i
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya Kantor Pertanahan Kota Pontianak telah menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis Tahun 2020-2024 sebagai pedoman dalam membuat kebijakan maupun pelaksanaan kegiatan di Kantor Pertanahan Kota Pontianak selama 5 (lima) tahun.
Kota Pontianak sebagai Ibukota Provinsi harus dapat menjadi barometer kemajuan bagi daerah yang lain. Kantor Pertanahan Kota Pontianak dituntut untuk menjadi Kantor Pertanahan Termaju, Terdepan dan Termodern di Provinsi Kalimantan Barat. Dengan kondisi 99% bidang tanah sudah terdaftar, saat ini Kantor Pertanahan Kota Pontianak fokus pada peningkatan kualitas data bidang tanah serta pelayanan pertanahan. Salah satu cara yang ditempuh atara lain bersinergi dengan Pemerintah Kota Pontianak dalam Pembangunan Kota Pontianak Lengkap Terdaftar untuk meningkatkan Ease Of Doing Bussiness (EoDB) dan mewujudkan Pontianak Smartcity.
Saya berharap seluruh pegawai Kantor Pertanahan Kota Pontianak dapat memahami dan melaksanakan apa yang telah diamanatkan dalam Renstra Kantor Pertanahan Kota Pontianak Tahun 2020– 2024. Tetap optimis dan semangat dalam menjalankan tugas, serta memegang teguh nilai organisasi yakni Melayani, Profesional dan Terpercaya untuk dapat mewujudkan Pelayanan Pertanahan dan Penataan Ruang yang Berstandar Dunia.
Terimakasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
Pontianak, 08 Februari 2021 Kepala Kantor Pertanahan
Kota Pontianak Ttd.
Dr. Sigit Santosa, S.Si., M.App.Sc.
NIP. 19790107 200312 1 002
iii DAFTAR ISI
SAMPUL………..……….. i
KATA PENGANTAR………..……….. ii
DAFTAR ISI……….………. iii
DAFTAR GAMBAR……….….………….………. iii
DAFTAR TABEL……….………. iii
BAB I……….………. 1
PENDAHULUAN……….……….….. 1
1.1.Kondisi Umum……….……….…. 1
1.2.Potensi dan Permasalahan………..………. 5
BAB II………..……… 6
VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENTERIAN/LEMBAGA…………..……….… 6
2.1.Visi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional….. 6
2.2.Misi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional…. 6 2.3.Tujuan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional 6 2.4.Sasaran Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional………... 7
BAB III………. 8
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN……….…. 8
3.1.Arah Kebijakan dan Strategi Nasional………. 8
3.2.Arah Kebijakan dan Strategi (K/L dan Satker)……….... 8
3.3.Kerangka Regulasi……….. 10
3.4.Kerangka Kelembagaan………. 12
BAB IV………..……….…….… 13
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 14 BAB V……….. 18
PENUTUP……… 18 LAMPIRAN
1.Matrik Kinerja 2.Matrik Pendanaan
iv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Kota Pontianak ..………..……… 1
Gambar 2. Proporsi Pegawai Kantor Pertanahan Kota Pontianak …………..…….. 3 Gambar 3. Susunan Organisasi Kantor Pertanahan……….. 12
Gambar 4. Susunan Organisasi Kantor Pertanahan Kota Pontianak………... 13
v DAFTAR TABEL
Tabel 1. PNBP Kantor Pertanahan Kota Pontianak 2019-2021……….. 4
Tabel 2. Kerangka Regulasi………..…….. 10 Tabel 3. Sasaran Strategis……… 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Kota Pontianak adalah Ibukota Provinsi Kalimantan Barat dengan batas-batas wilayah sebagai-berikut :
Utara : Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah dan Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya
Timur : Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya Selatan : Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya Barat : Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya
Kota Pontianak dikenal dengan Kota Katulistiwa dan wilayahnya dipisahkan oleh 2 (dua) sungai besar yaitu Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia dan Sungai Landak. Luas wilayah Kota Pontianak mencapai 107,82 km2 dengan jumlah penduduk sebesar 670.859 jiwa. (Sumber Data Dinas Pendudukan Dan catatan Sipil Kota Pontianak, 2020).
