LAKIP – RSUD POLEWALI TAHUN 2016
PEMERTINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
i
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Polewali Tahun 2016 adalah merupakan tahun Kedua penyelenggaran kegiatan dalam RENSTRA 2014 – 2018. Dan LAKIP adalah wajib dibuat sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Undang – undang No. 1 tahun Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Menetapkan Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Permendagri RI No. 34 Tahun 2011 Tentang Pedoman Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri . Acuan yang dipakai merujuk kepada UU No. 28 Pasal 3 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara disebut bahwa asas-asas Penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan
Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Selanjutnya dijelaskan pada penjelasan Undang – Undang tersebut asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat karena adanya tuntutan pelayanan publik kearah yang lebih transparan dan akuntabel.
Oleh karena itu RSUD Polewali sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dengan tugas utama pada bidang pelayanan publik khususnya pelayanan kesehatan juga memilki kewajiban untuk menyusun dan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016 di RSUD Polewali kepada Pemerintah Kab. Polewali Mandar..
Namun demikian kami menyadari masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki kearah yang lebih baik menuju kesempurnaan
dalam upaya peningkatan kinerja Rumah Sakit yang dapat
ii
dipertanggungjawabkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah..
Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas ini dapat diterima dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja Rumah Sakit dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Polewali Mandar khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya untuk masa yang datang, amin.
Polewali, 07 Januari 2017 Direktur RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar
dr. Hj. Syamsiah, Msi, M.Kes.
Nip. 19641003 200005 2 005
Ringkasan Eksekutif iii
RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar merupakan lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dalam bidang pelayanan kesehatan di kabupaten Polewali Mandar, sebagai SKPD yang berada dibawah pemerintahan daerah wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan wujud pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 RSUD Polewali merupakan bentuk pertanggung jawaban kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 dana APBD sebesar Rp. 36.426.784.513,- BTL Rp.
13.848.711.240 dan dana BLUD sebesar Rp. 69.747.056.893,- jumlah total Anggaran sebesar Rp. 106.173.814.406,- dengan rincian Realisasi Fisik 98,21% dan Realisasi Keuangan Rp. 102.078.595.080,-(96,14%).
Penggunaan anggaran diperuntukkan bagi upaya mewujudkan visi dan misi RSUD Polewali yang tertuang dalam Renstra yaitu :
1. Terselenggaranya pembangunan fasilitas rumah sakit yang atraktif menarik dan fungsional
2. Terselenggaranya pengadaan peralatan medis dan non medis yang canggih sesuai dengan standar Nasional 3. Mengembangkan kompetensi SDM diseluruh lini pelayanan
Terselenggaranya pengembangan SDM melalui diklat secara berkesinambungan.
4. Terselenggaranya pelayanan sesuai standar Nasional, dengan perilaku SDM yang santun dan mampu menyenangkan pelanggan
5. Akselerasi pelayanan PONEK dan koordinasi vertikal, horizontal dan diagonal secara efektif,
Dari 5 sasaran tersebut diatas mempunyai beberapa Indikator yang telah dicapai oleh RSUD Polewali pada tahun 2016 melalui
beberapa penilaian kinerja utama yang diputuskan dalam Surat
iv
Keputusan Bupati tahun 2014. Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama RSUD.Polewali.
Secara keseluruhan pencapaian kinerja RSUD Polewali Tahun 2016 telah dapat memenuhi tugas dan fungsi yang telah dibebankan.
Hasil pencapaian kinerja tahun 2016 menunjukkan bahwa secara keseluruhan Rumah Sakit Umum Daerah Polewali telah berhasil dalam mencapai target IKU Tahun 2016, bahwa dari 34 (tiga puluh empat) indikator yang dijadikan IKU, kinerja yang mencapai target 20 (dua puluh ) indikator atau 58%, kinerja yang belum mencapai target 5 (lima) indikator atau 14%, dan yang melebihi target 9 (sembilan) indikator atau 26%, keberhasilan indikator kinerja ini dipengaruhi oleh, bertambahnya jumlah tenaga medis dan paramedis, bertambahnya gedung dan bangunan perawatan, prasarana penunjang medik yang memadai.
DAFTAR TABEL
v
Tabel 1.1 Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan ...
Tabel 1.2 Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu ...
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja RSUD Polewali Tahun 2016 ... 16 Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja (IKU) RSUD Polewali Tahun 2016 ... 19 Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 1 “ Terselenggaranya Pembangunan Fasilitas RS yang Atraktif, Menarik dan Menyenangkan... 25 Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 2, Terselenggaranya Pengadaan Peralatan Medis dan Non Medis yang Canggih Susuai ...
dengan Standar Nasional ... 31 Tabel 3.3 Analisis Pencapaian Sasaran 3, Terselenggaranya Pengembangan SDM melalui Diklat Secara Berkesinambungan ... 39 Tabel 3.4 Analisis Pencapaian Sasaran 5, Terselenggaranya Pelayanan sesuia Standar Nasional, dengan Perilaku SDM yang ...
yang Santun dan Mampu Menyenangkan Pelanggan ...
Tabel 3.5 Analisis Pencapaian Sasaran 5, Akselerasi Pelayanan PONEK dan Koordinasi Vertikal Horisontal & Diagonal secara Efektif...
Tabel 3.6 Realisasi Anggaran RSUD Polewali Tahun 2016 ...
Tabel 3.7 Pendapatan RSUD Polewali Tahun 2016 ...
