• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)BAB II PERKEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) WADAS KELIR A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)BAB II PERKEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) WADAS KELIR A"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PERKEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) WADAS KELIR

A. Proses Berdirinya

Pada tahun 2013, awal mula Heru Kurniawan berpindah tempat tinggal ke lingkungan baru, yaitu berlokasi di Jalan Wadas Kelir Rt. 7 Rw. 5 Karangklesem- Purwokerto Selatan-Banyumas. Heru Kurniawan melihat fenomena anak-anak yang cara bermainnya kasar, main tangan, dan perkataannya kasar. Heru Kurniawan ketakutan anaknya akan terpengaruh dengan lingkungan. Salah satu cara mengatasinya, Heru Kurniawan mengumpulkan anak-anak untuk ke rumahnya dan membuat kesepakatan setiap sore melakukan pembelajaran di rumahnya yang dinamakan Rumah Kreatif Wadas Kelir (RKWK). Jadi awal pembentukan TBM Wadas Kelir dari Rumah Kreatif Wadas Kelir yang didirikan di rumah Heru Kurniawan (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Pada tahun 2013 Heru Kurniawan dan istrinya mengelola yang namanya Rumah Kreatif Wadas Kelir (RKWK) karena berawal dari anaknya bermain-main sendiri. Akhirnya, Heru Kurniawan menemukan solusi bagaimana caranya agar anaknya sendiri dapat berteman dengan anak-anak warga Wadas Kelir, yaitu dengan cara memberikan majalah Bobo kepada anak-anak sekitar karena Heru Kurniawan mempunyai banyak majalah Bobo. Anak-anak tertarik, akhirnya setiap hari Rabu sampai Minggu di RKWK bermain, tetapi sembari belajar. Apalagi waktu itu, Heru Kurniawan sedang mengaplikasikan Teori Howard Gardner, yaitu yang sembilan kecerdasan, tetapi pada saat itu, RKWK kembangkan lima kecerdasan dan tidak meninggalkan 4 aspek kecerdasan yang lain. Hari Rabu

(2)

yaitu bahasa, Kamis itu musik, Jumat itu gerak, Sabtu itu warna, dan hari Minggu itu sains matematika (Wawancara Khothib, 1 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir berdiri pada tahun 2013, yang diinisiasi oleh anak-anak dan remaja Wadas Kelir yang sering bermain di rumah Heru Kurniawan.

Kemudian mereka sering meminjam buku Heru Kurniawan. Sampai akhirnya mereka menginisiasi untuk berdirinya TBM Wadas Kelir yang dikelola oleh anak- anak dan remaja Wadas Kelir (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

Kegiatannya setiap sore antara lain ada pelatihan menulis, seni, puisi dan lain-lain. Anak-anak melihat Heru Kurniawan mempunyai banyak buku. Mereka boleh membaca buku di tempat, akan tetapi administrasinya belum terkelola dengan baik, sehingga buku-bukunya belum dapat dipinjamkan. Dari anak-anak memberikan usul kepada Heru Kurniawan untuk membuat perpustakaan. Heru Kurniawan bersedia membuat perpustakaan, tetapi yang mengelola itu harus dari mereka sendiri. Terbentuklah perpustakaan dan mulai teradministrasi, ketika peminjaman dan pengembalian administrasinya sudah tertata. Perpustakaan mulai dikelola awal oleh anak-anak asli dari Wadas Kelir (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Akhirnya anak-anak ke Rumah Kreatif Wadas Kelir setiap hari Rabu sampai Minggu, berhubung bukunya banyak di perpustakaan yang ada di samping rumah Heru Kurniawan yang awalnya merupakan perpustakaan. Anak-anak di RKWK sering meminjam, tetapi belum dikelola, sekadar anak-anak di RKWK yang penting ramai saja, bertahan sampai tahun 2015 (Wawancara Khothib, 1 Mei 2018).

(3)

Pada mulanya relawan angkatan pertama, yaitu sekitar lima belas orang.

Sekarang ini generasi kedua adalah pasukannya Hamid, Risdi, dan yang lainnya.

Dari lima belas relawan angkatan pertama, mereka pada lulus kuliah, sekarang ada lima relawan yang tinggal di Wadas Kelir, yang siap untuk bermukim, yaitu Khothib, Anis, Feni, Umi, dan Endah, sedangkan yang lain tetap relawan Wadas Kelir, tetapi tidak bermukim. Pada awalnya TBM Wadas Kelir berinisiatif mengontrak, tetapi perpustakaannya belum dipindahkan dari rumah Heru Kurniawan (Wawancara Khothib, 1 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir berkembang-berkembang sampai akhirnya yang paling pesat di tahun 2016. Pada tahun 2015 TBM Wadas Kelir mengontrak sebuah rumah, kemudian buku-buku dipindahkan ke rumah itu, ditata dan diberi rak, maka dibuka TBM Wadas Kelir. Setelah kegiatan berjalan, awalnya TBM Wadas Kelir belum memiliki ijin operasional dari awal pendirian sekitar tahun 2013 (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017). Perijinan diuruskan oleh Dinas Pendidikan setelah TBM Wadas Kelir eksis dan meraih berbagai prestasi dan penghargaan, maka Dinas Pendidikan memfasilitasi TBM Wadas Kelir berizin resmi (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

Pada tahun 2016 TBM Wadas Kelir diketahui oleh Dinas Pendidikan, dalam hal ini yang membawahi SKB Purwokerto, mengetahui kegiatan di TBM Wadas Kelir nyata. TBM Wadas Kelir diminta mengikuti lomba karya nyata di kabupaten. Hasilnya dilihat dari presentasi kegiatan yang ada di TBM Wadas Kelir ternyata menarik, pada akhirnya diberikan ijin operasionalnya langsung oleh Dinas Pendidikan. Semenjak lomba itu, dari Dinas Pendidikan memberikan ijin

(4)

tanpa TBM Wadas Kelir mengajukan ijin. Jadi karena sudah bergerak ada buktinya, ada kegiatannya, dan ada manfaatnya bagi lingkungan, dari Dinas Pendidikan memberikan apsresiasi berupa ijin lembaganya, maka ditetapkanlah Surat Keputusan pendirian TBM Wadas Kelir pada bulan Januari tahun 2017 (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Nomor: 32 Tahun 2017 tentang Pembentukan Tim Pengelola Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto Kabupaten Banyumas di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan tahun 2017. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menimbang:

a. program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan adalah merupakan wahana pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bacaan, dan multi media;

b. program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan diselenggarakan untuk dapat membangun masyarakat membaca, meningkatkan kemampuan keaksaraan dan keterampilan membaca bagi masyarakat, menuju masyarakat pembelajar sepanjang hayat;

c. sebagai tindak lanjut dari huruf a dan b, maka dipandang perlu untuk membentuk Tim Pengelola Program Taman Bacaan Masyarakat

(5)

(TBM) Wadas Kelir di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas memperhatikan:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2010 tanggal 6 Juli 2010 tentang Pamong Belajar dan Angka Kreditnya;

5. Peraturan Bersama Menteri Pendidilkan Nasioanal dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/III/PB/2011 dan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 39 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya;

7. Peraturan Bupati Banyumas Nomor 78 Tahun 2016 tanggal 17 Desember 2016 tentang Pembentukan Teknis pada Dinas Daerah Kabupaten Banyumas;

(6)

8. Rencana Kerja Tahunan SKB Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun 2017.

Susunan Tim Pengelola Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto Kabupaten Banyumas di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Tahun 2017 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Susunan Tim Pengelola Program TBM Wadas Kelir

No. NAMA JABATAN JABATAN DALAM PANITIA 1 Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Banyumas Penasehat

2

Kabid Pembinaan PAUD dan DIKMAS Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas

Pembina

3 Kasi Dikmas Dinas Pendidikan

Kabupaten Banyumas Pembina

4 Lurah Karangklesem Kecamatan

Purwokerto Selatan Pembina

5 Kepala SKB Purwokerto Penanggung Jawab 6 Ikhsan, S.Pd.

NIP. 19620513 199003 1 008 Ketua

7 Farida Dwi Trianingsih, S.Pd.

NIP. 19730409 200901 2 001 Sekretaris 8

Fajar Setyarina Puspaningtyas, S.Si. NIP. 19810821 201001 2 001

Bendahara

9 Ari Nugroho, S.P.

NIP. 19700614 199802 1 003 Seksi Dokumentasi dan Publikasi 10 Slamet Siswanto

NIP. 19671020 201406 1 001 Seksi Sarana dan Prasarana

11 Salimin Seksi Data

Sumber : Arsip Pembentukan atau SK. Pendirian TBM Wadas Kelir

(7)

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas memutuskan:

Menetapkan keputusan Kelapa Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas tentang Pembentukan Tim Pengelola Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto Kabupaten Banyumas di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Tahun 2017.

Kesatu: Membentuk Tim Pengelola Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Tahun 2017 yang nama dan susunannya sebagaimana tercantum tercantum dalam Lampiran I Surat Keputusan.

