• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Mediheryanto, S.H, M.H. NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Mediheryanto, S.H, M.H. NIP"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat disusun dan diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini merupakan laporan pertanggungjawaban yang dibuat secara rutin yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendayaguaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk media informasi publik atas pencapaian program, tugas dan fungsi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dan Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020 – 2024 .

Ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan yang telah berkontribusi menyumbangkan saran, pemikiran dan masukan dalam menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini, Laporan kinerja ini merupakan informasi yang terinci dan terkini tentang kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan yang disampaikan secara terbuka agar dapat dimanfaatkan dalam perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Kami sampaikan juga kepada seluruh jajaran yang menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi sesuai dengan tanggungjawabnya masing- masing, kami mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar- besarnya.

Laporan Kinerja ini belum sepenuhnya sempurna, masih terdapat kekurangan, oleh karenanya kami mengharapkan adanya masukan ataupun saran yang membangun agar laporan-laporan yang akan dibuat pada tahun-tahun berikutnya menjadi lebih baik.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan,

Mediheryanto, S.H, M.H.

NIP. 19650206 199203 1 003

(3)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Gambar ... iii

Daftar Tabel ... iv

Daftar Grafik ... viii

Daftar Lampiran ... x

Ringkasan Eksekutif ... xi

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 2

C. Mandat dan Peran Strategis ... 9

D. Program Reformasi Birokrasi ... 11

E. Permasalahan, Tantangan dan Peluang ... 12

F. Isu Strategis ... 16

BAB II Perencanaan Kinerja ... 18

A. Rencana Strategis ... 18

B. Program Prioritas dan Rencana Kerja Tahun 2021 ... 26

C. Program Prioritas dan Rencana Kerja Tahun 2022 ... 31

D. Perjanjian Kinerja ... 36

E. Monitoring dan Evaluasi Sasaran Program ... 40

BAB III Akuntabilitas Kinerja ... 51

A. Capaian Kinerja BKKBN ... 51

B. Realisasi Anggaran ... 150

C. Kinerja dan Capaian Lainnya ... 161

D. Evaluasi Kinerja ... 165

E. Perbaikan Perencanaan Program dan Anggaran TA 2022 ... 175

BAB IV Penutup ... 177

A. Penutup ... 177

Daftar Pustaka…. ... 180

Lampiran ... 181

(4)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi 4

Gambar 1.2 Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga dengan Sosialisasi Pencegahan Stunting bersama Mitra Kerja

17 Gambar 1.3 Dokumentasi Sinergi dalam Menyukseskan Program BANGGA

KENCANA di Provinsi Sumatera Selatan 17

Gambar 1.4 Dokumentasi Alih Fungsi Administrasi ke Jabatan Fungsional 17 Gambar 2.1 Peningkatan Advokasi dan KIE Program BANGGA KENCANA

melalui berbagai Media Massa 23

Gambar 2.2 Website Kampung KB 46

Gambar 2.3 Sistem Informasi Peringatan Dini Pengendalian Penduduk 47

Gambar 2.4 Tampilan Aplikasi Stokku pada Smartphone 49

Gambar 2.5 Tampilan Aplikasi MIM Tools pada Laptop 50

Gambar 3.1 Dokumentasi Kegiatan Program BANGGA KENCANA 54 Gambar 3.2 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi dan KIE BANGGA KENCANA

melalui Media dan Petugas kepada Masyarakat 113

Gambar 3.3 Skema Kinerja PKB di masa Pandemi 116

Gambar 3.4 Sekolah Siaga Kependudukan 161

Gambar 3.5 Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam rangka

Percepatan Penurunan Stunting 162

Gambar 3.6 Sertifikat Akreditasi Tahun 2018-2020 163

Gambar 3.7 Sertifikat Akreditasi Tahun 2021-2023 164

Gamabr 3.8 Gambar Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik

Kategori Informatif 165

Gambar 3.9 Perjanjian Kinerja di Tingkat Kabupaten/Kota dan PKB 166 Gambar 3.10 Dashboard aplikasi E-MONEV BAPPENAS untuk

Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan per Desember 2021

169

(5)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Periode 2020-2024

20 Tabel 2.2 Proyek Prioritas Nasional Perwakilan BKKBN

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 27

Tabel 2.3 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan Target Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021

29 Tabel 2.4 Sasaran Strategis, Sasaran Program dan Indikator Kinerja

Program Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021

30 Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2022 32

Tabel 2.6 Rencana Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2022 34

Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2021 Sebelum Perubahan 37

Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2021 Setelah Perubahan (refocusing) 39 Tabel 3.1 Pencapaian Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49 tahun)

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 51

Tabel 3.2 Angka Partisipasi Sekolah menurut Umur Tahun 2019 dan 2020 56 Tabel 3.3 Pencapaian Pemakaian Kontrasepsi Cara Modern (mCPR)

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 57

Tabel 3.4 Pencapaian Persentase Kebutuhan Ber-KB yang Tidak Terpenuhi

(unmeetneed) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 59 Tabel 3.5 Pencapaian Angka Kelahiran Remaja Umur 15-19 Tahun

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 63

Tabel 3.6 Pencapaian Angka Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga)

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 66

Tabel 3.7 Pencapaian Median Usia Kawin Pertama Perempuan Umur

15-49 Tahun Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 71 Tabel 3.8 Target RENSTRA bidang Pengendalian Penduduk

Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024 75 Tabel 3.9 Pencapaian Cakupan Penyusunan GDPK 5 Pilar Kabupaten/Kota

Di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 76

Tabel 3.10 Pencapaian Cakupan Rumah Data Kependudukan Paripurna yang

Terbentuk di Kampung KB Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 79 Tabel 3.11 Pencapaian Kelompok Kerja BANGGA KENCANA Provinsi dan

Kab/Kota yang Efektif di Provinsi SUMSEL tahun 2021 81

(6)

v

Tabel 3.12 Pencapaian Cakupan Implementasi Kerjasama

Pendidikan Kependudukan di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021

83 Tabel 3.13 Capaian Persentase Pemerintah Daerah yang melaksanakan

Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021

86 Tabel 3.14 Cakupan Pemerintah Daerah yang Melaksanakan Sistem

Peringatan Dini Pengendalian Penduduk 86

Tabel 3.15 Capaian Persentase Kampung KB yang Melaksanakan Penanganan Terpadu Isu Kependudukan di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021

88 Tabel 3.16 Target RENSTRA bidang Keluarga Berencana dan

Kesehatan Reproduksi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024

89 Tabel 3.17 Capaian Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang Siap Melayani

KB MKJP di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 90 Tabel 3.18 Pencapaian Indeks Informasi Metode KB (Method Information

Index/MII) Provinsi Sumatera Selatan 93

Tabel 3.19 Persentase Kesertaan KB di Kabupaten/Kota dengan Kesertaan

Rendah di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 95 Tabel 3.20 Persentase Kehamilan yang Tidak Diinginkan di Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2021 98

Tabel 3.21 Persentase Pelayanan KB Pasca Persalinan di Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2021 100

Tabel 3.22 Target RENSTRA Bidang KSPK Perwakilan BKKBN

Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024 101

Tabel 3.23 Pencapaian Persentase Keluarga yang Melaksanakan

Pengasuhan dan Pendampingan Pembentukan Karakter 103 Tabel 3.24 Pencapaian Jumlah PIK Remaja dan BKR yang Mendapatkan

Fasilitasi dan Pembinaan Genre Tahun 2021 104

Tabel 3.25 Pencapaian Kelompok BKL yang Melaksanakan 7 (Tujuh) Dimensi Lansia Tangguh dan Pendampingan Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia Tahun 2021

