• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karina Aviv Maharannie F3109040

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karina Aviv Maharannie F3109040"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR

PADA PT BATIK DANAR HADI

DI SURAKARTA

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi persyaratan guna

Mencapai GelarAhli Madya pada

Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh:

Karina Aviv Maharannie

F3109040

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA

PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

KARINA AVIV MAHARANNIE

F3109040

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya kontrak dagang ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi dan apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses kontrak dagang ekspor serta bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi secara langsung dengan divisi ekspor PT. Batik Danar Hadi, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku bacaan atau artikel yang ada kaitanya dengan pokok pembahasan dalam menyusun tugas akhir.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses kontrak dagang ekspor yang

dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi yaitu mulai dari promosi, inquiry, offersheet,

ordersheet, eksport sale’s contract sampai sale’s confirmation untuk buyer yang masih

baru. Sedangkan untuk buyer yang sudah menjadi langganan atau buyer tetap tahap kontrak dagang cukup dengan ordersheet dan kontrak dagang ekspor dengan syarat

pembayaran dilakukan dengan cara Telegraphic Transfer (TT) yaitu dengan uang muka

sebesar 30%. Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Batik Danar Hadi dalam proses kontrak dagang ekspor adalah tidak bisa memenuhi semua pesanan buyer dalam waktu yang bersamaan dan menentukan kesepakatan harga dengan buyer yang masih baru.

Saran yang diajukan adalah mengenai sale’s contract process sebaiknya PT.

Batik Danar Hadi lebih teliti memperhatikan syarat-syarat yang diinginkan oleh importir dengan teliti. Karena jika tidak memenuhi salah satu syarat yang diinginkan oleh importir maka akibatnya bisa fatal. Mengenai cara pembayaran yang digunakan sebaiknya PT.

Batik Danar Hadi sebisa mungkin menggunakan sistem pembayaran dengan metode L/C

(Letter of Credit), karena dapat mengurangi resiko yang dimiliki bila dibandingkan

dengan metode no L/C.

(3)

commit to user

ABSTRACT

THE PROCESS OCCUR OF TRADE CONTRACT EXPORT TO

PT. BATIK DANAR HADI IN SURAKARTA

KARINA AVIV MAHARANNIE

F3109040

Goal of this research is to know the process occur of trade contract export which committed by PT. Batik Danar Hadi and anything obstructions which faced in trade contract export and how to settle those obstructions

The research which use is case study, that is take a specific object for deeply analysis with focus on a problem. Data which used is primary data and secondary data. Primary data was collected by interview and directed observation with export division of PT. Batik Danar Hadi, although secondary data was gained from reading book or article which there are relation with main consideration in arrange of final task.

Result of this research is inferential that process occur of trade contract export which committed by PT. Batik Danar Hadi is begin from promotion, inquiry, offer sheet, order sheet, sale’s contract export until sale’s confirmation for new buyer. Although for buyer has become customer or permanent buyer contract trade phase enough with order sheet and trade contract export with requirement committed with Telegraphic Transfer (TT) manner that is cash advance amount 30%. Obstructions which faced by PT. Batik Danar Hadi in export trade contract process is can’t fulfill all of buyer order in same time and establish price agreement with new buyer

The present suggestion is ought about sale’s contract process PT. Batik Danar Hadi more carefully to keep one of desire requirements the importer carefully. Because if not complete the one of desire requirement the importer so the effect probably fatal. Concerning about payment manner which use ought of PT. Batik Danar Hadi is possible

able to use payment system with method L/C (Letter of Credit), because can decrease risk

property when compare with method no L/C.

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(5)

commit to user

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(7)

commit to user

v

MOTTO

Sesungguhnya ada kesulitan itu ada juga kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendak-Nya kamu berharap.

(Q.S allam Nasryah 6-7)

“don’t be afraid of the space between your dream and reality. If you can dream it, you can make it so”

(Walt Disney)

Apabila kamu mempunyai suatu masalah yang sulit dipecahkan cobalah untuk menyederhanakanya, tapi jangan sampai kamu menganggapnya remeh.

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

.

Dengan penuh rasa syukur, kuucapkan

terima kasihku dan kupersembahkan Karya

kecilku ini kepada :

1. ALLAH SWT pemilik hidup dan matiku

mantapkanlah hatiku untuk menjalani

takdir-Mu dan tetapkanlah aku dalam iman dan

islam.

2. Ayah dan Ibuku yang tercinta.

3. Ketiga kakakku, mbak Kiki, mas Bagus, mas

Koko

4. Keponakanku Anisa Fatiha Riski

5. Kekasihku Wisnu Alam Hidayat

6. Sahabat-sahabatku yang telah memberi

sejuta kenangan

(9)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas

segala anugerah dan karunia-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat selesai dengan

baik, meskipun dengan kemampuan dan waktu yang terbatas, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “PROSES

TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA PT BATIK DANAR

HADI DI SURAKARTA”.

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari segala bentuk bantuan,

dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun

tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya Tugas Akhir ini, khususnya

kepada :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Drs. Hari Murti, Msi, selaku Ketua Program Bisnis Internasional Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Sutomo, M.S. selakun Dosen Pembimbing yang dengan penuh

kesabaran telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat,

bimbingan dan dukungan yang tak ternilai hingga tersusunnya laporan

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Seluruh staf dan karyawan Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan bantuan administratif kepada penulis.

5. Direktur Utama PT. Batik Danar Hadi yang telah memberikan ijin magang

kerja dan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Burhan, bapak Sugiyarto dan Mas Fajar terima kasih telah

memberikan bantuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan serta

membimbing dalam pelaksanaan magang kerja.

7. Bapak dan Ibu tercinta, mbak Kiki, mas Bagus, mas Koko, dik Nisa serta

kekasihku Wisnu Alam Hidayat yang telah sabar memberikan semangat,

motivasi, nasehat, doa restu dan dukungan selama ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu hingga terselesainya penulisan Tugas Akhir ini.

9. Seluruh Teman-Teman BI 2009, Dian, Arum, Kiki, Anita, Anisa, Tia,

Mitaa, Barkah serta teman-teman lain yg belum terucap terima kasih atas

kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai

pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Surakarta, 29 Mei 2012

(11)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN ABSTRAKSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... viii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 6

BAB LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor ... 9

B. Perdagangan Internasional ... 12

C. Dokumen yang diperlukan dalam Ekspor ... 18

D. Kontrak Dagang Ekspor ... 21

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

F. Problem Ekspor ... 36

G. Resiko yang terjadi dalam Pelaksanaan Ekspor ... 37

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian... 40

1. Proses Terjadinya Kontrak Dagang Ekspor yang dilakukan oleh PT Batik Danar Hadi ... 52

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT Batik Danar Hadi dalam Proses Kontrak Dagang ... 64

(13)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Prosedur Ekspor ... 34

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Batik Danar Hadi ... 46

Gambar 3.2 Contoh Batik Tulis ... 49

Gambar 3.3 Contoh Batik Cap... 50

Gambar 3.4 Contoh Batik Spray... 50

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Magang

2. Surat Pernyataan

3. Contoh Inquiry

4. Contoh Email

5. Commercial Invoice

6. Invoice dari kurir

7. Packing list

8. Pemberitahuan Ekspor Barang

9. Surat Keterangan Asal (SKA) Form B

10.Bill Of Lading

11.Nota Kredit

12.Realisasi Order

13.Pemberitahuan Konsolidasi Barang Ekspor (PKBE)

14.Nota Pelayanan Ekspor (NPE)

15.Shipping Instruction

16.Alur Proses Produksi

(15)

commit to user

ABSTRACT

THE PROCESS OCCUR OF TRADE CONTRACT EXPORT TO

PT. BATIK DANAR HADI IN SURAKARTA

KARINA AVIV MAHARANNIE

F3109040

Goal of this research is to know the process occur of trade contract export which committed by PT. Batik Danar Hadi and anything obstructions which faced in trade contract export and how to settle those obstructions

The research which use is case study, that is take a specific object for deeply analysis with focus on a problem. Data which used is primary data and secondary data. Primary data was collected by interview and directed observation with export division of PT. Batik Danar Hadi, although secondary data was gained from reading book or article which there are relation with main consideration in arrange of final task.

