• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN KEGIATAN DISEMINASI HASIL PENGEMBANGAN PROFESI GURU : FOTO /VIDEO, KARYA ILMIAH, JURNAL, PAPARAN, ARTIKEL, PANDUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DOKUMEN KEGIATAN DISEMINASI HASIL PENGEMBANGAN PROFESI GURU : FOTO /VIDEO, KARYA ILMIAH, JURNAL, PAPARAN, ARTIKEL, PANDUAN."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

DOKUMEN KEGIATAN DISEMINASI HASIL PENGEMBANGAN PROFESI GURU  : FOTO /VIDEO, KARYA ILMIAH, JURNAL, PAPARAN, ARTIKEL, PANDUAN. 

SDN 053970 PERDAMAIAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh :

NAMA : IRMA YUNITA, S.Pd NIP :198707072009032 004

PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT DINAS PENDIDIKAN LANGKAT

KECAMATAN BINJAI 

SD NEGERI 053970 PERDAMAIAN TAHUN 2019 

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :IRMA YUNITA S.Pd

NIP :198707072009032004 Unit kerja :SDN 053970 PERDAMAIAN

dengan ini menyatakan bahwa judul artikel

“ Peningkatan Prestasi Belajar IPS Tema Berbagai Pekerjaan Melalui Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas IV.”

benar bebas dari plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan PTK dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Tema Berbagai Pekerjaan melalui Model Discoverry Learning pada Siswa Kelas IV SDN 053970 Perdamaian Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Laporan ini penulis susun dalam rangka pengembangan diri di bidang karya ilmiah. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta mendukung dalam penyusunan laporan ini.

Seiring dengan selesainya laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:

1. Kepala Sekolah SDN 053970 Perdamaian yang telah berkenan memberikan ijin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini.

2. Rekan-rekan guru SDN 053970 Perdamaian yang telah berkenan memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi guru sekolah dasar dalam rangka pengembangan potensi keprofesionalan.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Perdamaian, 30 November 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... ix

Abstrak ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 5

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 7

1. Prestasi Belajar ... 7

2. Hakikat IPS ... 8

3. Strategi Pembelajaran model discovery learning ... 11

B. Kerangka Berfikir ... 12

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 13

v D. Hipotesis ... 15 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 

D. Indikator Pencapaian ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 23

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 35

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 40

B. Saran Tindak Lanjut ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 44

vi 

DAFTAR TABEL

Tabel 1 SK dan KD IPS kelas IV Semester I ... 10

Tabel 2 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ... 14

Tabel 3 Waktu Penelitian ... 16

Tabel 4 Indikator Pencapaian ... 22

Tabel 5 Daftar Nilai IPS Pra Siklus ... 24

Tabel 6 Daftar Nilai IPS Siklus 1 ... 28

Tabel 7 Daftar Nilai IPS Siklus II ... 34

Tabel 8 Data Hasil Belajar IPS ... 36

Tabel 9 Peningkatan Nila Rata-rata ... 36

Tabel 10 Peningkatan Jumlah Siswa Tuntas KKM ... 37

Tabel 11 Peningkatan Prestasi Belajar IPS ... 38

vii 

Gambar 2 Siklus Prosedur Penelitian Tindakan kelas ... 17

Gambar 3 Grafik Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa ... 37

Gambar 4 Grafik Peningkatan Siswa Tuntas KKM Setiap Siklus ... 37

Gambar 5 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar IPS ... 38

viii 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan Siklus II

Lampiran 2. Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru Terisi Lampiran 3. Refleksi Pembelajaran Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Lampiran 4. Daftar Nilai Setiap Siklus

ix 

ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar IPS melalui Model Discovery Learning pada Siswa IV SDN 053970 Perdamaian Tahun Pelajaran 2019/2020

Irma Yunita, 198707072009032 004, SDN 053970 Perdamaian, Kec. Binjai, Kab. Langkat, Tahun 2019

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 053970 Perdamaian pada mata pelajaran IPS melalui Model Discovery Learning. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Subyek penelitian ini adalah peneliti yang bertindak sebagai guru dan siswa kelas IV SDN 053970 Perdamaian. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian untuk indikator prestasi belajar dapat dijabarkan sebagai berikut : pada kondisi awal siswa yang tuntas KKM hanya 2 siswa atau 40%, pada siklus I yang tuntas KKM meningkat menjadi 3 siswa atau 60%, kemudian pada siklus II siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 4 siswa atau 80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Model Discovery Learningdapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IVSDN 053970 Perdamaian tahun pelajaran 2019/2020.

Kata kunci : Discovery Learning, Prestasi, IPS.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman saat ini mendorong dunia pendidikan menjadi bagian investasi penting yang menentukan masa depan suatu bangsa. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan di era globalisasi.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan bagi negara-negara maju dan berkembang termasuk Indonesia agar tetap mempunyai daya saing di dunia internasional. Peningkatan kualitas SDM sangat tergantung pada kualitas pendidikan di suatu negara.

Tercapainya kualitas pendidikan yang baik dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran di kelas. Perwujudan pembelajaran yang baik dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Kebanyakan dalam proses pembelajaran guru memegang peran yang dominan, seakan guru berfungsi sebagai sumber belajar satu-satunya di kelas. Proses pembelajaran yang didominasi guru sering disebut sebagai pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran konvensional mendasarkan diri pada paradigma instruktivisme yang berpusat pada guru, sehingga poluler dengan sebutan kegiatan belajar mengajar (guru mengajar, siswa belajar).

Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran yang ditunjang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong terjadinya pergeseran konsep pembelajaran. Model mengajar bergeser ke arah model belajar. Asumsi pergeseran tersebut bertolak dari peserta didik yang diharapkan dapat meningkatkan dirinya dengan memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan. Guru di sekolah bukan lagi satu- satunya sumber pengetahuan, akan tetapi bagian integral dalam sistem pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru. Pembelajaran dapat diartikan.

sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Hal tersebut berdampak pada rendahnya minat siswa untuk aktif belajar. Pada akhirnya juga berdampak pada prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar siswa kelas IV SDN 053970 Perdamaian dalam pembelajaran IPS relatif rendah. Pada proses pembelajaran kebanyakan siswa hanya pasif. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang dan belum menyeluruh, hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu.

Kurangnya keterlibatan siswa tampak dari perilaku siswa yang masih terlihat ramai, bercanda dengan teman sebangku, dan sibuk bermain sendiri. Masalah rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akan berdampak buruk jika tidak segera ditangani secara serius, karena prestasi belajar adalah salah satu hal yang dapat dijadikan patokan siswa untuk mengukur kemampuan penguasaan materi yang dipelajari. Jika dalam sekali proses pembelajaran, siswa tidak memahami sebagian atau bahkan keseluruhan dari materi yang diajarkan, dan siswa hanya diam pasif tanpa ada upaya untuk mencari tahu hal yang belum ia pahami maka secara otomatis siswa tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Akibatnya akan berimbas pada ketecapaian ketuntasan hasil belajar (KKM) mata pelajaran IPS. Dalam mata pelajaran ini baru sekitar 20% atau sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai baik jauh di atas KKM, sedangkan 20 % (1 siswa) tuntas tetapi berada diambang KKM, dan 60 % (3 siswa) sisanya belum tuntas.

Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa perlu adanya suatu pembelajaran yang bisa meningkatkan partisipasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai menurut Slavin dalam Baharudin dan Wahyuni (2008:116) pada

3

proses belajar dan pembelajaran siswa harus terlibat aktif dan siswa menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang melibatkan partisipasi belajar aktif siswa akan membuat pengalaman yang didapat siswa lebih melekat kuat sehingga tidak mudah lupa. Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Confusius dalam Mel Silberman (2001:1) “What I hear, I forget. What I see, I remember. What I do, I understand”.

1. Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa masalah dalam pembelajaran yaitu :

a. Minat belajar siswa dalam proses pembelajaran rendah.

b. Prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VI SDN 053970 Perdamaian masih rendah.

c. Guru masih menggunakan strategi pembelajaran kovensional d. Banyak siswa belum tuntas KKM.

2. Analisis Masalah

Inti dari permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV disebabkan karena:

a. Minat belajar siswa dalam proses pembelajaran rendah dikarenakan strategi pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat kovensional (berpusat pada guru).

b. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS rendah karena siswa kurang berminat belajar aktif dalam pembelajaran.

c. Guru masih menggunakan strategi pembelajaran kovensional dikarenakan guru belum terlalu mengetahui macam-macam strategi pembelajaran yang inovatif.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS, siswa dikenakan tindakan pembelajaran yang dapat menghidupkan minat belajar siswa, yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran model Discovery Learning untuk dapat meningkatkan prestasi belajar  siswa dan

melibatkan siswa untuk aktif belajar secara menyeluruh. Pada strategi pembelajaran ini, pengetahuan dicari dan dibentuk oleh siswa dengan mengurutkan gambar sesuai logika pemikiran siswa.

Alternatif dan prioritas yang dipilih untuk pemecahan masalah dalam proses pembelajaran yaitu :

a. Minat belajar siswa rendah, alternatif dan prioritas yang dipilih yaitu menerapkan strategi pembelajaran model Discovery Learning sehingga dapat meningkatkan minat belajar aktif siswa dalam pembelajaran.

b. Prestasi belajar siswa rendah, alternatif dan prioritas yang dipilih yaitu menerapkan strategi pembelajaran model Discovery Learning sehingga prestasi belajar IPS siswa kelas IV dapat meningkat.

c. Penggunaan strategi pembelajaran konvensional, alternatif dan prioritas yang dipilih yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran model Discovery Learning.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPS melalui Penerapan Strategi Pembelajaran model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa kelas VI SDN 053970 Perdamaian Tahun Pelajaran 2019/2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat disampaikan rumusan permasalahan yang akan dikaji dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu :

“UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA BERBAGAI PEKERJAAN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS 4 SDN 053970 PERDAMAIAN

KABUPATEN LANGKAT SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2019- 2020.

5

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan penelitian merupakan sasaran utama yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian. Tujuan penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh sekolah pada saat itu juga. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

“Upaya meningkatkan Hasil Belajar Tema Berbagai Pekerjaan Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas 4 SDN 053970 Perdamaian Tahun Pelajaran 2019/2020.”

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sebuah penelitian bernilai guna apabila memberikan berbagai manfaat untuk pihak lain. Adapun manfaat dari penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Manfaat atau kegunaan penelitian teoritis

Memberikan cara atau informasi baru tentang cara meningkatkan Minat belajar siswa dan hasil belajar dalam proses pembelajaran melalui penerapan strategi model Discovery Learning . 2. Manfaat atau kegunaan penelitian praktis

a. Manfaat bagi siswa

Penerapan strategi pembelajaran model Discovery learning bermanfaat untuk melatih rasa percaya diri dalam diri siswa, melatih keberanian siswa, melatih kerjasama antar siswa, melatih siswa untuk memukan pengetahuan secara mandiri untuk meningkatkan prestasi belajar mereka di dalam kelas.

b. Manfaat bagi guru

Penerapan strategi pembelajaran Model Discovery Learning  bermanfaat dalam mendapatkan pengetahuan baru untuk mengembangkan pembelajaran tentang strategi pembelajaran yang bisa menjadikan kelas lebih aktif, inovatif dan menyenangkan selama proses pembelajaran berlangsung serta dengan adanya penelitian ini guna meningkatkan profesionalitas dan keterampilan

guru dalam mengajar siswa di dalam kelas. Maka guru memperoleh pengetahuan baru tentang strategi pembelajaran Discovery Learning . c. Manfaat bagi sekolah

Penerapan strategi pembelajaran model Discovery Learning bermanfaat agar sekolah yang dijadikan tempat penelitian lebih baik mutunya dengan adanya pengetahuan baru tentang penerapan strategi pembelajaran model Discovery Learning  untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPS.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang didapat seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar. Menurut Djamarah (2002:156) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri individu dari aktifitas dalam belajar.

Sedangkan menurut Sukmadinata (2003:101) prestasi belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Prestasi belajar dalam Fathurohman (2012:119) merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat yang menggambarkan kemampuan orang tersebut.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, menurut Slameto (2010:54) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor internal terbagi menjadi dua, yaitu faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis berkaitan dengan kondisi kesehatan serta kondisi tubuh.

Sedangkan faktor psikologis berkaitan dengan intelegensi

atau kemampuan berpikir, perhatian atau fokus, serta minat atau keinginan yang dimiliki siswa tersebut.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor eksternal antara lain kondisi keluarga, sekolah, dan masyarakat yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Indikator prestasi belajar yang digunakan sebagai tolak ukur tinggi rendahnya prestasi belajar siswa pada proses pembelajaran adalah nilai yang didapat siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran.

2. Hakikat IPS a. Pengertian IPS

. IPS merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan sosial, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat. Tingkah laku manusia dalam masyarakat memiliki berbagai aspek seperti aspek ekonomi, aspek mental, aspek budaya, aspek hubungan sosial

. Menurut Susanto (2013: 137) IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat sekolah dasar.

Sedangkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa:

IPS merupakan salah satu mata pelajaan yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

. Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan

9 bahwa IPS merupakan sebagai ilmu yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner aspek dan cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial berupa hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti aspek dan cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial berupa hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, politik, hokum, ekonomi, sejarah, dan sosiologi.

b. Ruang Lingkup IPS Kelas IV

Ruang lingkup bahan kajian IPS untuk SD/MI menurut Standar Isi KTSP dalam Sulistyorini (2007: 40) meliputi aspek-aspek berikut :

. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006, menyatakan bahwa ruang lingkup mata pelajaran IPS sekolah dasar meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Manusia, tempat, dan lingkungan.

