SAMBUTAN
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahNya serta kerja keras penyusun telah berhasil menyusun Materi Penyuluhan yang akan digunakan bagi para penyuluh dan pelaku utama maupun pelaku usaha. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga materi ini siap untuk digunakan.
Materi Penyuluhan merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyelenggaraan suatu penyuluhan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Kami berharap materi ini akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan dari Penyelenggaraan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan materi penyuluhan ini masih banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk penyempurnaannya di masa mendatang.
Jakarta, Nopember 2011
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Sambutan ...
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
Daftar Tabel dan Gambar ... iv
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Deskripsi Singkat ... 2
C. Tujuan Pembelajaran ... 2
Materi Pokok 1. POTENSI DAN DISTRIBUSI IKAN LEMURU (Sardinella Lemuru) ... 4
Materi Pokok 2. KARAKTERISTIK IKAN LEMURU (Sardinella lemuru) ... 11
A. Morfology dan Klasifikasi ... 11
B. Latihan ... 14
C. Rangkuman ... 15
D. Evaluasi ... 15
E. Umpan Balik ... 17
A. Penanganan Ikan Segar ... 18
B. Penanganan diatas kapal ... 21
C. Penanganan ikan di tempat pelelangan ... 22
D. Penanganan ikan ditempat pengolahan ... 23
E. Latihan ... 25
F. Rangkuman ... 25
G. Evaluasi ... 26
H. Umpan Balik ... 27
Materi Pokok 4. PENGOLAHAN IKAN LEMURU ... 28
A. Dasar-dasar Pengolahan Ikan ... 28
B. Pengalengan ikan Lemuru ... 29
C. Pengolahan ikan Lemuru asin ... 32
D. Pengolahan ikan pindang Lemuru ... 34
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 1.Komposisi kimia ikan lemuru ... 14
Gambar 1. Ikan lemuru (Sardinella lemuru) ... 13
Gambar 2. Es salju ... 20
Gambar 3. Es Curai ... 20
Gambar 4. Es Keping ... 21
Gambar 5. Penanganan ikan Lemuru diatas kapal ... 22
Gambar 6. Penanganan ikan Lemuru diatas unit pengolahan... 23
Gambar 7. Tahapan proses pengalengan ikan Lemuru ... 31
Gambar 8. Tahapan proses pembuat Ikan lemuru asin ... 33
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi ini disusun untuk membantu penyuluh sebagai pelaku utama dan pengolah ikan atau calon pengolah ikan sebagai pelaku usaha dalam mengolah dan memanfaatkan ikan Lemuru (Sardinella lemuru) yang baik dan benar, bermanfaat serta memiliki daya jual. Materi Penyuluhan ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dalam penyelenggaraan penyuluhan karena bersifat independen dan mandiri. Dengan mempelajari Materi ini pelaku utama dan pelaku usaha akan memiliki wawasan lebih luas dalam rangka mengembangkan usaha secara khusus dan perikanan Indonesia secara umum.
Dunia perikanan menjanjikan sumber daya yang besar dan memerlukan pengelolaan yang terukur sehingga pemanfaatan untuk kemaslahatan bangsa dapat tercapai secara optimal. Salah satu aspek yang menjadi rantai kegiatan perikanan adalah pengolahan hasil perikanan dimana cara-cara yang tepat dan benar sangat diperlukan. Dewasa ini para pelaku usaha dan pelaku utama perikanan sudah mulai memiliki pandangan yang maju dalam hal bagaimana mengolah dengan efektif dan efisien.
Materi penyuluhan ini hadir sebagai upaya bersama dalam mengembangkan cara-cara mengolah dengan berlandaskan cara mengolah yang baik dan benar atau dengan kata lain efektif dan efisien. Dalam materi ini dijabarkan pemanfaatan ikan beserta limbah yang dihasilkan sehingga seluruh sumber daya yang ada dapat termanfaatkan.
seperti pengolahan ikan-ikan air tawar. Dengan demikian disarankan bagi pelaku utama dan pelaku usaha untuk mempelajari beberapa materi penyuluhan lainnya.
B. Deskripsi Singkat
Materi Penyuluhan Pengolahan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) merupakan materi yang digunakan oleh penyuluh sebagai pelaku utama dalam menyelenggarakan penyuluhan dan pengolah ikan sebagai pelaku usaha dalam mengikuti program penyuluhan pengolahan ikan Lemuru (Sardinella lemuru).
Ruang lingkup Materi Penyuluhan ini terdiri atas bab Pendahuluan, Materi Pokok, Penutup, Kunci Jawaban, Daftar Pustaka, Glosarium. Materi pokok terdiri atas beberapa materi pokok, masing-masing materi pokok tersusun atas judul, indicator keberhasilan, uraian dan contoh (termasuk sub materi pokok), Latihan, Rangkuman, Evaluasi Materi Pokok, Umpan Balik dan Tindak Lanjut.
Pengolahan ikan Lemuru (Sardinella lemuru) yang akan dibahas dalam materi ini mencakup potensi dan distribusi, karakteristik, preparasi atau penanganan, dan pengolahan.
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh pelaku utama dan pelaku usaha adalah, bisa baca tulis, mampu menghitung sederhana, mengenal bahan-bahan dan cara mengolah ikan, mampu bekerja dengan ikan. Pada dasarnya tidak diperlukan kompetensi khusus tetapi terfokus pada kesungguhan dan tekad yang kuat untuk menjadi pengolah ikan Lemuru (Sardinella lemuru).