Result of this research is inferential that process occur of trade contract export which committed by PT. Batik Danar Hadi is begin from promotion, inquiry, offer sheet, order sheet, sale’s contract export until sale’s confirmation for new buyer. Although for buyer has become customer or permanent buyer contract trade phase enough with order sheet and trade contract export with requirement committed with Telegraphic Transfer (TT) manner that is cash advance amount 30%. Obstructions which faced by PT. Batik Danar Hadi in export trade contract process is can’t fulfill all of buyer order in same time and establish price agreement with new buyer

The present suggestion is ought about sale’s contract process PT. Batik Danar Hadi more carefully to keep one of desire requirements the importer carefully. Because if not complete the one of desire requirement the importer so the effect probably fatal. Concerning about payment manner which use ought of PT. Batik Danar Hadi is possible

able to use payment system with method L/C (Letter of Credit), because can decrease risk

property when compare with method no L/C.

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA

PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

KARINA AVIV MAHARANNIE

F3109040

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya kontrak dagang ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi dan apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses kontrak dagang ekspor serta bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi secara langsung dengan divisi ekspor PT. Batik Danar Hadi, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku bacaan atau artikel yang ada kaitanya dengan pokok pembahasan dalam menyusun tugas akhir.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses kontrak dagang ekspor yang

dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi yaitu mulai dari promosi, inquiry, offersheet,

ordersheet, eksport sale’s contract sampai sale’s confirmation untuk buyer yang masih

baru. Sedangkan untuk buyer yang sudah menjadi langganan atau buyer tetap tahap kontrak dagang cukup dengan ordersheet dan kontrak dagang ekspor dengan syarat

pembayaran dilakukan dengan cara Telegraphic Transfer (TT) yaitu dengan uang muka

sebesar 30%. Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Batik Danar Hadi dalam proses kontrak dagang ekspor adalah tidak bisa memenuhi semua pesanan buyer dalam waktu yang bersamaan dan menentukan kesepakatan harga dengan buyer yang masih baru.

Saran yang diajukan adalah mengenai sale’s contract process sebaiknya PT.

Batik Danar Hadi lebih teliti memperhatikan syarat-syarat yang diinginkan oleh importir dengan teliti. Karena jika tidak memenuhi salah satu syarat yang diinginkan oleh importir maka akibatnya bisa fatal. Mengenai cara pembayaran yang digunakan sebaiknya PT.

Batik Danar Hadi sebisa mungkin menggunakan sistem pembayaran dengan metode L/C

(Letter of Credit), karena dapat mengurangi resiko yang dimiliki bila dibandingkan

dengan metode no L/C.

(17)

commit to user

PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR

PADA PT BATIK DANAR HADI

DI SURAKARTA

Tugas Akhir

DiajukanUntukMelengkapi Tugas-tugas danmemenuhi persyaratanguna

Mencapai GelarAhli Madya pada

ProgramStudi Diploma III BisnisInternasional Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh:

Karina Aviv Maharannie

F3109040

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdagangan luar negeri atau pertukaran barang melewati batas suatu

Negara terjadi karena kebutuhan barang dan jasa yang tidak terdapat pada

suatu Negara tersebut dapat memperoleh barang atau jasa yang lebih murah

dan lebih baik mutunya dari Negara lain. Pelaksanaan perdagangan lintas

Negara atau sering disebut ekspor impor berbeda dalam perdagangan dalam

negri. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal peraturan kepabean, standar

mutu produk, ukuran takaran,dan timbangan serta peraturan perdagangan luar

negri yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. (AmirM.S,2003:100)

Banyak perusahaan di Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada

pasar dalam negeri tetapi juga pasar luar negeri. Prospek yang baik

menimbulkan banyaknya perusahaan yang mengekspansi pasarnya ke luar

negeri. Selain itu, kegiatan ekspor juga memiliki nilai ekoomi yang penting

baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi pemerintah. Akan tetapi, bukan

berarti kegiatan ekpor berjalan mulus tanpa hambatan. Dalam pelaksanaannya,

berbagai masalah akan dihadapi oleh ekportir baik yang bersifat ekstern

maupun intern seperti regulasi dari pemerintah misalnya pajak dan kuota, nilai

tukar rupiah terhadap dollar, kondisi ekonomi dan politik negara tujuan,

pembiayaan, dan kebijakan dalam pelaksanaan ekspor. Berhasil tidaknya

(19)

commit to user

mana para eksportir tanggap dan sanggup menanggulangi masalah-masalah

yang dihadapi.

Salah satu barang yang di ekspor dari Indonesia adalah kain batik.

Banyak perusahaan kain batik di Indonesia yang mampu mengelola

perusahaannya secara professional sehingga dapat menjual barangnya ke luar

negri. Salah satu perusahaan batik nasional di Indonesia yang mampu

mengekspor komoditi tersebut adalah PT Batik Danar Hadi yang berada di

Surakarta. Perusahaan tersebut menjual produknya ke dalam negri maupun

luar negri. Dan telah melaksanakan usaha ekspornya selama belasan tahun.

Negara yang menjadi tempat tujuan ekspornya adalah Jepang, USA, Canada,

Greece. Sedangkan yang dalam negri antara lain kota-kota besar yang berada

di Indonesia.

Berdasarkan pengalaman, sekitar80% transaksi bisnis ekspor impor

dilakukan melalui korespondensi, sisanya melalui negoisasi tatap muka atau

secaralisan. Kesepakatan lisan lazimnya dituangkan dalam bentuk“minutes

atau notulen. Himpunan dari kesepakatan lisan itu dirumuskan dalam bentuk

Memorandum of Understanding” (MOU)atau Kesepakatan Bersama.

Kesepakatan bersama ini lazim disebut dengan “PersetujuanPrinsip” dengan

menjadi landasan bagi penyusun kontrak dagang ekspor. (AmirM.S,2002).

Dengan demikian transaksi ekspor dapat terjadi baik melalui proses

korespondensi maupun melalui negoisasi tatap muka. Namun kedua cara itu

akhirnya dirumuskan secara tertulis dalam bentuk kontrak dagang ekspor atau

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

juga sah secara hukum, namun kontrak dagang ekspor dianjurkan supaya

dikukuhkan dalam benuk tertulis.

Seperti diketahui dalam perdagangan ekspor-impor, antara eksportir

dan importer berjauhan secara geografis, berbeda bahasa, kebiasaan dan

hukum antara keduanegarajuga berbeda.Karena itu perdagangan ekspor-impor

termasuk kegiatan yang mengandung resiko tinggi. Bila terjadi penyimpangan

maupun pembatalan kontrak akan lebih mudah dibuktikan bila ada kontrak

tertulis.