Kedua: Pengelola Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Tahun 2017 mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait;

b. Melaksanakan Sosialisasi;

c. Identifikasi Anggota dan Calon Anggota TBM;

d. Identifikasi dan Seleksi Bahan Bacaan;

e. Identifikasi Sarana dan Prasarana;

f. Menyiapkan dan Mengelola Administrasi;

g. Melaksanakan layanan Taman Bacaan Masyarakat (TBM);

h. Melaksanakan evaluasi;

i. Menyusun dan membuat laporan bulanan;

j. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan Pengelolaan TBM.

(8)

Ketiga: Ketua Tim Pengelola Program beserta unsur Pengelola di bawahnya bertanggungjawab penuh secara hukum atas keberlangsungan dan keberadaan Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto Kabupaten Banyumas di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan.

Keempat: Biaya penyelenggaraan Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan ini dibebankan pada dana swadaya dan Sumber lain yang sifatnya tidak mengikat.

Kelima: Hal-hal yang belum tercantum dalam keputusan akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan tersendiri, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan dan berbaikan sebagaimana mestinya.

Keenam: Keputusan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2017 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Susunan Tim Pelaksana Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Wadas Kelir SKB Purwokerto Kabupaten Banyumas di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Tahun 2017 sebagai berikut:

Tabel 2.2

Susunan Tim Pelaksana Program TBM Wadas Kelir

No. NAMA JABATAN DALAM PANITIA

1 Heru Kurniawan Ketua 2 Risdianto Hermawan Sekretaris 3 Titi Anisatul Laely Bendahara 4 Umi Khomsiyatun Anggota

(9)

5 Nasikhotun Nadiroh Anggota 6 Khothibul Iman Anggota 7 Feny Nida Fitriyani Anggota

Sumber : Arsip Pembentukan atau SK. Pendirian TBM Wadas Kelir

Pada saat mengontrak yang dilakukan relawan, yaitu menulis proyek buku.

Dari proyek buku itu, TBM Wadas Kelir mendapatkan buku. Para relawan dalam proyek buku itu seperti merensensi buku. Apabila resensi dimuat, maka akan mendapatkan buku. Kemudian buku yang didapatkan masuk ke TBM Wadas Kelir. Selain itu, relawan menerbitkan buku, maka ada juga buku yang masuk ke TBM Wadas Kelir. Jadi karena TBM Wadas Kelir sering bekerjasama dengan penerbit, seringkali penerbit itu memberikan hadiah buku kepada TBM Wadas Kelir. Setiap tahun baru, TBM Wadas Kelir hampir dapat kado-kado buku.

Biasanya dari penerbit Gramedia, yaitu sistem kado buku. Syarat untuk mendapatkan, yaitu mengajukan karya nyata, jadi yang sudah dilakukan di TBM Wadas Kelir didokumentasikan, kemudian dibuat surat pengantar, maka TBM Wadas Kelir mendapatkan bantuan buku, biasaya dapat 200-700 eksemplar (Wawancara Khothib, 1 Mei 2018).

Pada akhir tahun 2016, akhirnya TBM Wadas Kelir baru dipindahkan dari rumahnya Heru Kurniawan ke yang sekarang posisinya. Pada bulan September tahun 2016, RKWK menjadi Kampung Literasi Wadas Kelir yang diresmikan oleh Kemendikbud. Proses TBM Wadas Kelir yang awalnya tidak memikirkan legal atau tidak legal, yang penting TBM Wadas Kelir belajar saja. TBM Wadas Kelir dilegalkan pada saat tahun 2016 dengan diperantarai SKB Purwokerto. Heru

(10)

Kurniawan tidak tahu bahwa TBM ada legalitasnya. Sampai sekarang prosesnya tahun 2016 pusat membacanya di rumah yang dikontrak, sedangkan dari tahun 2017 sampai sekarang dipindahkan ke gedung baru berhubung gedungnya sudah jadi (Wawancara Khothib, 1 Mei 2018).

Kegiatan TBM Wadas Kelir berjalan tambah pesat, sesudah ada ijin.

Bertambah ada event-event pada tahun 2016, TBM Wadas Kelir juga mendapat program kampung literasi, yaitu programnya Anis Baswedan yang dahulu pada waktu masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. TBM Wadas Kelir terus berkembang mendapat penghargaan dari beberapa instansi pemerintahan lain di antaranya ada KPK dari Yoyok yang diacara Orisinil Indonesia (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Visi TBM Wadas Kelir adalah mewujudkan masyarakat yang cerdas, kreatif, dan berkarakter yang TBM wujudkan dalam berbagai kegiatan literasi untuk anak-anak, remaja, relawan, dan keterlibatan masyarakat. Tokoh pentingnya adalah tokoh masyarakat di Wadas Kelir ada Samsul Hidayat, Sapin, Ipin, dan relawan TBM Wadas Kelir yang terus mendukung TBM Wadas Kelir (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

Pada tahun 2013, anak-anak hanya sekadar bermain-main sembari belajar, sekarang TBM Wadas Kelir sudah sampai pengelolaan. Pada awalnya yang penting anak baca saja, anak-anak senang baca, dan setiap hari membaca buku.

Ada beberapa anak-anak yang sehari membaca satu novel sudah habis dibaca, bahkan ada yang anak-anak kecil yang dahulunya bertengkar menjadi suka baca.

Di Wadas Kelir, Khothib mengetahui bahwa di Wadas Kelir anak-anaknya nakal

(11)

dan tidak berhijab sama sekali, karena ada relawan di Wadas Kelir semuanya berhijab, maka anak-anak mengikuti. Khothib masih ingat dengan Anis kepada anak-anak Wadas Kelir dikatakan mencoba pakai hijab bertambah cantik, mereka menuruti akhirnya terpengaruh semua. Siapa saja yang masuk Rumah Kreatif Wadas Kelir (RKWK) pasti berhijab, itu salah satu karakter dari efek literasi di RKWK (Wawancara Khothib, 1 Mei 2018).

Pada akhir-akhir ini, TBM Wadas Kelir mendapatkan penghargaan dari KPK, yaitu Intergritas. Jadi KPK bekerjasama dengan Wadas Kelir dalam program literasi Integritasnya. Sekarang sudah bermitra dan pada saat ini sedang dipantau serta sudah mendapatkan buku-buku dari KPK untuk program Integritasnya. Misal berjalan sesuai atau bahkan lebih baik dari yang diharapkan oleh KPK, sebelumnya dipilih 25 TBM yang dipanggil ke Jakarta untuk bekerjasama dengan KPK, apabila program kerjasamanya dinilai sukses para pimpinan-pimpinan KPK akan mengunjungi TBM Wadas Kelir guna memberi penghargaan (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Sekarang karena ada TBM Wadas Kelir langsung menjalar, ada PAUD, Paket Wadas Kelir, bimbel dan lain sebagainya. Pada tahun-tahun sebelumnya, halangannya waktu, karena tidak bermukim di Rumah Kreatif Wadas Kelir.

Setelah bermukim di dekat-dekat Rumah Kreatif Wadas Kelir, akhirnya waktunya diperbanyak untuk belajarnya. Pada awalnya dari ashar sampai maghrib, sedangkan sekarang hampir 24 jam dari pagi sampai malam pembelajarnya (Wawancara Khothib, 1 Mei 2018).

(12)

B. Riwayat Hidup Singkat Pendiri dan Ide atau Gagasan

1. Riwayat Hidup Singkat Pendiri

Tokoh yang mendirikan TBM Wadas Kelir adalah Heru Kurniawan.

Penjelasan secara singkat tentang riwayat hidup Heru Kurniawan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Riwayat Hidup Heru Kurniawan

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama Heru Kurniawan, S.Pd., M.A.

2. Tanggal Lahir Brebes, 22 Maret 1981 3. Alamat Rumah Kreatif Wadas Kelir

Jln. Wadas Kelir Rt. 7 Rw. 5 Karangklesem Banyumas-Jawa Tengah

4. Email heru_1982@yahoo.com

5. Handphone 081564777990

B. PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar SD Negeri 2 Pamengger 1988-1994 2. Sekolah Menengah

Pertama SMP Negeri 1 Jatibarang 1994-1997 3. Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Brebes 1997-2000 4. Sarjana S-1 Univ. Muhammadiyah Purwokerto 2000-

2004

5. Pascasarjana S-2 Univ. Gadjah Mada Yogyakarta 2007-2009 6. Pascasarjana S-3 Univ. Sebelas Maret Surakarta 2011-

sekarang C. JABATAN

1. Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto 2015-2019.

2. Wakil Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) kabupaten Banyumas Tahun 2016-2020.

3. Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kabupaten Banyumas Tahun 2016-2020.

4. Ketua Bidang Organisasi Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Propinsi Jawa Tengah Tahun 2019-2023.

(13)

5. Pimpinan Ruman Kreatif Wadas Kelir (RKWK) Purwokerto Tahun 2013 sampai sekarang.

D. PEMATERI SEMINAR, PELATIHAN, & WORKSHOP 2018 1. Pemateri dalam “Pelatihan Creative Leader” diselenggarakan oleh

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Dasar, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto;

Selasa, 16 Januari 2018 di Balai Benih Tambaksogra Purwokerto.

