• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BINA KARYA MELALUI SHARING DAN MEDIA AUDIO VISUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BINA KARYA MELALUI SHARING DAN MEDIA AUDIO VISUAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BINA KARYA MELALUI

SHARING DAN MEDIA AUDIO VISUAL

YUSNADI

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : ([email protected])

ABSTRAK

Dari hasil diskusi bersama guru-guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 yang mengajar di kelas XI Akuntansi SMK Swasta Bina Karya diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar ini hanya 40%, selain itu hasil tes formatif yang diberikan menunjukkan bahwa hanya 60% siswa yang tuntas dalam belajar dengan daya serap 65. Hal ini disebabkan dalam proses belajar guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, maka diperlukan teknik pembelajaran yang sesuai dan mendukung. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4 : 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 melalui Sharing dan Media Audio Visual?” Metode analisis data dalam penelitian ini adalah tahap analisis dan refleksi dengan 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II (perbaikan atau penyempurnaan). Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, setelah menerapkan strategi metode melalui Sharing dan Media Audio Visual pada hasil belajar siswa, terbukti bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 16 orang (100%), hal ini terbukti pada kegiatan pembelajaran siklus II, siswa yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran mencapai 83,8%. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: “Terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui metode Sharing dan Media Audio Visual pada materi Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4 : 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105”.

Kata Kunci : Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4 : 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105, hasil belajar, Sharing dan Media Audio Visual

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan upaya sadar dilakukan seseorang atau sekolompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam proses kedewasaan manusia yang hidup dan

(2)

terjadi sebuah proses pengubahan sikap dan tingkah laku (Dimyati & Mudjiono, 23, 1996)1.

Proses pembelajaran di sekolah sebagai suatu aktivitas mengajar dan belajar yang di dalamnya terdapat dua subyek yaitu guru (pendidik) dan siswa sebagai peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama dari seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, kreatif, dinamis, dan menyenangkan.

Hal ini berimplikasi pada adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subyek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal, pembimbing dan fasilitator dengan peserta didik sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran itu sendiri. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar maka diperlukan sebuah interaksi edukatf dalam proses pembelajaran.

Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok yang tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi lebih menekankan pada pengamalan dalam kehidupan sehari- hari di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena itu guru Pendidikan Agama Islam hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik secara menyeluruh yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Winkel, 45, 1991)2.

Materi pada Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at- Taubah/9 : 105 Pada umumnya materi keimanan dipelajari siswa dengan cara mendengarkan ceramah guru. Pada tahun pelajaran 2022/2023 dilokasi SMK Swasta Bina Karya Jenamas dari hasil diskusi dengan guru mata pelajaran yang mendapat tugas mengajar di kelas XI diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa dengan model pembelajaran seperti itu siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar ini hanya 40%. Selain itu hasil tes formatif yang diberikan menunjukkan bahwa hanya 60% siswa yang tuntas dalam belajar dengan daya serap 65.

Menghadapi kondisi seperti ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk menemukan suatu cara atau teknik pembelajaran yang didukung oleh media pembelajaran sehingga siswa dapat terlibat secara aktif dan dapat meningkatkan hasil belajaranya.

Melalui Sharing dan Media Audio Visual pada materi iman pada hari akhir Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan yang berkesan dan bermakna . Dengan demikian bagi siswa akan lebih termotivasi untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam perilaku hidup sehari-hari.

(3)

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai(A.Ahmadi & A.Rohani, 29, 1995)3.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 6 jam pelajaran yaitu, 2 kali pertemuan dan dilaksanakan dalam 2 siklus. Apabila pada siklus I belum memperlihatkan hasil sebagaimana yang diharapkan, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus II). Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari: (1) tahapan persiapan (perencanaan), (2) tahapan pelaksanaan tindakan, (3) tahapan observasi dan evaluasi, (4) tahapan analisis dan refleksi, (5) data dan cara pengambilannya, (6) teknik pengumpulan data, (7) analisis data, dan (8) indikator kinerja.

Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru Pendidikan Agama Islam (teman sejawat) SMK Swasta Bina Karya yang bertindak sebagai pengamat selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, sebab dengan pendekatan kualitatif, peneliti dapat menguraikan data yang diperoleh.