Perdagangan ekspor-impor lazimjuga disebut sebagai perdagangan

dokumen karena hamper seluruh aktivitasnya dibuktikan atau

diretpresentasikan dalam bentuk dokumen. Penawaran dilakukan dalam

bentuk tertulis, surat pesanan jugatertulis. Kontrak jual beli atau kontrak

dagang ekspor juga tertulis. Bukti pengiriman barang juga dalam dokumen

yang disebut Billof Lading. Pembayaran juga lazim dalam bentuk dokumen

yang disebut Letterof Credit. Dokumen yang penting, yang juga disebut

dokumen induk, adalah kontrak dagang ekspor sebagai rumusan akhir suatu

transaksi ekspor.

Berdasarkan uraian di atas dan juga hasil dari kegiatan magang kerja

yang telah dijalani selama kurang lebih 1 bulan. Penulis mengambil judul

“PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA PT

(21)

commit to user

B. RumusanMasalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksud untuk dijadikan

pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat

sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penlitian yang ilmiah. Dengan perumusan

masalah dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar

tulisan dan ruang lingkup penelitian urainya terbatas dan terarah padahal-hal

yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti.

Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka

penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Proses Terjadinya Kontrak Dagang Ekspor yang dilakukan

oleh PT Batik Danar Hadi di Surakarta?

2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT Batik Danar Hadi

dalam Proses Kontrak Dagang?

3. Bagaimana PT Batik Danar Hadi mengatasi Hambatan-hambatan yang

terjadi dalam Proses Kontrak Dagang Ekspor?

C. Tujuan

Penelitian ini dilakasanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut

dapat memberikan manfaat yang sesuai apa yang dikehendaki. Adapun tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Proses Terjadinya Kontrak Dagang Ekspor yang

dilakukan oleh PT Batik Danar Hadi..

2. Untuk mengetahui Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Untuk mengetahui bagaimanaPT Batik Danar Hadi mengatasi

Hambatan-hambatan yangTerjadi dalam Proses Kontrak Dagang Ekspor.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Merupakan penerapan ilmu ekonomi yang diperoleh di bangku kuliah

dalam dunia praktek atau dunia usaha.

2. Bagi perusahaan

Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

aktivitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi

dengan perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan

aktivitas ekspor dan pengembangan usaha

3. Bagi pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijaksanaan

yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor.

4. Bagi dunia usaha

Sebagai salah satu pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha

dalammenuju era globalisasi.

5. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya

Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi

mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang menyusun Tugas Akhir

(23)

commit to user

E. MetodePenelitian

Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu

penelitian. Adapun metode penelitian memuat antara lain :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

mengenai proses terjadinya kontrak dagang ekspor pada PT Batik Danar

Hadi yang berada di Jalan Slamet Riyadi 205 Solo. Waktu pelaksanaan

penelitian pada tanggal 20 Februari 2012 – 20 Maret 2012.

2. Jenis dan Alat Pengumpul Data

a. Jenis Data

1)Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan atau dipublikasikan oleh lembaga

yang mempublikasikannya. Data ini diperoleh langsung dari hasil

wawancara dengan bagian ekspor, kepala bagian pemasaran, staff

/ karyawan PT Batik Danar Hadi, meliputi sejarah berdirinya

perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan, hal-hal yang

berkaitan dengan kegiatan ekspor perusahaan dan

kendala-kendalanya.

2)Data Sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan bukan dari lembaga yang

mempublikasikannya atau data-data pendukung yang diperoleh

dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan Tugas Akhir

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

sumber bacaan ataupun data-data yang diperoleh dari PT Batik

Danar Hadi.

b. Metode Pengumpulan Data

1)Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara

langsung dan ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan PT

Batik Danar Hadi.

2)Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

dengan narasumber di obyek penelitian yaitu PT Batik Danar

Hadi mengenai kegiatan ekpor yang dilakukan perusahaan kepada

importir serta pembatik kecil yang turut serta dalam proses

kegiatan produksi.

3)Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

membaca buku-buku referensi yang relevan dengan masalah yang

diteliti.

3. Sumber Data

a. Sumber data primer

Yaitu data yang diperole langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh

dengan cara wawancara langsung dan observasi melalui magang

kerjadi PT Batik Danar Hadi yaitu pada bagian ekspor, manager

(25)

commit to user b. Sumber data sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan

dengan penelitian. Data ini diperoleh penulis dari buku-buku literatur

maupun sumber bacaan lain, misalnya perpustakaan, kumpulan

makalah prosedur ekspor dan data-data lainya yang mendukung

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Ekspor

Perdagangan luar negri atau yang lebih sering disebut ekspor impor

merupakan sector ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang

pembangunan ekonomi Indonesia. Perdagangan antar Negara dapat terjadi

karena:

a. Kebutuhan suatu barang tidak dapat terpenuhi didalam negri yang

mungkin disebabkan karena keterbatasan sumber daya/bahan produksi

di Negara tersebut.

b. Total biaya produksi dalam negri dibanding harga beli dari Negara

lain jauh lebih tinggi.

Setiap usaha bisnis bertujuan untuk mencari laba, jadi apabila

kegiatan ekspor dianggap lebih sedikit biaya maka Negara tersebut lebih

memilih membeli suatu barang dari luar negri daripada memproduksi

sendiri dengan total biaya lebih besar.

Kegiatan ekspor dapat membantu pemasukan devisa Negara yang

merupakan salah satu sumber dana untuk pembangunan, sementara dari

kegitan impor dapat diperoleh bahan baku dan barang modal yang

diperlukan dalam pembangunan. Perdagangan antar Negara bermanfaat

mendorong produksi dalam negri agar dapat bersaing dipasaran

(27)

commit to user

dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional

negara. Kegiatan ekspor juga dapat memicu suatu Negara untuk lebih

cepat tanggap dalam menanggapi kemajuan perdagangan di pasar

Internasional.

Berbicara mengenai ekspor, berarti membahas mengenai

perdagangan internasional. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi

bahwa tidak ada suatu Negara yangbenar-benar mandiri karena satu sama

lain saling membutuhkan dan saling mengisi karena masing-masing

negara memiliki keungulan dan sisi lain juga memiliki kekurangan.

Secara umum ekspor mempunyai arti suatu kegiatan mengeluarkan

barang dari daerah pabean sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Daerah pabean itu sendiri merupakan wilayah suatu Negara yang meliputi

wilayah darat, laut dan udara,serta tempat-tempat tertentu dalam Zona

Ekonomi Exclusive. Dibawah ini merupakan devinisi ekspor :

a. Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam

masyarakat dan mengirimkan keluar negri sesuai ketentuan pemerintah

dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. (Amir M.S,

2000:100)

b. Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki

kepada bangsa lain atau Negara asing, dengan mengharapkan

pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan

memakai bahasa asing.