2. Pemateri dalam “Seminar Parenting: Mengatasi Permasalahan Anak”

diselengarakan oleh MI Maarif NU Desa Bajong Purbalingga; Minggu, 21 Januari 2018; di MI Maarif NU Bajong Purbalingga.

3. Pemateri dalam “Pustakawan Banyumas Menulis” yang

diselenggarakan oleh Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Banyumas;

Rabu 31 Januari 2018 di Hall Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

4. Pemateri dalam Workshop “Pengembangan Kreativitas dan Literasi Mahasiswa” yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan IAIN Purwokerto, Jumat 09 Februari 2018 di Auditorium Utama IAIN Purwokerto.

5. Pemateri dalam Parenting Sekolah “Pengembangan Literasi Anak di Keluarga” yang diselenggarakan oleh Kelompok Bermain (KB) Al- Azkia Labschool PIAUD FTIK IAIN Purwokerto, 7 Februari 2018, di KB Al-Azkia.

6. Peserta dalam Seminar Nasional “Pengembangan Literasi” yang diselenggarakan oleh Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Jawa Tengah, Selasa 13 Februari 2018 di Auditorium Politeknik Harapan Bangsa Tegal

7. Pemateri dalam Pelatihan “Pengambangan Literasi Masyarakat” yang diselenggarakan oleh Rumah Kreatif Wadas Kelir dengan Inspirasi Negeriku Malang di Rumah Kreatif Wadas Kelir, Selasa-Rabu, 12-13 Februari 2018 di Rumah Kreatif Wadas Kelir.

8. Pemateri Dalam Seminar “Buku Sebagai Ekonomi Kreatif” Yang Diselenggarakan Oleh Penerbit Elex Media Komputindo-Gramedia Jakarta, Kamis 15 Februari 2018 Di Bentara Budaya Jakarta.

9. Pemateri Dalam Workshop “Menjadi Guru Profesioal untuk

Meningkatkan Kualitas Pendidikan” yang Diselenggarakan oleh HMJ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTIK-IAIN Purwokerto, Rabu 21 Februari 2018 di Auditorium Utama IAIN Purwokerto.

10. Pemateri dalam Pelatihan “Menulis Buku Untuk Guru” yang diselenggarakan oleh SMP Al Irsyad Al Islamiyah, yang

diselenggarakan pada Sabtu 24 Februari 2018 di di Auditorium Utama SMP Al Irsyad Al Islamiyah.

11. Pemateri dalam Seminar “Melatih Kedisiplinan dan Kreativitas Anak Usia DIni” yang diselenggarakan RA Ulul AlbabKroya Cilacap, Sabtu 10 Maret 2018 di Aula RA Ulul Albab Kroya Cilacap.

12. Pamateri dalam Workshop ”Pengembangan Buku Aktivitas Anak Usia

(14)

Dini untuk Guru PAUD” yang diselenggarakan Pusat Pendidikan PAUD DIKMAS Dindik Jakarta, Kamis 15 Maret 2018 di gedung P3 PAUD DIKMAS Jakarta-Kebon Jeruk.

13. Pemateri dalam Workshop “Peningkatan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Literasi” di Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Universitas Islam Gunung Djati Bandung, Rabu, 21 Maret 2018 di Aula UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

14. Pemateri dalam Seminar “Pengembangan Gerak Motorik Halus Anak Usia Dini” yang diselenggarakan oleh BIMBA AIUEO, Minggu, 25 Maret 208 di GOR Satria Purwokerto.

15. Pemateri dalam Pelatihan “Menulis untuk Generasi Millenial” yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan UMP, Senin, 9 April 2018 di Aula AK Ansori UMP.

16. Pemateri dalam Seminar Parenting “Mendidik Anak dalam Keluarga”

yang diselenggarakan Mahasiswa KKN IAIN Purwokerto, Kamis 9 April 2018, di Balaidesa Kalikesur, Kedungbanteng.

17. Pemateri dalam Workshop “Penulisan Cerita Anak Mahasiswa PBSI UMP” yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FTIK- UMP, Sabtu 21 April 2018 di FTIK-UMP

18. Pemateri dalam Workshop “Penulisan untuk Pegawai KPPN” yang diselenggarakan KPPN Cilacap, Senin 30 April 2018 di Gedung Pertemuan KPPN Cilacap.

19. Pemateri dalam Seminar Menulis Mahasiswa “Menulis Esai

Pendidikan Mahasiswa PIUD IAIN Pekalongan” pada Selasa, 2 Mei 2018 di Auditorium IAIN Pekalongan.

20. Pemateri dalam Pelatihan “Menulis Buku Cerita Anak” di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia pada Jumat, 4 Mei 2018 yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Unnes Semarang.

21. Pemateri dalam “Pelatihan Menulis Proposal Skripsi” yang

diselenggarakan oleh Prodi PGMI FTIK-IAIN Purwokerto, Selasa 8 Mei 2018 di Ruang Prodi PGMI IAIN Purwokerto.

22. Pemateri dalam “Seminar Nasional Literasi Digital untuk Anak” yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, pada Rabu, 9 Mei 2018 di Auditorium UIN Syarif Jakarta.

23. Pemateri Workshop “Penulisan Buku Bacaan Anak” yang

diselenggarakan oleh Prodi Bahasa Indonesia IAIN Tulung Agung, pada Jumat 11 Mei 2018 di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia IAIN Tulung Agung.

24. Pemateri Pelatihan “Menulis Kreatif Pegawai KPPN Purwokerto” yang diselenggarakan KPPN Purwokerto, pada Selasa 26 Juni 2018 di

Gedung Pertemuan KPPN Purwokerto.

E. PESERTA SEMINAR, WORKSHOP, DAN PELATIHAN 2018 1. Peserta dalam Seminar Nasional “Pengembangan Literasi” yang

diselenggarakan oleh Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Jawa

(15)

Tengah, Selasa 13 Februari 2018 di Auditorium Politeknik Harapan Bangsa Tegal.

2. Peserta dalam Seminar Nasional “Darurat Literasi Anak Usia Dini di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Assosiasi Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Indonesia, Selasa – Kamis, 2-5 April 2018 di Hotel Aston Tuban Jawa Timur.

F. PENELITIAN & PUBLIKASI ILMIAH 2018

1. Penelitian Aksi Integritas Anti Korupsi dalam Kegiatan Literasi Anak- anak Usia Dini Pada Kelompok Bermain di Kabupaten banyumas, Kementrian Agama Republik Indonesia.

2. Artikel Ilmiah “Kinerja Literasi dan Pikiran Sadar Bahasa Anak Usia Dini” dalam Prosiding Nasional yang diterbitkan Perkumpula Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

3. Artikel Ilmiah “Child Ideal Moral Personality In Children's Story On Bobo Magazine And Kompas Daily” di IJLET Tuki

G. PUBLIKASI BUKU 2018

1. Buku Solutif Parenting Mewujudkan Anak-anak yang Cerdas, Kreatif, dan Berkarakter; diterbitkan Elex Media Komputindo, Jakarta, Januari 2018; ISBN 978-602-0449-46-3

2. Buku Menjadi Penulis Kreatif dan Produktif; diterbitkan oleh Penerbit Checklist, Yoyakarta, Januari 2018; ISBN 978-602-5479-15-1

3. Buku Motorik Halus Anak Usia Dini: Bangun Datar; diterbitkan oleh Elex Media Komputindo, Jakarta, Januari 2018; ISBN 978-602-0450- 92-6

4. Buku Kelas Anak Pintar 1: Cepat Lancar Membaca; diterbitkan oleh Penerbit Checklist, Yogyakarta, Februari 2018.

5. Buku Kelas Anak Pintar 2: Cepat Lancar Membaca dan Menulis;

diterbitkan oleh Penerbit Checklist, Yogyakarta, Februari 2018.

6. Buku Kelas Anak Pintar3: Cepat Lancar Berhitung ; diterbitkan oleh Penerbit Checklist, Yogyakarta, Februari 2018.

7. Buku Kelas Anak Pintar 4: Cepat Lancar Membaca, Menulis, dan Berhitung; diterbitkan oleh Penerbit Checklist, Yogyakarta, Februari 2018.

8. Buku 50+ Aktivitasku Cerdas Angka diterbitkan oleh Penerbit Grasindo- Gramedia, Jakarta, April 2018

9. Buku 50+ Aktivitasku Terampil dan Kreatif diterbitkan oleh Penerbit Grasindo-Gramedia, Jakarta, April 2018

10. Buku 50+ Aktivitasku Pintar Calistung diterbitkan oleh Penerbit Grasindo-Gramedia, Jakarta, April 2018

11. Buku Lancar Membaca dengan Metode Paragraf yang diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Mei 2018.

12. Buku Membaca Menulis dan Berhitung yang diterbitkan oleh Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta Juni 2018.

