43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Analisis Data
3.1.1. Data yang Digunakan
Pada penelitian ini data yang di gunakan adalah data primer dan sekunder. Data hidrograf yang diperoleh dari BBWS (Bengawan Solo). Data sample sedimen di Sungai Asem Gondok yang di ambil dari lapangan .Pada penelitian transpor sedimen ini. Data yang di dapat untuk di analisa menggunakan metode MPM (Meryer Peter dan Muler) dan di analisa menggunakan sofware HEC – RAS 5.0.7.
3.1.2. Analisa Angkutan Sedimen dasar Sungai
Analisa angkutan sedimen untuk mengetahui proses agradasi atau degradasi yang terjadi di Sungai Asem Gondok Kab Pacitan. Angkutan sedimen dihitung dengan menggunakan rumus Meyer Peter Muller (MPM) dan menggunakan sofware HEC-RAS 5.0.7 . Analisa awal dimulai dengan pengambilan sample sedimen lihat Gambar 3.7 s/d Gambar 3.8, sejumlah 4 titik. Sample sedimen yang di analisa di Laboratorium lihat Lampiran 2, untuk mengetahui diameter butiran. Proses agradasi yang terjadi adalah jika debit sedimen yang dibawa dari ruas 1 ke ruas 2 lebih besar dari debit sedimen yang keluar dari ruas 2, sedangkan proses degradasi terjadi jika debit sedimen yang dibawa dari ruas 1 ke ruas 2 lebih kecil dari debit sedimen yang keluar dari ruas 2.
3.1.3. Analisa Transpor Sedimen Menggunakan Sofware HEC-RAS 5.0.7
Analisa software HEC-RAS versi 5.0.7 di Sungai Asem Gondok , data yang di input Selected River di Ras Mapper ploting Sungai lihat Gambar 4.1 , geomteri Sungai lihat Gambar 4.3 , Grainsize butiran lihat Gambar 4.24 s/d 4.27 dan hasil transpor sedimen lihat Gambar 4.28
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.1 Sungai Asem Gondok Tampang memanjang
Gambar 4.2 Lokasi 1, 2, 3, dan 4 yang di analiasa Mengunakan sofware HEC-RAS 5.0.7 Lokasi 1
Lokasi 2 Lokasi 3
Lokasi 4
45
Untuk kondisi lapangan lokasi satu lihat Gambar 3.3, lokasi dua lihat Gambar 3.4, lokasi tiga lihat Gambar 3.5, lokasi empat lihat Gambar 3.6.
3.1.3.1. Geometri Sungai Asem Gondok
Data geometri Sungai Asem Gondok terdiri dari Cross Section 575, 553, 533, 514, 497, 467, 444, 418, 387, 346, 310, 282, 261, 228, 201, 176, 125, 95, 62, dan 16
Gambar 4.3 Geometri Sungai Asem Gondok dan Cross section
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3.1.3.2. Hasil Running HEC-RAS 5.0.7
Hasil running HEC-RAS 5.0.7 di masing masing Cross Section di mulai dari Cross Section 575 s/d Cross Section 16 dapat di lihat dalam Gambar 4.4 s/d Gambar 4.23
Gambar 4.4 Cross Section 575
47
Gambar 4.5 Cross Section 553
Gambar 4.6 Cross Section 533
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.7 Cross Section 514
Gambar 4.8 Cross Section 497
49
Gambar 4.9 Cross Section 467
Gambar 4.10 Cross Section 444
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.11 Cross Section 418
Gambar 4.12 Cross Section 387
51
Gambar 4.13 Cross Section 346
Gambar 4.14 Cross Section 310
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.15 Cross Section 282
Gambar 4.16 Cross Section 261
53
Gambar 4.17 Cross Section 228
Gambar 4.18 Cross Section 201
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.19 Cross Section 176
Gambar 4.20 Cross Section 125
55
Gambar 4.22 Cross Section 62
Gambar 4.23 Cross Section 16 3.1.3.3. Input Data Grain size
Setelah melakukan analisa grainsize ,maka data grain size dimasukan dalam tabel Grain size yang ada di HEC-RAS, lihat Lampiran 2 (data grain size lokasi 1 s/d 4). Berikut ini adalah hasil input Bed Gradation dalam tabel HEC-RAS lihat Gambar 4.24 s/d 4.27
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.25 Bed gradation (lokasi dua)
57
Gambar 4.26 Bed gradation (lokasi tiga)
Gambar 4.27 Bed gradation (lokasi empat)
3.1.4. Hasil Analisa Transpor Sedimen dengan HEC-RAS 5.0.7
Transpor sedimen di Sungai Asem Gondok Kab Pacitan di analisa dengan menggunkan HEC-RAS 5.0.7 data yang di gunakan yaitu data hidrograf banjir kala ulang 50 tahun, selain data hidrograf juga data grainsize material yang di ambil di Sungai Asem Gondok.