Daftar Grafik ii
Grafik 1.1 Jumlah PNS RSUD Berdasarkan Golongan Polewali Tahun 2016 ... 7
Grafik 1.2 Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan ... 8
Grafik 1.3 Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu ... 9
Grafik 3.1 Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) RSUD Polewali Tahun 2016 ... 21
Grafik 3.2 Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran 1, RSUD Polewali Tahun 2016... 25
Grafik 3.3 Trend Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran 1 RSUD Polewali Tahun 2013 -2015 ... 26
Grafik 3.4 Capaian Indikator Kinerja Pada Sasaran 2, RSUD Polewali Tahun 2016 ... 31
Grafik 3.5 Trend Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran 2 RSUD Polewali Tahun 2016 ... 32
Grafik 3.6 Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran 3 ... 39
Grafik 3.7 Trend Pencapaian Indikator Kinerja Utama RSUD Polewali Tahun 2013 - 2015 ... 40
Grafik 3.8 Trend Pencapaian IKU Presentase Life Saving Anak dan Dewasa Tahun 2013-2015 ... 43
Grafik 3.9 Trend Pencapaian IKU Kematian Pasien < 24 Jam di Gawat Darurat Tahun 2013-2015 ... 44
Grafik 3.10 Trend Pencapaian IKU Cakupan Pelayanan Terhadap Pasien Gakin yang Datang ke RS pada setiap unit Pelayanan ... 45
Grafik 3.11 Trend Pencapaian IKU Kejadian Infeksi Pasca Operasi Tahun 2013 - 2015 ... 46
Grafik 3.12 Trend Pencapaian IKU Kematian Pasien > 48 Jam ... 47
iii
Grafik 3.13 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Elektif ... 48
Grafik 3.14 Trend Pencapaian IKU Kejadian Kematian di Meja Operasi ... 49
Grafik 3.15 Trend Pencapaian IKU Persentase Kejadian Salah Tindakan Pada Operasi ... 50
Grafik 3.16 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Obat Jadi ... 51
Grafik 3.17 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Obat Racikan ... 53
Grafik 3.18 Trend Pencapaian IKU Persentase Kejadian Kesalahan Pemberian Obat ... 54
Grafik 3.19 Trend Pencapaian IKU Ketepatan Waktu Pemberian Makanan kepada Pasien ... 55
Grafik 3.20 Trend Pencapaian IKU Waktu Hasil Pelayanan Laboratorium ... 56
Grafik 3.21 Trend Pencapaian IKU Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium ... 57
Grafik 3.22 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto ... 58
Grafik 3.23 Trend Pencapaian IKU Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pada Tindakan Rehabilitasi Medik ... 60
Grafik 3.24 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Pelayanan Ambulance ... 61
Grafik 3.25 Trend Pencapaian IKU Pemenuhan Kebutuhan Darah bagi Setiap Pelayanan Transfusii ... 62
Grafik 3.26 Trend Pencapaian IKU Persentase Layanan Rawat Jalan Spesialistik yang Tersedia ... 63
iv
Grafik 3.27 Trend Pencapaian IKU Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan ... 67
Grafik 3.28 Trend Pencapaian IKU Pertolongan Persalinan Melalui Sectio Cesario ... 68
Grafik 3.29 Trend Pencapaian IKU Persentase Kemampuan Menangani BBLR 1.500 gr – 2.500 gr ... 69
Grafik 3.30 Capaian Indikator pada Sasaran 5, Akselerasi Pelayanan PONEK dan Koordinasi Vertikal, Horisontal dan Diagonal ... 71
Grafik 3.31 Trend Pencapaian IKU pada Sasaran 5, Tahun 2013 - 2015 ... 71
Daftar Isi v
Kata Pengantar ... i
Ikhtisar Eksekutif ... iii
DaftarTabel... v
Daftar Grafik... vi
Daftar Isi ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... ... 2
B. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi ... ... 4
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... ... 20
A. Rencana Strategis SDPD ... ... 20
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016... ... 21
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... ... 24
A. Akuntabilitas Kinerja ... B. Akuntabilitas Keuangan... BAB IV. PENUTUP ... 95
Lampiran :
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
2. Pengukuran Kinerja Tahun 2016
3. Realisasi Anggaran Tahun 2016
i
DAFTAR TABEL
v
Tabel 1.1 Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan ... 8
Tabel 1.2 Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu ... 9
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja RSUD Polewali Tahun 2016 ... 16
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja (IKU) RSUD Polewali Tahun 2016 ... 19
Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 1 “ Terselenggaranya Pembangunan Fasilitas RS yang Atraktif, Menarik dan Menyenangkan... 25
Tabel 3.3 Analisis Pencapaian Sasaran 2, Terselenggaranya Pengadaan Peralatan Medis dan Non Medis yang Canggih Susuai ... dengan Standar Nasional ... 31
Tabel 3.4 Analisis Pencapaian Sasaran 3, Terselenggaranya Pengembangan SDM melalui Diklat Secara Berkesinambungan ... 39
Tabel 3.5 Analisis Pencapaian Sasaran 4, Terselenggaranya Pelayanan sesuia Standar Nasional, dengan Perilaku SDM yang ... yang Santun dan Mampu Menyenangkan Pelanggan ... 64
Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 5, Akselerasi Pelayanan PONEK dan Koordinasi Vertikal Horisontal & Diagonal secara Efektif... 70
Tabel 3.7 Realisasi Anggaran RSUD Polewali Tahun 2016 ... 73
Tabel 3.8 Pendapatan RSUD Polewali Tahun 2016 ... 74
Daftar Grafik vi
Grafik 1.1 Jumlah PNS RSUD Berdasarkan Golongan Polewali Tahun 2016 ... 7
Grafik 1.2 Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan ... 8
Grafik 1.3 Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu ... 9
Grafik 3.1 Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) RSUD Polewali Tahun 2016 ... 21
Grafik 3.2 Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran 1, RSUD Polewali Tahun 2016... 25
Grafik 3.3 Trend Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran 1 RSUD Polewali Tahun 2013 -2015 ... 26
Grafik 3.4 Capaian Indikator Kinerja Pada Sasaran 2, RSUD Polewali Tahun 2016 ... 31
Grafik 3.5 Trend Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran 2 RSUD Polewali Tahun 2016 ... 32
Grafik 3.6 Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran 3 ... 39
Grafik 3.7 Trend Pencapaian Indikator Kinerja Utama RSUD Polewali Tahun 2013 - 2015 ... 40
Grafik 3.8 Trend Pencapaian IKU Presentase Life Saving Anak dan Dewasa Tahun 2013-2015 ... 43
Grafik 3.9 Trend Pencapaian IKU Kematian Pasien < 24 Jam di Gawat Darurat Tahun 2013-2015 ... 44
Grafik 3.10 Trend Pencapaian IKU Cakupan Pelayanan Terhadap Pasien Gakin yang Datang ke RS pada setiap unit Pelayanan ... 45
Grafik 3.11 Trend Pencapaian IKU Kejadian Infeksi Pasca Operasi Tahun 2013 - 2015 ... 46
Grafik 3.12 Trend Pencapaian IKU Kematian Pasien > 48 Jam ... 47
vii
Grafik 3.13 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Elektif ... 48
Grafik 3.14 Trend Pencapaian IKU Kejadian Kematian di Meja Operasi ... 49
Grafik 3.15 Trend Pencapaian IKU Persentase Kejadian Salah Tindakan Pada Operasi ... 50
Grafik 3.16 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Obat Jadi ... 51
Grafik 3.17 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Obat Racikan ... 53
Grafik 3.18 Trend Pencapaian IKU Persentase Kejadian Kesalahan Pemberian Obat ... 54
Grafik 3.19 Trend Pencapaian IKU Ketepatan Waktu Pemberian Makanan kepada Pasien ... 55
Grafik 3.20 Trend Pencapaian IKU Waktu Hasil Pelayanan Laboratorium ... 56
Grafik 3.21 Trend Pencapaian IKU Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium ... 57
Grafik 3.22 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto ... 58