2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.

3. Sistem sosial dan budaya.

4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

:

Tabel 1. SK dan KD IPS Kelas IV Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat dibidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan

masyarakat dibidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

11

3. Model Pembelajaran Discovery Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran Discovery LearningModel pembelajaran Discovery Learning mengajarkan para siswa untuk menemukan secara mandiri mengenai pengetahuan yang disampaikan. Seperti dikutip dari serupa.id, Discovery Learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis, sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.

. Tak serupa dengan model pembelajaran lainnya yang cenderung konvensional, Discovery Learning atau pembelajaran penemuan lebih berpusat pada peserta didik, bukan guru. Pengalaman langsung dan proses pembelajaran menjadi patokan utama dalam pelaksanaannya. Di sisi lain model Discovery Learning merupakan model yang lebih menekankan pada pengalaman langsung siswa dan lebih mengutamakan proses dari pada hasil belajar.

b. Langkah-langkah model Discovery Learning

: Berikut ini adalah langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning:

1. Stimulus .Untuk memulai tahap ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah pertama. Seperti memulai kegiatan proses mengajar belajar dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan peecahan masalah.

2. Identifikasi Masalah setelah langkah pertama berhasil dilewati, maka dilanjutkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang memiliki kaitan dengan bahan pelajaran. Setelah itu salah satunya ditunjuk dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)

3. Penghimpunan Data. Bila rumusan dari hipotesa masalah sudah ditemukan maka para siswa dapat diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi

berdasarkan temuan data tersebut.

5. Pembuktian .Hasil tafsir dari data yang sudah dianggap valid harus dilakukan pemeriksaan secara cermat. Ini dilakukan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis, dihubungkan dengan hasil data processing.

6. Generalisasi. Dari hasil proses pengolahan data di atas dapat ditarik kesempulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

B. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran khususnya IPS dapat dikatakan berhasil apabila siswa yang belajar dapat memahami konsep materi pelajaran yang telah dipelajari. Dalam pembelajaran IPS siswa tidak hanya menghafal materi pelajaran, melainkan ikut berpatisipasi dalam proses belajar untuk dapat memahami konsep materi IPS itu sendiri. Pada proses pembelajaran di dalam kelas, guru harus memberikan kesempatan pada siswa agar siswa ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Partisipasi tersebut dapat menumbuhkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS. Siswa diarahkan untuk dapat menemukan informasi secara mandiri dan guru bukan menjadi satu-satunya sumber belajar, tetapi guru hanya berperan sebagai fasilitator.

Dalam pembelajaran IPS masalah yang dihadapi adalah prestasi belajar siswa yang rendah. Hal ini tampak dari banyaknya jumlah siswa yang belum tuntas KKM dan banyak siswa yang masih pasif dalam proses pembelajaran. Cara memperbaiki kualitas pembelajaran dalam kelas adalah

13 dengan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk aktif, sehingga siswa akan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan prestasi belajarnya dapat meningkat dalam penelitian ini menerapkan model pembelajaran Discovery Learning.

Dari uraian di atas, kerangka pemikiran dapat peneliti gambarkan sebagai berikut :

TINDAKAN

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

C. Kajian Penelitian yang Relevan 

Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu yang relevan sebagai bahan acuan, diantaranya adalah:

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Agustina pada tahun pelajaran 2012/2013 di SDN 053970 Perdamaian dengan judul

“Meningkatkan Motivasi Belajar IPS dengan Menggunakan model Discovery Learning pada Siswa Kelas V SDN 053970 Perdamaian Tahun Ajaran 2016/2017” mendapat kesimpulan bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 053970 Perdamaian. Peningkatan motivasi belajar dirincikan bahwa presentase motivasi siswa pada pra siklus hanya 14,3%, Siklus I 57,1%, dan Siklus II 90,4%.

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh Fitri Yuningsih pada tahun pelajaran 2016/2017 di MIS Nurul Fikri Suka Makmur dengan judul

“Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Pembelajaran Kelompok (Partisipatif) pada Siswa Kelas IV SDN 03 Ngemplak- Karangpandan Tahun Pelajaran 2011/2012” mendapat kesimpulan bahwa penerapan metode pembelajaran kelompok partisipatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Peningkatan

KONDISI AWAL

Guru menerapka

pembelajaran n

Penerapan pembelajaran

Strategi discover

y

KONDISI AKHIR

Diduga dengan penerapan Strategi

pembelajara n Discovery Learning prestasi belajar siswa meningkat

prestasi belajar rendah

15 tersebut ditunjukkan dengan persentase siswa tuntas KKM pada pra siklus sebesar 37%. Meningkat menjadi 63% pada siklus I, dan menjadi 94% pada siklus II.

Tabel 2. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Variabel

Peneliti

Tahun V1 V2 V3 V4 V5

Agustina 2016 √ √

Fitri Yuningsih 2017 √ √

Keterangan :

V1 : Metode Discovery Learning

V2 : Metode Pembelajaran Kelompok Partisipatif

D. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis bahwa :

Penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi  belajar IPS siswa Kelas IV SDN053970 Kab. Langkat Tahun Pelajaran 2019/2020.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu

1. Subjek penelitian 

Subyek penelitian ini adalah peneliti yang bertindak sebagai guru dan siswa kelas IV SDN053970 tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 5, terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan.

Peneliti mengambil subyek penelitian kelas tersebut dengan pertimbangan prestasi belajar siswa yang tuntas KKM masih rendah, khususnya pada mata pelajaran IPS.

2. Tempat penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 053970 Perdamaian. Sekolah beralamatkan di Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Penelitian difokuskan pada kelas IV. Kelas ini dipilih karena dari hasil observasi ditemukan bahwa dalam proses pembelajaran IPS mayoritas siswa belum tuntas KKM.

3. Waktu penelitian

Tabel 3. Waktu Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Sep Oktober Nov

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan Penelitian

a. Penyusunan RPP

b. Penyusunan refleksi dan rencana perbaikan

√ √ √ 2. Pelaksanaan Penelitian

a. Perbaikan Pembelajaran b. Pengumpulan Data

c. Analisis Data

√ √

√ √

3. Penyusunan Laporan √ √ √ √

16 

Permasalahan

4. Pihak yang Membantu

Pihak-pihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini yaitu:

1) Surianto, S.Pd. selaku Kepala SDN 053970 Perdamaian 2) Seluruh Guru SDN 053970 Perdamaian.

