tahap untuk menentukan 3 (tiga) orang Calon Rektor suara terbanyak;

d. Apabila terdapat 2 (dua) atau 3 (tiga) orang Bakal Calon Rektor yang memperoleh suara tertinggi dengan jumlah suara yang sama, maka dilakukan pemilihan suara putaran kedua

(8)

8

pada hari yang sama untuk memilih suara terbanyak dari kedua atau ketiga Bakal Calon Rektor tersebut;

e. Penghitungan perolehan suara Bakal Calon Rektor langsung dilakukan setelah pemungutan suara selesai disaksikan Bakal Calon Rektor dan Anggota Senat;

f. Penetapan urutan nama Calon Rektor terpilih berdasarkan jumlah perolehan suara terbanyak.

Pasal 14 Calon Rektor

a. Penghitungan suara Calon Rektor langsung dilakukan setelah pemungutan suara selesai, di hadapan Menteri atau Pejabat yang ditunjuk, Senat, dan Calon Rektor.

b. Penghitungan suara dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

(1) Pembukaan Kotak Suara dan penghitungan jumlah surat suara yang ada dalam kotak suara;

(2) Penghitungan suara sah dan suara tidak sah dituangkan dalam Berita Acara Penghitungan Suara;

(3) Berita acara dimaksud ditandatangani oleh Ketua Senat/Pimpinan Sidang dan Sekretaris Senat/Sekretaris sidang, serta 3 (tiga) orang saksi dari Anggota Senat.

c. Apabila terdapat 2 (dua) atau 3 (tiga) Calon Rektor yang memperoleh suara tertinggi dengan jumlah suara yang sama dilakukan pemilihan suara putaran kedua pada hari yang sama untuk memilih suara terbanyak dari kedua atau ketiga Calon Rektor tersebut.

d. Rapat Senat menetapkan 3 (tiga) orang Calon Rektor berdasarkan perolehan suara terbanyak yang akan diusulkan ke Menteri.

e. Apabila pada pemilihan putaran kedua Calon Rektor tersebut masih tetap memperoleh jumlah suara yang sama, maka terhadap kedua atau ketiga Calon Rektor tersebut ditetapkan sebagai Calon Rektor terpilih dengan urutan nama berdasarkan abjad.

Pasal 15

Tahap Pengangkatan Rektor

a. Rektor terpilih adalah Calon Rektor yang memperoleh suara terbanyak.

b. Penetapan Calon Rektor yang akan diusulkan ke Menteri sebanyak 3 (tiga) orang berdasarkan urutan perolehan suara terbanyak.

c. Penetapan Calon Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat b dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Calon Rektor melalui Keputusan Senat.

d. Hasil pemilihan Calon Rektor yang tertuang dalam berita acara dan keputusan dimaksud pada butir b harus disampaikan kepada Menteri paling lambat 1 (satu) minggu setelah pemilihan.

e. Rektor/Ketua Senat menyampaikan berkas hasil pemilihan kepada Menteri berdasarkan jumlah perolehan suara ke 3 (tiga) orang Calon Rektor terpilih untuk diproses lebih lanjut.

(9)

9

f. Menteri menetapkan pengangkatan Rektor terpilih atas dasar suara terbanyak sebagaimana dimaksud pada butir a di atas.

BAB VII PANITIA

Pasal 16 Tugas Panitia Panitia bertugas melaksanakan:

a. Penyusunan Tata Cara dan Jadwal Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor;

b. Sosialisasi Tata Cara pelaksanaan Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor;

c. Penyiapan perlengkapan administrasi Tata Cara Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor, antara lain: Kotak Aspirasi, Kotak Suara, Surat Suara, Alat Tulis Kantor (ATK), Formulir, dan lain-lain;

d. Penjaringan Bakal Calon Rektor;

e. Penyaringan Bakal Calon Rektor;

f. Kegiatan pemaparan Visi, Misi, dan Program Kerja Bakal Calon Rektor;

g. Pengajuan nama Bakal Calon Rektor kepada Senat;

h. Penyampaian Daftar Riwayat Hidup dan Program Kerja Calon Rektor kepada Rektor untuk diteruskan kepada Menteri;

i. Pemilihan Calon Rektor;

j. Penyampaian hasil pemilihan Rektor kepada Rektor untuk diteruskan kepada Menteri untuk mendapatkan surat keputusan pengangkatan.

BAB VIII PEMBIAYAAN

Pasal 17

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan dalam proses Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor Periode 2012-2016 dibebankan kepada Anggaran Universitas Negeri Makassar yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) melalui aturan dan pengelolaan sistem keuangan yang berlaku.

(10)

10 BAB IX PENUTUP

Pasal 18 Panitia berakhir setelah Rektor terpilih dilantik.

Pasal 19

a. Dengan berlakunya Keputusan Rektor ini, maka Keputusan Rektor Nomor: 5206/J38.H/HK/2007 tanggal 14 Agustus 2007 tidak berlaku lagi.

b. Hal-hal lain yang belum dan/atau yang tidak cukup diatur dalam keputusan ini akan diatur tersendiri.

c. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Makassar Pada tanggal : 1 Desember 2011

Rektor,

Prof.Dr. H. Arismunandar, M.Pd.

NIP. 196207141987021001 Tembusan:

1. Mendikbud di Jakarta

2. Sekjen Kemdikbud di Jakarta 3. Irjen Kemdikbud di Jakarta

4. Dirjen-Dikti Kemdikbud di Jakarta 5. Pembantu Rektor di lingkungan UNM 6. Sekretaris dan Anggota Senat UNM

7. Dekan, Ketua Lembaga, dan Direktur Program Pascasarjana di lingkungan UNM 8. Kepala Biro di lingkungan UNM

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumors (STT) adalah proliferassi jaringan mesenkimal yang terjadi dijaringan nonepitelial

Tattersal dan Banfil (1992) meny bahan untuk kedap air mempunyai efe masuk kedalam beton melalui kapiler tersebut berasal dari material sabun, b bahan dari hasil minyak bumi.

Sesudah penerapan fasilitas kerja yang ergonomis, terjadi perbaikan sikap kerja pada kelompok perlakuan dan terdapat pengaruh sikap kerja terhadap keluhan muskuloskeletal

“Barang siapa yang mengambil sesuatu barang yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum

Oleh karena itu sebagai inovasi dan salah satu cara untuk mendekatkan murid dengan sarana teknologi informasi yaitu komputer, diperlukan adanya CD Pembelajaran yang dapat

Melakukan persiapan kelengkapan pelimpahan perkara berupa: surat pengantar pelimpahan perkara, draft berita acara pelimpahan perkara, laporan kejadian, berkas lain

PENDIDIKAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SUKU AMMATOA KAJANG SULAWESI- SELATAN MENGENAI KONSERVASI LINGKUNGAN. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan menggunakan metode Control Chart yaitu UCL dan LCL, dalam kurun waktu satu tahun apakah PT NGK BUSI INDONESIA memiliki produksi yang baik pada