Untuk flow hidrograf nya di running dengan flow awal 309 m3/dt,(bulan petama), flow 350 m3/dt (bulan ke dua),flow 425 m3/dt (bulan ke tiga) ,flow 450 m3/dt (bulan ke empat), dan flow 465 m3/dt (bulan ke lima) .Dari analisa di dapat nilai transpor sedimen di Sungai Asem Gondok selama lima bulan. Hasil analisa dapat di lihat pada Gambar 4.28
Lenkung 1 Lenkung 6 Lenkung 5 Lenkung 2 Lenkung 3 Lenkung 4 Sungai Mlati
Sungai Brungkah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.28 Grafik Degradasi Sungai Asem Gondok Selama 5 bulan
Lenkung 1 Lenkung 6 Lenkung 5 Lenkung 2 Lenkung 3 Lenkung 4 Sungai Mlati
Sungai Brungkah
58
59
3.1.6. Analisa Angkutan Sedimen Dasar Sungai Metode MPM
Analisa angkutan sedimen dasar sungai dilakukan untuk mengetahui proses agradasi atau degradasi yang terjadi di Sungai Asem Gondok Kab Pacitan. Angkutan sedimen dihitung dengan menggunakan rumus Meyer Peter Muller (MPM). Analisa angkutan dimulai dengan pengambilan sample sedimen lihat Gambar 3.7 dan Gambar 3.8, sample sedimen kemudian diuji di laboratorium, lihat lampiran dua ,untuk mengetahui diameter butiran sample sedimen d35, d50, d65, dan d90. Dari perhitungan rumus MPM dengan masukan data diameter butiran sedimen dasar dan data teknis Sungai Asem Gondok kemudian didapatkan hasil angkutan sedimen yang terjadi. Proses agradasi yang terjadi adalah jika debit sedimen yang dibawa dari ruas 1 ke ruas 2 lebih besar dari debit sedimen yang keluar dari ruas 2, sedangkan proses degradasi terjadi jika debit sedimen yang dibawa dari ruas 1 ke ruas 2 lebih kecil dari debit sedimen yang keluar dari ruas 2
Tabel 4.1 Data yang digunakan sebagai masukan dalam perhitungan angkutan sedimen pada lokasi satu :
Input Satuan Besaran
Debit Sungai (ft3/dt) m3/s = 685
Suhu C = 16
viskositas (𝜐) = 0,000001114
Slope (So) = 0,0019
Spesifik grafity Sedimen (𝜌𝑠) kg/m3 = 2600