(16)

13. Buku Kamus Tematik Tiga Bahasa yang diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, Juni 2018.

14. Buku Logika Bermain Profesi yang diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer, Jarkarta Juni 2018.

15. Buku Wow Serunya Mendidik Anak yang diterbitkan oleh Penerbit Checklist Yogyakarta, Juli 2018.

16. Buku Lancar Membaca Huruf Hijaiyah yang diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Juli 2018.

H. PUBLIKASI MEDIA MASSA 2018

1. Artikel “Pendidikan Kecakapan Hidup Abad 21” dimuat Anggun Paud Kemdikbud, dimuat Sabtu, 6 januari 2018.

2. Artikel “Cara Mendorong Anak Membaca Buku” dimuat Anggun Paud Kemdikbud, Sabtu, 6 Januari 2018.

3. Artikel “Membuat Kurikulum Membaca Anak dalam Keluarga” dimuat Sahabat Keluarga Kemdikbud, Jumat, 12 Januari 2018.

4. Artikel “Anak: Sumber Ilmu Pengetahuan yang Bergerak” dimuat Sahabat keluarga Kemdikbud, Selasa, 17 April 2018.

5. Artikel “Membuat Sejarah dalam Hidup Anak dengan Buku” dimuat Anggun Paud Kemdikbud, Senin 16 Juli 2018.

6. Artikel “Manfaat Kelas Bertaburan Buku” dimuat Anggun Paud Kemdikbud pada Selasa, 17 Juli 2018.

7. Artikel “Hukuman Literasi yang Kreatif dan Menyenangkan” dimuat Anggun Paud pada Selasa, 17 Juli 2018.

I. PENGHARGAAN & PRESTASI 2017-2018

1. Penghargaan Sosok Inspiratif dari Bupati Batang dan Original Indonesia 2017.

2. Penghargaan Anugrah Aksara Dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2017.

3. Penghargaan Pegiat Literasi Anak-anak dari Bhuana Ilmu Populer, Gramedia Pustaka 2017.

4. Penghargaan Tali Integritas dari Pusat Edukasi Antikorupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi 2017.

5. Penghargaan Komunitas Ekonomi Kreatif dari Penerbit Elex Media Komputindo Jakarta 2018.

J. PENGABDIAN 2018

1. Pusat Belajar Masyarakat (PBM) Wadas Kelir di Desa Karangklesem, Purwokerto Selatan, Banyumas Tahun 2013-sekarang

Sumber: Dokumen Heru Kurniawan

(17)

2. Ide atau Gagasan

Gagasan awal berdirinya TBM Wadas Kelir, yaitu berawal dari anak-anak yang mengikuti kegiatan Rumah Keratif Wadas Kelir. Awalnya, pada 2011, Heru Kurniawan pindah ke Wadas Kelir. Heru Kurniawan prihatin terhadap anak pertama karena tinggal di perumahan membuat anaknya tidak punya banyak teman. Teman sebayanya (yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar) lebih suka dengan dunia game dan gadget. Melihat kenyataan lingkungan Heru Kurniawan dan istrinya menjadi sangat resah. Setelah berdiskusi, muncul ide untuk mengumpulkan anak-anak tetanga atau anak-anak sekitar untuk belajar di rumahnya. Heru Kurniawan dan istrinya menyepakati. Barangkali, dengan mengumpulkan anak-anak tetangga di rumah, anaknya akan ikut bergabung untuk bermain dan belajar bersama (Kurniawan, 2017: 13).

Idenya awalnya keprihatinan Heru Kurniawan dengan motivasi belajar yang rendah di Wadas Kelir. Heru Kurniawan kumpulkan anak-anak dan remaja untuk belajar. Sampai kemudian berdiri TBM Wadas Kelir, melalui kegiatan- kegiatan TBM Wadas Kelir (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

Istri Heru Kurniawan segera melobi tetangga depan, samping, dan belakang rumah untuk menyuruh anak-anaknya main ke rumah. Istrinya menjanjikan, jika anak main ke rumahnya, mereka akan dipinjami buku dan majalah, akan didongengi, akan ada banyak mainan di rumah, bahkan dapat mengerjakan PR sekolah dan akan ada les sekolah secara gratis. Ibu-ibu tetangga tentu saja tertarik. Mereka langsung memerintahkan anak-anaknya untuk main ke rumahnya (Kurniawan, 2017: 14). Heru Kurniawan, anak-anak dan remaja yang

(18)

kemudian berinisiatif untuk mendirikan TBM Wadas Kelir sebagai tempat untuk meminjam buku dan berkegiatan (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

Lalu, Heru Kurniawan dan istrinya segera menyiapkan sebuah ruangan di perpustakaan untuk menampung anak-anak yang bersedia dan siap bermain di rumahnya. Esok harinya, lima anak datang dan langsung masuk ke ruang perpustakaan dan mencari buku-buku kesukaan masing-masing. Ada juga yang mencari buku untuk menyelesaikan tugas sekolahnya. Heru Kurniawan mendekati mereka. Heru Kurniawan membantu anak-anak mencarikan buku yang mereka butuhkan (Kurniawan, 2017: 14).

Setelah anak-anak sekitar dikumpulkan di Rumah Heru Kurniawan, ketika anak-anak berkegiatan, anak-anak melihat banyak buku, dari anak-anak muncul ide dibuat perpustakaan. Realisasinya ide atau gagasan dari anak-anak itu.

langsung dijadikan TBM. Di situlah berdiri TBM Wadas Kelir dari sebuah ruang di perpustakaan Rumah Heru Kurniawan. Dari TBM anak-anak boleh meminjam buku seminggu dikembalikan (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Keunikannya adalah TBM mengembangkan pengeloaan TBM Wadas Kelir dengan berbagai kegiatan literasi (membaca, berpikir, dan menulis), sehingga TBM tidak hanya sebagai tempat membaca, tetapi diskusi dan berkarya melalui menulis dan sebagainya. Jika muncul problem, misalnya, sepi, maka TBM Wadas Kelir akan melakukan improvisasi untuk mengatasinya dengan cara membuat kegiatan bersama yang literat dan menyenangkan. Untuk lokasi TBM dipinjami tanah warga untuk dikelola dan didirikan TBM Wadas Kelir (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

(19)

Untuk ide-ide dan gagasan yang ada di Wadas Kelir, tentunya karena TBM Wadas Kelir itu taman bacaan masyarakat, TBM Wadas Kelir banyak membaca dari TBM-TBM sebelumnya. Kemudian dari pengalaman tiap relawannya, dan dari Heru Kurniawan, TBM Wadas Kelir menginovasi dari yang sudah tahu, dari TBM-TBM lain, misalkan dari TBM yang sudah menasional sebelumnya, TBM Wadas Kelir mengadopsinya (Wawancara Titi Anisatul Laely, 21 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir kembangkan sendiri, dari ide-ide TBM Wadas Kelir dapat untuk menjalankan kegiatan yang ada di TBM. Itu salah satunya untuk ide- ide seperti bioskop mini dan sebagainya karena TBM Wadas Kelir melihat anak- anak yang suka menonton televisi, kemudian lebih baik mencoba untuk mengadakan bioskop mini. Kemudian, ada kegiatan yang memang disukai oleh anak-anak, TBM Wadas Kelir melihat dari hal yang dilakukan oleh anak-anak sekitar Wadas Kelir lebih tepatnya (Wawancara Titi Anisatul Laely, 21 Mei 2018).

Jadi ketika anak-anak melakukan suatu hal, TBM Wadas Kelir tahu mereka senangnya hal itu, berarti TBM Wadas Kelir mulai memikirkan bagaimana idenya. Dari hal tersebut, TBM Wadas Kelir mencari referensinya mulai dari browshing, dan dari buku-buku. Kemudian munculah ide yang baru yang akhirnya di TBM adakan seperti kemah Ramadhan. Sebelumnya, belum ada dan sepertinya belum diadakan kemah Ramadhan, TBM Wadas Kelir menginisiasi sendiri (Wawancara Titi Anisatul Laely, 21 Mei 2018).

(20)

Untuk realisasinya, karena TBM Wadas Kelir biasanya ketika mendapatkan ide, langsung disampaikan dalam forum, ketika waktu dan kondisinya sesuai, maka TBM Wadas Kelir mengadakannya seperti pada bulan Ramadhan karena melihat antusias anak-anak ketika Ramadhan dan sekarang anak-anak sedang musim liburan setelah selesai UAS, jadi TBM Wadas Kelir mengambil inisiatif untuk kemah Ramadhan (Wawancara Titi Anisatul Laely, 21 Mei 2018).

Kemudian gerobag baca dan bioskop mini karena hari minggu itu anak- anak lebih banyak libur di rumah, jadi TBM Wadas Kelir mengadakan bioskop mini. Jadi realisasi jelas sesuai dengan kondisi, yang jelas kondisi dari panitia, dari pengelola sendiri. Setelah pengelola dapat dan siap semua, baru TBM Wadas Kelir mengadakan kegiatan (Wawancara Titi Anisatul Laely, 21 Mei 2018).