3) Siswa kelas IV SDN 053970 Perdamaian.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan yang disebut dengan siklus. PTK mempunyai empat tahapan dalam setiap pelaksanaan (siklus) yaitu :

1. Perencanaan.

2. Tindakan.

3. Pengamatan.

4. Refleksi.

Skema langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :

Siklus I

Siklus II

Gambar 2. Siklus PTK menurut Arikunto (2006:74)

Permasalahan Perencanaan

tindakan II

pelaksanaan Tindakan II

Apabila permasalahan belum terselesaikan

Dilanjutkan kesiklus selanjutnya

Pengamatan/

pengumpula n

Refleksi II

Pengamatan/

pengumpula n

Refleksi I

Pelaksanaan tindakan I Perencanaan

tindakan I 

18

Keterangan :

1. Rencana (perencanaan tindakan) : merencanakan penerapan model pembelajaran Discovery Learning .

2. Tindakan (pelaksanaan tindakan) : penerapan model pembelajaran Discovery Learning.

3. Pengamatan : mengamati jalannya penerapan model pembelajaran Discovery Learning.

4. Refleksi (analisis dan refleksi) : mengidentifikasi kelemahan dan

kelebihan penerapan model pembelajaran Discovery Learning yang telah dilakukan pada siklus ke I, ke II, dan seterusnya.

Tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat peneliti uraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan pra siklus

Dalam penelitian ini tahap perencanaan meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Melaksanakan observasi dan refleksi awal di SDN 053970 Perdamaian.

b. Menentukan tindakan solusi pemecahan masalah berupa penerapan model pembelajaran Discovery Learning.

c. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan, dan alat evaluasi (tes)

2. Pelaksanaan Tindakan Setiap Siklus a. Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap ini yang peneliti lakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS untuk materi keseimbangan alam (ekosistem) kelas IV semester I dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning.

Pelaksanaan tindakan sebanyak satu pertemuan untuk setiap siklus.

2) Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran siklus I yaitu sebagai berikut :

a) Guru menyampaikanmateri pelajaran secara klasikal dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Guru memberi motivasi pada beberapa siswa yang kemugkinan masih belum siap.

c) Guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan.

d) Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk memasang gambar-gambar secara berurutan dan logis.

e) Kemudian guru menanyakan kepada siswa tentang alasan/

dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusunnya 3) Pengamatan

Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan kepala sekolah sebagai mitra, pengamatan / observasi dilakukan guru mitra terhadap guru dan siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra, siswa, dan proses pembelajaran.

Hal-hal yang diamati meliputi kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran.

Observasi dilakukan oleh peneliti ketika pelaksanaan tindakan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap terhadap proses dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning.

4) Refleksi

Dari langkah pengamatan akan diperoleh data yang bervariasi. Tindakan dikatakan berhasil jika analisis data

20

menunjukkan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dalam penilitian.

Kegiatan pada tahap refleksi adalah mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji tingkat pencapaian kompetensi oleh siswa. Juga melakukan evaluasi terhadap kekurangan pada saat penerapan model pembelajaran Discovery Learning . Jika peningkatan indikator prestasi belajar belum signifikan maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam proses pembelajaran siklus I.

b. Siklus II

1) Perencanaan Ulang

Permasalahan yang ditingkatkan dalam siklus II sama dengan siklus I, sedangkan tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan tindakan siklus I, adapun kegiatan perencanaan yang dilakukan yaitu menyusun RPP dengan memperhatikan temuan pada siklus I mengenai kekurangan dan kelemahan proses pembelajaran untuk diperbaiki.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari tindakan siklus I. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan tahap perencanaan ulang agar terjadi peningkatan yang signifikan terhadap ketuntasan KKM sebagai prestasi belajar siswa kelas IV SDN 053970 pada mata pelajan IPS.

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui jalannya pelaksanaan pada siklus II. Segala proses jalannya kegiatan pembelajaran didokumentasikan oleh peneliti dengan bantuan kepala sekolah sebagai mitra. Instrumen yang digunakan pada siklus II sama seperti yang digunakan pada silkus I.

4) Refleksi

Dari langkah pengamatan akan diperoleh data yang bervariasi. Tindakan dikatakan berhasil jika analisis data menunjukkan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dalam penilitian.

Kegiatan pada tahap refleksi adalah mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji tingkat pencapaian kompetensi oleh siswa. Jika ketercapaian indikator telah sebanyak 75% dari jumlah siswa maka penelitian telah berhasil dan penelitian dapat dihentikan.

C. Teknik Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tiga komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, penyederhanaan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang ada di lapangan.

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti memilah data dan membuang data yang tidak perlu. Data yang telah dipilah selanjutnya disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Penarikan

22

kesimpulan dalam melakukan penelitian merupakan intisari dari hasil penelitian dan pernyataan mengenai hubungan hasil penelitian dengan hipotesis.

D. Indikator Pencapaian

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Apabila indikator prestasi belajar siswa telah mencapai nilai sama dengan atau lebih dari 75% dapat dikatakan bahwa pembelajaran terjadi peningkatan.

Berdasarkan indikator prestasi belajar pada landasan teori, peneliti merumuskan indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengukur keberhasilan penelitian tindakan kelas IV SDN 053970 Perdamaian sebagai berikut:

Tabel 4. Indikator Penelitian

No. Aspek Presentase

Pencapaian Cara Ukur 1. Prestasi belajar dengan

memperhatikan

keberhasilan siswa mengerjakan tes.

75 % Melalui tes yang dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai tuntas KKM yaitu 65.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Peneilitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2019, diawali dengan observasi awal di kelas IV SDN 053970 Perdamaian untuk memperoleh fakta mengenai permasalahan yang dihadapi dilapangan.

Berdasarkan hasil observasi awal tersebut ditemukan permasalahan bahwa pada saat proses pembelajaran IPS berlangsung, keaktifan belajar siswa masih rendah yang juga berimbas pada prestasi belajar yang rendah.

Berdasarkan observasi awal di kelas IV diperoleh beberapa gambaran mengenai proses pembelajaran IPS sehari-hari sebagai berikut:

a. Keaktifan siswa dalam pembelajaran rendah, sehingga guru menjadi yang dominan dalam penyampaian materi.

b. Sebagian besar siswa kurang aktif.

c. Banyak siswa belum tuntas KKM.

d. Pada proses pembelajaran kurang menggunakan media yang relevan.

Kondisi tersebut disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru hanya menerapkan strategi konvensional yang kurang memacu siswa untuk aktif berpartisipasi. Hal ini berdampak pada rendahnya keaktifan belajar siswa, yang pada akhirnya juga akan berdampak pada ketercapaian ketuntasan nilai pada mata pelajaran IPS.