Materi Pokok 1.
POTENSI DAN DISTRIBUSI IKAN LEMURU (Sardinella Lemuru)
A. Potensi
Salah satu jenis ikan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah ikan
lemuru (Sardinella lemuru). Perikanan lemuru termasuk salah satu jenis perikanan
ekonomis penting di Indonesia karena peranannya dalam perbaikan gizi masyarakat,
peningkatan pendapatan masyarakat nelayan dan masih dalam jangkauan daya beli
masyarakat. Ikan lemuru merupakan salah satu jenis ikan pelagis yang distribusinya
berada di seluruh perairan Indonesia dengan kontribusi terbesar berada di Selat Bali,
yaitu di sekitar Muncar dekat Banyuwangi (Jawa Timur), bahkan Muncar
Berdasarkan data statistik perikanan laut Kabupaten Banyuwangi tahun 2008,
Produksi ikan Lemuru yaitu sebesar 27.833. ton dengan nilai Rp 69.325.617.000,00.
Sedangkan dari data statistik Pelabuhan perikanan Nusantara Pengambengan, Bali
Pada tahun 2008 volume produksi sejumlah 10.744.900 kg dan tahun 2009 sejumlah
30.687.100 kg, meningkat sebesar 19,9%.
B. Distribusi/ Penyebaran
Ikan Lemuru merupakan ikan musiman artinya pada musim-musim tertentu ikan
lemuru muncul dalam jumlah besar di daerah perairan tertentu dan kembali
menghilang meninggalkan daerah itu ke lain tempat yang belum diketahui. Daerah
penangkapan ikan lemuru yang sudah diketahui ialah perairan Selat Bali yang
berbatasan dengan Samudera Hindia (Usemahu dan Yumasila, 2003). Sedangkan
menurut Nontji (2002), ikan Lemuru biasanya muncul di selat Bali pada bulan
September - Oktober dengan ukuran kecil. Lama kelamaan jumlahnya semakin
banyak dan mencapai puncaknya pada bulan Desember - Januari dan ukurannya
pun semakin besar. Ukuran lemuru yang cukup banyak ditemukan pada akhir musim
lemuru sekitar Februari atau Maret. Setelah Maret ikan lemuru ini kemudian lenyap
seakan-akan tanpa meninggalkan bekas dan baru akan muncul lagi pada musim
berikutnya. Teori ini juga dikuatkan oleh Soerdjodinoto (1960), bahwa datangnya
hujan di Selat Bali terjadi pada musim barat laut yaitu pada bulan Desember sampai
Februari (Dwiponggo, 1982).
Penyebaran dari ikan lemuru di luar perairan Indonesia adalah dari kepulauan
Filipina ke Barat sampai ke India dan Barat sampai pantai timur Afrika, sedangkan di
perairan Indonesia konsentrasi terbesar terdapat di Selat Bali dan sekitarnya. Di
perairan Selat Bali penyebaran dari pada ikan lemuru mempunyai batasan wilayah
tertentu. Ke arah barat pada waktu musim lemuru sampai di Teluk Grajagan,
sedangkan di daerah Pulau Bali dari Candikusuma ke tenggara sampai
semenanjung Bukit (Dwiponggo, 1982).
Besarnya konsentrasi ikan ini di perairan sekitar Selat Bali mempunyai arti
tersendiri bagi wilayah di sekitarnya terutama di pesisir Jawa Timur dan Bali
khususnya Muncar, karena mempengaruhi usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
setempat. Ratusan kapal dan perahu berbagai ukuran beroperasi di daerah ini. Juga
puluhan perusahaan pengolahan yang mengusahakan pengasinan, pemindangan,
C. Pemanfaatan
Pemanfaatan ikan Lemuru sebagai bahan olahan hasil perikanan biasanya
tidak banyak berkembang dari tahun ketahun. Pada umumnya ikan Lemuru diolah
menjadi:
1. Ikan Asin/penggaraman,
2. Ikan Pindang,
3. Ikan Kaleng,
4. Minyak ikan
5. Tepung ikan, dan
6. Silase ikan.
Selain pemanfaatan sebagai makanan, ikan Lemuru juga diolah menjadi pakan ternak seperti contohnya adalah tepung ikan dan pelet ikan. Dalam pengolahan ini, bahan baku yang digunakan adalah sisa hasil olahan seperti kepala, insang dan isi perut yang merupakan limbah pengolahan.
D. Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
1. Apakah didaerah anda terdapat ikan Lemuru?
2. Menurut anda apakah potensi ikan Lemuru untuk pengolahan masih ada? 3. Jika saat ini anda diberikan sejumlah ikan Lemuru segar (kira-kira 50 kg),
apa yang akan anda lakukan?
E. Rangkuman
Potensi perikanan ikan Lemuru (Sardinella lemuru) masih sangat besar, hal ini ditandai dengan data kenaikan hasil tangkapan dari beberapa daerah yang cukup besar. Daerah tangkapan yang selama ini menjadi tempat yang bercirikan ikan Lemuru adalah perairan selat Bali sehingga terdapat dua daerah yang mendapatkan keuntungan dalam pengelolaannya yaitu Bali dan Banyuwangi.
Secara umum pemanfaatan potensi ikan Lemuru di Indonesia sebagian besar diolah menjadi 6 produk utama yaitu ikan asin, pindang, ikan kaleng, minyak ikan, tepung ikan dan silase.