Awal TBM Wadas Kelir adalah dengan melakukan kegiatan peminjaman dan kunjungan. TBM Wadas Kelir dibantu relawan pustaka untuk mengelola dan secara bergantian bertugas di TBM Wadas Kelir. Relawan Pustaka diberikan kesempatan untuk bertugas dua kali dalam satu minggu. Relawan Pustaka bertugas melayani kunjungan dan peminjaman yang dimulai pukul 09.00 pagi sampai 16.00 sore.

Banyak pengunjung dari mulai anak-anak hingga dewasa yang senang berkunjung ke TBM Wadas Kelir. TBM Wadas Kelir juga mencatat jumlah kunjungan dan peminjaman harian dan setiap bulan TBM Wadas Kelir akan membuat evaluasi. Saat kunjungan menurun, TBM Wadas Kelir semakin berkembang dan berinovasi. TBM Wadas Kelir menggratiskan anak-anak untuk

(21)

mewarnai. TBM Wadas Kelir menyediakan sendiri kertas gambar yang menarik anak. Anak dapat memilih kertas gambar sesukanya. Oleh karena itu, pengunjung menjadi bertambah.

Tidak hanya itu, setiap hari minggu satu bulan sekali TBM Wadas Kelir menyelenggarakan Bioskop Mini. Setiap jam 10 pagi anak-anak akan datang dengan antusias untuk menonton film sebagai hiburan selama 1 sampai 2 jam.

Setelah itu anak-anak akan beraktivitas kembali dengan membaca atau mewarnai.

Aktivitas lainnya, yaitu Relawan Pustaka yang bertugas memiliki kewajiban untuk membacakan cerita (read aloud) kepada anak-anak. Anak-anak dapat memilih buku cerita sendiri.

TBM Wadas Kelir untuk meningkatkan minat baca anak juga memiliki kartu baca yang diberikan kepada setiap anak. Kartu baca berfungsi untuk mengumpulkan koin. TBM Wadas Kelir menyediakan berbagai mainan kesukaan anak. Masing-masing mainan memiliki nilai koin yang berbeda. Jika koin kartu baca anak cukup untuk menukar mainan. Anak-anak dapat menukarnya sesukanya.

Perkembangan TBM Wadas Kelir sangat pesat, sudah banyak penghargaan, tempat representasi, dan banyak kegitan setiap hari dan minggunya rutin, sampai kegiatan bulanan dan tahunan. Dari awal sampai sekarang TBM tetap konsisten. TBM mengembangkan literapreneur, yang mengembangkan usaha di bidang literasi, mulai dari menulis buku, membuat film, pelatihan, sampai toko buku, sehingga dari sini TBM Wadas Kelir dapat mandiri (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

(22)

C. Fasilitas atau Sarana Prasarana

Kunci mutu layanan penyelenggaraan program pengembangan budaya baca melalui Taman Bacaan Masyarakat adalah: a) Tenaga pengelola yang berkompeten, b) Perangkat program peningkatan budaya baca masyarakat (kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan budaya baca) yang bermutu, dan didukung dengan, c) Sarana prasarana yang memadai. Oleh sebab itu, maka setiap lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan TBM wajib menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk keperluan pelaksanaan pelayanan yang bermutu (Hanafi & Wartanto, 2015: 4).

Sarana TBM yang dimaksud adalah sarana koleksi bahan bacaan baik berupa buku ataupun yang berupa audio visual (buku elektronik, cd, video, dan lain-lain), serta sarana atau peralatan pendukung lain yang difungsikan dalam pengelolaan koleksi bahan bacaan tersebut seperti perangkat komputer personal (PC), dan alat LCD Projector (Hanafi & Wartanto, 2015: 5). Penyediaan sarana ini dimaksudkan untuk:

a. Mendorong setiap lembaga penyelenggara TBM memiliki sarana yang memadai untuk mendukung seluruh program pengembangan budaya dan minat baca masyarakat;

b. Melayani masyarakat yang membutuhkan peningkatan kemampuan melalui TBM dengan menggunakan sarana yang memadai;

c. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, interaktif, dan menarik.

(23)

TBM dalam rangka mengadakan layanan pembelajaran kepada masyarakat, hendaknya memiliki sarana sebagai berikut: sarana utama (buku dan rak buku), sarana administrasi (ATK, katalog, kartu anggota, buku inventaris, buku induk, buku peminjaman, buku tamu, buku kas), dan sarana pendukung (papan nama, papan informasi, alas duduk, pengeras suara, komputer, internet), sedangkan prasarana taman bacaan masyarakat dalam rangka layanan pembelajaran kepada masyarakat, hendaknya meliputi; ruangan dan/atau bangunan, tempat (ruang baca), toilet, instalasi daya dan jasa, dan prasarana pendukung lain seperti ruang ibadah, sarana kreativitas, sarana bermain, kantin, dan lain-lain (Kalida & Mursyid, 2014: 171).

Sarana dan prasarana layanan TBM, hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya adalah layanan pembelajaran, yang meliputi setiap TBM memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimal 10 orang warga belajar, dan minimal satu desa atau kelurahan memiliki satu TBM. Luas ruang TBM minimal 16 meter persegi, sementara lokasi TBM hendaknya yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat. Lahan yang dimiliki, status hak atas tanah dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Agar dapat melaksanakan peran dan fungsinya TBM didukung oleh sumber daya untuk menjamin eksistensi dan mampu memberikan layanan kepada masyarakat dengan baik dan bermutu. Secara kelembagaan sumber daya TBM meliputi: sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya finansial (Freyani & Yulaelawati, 2013: 26).

(24)

Sarana dan prasarana yang wajib dimiliki TBM dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: sumber daya fisik utama (sarana), dan sumber daya fisik pendukung (prasarana) (Iskandar & Syamsuddin, 2016: 8). Penjelasan dari sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

a. Sumber daya fisik utama adalah bahan bacaan, yaitu: semua jenis bahan bacaan dari berbagai bentuk media seperti: buku, majalah, tabloid, Koran, CD dan lainnya.

b. Sumber daya pendukung, adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan TBM, antara lain: rak atau alamari buku, display buku, rak majalah, gantungan koran, meja kerja, perangkat peralatan elektronik yang relevan dan merupakan salah satu komponen penting terwujudnya layanan taman bacaan masyarakat secara elektronik.

Adapun perkembangan fasilitas yang dimiliki TBM Wadas Kelir adalah sebagai berikut: pada awal berdirinya belum memiliki bangunan gedung, jadi masih menggunakan salah satu ruangan di rumah Heru Kurniawan, ditata sampai awal tahun 2015. Pada bulan November 2014, buku dipindahkan ke rumah warga yang dikontrak, tetapi buku tersebut belum dikelola. Pada akhir tahun 2014, buku ditata, kemudian mulai bulan Februari tahun 2015 baru ditata di rumah warga yang dikontrak pertahun. Pada akhirnya bulan Februari tahun 2015, buku sudah tertata. Berarti sudah sekitar dua tahun mengkontrak rumah warga tersebut (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

(25)

Tepatnya pada tahun 2016, TBM Wadas Kelir awalnya akan dipinjamkan tanah oleh warga, tetapi dari pihak TBM Wadas Kelir, apabila hanya dipinjamkan tidak berkenan. Jadi TBM Wadas Kelir mengkontrak tanah kosong yang pertahunnya murah karena ada warga yang berbaik hati, kemudian tanah tersebut dikontrak, maka dibangun Pusat Kegiatan Masyarakat Wadas Kelir (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

TBM Wadas Kelir yang merupakan bangunan baru itu, merupakan hasil 10% dari penghasilan yang didapatkan, baik oleh relawan maupun Heru Kurniawan. Jadi ketika mendapatkan penghasilan yang hasilnya dari Wadas Kelir, maka 10% masuk manajemen untuk bangunan dan pengelolaan sampai sekarang (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Gambar 2.1 Bangunan Ruang Baca TBM Wadas Kelir, PAUD, Paket B dan C (Dokumen Peneliti)

(26)

Pada awal tahun 2018 membangunan lagi yang di depan Mushola yaitu ada tiga ruangan. Nantinya, di tiga ruangan yang baru akan dijadikan sebagai ruangan antara lain Wadas Kelir Publishing, Toko buku, dan ruangan yang satu untuk Kantor Pendidikan (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Gambar 2.2 Bangunan Toko Buku, Wadas Kelir Publishing dan Kantor Pendidikan

(Dokumen Peneliti)

Di tahun 2016 juga berdiri PAUD Wadas Kelir karena adanya permintaan dari warga yang awalnya banyak anak-anak yang datang ke TBM Wadas Kelir, tetapi dalam satu kumpulan tersebut belum ada PAUD. Oleh karena itu, warga menginginkan adanya PAUD. Kemudian dari TBM Wadas Kelir mengundang tokoh-tokoh masyarakat mengadakan rapat di TBM Wadas Kelir yang intinya