Gambar 1. Peta Kota Pontianak PETA KOTA PONTIANAK
2 FAKTA WILAYAH
LETAK GEOGRAFIS
WILAYAH ADMINISTRASI
BIDANG TANAH
Kantor Pertanahan Kota Pontianak dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 45 orang Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari 6 orang pejabat struktural dan 39 orang jabatan fungsional dan dari jumlah jabatan fungsional tersebut sebanyak 2 orang merupakan petugas ukur. Kantor Pertanahan Kota Pontianak juga didukung oleh Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak 50 orang dan Asisten Surveyor Kadastral Berlisensi sejumlah 7 orang.
• 107,82 KM² LUAS WILAYAH
• 0°02'24" LU - 0°05'37" LS LINTANG UTARA -
SELATAN
• 109°16'25" BT - 109°23'04" BT BUJUR TIMUR
• 6 (ENAM) JUMLAH KECAMATAN
• 29 (DUA PULUH SEMBILAN) JUMLAH KELURAHAN
• 214.776 PERKIRAAN JUMLAH
BIDANG TANAH
• 210.823 (96,80 %) BIDANG TANAH
TERDAFTAR
• 164.326 (76,51 %) BIDANG TANAH YANG
TERPETAKAN
3
Gambar 2. Proporsi Pegawai Kantor Pertanahan Kota Pontianak
Kantor Pertanahan Kota Pontianak memiliki tanah dan bangunan dengan status Hak Pakai Nomor 32/Kelurahan Benua Melayu Darat dengan luas 1.674,42 m2 tercatat atas nama Pemerintah RI Cq. Badan Pertanahan Nasional. Pada Tanggal 22 Oktober 2020 Kantor Pertanahan Kota Pontianak mengajukan permohonan Analisis Tingkat Kerusakan Bangunan kepada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Pontianak dengan kesimpulan analisa hasil pengamatan Rusak Sedang dengan Tingkat Presentase Kerusakan sejumlah 32,84 %.
Demikian juga halnya dengan alat ukur yang merupakan sarana yang sangat penting untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Berdasarkan data kondisi barang pada SIMAK BMN berupa alat ukur, terdapat peralatan CORS yang dalam kondisi rusak berat dan 18 unit alat ukur (GPS receiver 10 unit dalam kondisi baik dan 7 unit dalam kondisi rusak berat, Differential GPS 1 unit, Theodolite 2 unit, Kompas 2 unit, survey meter 1 unit, Distometer 2 unit). Pelaksanaan program strategis tahun 2020 pada Kantor Pertanahan Kota Pontianak yakni kegiatan Pendaftaran Tanah Sitematis Lengkap K1 sejumlah 453 bidang dan K4 sejumlah 2.843 bidang yang sudah terlaksana 100%.
Selanjutnya seiring dengan visi kementerian yang ingin merubah sistem pendaftaran tanah menjadi stelsel positif, diperlukan kualitas data pertanahan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan data Dashboard KKP tanggal 4 Februari 2021 jumlah bidang tanah yang telah terdaftar mencapai 96,80%, akan tetapi jumlah bidang tanah yang telah tervalidasi baru sejumlah 84.005 Bidang (40,28%). Hal
45
50
2
ASN PPNPN PETUGAS UKUR
4 tersebut tentunya dapat menimbulkan potensi permasalahan di masa yang akan datang. Pada tahun 2020 penanganan sengeketa dan permasalahan yang ditangani oleh Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa mencapai 28 Perkara dan 8 kasus.
Hal tersebut sangat tinggi apabila dibandingkan dengan anggaran yang tersedia hanya untuk 2 perkara dan 2 kasus setiap tahunnya.
Pada tahun 2020 Kantor Pertanahan Kota Pontianak telah menggunakan Peta Zona Nilai Tanah sebagai sumber informasi nilai tanah untuk pengenaan tarif PNBP pada pelayanan pertanahan dan BPHTB. Dengan digunakannya Peta Zona Nilai Tanah tersebut telah berhasil meningkatkan jumlah PNBP Kantor Pertanahan Kota Pontianak sampai dengan 300%.