Berat Jenis air (𝜌𝑤) kg/m3 = 1000
percepatan grafitasi (g) m/s2 = 9,8
d35 mm = 1,64
dsi (d50) mm = 1,74
d65 mm = 2,23
d90 mm = 20,00
lebar Sungai (B) m = 28.0
kecepatan aliran (v) m2/s = 1.57
kedalaman (h) m = 4.50
Jari jari A
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. 𝑢∗= √𝑔 ℎ 𝐼
𝑢∗= √9,8 𝑥 4,50 𝑥 0,0019 𝑢∗ = 0,292 m/s
b. 𝛿 = 11,6 𝑥 𝜐
𝑢∗
𝛿 = 11,6 𝑥 0,00000114 0,288
𝛿 = 0,000044 c. 𝐾𝑠= 4,9 𝑚𝑚 > 6𝛿
𝐾𝑠 = 4,9 𝑚𝑚 > 0,000341
sehingga dasar Sungai termasuk hidraulik kasar, kecepatan aliran (v) = 1,57 m/s d. 𝜏𝑜 = 𝜌𝑤. 𝑔. ℎ. 𝑖
𝜏𝑜 = 1000 𝑥 9,8 𝑥 4,50 𝑥 0,0012 𝜏𝑜 = 85,55 N/m2
e. 𝑅𝑒 = 𝑢∗.𝑑
𝜐
𝑅𝑒 = 0,288 𝑥 1,74 1000 0,000001114 𝑅𝑒 = 456,86
f. 𝜏𝑐𝑟 = ∆. 𝜌𝑤. 𝑔 . 𝑑𝑚 . 𝛹𝑐𝑟
𝛹𝑐𝑟 didapatkan dari grafik Shield, dengan Re = 194,30 maka 𝛹𝑐𝑟 = 0,04 sehingga
𝜏𝑐𝑟 = 2600 − 1000
1000 𝑥 1000 𝑥 9,8 𝑥 0,74
1000 𝑥 0,04 𝜏𝑐𝑟 = 1,20 N/m2
g. 𝐶 = 𝑣
(ℎ.𝑖)1⁄2
𝐶 = 1,57
(4,50 𝑥 0,0019)1⁄2 𝐶 = 16,80
h. 𝐶′ = 18 𝑙𝑜𝑔12. ℎ
𝑑90
𝐶′= 18 𝑙𝑜𝑔12. 4,50 20,0 𝐶′= 61,76 1000
61
i. µ =( C
C′)3⁄2 µ =( 16,80
61,76)3⁄2 µ = 0,141 j. Ψ′ = μ . h. i
∆ . dm
Ψ′ = 0,141 . 4,50. 0,0012 2600 − 1000
1000 . 0,74 1000 Ψ′ = 0,4446
k. ɸ = (4. Ψ′ − 0,188)3⁄2 ɸ = (4. 1,046 − 0,188)3⁄2 ɸ = 2,00843
l. qs= ɸ . ( ∆ . g. dm3)1⁄2 𝑞𝑠 = 2,00843 . ( (2600−1000)
1000 . 9,8. (2,23
1000)3)1⁄2 𝑞𝑠 = 0,0008375 m3/s/m’
m. Debit sedimen perlebar 𝑞𝑠. 𝐵 = 0,02127 m3/s
Tabel 4.2 Data yang digunakan sebagai masukan dalam perhitungan angkutan sedimen pada lokasi dua :
Input Satuan Besaran
Debit Sungai (ft3/dt) m3/s = 685
Suhu C = 16,5
viskositas (𝜐) = 0,000001101
Slope (So) = 0,0012
Spesifik grafity Sedimen
(𝜌𝑠) kg/m3 = 2600
Berat Jenis air (𝜌𝑤) kg/m3 = 1000
percepatan grafitasi (g) m/s2 = 9,8
d35 mm = 1,60
dsi (d50) mm = 4,00
d65 mm = 3,50
d90 mm = 20,0
lebar Sungai (B) m = 30,0
kecepatan aliran (v) m2/s = 1.78
kedalaman (h) m = 4,00
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
𝑢∗= √9,8 𝑥 4,00 𝑥 0,0019 𝑢∗ = 0,216887 m/s