Grafik 3.23 Trend Pencapaian IKU Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pada Tindakan Rehabilitasi Medik ... 60
Grafik 3.24 Trend Pencapaian IKU Waktu Tunggu Pelayanan Ambulance ... 61
Grafik 3.25 Trend Pencapaian IKU Pemenuhan Kebutuhan Darah bagi Setiap Pelayanan Transfusii ... 62
Grafik 3.26 Trend Pencapaian IKU Persentase Layanan Rawat Jalan Spesialistik yang Tersedia ... 63
viii
Grafik 3.27 Trend Pencapaian IKU Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan ... 67
Grafik 3.28 Trend Pencapaian IKU Pertolongan Persalinan Melalui Sectio Cesario ... 68
Grafik 3.29 Trend Pencapaian IKU Persentase Kemampuan Menangani BBLR 1.500 gr – 2.500 gr ... 69
Grafik 3.30 Capaian Indikator pada Sasaran 5, Akselerasi Pelayanan PONEK dan Koordinasi Vertikal, Horisontal dan Diagonal ... 71
Grafik 3.31 Trend Pencapaian IKU pada Sasaran 5, Tahun 2013 - 2015 ... 71
Daftar Isi ix
Kata Pengantar ... i
Ikhtisar Eksekutif ... iii
DaftarTabel... v
Daftar Grafik... vi
Daftar Isi ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... ... 1
B. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi ... ... 5
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... ... 13
A. Rencana Strategis SDPD ... ... 13
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016... ... 16
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... ... 18
A. Akuntabilitas Kinerja ... 18
B. Akuntabilitas Keuangan... 72
BAB IV. PENUTUP ... 75 Lampiran :
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 2. Pengukuran Kinerja Tahun 2016 3. Realisasi Anggaran Tahun 2016
i
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntabilitas menjadi kata yang tidak asing lagi para manajer penyelenggara pelayanan publik. Mereka menyadari akuntabilitas sebagai bagian penting dari pertanggung-jawaban terhadap hasil dari perencanaan yang telah disusun. Tuntutan dipenuhinya akuntabilitas sebagai akibat gerakan konsumen, keinginan pada professional untuk meningkatkan mutu pelayanan, kesadaran akan praktek manajemen atau tatakelola yang baik dan pengakuan masyarakat atas penghargaan kinerja organisasi (rumah sakit).
Berbagai peraturan perundang-undangan yang saat ini telah mengharuskan penerapan manajemen berbasis kinerja, seperti Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pemerintahan Daerah, serta berbagai peraturan pelaksanaannya.
Sementara itu kondisi global serta tuntutan agar suatu instansi pemerintah mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat juga mengharuskan pemerintah menerapkan manajemen pemerintahan yang lebih berorientasi pada hasil.
Tata Kelola Kepemerintahan yang baik di daerah dipertegas oleh lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib Dilaksanakan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan perundang-undangan tersebut telah menyempurnakan regulasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah (Sistem AKIP). Sistem AKIP tidak
menekankan pada outcomes (hasil), dengan demikian, maka dalam
2
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) penekanan pada hasil kegiatan sangat perlu mendapat perhatian. LAKIP sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan Tahunan yang telah disusun dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) sangat tepat dipakai sebagai salah satu tolok ukur untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.
Untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan prioritas pembangunan, RSUD Polewali telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama. Menurut Tim Penilai LAKIP Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, penyusunan IKU wajib bagi unit kerja berdasarkan pada Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Instansi Pemerintah. IKU merupakan
gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Standar Pelayanan Rumah Sakit dalam hal ini adalah penyelenggaraan pelayanan manajemen rumah sakit, pelayanan medik, pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik rawat inap maupun rawat jalan yang minimal harus diselenggarakan oleh rumah sakit. Oleh karena itu dengan adanya standar pelayanan medik pada rumah sakit ini, maka akan dapat mengendalikan mutu dari rumah sakit itu sendiri yang pada akhirnya nanti akan memberikan dampak ke pasien, yang diperlihatkan melalui kepuasaan pasien terhadap pelayanan di suatu rumah sakit.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Polewali disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kenerja instansi pemerintah secara periode tahunan dalam pencapaian tujuan/sasaran strategi instansi. Sistematika yang digunakan mengikuti
pedoman pelaksanaan sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri
3
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Iindonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Revie Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara penyusunan rencana pembangunan nasional;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
e. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Iindonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Revie Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 9 Tahun 2007 tentang Indikator Kinerja Utama;
g. Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014–2019.
h. Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor 26 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Organisasi Inspektorat, BAPPEDA, dan Lembaga Tekhnis Daerah Kabupaten Polewali Mandar;
i. Peraturan Bupati Polewali Polewali Mandar Nomor 23 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten
2. Maksud dan Tujuan
4
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar adalah :
Untuk memenuhi pencapaian kinerja sasaran SKPD sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra SKPD.
Sebagai Acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang, khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang.
Sebagai bukti akuntabilitas kepada Publik atas penggunaan sumber daya dalam rentang waktu satu tahun.
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
5
.
Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, yang aturan pokok operasionalnya mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah Keppres No. 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan RSUD, Kepmendagri No. 1 Tahun 2002 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja RS Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2009 tentang susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Kelas C
TUGAS
Melaksanakan tugas pelayanan Pengobatan, Pemulihan, Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat dan tindakan medis.
FUNGSI
a. Perumusan kebijakan teknis Pemerintah Kabupaten lingkup Pelayanan Medis, Asuhan Perawatan dan Pelayanan Rujukan.
b. Pelayanan Penunjang Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten.
c. Pengelolaan urusan ketatausahaan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsi.
Kedudukan
Rumah Sakit Umum Daerah adalah unsur pelaksana tugas Pemerintah Kabupaten dalam bidang pelayanan medis kesehatan.
RSUD dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
STRUKTUR ORGANISASI
6
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI
JAFUNG KEPALA BAGIAN
TATA USAHA
Ka. BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATA
DIREKTUR DEWAN
PENGAWAS
Ka. Subag.
Umum Ka. Subag.
Keuangan KepegawaianKa. Subag.