106

Tabel 3.26 Pencapaian Keluarga yang Mengakses PPKS 107

Tabel 3.27 Target RENSTRA Bidang ADPIN Perwakilan BKKBN

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024 119

Tabel 3.28 Persentase Stakeholders/Pemangku Kepentingan dan Mitra Kerja yang Berperan serta Aktif dalam Pengelolaan Program

BANGGA KENCANA

110 Tabel 3.29 Persentase Masyarakat yang Terjangkau Program

BANGGA KENCANA Tahun 2021 111

Tabel 3.30 Persentase Penyuluh KB yang Berkinerja Baik Tahun 2021 114 Tabel 3.31 Pencapaian Pengelolan Sistem Informasi Keluarga (SIGA) 2021 118

(7)

vi

Tabel 3.32 Persentase Cakupan Perangkat dan Jaringan Sistem

Teknologi dan Informasi di Tk. Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2021

119 Tabel 3.33 Capaian SDM (Eksternal dan Internal) yang Mendapatkan

Diklat Program Bangga Kencana pada Tahun 2021 121 Tabel 3.34 Persentase PKB/PLKB yang Lulus Diklat dengan Kategori

Sangat Baik 123

Tabel 3.35 Capaian Peserta Pelatihan dan Refreshing dalam rangka

Percepatan Penurunan Stunting pada tahun 2021 127 Tabel 3.36 Capaian PKB/PLKB yang Lulus Diklat dengan Kategori

Sangat Baik 128

Tabel 3.37 Capaian Kegiatan Penelitian dan Pengembangan pada

Tahun 2021 130

Tabel 3.38 Capaian Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Program

Bangga Kencana yang Dipresentikan secara Oral Tahun 2021 131 Tabel 3.39 Capaian KTI Hasil Penelitian Program Bangga Kencana yang

Diterbitkan di Jurnal Ilmiah Terindeks Global Bereputasi Tahun 2021

132 Tabel 3.40 Capaian KTI Hasil Penelitian Program Bangga Kencana yang

Diterbitkan di Jurnal Ilmiah Terakreditasi Nasional 133 Tabel 3.41 Rincian Target Pro PN Keluarga yang Memiliki Baduta

Terpapar 1000 HPK Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 134 Tabel 3.42 Pencapaian Terlaksananya Pro PN Keluarga yang Memiliki Baduta

Terpapar 1000 HPK Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 135 Tabel 3.43 Kegiatan-kegiatan Pro PN Keluarga yang Memiliki Baduta

Terpapar 1000 HPK Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 136 Tabel 3.44 Rincian Target Pro PN Bina Keluarga Lansia Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2021 136

Tabel 3.45 Pencapaian Terlaksananya Penyiapan Kehidupan Berkeluarga

Bagi Remaja Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020 137 Tabel 3.46 Target Output Pro PN PKBR per Kabupaten/Kota Tahun 2021 138 Tabel 3.47 Pencapaian Output Pro PN PKBR Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2021 139

Tabel 3.48 Pencapaian Output Pro PN Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 143

Tabel 3.49 Update Data Kelompok UPPKA dan Anggaran Periode

Tahun 2019-2021 144

Tabel 3.50 Pencapaian Terlaksananya Pro PN Rumah Data Kependudukan Paripurna yang Difasilitasi di Kampung KB Percontohan

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021

146 Tabel 3.51 Pencapaian Terlaksananya Pro PN Pemenuhan Kebutuhan Alat

Dan Obat Kontrasepsi (Alokon) di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021

148

(8)

vii

Tabel 3.52 Realisasi Penyerapan Anggaran Tahun 2021 150

Tabel 3.53 Komposisi Realisasi Anggaran Per Belanja Tahun 2021 151 Tabel 3.54 Realisasi Anggaran dan Realisasi Capaian Target per Indikator

Kinerja Utama (IKU) Tahun 2021 152

Tabel 3.55 Realisasi Anggaran Per Kegiatan 155

Tabel 3.56 Capaian Output Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan

Tahun Anggaran 2021 159

Tabel 3.57 Capaian Evaluasi Penilaian ZI WBK Perwakilan BKKBN

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 172

Tabel 3.58 Evaluasi SAKIP Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2020-2021 174

(9)

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 7 Grafik 1.2 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan 7

Grafik 1.3 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Golongan 7

Grafik 1.4 Sebaran Penyuluh Keluarga Berencana di Sumatera Selatan 8 Grafik 3.1 Pencapaian Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS

(15-49 Tahun) Provinsi Sumatera Selatan Periode 2019-2021 52 Grafik 3.2 Perbandingan Capaian TFR Sumatera Selatan Terhadap Capaian

TFR Nasional Periode 2018-2020 54

Grafik 3.3 Angka Kematian Anak di Provinsi Suamtera Selatan

Tahun 2002-2012 56

Grafik 3.4 Pencapaian Pemakaian Kontrasepsi Cara Modern (mCPR) pada Pasangan Usia Subur di Provinsi Sumatera Selatan Periode

2019-2021 57

Grafik 3.5 Pencapaian Unmeetneed di Provinsi Sumatera Selatan

Periode 2019-2021 60

Grafik 3.6 Perbandingan Pencapaian Unmeetneed Provinsi Sumatera

Selatan dan Nasional Periode 2019-2021 61

Grafik 3.7 Pencapaian Angka Kelahiran Remaja Umur 15-19 Tahun

(ASFR) Provinsi Sumatera Selatan Periode 2019-2021 64 Grafik 3.8 Perbandingan ASFR Remaja Usia 15-19 Tahun Sumatera

Selatan Terhadap Capaian ASFR Nasional Periode 2019-2021 64 Grafik 3.9 Perbandingan Realisasi dan Capaian iBangga Tahun 2020-2021 67 Grafik 3.10 Trend Capaian iBangga terhadap Target RENSTRA 2024 67 Grafik 3.11 Perbandingan Capaian iBangga Provinsi Sumatera Selatan

Terhadap Capaian dan Target Nasional Tahun 2021 68 Grafik 3.12 Pencapaian MUKP Provinsi Sumatera Selatan Periode

Tahun 2019-2021 71

Grafik 3.13 Pencapaian MUKP Provinsi Sumatera Selatan 72

Grafik 3.14 Capaian MUKP Provinsi Sumatera Selatan Terhadap Capaian

Dan Target Nasional Tahun 2021 73

Grafik 3.15 Capaian Realisasi Dokumen GDPK 5 Pilar Kabupaten/Kota 77 Grafik 3.16 Capaian Realisasi Rumah DataKu Klasifikasi Paripurna

Di Kampung KB 79

Grafik 3.17 Cakupan Pokja Kampung KB dan Pokja Kependudukan

Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota 82

Grafik 3.18 Capaian Cakupan Implementasi Kerjasama Pendidikan Kependudukan di Provinsi Sumatera Selatan antara Tahun 2019-2021 dibandingkan dengan Target RENSTRA Program Bangga Kencana 2020-2024

83 Grafik 3.19 Capaian Cakupan Implementasi Kerjasama Pendidikan

Kependudukan Jalur Formal, Non Formal dan Informal

Di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2021 84

Grafik 3.20 Capaian Persentase Kampung KB yang Melaksanakan

Penanganan Terpadu Isu Kependudukan Tahun 2021 88 Grafik 3.21 Capaian Persentase Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang

Siap Melayani KB MKJP 91

(10)

ix

Grafik 3.22 Perbandingan Persentase Jumlah Kesertaan KB

Sumatera Selatan Periode 2022 94

Grafik 3.23 Persentase Pelayanan KB Pasca Persalinan di

Provinsi Sumatera Selatan antara Tahun 2019-2021 dibandingkan

Dengan Target RENSTRA Program Bangga Kencana 2020-2024 100 Grafik 3.24 Pencapaian Jumlah PIK Remaja dan BKR yang Mendapatkan

Fasilitasi dan Pembinaan GenRe Periode Tahun 2019-2021 104 Grafik 3.25 Persentase Masyarakat yang Terjangkau Program Bangga

Kencana Capaian Provinsi Terhadap Nasional 113

Grafik 3.26 Capaian Realisasi Pengelolaan SIGA Tahun 2020-2021 118 Grafik 3.27 Capaian Persentase Cakupan Perangkat dan Jaringan Sistem

Teknologi dan Informasi di Tk. Provinsi dan Kab/Kota

Tahun 2019-2021 119

Grafik 3.28 Perbandingan Capaian SDM (Eksternal dan Internal) yang

Mendapatkan Diklat Program Bangga Kencana Tahun 2020-2021 122 Grafik 3.29 Perbandingan Capaian PKB/PLKB yang Lulus Diklat

Dengan Kategori Sangat Baik Tahun 2019-2021 123

Grafik 3.30 Perbandingan Capaian PKB/PLKB yang Lulus Diklat dengan

Kategori Sangat Baik dengan Target RENSTRA 2024 124 Grafik 3.31 Perbandingan Realisasi dan Capaian Penelitian Tahun 2020-2021 130 Grafik 3.32 Pencapaian Output Pro PN PKBR Periode Tahun 2019-2021 140 Grafik 3.33 Jumlah Kelompok UPPKA Periode Tahun 2019-2021 144 Grafik 3.34 Anggaran Subbid PEK Periode Tahun 2019-2021 144 Grafik 3.35 Capaian Realisasi Rumah DataKu Paripurna di Kampung KB

Percontohan 146

Grafik 3.36 Komposisi Alokasi dan Realisasi Anggaran BKKBN per Jenis

Belanja Tahun 2021 151

Grafik 3.37 Trend Pencapaian Realisasi Anggaran BKKBN Tahun 2019-2021 152 Grafik 3.38 Nilai SMART Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 158 Grafik 3.39 Dashboard Aplikasi SMART Kemenkeu untuk Perwakilan

BKKBN Provinsi Sumatera Selatan per Desember 2021 169

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Pohon Kinerja Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2021 181

Lampiran 1.2 Tabel PPM-PA 2021 (Absolut) 182

Lampiran 1.3 Tabel PPM-PA 2021 (Persentase) 183

Lampiran 1.4 Tabel PPM-PB 2021 (Absolut) 184

Lampiran 1.5 Tabel PPM-PB 2021 (Persentase) 185

(12)

xi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai amanat Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dalam Renstra BKKBN 2020 – 2024 telah ditetapkan visi BKKBN yaitu “Terwujudnya keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong”. Berdasarkan Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020 – 2024 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2021, maka untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan 6 (enam) Indikator Kinerja Sasaran Strategis yaitu: (1). Menurunnya angka kelahiran total (TFR); (2).

Meningkatnya prevalensi kontrasepsi modern (mCPR); (3). Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmetneed); (4) Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun; (5) Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) dan (6) Meningkatnya Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) umur 25-49 tahun.

Lebih lanjut, penjabaran tugas dan fungsi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dibagi ke dalam 4 (empat) besaran program, seperti yang tertuang dalam Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020 – 2024, yaitu: (1). Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga; (2). Program Dukungan Manajemen, dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya; (3) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN; dan (4) Program Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan serta Kerjasama Internasional. Penilaian terhadap kinerja tersebut diukur dengan pencapian seluruh Indikator Kinerja Utama (IKU). Secara keseluruhan, pada tahun 2021 telah ditetapkan enam sasaran kinerja strategis dengan enam indikator kinerja sasaran strategis dan tujuh sasaran kinerja program dengan sembilan indikator kinerja sasaran program.

Dalam 13 sasaran kinerja strategis dan sasaran kinerja program tersebut, 6 (enam) diantaranya merupakan Proyek Prioritas Bidang yang mendukung Prioritas Nasional (Pro-PN), yaitu:

1) Keluarga dengan baduta yang mendapatkan fasilitasi pembinaan 1000 HPK;

2) PIK Remaja dan BKR yang mendapat fasiltiasi dan pembinaan edukasi Kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja putri sebagai calon ibu;

(13)

xii

(3) Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi dan pembinaan pelayanan ramah lansia;

(4) Kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga;

(5) Rumah data kependudukan paripurna yang difasilitasi di kampung KB percontohan;

(6) Faskes yang terpenuhi ketersediaan alat/obat kontrasepsi (alokon). Masing- masing proyek prioritas tersebut memiliki satu indikator kinerja yang harus dicapai dan menjadi target Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021.

Pengukuran pencapaian kinerja dalam laporan ini dikategorikan berdasarkan persentase capaiannya dibandingkan target yang dibagi menjadi empat jenjang yaitu kategori sangat baik apabila capaiannya lebih tinggi atau sama dengan 90 persen, kategori baik apabila capaiannya antara 80-89 persen, kategori cukup apabila capaiannya antara 70-79 persen, dan kategori kurang apabila capaiannya kurang dari 79 persen. Secara garis besar hasil capaian kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan tahun 2021 menunjukan bahwa dari enam indikator kinerja sasaran strategis terdapat lima indikator dengan status capaian sangat baik, yaitu Angka kelahiran total (TFR), Angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPR), Persentase angka kelahiran remaja umur 15 – 19 tahun (ASFR), Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) dan Median Usia Kawin Pertama (MUKP) dengan pencapaian di atas 90 persen.

Kemudian, satu indikator status capaian kurang dengan pencapaian di bawah 79 persen yaitu Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need).

Apabila dilihat dari capaian program, maka dari 15 Indikator Kinerja Utama terdapat 12 indikator yang mendapat kategori sangat baik, dan tiga indikator dengan kategori kurang. Untuk Sasaran Kinerja Pro PN yang mendapatkan capaian tertinggi adalah jumlah faskes yang mendapat pemenuhan ketersediaan Alokon dengan capaian 101,8%.

Dukungan anggaran tahun 2021 untuk pelaksanaan Program Bangga Kencana di Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana yang tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp 121.112.974.000,-. Adapun total anggaran

(14)

xiii

yang direfocusing selama tahun 2021 sebanyak 5 (lima) kali dengan jumlah Rp 8.029.713.000,- sehingga pagu tahun anggaran 2021 menjadi Rp 113.083.261.000,-.

Realisasi penyerapan anggaran tahun 2021 untuk semua jenis belanja sebesar Rp 110.344.098.824,- atau mencapai 97,58%. Selain itu terdapat dana realokasi di bulan September 2021 sebesar Rp 3.635.574.000,- untuk kegiatan percepatan penurunan stunting, berupa pelatihan fasilitator penyuluh KB, orientasi kader TPK dan percepatan realisasi pemberian paket data bagi TPK tingkat desa. Selanjutnya, untuk DAK Fisik Sub- Bidang KB di 17 Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Selatan mendapat alokasi sebesar Rp 18.231.655.000,- dan untuk BOKB mendapat alokasi sebesar Rp 67.030.477.000,-.