F. Evaluasi
1. Uraian/essay.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
a. Sebutkan daerah-daerah yang menjadi tempat ditemukannya ikan Lemuru.
b. Sebutkan nama selat yang memiliki potensi ikan lemuru terbesar di Indonesia.
d. Menurut data statistik, berapakah jumlah hasil tangkapan ikan Lemuru di
daerah Bali pada tahun 2008 dan 2009?
e. Berdasarkan jumlah potensi dan sebaran yang ada, menurut anda bagaimana
masa depan pengolahan ikan Lemuru di masa yang akan datang?
G. Umpan Balik dan tindak lanjut
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang materi penyuluhan ini. Hitung jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.
= ℎ
ℎ × 100%
= ………..
……….× 100%
= ⋯ … … …. %
Keterangan:
a. 91 % s.d 100% : Amat Baik b. 81 % s.d 90% : Baik c. 71% s.d 80,99% : Cukup d. 61% s.d 70,99% : Kurang
Materi Pokok 2
KARAKTERISTIK IKAN LEMURU (Sardinella lemuru)
A. Morfology dan Klasifikasi
Ikan lemuru (Sardinella lemuru) merupakan ikan pelagis kecil yang berlemak.
Tanda-tanda umum yang bisa dilihat pada lemuru tersebut adalah memiliki tubuh
memanjang dengan warna kuning keemasan pada garis badannya. Badannya
langsing dengan warna biru kehijau-hijauan pada bagian punggung dan
keperak-perakan pada bagian bawahnya. Memiliki panjang kepala yang lebih pendek
(26-29%) dari panjang baku. Makanan utamanya adalah plakton. Untuk itu, ikan ini
dilengkapi dengan tapis insang (gill raker) untuk menapis atau menyaring plankton
makanannya, yang berjumlah (51-153)+(77-188). Memiliki jari-jari lunak sirip
punggung D 13-21 dan jari-jari lunak sirip anal A 12-23. Sardinella lemuru ini
mempunyai jari-jari sirip perut yang berbeda dengan species Clupeidae lainnya dari
Samudra Hindia bagian Timur dan Samudra Pasifik bagian barat. Sirip ekor
bercagak, sirip-siripnya tembus cahaya dan moncongnya agak kehitaman
(Dwiponggo, 1982).
Secara morfologi Dwiponggo (1982) menjelaskan tanda-tanda umum ikan
lemuru adalah :
- Bentuk badan bulat memanjang, bagian perut agak menipis dengan sisik-sisik
duri yang menonjol dan tajam,
- Warna badan bagian atas biru kehijauan, sedangkan bagian bawah putih
keperakan,
- Terdapat noda samar-samar di bawah pangkal sirip punggung bagian depan,
sirip lainnya tembus cahaya,
- Moncong agak kehitam-hitaman,
- Panjang ikan dapat mencapai 23 cm, namun umunya 17-18 cm.
Lebih lanjut Dwiponggo (1982), menjalaskan penamaan ikan lemuru di Selat
Bali, oleh para nelayan didasarkan pada panjang dari ikan tersebut, yaitu :
- Sempenit untuk ikan dengan panjang ± 11 cm
- Protolan untuk ikan dengan panjang sampai 14 cm
- Lemuru untuk ikan dengan panjang sampai 17 cm
Adapun klasifikasi ikan lemuru secara taksonomi diklasifikasikan sebagai
berikut :
Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Clupeiformes Subordo : Clupeoidei Famili : Clupeidae Genus : Sardinella
Species : Sardinella lemuru Nama Inggris : Bali Sardinella
Menurut Hadiwiyoto (1993), komposisi kimia atau mutu ikan lemuru cukup
tinggi sehingga sangat baik untuk dikonsumsi. Komposisi kimia yang terdapat pada
ikan lemuru dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia ikan lemuru
Sumber : Hadiwiyoto, 1993
Ikan-ikan lemuru biasanya diolah menjadi ikan kaleng, pindang, ikan asin dan
tepung. Untuk tepung ikan digunakan juga limbah ikan lemuru seperti kepala, isi
perut, ekor, ikan yang mutunya kurang baik (Kompiang, 1982). Minyak ikan lemuru
adalah merupakan hasil olahan sampingan dari pembuatan tepung.
B. Latihan
1. Coba anda sebutkan nama latin ikan Lemuru yang ada di Indonesia.
2. Apakah yang anda ketahui tentang ciri-ciri ikan Lemuru?
3. Jika dilihat dari segi ukuran ikan, maka ikan Lemuru memiliki nama-nama local yang berbeda-beda. Coba sebutkan nama-nama lokal yang anda ketahui.
C. Rangkuman
Ikan lemuru (Sardinella lemuru) merupakan ikan pelagis kecil yang berlemak, tetapi selain itu kadar protein juga cukup tinggi yaitu sekitar 20% dari total berat badannya.
Terdapat beberapa karakteristik umum yang menjadi cirri dari ikan Lemuru yaitu diantaranya bentuk yang bulat memanjang, warna badan bagian atas biru kehijauan, sedangkan bagian bawah putih keperakan dan ukuran ikan dapat mencapai 23 cm, namun umunya 17-18 cm.