Ka. BIDANG PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN
Ka. Seksi Penyusunan
Program
Ka. Seksi Pendidikan dan
Pelatihan
Ka. Seksi Pengawasan dan
pelaporan
Ka. Seksi Pelayanan Keperawatan
Ka. Seksi
Pelayanan Medis Ka. Seksi
Bina Asuhan Mutu dan Keperawatan
UPT
1. Sumber Daya Manusia
7
Adapun rincian Sumber Daya Manusia pada RSUD Polewali adalah sebagai berikut :
1.1. Jumlah Pegawai
RSUD Polewali memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) per 31 Desember 2016 adalah sebanyak 258 Orang. Terdiri dari :
- Tenaga Struktur sebanyak : 29 Orang - Tenaga Fungsional Umum sebanyak : 22 Orang - Tenaga Fungsional Tertentu sebanyak : 225 Orang 1.2. Berdasarkan Golongan Jumlah PNS Terrdiri dari :
- Golongan IV : 25 Orang
- Golongan III : 200 Orang
- Golongan II : 33 Orang
- Golongan I : - Orang
Jumlah PNS : 258 Orang
Grafik 1.1
Jumlah PNS RSUD Polewali Berdasarkan Golongan
1.3. Kualifikasi berdasarkan Jabatan Struktural
- Eselon IV : 7 Orang
- Eselon III : 4 Orang
- Eselon II : - Orang
- Eselon I : - Orang
0 50 100 150 200
Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I 25
200
33
0 Jumlah PNS Per Golongan
2016
1.4. Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan
8
Tabel. 1.1
Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan RSUD Polewali Tahun 2016
No. Uraian SD SLTP SLTA D1 D3 SPK D4 S1 S2 Dokter Umum Dokter Spesialis
1 PNS - - 7 4 52 3 11 140 10 5 26
2 Non PNS 7 7 53 - 167 - 3 189 1 3 0
Grafik 1.2
Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan
0 50 100 150 200
0 0 7 4 52
3 11
140
10 5 26
7 7 53
0
167
0 3
189
1 3 0
PNS Non PNS
1.5. SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
9
Tabel. 1.2
Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
No Uraian PNS Non PNS Jumlah
1 Dokter 33 3 36
2 Keperawatan 118 235 353
3 Kebidanan 22 45 67
4 Apoteker 7 6 13
5 Asisten Apoteker 4 13 17
6 Analis Kesehatan 10 8 18
7 Radiografer 8 4 12
8 Fisioterapi 2 2 4
9 Nutrisionis 4 12 16
10 Teknik Elektromedikal 2 - 2
11 Rekam Medik 11 17 28
12 Pranata Komputer 0 0 0
Grafik. 1.3
SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
0 100 200
33 118
22 7 4 10 8 2 4 2 11 0
3 235
45
6 13 8 2 2 12 0 17 0 PNS
Non PNS
2. Sarana dan Prasarana
10
Sarana Bangunan terdiri dari :
a. Gedung Manajemen RS dan Medical Record yang berada di lantai 2 (dua) : luas bangunan 1.422 M²
b. Gedung Poliklinik, yang berada di lantai dasar terdiri dari 11 ruangan, meliputi : luas bangunan 1.493 M²
Poliklinik Interna
Poliklinik Saraf
Poliklinik Anak
Poliklinik Bedah
Poliklinik Obgin
Poliklinik Gizi
Poliklinik THT
Poliklinik Gigi (2 ruangan)
Poliklinik Fisioterapi
Poliklinik Mata
Poliklinik HIV
Poliklinik Kulit Kelamin
c. Gedung IGD : luas bangunan 629 M²
d. Gedung Bedah Sentral : luas bangunan 928 M² e. Gedung / Ruang Jenazah : luas bangunan 323 M²
f. Gedung Laboratorium dan Radiologi luas bangunan 1.092 M²
g. Gedung Laundry / Isolasi : luas bangunan 800 M² h. Gedung Rehabilitasi / Farmasi : luas bangunan 522 M² i. Gedung / Ruang Dapur (Instalasi Gizi) : luas bangunan 447 M² j. Gedung / Ruang Perawatan, terdiri dari :
Perawatan I (Penyakit Dalam Dewasa dan Anak) : luas bangunan 677 M²
Perawatan II (Penyakit Dalam Dewasa dan Anak untuk Pasien Jamkesmas) : luas bangunan 508 M²
Perawatan III (Penyakit Bedah, THT, Mata, Saraf)) : luas bangunan
Perawatan VIP Utama : luas bangunan 804 M²
Perawatan PONEK : luas bangunan 565 M²
Perawatan ICU : luas bangunan 534 M²
VIP Melati (14 kamar) : luas bangunan 1.241 M²
Perawatan Melati (14 kamar) : luas bangunan 1.299 M²
VIP Anggrek (14 kamar) : luas bangunan 1.299 M²
Perawatan Anggrek (14 kamar) : luas bangunan 1.241 M²
Perawatan Anak k. Gedung IPAL.
l. Gedung Pengelolaan Limbah Padat (Incenerator) m. Bangunan Masjid
Sarana Transportasi, terdiri dari :
11
a. Kendaraan roda 4 (empat) ada 17 unit, terdiri dari - 4 unit kendaraan ambulance
- 10. unit kendaraan operasional (dokter ahli) - 2 unit kendaraan jenazah
- 1 unit kendaraan operasional (Direktur) b. Kendaraan Roda 2 (Dua), ada 4 (Empat) Buah.
c. Sarana Peralatan, terdiri dari :
Peralatan Penyakit Dalam
Peralatan Bedah
Peralatan THT
Peralatan Rehabilitasi Medik
Peralatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Peralatan Gigi dan Mulut
Peralatan Radiologi (termasuk USG)
Peralatan Laboratorium (Patologi Klinik)
Peralatan ICU
Peralatan Mata
Peralatan Kulit Kelamin
Sarana Tempat Tidur
Jumlah tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali adalah 264 Tempat Tidur (TT).
Sarana Informasi dan Komunikasi :
Membantu memperlancar dan memudahkan tugas/pekerjaan, antara lain :
Komputer/PC : 44 unit
Printer : 24 unit
Lactop : 21 unit
Telp./Ipone : 37 unit
3. Sistimatika Pelaporan
12
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja results) 2016 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Polewali adalah sebagai berikut ini.