Guna mencapai tujuan organisasi selain melalui pencapaian program di lini lapangan, perlu juga pencapaian kinerja manajerial organisasi secara internal seperti melakukan pengelolaan reformasi birokrasi, pengelolaan anggaran yang akuntabel, penyempurnaan pengelolaan kinerja, meningkatkan pengelolaan barang dan jasa serta Barang Milik Negara (BMN), peningkatan pengelolaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan penerapan ZI WBK. Selanjutnya, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan juga mendapatkan beberapa penghargaan dan melakukan beberapa inovasi kegiatan, yaitu sebanyak 3 (tiga) Sekolah Siaga Kependudukan mendapatkan nominasi SSK Paripurna Terbaik tingkat Nasional, Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama dengan 7 (tujuh) Perguruan Tinggi di Provinsi Sumatera Selatan terkait Mahasiswa Peduli Stunting, Bidang Latbang mendapat akreditasi dengan predikat A, penghargaan keterbukaan informasi publik tahun 2021 dengan nilai 97,06.

Perbaikan di masa yang akan datang, dari sisi pelaksanaaan program kegiatan diperlukan penajaman fokus sasaran terutama pada kegiatan–kegiatan yang mendukung perbaikan dua indikator yang belum tercapai pada tahun 2021 dengan tidak melupakan kegiatan–kegiatan yang mendukung indikator lainnya. Diperlukan inisiasi inovasi–inovasi strategis pada setiap kegiatan sehingga apa yang dilakukan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan di masa yang akan datang tidak hanya mengejar target semata tetapi juga menciptakan inovasi–inovasi yang mempermudah dan memperbaiki pelayanan publik bagi masyarakat. Disisi pelaksanaan anggaran, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan bedah anggaran pada seluruh bidang termasuk juga melakukan pendampingan atau desk review untuk 17

(15)

xiv

Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka pengalokasian DAK Subbidang KB dan BOKB sehingga anggaran pada tahun 2021 dapat sesuai dengan kebutuhan untuk menghasilkan output yang lebih efektif dan efisien.

(16)
(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) merupakan salah satu program dasar untuk membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan SDM sangat penting karena SDM lah yang nantinya mampu menjadi motor penggerak bagi kemajuan suatu bangsa. Pelaksanaan Program Bangga Kencana sepanjang tahun 2021 cukup banyak menghadapi tantangan. Memasuki Tahun kedua pandemi covid-19 di Indonesia sangat mempengaruhi segala aspek program pembangunan nasional, termasuk pelaksanaan program Bangga Kencana. Upaya penggerakkan keluarga berencana tidak dapat berjalan maksimal, selain itu banyak kegiatan-kegiatan yang juga tidak dapat dilaksanakan secara optimal, bahkan tertunda pelaksanaannya dikarenakan pandemi yang masih terus berlangsung sampai dengan akhir tahun 2021. Meskipun demikian, segenap usaha telah dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan untuk mendukung tercapainya sasaran kinerja Program Bangga Kencana yang dilaksanakan secara beriringan dengan upaya peningkatan kualitas penduduk dalam rangka menghadapi tantangan Bonus Demografi.

Pertanggung jawaban atas keberhasilan capaian kinerja, hambatan dan kendala dalam pelaksanaan program dan anggaran kegiatan disampaikan setiap tahunnya kedalam Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka Perwakilan Sumatera Selatan menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja Tahun 2021 berdasarkan atas pencapaian yang disesuaikan dengan penggunaan anggaran yang telah ditetapkan.

(18)

2

Tujuan disampaikannya laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) selain sebagai wujud pertanggungjawaban atas keberhasilan capaian kinerja pada tahun evaluasi kegiatan, kendala/permasalahan serta peluang pada program bangga kencana di Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan juga menjadi salah satu wujud sebuah birokrasi yang berintegritas, dimana birokrasi menjadi faktor penentu keberhasilan keseluruhan agenda pemerintahan, dalam kerangka upaya merealisasikan sebuah tata pemeritahan yang baik (good governance), sehingga sejumlah komponen penting menentukan sebuah tata kelola pemerintah yang baik yaitu penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas dan integritas yang memenuhi karakteristik tata pemerintahan yang reformasi birokrasi yang disertai rencana tindak (action) yang jelas serta implementasi secara konkrit dan konsekuen untuk dilaksnakan secara komprehensif dalam seluruh aspeknya.

B. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi

Dalam rangka memastikan pengelolaan Reformasi Birokrasi yang efektif, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 yang terbagi dalam tiga periode Road Map Reformasi Birokrasi Nasional, yaitu Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2014, 2015-2019, dan 2020-2024 dimana Reformasi Birokrasi ini mendorong setiap kementerian/lembaga/pemerintah daerah agar manfaat keberadaannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Di tengah tuntutan masyarakat yang semakin tinggi, Reformasi Birokrasi mendesak kementerian/lembaga/pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Perubahan mindset dan culture set harus terus didorong agar birokrasi mampu menunjukkan performa/kinerjanya menuju visi Indonesia Maju.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nomor 72/PER/B5/2011 sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Kepala BKKBN Nomor 273/PER/B5/2014 dan kembali diubah menjadi peraturan BKKBN Nomor 11 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

(19)

3

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi, tugas Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan adalah melaksanakan upaya pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana di Provinsi Sumatera Selatan yang mana Fungsi Perwakilan BKKBN Provinsi adalah :

1. Pembinaan pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;

2. Pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;

3. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;

4. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, penggerakan hubungan antar lembaga, binalini lapangan serta pengelolaan data dan informasi dibidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;

5. Pelaksanaan tugas umum;

6. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;

7. Pembinaan dan fasilitasi terbentuknya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota.

Berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011 Tanggal 09 Mei 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi, adalah Perwakilan BKKBN Provinsi Tipe A.

(20)

4

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang disusun berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011 Tanggal 09 Mei 2011, belum selaras dengan Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Arahan Presiden dalam Restrukturisasi Organisasi, dimana pada bulan Oktober 2020, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan turut serta menjadi unit kerja yang telah menyelesaikan penyederhanaan birokrasi, dimana pejabat administrator dan pengawas telah dialihkan ke jabatan fungsional. Dengan pengalihan jabatan tersebut diharapkan ada cara kerja yang baru dengan mengutamakan kecepatan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat serta kualitas pelayanan kepada mitra kerja dan masyarakat semakin meningkat.

Organisasi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011 Tanggal 09 Mei 2011 merupakan Provinsi Tipe A, dimana dalam menjalankan tugasnya Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Sumatera Selatan didukung oleh beberapa bidang

(21)

5 yang terdiri dari :

1. Bidang Sekretariat

Melaksanakan koordinasi kegiatan, pembinaan dan memberikan dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, dengan membawahi 5 sub bagian yaitu:

a. Sub Bagian Perencanaan;

b. Sub Bagian Umum dan Humas;

c. Sub Bagian Keuangan dan BMN; dan d. Sub Bagian Kepegawaian dan Hukum

2. Bidang Pengendalian Penduduk

Melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk, dengan membawahi 3 sub bidang yaitu :

a. Sub Bidang Analisa Dampak Kependudukan;

b. Sub Bidang Penyusunan Parameter Kependudukan; dan c. Sub Bidang Kerjasama Pendidikan Kependudukan

3. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

Melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, dengan membawahi 3 sub bidang yaitu :

a. Sub Bidang Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah dan Swasta;

b. Sub Bidang Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus; dan c. Sub Bidang kesehatan Reproduksi

4. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga

Melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, dengan membawahi 3 sub bidang yaitu:

a. Sub Bidang Bina Keluarga Balita, Anak, dan Ketahanan Keluarga Lansia;

(22)

6

b. Sub Bidang Bina Ketahanan Remaja; dan c. Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.

5. Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN)

Melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi, dengan membawahi 3 sub bidang yaitu :

a. Sub Bidang Advokasi dan KIE;

b. Sub Bidang Data dan Informasi; dan

c. Sub Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Bina Lini Lapangan 6. Bidang Pelatihan, Pengembangan dan Penelitian

Melaksanakan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan dengan membawahi 3 sub bidang yaitu :

a. Sub Bidang Tata Operasional;

b. Sub Bidang Program dan Kerjasama; dan c. Sub Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi

Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi serta kinerja di Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan didukung sebanyak 510 Pegawai dengan rincian: 88 pegawai yang berlokasi di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dan 422 Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) yang berlokasi di 17 kabupaten/kota, dengan karakteristik sebagai berikut:

(23)

7

Grafik 1.1 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik 1.2 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Grafik 1.3 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Golongan

Karakteristik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

1

SMA

16-45-9

D-I/D-III/D-IV S1 S2

Karakteristik Pegawai Berdasarkan Golongan

Golongan IV 108

Golongan III 363

Golongan II 38

Golongan I 1

99

44 294

Karakteristik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

1

SMA

16-45-9

D-I/D-III/D-IV S1 S2

Karakteristik Pegawai Berdasarkan Golongan

Golongan IV 108

Golongan III 363

Golongan II 38

Golongan I 1

99

44

294

(24)

8

(Sumber Data:SIMSDM BKKBN,13 Januari 2022) Grafik 1.4 Sebaran Penyuluh Keluarga Berencana di Sumatera Selatan

(25)

9

C. Mandat dan Peran Strategis

Melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) tanggal 28 Januari 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyebutkan beberapa strategi terkait visi misi BKKBN, strategi pertama adalah pemanfaatan teknologi dalam penyebaran informasi yang luas melalui sosial media sehingga pesan dapat sampai ke sasaran yang diinginkan. Strategi kedua adalah sosialisasi tentang membangun ketahanan keluarga di samping sosialisasi mengenai jarak dalam jumlah kelahiran anak yang ideal, ketahanan keluarga baik bidang kesehatan, bidang ekonomi, pendidikan anak, dan kebahagiaan keluarga. Strategi ketiga, mandat Presiden kepada BKKBN menjadi ketua pelaksanaan dalam penanganan penurunan angka Stunting dengan target penurunan hingga pada tahun 2024 menjadi 14 persen dari sebelumnya sebesar 27,6 persen di 2019.

Untuk mencapai target tersebut, disusunlah Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dengan bertumpu pada 5 pilar, yaitu Komitmen Politik dan Kepemimpinan Nasional dan Daerah; Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku; Konvergensi Program Pusat, Daerah, dan Masyarakat; Ketahanan Pangan dan Gizi; serta Monitoring dan Evaluasi sehingga berkontribusi pada penurunan prevalensi Stunting.

Arahan tersebut kemudian menjadi dasar bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dalam mengambil peran strategis, sebagai berikut:

1. Kerjasama dengan stakeholder lainnya guna mendukung capaian iBangga a. Peningkatan kualitas hidup anak melalui kegiatan Proyek Prioritas Nasional

untuk penurunan Stunting pada kegiatan Promosi dan KIE 1000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu dan keluarga yang memiliki Baduta telah dilakukan terhadap 114.289 keluarga di Provinsi Sumatera Selatan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak, salah satu kegiatan yang telah dilakukan yaitu Orientasi 1000 HPK tingkat desa dengan sasaran adalah ibu hamil, ibu yang memiliki BADUTA, Bidan Desa, serta kader kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).

b. Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan gizi sebagai sarana penyiapan remaja tersebut menjadi orang tua di masa yang

(26)

10

akan datang dilakukan melalui kegiatan penguatan peran PIK Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) dalam edukasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) sebanyak 1.203 kelompok PIKR dan BKR.

Penguatan peran PIK Remaja dengan melibatkan Forum Genre Sumatera Selatan turut serta meningkatkan keberhasilan program dari, oleh dan untuk remaja. Pembinaan ketahanan remaja yang dilakukan dengan pendekatan dari sisi keluarga yang mempunyai anak remaja melalui kelompok BKR bertujuan agar terjadi kesamaan persepsi dan informasi antara orangtua dan remaja sehingga memudahkan bagi orangtua dalam mendampingi tumbuh kembang remaja.

c. Peningkatan kemandirian lansia dilakukan melalui penguatan pelayanan ramah lansia melalui tujuh dimensi lansia tangguh dan pendampingan Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi lansia. Pembinaan terhadap keluarga yang mempunyai lansia juga dilakukan terhadap 262 kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL).

d. Peningkatkan kesejahteraan keluarga dilakukan melalui kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga bagi Keluarga Akseptor KB Lestari MKJP dan Keluarga Akseptor KB Mandiri MKJP di Kampung KB Percontohan di 17 Kabupaten/Kota. Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama BPD AKU Provinsi Sumatera Selatan menggerakkan ekonomi keluarga dengan berbagai macam upaya antara lain pembinaan, sosialisasi maupun menjembatani antara anggota UPPKA dengan dinas atau mitra lainnya.

2. Untuk mendorong Pencapaian Median Usia Kawin Pertama (MUKP):

a. Penyebarluasan materi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja, termasuk tentang pencegahan Stunting melalui kegiatan PIK-R dan kelompok BKR serta melalui konten edukasi yang di share di media sosial.

b. Promosi Program Genre yang meliputi penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja dan pendewasaan usia kawin pertama dilakukan pada sasaran kelompok PIK Remaja, kelompok BKR, serta masyarakat yang peduli remaja baik secara langsung maupun dengan memanfaatkan jejaring media sosial.

c. Kerjasama lintas sektor dengan melibatkan stakeholder dan mitra kerja dalam upaya pembinaan ketahanan remaja baik dengan instansi

(27)

11

pemerintahan, organisasi kepemudaan, maupun lembaga sosial yang peduli remaja.

d. Promosi dan KIE tentang isu Bangga Kencana terutama tentang kependudukan di berbagai media dengan melibatkan stakeholder dan mitra kerja.

D. Program Reformasi Birokrasi

Program Reformasi Birokrasi berjalan berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi (GDRB) 2010- 2025, program Reformasi Birokrasi (RB) pada tahun 2021 memasuki periode ke 4 roadmap RB. Yang telah diundangkan melalui Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 tahun 2020 tentang Roadmap RB BKKBN tahun 2020 - 2024.

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan merupakan tantangan berat dalam rangka mewujudkan unit kerja birokrasi bersih, akuntabel dan kapabel, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, profesional serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dalam pelaksanaannya, Reformasi Birokrasi di Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan mengacu pada pelaksanaan pembangunan Wilayah Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, melalui 6 (enam) area perubahan yaitu:

1. Manajemen Perubahan;

2. Penataan Tata Laksana;

3. Penataan Manajemen SDM;

4. Penguatan Akuntabilitas;

5. Penguatan Pengawasan; dan 6. Peningkatan Pelayanan Publik.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dalam program reformasi birokrasi antara lain secara lengkap dijelaskan pada BAB III Akuntabilitas Kinerja.

(28)

12

E. Permasalahan, Tantangan, dan Peluang

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan juga menghadapi permasalahan dan tantangan karena adanya perubahan lingkungan strategis. Permasalahan terbesar pada tahun 2021 adalah kondisi di masa Pandemi COVID-19 yang menyebabkan terjadi perubahan pada strategi pencapaian target baik kinerja maupun anggaran.