D. Evaluasi
1. Uraian/essay.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
a. Sebutkan ciri-ciri ikan Lemuru berdasarkan bentuk badan, warna dan
ukurannya
b. Sebutkan jenis-jenis ikan Lemuru yang ditemukan di perairan Indonesia.
c. Jika ikan Lemuru adalah ikan yang berlemak, coba anda jelaskan jenis olahan
apa yang paling cocok untuk mengolah ikan Lemuru.
d. Sebutkan komposisi kimia/mutu dari ikan Lemuru.
e. Jelaskan bagaimana ikan lemuru dapat memakan plankton sebagai bahan
E. Umpan Balik
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang materi penyuluhan ini. Hitung jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.
= ℎ
ℎ × 100%
= ………..
……….× 100%
= ⋯ … … …. %
Keterangan:
a. 91 % s.d 100% : Amat Baik b. 81 % s.d 90% : Baik c. 71% s.d 80,99% : Cukup d. 61% s.d 70,99% : Kurang
Materi Pokok 3
PENANGANAN IKAN LEMURU (Sardinella lemuru)
A. Penanganan Ikan Segar
Penanganan ikan segar bertujuan untuk mempertahankan kesegaran ikan dalam waktu
selama mungkin, atau setidak-tidaknya kondisi ikan masih cukup segar pada saat sampai ke
tangan konsumen. Dalam penanganan ikan segar diusahakan suhu ikan selalu mendekati 00
C, dijaga jangan sampai suhu ikan naik misalnya terkena sinar matahari langsung atau
kekurangan es. Prinsip yang perlu diperhatikan selama penanganan ikan dari
pembongkaran sampai pengangkutan ke tempat pelelangan ikan:
1) Kontrol suhu ikan selama penanganan agar selalu dingin;
2) Lakukan penanganan dengan cepat dan tepat;
3) Perkecil sentuhan fisik secara langsung dengan ikan;
4) Hindari sengatan langsung sinar matahari pada tubuh ikan;
5) Perkecil terjadinya kontaminasi terhadap ikan
Prinsip-prinsip penanganan ikan yang baik dan benar adalah melalui 4 prinsip penanganan ikan yaitu:
ikan, hal ini dikarenakan proses penyerapan panas oleh es dari badan ikan semakin optimal sebab semakin besar bagian ikan yang bersentuhan dengan es.
Berikut adalah beberapa contoh jenis-jenis es yang umum dipakai dalam 3. Mudah didapatkan karena
merupakan hancuran es balok 4. Mudah digunakan pada saat
B. Penanganan diatas kapal
Penanganan ikan segar atau handling di kapal atau perahu-perahu ikan merupakan langkah pertama yang penting dalam penanganan dan pengolahan selanjutnya. Hal ini dikarenakan dari sinilah ikan itu dapat ditentukan mutunya, apakah masih dalam kondisi baik (segar) ataukah sudah rusak (Irawan, 1995).
Setelah ikan diangkat ke atas dek kapal selanjutnya ikan langsung dimasukkan ke dalam palkah dicampur pecahan es untuk mempercepat pendinginan ikan. Banyaknya es yang dipakai untuk mendinginkan ikan adalah dengan perbandingan 1 kg ikan dan 1 kg es. Sebaiknya sebelum ikan masuk ke dalam Palka, ikan terlebih dahulu di cuci atau disiram air laut bersih.
Gambar 4. Es Keping
Kepingan es
1. Kepingan es merupakan hasil pemecahan es balok
2. Ukuran setiap kepingan antara 2-3 cm
Langkah-langkah penanganan ikan Lemuru diatas kapal adalah:
Ikan dilepaskan dari jaring à dipisahkan dengan jenis ikan lainnya à ikan dicuci dengan air laut bersih à dimasukkan kedalam palkah à masukkan es curai/hancuran es kedalam palkah dengan perbandingan es dan ikan adalah 1 : 1
C. Penanganan ikan di tempat pelelangan
Pada saat ikan di lelang di tempat pelelangan ikan (TPI), ikan harus tetap dingin. Cara untuk menjaga ikan tetap dingin yaitu dengan menambahkan es kedalam keranjang-keranjang ikan. Ikan sebaiknya ditempatkan dalam wadah keranjang sehingga tidak tergeletak diatas lantai. Tempat pelelangan harus bersih dan mudah dibersihkan, artinya harus ada sumber air yang mudah digunakan untuk membersihkan. Perbandingan jumlah es dan ikan pada saat pelelangan adalah 1 kg es dan 1 kg ikan.
Langkah-langkah penanganan ikan Lemuru di tempat pelelangan ikan (TPI) yaitu:
Lantai TPI di bersihkan à keranjang wadah ikan dicuci à keranjang di isi es curai à masukkan ikan kedalam keranjang à beri es lagi diatas permukaan ikan dalam keranjang.
D. Penanganan ikan ditempat pengolahan
Penanganan ikan lemuru di unit pengolah ikan dimulai dengan penerimaan ikan
pada ruang penerimaan. Pembongkaran dilakukan dengan cara menyiramkan air
tawar bersih pada ikan, untuk memisahkan ikan dengan es. Ikan diangkat dengan
menggunakan keranjang-keranjang plastik. Ikan kemudian ditimbang setiap 2
dengan tenda menutupi proses pembongkaran sehingga sinar matahari tidak
langsung kontak dengan ikan.