BAB I. PENDAHULUAN,
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis Rumah Sakit Umum Daerah Polewali dan struktur organisasi BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA,
Menjelaskan berbagai kebijakan umum Rumah Sakit Umum Daerah Polewali, rencana strategis Rumah Sakit Umum
Daerah Polewali untuk periode tahun 2014 - 2019 dan penetapan kinerja untuk tahun 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Polewali dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2016 BAB IV. PENUTUP,
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Polewali tahun 2016 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa datang.
BAB II
13
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIK
Setiap lembaga perlu memiliki visi guna mengetahui gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam kurun waktu yang panjang. Dalam Modul Perencanaan Berbasis Kinerja & Perjanjian Kinerja disebutkan : “Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif, dan inovatif”. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang, keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah serta mampu sebagai perekat.
Perencanaan Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Polewali tahun 2014 – 2019 merupakan suatu proses awal dalam usaha menuju tujuan yang ingin dicapai. Dalam Perencanaan Strategis tersebut memperhatikan Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) serta Lingkungan Eksternal (Peluang dan Tantangan) suatu organisasi. Disamping itu Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi
Perubahan Paradigma pelayanan kesehatan kedepan sangat penting dalam rangka proses pembelanjaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki pemerintah mengingat kebutuhan dana yangmakin tinggi, sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas, dalam rangka membangun masa depan Rumah Sakit Umum Daerah Polewali maka RSUD harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu tinggi, fasiltas yang memadai, serta pelayanan nyaman kepada pelanggan.
1.
VISI
RUMAH SAKIT MODERN, HANDAL DAN
MENYENANGKAN
2. MISI
14
Dilandasi dengan pemikiran diatas maka selayaknya Rumah Sakit Umum Daerah Polewali bertanggungjawab untuk mengemban amanah yang diberikan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang baik.
Dalam mencapai Visi yang telah ditetapkan, terdapat 5 (lima) misi yang diemban dan akan dilaksanakan yaitu :
1. Mengembangkan fasilitas bangunan rumah sakit yang atraktif dan fungsional.
2. Mengembangkan peralatan medis dan non medis yang canggih dan sesuai standar
3. Mengembangkan kompetensi SDM diseluruh lini pelayanan 4. Memberikan pelayanan yang bermutu standar, santun dan
menyenangkan
5. Berperan aktif dalam menurunkan kematian ibu dan bayi di Rumah Sakit sebagai daya dukung dalam penurunan kematian ibu dan bayi di Kabupaten dalam rangka pencapaian MDG’s
3. FALSAFAH
Pelayanan yang menyenangkan dengan sentuhan nurani 4. VALUE
Dalam memberikan pelayanan, berikan senyum yang ikhlas 5. MOTTO
Kesehatan anda kebahagian kami 6. TUJUAN
Tujuan sebagai titik yang akan dituju oleh misi dan arah yang akan dicapai atau dihasilkan RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar pada kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan
.
Tujuan tersebut konsisten dengan tugas pokok dan fungsi RSUD Polewali, yang secara kolektif menggambarkan strategi organisasi dalam pelaksanaan pengembangan, pembangunan, pembinaan serta pengkoordinasian dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.
Tujuan yang akan dicapai RSUD Polewali adalah :
15
1. Tersedianya Bangunan rumah sakit yang atraktif menarik dan fungsional
2. Tersedianya peralatan medis dan non medis yang canggih, sesuai standar
3. Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan attitude yang bisa diterima oleh masyarakat pengguna.
4. Terselenggaranya pelayanan yang berkualitas standar Nasional, santun dan menyenangkan dalam rangka peningkatan daya saing rumah sakit dimasa yang akan datang.
5. Peran bantu aktif dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Polewali Mandar sebagai perwujudan dukungan terhadap program pemerintah sesuai dengan amanat RPJMD.
7. SASARAN
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran . yang dimaksud dengan indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan, sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategik sasaran RSUD Polewali adalah :
1. Terselenggaranya pembangunan fasilitas rumah sakit yang atraktif menarik dan fungsional.
2. Terselenggaranya pengadaan peralatan medis dan non medis yang canggih sesuai dengan standar Nasional.
3. Terselenggaranya pengembangan SDM melalui diklat secara berkesinambungan.
4. Terselenggaranya pelayanan sesuai standar Nasional, dengan perilaku SDM yang santun dan mampu menyenangkan pelanggan.
5. Akselerasi pelayanan PONEK dan koordinasi vertikal, horizontal dan
B. PERJANJIAN KINERJA
16
Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Berikut adalah tabel perjanjian kinerja RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 :
Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja RSUD Polewali Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Terselenggaranya pembangunan fasilitas rumah sakit yang
atraktif menarik dan fungsional. 1 Tipe dan klasifikasi RSUD Tipe B
2 Persentase Pencapaian Sertifikasi RS Terakreditasi Persen 100
2 Terselenggaranya pengadaan peralatan medis dan non
medis yang canggih sesuai dengan standar Nasional 1 Kecukupan peralatan kedokteran dan kesehatan Rumah Sakit Persen 100 2 Jumlah alat-alat medik Rumah Sakit yang dikalibrasi Persen 90 3 Terselenggaranya pengembangan SDM melalui diklat
secara berkesinambungan 1 Ketersediaan tim penanggulangan bencana Tim 1
2 Ketersediaan pelayanan rawat inap Persen 100
3 Presentase tenaga kesehatan gawat darurat yang bersertifikasi
BCLS/PPGD/GELS/ACLS Persen 100
4 Pemberi pelayanan rawat inap Persen 100
5 Pemberi pelayanan persalinan normal Persen 100
6 Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit Persen 100 7 Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi Persen 100
8 Pemberi pelayanan unit intensif Persen 86
4 Terselenggaranya pelayanan sesuai standar Nasional, dengan perilaku SDM yang santun dan mampu menyenangkan pelanggan
1 Persentase life saving anak dan dewasa Persen 100
2 Kematian pasien < 24 jam di gawat darurat Persen 1.55 3 Pelayanan terhadap pasien Gakin yang datang ke RS pada setiap
unit pelayanan Persen 100
4 Kejadian infeksi pasca operasi Persen 0.5
5 Kematian pasien > 48 jam Persen 0.64
6 Waktu tunggu operasi elektif Hari 2
7 Kejadian kematian dimeja operasi Persen ≤ 1
17
8 Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi Persen 100
9 Waktu tunggu obat jadi Menit 15
10 Waktu tunggu obat racikan Menit 15
11 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat Persen 100 12 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Persen 90
13 Waktu hasil pelayanan laboratorium Menit 100
14 Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaanlaboratorium Persen 100
15 Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto Jam 1.5
16 Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medic Persen 100
17 Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah Jam 24
18 Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse Persen 100 19 Persentase layanan rawat jalan spesialistik yang tersedia Persen 98 5 Akselerasi pelayanan PONEK dan koordinasi vertikal,