Tabel 1. PNBP Kantor Pertanahan Kota Pontianak 2019-2021
2019 2020 Januari 2021
Jumlah Layanan 29.159 22.611 2.202
PNBP (Rp) 5.881.272.850 8.028.533.466 797.289.091
Kantor Pertanahan Kota Pontianak tetap melaksanakan pelayanan pertanahan pada masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut dilaksanakan dalam upaya membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah melalui penerimaan BPHTB. Pada Tahun 2020 penerimaan BPHTB Kantah Kota Pontianak sebesar Rp. 83.712.352.385,- atau turun 19,4% dari Tahun 2019, namun tetap tertinggi di Kalimantan Barat.
Selain itu dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Kantor Pertanahan Kota Pontianak melaksanakan reformasi terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional. Dalam perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, dan lemahnya pengawasan. Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, Pada tahun 2025 diharapkan tercapai tujuan dan sasaran pembangunan semakin baik yang ditandai dengan:
a. tidak ada korupsi;
b. tidak ada pelanggaran;
5 c. APBN dan APBD baik;
d. semua program selesai dengan baik;
e. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;
f. komunikasi dengan publik baik;
g. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
h. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan;
i. hasil pembangunan nyata (pro pertumbuhan, pro lapangan kerja, dan pro pengurangan kemiskinan)
Pada Tahun 2019 Kantor Pertanahan Kota Pontianak telah mendapat predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan sedang berproses menuju Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM).
B. Potensi Permasalahan
Potensi permasalahan yang terdapat di Kantor Pertanahan Kota Pontianak antara lain:
a. Belum semua bidang terdaftar terpetakan secara baik sehingga menyebabkan tumpang tindih bidang tanah. Masih memerlukan peningkatan kualitas bidang tanah sejumlah 46.000 objek K4;
b. Belum jelasnya batas wilayah administrasi antar kelurahan, maupun dengan kabupaten bersebelahan, selain itu dikarenakan adanya perubahan batas wilayah kelurahan;
c. Belum terdaftarnya seluruh tanah aset pemerintah dengan jumlah lebih dari 3.953 bidang terutama fasilitas umum;
d. Bidang tanah terdaftar belum semua tervalidasi. Jumlah perkiraan bidang tanah sejumlah 214.776 sedangkan jumlah bidang tanah tervalidasi sejumlah 84.005 bidang (40,28%);
e. Kondisi arsip (buku tanah, surat ukur, warkah) yang ada belum semuanya terdigitalisasi. Jumlah seluruh arsip diperkirakan sejumlah 688.080, jumlah arsip yang telah discan dan diupload baru mencapai 144.717, sehingga masih diperlukan upaya serius untuk mendigitalkan arsip sejumlah 543.363.
6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
2.1 Visi Kementerian ATR/BPN
Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk Mendukung Tercapainya: “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Visi Kantor Pertanahan Kota Pontianak
Terwujudnya Pelayanan Pertanahan yang cepat, efisien, dan akuntabel mewujudkan masyarakat Pontianak yang Maju yang Berdaulat dan Mandiri.
2.2 Misi Kementerian ATR/BPN
1. Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif, Berkelanjutan, dan Berkeadilan.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Penataan Ruang yang Berstandar Dunia.
Misi Kantor Pertanahan Kota Pontianak
Menjadi Kantor Pertanahan yang Termaju, Terdepan dan Termodern mewujudkan penyelenggaraan pertanahan yang Produktif, Berkelanjutan, dan Berkeadilan.
2.3 Tujuan Kementerian ATR/BPN
1. Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.
2. Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan.
3. Pelayanan Publik dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Berkualitas dan
Berdaya Saing.
7
2.4 Sasaran Strategis Kementerian ATR/BPN
1. Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah yang Berkepastian Hukum dan Produktif (Aspek Sosial dan Ekonomi)
2. Peningkatan Kualitas dan Pemenuhan Rencana Tata Ruang serta Pewujudan Tertib Tata Ruang (Aspek Lingkungan)
3. Terwujudnya Tata kelola kelembagaan yang komprehensif dan berstandar
kepemerintahan yang baik (Aspek Manajemen dan Pengawasan)
8
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional
a. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas;
b. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan &
menjamin pemerataan;
c. Meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing;
d. Membangun kebudayaan dan karakter bangsa;
e. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi & pelayanan dasar;
f. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim;
g. Memperkuat stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik;
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian ATR/BPN A. Arah Kebijakan
1. Membangun Sistem Pendaftaran Tanah menjadi Stelsel Positif;
2. Reforma Agraria melalui asset reform dan access reform;
3. Pencadangan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum melalui Pembentukan Bank Tanah
Arah Kebijakan Kantor Pertanahan Kota Pontianak
1. Meningkatkan Pelayanan untuk meraih predikat WBBM;
2. Membangun Kota Pontianak Lengkap Terdaftar;
3. Meningkatkan Penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak;
4. Memaksimalkan penataan pertanahan dan pemberdayaan
masyarakat.