(27)

untuk mendirikan PAUD maka pada tahun 2016 berdirilah PAUD (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Setelah itu, guru-gurunya berasal dari warga setempat, beberapa guru PAUD lulusannya ada yang masih lulusan SMP dan SD, tetapi tidak semuanya, banyak juga yang S1 dan S2. Kemudian muncul permintaan dari guru-guru yang masih lulusannya SMP dan SD tersebut untuk mendirikan Paket, maka berdirilah Paket B dan Paket C. Jadi ada paket juga, yaitu paket B dan paket C yang sampai sekarang masih dilaksanakan, itu merupakan fasilitasnya yang dimiliki dari tahun ke tahun (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Dapat dikatakan TBM Wadas Kelir dengan fasiltas sempurna, ada TBM, ruang baca, kantor, buku-buku, komputer lengkap, dan sebagainya. Semua digunakan untuk kegiatan literasi di Wadas Kelir. Perubahan menuju terbaik adalah SDM di Wadas Kelir yang sudah mulai tinggi minat baca, sekolah anak- anak dan remaja penuh prestasi, kesadaran masyarakat dalam membantu TBM Wadas Kelir, dan sarana prasarana yang semakin lengkap, serta pemasukan usaha TBM Wadas Kelir semakin besar (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

Perkembangan Taman Bacaan Wadas Kelir tidak lepas dari bangunan fisik dan fasilitas yang diberikan oleh TBM tersebut. Dari tahun ke-tahun bangunan fisik selalu mengalami renovasi bahkan berpindah gedung dengan tujuan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Bukan hanya bangunan fisik melainkan juga fasilitas yang diberikan kepada pengunjung.

(28)

Ekonomi Wadas Kelir Unit: TBM Wadas Kelir (2013)

Unit: Rumah Dongeng Wadas Kelir (2018)

Unit: PLHM Wadas Kelir (2016) Bagan 2. 1 Perkembangan TBM Wadas Kelir di Rumah Kreatif Wadas Kelir 2012-2018

Unit: Toko Buku Wadas Kelir (2017)

Unit: 2.Wadas Kelir Studio [WKS] (2013) 3.Pusat Studi Pendidikan dan Kreativitas Anak [PSPKA] (2016)

1.P3K (2016) 4.Wadas Kelir Publising (2017)

Unit: 1.Sekolah Literasi (2013) 6.Kejar Paket B dan C Wadas Kelir (2017)

4.PAUD Wadas Kelir (2016) 5.

3.Pendidikan Bahasa dan Mading Wadas Kelir (2013) 4.

2.TPQ Wadas Kelir (2013) 5.Bimbel Wadas Kelir (2016)

Pusat Pengembangan, Penelitian dan Kerjasama (P3K)

Pusat Lingkungan Hidup Masyarakat (PLHM)

Rumah Kreatif Wadas Kelir (2012) Pusat Pendidikan Masyarakat (P2M)Pusat Dokumentasi dan Literasi Masyarakat (PDLM) Rumah Seni Wadas Kelir

(29)

Dari bagan 2.1 kesimpulannya bahwa dalam perkembangan TBM Wadas Kelir ada keterkaitan antara unit yang satu dengan unit yang lain. TBM Wadas Kelir dengan unit Pusat Pendidikan Masyarakat (P2M), yaitu menyediakan bahan literasi pada setiap unitnya mulai dari PAUD, TPQ, Bimbel, Sekolah Literasi, dan Kejar Paket B dan C Wadas Kelir. Keterkaitan dengan Pusat Pengembangan, Penelitian dan Kerjasama (P3K), yaitu menghasilkan uang dari penerbitan buku, 10% masuk manajemen untuk membiayai kegiatan-kegiatan di Wadas Kelir, salah satunya TBM Wadas Kelir.

Selain itu, keterkaitannya dengan Pusat Lingkungan Hidup Masyarakat (PLHM), yaitu lingkungan saling menjaga kebersihan antar unit, penataan TBM Wadas Kelir supaya nyaman dan rindang. Adapun keterkaitan dengan Rumah Seni Wadas Kelir, yaitu berkaitan dengan bimbingan dan pementasan Kesenian setiap bulannya.

Bangunan fisik dikelola bersama oleh anak-anak, remaja, dan relawan, sehingga dapat terus digunakan untuk bersama. Pemeliharaan dengan jadwal rutin yang berkesinambungan. Kendala utama masih di dana yang tidak memadai untuk terus melakukan eksplorasi dan pengembangan, padahal TBM ingin terus berkembang (Wawancara Heru Kurniawan, 8 Juni 2018).

TBM Wadas Kelir yang paling banyak mendapatkan fasilitas, yaitu di tahun 2016, karena penghargaan dari berbagai pihak yang awalnya mendapatkan perijinan, kemudian mendapatkan program kampung literasi. TBM Wadas Kelir mendapatkan LCD, komputer, meja, kursi, dan gerobag baca. Di tahun 2016 juga TBM Wadas Kelir mengikuti kompetisi Perpuseru yang merupakan program dari

(30)

Cola Foundation. TBM Wadas Kelir memenangkan kompetisi dan mendapatkan tiga komputer lengkap dengan UPSnya (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Tidak hanya itu yang didapatkan, TBM Wadas Kelir juga mendapatkan TBM Kreatif-rekreatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan September tahun 2017. Atas penghargaannya TBM Wadas Kelir mendapatkan uang penghargaan sebesar 5 juta rupiah yang kemudian digunakan untuk pengelolaan (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

Diakhir tahun 2017 atau awal tahun 2018, TBM Wadas Kelir mendapatkan dari KPK yaitu program Integritas di TBM. TBM Wadas Kelir mendapatkan buku sekitar 200 eksemplar dan banner. Jadi buku-bukunya mengajarkan nilai-nilai integritas yang diterapkan pada dari anak usia dini sampai orang tua (Wawancara Risdianto Hermawan, 17 April 2017).

D. Dukungan Masyarakat

Pendirian sebuah Taman Bacaan Masyarakat tentunya memiliki beberapa tujuan yang jelas (Murniaty, 2012: 4). Adapun tujuan pendirian Taman Bacaan Masyarakat antara lain:

1. Menyediakan berbagai sumber bahan bacaan yang sesuai dan berguna bagi warga masyarakat umum di sekitar TBM dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan minat baca masyarakat.

2. Menggerakkan dan mendorong masyarakat sekitar TBM agar mau berkunjung dan memanfaatkan TBM.

(31)

3. Memberi fasilitas bagi masyarakat di sekitar TBM untuk dapat melakukan berbagai aktivitas seperti berbagai lomba yang berbasis membaca guna merangsang dan mendorong masyarakat mempunyai minat baca dan meningkatkan kemampuan membaca.

4. Menyediakan tempat hiburan segar bagi masyarakat di sekitar TBM yang sekaligus tempat menambah wawasan pengetahuan dan keterampilannya.

5. Memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap program pemerintah dalam bidang pendidikan non formal dan peran serta masyarakat dalam pembangunan wilayahnya.

Dalam Buku Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (2006: 1), tujuan taman bacaan masyarakat adalah:

1. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat.

3. Mendukung peningkatan kemampuan masyarakat dalam membaca dan menulis.

4. Pemberantasan buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara.

Pendirian sebuah Taman Bacaan Masyarakat di tengah-tengah masyarakat tentunya mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar Taman Bacaan khususnya dan bagi seluruh masyarakat pada umumnya (Murniaty, 2012: 4).

(32)

Adapun manfaat-manfaat dari pendirian Taman Bacaan Masyarakat tersebut antara lain:

1. Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat 2. Dapat meningkatkan minat, kecintaan, kegemaran dan kemampuan

membaca masyarakat sekitar, menunjang pendidikan masyarakat, pekerjaan dan segala aktifitas masyarakat di sekitar TBM

3. Dapat menggerakkan dan menumbuhkembangkan minat baca khususnya warga belajar program pendidikan keaksaraan dan Pendidikan Luar Sekolah lainnya serta masyarakat umum sekitar TBM

4. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri

5. Membantu pengembangan kecakapan membaca.

6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

7. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Adapun dengan adanya TBM Wadas Kelir, sebagai masyarakat sekitar merasa bermanfaat, yaitu warga Wadas Kelir selaku masyarakat bersyukur dengan kehadiran TBM karena sejarahnya masyarakat di lingkungan masyarakat Wadas Kelir, Sumber Daya Manusianya benar-benar sangat kurang. Apalagi kesadaran membaca sangat kurang. Dengan kehadiran TBM anak-anak menjadi termotivasi digerakkan untuk senang membaca (Wawancara Samsul Hidayat, 21 Mei 2018).

Sangat bermanfaat dengan adanya TBM Wadas Kelir di Wadas Kelir.