Adapun langkah-langkah penanganan ikan Lemuru di unit pengolah ikan
adalah:
Ikan diterima/dibongkar à dipisahkan antara ikan dan es à ditimbang à
E. Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
1. Apa yang anda ketahui tentang penanganan ikan?
2. Bahan apa yang paling penting dalam melakukan penanganan ikan yang baik dan benar?
3. Penanganan itu dimulai sejak tahap apa?
4. Sebutkan 4 prinsip penanganan ikan.
5. Jika anda seorang pengolah ikan, apakah anda boleh melempar ikan segar sebelum anda olah?
F. Rangkuman
Penanganan ikan Lemuru harus dilakukan secara menyeluruh dari sejak ditangkap, ditangani diatas kapal, pembongkaran, cara pelelangan di tempat pelelangan ikan (TPI) hingga sampai di unit pengolahan untuk diolah. Terdapat tiga tahap penanganan yang di bahas dalam materi ini yaitu penanganan di atas kapal, di TPI dan di unit pengolah ikan.
G. Evaluasi
1. Uraian/essay.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
a. Sebutkan dan Jelaskan 4 prinsip dalam penanganan ikan yang anda ketahui b. Jelaskan mengapa penggunaan es menjadi begitu penting dalam usaha
mempertahankan ikan tetap segar
c. Jika anda seorang pengolah ikan Lemuru tetapi anda tidak memiliki es yang cukup banyak maka berdasarkan 4 prinsip penanganan ikan, apa yang sebaiknya anda lakukan.
d. Sebutkan tahap-tahap penanganan ikan sejak ikan ditangani diatas kapal. e. Jelaskan kenapa sebelum melelang ikan, tempat pelelangan harus
dibersihkan terlebih dahulu?
H. Umpan Balik
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang materi penyuluhan ini. Hitung jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.
= ℎ
ℎ × 100%
= ………..
……….× 100%
= ⋯ … … …. %
Keterangan:
a. 91 % s.d 100% : Amat Baik b. 81 % s.d 90% : Baik c. 71% s.d 80,99% : Cukup d. 61% s.d 70,99% : Kurang
Materi Pokok 4
PENGOLAHAN IKAN LEMURU
A. Dasar-dasar Pengolahan Ikan
Penangkapan ikan Lemuru (Sardinella lemuru) adalah musiman yaitu berkisar bulan September - Oktober dengan ukuran kecil dan mencapai puncaknya pada bulan Desember - Januari. Pada musim-musim tangkapan tersebut, jumlah ikan yang tertangkap biasanya melimpah dan sering merupakan masalah bagi nelayan dalam hal mengawetkan ikan.
Menurut beberapa penelitian mengungkapkan bahwa industri pengolahan ikan Lemuru dari tahun ketahun tidak begitu mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti biaya modal yang tinggi, periode penangkapan yang relatif pendek, supply tidak tetap dan kebutuhan teknologi tinggi dalam operasionalnya.
Beberapa cara pemanfaatan yang umum dilakukan untuk mengawetkan dan mengolah ikan Lemuru antara lain adalah pengesean, pembekuan, pengalengan, dan pengolahan tradisional (ikan asin, pindang, tepung ikan, dll).
Di dalam materi ini akan dibahas 3 (tiga) pengolahan yang paling umum dilakukan oleh pelaku utama dan pelaku usaha perikanan berbasis ikan Lemuru. Ketiga pengolahan itu adalah Pengalengan ikan Lemuru, Pengolahan ikan Asin, dan Pindang ikan Lemuru.
B. Pengalengan ikan Lemuru
Ikan kaleng adalah salah satu produk hasil pengawetan dan pengolahan yang telah disterilisasi dan dikemas dalam kaleng. Selain kaleng, kemasan botol juga sering digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil pengawetan dan pengolahan ikan. Proses pembotolan sendiri lebih banyak dilakkukan oleh produsen/pengolah skala rumah tangga karena penggunaan alat lebih sederhana dibandingkan dengan pengalengan.
2. Gelas ukur yang mempunyai garis-garis skala 3. Pisau
4. Autoclave atau pressure cooker atau panci pengukus 5. Alat penutup kaleng
c. Cara pembuatan
1. Kaleng atau botol yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu dengan cara mencuci dengan air panas/mendidih dan atau mrendamnya kedalam air panas selama 1 jam dengan tujuan membunuh bakteri dan kuman yang ada didalam kaleng atau botol.
akan dimasukkan kedalam kaleng atau botol sebaiknya tidak lebih dari 0,9 bagian dari kaleng/botol sehingga ada 0,1 bagian yang tersisa untuk cadangan apabila nanti terjadi pemuaian dalam proses pemanasan/pemasakan.
3. Siapkan media atau bumbu yang akan dimasukkan kedalam kaleng/botol (saos, garam dan minyak) dengan memasaknya terlebih dahulu
4. Masukkan potongan ikan kedalam kaleng kemudian tuangkanlah media hingga potongan daging ikan terrendam.
Adapun skema pengolahan ikan Lemuru kaleng dapat dilihat pada gambar 4 berikut.