9
B. Strategi
a. Mewujudkan perencanaan tata ruang yang berkualitas di tingkat Nasional dan Daerah;
b. Meningkatkan Kepastian Hukum Hak atas Tanah;
c. Mengatasi Ketimpangan Pemilikan, Penguasaan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T) dan Kesejahteraan Masyarakat;
d. Meningkatkan Pelayanan Pertanahan;
e. Meningkatkan kepastian ketersediaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
Strategi Kantor Pertanahan Kota Pontianak
a. Menjaring aspirasi dari pemohon dengan menggunakan tablet/smartphone IKM real-time, dan media sosial;
b. Monitoring berkas tunggakan pelayanan yang dilakukan setiap minggu;
c. Meningkatkan Layanan Pertanahan Jemput Bola;
d. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui rekrutmen ulang, penataan, dan penerapan reward and punishment;
e. Membangun sinergi dengan Pemerintah Kota Pontianak;
f. Bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan di antaranya STPN, UNTAN, POLNEP;
g. Meningkatkan jumlah Deklarasi Kelurahan Lengkap;
h. Melakukan digitalisasi dan validasi data Pertanahan secara mandiri;
i. Meningkatkan Pelayanan Pertanahan secara elektronik;
j. Meng-update dan mendetailkan Peta Zona Nilai Tanah;
k. Membentuk dan mendorong Tim gugus Tugas Reforma Agraria Kota Pontianak dalam penyelesaian permasalahan pertanahan dan pemberdayaan masyarakat;
l. Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah melalui Konsolidasi Tanah;
10
m. Mendorong pengesahan dan penerapan RDTR Kota Pontianak.
n. Melakukan Survei internal untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang masih lemah dan perlu improvement;
o. Melakukan Persiapan menghadapi Survei Eksternal Oleh TPN dari Menpan baik survei secara online, tahapan desk evaluasi dan verifikasi lapang.
p. Public campaign mengenai isu-isu pelayanan pertanahan/tata ruang misal mengenai alur prosedur layanan, transparansi biaya, pencegahan gratifikasi, program program strategis yang dilakukan kantor kepada masyarakat
3.3. Kerangka Regulasi
Tabel 2. Kerangka Regulasi No Peraturan
Perundangan Isu Pokok Materi Bahasan Kelembagaan (Pihak Terkait) 1
Petunjuk TeknisPendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Nomor : 1/Juknis/100.Hk .02.01/2021
Keterlibatan Pemerintah Kota dalam dukungan kelembagaan maupun anggaran
pembangunan Kota Lengkap Terdaftar
Diperlukan pengaturan Keterlibatan Pemerintah Kota dalam dukungan kelembagaan maupun anggaran pembangunan Kota Lengkap Terdaftar
Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN
2 PP Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Penganggaran, Pendetailan dan Pemanfaatan ZNT oleh Pemerintah Kota Pontianak
Belum ada peraturan
setingkat Menteri atau yang lebih tinggi dalam hal pengaturan Penganggaran, Pendetailan dan Pemanfaatan ZNT oleh Pemerintah Kota, di mana Pemerintah Kota Pontianak
Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN
11 Pertanahan
Nasional Surat Menteri ATR/BPN kepada Gubernur,
Bupati dan Walikota tentang Pemanfaatan Zona Nilai Tanah oleh Pemerintah Kabupaten/Kota tanggal 5
Februari 2020
berkepentingan untuk
memanfaatkan ZNT sebagai dasar
perhitungan BPHTB dan PBB pada tahun 2021
3
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentangPengelolaan Kawasan Lindung
Hak atas tanah di
daerah sempadan sungaiUntuk menjamin kepastian hukum hak atas tanah terhadap
masyarakat yang menguasai tanah pada daerah sempadan sungai karena secara geografis, historis dan budaya masyarakat di Kota Pontianak pada umumnya bertempat tinggal di daerah
sempadan sungai.
Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN
4 Peraturan Menteri Agraria Dan Tata
Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 Tentang
Konsolidasi Tanah
Pembangunan fisik bangunan dan fasos fasum di
permukiman padat penduduk pada konsolidasi tanah vertikal dan horisontal lokasi padat penduduk
Peraturan Menteri belum mampu mengatur Pemerintah Kota untuk
menganggarkan biaya
pembangunan fisik bangunan dan fasos fasum di lokasi KT padat penduduk
Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN
12 5
Undang–Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
Undang-Undang Cipta Kerja 2020
Peraturan Menteri ATR/
Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan RDTR Dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota
Percepatan
pengesahan RDTR Kota Pontianak
Pengesahan RDTR oleh DPRD Kota Pontianak lambat
dilaksanakan setelah
persetujuan substansi oleh Kementerian ATR/BPN selesai
pertengahan 2020
Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN
3.4. Kerangka Kelembagaan
Kerangka lengkap organisasi kantor pertanahan dapat dilihat pada
Gambar berikut:
13 Gambar 3. Susunan Organisasi Kantor Pertanahan
Slanjutnya digambarkan Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Pontianak Tahun 2021:
Gambar 4. Susunan Organisasi Kantor Pertanahan Kota Pontianak
13
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Sasaran strategis Kantor Pertanahan Kota Pontianak tahun 2020-2024 dipastikan pencapaiannya melalui pelaksanaan program dan kegiatan dalam urutan yang sistematis dan terukur serta memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian dan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3. Sasaran Strategis
Tujuan I Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
Sasaran Strategis I
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah yang Berkepastian Hukum dan Produktif
Indikator a. Masih tingginya ketimpangan pemilikan, penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah menyebabkan masih rendahnya kesejahteraan masyarakat dan timbulnya sengketa pertanahan.
Output : Penyelesaian Sengketa Konflik Pertanahan
Indikator: Jumlah Sengketa Konflik Pertanahan
di Kota Pontianak
Aktivitas: Memetakan seluruh Sertipikat Hak
Atas Tanah dalam sistem GeoKKP b Masih rendahnya jumlah bidang yang terpetakan sehingga
menimbulkan potensi permasalahan pertanahan di kemudian hari;
Output : Meningkatnya Kualitas Data Pertanahan
Indikator: Kualitas Data Pertanahan
Aktivitas: Penyiapan Alokasi Dana Khusus Kegiatan Peningkatan Kualitas Data Pertanahan
14 Tujuan II Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan
Lingkungan Hidup yang berkelanjutan Sasaran
Strategis II
Peningkatan Kualitas dan Pemenuhan Rencana Tata Ruang serta Perwujudan Tertib Tata Ruang
Indikator c. Belum optimalnya Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) dan rendahnya indeks EoDB dikarenakan informasi nilai tanah dan fungsi ruang yang masih belum akurat/detail;
Output Meningkatnya Kualitas dan Pemenuhan Rencana Tata Ruang
Indikator : Disahkannya Perda tentang RDTR,
Pembaruan Peta Zona Nilai Tanah
Aktivitas : Mendukung Pemerintah Daerah dalam
rangka penyusunan Perda tentang RDTR
Tujuan III Pelayanan Publik dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Sasaran
Strategis III Terwujudnya Tata Kelola Kelembagaan yang Komprehensif dan Berstandar Kepemerintahan yang Baik
Indikator d. Belum optimalnya nilai Reformasi Birokrasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik
Output Terciptanya Tata Kelola Kelembagaan yang kompetitif dan berstandar kepemerintahan yang baik dari aspek manajemen operasional
Indikator : Peningkatan Indeks RB
Aktivitas : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
15 Kantor Pertanahan Kota Pontianak menjabarkan Arah dan Strategi dalam mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional tahun 2020-2024 di dalam bentuk Rencana Strategis.