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

suatu Negara keluar wilayah pabean Negara yang dituju atau

mengirimkanatau menjual bahan baku, komponen barang ke Negara

lain. (PPEI, 2011)

d. Pengertian ekspor adalah suatu kegiatan usaha jual beli barang dengan

melintasi daerah pabean Indonesia, maka pelaksanaannya harus sesuai

dengan prosedur dan dokumen ekspor yang ditetapkan baikoleh

pemerintah Indonesia maupun Negara pengimpor, sedangkan yang

dimaksud dengan eksportir adalah perusahaan atau perseorangan yang

melakukan kegiatan ekspor (PPEI, 2003:3)

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi jika akan melakukan

transaksi ekspor-impor adalah :

a. Setiap perusahaan yang akan melakukan ekspor wajib memiliki surat

izin usaha perdagangan (SIUP) dari DESPERINDAG atau izin dari

departemen teknislainnya.

b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Pemerintah mengawasi setiap jual beli antar Negara dan memberikan

peraturan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ekspor tentu nyalain dengan jual beli didalam negri karena

pemerintah mengatur semua kegiatan ekspor impornya yaitu dengan

adanya pajak bea dan cukai yang dikenakan terhadap barang ekspor,

standar mutu produk, peraturan kepabeanan, prosedur ekspor, adanya

(29)

commit to user

B. Perdagangan Internasional

Proses Perdagangan Internasional (InternatioalTradeProces) terbagi

menjadi empat kelompok,yaitu :

a. Sales Contract Process

i. Eksportir mempromosikan komoditas yang akan diekspornya

melalui media promosi seperti pameran dagang, iklan dikoran,

majalah, radio, maupun televisi, baik diluar negeri maupun didalam

negeri, atau melalui badan-badan khusus urusan promosi ekspor

seperti Badan Pengem-bangan Ekspor Nasional (BPEN), Dewan

Penunjang Ekspor (DPE), Kamar Dagang dan Industri Indonesia

(KadinIndonesia), Atas Perda-gangan RI ditiap Kedutaan Besar RI

diluar negeri, Atase Perdagangan asing ditiap kedutaan besar asing

yang ada diJakarta, Kamar Dagang dan Industri Negara asing

diJakarta dan kota-kota besar lainnya diIndonesia seperti American

Chamber of Commerce (AMCHAM), China External Trade

Association (CETRA), Japan External Trade Organization

(JETRO), Korean Trade Agency (KOTRA) dan lain-lain. Tujuan

promosi adalah untuk menarik minat calon importer terhadap

komoditas yang akan diekspor.

ii. Importir yang berminat mengirimkan surat permintaan harga atau

Letter of Inquiry kepada eksportir. LetterofInquiry lazimnya

berisikan permintaan penawaran harga dengan memberitahukan

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

satuan dan total harga dalam valuta asing (US$ataulainnya), waktu

pengiriman (shipment date), dan nama pelabuhan tujuan yang di

ingini.

iii. Eksportir memenuhi permintaan importer dengan mengirimkan

surat penawaran harga yang lazim disebut dengan Offersheet.

Offersheet berisikan keterangan sesuai permintaan importir, seperti

uraian barang, mutu, kuantum, waktu penyerahan, harga dan

tempat penyerahan barang ,syarat pembayaran, waktu pengapalan,

cara pengepakan barang, brosur,dan bila perlu contoh barang yang

ditawarkan. Penawaran itu juga menyebutkan apakah penawaran

bersifat freeoffer ataukah firm offer.

iv. Importir, setelah mempelajari dengan saksama offersheet dari

eksportir,menempatkan surat pesanan dalam bentuk ordersheet

atau purchaseorder kepadaeksportir.

v. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli ekspor (sale'scontract)

sesuai dengan data dari offersheet dan ordersheet ditambah dengan

keterangan seperti forcemajeur clause, klaim, syarat pengapalan

seperti shipment,transshipmente, dan lain-lain. Kontrak tersebut

ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada importer

untuk ditandatangani pula sebagai tanda persetujuan atas

sale'scontract itu. Lazimnya sale's contract dibuatkan aslinya

dalam rangkap dua (two original).

(31)

commit to user

dapat menyetujuinya kemudian ia menandatangani dan

mengembalikannya kepada eksportir.Satu original copy ditahan

oleh importer sebagai dokumen asli transaksi yang lazim disebut

sebagai sale'sconfirmation. Kedua sale'sconfirmation copy yang

asli ini mempunyai kekuatan hukum yang sama.

c. L/C Opening Process

1. Importir meminta kepada bank devisanya untuk membuka sebuah

LetterofCredit (L/C) sebagai dana yang dipersiapkan untuk

melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumlah yang disepakati

dalam sale's contract dan sesuai dengan syarat-syarat pencairan

yang disebut dalam sale’scontract dan merujuk pada ketentuan dari

TheUniformCustoms and Practice of Documentary Letter of Credit

dari Kamar Dagang Internasional, Parisno. 500 atau

UCP-DC-500.L/C yang dibuka adalah untuk dan atas nama eksportir atau

orang atau badan usaha lain yang ditentukan eksportir, sesuai

kesepakatan dalam sale'scontract. Bank devisa yang diminta

eksportir membuka L/C itu disebut openingbank. Openingbank

inilah yang bertanggungjawab melakukan pembayaran atas L/C itu

kepada eksportir penerima L/C. Importir yang meminta pembukaan

L/Cdisebut applicant.

2. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/Cdengan

importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank orespondennya

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kawat, teleks, faksimile, atau media elektronik lainya yang sah.

Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C

confirmation yang diteruskan oleh openingbank kepada bank

korespondennya untuk disampaikan kepada penerima, yaitu

eksportir yang disebut dalam surat itu. Bank koresponden yang

diminta openingbank untuk menyampaikan amanat pembukaan

L/C disebut advisingbank.

3. Advisingbank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C

yang diterimanya dari openingbank meneruskan amanat

pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima

dengan surat pengantar dari advising bank. Surat pengantar itu

disebut L/CAdvice, sedangkan eksportir penerima L/C disebut

sebagai beneficiary dari L/C itu. Bila advising bank diminta dengan

tertulis oleh openingbank untuk turut menjamin pembayaran atas

L/C tersebut, maka advising bank juga disebut sebagai confirming

bank.

d. Cargo Shipment Process

a. Eksportir setelah menerima L/C confirmation yang sifatnya

operatif (sah sebagai landasan pembayaran) kemudian

mempersiapkan barang ready for export, melakukan booking atau

memesan ruangan/tempat kepada perusahaan pelayaran

(shippingcompany) yang kapalnya akan berangkat kepelabuhan

(33)

commit to user

waktu pengapalan (shipmentdate) yang disepakati dalam sale's

contract tersebut. Eksportir kemudian mengurus formalitas ekspor

seperti mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar Pajak

Ekspor (PE) dan Pajak Ekspor Tambahan (PET) melalui advising

bank, mengurusi izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai

dipelabuhan muat. Setelah semua formalitas ekspor selesai,

eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran

(shipping company) untuk dimuat pada waktu yang disepakati.

b. Shippingcompany, setelah selesai melakukan pemuatan barang ke

atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan barang, bukti kontrak

angkutan, dan bukti pemilikan barang dalam bentuk Bill of Lading

atau transport document lainnya kepada eksportir yang dalam

pengangkutan ini disebut sebagai shipper.

c. Shipping company selanjutnya bertanggung jawab mengangkut

muatan itu sampai kepelabuhan tujuan, serta menyerahkan nya

dengan selamat dan utuh kepada penerima barang yang disebut

dalam B/L di pelabuhan tujuan (destinationport) yang juga

disebutkan dalam B/L itu.