Ikan disiangi, dicuci dan dipotong sesuai
ukuran kaleng
Bumbu/media yang telah disiapkan kemudian dipanasakan
Kaleng/botol disterilkan
Masukkan ikan dan bumbu kedalam kaleng/botol
Kaleng/botol di bersihkan dari noda lemak
Kaleng /botol dimasukkan kedalam autoclave/pressure cooker/panci pengukus
Pencucian kaleng/botol
Pemberian label dan siap dipasarkan
C. Pengolahan ikan Lemuru asin
Pengolahan ikan asin terdiri dari dua tahapan utama yaitu penggaraman dan pengeringan. Proses penggaraman yaitu dengan mencampurkan garam dengan ikan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam badan ikan sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang. Selain itu, garam juga mampu membunuh bakteri karena garam dapat menarik kadar air pada bakteri sehingga bakteri kekurangan cairan dan mati. Sedangkan pengeringan adalah proses lanjutan untuk mengurangi kadar air yang masih tersisa didalam badan ikan.
Adapun proses pengolahan ikan lemuru asin adalah sebagai berikut: a. Bahan
1. Ikan Lemuru yang akan diolah di cuci bersih dan ditiriskan
2. Masukkan ikan dan garam kedalam bak kedap air. Ikan dan garam
dicampur menjadi satu dan ditambah/disiram air kemudian bak ditutup
rapat.
4. Setelah 12 jam, ikan diangkat kemudian dicuci agar garam dan kotoran
tdak menempel pada ikan. Selanjutnya ikan diletakkan diatas para-para.
5. Jemur ikan dibawah terik matahari selama 2 hari
6. Setelah benar-benar kering, ikan asin siap dikemas dan dipasarkan.
Berikut adalah gambar tahap-tahap pembuatan ikan Lemuru asin kering.
Ikan dicuci dan
Ikan direndam garam selama 12 jam
Setelah 12 jam, ikan diangkat dan diletakkan diatas para-para
Ikan dijemur selama ± 2 hari dan setelah kering siap dikemas dan dipasarkan
D. Pengolahan ikan pindang Lemuru
Pemindangan merupakan teknik pengolahan dan pengawetan dengan cara mengukus atau merebus ikan dalam lingkungan bergaram dan bertekanan normal, dengan tujuan menghambat aktifitas atau membunuh bakteri pembusuk maupun menghambat aktivitas enzim.
Ada beberapa syarat keberhasilan pemindangan yaitu:
1. Ikan harus segar 2. Mutu garam harus baik
3. Kondisi lingkungan harus bersih
Tahap-tahap pemindangan ikan Lemuru adalah sebagai berikut:
a. Bahan
5. Bak plastik untuk merendam ikan dalam larutan garam c. Cara pembuatan
1. Ikan disiangi dan dicuci bersih
5. Letakkan tong pengukusan diatas tungku perebusan dan uap yang timbul dari tungku/wajan perebusan akan mengukus ikan hingga masak.
6. Setiap 15 menit keranjang pengukus harus dipindahkan, yang atas dipindah kebawah dan sebaliknya sehingga pemasakan merata. Pengukusan berlangsung selam 1 jam.
7. Setelah 1 jam, keranjang diangkat dan didinginkan. Keranjang diletakkan diruang yang teduh selama 12 jam (satu malam) sehingga kulit ikan menjadi kering dan mengkilat.
8. Ikan pindah dapat dikemas dan dipasarkan.
Untuk lebih lengkapnya dapat melihat gambar 6 dibawah ini.
Ikan disiangi dan
Ikan direndam kedalam larutan garam jenuh 25% (dalam 1 liter air ditambahkan 25 gram garam) ± 25 menit
Ikan ditiriskan kemudian dimasukkan kedalam keranjang pengukus
Letakkan keranjang kedalam tong pengukus
Kukus ikan selama 1 jam.
Angkat keranjang dan letakkan di ruang yang sejuk ±12 jam (semalam). Ikan pindang siap dipasarkan
E. Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
1. Sebutkan macam-macam olahan yang bisa lakukan dengan menggunakan ikan Lemuru.
2. Apa yang dimaksud dengan Pengalengan?
3. Apakah bisa mengawetkan ikan didalam botol?
4. Apakah yg dimaksud dengan Penggaraman ikan?
F. Rangkuman
Pengolahan ikan Lemuru secara umum terbatas pada beberapa hasil olahan seperti misalnya pengalengan/pembotolan, ikan Lemuru asin, pindang Lemuru, minyak ikan, Petis, dan lain sebagainya. Hasil olahan yang sudah dikembangkan hingga pasar ekspor adalah pengalengan karena memiliki pasar internasional.
Berbagai macam pengolahan pada dasarnya adalah memiliki tujuan untuk mengawetkan atau memperpanjang daya simpan, memperbaiki penyajian bagi konsumen dan memperbanyak pilihan sehingga para konsumen menjadi lebih tertarik dalam mengkonsumsi ikan.
G. Evaluasi
1. Uraian/essay.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
a. Coba uraikan tahap-tahap pengolahan pindang ikan Lemuru!
b. Jelaskan secara singkat, mengapa garam dapat mengawetkan ikan baik
dalam pembuatan Ikan Asin maupun Pindang?
c. Coba jelaskan tujuan pencucian kaleng/botol setelah dilakukan proses
penutupan?
d. Dalam proses pengolahan ikan Pindang, ikan yang telah dikukus kemudian
diletakkan didalam kamar yang sejuk, mengapa demikian?
e. Uraikanlah tujuan-tujuan dari pengolahan ikan Lemuru yang anda ketahui.
H. Umpan Balik
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang materi penyuluhan ini. Hitung jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.
= ℎ
ℎ × 100%
= ………..