Penyusunan Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Pontianak tahun 2020-2024 selain berpedoman pada Renstra Kementerian juga didasarkan pada kebutuhan serta kondisi pertanahan existing di Kota Pontianak baik Land Use, Land Tenure, Land Value dan Land Development (Land Management Paradigm). Renstra Kantor Pertanahan Kota Pontianak tahun 2020-2024 tertuang pada Lampiran 1 Matrik Kinerja dan Lampiran 2 Matrik Pendanaan serta penjelasannya dapat dilihat pada tulisan selanjutya.
Terdapat 4 (empat) isu strategis berkaitan dengan penyelenggaraan pertanahan di Kota Pontianak, yaitu:
1. Belum optimalnya nilai Reformasi Birokrasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik;
2. Masih rendahnya jumlah bidang yang terpetakan sehingga menimbulkan potensi permasalahan pertanahan di kemudian hari;
3. Belum optimalnya Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) dan rendahnya indeks EoDB dikarenakan informasi nilai tanah dan fungsi ruang yang masih belum akurat/detail;
4. Masih tingginya ketimpangan pemilikan, penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah menyebabkan masih rendahnya kesejahteraan masyarakat dan timbulnya sengketa pertanahan.
Dalam hal penyelenggaraan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik pada Kantor Pertanahan Kota Pontianak sudah berjalan cukup baik.
Hal ini terlihat dari capaian penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada tahun 2019 dengan nilai 79,06. Target selanjutnya adalah menjadi Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada tahun 2021 dengan nilai minimal 85. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan antara lain dengan membuat inovasi dengan cara mempersingkat waktu pelayanan menjadi lebih singkat dan cepat pada kelurahan yang data pertanahannya lengkap dan valid yakni Kelurahan Parit Mayor. Inovasi pelayanan cepat tersebut diberi nama PERDANA (Pelayanan Pertanahan Drive Tru Pontianak) untuk pelayanan pengecekan elektronik, SKPT elektronik, roya elektronik, informasi ZNT dan perubahan nama kreditur. Inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi sarana
16 sosialisasi dan promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya data pertanahan yang berkualitas untuk menjamin kepastian hukum bidang tanah.
Kecepatan pelayanan tersebut lebih cepat dari SOP. Sebagai contoh pelayanan pengecekan sertipikat memerlukan waktu selama 1 hari, dengan adanya data yang lengkap pelayanan tersebut dimungkinkan untuk dapat diselesaikan dalam waktu satu jam bahkan kurang dengan catatan seluruh syarat telah dipenuhi.
Inovasi layanan berbasis online juga saat ini sangat diperlukan mengingat kondisi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk sebisa mungkin tetap di rumah. Pembuatan aplikasi pelayanan online, antrian online dan pembangunan loket online diharapkan dapat tetap membuat masyarakat Pontianak tetap produktif selama pandemi. Membangun kualitas prima dari suatu pelayanan publik yang dilakukan instansi pemerintah perlu dilakukan dari 2 sisi, yaitu dari sisi manajerial dan dari sisi pengawasannya. Sisi pengawasan menjadi salah satu matra utama untuk menjaga fungsi kontrol dan check and balances. Karena itu Kinerja Pengawasan yang dibangun dan berjalan di suatu satuan kerja menjadi penting untuk dijadikan salah satu parameter pengukuran kinerja. Parameter yang digunakan dalam pengukuran Kinerja Pengawasan adalah parameter kualitas laporan keuangan, penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan, penyampaian LHKPN, dan penanganan pengaduan masyarakat.
Masih rendahnya kualitas data pemetaan bidang tanah pada Kantor Pertanahan Kota Pontianak di sisi lain juga berpotensi menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Upaya peningkatan kualitas data bidang tanah telah dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kota Pontianak dengan meminta dukungan Pemerintah Kota Pontianak.
Walikota Pontianak selanjutnya menerbitkan Keputusan No. 749/DPRKP/Tahun 2020 Tentang Pembentukan Tim Kota Pontianak Lengkap Terdaftar Tahun 2020-2021.