1. Pra Siklus

Hasil observasi terhadap kondisi awal prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

Nilai hasil belajar IPS dari ulangan harian pra siklus mendapat rata-rata kelas sebesar 63. Berikut adalah daftar nilai IPS siswa kelas IV pada kondisi awal :

23 

24

Tabel 5. Daftar Nilai IPS Pra Siklus No

Absen NAMA SISWA KKM NILAI Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1. Arya 65 50 √

2. Adrian 65 60 √

3. Assyfa 65 60 √

4. Devira 65 65 √

5. Daiman Habib 65 80 √

Jumlah 315 2 3

Rata-rata 63

40% 60%

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 50

Berdasarkan tabel nilai sebelum tindakan didapatkan hasil rata- rata nilai IPS siswa kelas IV pada tahap pra siklus adalah 63. Dari jumlah 5 siswa, 1 siswa mendapat nilai 50 (20%), 2 siswa mendapat nilai 60 (40%), 1 siswa mendapat nilai 65 (20%), 1 siswa mendapat nilai 80 (20%), Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 2 siswa (40%), sedangkan 3 siswa lainnya (60%) belum tuntas KKM.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2 X 35 menit. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Berikut adalah deskripsi pelaksanaan siklus : 2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Penelitian diawali dengan melaksanakan perencanaan tindakan. Kegiatan dalam perencanaan tindakan mencakup : 1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning.

2) Persiapan media pembelajaran yang akan digunakan, juga mencakup kertas kosong untuk metuliskan pertanyaan yang digunakan dalam pembahasan ketika proses pembelajaran.

3) Penyusunan instrumen penelitian yang meliputi instrumen tes dan non tes. Instrumen tes dinilai dari tes evaluasi yang dilaksanakan secara individual. Instrumen non tes dinilai berdasarkkan lembar pengamatan proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan dalam pelaksanaan tindakan adalah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam proses pembelajaran IPS dengan bantuan media yang telah dipersiapkan.

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara runtut sesuai rencana yang telah dibuat yaitu diawali dengan kegiatan awal, kemudian masuk dalam kegiatan inti, dan kegiatan akhir yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Siklus Pertama

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Oktober 2019 dengan alokasi waktu 2 X 35 menit. Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 5 siswa.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai dengan guru membuka pembelajaran, lalu berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa lalu siswa disiapkan secara psikis dan fisiknya untuk mengikuti proses pembelajaran. Sebelum menginjak pada pembahasan materi, proses pembelajaran didahului dengan melakukan apersepsi. Pada kegiatan awal guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai.

26

b) Kegiatan Inti (1) Eksplorasi

Kegiatan inti didahului dengan eksplorasi, dimana langkah-langkah dalam eksplorasi secara runtut yaitu siswa diminta memperhatikan mekanisme strategi pembelajaran yang dijelaskan guru. Secara klasikal guru menyampaikan materi.

Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi pelajaran. Guru menyiapkangambar tentang jenis- jenis pekerjaan.

(2) Elaborasi

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam elaborasi yaitu setiap siswa diberi sebuah masalah untuk selanjutnya mereka mencoba mencari jalan keluar dengan berdiskusi.. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan gambar untuk dibahas bersama-sama.

(3) Konfirmasi

semua data yang diperoleh dari berbagai sumber akan diolah dengan cara diklasifikasi.Data yang telah dikategorisasikan selanjutnya akan melalui proses pembuktian untuk menentukan benar atau tidaknya hipotesis.Verification bertujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan menyenangkan.Dimana guru akan memberikan kesempatan untuk para murid dalam menemukan konsep,teori,aturan serta pemahaman.Ini akan didapat melalui contoh kasus yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

c) Kegiatan Akhir

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam kegiatan akhir yaitu siswa merangkum hasil pembelajaran. Guru mengadakan evaluasi. Guru merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Guru

28

c. Pengamatan 1) Siklus Pertama

a) Tindak Mengajar Guru

Proses pembelajaran selalu diawali guru dengan membimbing siswa berdoa serta menggali pengetahuan awal siswa tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari atau juga disebut dengan apersepsi. Guru juga menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat, didapat indikasi bahwa pada saat pembelajaran dengan model Discovery Learning yang guru peneliti terapkan belum terlaksana secara maksimal. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa dan kurang memberi bimbingan yang terarah pada siswa baik dalam jalannya pelaksanaan model Discovery Learning sehingga masih banyak siswa yang kebingungan.

b) Tindak Belajar Siswa

Berdasarkan pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa masih merasa asing dengan strategi pembelajaran yang diterapkan. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya siswa yang bertanya tentang apa yang harus mereka lakukan. Ketika siswa mengurutkan gambar masih banyak siswa yangkurang percaya diri.

d. Refleksi

Peneliti bersama Teman sejawat berdiskusi untuk merefleksikan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan proses pembelajaran siklus I berdasarkan data dari lembar observasi dan pengamatan langsung. Pembelajaran IPS di kelas IV dengan model Pembelajaran pada siklus pertama belum 

menunjukkan hasil yang maksimal. Beberapa catatan tentang pelaksanaan siklus I yaitu :

1) Kekurangan pembelajaran pada siklus I:

(a) Guru kurang memotivasi siswa untuk belajar.

(b) Guru kurang menguasai kelas.

(c) Guru masih kesulitan dalam melaksanakan Model Pembelajaran Discovery Learning.

(d) Guru kurang memberi bimbingan yang terarah dalam pelaksanaan model Discovery Learning.

(e) Siswa cenderung ramai.

2) Nilai Hasil Belajar IPS Siklus I

Hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 6. Daftar Nilai IPS Siklus I

Keterangan : Nilai ≥ 65 = Tuntas

Nilai < 65 = Belum Tuntas

Dari hasil analisis data didapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 70. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 3 siswa atau sebanyak 60% sehingga belum memenuhi kriteria No

Absen NAMA SISWA KKM NILAI Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1. Arya 65 60

2. Adrian 65 60

3. Assyfa 65 70

4. Devira 65 75

5. Daiman Habib 65 85

Jumlah 350

Rata-rata 70

60% 40%

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 60

30

pencapaian indikator hasil belajar IPS sebanyak 75% siswa tuntas KKM.

Kriteria 75% siswa tuntas KKM untuk prestasi belajar IPS belum tercapai pada siklus I, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki kelemahan- kelemahan yang muncul pada siklus I, dengan cara :

1. Guru lebih memotivasi siswa untuk belajar.

2. Guru lebih menguasai kelas.

3. Guru lebih mengoptimalkan pelaksanaan model Discovery Learning..

4. Guru lebih memberi bimbingan yang terarah dalam pelaksanaan model Discovery Learning.

5. Lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran agar tidak ramai.

3. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Hasil penerapan tindakan pada siklus I belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan indikator pencapaian yang ditetapkan yaitu sebesar 75%, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.

