• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING DI CV. PUTRA NUGRAHA SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING DI CV. PUTRA NUGRAHA SURAKARTA."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING DI CV. PUTRA NUGRAHA

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Disusun Oleh :

SURYANINGSIH KURNIAWANTO

NIM : F3210077

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING CV. PUTRA NUGRAHA SURAKARTA

Oleh :

SURYANINGSIH KURNIAWANTO

NIM : F3210077

Penelitian ini tentang “Efektivitas Personal Selling di CV. Putra Nugraha”. Permasalahan yang diambil yaitu bagaimana gambaran efektivitas personal selling dilihat dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keefektivitasannya, yang meliput dari kemampuan memberkan informasi, presentasi, pelayanan yang diberikan, pemenuhan kebutuhan konsumen, dan hubungan baik dengan konsumen.

Penelitian ini dilakukan di CV. Putra Nugraha, yang beralamatkan Jalan Merapi Raya No 17 Rt. 06/Rw. 09 Mojosongo Surakarta, terutama pada tenaga personal selling.

Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode penelitian yang digunakan dengan pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner. Teknis pembahasan yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan penelitian terhadap kuesioner dilakukan dengan penentuan nilai atau skor dari alternatif jawaban.

Hasil analisis data diketahui bahwa keberhasilan personal selling

dalam mempengaruhi konsumen yaitu, beberapa responden menyatakan bahwa tenaga penjual telah dapat mempengaruhi konsumen dengan baik melalui pemberian informasi, melakukan presentasi, pemberian keterangan produk, memberikan pelayanan, memenuhi kebutuhan pelanggan, menjawab pertanyaan pelanggan, mengutamakan kepentingan pelanggan. Akan tetapi masih ada satu faktor yang belum dapat di penuhi oleh tenaga penjual, yaitu tenaga penjual belum dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis memberikan beberapa saran yaitu: 1) Hendaknya tenaga penjual lebih mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tenaga penjual yang dianggap baik oleh konsumen 2) perusahaan lebih baik merencanakan program baru untuk meningkatkan kemampuan tenaga penjualan, seperti memberikan pelatihan relationship, dan pelatihan mengenai CRM (Customer Relation

Management).

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir ini dengan judul:

EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING DI CV PUTRA NUGRAHA

Surakarta, Juni 2013

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini dengan judul :

EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING DI CV PUTRA NUGRAHA

SURAKARTA

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 20 Juli 2013 Tim Penguji Tugas Akhir

1. Harmadi ( ) NIP. 19580513 1984031001 Penguji

(5)

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada Allah lah hendaknya kamu berharap

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, ku ucapkan

terimakasih dan kupersembahkan tugas akhir ini

kepada :

· Bapak dan Ibu tercinta yang selalu

memberikan kasih sayang dan motivasi

· Kakak ku tersayang Kusumandari Restu

Kartikawanto yang selalu memberikan

dukungan

· My soulmate tugas akhir Dyah Ruthyka

Pandya Dewi dan Titin Haryati atas perhatian

dan kasih sayang serta bantuan.

· Sahabat-sahabatku rumpik dan

teman-temanku.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SW T yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehinga Tugas Akhir dengan Judul “EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING DI. CV PUTRA NUGRAHA”. Dapat terselesaikan dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik adanya bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehingga dalam kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

(8)

4. Ibu Yenni Fajarianti, SE, M. SI. selaku Dosen Pembimbing Akademik

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah memberikan banyak ilmu selama masa perkuliahan.

6. Bapak H. Slamet Haryadi selaku Pemimpin CV. Putra Nugraha yang telah berkenan memberikan kesempatan magang kerja dan penelitian.

7. Seluruh karyawan CV. Putra Nugraha yang telah membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi yang di butuhkan dalam mengerjakan Tugas Akhir.