horizontal dan diagonal secara efektif 1 Kejadian kematian ibu karena persalinan Persen ≤ 1
2 Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria Persen 40 3 Kemampuan menangani BBLR 1.500 gr – 2.500 gr Persen 100
Program Anggaran
1. Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah Rp. 65.747.056.893,-
2. Pengadaan, Peningkatan Sarana & Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Rp. 10.950.117.483,- Paru-paru/Rumah Sakit Mata
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 17.557.226.180,-
Polewali, 13 Januari 2016
BUPATI POLEWALI MANDAR DIREKTUR RSUD POLEWALI
H. ANDI IBRAHIM MASTAR dr. Hj. SYAMSIAH, M.Si, M.Kes
Pangkat : Pembina
AKUNTABILITAS KINERJA
18
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Akuntabiltas kinerja tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang tetapkan dalam dokumen Renstra RSUD Polewali Tahun 2014 – 2019, IKU dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabiltas RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016 adalah sebagai berikut
Tabel 3.1
19
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) RSUD Polewali Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Terselenggaranya Pembangunan fasilitas rumah sakit yang
atraktif menarik dan fungsional 1. Tipe dan Klasifikasi RSUD Persen B C
2. Persentase Pencapaian Sertifikasi RS Terakreditasi Persen 100 83.3
Terselenggaranya pengadaan peralatan medis dan non
medis yang canggih sesuai dengan standar Nasional 1. Kecukupan peralatan kedokteran dan kesehatan Rumah Sakit Persen 100 80
2. Jumlah alat-alat medik Rumah Sakit yang dikalibrasi Persen 90 100
Terselenggaranya pengembangan SDM melalui diklat
secara berkesinambungan 1. Ketersediaan Tim penanggulangan bencana Tim 1 1
2. Ketersediaan pelayanan rawat inap Persen 100 100
3. Presentase tenaga kesehatan gawat darurat yang bersertifikasi
BCLS/PPGD/GELS/ACLS Persen 100 100
4. Pemberi pelayanan rawat inap Persen 100 100
5. Pemberi pelayanan persalinan normal Persen 100 100
6. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit Persen 100 100
7. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi Persen 100 100
8. Pemberi pelayanan unit intensif Persen 86 60.46
Terselenggaranya pelayanan sesuai standar Nasional, dengan perilaku SDM yang santun dan mampu menyenangkan pelanggan
1. Persentase life saving anak dan dewasa Persen 100 100
2. Kematian pasien < 24 jam di gawat darurat Persen 1,56 0.32
3. Pelayanan terhadap pasien Gakin yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan Persen 100 100
4. Kejadian infeksi pasca operasi Persen 0,5 0.2
5. Kematian pasien > 48 jam Persen 0,64 1.38
6. Waktu tunggu operasi elektif Hari 2 1
7. Kejadian kematian dimeja operasi Persen ≤ 1 0
8. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi Persen 100 100
9. Waktu tunggu obat jadi Menit 15 10
10. Waktu tunggu obat racikan Menit 45 13
11. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat Persen 100 100
12. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Persen 90 98.6
13. Waktu hasil pelayanan laboratorium Menit 100 100
14. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium Persen 100 100
16. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medic Persen 100 100
20
17. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah Jam 24 24
18. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse Persen 100 100 19. Persentase layanan rawat jalan spesialistik yang tersedia Persen 98 99.36 Akselerasi pelayanan PONEK dan koordinasi vertikal,
horizontal dan diagonal secara efektif 1. Kejadian kematian ibu karena persalinan Persen ≤ 1 0
2. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria Persen 40 69.3
3. Kemampuan menangani BBLR 1.500 gr – 2.500 gr Persen 100 93.05
Tabel tersebut diatas dilihat bahwa dari 34 (tiga puluh empat) indikator yang dijadikan IKU, kinerja yang mencapai target 19 (sembilan belas) indikator atau 55%, kinerja yang belum mencapai target 6 (enam) indikator atau 17%, dan yang melebihi target 9 (sembilan) indikator atau 26%. Secara keseluruhan Rumah Sakit Umum Daerah Polewali telah berhasil dalam mencapai target IKU tahun 2016.
No. Mencapai Target Melebihi Target Belum Mencapai Target
1 Ketersediaan tim penganggulangan bencana 1. Jumlah alat-alat yang dikalibrasi 1. Tipe dan Klasifikasi RS
2 Ketersediaan pelayanan rawat inap 2. Kematian pasien < 24 jam di gawat darurat 2. Persentase pencapaian sertifikasi RS terakreditasi
3 gawat darurat yang bersertifikat
BCLS/PPGD/GELS/ACLS 3. Kejadian infeksi pasca operasi 3. Kecukupan peralatan kedokteran dan kesehatan Rumah Sakit
4 Pemberi pelayanan rawat inap 4. Waktu tunggu operasi elektif 4. Pemberi pelayanan unit intensif 5 Pemberi pelayanan persalinan normal 5. Waktu tunggu obat jadi 5. Kematian pasien > 48 jam
6 Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit 6. Waktu tunggu obat racikan 6. Waktu tunggu pelayanan laboratorium 7 Persentase pemberi pelayanan persalinan
dengan tindakan operasi 7. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada
pasien 7. Persentase kemampuan menangani BBLR 1.500
gr – 2.500 gr.
8 Persentase life saving anak dan dewasa 8. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto 9 Cakupan pelayanan terhadap pasien gakin yang
datang ke RS pada setiap unit pelayanan 9. Persentase layanan rawat jalan spesialistik yang tersedia
10 Kejadian kematian dimeja operasi 8. Perolongan persalinan melalui seksio secaria 11 Tidak adanya kejadian salah tindakan pada
operasi
12 Tidak adanya kejadian salah pemberian obat 13 Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium
14 Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan
21
rehabilitasi medik
15 Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah 16 Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap
pelayanan transfusi
17 Kejadian kematian ibu karena persalinan
Grafik 3.1
Pencapaian Indikator Kinerja Utama RSUD Polewali Tahun 2016
50%
20%
30%
Capaian IKU RSUD Thn 2016
Mencapai Belum mencapai melebihi
Persentase pengukuran Indikator Kinerja Utama RSUD Polewali Tahun 2016 yang terdiri dari 34 (tiga puluh empat) indikator dengan rata-rata mencapai , dari indikator kinerja tersebut nampak bahwa sebagian besar telah mencapai taeget yang telah ditentukan, indikator yang mencapai target adala19 indikator atau (55%), sedangkan indikator yang tidak mencapai target adalah 6 indikator atau 17%, dan indikator yang melebihi target adalah 9 indikator atau 26%,
A.1. Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja
22
Untuk mengetahui capaian kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi dan rumus sebaai berikut :
a. Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang Semakin baik, atau sebaliknya jika realisasi semakin rendah pencapian kinerja semakin rendah maka digunakan rumus sebagai berikut :
b. Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin rendah, atau sebaliknya jika realisasi makin rendah pencapaian kinerja semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian
kinerja kegiatan dan sasaran dengan cara membandingkan antara rencana pencapainnya yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dengan realisasi pencapainnya. Pengukuran terhadap pencapaian komponen kegiatan dan sasaran ini dituangkan dalam formulir Pengukuran Kinerja Tahunan.