Dukungan tersebut berupa alokasi anggaran untuk honor tim melalui APBD sejumlah Rp. 72.497.000 dan legalisasi asset Pemerintah Kota Pontianak sejumlah 1.000 bidang dengan anggaran sejumlah Rp. 3.352.000.000. Kantor Pertanahan Kota Pontianak menargetkan Kota Pontianak lengkap Terdaftar pada tahun 2021, sehingga masih diperlukan dukungan alokasi anggaran dari Kementerian ATR/BPN guna peningkatan kualitas data Kw 456 sejumlah 46.454 bidang. Selain itu guna mendukung pelayanan elektronik, Kantor Pertanahan Kota Pontianak membutuhkan kegiatan digitalisasi warkah. Saat ini permasalahan pertanahan yang diselesaikan melalui jalur litigasi atau
17 lembaga peradilan di Kota Pontianak jumlahnya cukup tinggi yakni 28 perkara, Hal tersebut jauh melebihi target sejumlah 2 perkara per tahun. Untuk mengoptimalkan penanganan kasus tersebut Kantor Pertanahan membuat usulan agar jumlah target kegiatan penanganan perkara di Kota Pontianak dapat ditingkatkan.
Dalam mendukung kemudahan dalam berinvestasi (Registering Property dalam EODB) kepastian nilai tanah dan fungsi ruang sangatlah penting. Zona Nilai Tanah sudah dicanangkan oleh Walikota untuk dilaksanakan semenjak Juli 2020 untuk seluruh kelurahan di Kota Pontianak. Pada tahun-tahun berikutnya akan dilakukan pembaruan dan pendetilan menjadi Sub Zona dengan dukungan anggaran dari Pemerintah Kota Pontianak sejumlah 5.000 titik, sebesar Rp. 486.699.075. Kepastian fungsi ruang terwujud pada Rencana Detil Tata Ruang dimana untuk Kota Pontianak sudah memperoleh persetujuan substansi dari Dirjen Tata Ruang pertengahan tahun 2020 namun hingga saat ini belum disahkan oleh DPRD. Hal tersebut memerlukan dorongan dari Kementerian ATR/BPN untuk mempercepat pengesahan RDTR.
Kaitan dengan ketimpangan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T), pemerintah Kota Pontianak saat ini juga sedang berusaha mewujudkan Kota Pontianak Tanpa Kumuh. Kantor Pertanahan dalam hal ini dapat membantu dengan menawarkan kegiatan konsolidasi tanah pada lokasi yang kurang tertata dan kumuh. Bidang tanah hasil konsolidasi juga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dan dapat menjadi solusi permasalahan keperdataan sebelum masuk ke jalur litigasi.
Selanjutnya secara terinci target kinerja dan kerangka pendanaan sebagaimana terlampir.
18 BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024 disusun untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional selama 5 (lima) tahun mendatang yang telah ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2020-2024. Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Pontianak 2020-2024 mengusung Visi “Terwujudnya Pelayanan Pertanahan yang cepat, efisien, dan akuntabel mewujudkan masyarakat Pontianak yang Maju yang Berdaulat dan Mandiri”.
Dalam rangka pencapaian Visi tersebut diperlukan dukungan oleh segenap unsur dalam Kantor Pertanahan Kota Pontianak, Dinas terkait, Pemerintah Kota Pontianak serta stakeholder yang bergerak dalam bidang pertanahan dan penataan ruang serta partisipasi publik.
Rencana strategis Kantor Pertanahan Kota Pontianak didasarkan pada 4 (empat) isu strategis yaitu :
1. Belum optimalnya nilai Reformasi Birokrasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik;
2. Masih rendahnya jumlah bidang yang terpetakan sehingga menimbulkan potensi permasalahan pertanahan di kemudian hari;
3. Belum optimalnya Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) dan rendahnya indeks EoDB dikarenakan informasi nilai tanah dan fungsi ruang yang masih belum akurat/detail;
4. Masih tingginya ketimpangan pemilikan, penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah menyebabkan masih rendahnya kesejahteraan masyarakat dan timbulnya sengketa pertanahan.
Rencana Strategis Kantor Pertanahan Kota Pontianak harus digunakan sebagai acuan kinerja dalam 5 (lima) Tahun kedepan sehingga kinerja di Kantor Pertanahan Kota Pontianak tetap on track, akuntabel dan selaras dengan Rencana Strategis Kementerian. Dalam implementasinya Rencana Strategis ini akan dievaluasi dan dimonitoring setiap tahun, pada tengah periode dan akhir periode berlakunya Rencana Strategis.
19