……….× 100%
= ⋯ … … …. %
Keterangan:
a. 91 % s.d 100% : Amat Baik b. 81 % s.d 90% : Baik c. 71% s.d 80,99% : Cukup d. 61% s.d 70,99% : Kurang
PENUTUP
KUNCI JAWABAN
Materi 1.
Latihan.
1. Apakah didaerah anda terdapat ikan Lemuru?
Jawab. Ya, jika ada dan tidak jika bukan daerah penghasil Lemuru
2. Menurut anda apakah potensi ikan Lemuru untuk pengolahan masih ada?
Jawab. Masih banyak karena tidak terbatas oleh satu jenis olahan dan masih bisa menyesuaikan dengan jenis olahan masing-masing daerah
3. Jika saat ini anda diberikan sejumlah ikan Lemuru segar (kira-kira 50 kg), apa yang akan anda lakukan?
Jawab. Diolah menjadi salah satu produk olahan seperti ikan kaleng, ikan asin, pindang, tepung ikan, petis, dll
Evaluasi
1. Uraian/essay.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
a. Sebutkan daerah-daerah yang menjadi tempat ditemukannya ikan Lemuru.
Jawab. Perikanan lemuru terutama terdapat di pantai utara Jawa, Tegal,
Pekalongan, Selat Bali, selatan Sumbawa dan timur Sumba
b. Sebutkan nama selat yang memiliki potensi ikan lemuru terbesar di Indonesia.
Jawab. Selat Bali yaitu antara pulau Jawa dan pulau Bali
c. Daerah manakah yang mendapat sebutan kota ikan lemuru?
d. Menurut data statistik, berapakah jumlah hasil tangkapan ikan Lemuru di daerah
Bali pada tahun 2008 dan 2009?
Jawab. Pada tahun 2008 volume produksi sejumlah 10.744.900 kg dan tahun
2009 sejumlah 30.687.100 kg, meningkat sebesar 19,9%.
e. Berdasarkan jumlah potensi dan sebaran yang ada, menurut anda bagaimana
masa depan pengolahan ikan Lemuru di masa yang akan datang?
Jawab. Masih memiliki potensi untuk dikembangkan jika dimanfaatkan secara
tepat yaitu penangkapan sesuai potensi dan diolah dengan baik sehingga
menjadi produk bernilai tinggi sehingga nelayan mampu mendapatkan
penghasilan yang layak.
Materi 2
Latihan
1. Coba anda sebutkan nama latin ikan lemuru yang ada di Indonesia.
Jawab. Sardinella lemuru
2. Apakah yang anda ketahui tentang ciri-ciri ikan Lemuru?
Jawab.
c. Bentuk badan bulat memanjang, bagian perut agak menipis dengan
sisik-sisik duri yang menonjol dan tajam,
d. Warna badan bagian atas biru kehijauan, sedangkan bagian bawah putih
keperakan,
e. Terdapat noda samar-samar di bawah pangkal sirip punggung bagian
depan, sirip lainnya tembus cahaya,
f. Moncong agak kehitam-hitaman,
g. Panjang ikan dapat mencapai 23 cm, namun umunya 17-18 cm
3. Jika dilihat dari segi ukuran ikan, maka ikan Lemuru memiliki nama-nama local yang berbeda-beda. Coba sebutkan nama-nama lokal yang anda ketahui.
Jawab.
c. emuru untuk ikan dengan panjang sampai 17 cm d. Lemuru kucing untuk ikan yang panjang 19 cm
Evaluasi
1. Uraian/essay.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
a. Sebutkan ciri-ciri ikan Lemuru berdasarkan bentuk badan, warna dan ukurannya
Jawab. Bentuk badan bulat memanjang, bagian perut agak menipis dengan
sisik-sisik duri yang menonjol dan tajam. Warna badan bagian atas biru kehijauan,
d. Sebutkan komposisi kimia/mutu dari ikan Lemuru.
e. Jelaskan bagaimana ikan lemuru dapat memakan plankton sebagai bahan
makanannya.
Jawab. Dengan cara menyaring air melalui insang dan plankton ke tubuh ikan
Materi 3.
Latihan
1. Apa yang anda ketahui tentang penanganan ikan?
Jawab. Mempertahankan mutu ikan agar tetap segar
2. Bahan apa yang paling penting dalam melakukan penanganan ikan yang baik dan benar?
Jawab. Penggunaan es yang baik dan benar
3. Penanganan itu dimulai sejak tahap apa?
Jawab. Ikan ditangani dengan baik sejak di tangkap dan ditangani di atas kapal
4. Sebutkan 4 prinsip penanganan ikan.
Jawab. Dingin, Cepat, Bersih, dan Cermat
5. Jika anda seorang pengolah ikan, apakah anda boleh melempar ikan segar sebelum anda olah?
Evaluasi
1. Uraian/essay.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
a. Sebutkan dan jelaskan 4 prinsip dalam penanganan ikan yang anda ketahui
Jawab.
Ikan dilepaskan dari jaring à dipisahkan dengan jenis ikan lainnya à ikan dicuci
dengan air laut bersih à dimasukkan kedalam palkah à masukkan es
curai/hancuran es kedalam palkah dengan perbandingan es dan ikan adalah 1 : 1
e. Jelaskan kenapa sebelum melelang ikan, tempat pelelangan harus dibersihkan terlebih dahulu?