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2016 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dengan membandingkan dengan tahun sebelumnya.
Analisis pencapaian kinerja per sasaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :
Prosentase Pencapaian Rencana
Tingkat Capaian
Realisai Rencana
= X 100 %
Prosentase Pencapaian Rencana Tingkat
Capaian
Realisai – (realisasi –rencana) R encana
= X 100 %
Tujuan 1 Tersedianya Bangunan Rumah Sakit Yang Atraktif
23
Menarik Dan Fungsional
Konsep perencanaan bangunan rumah sakit yang atraktif merupakan hal yang baru atau terobasan yang ingin dilakukan RSUD Polewali, dinama tujuannya menjadikan rumah sakit sebagai tempat yang nyaman, dan menyenangkan, dengan tetap menjalankan fungsinya sebagai sarana pelayanan kesehatan, rumah sakit diharapkan menarik dengan menyediakan bermacam fasilitas agar pengunjung/pasien betah dan selalu ingin kembali untuk melakukan pemeriksaan/pengobatan, untuk mengukur keberhasilan tujuan tersebut diatas ditetapkan sasaran strategis dengan dua indikator sebagai berikut :
Sasaran 1
Terselenggaranya Pembangunan Fasilitas
Rumah Sakit yang Atraktif, Menarik dan fungsional
Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia kedokteran dengan jenis penanganan semakin beragam, sehingga fasilitas pelayanan pun dituntut semakin lengkap dan terpadu, untuk menjadi rumah sakit yang nyaman dan menyenangkan maka perlu perencanaan dan perancangan tentang rumah sakit yang berkaya modern baik dalam perwujudan bentuk bangunan maupun penggunaan warna yang bervariasi agar bangunan terlihat lebih menarik, atraktif dan tidak terkesan monoton, serta diharapkan nantinya wujud bangunan akan menghilangkan rasa takut pada masyarakat. Dalam sasaran tersebut, yang terdiri dari 2 indikator yang selutuhnya belum mencapai target yang telah ditentukan, jika dibandingkan dengan tahun 2015 untuk type dan klasifikasi RS mencapai target 100%, namun untuk presentase pencapaian sertifikasi RS yang terakreditasi ditargetkan 100 % pada tahun 2016 dan belum mencapai target atau
rumus : Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
24
semakin baik, atau sebaliknya jika realisasi semakin rendah pencapian kinerja semakin rendah, adalah sebagai berikut :
Untuk melihat capaian sasaran tersebut diatas dapat dilihat pada indikator kinerja sebagai berikut :
Indikator 1 : Tipe dan klasifikasi RSUD
Klasifikasi rumah sakit merupakan pengelompokkan rumah sakit berdasarkan perbedaan tingkat kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan, klasifikasi rumah sakit dapat di bedakan menjadi rumah sakit umum tipe A, B,C, dan D, klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan yang dimiliki, RSUD Polewali sesuai dengan kelas/tipenya sudah memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medic, jumlah tenaga medis dan paramedis, sarana dan prasarana yang memadai, pada tahun 2016 capaian indikator Tipe dan klasifikasi RS adalah C atau tidak mencapai
target yang ditentukan yaitu rumah sakit tipe B namun untuk presentase pencapaian sertifikasi RS yang terakreditasi ditargetkan 100% pada tahun 2016 dengan realisasi 83.3% dan belum mencapai target, jika dibandingkan dengan tahun 2015 untuk type dan klasifikasi RS mencapai target 100%, untuk pelaksanaan kegiatan terakomodir pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa, rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata dan program pelayanan kesehatan badan layanan umum daerah dengan kegiatan pembangunan gedung kantor, pembangunan gedung rumah sakit, pengadaan alat-alat rumah sakit dan pelayanan kesehatan badan layanan umum daerah, pencapaian indikator, target dan realisasi tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
Prosentase Pencapaian Rencana
Tingkat Capaian
Realisai Rencana
= X 100 %
Tabel 3.2
25
Analisis Pencapaian Sasaran I
Terselenggaranya Pembangunan Fasilitas Rumah Sakit yang Atraktif, Menarik dan Fungsional
Tahun 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Indikator (%)
1 Tipe dan Klasifikasi RS Type B C C
2 Persentase Pencapaian Sertifikasi RS Terakreditasi Persen 100 83.3 83.3
Grafik 3.2
Capaian Indikator pada Sasaran 1 RSUD Polewali Tahun 2016
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Tipe dan Klasifikasi RS
Persentase pencapaian sertifikasi RS
terakreditasi
100 100
60 70
Target
Realisasi
Presentase pencapaian indikator Kinerja Utama RSUD pada sasaran I, dengan 2 indikator kinerja, seluruhnya belum mencapai target, sebagaimana dilihat pada grafik bahwa untuk tipe dan klasifikasi RS dengan target B realisasi C atau belum mencapai target, dan untuk presentase pencapaian sertifikasi RS terakreditasi ditargetkan 100%
realisasi 83.3%,
Kendala :
1. Masih kurangnya tenaga medis (sub spesialistik) sesuai dengan standar Tipe dan Klasifikasi RS
2. Dari ketiga tahapan yang harus dilakukan (workhsop, bimbingan dan survey) hanya dapat melakukan 2 tahapan saja, dikarenakan masih sulit untuk mendatangkan TIM KARS pusat untuk
Solusi : 1. Dilakukan kerjasama / MoU dengan instansi terkait.