d. Importir selaku penerima barang (consignee), bila telah menerima

dokumen pengapalan (shipping document) dari opening bank,

mengurus izin impor (importclearance) kepada pihak Bea Cukai

di pelabuhan tujuan. Kemudian importer menghubungi agen

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

menerima muatan itu.

e. Shipping agent menyerahkan muatan kepada importer segera

setelah pelunasan biaya yang menjadi hak shipping agent

bersangkutan. Dengan ini maka selesailah proses penerimaan

barangoleh importir.

e. Shiping Documents Negotiation Process

a. Eksportir, setelah menerima Bill of Lading dari perusahaan

pelayaran, menyiapkan semua dokumen pengapalan yang

disyaratkan dalam Letter of Credit seperti faktur, daftar

pengepakan, sertifikat mutu, Surat Keterangan negara Asal (SKA)

dan lain sebagainya seperti wesel (draft) serta surat pengantar

negosiasi dokumen secara lengkap dan cermat. S emua dokumen

pengapalan itu diserahkan eksportir kepada negotiating bank yang

ditentukan dalam L/C untuk memperoleh pembayaran (payment).

b. Negotiatingbank meneliti dengan saksama semua dokumen

pengapalan yang diminta dalam syarat-syarat L/C. Bila semuanya

cocok baik jumlah, jenis, maupun uraian sebagaimana yang

dituntut oleh L/C, maka negotiating bank akan membayarkan

jumlah yang ditagih oleh eksportir dari dana L/C yang tersedia.

c. Negotiating bank meneruskan dokumen pengapalan yang sudah

dilunasi itu kepada opening bank yang membuka L/C

(35)

commit to user

dibayarkan oleh negotiating bank tersebut kepada eksportir.

d. Opening bank memeriksa dengan saksama semua dokumen

pengapalan itu, dan bila ternyata sesuai dengan syarat-syarat L/C

yang dibuka maka openingbank kemudian melunasi uang yang

sudah dibayarkan oleh negotiating bank. Pembayaran pelunasan

kembaliini disebut sebagai reimbursement.

e. Opening bank selanjutnya memberitahukan penerimaan dokumen

pengapalan itu kepada importir. Importir akan mengambil

dokumen pengapalan itu kepada opening bank dan menyelesaikan

pelunasan dokumen pengapalan tersebut dengan opening bank

bersangkutan. Setelah itu opening bank akan menyerahkan seluruh

dokumen pengapalan itu kepada importer untuk dipergunakan

menerima barang bersangkutan dari perusahaan pelayaran dan Bea

Cukai setempat.

C. Dokumen-dokumen yang Diperlukan Dalam Ekspor

Menurut Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI)

dokumen- dokumen yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ekspor

adalah sebagai berikut :

a. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan

ekspor barang yang isinya antara lain jenis barang ekspor (umum,

terkena pajak ekspor, mendapatkan fasilitas pembebasan dan

(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

eksportir, nama importer, NPWP, izin khusus 9SIE, Karantina, SM),

noHS, berat barang, Negara tujuan, propinsi asal barang, cara

penyerahan barang (FOB,CIF, dll) merek dan nomor kemasan dan

lain-lain.

b. Commercial Invoice / faktur

Merupakan nota perincian tentang keterangan barang-barang yang

dijual dan harga dari barang-barang tersebut. Commercial Invoice oleh

penjual ditujukan kepada pembeli yang nama dan alamatnya sesuai

dengan yang tercantum dalam L/C dan ditandatangani oleh yang

berhak menandatangani.

c. Bill of Lading (B/L)

B/L merupakan dokumen pengapalan surat yang membuktikan bahwa

barang yang tercantum dalam dokumen sudah dimuat dalam kapal.

d. Airway Bill

AirwayBill adalah tanda terima barang dikirim melalui udara untuk

orang dan alamat tertentu.

e. Packing list

Dokumen ini menjelaskan tentang isi barang yang dipak, dibungkus

atau diikat dalam peti, kaleng, kardus dan sebagainya.Yang berfungsi

untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea dan Cukai.

f. Surat Keterangan Asal (SKA)

Surat keterangan yang menyatakan asal barang yang diekspor atau

(37)

benar-commit to user benar dibuat di Negara Indonesia.

g. Inspection Certificate

Sertifikat ini memuat tentang keadaan barang yang dibuat independent

surveyor, juru pemeriksa barang atau badan resmi yang disahkan oleh

pemerintah dan dikenal oleh dunia perdagangan internasional.

Sertifikat ini memberikan jaminan: mutu dan jumlah barang, ukuran

dan berat barang, keadaan barang, pembungkusan dan pengepakan,

banyaknya satuan isi masing masing pengepakan harga barang.

h. Marine and Air Certificate

Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung berjanji

akan mengganti kerugian sehubung dengan kerusakan, kehilangan.

Dalam kontrak FOB dan CIF importer bertanggung jawab atas

asuransi barang- barang, sedangkan dalam kontrak CIF eksportir yang

menutup biaya asuransi.

i. Certificate of Quality

Sertifikat ini merupakan surat keterangan yang menyatakan tentang

mutu barang yang diekspor. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Badan

Peneliti yang disahkan oleh pemerintah suatu negara. SM wajib

dimiliki olehsetiap eksportir untuk keperluan perdagangan.

j. Manufacturer’s Quality Control

Sertifikat mutu ini memberikan penjelasan tentang baru tidaknya

barang dan apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan.

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

swasta maupun pemerintah

k. Consular Invoice

Yakni invoice yang dikeluarkan oleh kedutaan (consult).Yang berhak

menandatangani adalah konsul perdagangan Negara pembeli,

tujuannya untuk melihat dengan pasti harga jual dan tidak terjadi

dumping price.

l. Wesel

Merupakan alat pembayaran, perintah yang tidak bersyarat dalam

bentuk tertulis oleh seseorang kepada oranglain ditandatangani oleh

orang yang menarik (drawer) dan mengharuskan pihak sitertarik

(drawee) untuk membayar pada saat diminta atau pada waktu tertentu.

D. Kontrak Dagang Ekspor (Export Sale’s Contract)

1. Pengertian Kontrak

Kontrak adalah “ suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada

orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan

suatu hal”. (Subekti,1983:1)

Kontrak atau perjanjian adalah rumusan akhir hasil negosiasi yang

dituangkan secara terinci dalam bentuk formal pasal demi pasal yang

ditandatangani kedua belah pihak. (Amir M.S)

Kontrak dagang ekspor pada hakikatnya adalah rumusan

kesepakatan akhir dari suatu perundingan (negosiasi) bisnis,yang kadang

(39)

commit to user

karena penjual dan pembeli masing-masing mempunyai kepentingan yang

bertolak belakang. Pihak penjual umumnya mutu barang sebagaimana

adanya, sedangkan pembeli menginginkan mutu barang yang sesuai

dengan selera dan kebutuhannya sendiri. Penjual menginginkan harga

yang tinggi, sebaliknya pembeli menginginkan harga serendah mungkin.

Penjual menginginkan pengiriman barang sesuai dengan kemampuan

produksinya dan penyediaan ruangan kapal, sedangkan pembeli lebih

menghendaki pengiriman barang disesuaikan dengan musim pemasaran.

Hampir semua kepentingan yang bertolak belakang (conflict of interest) ini

diselesaikan dengan negosiasi, sehingga tercapai kesepakatan yang

akhirnya dituangkan dalam bentuk kontrak dagang ekspor.