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa SMK Swasta Bina Karya dengan jumlah siswa 16 orang (XI Akuntansi), yang terdiri dari siswa laki-laki 14 orang dan siswa perempuan 2 orang. Adapun nama-nama siswa kelas XI Akuntansi SMK Swasta Bina Karya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Nama Siswa Jenis Kelamin Keterangan

1 Agi Laki-laki Aktif

2 Ahmad Maulana Laki-laki Aktif

3 Ahmad Reyhan Laki-laki Aktif

4 Ahmad Riyadi Laki-laki Aktif

5 Hasbi Laki-laki Aktif

6 Indara Jaya Laki-laki Aktif

7 Jakaria Laki-laki Aktif

(4)

9 M. Khairul Riski Laki-laki Aktif

10 Nabil Laki-laki Aktif

11 Nor Alvia Perempuan Aktif

12 Normila Perempuan Aktif

13 Safrizal Laki-laki Aktif

14 Sahrul Laki-laki Aktif

15 Hamdi Laki-laki Aktif

16 M. Riski Laki-laki Aktif

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan belajar dengan metode demonstrasi, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran(R.C. Soekamto, 75, 1997)4.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentasi keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tetulis pada setiap akhir putaran (Sudjana, 43, 2005). Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

𝑋̅ = ∑ 𝑋

∑ 𝑁

Dengan :

𝑋̅ = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

∑ 𝑋 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

∑ 𝑁 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

(5)

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor >

75%, dan kelas disebut tuntas belajar apabila dikelas tersebut terdapat 83,8%

yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan > 75%. Untuk menghitung persentasi belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P = ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada kegiatan siklus I dilaksanakan rencana pembelajaran dengan alokasi waktu kegiatan belajar mengajar 3 jam pelajaran.

Siklus I diawali dengan pemberian motivasi, penjajakan awal, dan penyiapan kondisi siswa untuk belajar. Setiap selesai satu siklus diadakan tes formatif untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi pada Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 yang sudah dipelajari. Selain itu juga diadakan refleksi oleh pengamat yaitu seorang guru observator untuk membiacarakan hal-hal yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya (siklus II).

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengatamatan/observasi, dan refleksi(A. Arsyad, 18, 2003)5.

Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

(6)

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran melalui Sharing dan Media Auido Visual.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, 2 dimana masing- masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan model pembelajaran melalui Sharing dan Media Audio Visual untuk peningkatan hasil belajar bagi siswa-siswi kelas XI Akuntansi SMK Swasta Bina Karya dalam menghadapi kesulitan belajar memahami materi Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 pada pelajaran PAI. Setelah peneliti melihat dan membandingkan hasil dari Post Test 1 dan Post Test 2, berbeda. Maka dari itu, siswa harus benar-benar menguasai materi yang diberikan oleh guru. Dalam peningkatan prestasi hasil belajar siswa, guru memberikan model pembelajaran melalui Sharing dan Media Audio Visual. Karena dengan memberikan model pembelajaran melalui Sharing dan Media Audio Visual secara berulang-ulang, dengan sendirinya siswa akan menguasainya. Karena otak dari siswa-siswi itu telah diasah dengan baik melalui mengingat dan mencari pasangan dari kartu yang berisi tentang materi yang ingin dicapai dan juga latihan - latihan dari soal-soal yang ditugaskan oleh gurunya. Selain itu, metode yang baik adalah metode tanya jawab.

Dengan kebiasaan diberikannya waktu untuk bertanya, siswa dengan sendirinya akan mudah menghafalkan tanpa ada unsur paksaan. Penggunaan pembelajaran melalui shering dan audio visual dalam pembelajaran PAI memahami materi Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 membuat pembelajaran PAI memahami menjadi lebih bermakna,

(7)

menyenangkan, dan memunculkan keaktifan peserta didik karena melibatkan peserta didik berperan aktif untuk menemukan jawaban suatu permasalahan melalui proses bekerjasama, berpikir dan diskusi secara mental maupun fisik.

Aktivitas mental yang dilakukan dalam model pembelajaran shering dan audio visual dapat membuat pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan sehingga mudah diingat peserta didik. hal ini didukung oleh pendapat Menurut W.S Winkel (1991:36)6 bahwa belajar adalah ; “Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan- pemahaman,keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas”.