8. Teman-teman seperjuanganku Manajemen Pemasaran angkatan 2010. Sukses untuk kita semua.

Penulis menyadari bahwa hasil Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dankurangnya pengalaman penulis. Maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dan penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, Juni 2012

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Abstrak ... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Motto ... v

Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar isi ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar... ix

Bab I ... 1

Latar Belakang Masalah ... 1

Rumusan Masalah ... 4

Tujuan ... 4

Manfaat ... 4

Metode Penelitian ... 5

Bab II Tinjauan Pustaka ... 10

Bab III Pembahasan ... 25

Gambaran Objek Penelitian ... 25

Laporan Kerja Magang ... 33

Analisis Data ... 35

Bab IV Penutup ... 56

Daftar Pustaka... 60

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Tabel Tenaga Kerja ...32

Tabel III.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...36

Tabel III.3 Profil Responden Berdasarkan Usia ...37

Tabel III.4 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan...38

Tabel III.5 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan ...39

Tabel III.6 Penilaian Responden Terhadap Kemampuan Tenaga Penjual Memberikan Informasi dengan baik ...40

Tabel III.7 Penilaian Responden Terhadap Kemampuan Tenaga Penjual Memberikan Keterangan Produk dengan Baik ...42

Tabel III.8 Penilaian Responden Terhadap Kemampuan Tenaga Penjual Memberikan Presentasi dengan Baik ...44

Tabel III.9 Penilaian Responden Terhadap Kemampuan Tenaga Penjual Memberikan Pelayanan dengan Baik ...46

Tabel III.10 Penilaian Respon den Terhadap Kemampuan Tenaga Penjual Memenuhi Kebutuhan Konsumen ...48

Tabel III.11 Penilaian Responden Terhadap Kemampuan Tenaga Penjual Menjawab Pertanyaan Pelanggan dengan Baik ...50

Tabel III.12 Penilaian Responden Terhadap Kemampuan Tenaga Penjual Mengutamakan Kepentingan Konsumen ...51

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Struktur Organisasi CV. Putra Nugraha... 29

Gambar III.2 Diagram Tenaga Penjual dalam memberikan informasi ... 41

Gambar III.3 Diagram Tenaga Penjual dalam memberikan keterangan produk ... 43

Gambar III.4 Diagram Tenaga Penjual dalam memberikan presentasi .... 45

Gambar III.5 Diagram Tenaga Penjual dalam memberikan pelayanan .... 47

Gambar III.6 Diagram Tenaga Penjual dalam memenuhi kebutuhan pelanggan ... 48

Gambar III.7 Diagram Tenaga Penjual dalam menjawab pertanyaan pelanggan ... 50

Gambar III.8 Diagram Tenaga Penjual dalam mengutamakan kepentingan

pelanggan ... 52

Gambar III.9 Diagram Tenaga Penjual dalam menjaga hubungan baik dengan pelanggan... 54

Gambar

Gambar III.3 Diagram Tenaga Penjual dalam memberikan keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Keinginan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang akan mempengaruhi motivasi kerja yang ada pada setiap individu untuk melakukan segala sesuatu yang lebih baik dari lainnya di

Perusahaan harus menetapkan strategi pemasaran yang tepat dan baik, karena dapat berpengaruh pada konsumen untuk melakukan pembelian barang atau jasa dalam jumlah yang

Penjualan pribadi ( personal selling ) juga merupakan promosi penjualan yang dilakukan melalui pribadi karyawan bank dalam mempengaruhi konsumen oleh karena itu

Win Jaya Transport mempengaruhi minat konsumen untuk menggunakan jasa pengiriman barang, dari 60 orang responden yang dijadikan sampel ternyata 23 orang atau 38,3% menyatakan

Untuk meningkatkan suatu produk melalui promosi penjualan ada faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen yaitu personal selling penjualan perorangan, Ketepatan perusahaan dalam

Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh Ketut 2014 yang menyatakan adanya personal selling konsumen akan merasa diperhatikan dan lebih mudah untuk memahami produk yang

4 tentunya harus melakukan saluran distribusi yang baik pula sehingga barang yang di salurkan sampai pada tangan konsumen dengan baik Dengan demikian dalam penelitan ini akan dikaji

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,