(AmirM.S,2002:62)

Jadi yang dimaksud dengan kontrak dagang ekspor adalah suatu

peristiwa dimana penjual (eksportir) dan pembeli (importir) membuat

kesepakatan akhir dari suatu perundingan (negosiasi) bisnis, yang

kadangkala berjalan seru dan alot, serta memakan waktu lama kemudian

saling berjanji untuk melaksanakan jual beli sesuai dengan syarat atau

ketentuan yang telah disepakati bersama dan apabila salah satu pihak

ingkar janji (wanprestasi) akan dikenakan sanksi yaitu ganti rugi kepada

pihak yang telah dirugikan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak

tersebut.

Yang dimaksud dengan ingkar janji (wanprestasi) berarti tidak

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

( Subekti,1983:45) membagi wanprestasi itu kedalam empat bentuk,yaitu:

a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya.

b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana

dijanjikan.

c. Melakukan apa yang di janjikan, tetapi terlambat.

d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.

Dengan demikian (Amir M.S,2002:39) berpendapat bahwa kontrak

dagang ekspor sebagai suatu perikatan antara pihak-pihak yang terkait

harus memenuhi adanya tiga landasan utama suatu perjanjian, yaitu:

a. Azas consensus: adanya kesepakatan antara kedua belah pihak secara

sukarela.

b. Azas obligatoir: mengikat kedua belah pihak untuk menjalankan

semua hak dan kewajiban masing-masing.

c. Azas penalty: bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak lain jika

tidak dapat memenuhi janji dalam menjalankan kewajibannya.

Ketiga azas utama ini harus terdapat pada setiap kontrak dalam

transaksi internasional.

2. Syarat–syarat Sahnya Kontrak

Suatu kontrak atau perjanjian akan dianggap sah apabila sesuai

dengan syarat-syarat sahnya suatu kontrak. Menurut Sanusi Bintang. S.H,

Dahlan, S.H,M.H, dalam Pasal 1320 KUHP Perdata menentukan empat

(41)

commit to user a. Sepakat mereka mengikat dirinya

Maksudnya adalah adanya rasa iklas atau saling member dan menerima

atau suka rela diantara pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut.

b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan

Maksudnya adalah kemampuan seseorang untuk melakukan perbuatan

hukum, jadi para pihak yang melakukan kontrak haruslah orang-orang

hukum dinyatakan sebagai subjek hukum.

c. Suatu hal yang tertentu

Maksudnya adalah objek yang diatur kontrak tersebut harus jelas,

setidak-tidaknya dapat ditentukan.

d. Suatu hal yang diperbolehkan

Maksudnya adalah isi dari kontrak tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undang, ketertiban umum, dan norma-norma

kesusilaan atau agama.

3. Pihak-pihak Yang Terkait Dalam Kontrak Dagang

Didalam kontrak dagang ekspor terdiridari dua belah pihak yaitu

penjual (ekportir) dan pembeli (importir) yang telah sepakat melakukan

jual- beli.

Eksportir bertugas memproduksi barang yang inginkan oleh

pembeli (eksportir), sedangkan importer bertugas sebagai orang yang

membeli barang yang dihasilkan oleh penjual (eksportir) untuk memenuhi

kebutuhan sehari hari. Penjual dan pembeli ini merupakan pihak inti dari

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tetapi yang menjadi kendala pertama kali dalam praktek bisnis

adalah masalah trust (kepercayaan). Karena mungkin saja jika antara

eksportir dan importer belum saling mengenal akan ada rasa takut akan

adanya salah satu pihak yang meningkari janji atau isi dari sale’scontract

yang telah di sepakati bersama. Misalnya: apabila didalam sale’scontract

disebutkan bahwa system pembayaran akan dilakukan dengan cara non

L/C (tanpaletter of credit), maka perdagangan itu sangat beresiko tinggi.

Karena dalam hal ini eksportir kemungkinan ragu-ragu kalau sudah

mengirim barang ternyata tidak dibayar oleh importir. Demikian pula

dengan importer takut kalau sudah dibayar ternyata barang tidak dikirim

oleh eksportir. Apabila ditambah factor penghambat lainnya yaitu:

kebudayaan, bahasa, dan peraturan-peraturan yang berbeda-beda disetiap

Negara serta kemungkinan jarak yang sangat jauh antara eksportir dengan

importir. Jika keadaan ini berlanjut, maka kemungkinan transaksi

perdagangan antara kedua belah pihak tidak akan pernah terjadi.

Oleh karena itu diperlukan solusi untuk menghadapi resiko

tersebut, yaitu dengan adanya lembaga (badan/institusi) yang terkait untuk

menjembatani kegiatan perdagangan internasional atau sering disebut juga

dengan kegiatan ekspor-impor.

Menurut Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI)

Lembaga (badan/institusi) yang berhubungan baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan kegiatan ekspor-impor antaralain:

(43)

commit to user

Bank mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai penyedia

kredit ekspor bila diperlukan oleh eksportir. Kedua, mempelancar dan

mengamankan transaksi melalui Letter Of Credit (L/C), karena L/C ini

dari sisi eksportir bias merupakan jaminanan kepastian pembayaran

dari importer, Letter Of Credit (L/C) adalah dokumen yang

dikeluarkan oleh bank yang diminta importer yang ditujukan kepada

eksportir, dengan member hak untuk menarik wesel sejumlah uang

yang disebutkan dalam L/C tersebut jika persyaratan yang tercantum

dalam L/C terpenuhi.

b. Departement Perdagangan dan Perindustrian

Peranan Depaertement Perdagangan dan Perindustrian dalam kegiatan

ekspor impor sangat penting, yaitu: pertama, instansi pemerintahan

yang mengeluarkan ijin sebagai Eksportir Terdaftar (ET)dan ijin

sebagai importer (API/APIT/APIS). Kedua, mengeluarkan dokumen

ekspor yang disebut “certificate ofo rigin” (COO) yang merupakan

surat pernyatan bahwa barang barang yang diekspor tersebut adalah

benar-benar dibuat di Negara Indonesia. Ketiga, mengawasi, mengatur,

dan memonitor barang- barang yang terkena quota, dan tentunya

pertumbuhan ekspor Indoneia.

c. Surveyor

Surveyor independen tmempunyai peran sebagai importer dalam

pemeriksaan barang-barang yang akan dimuat kedalam container

(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

permintaan dari pihak importir. Selain itu ada factor lain yaitu yang

Negara tujuan eksportirnya memberlakukan system pemeriksaaan pra

pengapalan (PSI/ PreShipment Inspment Inspection).

d. Shipping Company

Peranan shipping company, yaitu: sebagai perusahaan jasa pengapalan

barang-barang yang diekspor/impor, dan juga sebagai penyedia

ncontainer kosong (emptycontainer) bagi eksportir.

e. EMKL/PPJK

Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) atau Pengusaha Pengururusan

Jasa Kepabeanan (PPJK) adalah merupkan perusahaan jasa yang

menangani pengurusan ekspor-impor.

f. Bea Cukai

Peranan Bea Cukai sebagai instansi pemerintahan yaitu untuk

mengawasi barang-barang yang diekspor/impor, khususnya yang kena

pajak ekspor dan kedua adalah mengawasi yang terkait dengan

Bapeksa.