b. 𝛿 = 11,6 𝑥 𝜐
𝑢∗
𝛿 = 11,6 𝑥 0,000001101 0,272
𝛿 = 0,000059 c. 𝐾𝑠= 4,9 𝑚𝑚 > 6𝛿
𝐾𝑠 = 4,9 𝑚𝑚 > 0,000341
sehingga dasar Sungai termasuk hidraulik kasar, kecepatan aliran (v) = 1,57 m/s d. 𝜏𝑜 = 𝜌𝑤. 𝑔. ℎ. 𝑖
𝜏𝑜 = 1000 𝑥 9,8 𝑥 4,00 𝑥 0,0012 𝜏𝑜 = 47,04 N/m2
e. 𝑅𝑒 = 𝑢∗.𝑑
𝜐
𝑅𝑒 = 0,216887 𝑥 4,00 1000 0,000001101 𝑅𝑒 = 787,96
f. 𝜏𝑐𝑟 = ∆. 𝜌𝑤. 𝑔 . 𝑑𝑚 . 𝛹𝑐𝑟
𝛹𝑐𝑟 didapatkan dari grafik Shield, dengan Re = 991,50 maka 𝛹𝑐𝑟 = 0,04 sehingga
𝜏𝑐𝑟 = 2600 − 1000
1000 𝑥 1000 𝑥 9,8 𝑥 4,0
1000 𝑥 0,04 𝜏𝑐𝑟 = 23,83 N/m2
g. 𝐶 = 𝑣
(ℎ.𝑖)1⁄2
𝐶 = 1,78
(4,00 𝑥 0,0012)1⁄2 𝐶 = 25,69
h. 𝐶′ = 18 𝑙𝑜𝑔12. ℎ
𝑑90
𝐶′= 18 𝑙𝑜𝑔12. 4,00 20,0 𝐶′= 60,84 1000
63
i. µ =( C
C′)3⁄2 µ =( 25,69
60,84)3⁄2 µ = 0,2743 j. Ψ′ = μ . h. i
∆ . dm
Ψ′ = 0,2743 . 4,00. 0,0012 2600 − 1000
1000 . 4,0 Ψ′ = 0,2058 1000
k. ɸ = (4. Ψ′ − 0,188)3⁄2 ɸ = (4. 0,2058 − 0,188)3⁄2 ɸ = 0,50623
l. qs= ɸ . ( ∆ . g. dm3)1⁄2 𝑞𝑠 = 0,50623 . ( (2600−1000)
1000 . 9,8. (2,23
1000)3)1⁄2 𝑞𝑠 = 0,004151 m3/s/m’
m. Debit Sedimen perlebar 𝑞𝑠. 𝐵 = 0,01245 m3/s
Tabel 4.3 Data yang digunakan sebagai masukan dalam perhitungan angkutan sedimen pada lokasi tiga :
Input Satuan Besaran
Debit Sungai (ft3/dt) m3/s = 685,9
Suhu C = 17,5
viskositas (𝜐) = 0,000001075
Slope (So) = 0,0012
Spesifik grafity Sedimen (𝜌𝑠) kg/m3 = 2730
Berat Jenis air (𝜌𝑤) kg/m3 = 1000
percepatan grafitasi (g) m/s2 = 9,8
d35 mm = 1,70
dsi (d50) mm = 2,80
d65 mm = 3,90
d90 mm = 10,80
lebar Sungai (B) m = 28,
kecepatan aliran (v) m2/s = 1.80
kedalaman (h) m = 3,60
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
𝑢∗= √9,8 𝑥 3,60 𝑥 0,0012 𝑢∗ = 0,205757 m/s
b. 𝛿 = 11,6 𝑥 𝜐
𝑢∗
𝛿 = 11,6 𝑥 0,000001075 0,205757 𝛿 = 0,000061 c. 𝐾𝑠= 4,9 𝑚𝑚 > 6𝛿
𝐾𝑠 = 4,9 𝑚𝑚 > 0,000341
sehingga dasar Sungai termasuk hidraulik kasar, kecepatan aliran (v) = 1,57 m/s d. 𝜏𝑜 = 𝜌𝑤. 𝑔. ℎ. 𝑖
𝜏𝑜 = 1000 𝑥 9,8 𝑥 3,60 𝑥 0,0012 𝜏𝑜 = 42.34 N/m2
e. 𝑅𝑒 = 𝑢∗.𝑑
𝜐
𝑅𝑒 = 0,205757𝑥 2,80 1000 0,000001075 𝑅𝑒 = 535,93