Peneliti dan teman sejawat berusaha memperbaiki kelemahan- kelemahan serta mempertahankan kelebihan yang ditemukan pada jalannya tindakan siklus I. Hasil yang didapatkan pada siklus I digunakan sebagai acuan agar kualitas pembelajaran pada siklus II dapat meningkat sehingga dapat mencapai target peningkatan indikator pencapaian sebesar 75%.

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti membuat persiapan tindakan sama seperti perencanaan pada siklus I dengan memperhatikan temuan kekurangannya untuk dapat diperbaiki pada siklus II. Tahap perencanaan tindakan pada siklus II dapat dijabarkan sebai berikut:

1) Peneliti membuat RPP untuk 1 pertemuan.

2) Menyiapkan media pembelajaran dan lembar evaluasi.

3) Menyiapkan instrumen observasi yang terdiri dari lembar pengamatan proses pembelajaran atau tindak mengajar guru.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tidakan siklus II dilaksanakan dalam 1 pertemuan. Tindakan dilaksanakan secara runtut sesuai rencana perbaikan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Siklus II

Pertemuan pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Oktober 2019 dengan alokasi waktu 2 X 35 menit.

Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 5 siswa.

a) Kegiatan awal

Langkah-langkah dalam kegiatan awal yaitu guru membuka pembelajaran dengan salam. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Siswa disiapkan secara psikis dan fisiknya untuk mengikuti proses pembelajaran.

Guru mengecek kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi. Melakukan orientasi yaitu guru menyamakan persepsi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru memotivasi dengan memberi dorongan kepada siswa untuk bersungguh- sungguh dalam mengikuti pelajaran sehingga berhasil dan berjalan lancar.

b) Kegiatan Inti (1) Eksplorasi

Kegiatan inti didahului dengan eksplorasi, dimana langkah-langkah dalam eksplorasi secara

32

runtut yaitu siswa diminta memperhatikan mekanisme strategi pembelajaran yang dijelaskan guru. Secara klasikal guru menyampaikan materi.

Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi pelajaran. Guru menyiapkan sebuah masalah tentang jenis-jenis pekerjaan.

(2) Elaborasi

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam elaborasi yaitu setiap siswa diminta untuk.mencari jalan keluar dari masalah yang telah disajikan.Kemudian siswa diminta untuk melakukan identifikasi dan menganalisis sebuah masalah dapat menemukan solusi dari sebuah permasalahan. Siswa akan menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang dimilikinya.

(3) Konfirmasi

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam konfirmasi yaitu semua data yang diperoleh dari berbagai sumber akan diolah dengan cara diklasifikasi.Data yang telah dikategorisasikan selanjutnya akan melalui proses pembuktian untuk menentukan benar atau tidaknya hipotesis.Verification bertujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan menyenangkan.Dimana guru akan memberikan kesempatan untuk para murid dalam menemukan konsep,teori,aturan serta pemahaman.Ini akan didapat melalui contoh kasus yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

c) Kegiatan Akhir

Langkah-langkah dalam kegiatan akhir yaitu hasil yang diperoleh dalam verifikasi akan dijadikan sebagai prinsip dasar dari generalisasi.Dimana generalisasi disebut sebagai tahap akhir untuk menarik kesimpulan

diminta berdo’a sebelum mengakhiri pembelajaran. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.

34

c. Pengamatan

a) Tindak Mengajar Guru

Proses pembelajaran selalu diawali guru dengan membimbing siswa berdoa serta menggali pengetahuan awal siswa tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari atau juga disebut dengan apersepsi. Guru juga menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada siswa, serta memotivasi siswa untuk bersungguh-sungguh dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari, lalu menerapkan model Discovery Learning.

Guru telah lebih memotivasi siswa untuk belajar dan guru sudah lebih mengusai kelas sehingga suasana gaduh saat siswa mengurutkan gambar lebih berkurang.

Guru juga telah memberikan bimbingan yang terarah kepada siswa untuk menemukan inti permasalahan yang akan dipecahkan.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua guru telah menerapkan model Discovery Learning dengan optimal. Kekurangan – kekurangan yang muncul pada pembelajaran sebelumnya sudah diperbaiki.

Pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

b) Tindak Belajar Siswa

Kegiatan belajar siswa pada pertemuan pertama siklus II telah berjalan optimal. Siswa sudah memahami dan terbiasa dengan strategi yang diterapkan. Suasana gaduh berkurang, sehingga siswa lebih fokus dan efektif.

d. Refleksi

Setelah melakukan beberapa perbaikan dari kelemahan pembelajaran pada siklus I, berikut ini adalah data yang didapat ketika pelaksanaan siklus II :

1) Tindakan Mengajar Guru yang Berhasil Dilakukan dengan Baik

a) Guru telah memotivasi siswa untuk belajar.

b) Guru dapat menguasai kelas dengan baik.

c) Guru sudah melaksanakan model Discovery Learning dengan optimal.

d) Guru sudah memberi bimbingan yang terarah dalam pelaksanaan model Discovery Learning.

2) Tindak Belajar Siswa yang Terlaksana dengan Baik

a) Suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

b) Siswa aktif dalam proses pembelajaran.

c) Siswa antusias mengikuti pembelajaran dengan serius, sungguh-sungguh dan menyenangkan.

d) Siswa belajar dalam diskusi yang hidup, senang dan kreatif.

e) Suasana kondusif dan lancar.

36

3) Nilai Hasil Belajar IPS Siklus II

Tabel 7. Nilai Hasil Belajar IPS Siklus II No

Absen NAMA SISWA KKM NILAI Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1. Arya 65 60 √

2. Adrian 65 75 √

3. Assyfa 65 85 √

4. Devira 65 80 √

5. Daiman Habib 65 90 √

Jumlah 390 4 2

Rata-rata 78

80% 20%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

Keterangan : Nilai ≥ 65 = Tuntas

Nilai < 65 = Belum Tuntas

Dari hasil analisis data didapatkan nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 78. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 4 siswa atau sebanyak 80% sehingga telah memenuhi kriteria pencapaian indikator prestasi belajar IPS sebanyak 75% siswa tuntas KKM.

Keseluruhan tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus pertama dan siklus kedua untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning telah membawa perubahan  yang positif dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN 053970 Perdamaian. Kriteria 75% untuk semua indikator prestasi belajar IPS telah tercapai pada siklus II. Sehingga penelitian dihentikan dan tindakan dikatakan berhasil.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Penerapan model pembelajaran Discovery Learning merupakan cara yang digunakan untuk membiasakan siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas. Strategi pembelajaran ini menjadikan siswa sebagai subyek belajar yang harus mencari pasangan kartu. Sehingga siswa akan lebih berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga berdampak pada tingginya daya serap siswa terhadap materi pembelajaran IPS. Pada akhirnya Prestasi belajar siswa meningkat pula. Pembahasan antar siklus berdasarkan hasil refleksi dari kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN 053970 Perdamaian adalah 65. Rata-rata hasil belajar IPS pada kondisi awal sebesar. Nilai rata-rata kelas setelah diterapkan tindakan dengan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkat secara positif. Pada siklus I rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas IV sebesar 70.

Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 3 siswa atau sebanyak 60%. Sehingga belum memenuhi kriteria pencapaian indikator prestasi belajar IPS sebanyak 75% siswa tuntas KKM. Nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 78. Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 4 siswa atau sebanyak 80%. Sehingga telah memenuhi kriteria pencapaian indikator prestasi belajar IPS sebanyak 75% siswa tuntas KKM. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dijabarkan sebagai berikut :

38

Tabel 8. Data hasil belajar IPS

No

Absen NAMA SISWA KKM

NILAI PRA SIKLUS

NILAI SIKLUS I

NILAI SIKLUS II

1. Arya 65 50 60 60

2. Adrian 65 60 60 75

3. Assyfa 65 60 70 85

4. Devira 65 65 75 80

5. Daiman Habib 65 80 85 90

Jumlah 315 350 315

Rata-rata 63 70 78

Nilai Tertinggi 80 85 90

Nilai Terendah 50 60 60

Tabel 9. Peningkatan nilai rata-rata NILAI RATA-RATA

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

63 70 78

NILAI RATA-RATA

100

90

80

70 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Nilai Rata-Rata

5

4

3

2

1

Adapun data hasil peningkatan nilai rata-rata dapat disajikan dalam grafik berikut :

Gambar 3. Grafik Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa

Data peningkatan jumlah siswa tuntas KKM dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 10. Peningkatan Jumlah Siswa Tuntas KKM JUMLAH SISWA TUNTAS KKM

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

2 3 4

Dari data pada tabel di atas, jumlah siswa yang tuntas KKM dapat digambarkan pada grafik berikut :

Gambar 4. Grafik Peningkatan Jumlah Siswa Tuntas KKM

40 

PRESENTASE PRESTASI BELAJAR SISWA TUNTAS KKM

100%

80%

60%

40% Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

PRESENTASE PRESTASI BELAJAR SISWA TUNTAS KKM

Tabel 11. Peningkatan Prestasi Belajar IPS

PRESENTASE PRESTASI BELAJAR SISWA TUNTAS KKM

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

40% 60% 80%

Data presentase peningkatan prestasi belajar IPS dapat disajikan dalam grafik berikut :

Gambar 5. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar IPS Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada

pembelajaran IPS sangat membantu guru peneliti dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada kelas IV SDN 053970 Perdamaian. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah dicapai yaitu peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas IV SDN 053970 Perdamaian yaitu dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas dengan demikian hipotesis yang berbunyi : Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas  IV SDN 053970 Perdamaian.

Kec. Binjai Kab. Langkat Tahun Pelajaran 2019/2020 diterima kebenarannya. Jadi melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas SDN  053970 Perdamaian Tahun Pelajaran 2019/2020.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan teman sejawat di SDN 053970 Perdamaian tahun pelajaran 2019/2020 dapat disimpulkan sebagai berikut:

Penerapan model pembelajaran Disccovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 053970 Perdamaian tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan persentase dan jumlah siswa yang tuntas KKM. Pada kondisi awal siswa yang tuntas KKM hanya 2 siswa atau 40%, pada siklus I yang tuntas KKM meningkat menjadi 3 siswa atau 60%, kemudian pada siklus II siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 4 siswa atau 80%. Pada siklus II hasil belajar sudah mencapai indikator pencapaian yang telah ditetapkan.

B. Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas sebagai usaha untuk meningkatkan prestasibelajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning di SDN 053970 Perdamaian, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Sekolah hendaknya mengadakan pelatihan penerapan strategi pembelajaran yang inovatif bagi guru, salah satunya adalah model pembelajaran Discovery Learning. Dengan demikian proses pembelajaran di kelas dapat optimal. Selain itu sekolah hendaknya meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana sekolah agar kualitas pendidikan di SDN 053970 Perdamaian lebih meningkat.

2. Bagi Guru

a. Menerapkan strategi pembelajaran inovatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, antara lain yaitu model pembelajaran Discovery Learning.

40 

b. Menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif sehingga dapat memotivasi siswa untuk selalu tertarik mengikuti pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

c. Menggunakan media pembelajaran yang konkrit 3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu model teori belajar, sehinga dapat dipakai sebagai referensi dalam upaya pelaksanaan penelitian lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Abdullah dan Eny Rahma. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara Anni. 2004. Evaluasi dan Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara

Annita, Lie. 2008. Cooperative Learning :Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Baharuddin dan Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri.2002.Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta Fathurohman, M dan Sulistyorini.2012.Belajar dan Pembelajaran Meningkatkan

Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional.Yogyakarta:Teras Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Penembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena

Nawawi. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

42 

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Ribkhawati, dkk. 2012. Ilmu Kealaman Dasar. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup

Silberman, Melvin. 2001. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta : YAPPENDIS

Slameto.2010.Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta Sukmadinata, Nana Syaodih.2003.Landasan Psikologi Proses

Pendidikan.Bandung:PT. Remaja Rosda Karya

Sulistyorini, Sri. 2007. Model Pembelajaran IPS Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta : Tiara Wacana

Suprijono, Agus. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Toto Ruhimat. 2007. Metode Belajar Mengajar. Jakarta: Prenada Media Grup 

44 

LAMPIRAN 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Pra Siklus)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester: IV Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Hari / Tanggal : Rabu, 2 Oktober 2019

I. Standar Kompetensi

1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

II. Kompetensi Dasar

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan,serta kehidupan sosial dan budaya dilingkungan sekitar sampai provinsi.

3.4 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat dibidang pekerjaan,sosial dan budaya dilingkungan sekitar sampai provinsi

III. Indikator

1. Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai pekerjaan dilingkungan sekitar

2. Membandingkan jenis-jenis pekerjaan yang ada disekitar mereka.

IV. Tujuan Pembelajaran

1.Setelah membaca teks dan mengamati gambar tentang pekerjaan dipegunungan.siswa mampu membandingkan jenis-jenis pekerjaan yang ada disekitar mereka dalam bentuk diagram Venn.

2.Setelah membuat diagram Venn,siswa mampu mengembangkan laporan tentang jenis pekerjaan dalam bentuk tulisan dengan lengkap.

V. Materi Ajar

1. Upaya pelestarian dan sumber daya alam.

2. Hubungan sumber daya alam dengan keragaman sosial budaya dan mata pencaharian.

VI. Metode Pembelajaran 1. Discovery Learning 2. Tanya jawab

3. Tugas

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal ( 15 menit )

- tentang berbagai pekerjaan Absensi siswa

- Apersepsi : Tanya jawab tentang kondisi kesehatan siswa

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu tentang kegiatan manusia .