g. Asuransi

Peranan asuransi sebagai instansi jasa penyedia asuransi untuk

kegiatan ekspor-impor sesuai permintaan didalam L/C, bisa berupa

pemagaran resiko atas kegiatan transaksi perdagangan internasional

(45)

commit to user

E. Proses Terjadinya Kontrak Dagang ekspor

1. Tahap Promosi

Promosi adalah upaya penjual memperkenalkan komoditas yang

dihasilkan kepada calon pembeli. Dan tujuan dari kegiatan ini adalah

untuk menarik minat dari calon pembeli terhadap komoditas yang

diperkenalkan. Jadi yang dimaksud dengan promosi ekspor adalah upaya

penjual (eksportir) memperkenalkan komoditas yang dihasilkan kepada

calon pembeli diluar negri (importir) dengan tujuan untuk menarik minat

mereka untuk membeli komoditas yang diperkenalkan dengan pembayaran

dengan valuta asing. (AmirM.S)

Promosi dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Mengirimkan surat perkenalan (introduction letter) kepada calon

pembeli di luar negri.

b. Mendatangi sendiri calon pembeli di luar negri.

c. Mempergunakan jasa konsultan pemasaran di luar negri.

d. Ikut serta dalam sale’s mission ke luar negri.

e. Ikut serta dalam pameran dagang (International Trade Fairs )didalam

negri maupun di luar negri.

f. Memasang iklan di media cetak, radio, televise, internet dan media

lainya.

g. Mengirimkan daftar harga dan brosur kepada calon pembeli di luar

(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Tahap inquiry

Importir yang berminat akan mengirimkan Surat Permintaan Harga

atau Letter of inquiry atau surat permintaan harga kepada eksportir. Letter

of inquiry lazimnya berisi permintaan panawaran harga dengan

memberitahukan MUTU barang yang diinginkan, KUANTUM yang akan

dibeli, harga satuan dan total harga dengan Valuta Asing (US Dollar dan

lainnya), waktu pengiriman (Shipment Date) dan nama Pelabuhan tujuan

yang di ingin kan.

3. Tahap Offer Sheet

Eksportir memenuhi permintaan Importir dengan mengirimkan

surat Penawaran Harga yang lazim disebut OfferSheet. OfferSheet lazim

berisi tentang keterangan sesuai permintaan importir, seperti uraian

barang, mutu, kuantum, waktu penyerahan, harga dan tempat penyerahan

barang, syarat pembayaran, waktu pengapalan, cara pengepakan barang,

brosur dan apabila perlu contoh barang yang ditawarkan. Penawaran itu

juga menyebutkan apakah penawaran itu bersifat:

a. Free Offer (penawaran Bebas) Ciri-cirinya:

1. Tidak mencantumkan batas waktu berlakunya (validity Time)

2. Tidak mencantumkan persyaratan khusus

b. Coditional FreeOffer (penawaran bebas bersyarat) Ciri-cirinya:

1) Tidak mencantumkan batas waktu berlakunya (validity Time)

2) Mencantumkan Syarat-syarat khusus dengan kata-kata without

(47)

commit to user c. Firm Offer (penawaran tetap) Ciri-cirinya:

1) Mencantumkan Batas waktu berlakunya.

2) Memuat tanggal berakhirnya penawaran

4. Tahap OrderSheet/ Purchase Order

Setelah importer menerima offersheet dari eksportir, maka

kewajiban eksportir mempelajari dengan cermat isi surat penawaran

tersebut. Setiap syarat yang disetejui maupun yang tidak disetujui atau

yang ingin dirubah, harus dikomunikasikan kepada eksportir terlebih

dahulu. Atau bilamana importer merasa suatu perubahan atau tambahan

syarat yang dimasukan dalam kontrak tidak memerlukan persetujuan lebih

dulu dari eksportir, maka perubahan itu dapat saja langsung dimasukan

dalam surat pesanan (ordersheet) yang akan dikirimkan oleh importer

kepada eksportir. Kewajiban importer selanjutnya adalah

mengomunikasikan persetujuan atas offersheet yang dikirim kan oleh

eksportir dengan perubahan yang diinginkan.

Jadi yang dimaksud dengan ordersheet adalah surat peryantaan

persetujuan (akseptasi) dari importer atas penawaran eksportir yang

sifatnya mengikat secara hukum. Setiap pengingkaran atau pelanggaran

dari syarat- syarat yang disebut dalam ordersheet itu dapat dikenakan

sanksi untuk membayar ganti rugi bagi pihak yang dirugikan.

5. Tahap Sale’s Contract

Eksportir menyiapkan kontrak jual beli Ekspor (Sale’s Contract)

(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

keterangan seperti FORCE MAJEUR CLAUSE, CLAIMS, syarat

pengapalan seperti PARTIAL SHIPMENT, TRANSHIPMENT, VESSEL

AGE dan lain-lain. Ditanda tangani oleh Eksportir dan dikirimkan kepada

Importir untuk ditandatangani pula sebagai tanda persetujuan atas Sale’s

Contract itu, Sale’s Contract lazimnya dibuat aslinya rangkap 2.

Kontrak dagang ekspor sebaiknya dilakukan dengan cara tertulis,

karena antara eksportir dan importer berdomisili di Negara yang berbeda

dan memiliki peraturan hukum yang berbeda pula. Untuk menghindari

kesalah pahaman yang disebabkan oleh bahasa yang berbeda antara

eksportir dan importir, selain itu kontrak yang dibuat secara tertulis dapat

digunakan sebagai bukti bila terjadi wanprestasi (ingkarjanji) yang

berakibat sengke tadi pengadilan.

6. Tahap Sale’s Comfirmation

Importir mempelajari dengan seksama “Sale’s Contract”,dan

apabila dapat menyetujuinya, lantas ditandatangani importer untuk

dikembalikan kepada Eksportir. Satu copy ORIGINAL ditahan oleh

Importir sebagai Dokumen Asli transaksi, yang lazim disebut sebagai

Sale’s Comfirmation. Kedua copy Sale’s Confirmation mempunyai

kekuatan hukum yang sama. Didalam Sale’s Contract akan disebutkan hak

dan kewajiban dari kedua belah pihak yaitu ekportir dan importir. Isi

pokok dari sales’s contract itu antara lain sebagai berikut :

1. Nama, jumlah dan uraian barang

(49)

commit to user 3. Jumlah nilai kontrak

4. Bank referensi

5. Nama penerima

6. Tanggal akhir pengiriman

7. Pengalihan pengapalan

8. Sistem pengapalan barang

9. Biaya pengapalan

10.Perusahaan pengangkut

11.Pelabuhan tujuan

12.Penggunaan asuransi/tidak

E. Prosedur Ekspor

“Prosedur ekspor adalah tata cara yang harus di tempuh dalam

memenuhi ketentuan peraturan pemerintah serta kelaziman yang berlaku

dalam pelaksanaan suatu transaksi ekspor (Amir. M.S, 2000).”

Proses perdagangan internasional terasa lebih terbelit-belit, hal ini

disebabkan oleh factor-faktor sebagai berikut (Amir. M.S, 2000) :

i. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.

ii. Barang yang dikirim atau diangkut dari suatu Negara ke Negara

lainnya melalui bermacam peraturan seperti peraturan pabean yang

bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing

pemerintah.

iii. Antara satu Negara dengan Negara lainnya beda sehingga terdapat

(50)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dan usance dalam perdagangan dan lain-lain.