E.1 Permasalahan dan Tantangan

Permasalahan dan Tantangan dalam Pelaksanaan Program

1) Terjadinya kekosongan penyuluh Keluarga Berencana di Kecamatan dalam menjalankan Program Bangga Kencana;

2) Masih rendahnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola dalam mengelola Program Bangga Kencana;

3) Mekanisme operasional pembinaan dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dari provinsi ke kabupaten/kota hingga lini lapangan belum optimal;

4) Terbatasnya dukungan APBD dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana di Kabupaten/Kota;

5) Anggaran Program Bangga Kencana yang berasal dari APBN belum secara optimal menyentuh seluruh kegiatan Program Bangga Kencana sampai dengan tingkat lini lapangan dan belum adanya kepastian regulasi pengelolaan anggaran dari provinsi sampai dengan di kabupaten/kota;

6) Belum optimalnya pemanfaatan data sebagai data basis dalam merancang program dan anggaran;

7) Belum semua Pemerintah Kabupaten/Kota memasukkan Program Bangga Kencana dalam RPJMD;

8) Masih rendahnya capaian penyusunan GDPK 5 pilar di Kabupaten/Kota;

9) Belum optimalnya pemanfaatan sarana prasarana yang bersumber dari DAK Sub Bidang KB;

10) Kurang optimalnya pelaksanaan pelatihan dan beberapa kegiatan monitoring evaluasi selama Pandemi COVID-19 dikarenakan evaluasi dan pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui metode virtual meeting atau daring, sehingga mengakibatkan banyak keterbatasan seperti: tidak adanya

(29)

13

kunjungan langsung/observasi lapangan untuk melihat implementasi program di lapangan, terbatasnya diskusi intensif yang lancar dikarenakan perbedaan kualitas jaringan dan kondisi geografis daerah yang berbeda- beda;

11) Kondisi sarana dan prasarana di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan yang kurang memadai;

12) Besarnya jumlah penduduk usia remaja serta pengaruh media yang mendorong menurunnya rata-rata usia kawin bagi wanita. Hal ini akan mendorong meningkat nya angka kelahiran dan angka kematian ibu;

13) Meningkatnya keinginan pada keluarga muda memiliki anak lebih dari dua orang, sebagai bentuk nilai baru bagi keluarga muda;

14) Masih terjadi nikah usia remaja di wilayah pelosok;

15) Masih kurangnya penyebarluasan informasi tentang program remaja terutama di Kampung Keluarga Berkualitas;

16) Masih tingginya angka stunting di Provinsi Sumatera Selatan menjadi tantangan dalam percepatan program penurunan stunting sebagaimana yang diamanatkan Presiden;

17) Masih lemahnya koordinasi antara Bappeda dan Badan Keuangan Daerah bersama dengan OPDKB kabupaten/kota dalam pemanfaatan DAK;

18) Kebijakan refocusing anggaran yang tidak diikuti kebijakan rasionalisasi target kinerja bagi kabupaten/kota.

Permasalahan dan Tantangan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi tahun 2021, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan belum dapat menunjukkan peningkatan nilai Reformasi Birokrasi yang signifikan dikarenakan masih ada 4 area perubahan yang masih perlu peningkatan yaitu area manajemen perubahan, area penataan tata laksana, penguatan pengawasan dan peningkatan pelayanan publik.

Adapun tantangan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagai berikut:

1. Belum adanya Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan.

2. Adanya penyesuaian kebijakan di masa pandemi yang mengakibatkan

(30)

14

perubahan perencanaan dalam kegiatan di Tahun 2021.

3. Adanya pengalihan melalui penyetaraan dalam jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional.

4. Adanya demotivasi pada beberapa pengelola program sehingga mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan.

5. Adanya perubahan kebijakan melalui penataan dan penempatan fungsional auditor serta fungsional peneliti yang beralih ke instatnsi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

6. Belum adanya penyesuaian penghasilan bagi para pegawai yang dialihkan dari jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional.

7. Belum ditindaklanjutinya Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pendayagunaan Tenaga Penyuluh Keluarga Berencana.

8. Pandemi Covid-19 yang menjadi permasalahan umum dan menjadi salah satu hambatan dalam menjalankan program BANGGA KENCANA baik di Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan maupun di Lapangan.

Penyuluh KB tidak menaati aturan masuk kerja dalam menjalankan Program Bangga Kencana.

E.2 Peluang

Langkah-langkah strategis Pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas birokrasi adalah dengan mewujudkan restrukturisasi komposisi ASN adalah agar struktur aparatur benar-benar didominasi oleh jabatan fungsional teknis berkeahlian sebagaimana visi Indonesia Maju. Proporsi ASN saat ini dinilai belum berimbang, dimana proporsi ASN masih didominasi oleh jabatan pelaksana yang bersifat administratif.

Penyederhanaan birokrasi menjadi dua level eselon dan peralihan jabatan struktural menjadi fungsional masuk dalam lima prioritas kerja Presiden dan Wakil Presiden. Penyederhanaan birokrasi mempunyai beberapa tujuan pokok.

Pertama, agar birokrasi lebih dinamis. Kedua, demi percepatan sistem kerja.

Ketiga, agar fokus kepada pekerjaan fungsional. Keempat, untuk mendorong efektivitas dan efisiensi kinerja agar lebih optimal. Dan kelima dalam rangka mewujudkan profesionalitas ASN.

(31)

15

Penyederhanaan struktur birokrasi diperlukan untuk membangun mesin birokrasi yang lebih dinamis dan profesional. Selain meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mendukung kinerja pelayanan pemerintah kepada publik, baik di instansi pusat maupun daerah. Adapun kriteria pejabat struktural yang dialihkan adalah yang mempunyai tugas dan fungsi jabatan yang berkaitan dengan pelayanan teknis fungsional serta berbasis keahlian tertentu.

a. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukandan Pembangunan Keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diberi mandat untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan program Keluarga Berencana Nasional. Dalam melaksanakan tugasnya, BKKBN mempunyai fungsi dalam perumusan kebijakan nasional, penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), pelaksanaan advokasi, penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi, serta pembinaan;

b. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur pembagian kewenangan untuk pelaksanaan program Pengendalian Penduduk;

c. Komitmen pemerintah yang semakin tinggi terhadap Program Bangga Kencana yang ditunjukkan dengan dijadikannya revitalisasi program Keluarga Berencana menjadi bagian dari prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024;

d. Komitmen mitra kerja dalam mendukung kebijakan Program Bangga Kencana sangat tinggi;

e. Program Kampung Keluarga Berkualitas yang terintegritas dengan program pembangunan lainnya;

f. Tersedianya alokasi DAK fisik dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) sebagai pendukung peningkatan Program Bangga Kencana di kabupaten/kota;

g. Revisi UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dengan usia kawin pertama bagi perempuan adalah 16 tahun menjadi UU No. 16 tahun 2019 dimana usia kawin pertama bagi perempuan ditingkatkan menjadi 19

(32)

16 tahun;

h. Kerjasama dan koordinasi lintas sektor bersama mitra terkait lebih intens sehingga mempermudah pelaksanaan program BANGGA KENCANA di Provinsi Sumatera Selatan.

F. Isu Strategis

Isu Strategis Pada Masa Pandemi COVID-19

Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan berupaya meningkatkan akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang beroerientasi kepada hasil (result-oriented government) melalui pelaksanaan evaluasi atas implementasi SAKIP.

1. Peningkatan Akses dan Pelayanan KB, khususnya selama masa Pandemi COVID-19 melalui inovasi-inovasi pelayanan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menghindari kerumunan).