Jawab. Agar ikan tidak dikotori oleh keranjang sehingga bakteri tidak berkembang untuk membusukkan ikan. Selain itu, jika bersih maka pembeli tidak segan untuk membeli.
Materi 4
Latihan.
1. Sebutkan macam-macam olahan yang bisa lakukan dengan menggunakan ikan Lemuru.
Jawab.
Beberapa cara pemanfaatan yang umum dilakukan untuk mengawetkan dan mengolah ikan Lemuru antara lain adalah pengesean, pembekuan, pengalengan, dan pengolahan tradisional (ikan asin, pindang, tepung ikan, dll)
2. Apa yang dimaksud dengan Pengalengan?
Pengalengan adalah salah satu produk hasil pengawetan dan pengolahan yang telah disterilisasi dan dikemas dalam kaleng
3. Apakah bisa mengawetkan ikan didalam botol?
Jawab. Bisa dilakukan terhadap ikan Lemuru karena pembotolan merupakan cara sederhana yang bisa diterpakan oleh industri skala rumah tangga.
4. Apakah yg dimaksud dengan Penggaraman ikan?
Jawab.
Proses penggaraman yaitu dengan mencampurkan garam dengan ikan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam badan ikan sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang.
Jawab.
10. Bak plastik untuk merendam ikan dalam larutan garam
Evaluasi
1. Uraian/essay.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar. a. Coba uraikan tahap-tahap pengolahan pindang ikan Lemuru!
Cara pembuatan
1. Ikan disiangi dan dicuci bersih
6. Setiap 15 menit keranjang pengukus harus dipindahkan, yang atas dipindah kebawah dan sebaliknya sehingga pemasakan merata. Pengukusan berlangsung selam 1 jam.
7. Setelah 1 jam, keranjang diangkat dan didinginkan. Keranjang diletakkan
diruang yang teduh selama 12 jam (satu malam) sehingga kulit ikan
menjadi kering dan mengkilat.
8. Ikan pindah dapat dikemas dan dipasarkan
(Catatan: lebih sempurna bila mampu menggambar bagan proses
pengolahan)
b. Jelaskan secara singkat, mengapa garam dapat mengawetkan ikan baik
dalam pembuatan Ikan Asin maupun Pindang?
Jawab. Teknik pengolahan dan pengawetan dengan cara mengukus atau
merebus ikan dalam lingkungan bergaram dan bertekanan normal, adalah
bertujuan untuk menghambat aktifitas atau membunuh bakteri pembusuk
maupun menghambat aktivitas enzim.
c. Coba jelaskan tujuan pencucian kaleng/botol setelah dilakukan proses
penutupan?
Jawab. Tujuannya adalah untuk membersihkan kaleng dari noda-noda lemak
dan saos sehingga tidak menyebabkan kaleng/botol menjadi bocor.
d. Dalam proses pengolahan ikan Pindang, ikan yang telah dikukus kemudian
Jawab. Tujuannya adalah agar penampakan ikan pindang lebih menarik yaitu
kulit ikan menjadi kering dan mengkilat.
e. Uraikanlah tujuan-tujuan dari pengolahan ikan Lemuru yang anda ketahui.
Jawab. Tujuannya adalah untuk memperbaiki tampilan produk,
memperbanyak pilihan bagi masyarakat dan meningkatkan nilai jual sehingga
mampu mensejahterakan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah, Rabiatul. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta
Afrianto, E dan Liviawaty, E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2006. SNI 01-2346-2006. Petunjuk Pengujian Organoleptik
dan atau Sensori. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
_________________________. 2006. SNI 01-2729.1-2006. Ikan Segar Bagian 1 : Spesifikasi.
Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
_________________________. 2006. SNI 01-2729.3-2006. Ikan Segar Bagian 3 :
Penanganan dan Pengolahan. Badan Standardisasi Nasional.
_________________________. 2006. SNI 01-4872.1-2006. Es Untuk Penanganan Ikan -
Bagian 1: Spesifikasi. Badan Standardisasi Nasional.
_________________________. 2006. SNI 01-4872.1-2006. Es Untuk Penanganan Ikan -
Bagian 3: Penanganan dan Pengolahan. Badan Standardisasi Nasional.
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2010. Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan
Nusantara Pengambengan Tahun 2009. Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan PPN Pengambengan. Bali
Dwiponggo, A. 1982. Beberapa Aspek Biologi Ikan Lemuru Sardinella spp. Prosiding Seminar
Perikanan Lemuru Banyuwangi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Gormley, T.R. 1990. Chilled Foods. The State of the art. Elsevier Applied Science.
London and New York.
Ilyas, S. 1983. Teknik Refrigrasi Hasil Perikanan Jilid 1, Teknik Pendinginan Ikan. CV
Paripurna. Jakarta.
Irawan, Agus HSR. 1995. Pengawetan Ikan dan Hasil Perikanan. CV. Aneka. Solo.
JICA. 2008. Bantuan Teknis Untuk Industri Ikan dan Udang Skala Kecil dan Menengah di
Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Murniyati, A, S, dan Sunarman. 2000. Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Kanisius.
Yogyakarta.
Moeljanto, Drs. 1992. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Penebar Swadaya.
Jakarta.
GLOSARIUM
Ikan Pelagis : Ikan yang hidup pada bagian atas perairan. Konsentrasi : Sifat kepekatan suatu cairan
Higienis : Bersih bebas dari segala pencemaran
Sanitasi : Sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan dan pencegahan penyakit