2. Perlu dukungan pemerintah untuk pengganggaran kegiatan survey akreditasi RS
26
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Tipe dan Klasifikasi RS
Persentase pencapaian sertifikasi RS
terakreditasi 80
0 100
0
100 100
2013 2014 2015 Grafik. 3.3
Trend Capaian Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Tahun 2013 – 2015
Indikator 2 : Persentase Pencapaian sertifikasi rumah sakit terakreditasi
Akreditasi rumah sakit adalah suatu pengakuan publik melalui suatu badan nasional akreditasi rumah sakit atas prestasi rumah sakit dalam memenuhi standar akreditasi yang diakui melalui suatu asesmen pakar sebar (peer) dan eksternal yang independen Untuk menghadapi
dinamika masyarakat sedemikian rupa pemerintah melalui kementerian kesehatan tidak tinggal diam, kementerian kesehatan republik indonesia mewajibkan melaksanakan akreditasi rumah sakit dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit di indonesia. Dasar hukum pelaksanaan akreditasi di rumah sakit adalah UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, UU No. 44 Tahun2009 tentang rumah sakit dan Permenkes 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang organisasi dan tata kerja kementerian kesehatan.
Akreditasi mengadung arti suatu pengakuan yang diberikan pemerintah kepada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang ditetapkan Bahwa semua hal yang ada didalamnya sudah sesuai dengan standar sarana dan prasarana serta prosedur yang dilakukan kepada pasien sudah sesuai dengan standar.
27
Sesuai dengan hasil kunjungan Tim Suvei Akreditasi dari Departemen Kesehatan RI tahun 2009, berdasarkan hal tersebut maka MENKES RI tahun 2010 tertanggal 24 februari 2019 RSUD Polewali telah mendapatkan nilai Akreditasi penuh tingkat dasar (5 pelayanan dasar) oleh Dr. Faris W. Husain.
RSUD Polewali mempunyai target Standar JCI Rumah Sakit yaitu standar yang dimaksud sebagai suatu tingkat kualitas pelayanan
realisasi Persentase Pencapaian sertifikasi RS Terakreditasi adalah 80%
dengan target 100%, hal ini disebabkan oleh karena dari tiga tahapan yang telah direncakan melalui anggaran DAK Non Fisik (Worskhop.
Bimbingan dan Survey), dari 3 tahapan tersebut hanya dapat dilaksanakan 2 tahapan yaitu worskhop dan bimbingan.
Tujuan 2 :” Tersedianya Peralatan Medis dan Non Medis yang Canggih, sesuai Standar
Alat kesehatan adalah mesin atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untu mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Karena itu alat kesehatan yang baik harus memenuhi standar dan atau persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan, tidak hanya terkait dengan prosedur/tindakan diagnosa, kuratif rehabilitatif tetapi juga mencakup promotif preventif, dan paliatif
.
Peralatan medis yang gunakan harus berstandar SNI dan registerSasaran 2 :
28
Terselenggaranya pengadaan peralatan medis
dan non medis yang canggih sesuai standar Nasional.
Tanggung jawab secara umum menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan dengan tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar, peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan, persyarakatan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai, peralatan tersebut harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang Sampai saat ini RSUD Polewali memberikan keragaman pelayanan yang memadai dengan peralatan medis yang memenuhi persyaratan sebagai rumah sakit kelas C. Dalam sasaran tersebut, yang terdiri dari 2 Indikator, dengan menggunakan rumus : semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, ,
adalah sebagai berikut :
Untuk melihat capaian sasaran tersebut diatas dapat dilihat pada indikator kinerja sebagai berikut :
Indikator 1 : Kecukupan Peralatan Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, pemerintah telah mendorong pelaksanaan akreditasi rumah sakit, rumah sakit harus mempunyai standar pelayanan terukur yaitu dengan meningkatkan profesionalisme dan didukung oleh peralatan yang memadai, nantinya diharapkan masyarakat akan memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, Kecukupan peralatan kedokteran dan kesehatan rumah sakit adalah tersedianya alat sesuai dengan kebutuhan type rumah sakit, di RSUD Polewali indikator kinerja kecukupan kedokteran dan peralatan kesehatan rumah sakit pada tahun 2016 ditargetkan 100% yang terealisasi adalah 80%, angkat tersebut, tidak mencapai target yang telah ditentukan ini disebabkan karenaadanya penambahan gedung perawatan dan penambahan dokter spesialis yang harus didukung oleh peralatan dalam menunjang pelayanan, penambahan peralatan tersebut telah Prosentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
Realisai Rencana
= X 100 %
dilakukan dengan pengadaan peralatan dilakukan bertahap, dan
29
pelaksanaan kegiatan dari indikator kinerja tersebut diatas, terakomodir pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa, rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata dan program pelayanan kesehatan badan layanan umum daerah dengan kegiatan pembangunan gedung kantor, pembangunan gedung rumah sakit, pengadaan alat-alat rumah sakit dan pelayanan kesehatan badan layanan umum daerah.
Indikator2 : Persentase Alat-alat Medis Rumah Sakit yang Dikalibrasi Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan didirikan untuk penyediakan pelayanan kesehatan bermutu, aman dan bermanfaat optimal bagi pasien, keluarga pasien, karyawan dan para pengunjung rumah sakit, untuk mencapai tujuan tersebut fasilitas fisik, peralatan medic, dan peralatan lainnya serta personal yang mengelolanya harus diatur secara efektif
,
pengamanan kesediaan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yangpersyarakatan mutu dan/atau keamanan dan kemanfaatan. Pengunaan
30
peralatan medic pada pelayanan kesehatan di rumah sakit cenderung meningkat pesat oleh karena itu factor resiko yang ada juga tinggi, peralatan medic dan non medic harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan label layak pakai, harus diuji dan dikalibrasi secara berkala yang dilakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk dilakukan perbaikan, pada rumah sakit yang dikalibrasi adalah jumlah jenis peralatan kedokteran dan kesehatan tahun 2016 ditargetkan 90% dengan realisasi 100%, untuk indikator diatas tidak oleh penguji balai fasilitas kesehatan yang berwenang, Jumlah alat-alat medic mencapai target di sebabkan karena anggaran untuk kalibrasi alat tidak mencukupi, dan pelaksanaan kegiatan dari indikator kinerja tersebut diatas, terakomodir pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa, rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata dan program pelayanan kesehatan badan layanan umum daerah dengan kegiatan pembangunan gedung kantor, pembangunan gedung rumah
sakit, pengadaan alat-alat rumah sakit dan pelayanan kesehatan badan layanan umum daerah. Pencapaian target dan realisasi tahun 2016 untuk sasaran 2, dapat dilihat pada tabel berikut :