2. Penguatan regulasi, kelembagaan serta data dan informasi, antara lain melalui bimbingan teknis kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB di kabupaten/kota dalam menyelenggarakan urusan pengedalian penduduk dan keluarga berencana, melakukan koordinasi terpadu kerjasama lintas sektor (lintas dinas/badan) terkait perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan program Bangga Kencana dengan mengikuti kondisi di masa Pandemi COVID- 19 yaitu secara langsung dengan memperhatikan 5M atau secara daring atau online.

3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Program Prioritas Nasional (ProPN dalam rangka program percepatan penurunan stunting, Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di masa pandemi Covid-19 melalui kegiatan secara daring dan luring dengan tetap memperhatikan 5M.

4. Peningkatan dan penguatan kapasitas SDM Aparatur dan Tenaga Program tingkat provinsi dan kabupaten/kota secara daring dan luring dengan tetap memperhatikan 5M.

5. Peningkatan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi dan HIV AIDS khususnya didaerah tertinggal, terpencil ddan perbatasan sebagai upaya penurunan

(33)

17 angka pernikahan muda dan perceraian.

6. Adanya penyederhanaan birokrasi, melalui restrukturisasi organisasi yang mengutamakan kecepatan, keahlian dan profesionalisme seorang aparatur.

7. Perubahan kebijakan melalui mandatory Kemenpan RB melalui Reformasi Birokrasi.

Gambar 1.2 Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga dengan Sosialisasi Pencegahan Stunting bersama mitra kerja

Gambar 1.3 Dokumentasi sinergi dalam menyukseskan Program Bangga Kencana di Provinsi Sumatera Selatan

Gambar 1.4 Dokumentasi Alih Fungsi Jabatan Administrasi ke Jabatan Fungsional

(34)
(35)

18

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Dalam rangka mewujudkan tercapainya sasaran Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, telah ditetapkan perencanaan dan penetapan kinerja. Sehingga diharapkan kinerja program dapat meningkat sesuai dengan sasaran program yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2024 dan Rencana Kerja (Renja) Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021. Sehingga perlu ada penjabaran kinerja dan indikator kinerja yang terperinci guna menentukan skala prioritas pelaksanaan program. Untuk melengkapi penjabaran kinerja tersebut, maka disusunlah pohon kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024 mengacu pada Visi BKKBN yang ditetapkan dalam Rencana Strategis BKKBN Tahun 2020-2024 dalam Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 6 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2020-2024, dimana memuat penjabaran tentang sasaran strategi, kebijakan program serta kegiatan- kegiatan dalam penguatan pembangunan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Rencana strategis ini juga diselaraskan visi Gubernur Sumatera Selatan 2019-2023. Adapun visi, misi, dan tujuan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan yang tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024 yang merupakan turunan dari Renstra BKKBN Tahun 2020-2024, sebagai berikut:

(36)

19

“Mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.

Dalam penjabaran upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka dirumuskan Misi sebagai berikut :

1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam rangka menjaga kualitas dan struktur penduduk seimbang.

2. Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi secara komprehensif.

3. Menyelenggarakan pembangunan keluarga yang holistik integratif sesuai siklus hidup.

Tujuan pelaksanaan Program Bangga Kencana di Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan yaitu :

1. Mewujudkan keluarga berkualitas, yaitu keluarga yang tentram, mandiri dan bahagia.

2. Mengendalikan struktur penduduk menuju Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga terwujud bonus demografi yang bermanfaat bagi pembangunan.

A.1 Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator

Perencanaan dan penetapan kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan ditetapkan untuk meningkatkan kinerja Program sesuai dengan sasaran program yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2024 dan Rencana Kerja (RENJA) BKKBN Tahun 2021.

Visi

Misi

Tujuan

(37)

20

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Periode

2020–2024

2020 2021 2022 2023 2024

2,33 2,30 2,27 2,23 2,19

65,29 65,69 66,10 66,51 67,03

7,88 7,70 7,51 7,32 7,16

20,9 21 21 21 21

27 26 22 21 19

51,11 52,47 54,38 56,29 58,20 5

6 NO

Median Usia Kawin Pertama seluruh perempuan umur 25-49 tahun

Menurunnya angka kelahiran menurut kelompok umur 15-19 tahun (ASFR 15-19 thn) Angka kelahiran remaja umur 15-49 tahun

(ASFR 15-19 th)

Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Indeks pembangunan keluarga (ibangga)

1

2

3

4

Indikator Kinerja

Angka kelahiran total (TFR) per WUS (1519 tahun)

Meningkatnya Prevalensi (CPR) Modern Persentase pemakaian kontrasepsi modern (mCPR)

Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmeetneed) Persentase kebutuhan KB yang tidak terpenuhi

(unmetneed)

Meningkatnya Median Usia Kawin Pertama (MUKP)

Target Kinerja

Tercapainya penduduk tumbuh seimbang, berkualitas dan berdaya saing Menurunnya angka Kelahiran Total (TFR)

a) Tujuan

Dalam rangka mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, berkualitas dan berdaya saing, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan juga menyelaraskan kegiatan, terutama pada upaya penguatan 4 (empat) Sub Urusan Daerah berdasarkan mandat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tujuan upaya penguatan adalah dalam rangka:

1. Menguatkan akses pelayanan KB dan KR yang merata dan berkualitas;

2. Peningkatan pembinaan peserta KB, baik menggunakan MKJP maupun Non-MKJP;

3. Meningkatkan pemahaman remaja mengenai keluarga berencana dan kesehatan reproduksi;

4. Penguatan tata kelola, penelitian, dan pengembangan bidang keluarga berencana.

Tujuan upaya penguatan diatas sejalan dengan tujuan pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang tertuang

(38)

21

dalam RPJMD 2018–2023 yaitu mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam penjabaran antara lain:

1. Pemantapan derajat kesehatan masyarakat melalui pengembangan pemeriksaan dan pelayanan ibu dan bayi, pemantapan fasilitas melahirkan dan pemantapan ketersediaan paramedis beserta sarana kesehatannya;

2. Pemantapan pembangunan kesejahteraan sosial melalui pemantapan peran gender, penguatan penjaminan perlindungan perdagangan anak dan pekerja anak, penguatan aktivitas keagamaan, kebudayaan, seni dan budaya lokal, kepemudaan, dan olahraga berikut pemantapan sarana dan prasarananya serta pemantapan jaringan KB.

b) Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Strategis

Sasaran strategis dan indikator sasaran strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024 yang tertera pada Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024 dalam upaya untuk mencapai tujuan utama, sebagai berikut:

1) Menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) dapat mencapai 2,33 pada tahun 2020 dan ditargetkan menjadi 2,19 pada 2024;

2) Meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) 65,29 persen pada tahun 2020 dan ditargetkan menjadi 67,03 persen pada tahun 2024;

3) Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/UnmetNeed 7,88 persen pada tahun 2020 dan ditargetkan menjadi 7,16 persen pada 2024;

4) Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dengan target 26 per-1.000 kelahiran pada tahun 2020 dan ditargetkan menjadi 19 per-1.000 kelahiran pada tahun 2024;

(39)

22

5) Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) sebesar 52,47 pada tahun 2020 serta ditargetkan menjadi 58,2 pada tahun 2024;

6) Meningkatkan Median Usia Kawin Pertama (MUKP) dari 20,9 pada tahun 2020 menjadi 21 pada tahun 2024.