Oleh karena itu secara sepintas pelaku ekspor sebaiknya

mempelajari terlebih dahulu prosedur ekspor guna meminimaliskan

(51)
(52)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Keterangan:

1. Eksportir menerima order (pesanan) dari buyer diluar negri (B-A)

2. Bank memberitahukan telah dibukanya suatu L/C untuk dan atas nama

eksportir (H-A)

3. Eksportir menempatkan pesanan kepada leveransir maker pemilik barang

atau produsen (A-C)

4. Eksportir menyelenggarakan pengepakan barang khusus untuk di ekspor

(sea-worthy packing) (A)

5. Eksportir memesan ruang kapal (booking) dan mengeluarkan shipping

order pada maskapai pelayaran (A-D)

6. Eksportir menyelesaikan semua formulir eksportir dengan semua instansi

ekspor yang berwenang (A-E)

7. Eksportir menyelenggarakan pemuatan barang ke atas kapal dengan atau

tanpa menggunakan perusahaan ekspedisi (A-D)

8. Eksportir mengurus Bill of Lading dengan maskapai pelayaran (A-D)

9. Eksportir menutup asuransi laut dengan maskapai asuransi (A-F)

10.Menyiapkan faktur dan dokumen-dokumen pengapalan lainnya (A)

11.Mengurus consular-invoice dengan trade councelol kedutaan Negara

importer (A-G)

12.Menarik wesel kepada opening bank dan menerima hasilnya dari negoisasi

bank (A-H)

13.Negotiating bank mengirimkan shipping document kepada principalnya di

(53)

commit to user

14.Eksportir mengirimkan shipping advice dan copy shipping document

kepada importer (A-B)

Skema diatas menggambarkan prosedur yang pada umumnya harus

dilaksanakan oleh eksportir dalam menyelesaikan suatu transaksi ekspor.

F. Problem Ekspor

a. Masalah pengumpulan dan masalah Angkutan Darat

Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri bagaiman

caranya mengumpulkan barang itu dari tempat tempat kecil dan dari

produsen yang tersebar. Bidang prasarana ekonomi kita memang

belum sempurna sehingga dalam banyak hal menjadi hambatan dala

usaha ke arah perbaikan dalam bidang-bidang lain.

b. Masalah Pembiayaan Rupiah

Barang ekspor kita sebagian dihasilkan oleh produsen kecil ataupun

hanya dipungut dari hutan-hutan, laut dan sungai. Produsen atau

pengumpul pertama itu mempunyai tingkat pengetahuan dan cara

pengolahan yang tidak sama sehingga barang yang di hasilkan belum

mempunyai mutu yang seragam bahkan mungkin sekali belum

dilakukan pengolahan sama sekali. Barang yang masih sedemikian itu

sudah tentu belum dapat diperdagangkan keluar negri tetapi masih

perlu diolah lebih dahulu.

c. Masalah pemasaran

1) Daya saing yang rendah dalam hrga dan waktu penyerahan,

(54)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

aparatur yang birokratis (red-tape)

2) Daya saing sering dianggap masalah interen (miceo) eksportir

padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin

diatasi pengusaha sendiri-sendiri.

3) Saluaran pemasaran tidak berkembang diluar negri karena tidak

berkembangnya Wisma Dagang ( Muliti Commodity Trader)

G. Resiko-resiko yang Terjadi dalam Pelaksanaan Ekspor

a. Resiko Transportasi

Jika barang barang rusak karena kesalahan pengangkut, maka

tanggung jawab pengangkut tergantung pada syarat-syarat yang

tercantum dalam kontrak pengangkutan dan informasi yang terdapat

dalam konosemen (dokumen yang menyatakan syarat pengangkutan).

Oleh karna itu importer harus pula memahami syarat-syarat

pertanggungan yang di sebut kan dalam polis asuransi yang

memungkinkan importer bersangkutan mengajukan ganti rugi bila

terjadi kerusakan selama dalam perjalanan.

b. Resiko Kredit atau Nonpayment

Sulit bagi eksportir untuk menelusuri bonafitditas dan reputasi calon

pembeli luar negri, maka risiko untuk tidak dibayar, terlambat dibayar,

bahkan resiko ditipu, bertambah tinggi. Sebgai konsekuensinya,

eksportir yang waspada seringkali menuntut syarat pembayaran

(55)

commit to user c. Resiko mutu barang

Bagi importer akan sulit memeriksa secara fisik mutu barang sebelum

dikapalkan.

d. Resiko Nilai Tukar

Jika harga telah ditetapkan dalam suatu mata uang tetentu dalam

kontrak internasional maka fluktuasi nilai tukar uang yang terjadi

setelah itu tidak dapat di hindari akan menguntungkan salah satu pihak

atas beban kerugian pihak lain. Pemecahan termudah untuk

menghindari ketidakpastian adalah dengan cara menetapkan harga

kontrak dalam mata uang sendiri. Dalam kasus semacam itu eksportir

akan berusaha mencari cara untuk melindungi dirinya terhadap resiko

nilai tukar ini dengan cara membeli valuta asing dengan penyerahan

kemudian (Forward atau Option Cobtract) yang lazim dikenal dengan

istilahhedging atau swap.

e. Resiko Peristiwa Tak Terduga

Pemogokan, bencana alam ataupun peperangan bias mengakibatkan

kegagalan pengiriman barang. Peristiwa tak terduga dapat juga

mengubah secara dramatis biaya transportasi karena kenaikan harga

bahan bakar kapal ataupun tertutupnya jalur pelayaran yang ekonomis.

Ketentuan tentang “bencana” yang diatur secara baik dalam setiap

(56)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

f. Resiko Hukum

Peraturan dan hukum Negara asing bias saja berubah atau di terapkan

berbeda dengan masa sebelumnya yang akan dapat merintangi atau

mengecewakan transaksi. Izin pabean bias aja secara mendadak tak

dapat di peroleh.

Gambar

Gambar 2.1 Prosedur Ekspor ..............................................................................
  Gambar 2.1
  Gambar 3.1
  Gambar 3.2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1) Untuk mengidentifikasi pengaruh biaya promosi terhadap kenaikan penjualan ekspor pada PT Batik Danar Hadi, 2)

Batik Danar Hadi Surakarta Divisi Ekspor ialah dengan mengevaluasi manajemen waktu yang ada khusunya pada kegiatan pengadaan produk sampai pada jadwal pengiriman

Batik Danar Hadi Surakarta dan perbedaan tingkat kepuasan kerja berdasarkan jenis kelamin ( gender ) pada staf kantor PT. Batik Danar

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui komponen biaya ekspor dan penetapan harga jual ekspor yang dikeluarkan oleh PT Batik Danar Hadi dan incoterm

Batik Danar Hadi Surakarta dan perbedaan tingkat kepuasan kerja berdasarkan jenis kelamin ( gender ) pada staf kantor PT. Batik Danar

Adapun manfaat yang diperoleh PT Batik Danar Hadi divisi ekspor setelah melaksanakan audit sosial, yaitu hasil audit dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi

Langkah strategi diferensiasi yang dilakukan Danar Hadi antara lain, dalam proses penciptaan kreasi-kreasi dan inovasi batik, Danar Hadi memiliki sekitar 30 tenaga desainer, baik

Batik Danar Hadi Surakarta Divisi Ekspor ialah dengan mengevaluasi manajemen waktu yang ada khusunya pada kegiatan pengadaan produk sampai pada jadwal pengiriman