Intinya ada TBM di Wadas Kelir manfaatnya besar, yaitu anak-anak warga

(33)

masyarakat di Wadas Kelir gemar membaca dan meminjam buku tidak terlalu jauh ke mana-mana. Ada TBM di Wadas Kelir, buku-buku sudah tersedia, jadi keuntungan masyarakat di Wadas Kelir, mau mencari buku untuk dibaca sudah ada di TBM. TBM Wadas Kelir dapat menambah ilmu bagi masyarakat di lingkungan Wadas Kelir, dengan sering membaca di TBM, sering meminjam buku, sehingga wawasannya bertambah luas (Wawancara Narsidi, 22 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir bermanfaat bagi masyarakat Wadas Kelir karena anak- anak senang belajar membaca khususnya anak-anak kecil. Selain itu, dapat juga melukis, anak-anak diperintahkan untuk berlatih melukis. Sebagai orang tua senang dengan adanya TBM Wadas Kelir (Wawancara Karso, 23 Mei 2018).

TBM dan Paket Wadas Kelir bagi keluarga sangat bermanfaat karena adanya TBM Wadas Kelir, anak yang awalnya lulusan dari SMP dapat kejar paket. Kemudian anak yang pertama walaupun sudah bersuami masih mau kejar paket berkat TBM dan Paket Wadas Kelir. Anak yang kedua di STAIN ikut di TBM Wadas Kelir untuk membantu TBM, mengurusi TBM Wadas Kelir dan banyak dari ketua TBM, yaitu Heru Kurniawan yang membagikan ilmu-ilmu, khususnya untuk relawan-relawan dan umumnya pada masyarakat Wadas Kelir.

Anak yang ketiga di MTS dan yang ke 4 masih umur 5 tahun di Wadas Kelir.

Heru Kurniawan mendirikan PAUD, anak yang ke 4 sekolah di PAUD. Jadi manfaat untuk mengenai keluarga, yaitu anak-anak banyak pengetahuan atau pelajaran yang harus dipelajari dan untuk masyarakat Wadas Kelir banyak yang menyetujui (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

(34)

TBM Wadas Kelir sangat bermanfaat bagi masyarakat. Semenjak ada TBM, manfaat yang diperoleh, yaitu banyak orang yang pada datang ke Wadas Kelir. Kemudian anak-anak Wadas Kelir senang membaca. Sangat mendongkrak lingkungan Wadas Kelir, terangkat sangat baik semenjak adanya TBM Wadas Kelir (Wawancara Sapin Sambudi, 25 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir biasanya mengadakan lomba-lomba, yaitu lomba lukis, lomba dongeng, yang dilaksanakan lewat tingkat kabupaten atau tingkat kecamatan, sehingga banyak orang yang datang ke Wadas Kelir. Orang-orang Wadas Kelir berjualan dan mendapatkan hasilnya. Secara keseluruhan dari TBM Wadas Kelir manfaatnya baik bagi masyarakat Wadas Kelir. Mudah-mudahan tidak ada yang menghalangi dan tidak ada yang negatif, serta mudah-mudahan semua positif, karena di dalam kebaikan ada kejelekan, tetapi mudah-mudahan di Wadas Kelir jangan sampai terkena seperti narkoba atau hal yang negatif. Hal yang positif, TBM Wadas Kelir sudah berdiri dari sekitar 3 atau 4 tahun, tidak ada masalah (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir bermanfaat bagi masyarakat sekitar, yaitu manfaat secara pendidikan sangat nyata, terbukti anak-anak di lingkungan Wadas Kelir sangat termotivasi, sangat tergerakkan dengan adanya TBM. Jadi anak-anak sudah tidak bermain yang negatif, tetapi cenderung kegiatan membaca yang sangat aktif.

Kemudian secara ekonomi juga sangat membantu, terutama dievent-event lomba- lomba dan masyarakat dipersilahkan untuk menjual souvenir-souvenir serta makanan ringan (Wawancara Samsul Hidayat, 21 Mei 2018).

(35)

Manfaatnya dari TBM Wadas Kelir, yaitu apabila sedang ada kegiatan seperti lomba-lomba, sebagian masyarakat ada yang berjualan dan mengatur parkir kendaraan. Buat anak-anak dapat mengikuti perlombaan seperti lomba melukis atau lomba mewarnai, lomba pidato, lomba pantonim, dan lomba lainnya, sehingga anak-anak terhibur dan senang (Wawancara Karso, 23 Mei 2018).

Manfaat secara ekonomi adanya TBM di Wadas Kelir sering dikunjungi oleh orang-orang, misalnya dari kabupaten dari calon bupati atau bupati. Ada acara di Wadas Kelir sangat ramai, masyarakat dapat untuk berjualan, sehingga mendapatkan hasil dari berjualan tersebut. Manfaat secara ekonomi dari adanya acara di TBM Wadas Kelir bagi masyarakat mendapatkan hasilnya (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

Manfaat secara pendidikan juga sangat melesat, yang awalnya anak-anak Wadas Kelir jarang membaca buku, tetapi sekarang anak-anak menjadi senang membaca buku dan dapat memperoleh ilmu. Anak-anak terus dimotivasi, sehingga dapat meningkat wawasannya di lingkungan masyarakat Wadas Kelir (Wawancara Sapin Sambudi, 25 Mei 2018).

Manfaat secara pendidikan, yaitu dari relawannya yang sekitar berjumlah 20 relawan dari putra dan putri yang diketuai oleh Heru Kurniawan. Hampir setiap sore relawan mengajar mengaji Mushola. Di Wadas Kelir ada dua mushola, yaitu mushola Baitul Hidayah dan mushola Nurul Hidayah. Setiap sore relawan- relawan bergantian untuk mengajar mengaji atau istilahnya mulang ngaji untuk masyarakat sekitarnya (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

(36)

Adanya TBM Wadas Kelir sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Warga memberikan dukungan tenaga dan pemikiran untuk memajukan TBM Wadas Kelir. Dukungan berupa tenaga yang sifatntya fisik seperti pembangunan sarana prasarana, sedangkan yang sifatnya sistematik, masyarakat belum mampu, sehingga masyarakat berkontribusi membantu tenaga dan pemikiran (Wawancara Samsul Hidayat, 21 Mei 2018).

Adanya TBM Wadas Kelir bermanfaat secarta sosial, misalnya relawan- relawan TBM Wadas Kelir terlibat dalam kerjabakti, membangun dan membersihkan muhsola Nurul Hidayah yang hampir bersamaan dengan berdirinya TBM Wadas Kelir (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

Dalam bidang sosial, Heru Kurniawan menggerakkan sosialisasi kepada masyarakat Wadas Kelir. Caranya Heru Kurniawan membuat kegiatan sosial, masyarakat ikut berpartisifasi dalam kegiatan dan mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut. Pada tahun 2018, TBM Wadas Kelir mendapat “Motor Pustaka”

dari Kemendikbud. Dalam bidang ekonomi, sejak dibangun TBM dan RKWK, ekonomi masyarakat Wadas Kelir yang mayoritas menengah ke bawah menjadi terangkat. Misalnya istri Sapin Sambudi dengan membantu di PAUD Wadas Kelir dapat mengangkat ekonominya. (Wawancara Sapin Sambudi, 25 Mei 2018).

Manfaat secara budaya dengan adanya TBM Wadas Kelir, yaitu mengajarkan masyarakat Wadas Kelir yang mayoritas agamanya Islam tentang toleransi terhadap agama lain atau non Islam. Manfaat dari budaya TBM Wadas Kelir, yaitu biasanya dari TBM ada beberapa tamu. Biasanya tamu itu memberi kelebihan dari ilmunya. Dengan adanya TBM, masyarakat Wadas kelir tidak

(37)

menolak apabila ada orang asing atau turis. Sering ada turis ke Wadas Kelir untuk saling berbagi ilmu (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

Manfaat secara keseluruhan, masyarakat mengakui mendapatkan manfaat dari TBM Wadas Kelir, yaitu secara budaya yang namanya ilmu dapat menjadikan anak-anak muda Wadas Kelir ikut terangkat budayanya. Contohnya seperti yang awalnya anak-anak tidak mau les, tetapi sekarang semua anak-anak mengikuti les dan anak-anak merasa senang. Bahkan ada yang les mengaji dan les yang lainnya komplit karena banyak relawan di TBM Wadas Kelir (Wawancara Sapin Sambudi, 25 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir sangat perlu didukung, apabila TBM tidak ada dukungan dari masyarakat, otomatis tidak ada kemajuannya. Dukungan warga masyarakat sekitar, yaitu dukungannya agar TBM Wadas Kelir berkembang, maka warga masyarakat sering-sering datang ke TBM untuk meminjam buku dan menanyakan buku-buku yang ada di TBM Wadas kelir. Jadi istilahnya masyarakat dukungannya besar sekali. Dukungan masyarakat di Wadas Kelir, yaitu secara moral. Masyarakat intinya tidak mendukung secara biaya (Wawancara Narsidi, 22 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir sangat perlu didukung oleh masyarakat karena yang namanya ilmu banyak yang mendukung akan menjadi semakin meningkat. Di lingkungan Wadas Kelir menjadi saling tukar pikiran, misal dari UMP dan STAIN terjalin silaturahmi karena sangat perlu dan diharapkan warga. Masyarakat sekitar semenjak ada kegiatan di Wadas Kelir ikut mendukung dan membantu. Apabila ada yang diperlukan dari TBM ataupun PAUD, masyarakat Wadas Kelir sangat

(38)

mendukung dan membantu. Dukungan moral lingkungan Wadas Kelir sangat mendukung, yaitu dari satu lurahan Wadas Kelir. Lurah dan camat pun sangat ikut mendukung (Wawancara Sapin Sambudi, 25 Mei 2018).