2. Kegiatan inti (40 menit ) a. Eksplorasi

- Siswa membaca materi di buku

- Guru bertanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis pekerjaan b. Elaborasi

- Secara klasikal guru menjelaskan materi tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kegiatan manusia.

- Mengamati gambar

- Membentuk kelompok terdiri @ 4 siswa

- Siswa diminta untuk mendiskusikan tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada dilingkungannya.

c. Konfirmasi

- Guru mendorong murid untuk berusaha memecahkan masalah.

- Mengidentifikasi masalah berbagai pekerjaan,kemudian mengklasifikasikan masalah berbagai pekerjaan

-  Menyusun hipotesa tentang jenis-jenis pekerjaan,kemudian mengolah data dengan berdiskusi

Kegiatan Akhir ( 15 menit )

- Siswa memverivikasi jawaban berdasarkan hasil diskusi

- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusinya

- Guru mengadakan evaluasi.

- Guru memberikan PR sebagai tindak lanjut.

VIII. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Sumber : Buku Tematik Terpadu. 2016. . Jakarta.Kemendikbud IX. Penilaian

Indikator Jenis Tes

Bentuk Instrumen

Instrumen 1. Mengidentifikasi

kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai pekerjaan dilingkungan sekitar

Tertulis Isian

1. Petani sayur,petani buah dan pemetik teh merupakan pekerjaan penduduk yang ada dibidang...

2. Orang yang tinggal ditepi pantai pada umumnya bekerja sebagai...

3. Pengacara,dokter dan tukang potong rambut adalah pekerjaan yang menghasilkan...

2.. Membandingkan jenis-jenis pekerjaan yang ada disekitar mereka.

4.Tujuan orang bekerja adalah untuk...

5.Memberikan pelayanan

jasa dalam

menyembuhkan orang sakit adalah tugas dari seorang...

Kriteria Penilaian N = Benar X 20 Skor maksimal = 100

Evaluasi Prasiklus

Kerjakan dengan teliti!

1. Penduduk disekitar pantai pada umumnya bekerja sebagai....

2. Petani,peternak dan nelayan adalah pekerjaan yang menghasilkan...

3. Perawat termasuk pekerjaan yang menghasilkan,...

4. Tujuan orang bekrja adalah...

5. Jenis jasa yang diberikan oleh polisi adalah...

Kunci Jawaban 1.Nelayan 2.Barang 3.Jasa

4.Memenuhi kebutuhan

5.Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP Perbaikan Siklus 1)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester: IV / 1 Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Hari / Tanggal : Rabu, 9 Oktober 2019

I. Standar Kompetensi

3. Memahami pengaruh kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan

II. Kompetensi Dasar

3.1 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan,serta kehidupan sosial dan budaya dilingkungan sekitar sampai provinsi.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat dibidang pekerjaan,sosial dan budaya dilingkungan sekitar sampai provinsi

III. Indikator

1. Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai pekerjaan dilingkungan sekitar

2.Membandingkan jenis-jenis pekerjaan yang ada disekitar mereka

IV. Tujuan Pembelajaran

1. .Setelah membaca teks dan mengamati gambar tentang pekerjaan

dipegunungan.siswa mampu membandingkan jenis-jenis pekerjaan yang ada disekitar mereka dalam bentuk diagram Venn.

2. .Setelah membuat diagram Venn,siswa mampu mengembangkan laporan

tentang jenis pekerjaan dalam bentuk tulisan dengan lengkap..

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

1. Tujuan perbaikan bagi siswa

a. Partisipasi siswa dapat meningkat

b. Keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, menanggapi, dan mengajukan ide dapat meningkat

c. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif d. Sebagian besar siswa dapat tuntas KKM

2. Tujuan perbaikan bagi guru

a. Guru dapat menerapkan strategi yang melibatkan siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.

b. Guru dapat lebih menggunakan media pembelajaran yang relevan.

VI. Materi Ajar

1. .Upaya pelestarian dan sumber daya alam.

2. Hubungan sumber daya alam dengan keragaman sosial budaya dan mata pencaharian.

VII. Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Discovery Learning

2. Metode Pembelajaran : Ceramah Interaktif, Tanya Jawab, dan Penugasan VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( 15 menit )

-

Absensi siswa

- Apersepsi : Tanya jawab tentang kondisi kesehatan siswa

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu tentang kegiatan manusia .

2. Kegiatan inti (40 menit ) a. Eksplorasi

- Siswa membaca materi di buku

- Guru bertanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis pekerjaan b. Elaborasi

- Secara klasikal guru menjelaskan materi tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kegiatan manusia.

- Mengamati gambar

- Membentuk kelompok terdiri @ 4 siswa

- Siswa diminta untuk mendiskusikan tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada dilingkungannya.

c. Konfirmasi

- Guru mendorong murid untuk berusaha memecahkan masalah.

- Mengidentifikasi masalah berbagai pekerjaan,kemudian mengklasifikasikan masalah berbagai pekerjaan

- Menyusun hipotesa tentang jenis-jenis pekerjaan,kemudian mengolah data dengan berdiskusi

Kegiatan Akhir ( 15 menit )

- Siswa memverivikasi jawaban berdasarkan hasil diskusi - Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusinya - Guru mengadakan evaluasi.

- Guru memberikan PR sebagai tindak lanjut.

IX. Alat/Bahan/Sumber Belajar

. Sumber : Buku Tematik Terpadu. 2016. . Jakarta.Kemendikbud

Penilaian

Evaluasi siklus 1 Kerjakan dengan teliti!

1. Penduduk disekitar pantai pada umumnya bekerja sebagai....

2. Petani,peternak dan nelayan adalah pekerjaan yang menghasilkan...

3. Perawat termasuk pekerjaan yang menghasilkan,...

4. Tujuan orang bekrja adalah...

5. Jenis jasa yang diberikan oleh polisi adalah...

Kunci Jawaban 1.Nelayan 2.Barang 3.Jasa

4.Memenuhi kebutuhan

5.Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. 

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP Rerbaikan Siklus 2)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester: IV / 1 Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Hari / Tanggal : Rabu, 16 Oktober 2019

I. Standar Kompetensi

3. Memahami pengaruh kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan

II. Kompetensi Dasar

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS (PRAKTEK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KOPERASI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Penerapan Metode Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta pada mata pelajaran IPS dengan

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray pada Mata Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV A. SDN Simomulyo 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS (PRAKTEK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KOPERASI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI. DI KELAS IV A SDN

Penerapan Metode Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri

Penelitian ini bertujuan untuk membuat e-modul bahan ajar berbasis kearifan lokal yang didukung dengan aplikasi flipbook mata pelajaran IPS Kelas IV Mata Pelajaran 9 SDN 112 Botto,