f. 𝜏𝑐𝑟 = ∆. 𝜌𝑤. 𝑔 . 𝑑𝑚 . 𝛹𝑐𝑟
𝛹𝑐𝑟 didapatkan dari grafik Shield, dengan Re = 674,30 maka 𝛹𝑐𝑟 = 0,40 sehingga
𝜏𝑐𝑟 = 2730 − 1000
1000 𝑥 1000 𝑥 9,8 𝑥 2,80
1000 𝑥 0,40 𝜏𝑐𝑟 = 18,99 N/m2
g. 𝐶 = 𝑣
(ℎ.𝑖)1⁄2
𝐶 = 1,80
(3,60 𝑥 0,0012)1⁄2 𝐶 = 27,39
h. 𝐶′ = 18 𝑙𝑜𝑔12. ℎ
𝑑90
𝐶′= 18 𝑙𝑜𝑔12. 3,60 10,8 1000 𝐶′= 64,84
i. µ =( C
C′)3⁄2
65
µ =( 27,39
64,84)3⁄2 µ = 0,27451 j. Ψ′ = μ . h. i
∆ . dm
Ψ′ = 0,274 . 3,60. 0,0012 2600 − 1000
1000 . 2,80 Ψ′ = 0,24482 1000
k. ɸ = (4. Ψ′ − 0,188)3⁄2 ɸ = (4. 0,24482 − 0,188)3⁄2 ɸ = 0,70386
l. qs= ɸ . ( ∆ . g. dm3)1⁄2 𝑞𝑠 = 0,70386 . ( (2730−1000)
1000 . 9,8. (3,90
1000)3)1⁄2 𝑞𝑠 = 0,0007059 m3/s/m’
m. Debit Sedimen perlebar 𝑞𝑠. 𝐵 = 0,01976 m3/s
Tabel 4.4 Data yang digunakan sebagai masukan dalam perhitungan angkutan sedimen pada lokasi empat :
Input Satuan Besaran
Debit Sungai (ft3/dt) m3/s = 685,9
Suhu C = 17,0
viskositas (𝜐) = 0,000001088
Slope (So) = 0,0012
Spesifik grafity Sedimen (𝜌𝑠) kg/m3 = 2670
Berat Jenis air (𝜌𝑤) kg/m3 = 1000
percepatan grafitasi (g) m/s2 = 9,8
d35 mm = 0,93
dsi (d50) mm = 1,90
d65 mm = 3,90
d90 mm = 10,50
lebar Sungai (B) m = 29,00
kecepatan aliran (v) m2/s = 2,12
kedalaman (h) m = 3,90
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
𝑢∗= √9,8 𝑥 3,60 𝑥 0,0012 𝑢∗ = 0,067723 m/s
b. 𝛿 = 11,6 𝑥 𝜐
𝑢∗
𝛿 = 11,6 𝑥 0,000001088 0,067723 𝛿 = 0,000186 c. 𝐾𝑠= 4,9 𝑚𝑚 > 6𝛿
𝐾𝑠 = 4,9 𝑚𝑚 > 0,000341
sehingga dasar Sungai termasuk hidraulik kasar, kecepatan aliran (v) = 2,12 m/s d. 𝜏𝑜 = 𝜌𝑤. 𝑔. ℎ. 𝑖
𝜏𝑜 = 1000 𝑥 9,8 𝑥 3,90 𝑥 0,0012 𝜏𝑜 = 4,59 N/m2
e. 𝑅𝑒 = 𝑢∗.𝑑
𝜐
𝑅𝑒 = 0,067723𝑥 3,90 1000 0,000001088 𝑅𝑒 = 118,27
f. 𝜏𝑐𝑟 = ∆. 𝜌𝑤. 𝑔 . 𝑑𝑚 . 𝛹𝑐𝑟
𝛹𝑐𝑟 didapatkan dari grafik Shield, dengan Re = 148,82 maka 𝛹𝑐𝑟 = 0,40 sehingga
𝜏𝑐𝑟 = 2670 − 1000
1000 𝑥 1000 𝑥 9,8 𝑥 1,90
1000 𝑥 0,40 𝜏𝑐𝑟 = 12,44 N/m2
g. 𝐶 = 𝑣
(ℎ.𝑖)1⁄2
𝐶 = 2,12
(3,90 𝑥 0,0012)1⁄2 𝐶 = 98,00
h. 𝐶′ = 18 𝑙𝑜𝑔12. ℎ
𝑑90
𝐶′= 18 𝑙𝑜𝑔12. 3,90 10,50 1000 𝐶′= 65,68