TBM Wadas Kelir perlu mendapat dukungan dari masyarakat sekitar RT Wadas Kelir. Bukan hanya RT Wadas Kelir saja, tetapi seharusnya satu kelurahan, kecamatan, dan kabupaten mendukung TBM Wadas Kelir. TBM sangat perlu didukung untuk melangkah lebih baik. Di Indonesia adalah negara yang tertinggal, maka dari TBM ini dapat menyeimbangkan orang-orang atau anak-anak yang cerdas untuk membangun negara ini supaya jangan menjadi negara yang berkembang saja, tetapi negara yang maju. Negara yang maju adalah negara yang orangnya pintar-pintar dan tidak bodoh, sehingga negaranya tidak dihina oleh negara lain (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

Secara moral masyarakat mendukung, menyiapkan lokasi tempat- tempatnya, masyarakat adakan kerjabakti, persiapkan untuk tempat-tempat bukunya dan fasilitasnya. Partisipasi masyarakatnya sangat antusias dengan TBM Wadas Kelir. Tenaga masyarakat dibutuhkan, dimintai tenaganya untuk kegiatan, seperti masyarakat gotong royong dan kerjabakti untuk kegiatan yang diadakan TBM. Intinya TBM di Wadas Kelir dukungan warga masyarakat tidak secara ekonomi karena modal nol rupiah, istilahnya mencari dana sendiri untuk membuat TBM dan tidak melibatkan masyarakat (Wawancara Narsidi, 22 Mei 2018).

Ketika TBM Wadas Kelir mengadakan lomba, masyarakat secara bersamaan memberikan dukungan tenaga untuk membuat atau mendirikan tarub dan umbul-umbul. Dukungan moral biasanya dari relawan-relawan. Banyak

(39)

relawan TBM Wadas Kelir, tetapi di Wadas Kelir kosnya sangat minim untuk menampung relawan. Apabila ada dari pemerintah atau orang-orang yang berminat untuk mengorbankan atau menyumbangkan untuk relawan-relawan TBM Wadas Kelir agar kosnya ada lebih banyak karena dari Heru Kurniawan sudah mengatakan harus banyak relawannya (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

Dukungan partisipasinya warga Wadas Kelir sangat antusias, beberapa kali TBM Wadas Kelir, PAUD dan yang lainnya sering mengadakan event lomba lukis, lomba membaca dan lomba lainnya. Contohnya orang-orang Wadas Kelir, sebagian ada yang membantu parkir motor, mengatasi motor, dan ada ibu-ibu yang berjualan. Dukungan tenaga ada, contohnya seperti mendirikan PAUD, warga Wadas Kelir kerjabakti mendirikan PAUD, benar-benar sukarela dan tidak dibayar. Masyarakat tidak membantu secara finansial, tetapi hanya membantu dengan tenaga (Wawancara Sapin Sambudi, 25 Mei 2018).

Partisipasi masyarakat untuk TBM Wadas Kelir dikategorikan baik, masyarakat banyak yang terlibat di Wadas Kelir. Benar-benar berterima kasih kepada yang mendirikan, walaupun tidak ikut mendirikan, tetapi menyetujui adanya di Rw 5 Wadas Kelir. Banyak masyarakat yang setuju dengan adanya TBM Wadas Kelir (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

Masyarakat hanya membatu untuk mendirikan TBM Wadas Kelir dan intinya untuk biaya tidak melibatkan ke masyarakat. Mendirikan TBM modalnya adalah nol rupiah atau tanpa modal, tetapi sudah menjadi TBM seperti sekarang.

Heru Kurniawan sering menerbitkan buku yang kemudian dijual, akhirnya dari penerbit memberikan buku. Di TBM Wadas Kelir buku-bukunya tidak membeli.

(40)

Buku-buku didapatkan dan datang dari SKB dan yang lainnya (Wawancara Narsidi, 22 Mei 2018).

Dukungan masyarakat secara ekonomi tidak terlibat. Heru Kurniawan tidak mau melibatkan masyarakat secara materil dalam membangun TBM.

Masyarakat Wadas Kelir membantunya dari tenaga, yaitu kerjabakti di TBM Wadas Kelir, kejar paket dan ada yang lainnya. Pada saat pagi di bulan Ramadhan, sebagian relawan di Wadas Kelir dibagi-bagi setiap masjid lingkungan Wadas Kelir untuk mengisi kegiatan (Wawancara Sapin Sambudi, 25 Mei 2018).

Dukungan secara ekonomi dari warga ada, tetapi tidak banyak karena warga Wadas Kelir adalah warga dari menengah ke bawah, maka masyarakat untuk dukungan ekonominya masih kurang. Ada beberapa orang, apabila banyak yang punya atau kaya, maka banyak yang memberi semacam modal.

Dukungannya dari masyarakat sangat baik, relawan sampai ikut kerjabakti RT.

Selain itu, kerjabakti di mushola, meskipun laki-lakinya jumlahnya beberapa karena yang banyak relawan perempuan, tetapi tetap ikut kerjabakti (Wawancara Idris, 26 Mei 2018).

Masyarakat sekitar TBM Wadas Kelir merasa ada manfaatnya, sehingga perlu ada dukungan dari masyarakat untuk membantu memajukan TBM Wadas Kelir. Dukungannya masyarakat yaitu tenaga, apabila akan diadakan lomba-lomba atau kegiatan yang membutuhkan tenaga, maka masyarakat memasang tarub atau menyediakan tempat duduk, warga siap membantu semuanya (Wawancara Karso, 23 Mei 2018).

(41)

Secara moral masyarakat tidak seluruhnya, tetapi masyarakat sebagian besar mendukung secara moril, artinya mendukung tentang kegiatan TBM secara moril. Artinya secara moril, masyarakat mendukung setiap ada kegiatan.

Partisipasi masyarakat kurang, terutama masyarakat yang kalangan usia tua, apabila usia anak-anak sangat terbantu. Berkaitan dengan pendidikan anak-anak, maka yang generasi masih siswa maupun tingkatnya masih usia sekolah itu sangat aktif. Manfaat secara ekonomi adanya TBM Wadas Kelir, terutama apabila ada event-event masyarakat menjual makanan-makanan dan makanan ringan

(Wawancara Samsul Hidayat, 21 Mei 2018).

Sikap masyarakat sekitar dengan kehadiran TBM Wadas Kelir, yaitu masyarakat dikatakan ada yang mendukung secara positif, tetapi masyarakat yang tidak peduli juga ada. Jadi itu karena masyarakat, maka warga juga memaklumi, tetapi secara umum masyarakat mendukung yang positif. Contohnya masyarakat yang mendukung ini, artinya setiap event masyarakat ikut membantu, kemudian ketika ada kegiatan selama ini pun yang tidak peduli juga tidak mengganggu. Jadi intinya masyarakat sangat mendukung, terutama karena kehadirannya itu benar- benar positif (Wawancara Samsul Hidayat, 21 Mei 2018).

Hal yang sifatnya sistematik untuk kegiatan TBM, masyarakat tidak banyak membatu karena tingkatan pendidikannya belum memenuhi kapasitas sebagai pengajar. Jadi hanya sifatnya membantu yang bersifat pembangunan atau yang berkaitan dengan perkembangan TBM (Wawancara Samsul Hidayat, 21 Mei 2018).

Referensi

Dokumen terkait

dan perlakuan tinggi muka air dibawah permukaan tanah berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 MST sampai 7 MST, berat berangkasan dan berat segar

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, diperlukan ruang dan/atau area untuk melakukan kegiatan dan/atau penempatan peralatan dalam bentuk :. alat pemindai suhu (thermal

Simpulan dari penelitian ini adalah hasil perhitungan dengan bantuan software RapidMiner studio 9.7 dengan perbandingan empat metode yang berbeda yaitu menggunakan

Volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) adalah volume total yang melintasi suatu adalah volume total yang melintasi suatu titik atau ruas pada fasilitas jalan untuk kedua

Begitu juga “Kursus Dalaman ICT ” di peringkat sekolah dikendalikan oleh guru-guru yang mahir dalam bidang komputer atau yang telah menghadiri “Kursus Penggunaan Teknologi

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan

Umpamane wong lumaku Marga gawat den liwati Lamun kurang ing pangarah Sayekti karendhet ing ri Apese kasandhung padhas Babak bundhas

telah disampaikan PPATK kepada Penyidik selama tahun 2017 (s.d. Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut lebih rendah sebesar 10,1 persen dibandingkan jumlah