A.2 Arah Kebijakan

Dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan mempunyai arah kebijakan dan strategi dalam menyelenggarakan Program Bangga Kencana dalam lima tahun ke depan sebagai berikut :

1) Peningkatan Akses dan Pelayanan KB yang Merata dan Berkualitas, yang dilakukan melalui strategi:

a) Peningkatan penggerakan pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP),

b) Jaminan ketersediaan alat kontrasepsi di setiap fasilitas pelayanan KB,

c) Peningkatan kualitas fasilitas pelayanan KB melalui penyediaan sarana pelayanan KB yang memadai,

d) Peningkatan pelayanan akseptor KB, baik secara statis pada fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani KB, dan pelayanan KB secara mobile di wilayah sulit (Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan/DTPK).

2) Penguatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana, yang dilakukan melalui strategi:

a) Penguatan strategi advokasi dan KIE tentang Program Bangga Kencana yang sinergi, baik lintas sektor maupun lintas pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.

b) Peningkatan advokasi dan KIE Program Bangga Kencana (media, audiensi dan momentum) kepada mitra kerja dan pemangku kepentingan (stakeholders) di seluruh tingkatan wilayah;

(40)

23

Gambar 2.1 Peningkatan advokasi dan KIE Program Bangga Kencana melalui berbagai media massa

c) Peningkatan advokasi dan KIE Program Bangga Kencana melalui berbagai media massa dan media luar ruang serta intensifikasi advokasi dan KIE melalui media lini bawah (below the line);

d) Peningkatan advokasi dan KIE Program Bangga Kencana melalui tenaga lini lapangan (PKB/PLKB dan PPKBD/Sub PPKBD), serta peningkatan peran serta aktif masyarakat dengan memperhatikan sasaran target yang disesuaikan dengan karakteristik sosial, budaya, dan ekonomi;

e) Peningkatan penggerakan mekanisme operasional lini lapangan Program Bangga Kencana, baik dari PKB/PLKB ke PKBD/Sub PPKBD, maupun dari PPKBD/Sub PPKBD ke masyarakat.

3) Peningkatan Pembinaan Ketahanan Remaja, yang dilakukan melalui strategi:

a) Peningkatan strategi yang komprehensif dan terpadu, antar sektor dan antara provinsi dan daerah, tentang KIE dan konseling Kesehatan Reproduksi Remaja dengan melibatkan orang tua,

(41)

24

teman sebaya, toga/toma, sekolah, dengan memperhatikan perubahan paradigma masyarakat akan pemahaman nilai-nilai pernikahan dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja;

b) Peningkatan fungsi dan peran, serta kualitas dan kuantitas kegiatan kelompok remaja (PIK-KRR) dengan mendorong remaja untuk mempunyai kegiatan yang positif dengan meningkatkan status kesehatan, memperoleh pendidikan, dan meningkatkan jiwa kepemimpinan;

c) Peningkatan pembinaan remaja tentang Generasi Berencana (GenRe);

d) Pengembangan dan peningkatan fungsi dan peran kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sebagai wahana untuk meningkatkan kepedulian keluarga dan pengasuhan kepada anak- anak remaja mereka.

4) Peningkatan Pembangunan Keluarga, yang dilakukan melalui strategi:

a) Pengembangan strategi dan materi yang relevan tentang pemahaman orang tua mengenai pentingnya keluarga dan pengasuhan tumbuh kembang anak melalui: pendidikan, penyuluhan, pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak dengan melibatkan tenaga lapangan, kader, dan masyarakat;

b) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Keluarga Berencana (KB) dalam peningkatan kesejahteraan keluarga;

c) Peningkatan penyuluhan tentang pemahaman keluarga/orangtua mengenai pentingnya keluarga dalam peran dan fungsi kelompok kegiatan (BKB, BKR, BKL, dan UPPKA), serta penguatan 8 (delapan) fungsi keluarga (agama, sosial, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan);

d) Peningkatan kapasitas tenaga lapangan dan kader serta kelembagaan pembinaan keluarga dalam hal penyuluhan tentang pemahaman fungsi keluarga dan peningkatan kerjasama lintas sektor dalam upaya meningkatkan fungsi dan peran keluarga.

(42)

25

5) Penguatan Regulasi, Kelembagaan, serta Data dan Informasi, yang dilakukan melalui strategi:

a) Peningkatan koordinasi dalam implementasi Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 terutama pada Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

b) Penguatan Kelembagaan melalui bimbingan teknis dan pemantauan pembentukan Dinas Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di masing-masing wilayah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 dengan landasan hukum pelaksanaan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

c) Koordinasi terpadu lintas sektor (lintas dinas/badan) terkait perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Kegiatan Program KKBPK (misal: Kegiatan Kampung KB);

d) Peningkatan koordinasi perumusan kebijakan Pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk dan KB dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota (misal: melalui forum Musrenbangda dan Musrenbangnas);

e) Peningkatan kualitas data dan informasi Program KKBPK yang akurat dan tepat waktu;

f) Peningkatan diseminasi, aksesibilitas dan pemanfaatan data dan informasi kependudukan terutama sensus dan survei bagi seluruh pihak, termasuk swasta dan akademisi;

g) Peningkatan koordinasi, termasuk fasilitasi seluruh instansi dalam pemanfaatan data dan informasi kependudukan untuk perencanaan dan evaluasi kebijakan pembangunan.

(43)

26

B. Program Prioritas dan Rencana Kerja Tahun 2021

BKKBN dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 berkontribusi mendukung Program Prioritas Nasional (Pro PN 3) yaitu “Meningkatkan SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing”. yang dijabarkan dalam 5 (lima) Program Prioritas antara lain :

1. Pengendalian Penduduk dan Penguatan Tata Kelola Kependudukan;

a. Peningkatan cakupan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, terutama menjangkau wilayah sulit dan kelompok khusus, termasuk pemutakhiran data penduduk pascapandemi COVID-19;

b. Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) 2021 dan sistem pendataan terintegrasi menuju Registrasi Sosial 2024.

2. Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial;

a. Penguatan kelembagaan dan pemberdayaan kelanjutusiaan (lansia aktif dan produktif);

b. Pelaksanaan Perawatan Jangka Panjang berbasis komunitas yang terintegrasi.

3. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan;

a. Penguatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, termasuk menjamin ketersediaan alat kontrasepsi dan pelayanan keluarga berencana (KB) bergerak;

b. Percepatan penurunan stunting, melalui:

a) Rencana Aksi Nasional program Keluarga Berencana Pasca Persalinan;

b) Panduan komunikasi perubahan perilaku untuk penurunan Stunting dalam konseling pranikah;

c) Pemutakhiran data keluarga rentan stunting melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA).

4. Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda;

5. Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila.

a. Penguatan kapasitas keluarga dalam memberikan pengasuhan dan pendampingan kepada anak dan remaja melalui :

a) Penyiapan kehidupan berkeluarga;

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Rencana Strategis Kemeterian Pendidikan dan kebudayaan tahun 2020 s.d 2024 , agenda prioritas pembangunan dalam ekosistem bidang kebudayaan tercantum dalam

Dalam hal prioritas penyusunan program, maka telah ditetapkan program unggulan yang mengacu pada Rencana Strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan,

Rencana Strategis Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 ini, telah sejalan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah yang

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu merupakan penjabaran dari visi, misi, program, dan kegiatan dalam bentuk rencana

Serangkaian proses restrukturisasi program dan kegiatan pembangunan perkebunan Tahun 2020-2024 diawali dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan,

Madrasah Aliyah Negeri 3 Aceh Selatan dengan memeperhatikan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul serta Rencana Strategis Kementerian Agama 2020-2024 dan