Dengan demikian belajar merupakan proses interaksi antara seseorang dengan lingkungan yang melibatkan aktivitas mental/psikisnya sehingga terjadi perubahan tingkah laku baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap ke arah yang lebih baik. Perubahan yang dihasilkan dari proses belajar ini diperoleh melalui pengalaman dan Latihan. Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Sudjana (1989:109)7 mengemukakan bahwa :“Secara umum keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat ditinjau dari dua segi, yakni dari segi proses dan segi hasil belajar.”

Hal ini berarti bahwa dari segi proses, keberhasilan proses pembelajaran nampak pada keterlibatan siswa secar aktif dalam pembelajaran. Indikatornya antara lain dapat dilihat pada minat, partisipasi,antusias siswa dalam belajar.

Sedangkan dari segi hasil belajar adalah hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai akibat dari aktivitas siswa pada proses pembelajaran. Indikatornya antara lain ditunjukkan oleh pencapaian kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor pada diri siswa. Dengan adanya suasana tersebut, peserta didik dapat lebih termotivasi untuk belajar karena lebih antusias dan tertarik dalam kegiatan pembelajaran.

Bila ditinjau dari hasil observasi, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran PAI memahami materi Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 melalui model pembelajaran shering dan audio visual dengan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Dari 16 siswa Pada siklus I persentase ketuntasan 75,00 %. Pada siklus II persentasi ketuntasan meningkat menjadi 100 % termasuk dalam kategori baik dan sangat baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Melalui Sharing dan penggunaan media audio visual siswa dapat mengoptimalkan kemampuan mentalnya untuk beraktivitas, belajar dalam suasana yang menyentuh qalbu serta penuh kebersamaan yang pada gilirannya

(8)

membantu siswa mencapai ketuntasan belajar pada materi iman pada hari akhir.

Selain itu pembelajaranpun menjadi lebih bermakna.

PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di Sekolah Dasar seperti pelajaran lainnya. Karena itu, ada beberapa anak yang mengalami kesulitan dalam pelajaran PAI khususnya memahami Q.S. al- Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105. Dengan demikian, untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa diperlukan adanya bimbingan dari guru.

Metode yang cocok untuk menerangkan bimbingan pada siswa yang mengalami kesuliatan pada memahami materi. model pembelajaran Sharing dan penggunaan media audio visual. Sehingga pembelajaran aktif (active learning), menyenangkan (joyfull learning) dan bekerja sama dengan orang lain (cooperative learning) dan penggunaan model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai alternatif. Dari penelitian ini diperoleh hasil Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Sharing dan penggunaan media audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi Q.S. al-Maidah/5 : 48;

Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 Dengan menggunakan model pembelajaran Sharing dan penggunaan media audio visual. meningkatkan hasil belajar memahami materi Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an- Nisa/4: 59 dan Q.S. at- Taubah/9 : 105 di kelas XI Akuntansi SMK Bina Karya Jenamas

DAFTAR PUSTAKA

1 Dimyati, & Mudjiono. (1996). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

2Winkel. (1991). Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo.

3Ahmadi, A., & Rohani, A. (1995). Pengelolaan pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

4 Soekamto, R. C., & Winataputra. (1997). Teori Belajar dan Metode-Metode Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

5Arsyad, A. (2003). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja grafindo persada.

6Winkel. (1991). Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo.

7 Sudjana, N. (2005). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan penelitian ini adalah melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar tendangan sabit pada siswa kelas XITPM A SMK Negeri 2 Surakarta tahun

Berdasarkan hasil analisis data pada tindakan penelitian ini, hipotesis yang menyatakan “ Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dapat ditingkatkan dengan media audio visual

JON ARISAN SINAGA : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Melalui Penguatan Umpan Balik Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas XI SMK YAPIM

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah pada permainan bola voli

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Jujur, Amanah

29~38 29 Penerapan Media Audio-Visual dalam Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ahmad Faisal Amri Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 1.Untuk mengetahui penerapan media audio visual dalam meningkatan hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA SD Swasta IT Darul Adzkia kota Tebing Tinggi

Dari uraian pada bab sebelumnya, dapat diambil simpulan sebagai berikut Media pembelajaran audio visual dapat meningkatan hasil belajar pesertsa didik pada materi Aransemen Musik