i. µ =( C
C′)3⁄2 µ =( 98,00
65,68)3⁄2
67
µ = 1,82238 j. Ψ′ = μ . h. i
∆ . dm
Ψ′ = 1,82238 . 3,90. 0,0012 2600 − 1000
1000 . 1,90 Ψ′ = 0,26879 1000
k. ɸ = (4. Ψ′ − 0,188)3⁄2 ɸ = (4. 0,26879 − 0,188)3⁄2 ɸ = 0,83562
l. qs= ɸ . ( ∆ . g. dm3)1⁄2 𝑞𝑠 = 0,83562( (2730 − 1000)
1000 . 9,8. (3,90 1000)
3
)1⁄2 𝑞𝑠 = 0,0008233 m3/s/m’
m. Debit Sedimen perlebar 𝑞𝑠. 𝐵 = 0,02388 m3/s
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.29 Grafik kedalaman Degradasi Sungai Asem Gondok Metode MPM
68
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4
350 600 (250) 950 (350) 1250 (300)
69
Analisa degradasi sungai di lokasi satu, di 350 m, bulan Januari terjadi degradasi 1.2 cm, pada bulan Februari terjadi degradasi 3.4 cm, pada bulan Maret terjadi degradasi 6.6 cm, pada bulan April terjadi degradasi 8.8 cm, dan pada bulan Mei terjadi degradasi 11,4 cm, jadi penurunan rata-rata lokasi satu di 350 m, adalah 6.28 cm. Di lokasi dua, di 600 m, bulan Januari terjadi degradasi 0.0 cm, pada bulan Februari terjadi
degradasi 0.4 cm, pada bulan Maret terjadi degradasi 1.2 cm, pada bulan April terjadi degradasi 2.4 cm, dan pada bulan Mei terjadi degradasi 4 cm, jadi penurunan rata-rata lokasi dua di 600 m, adalah 2.0 cm. Di lokasi tiga, di 950 m, bulan Januari terjadi degradasi 0.0 cm, pada bulan Februari terjadi degradasi 0.0 cm, pada bulan Maret terjadi degradasi 0.0 cm, pada bulan April terjadi degradasi 0.3 cm, dan pada bulan Mei terjadi degradasi 0.6 cm, jadi penurunan rata-rata lokasi tiga di 900 m, adalah 0.45 cm. Di lokasi empat, di 1250 m, bulan Januari terjadi degradasi 0.0 cm, pada bulan Februari
terjadi degradasi 0.0 cm, pada bulan Maret terjadi degradasi 0.0 cm, pada bulan April terjadi degradasi 0.0 cm, dan pada bulan Mei terjadi degradasi 0.0 cm, di lokasi empat di 1250 m tidak ada degradasi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id