• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR : Survei pada kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR : Survei pada kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

(Survei pada kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh:

SITI RATNA SYARI 1104811

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung)

Oleh Siti Ratna Syari

1104811

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Siti Ratna Syari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

(

Survei pada kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. B. Lena Nuryanti S, M.Pd NIP. 19610709 198703 2 001

Mengetahui,

DekanFakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Disman, M.S. NIP. 195902091984121001

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

(4)
(5)

Hari/Tanggal : Senin, 29 Juni 2015

Waktu : 13.00 – 14.00

Tempat : Ruang Rapat Dekan

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia ujian terdiri dari:

1. Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

NIP. 19600412 198603 1 002

2. Sekretaris : Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos.,S.Pd., M.M.

NIP. 19690404 199903 1001

3. Anggota : 1. Dr. Kusnendi, M,S.

NIP. 19600122 198403 1 003

2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M.

NIP. 19611102 198603 1 002

4. Penguji I : Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos.,S.Pd., M.M.

NIP. 19690404 199903 1001

5. Penguji II : Drs. H. Rd. Dian H. Utama, M.Si.

NIP. 19640823 199302 1 001

6. Penguji III : Lisnawati, S.Pd., M.M.

(6)

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Survei pada Kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan

apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini,

atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Oktober 2015

Yang Membuat Pernyataan

(7)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

SitiRatnaSyari (1104811) “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning

TerhadapPrestasiBelajar (SurveipadaPesertaDidikKelas XI SMK Negeri 1 Kota Bandung)”. Di bawahbimbinganDr. B Lena Nuryanti S, M.Pd.

Latarbelakangpenelitianiniadalahrendahnyaprestasibelajarsiswa.Prestasibelajarme rupakantolakukurkeberhasilansuatu proses pembelajarandengan kata

lainprestasibelajar yang

diperolehpesertadidikmencerminkantingkatpenguasaanpesertadidikterhadapmateri

yang diajarkan.

Rendahnyanilaipadaprestasibelajarsiswakhususnyadalammatapelajarankewirausah aandipengaruhiolehbeberapafaktoryaitufaktoreksterendaninteren.Model

pembelajaran yang dikembangkanoleh guru di

lingkungansekolahtentunyamempunyaipengaruh yang

sangatbesarterhadapprestasibelajar.Guru SMK Negeri 1 Kota Bandung

menerapkan model pembelajarandiscovery

learningdalammatapelajarankewirausahaanuntukmeningkatkanprestasibelajarpese rtadidik.Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuigambaran 1) penerapanmodel pembelajarandiscovery learning di kelas XI SMK Negeri 1 Kota Bandung, 2) prestasibelajar di kelas XI AP dan UPW SMK Negeri 1 Kota Bandung, 3) Besarnyapengaruh model pembelajarandiscovery learning

terhadapprestasibelajar di kelas XI AP dan UPW SMK Negeri 1 Kota Bandung. Objekdalampenelitianiniadalahpesertadidikkelas XI UPW dan XI AP di SMK Negeri 1 Kota Bandung. Model pembelajarandiscovery learningmerupakanvariabelbebas (X), danvariabelterikatadalahprestasibelajar (Y). Jenispenelitian yang digunakanadalahdeskriptifdanverifikatif.Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodeexplanatorysurvey denganteknik simple random sampling denganjumlahsampelsebanyak 124 responden.Teknikanalisis data yang digunakanadalahregresi linier sederhanadenganbantuan program

software computer software SPSS 21.0 for windows.

Hasiltemuandalampenelitianiniantara lain sebagaiberikut 1) penerapan model pembelajarandiscovery learning di kelas XI AP dan UPW dalamkategoribaik, 2) prestasibelajar di kelas AP dan UPW dalamkategoritinggi, 3) prestasibelajardipengaruhisecarapositifoleh model pembelajarandiscovery

learning dengantingkatkorelasi yang sedang.

Berdasarkanhasilpenelitiandirekomendasikansebagaidasaruntukdilakukannyapene

litianlainmengenai model pembelajarandiscovery

learningdenganindikatordanobjekberbeda.

(8)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

SitiRatnaSyari (1104811) “The Influence of Discovery Learning Model on Learning Achievement (Survey on Learners Classes XI SMK Negeri 1 Bandung).Under the guidance of Dr. B Lena Nuryanti S, M.Pd.

The background of this research is a low student achievement. Learning achievement is a measure of success the learning process. in other words, learning achievement reflects the level of mastery material that students have been taught. The low student achievement scores, especially in subjects of entrepreneurship is influenced by several factors, that is extern and intern factors. Learning model developed by teachers in the school environment would have an enormous influence in achieving learning achievement. vocational teachers SMKN 1 Bandung implement discovery learning model in entrepreneurship subjects to improve the learning achievement. The purpose of this research is to describe 1) to obtain a teaching model discovery learning, 2) to obtain a picture of student achievement, 3) to determine how much influence of discovery Learning model on learning achievement.

The object of this research is class XI AP and UPW students in SMK Negeri 1 Bandung. Discovery learning model is the independent variable (X), and the dependent variable is the learning achievement (Y). This type of research is descriptive verification, and the method used is survey with simple random sampling technique with a sample of 124 respondents. Data analysis technique used is a simple linear regression with SPSS computer software tools software SPSS 21.0 for windows.

The result of this research are: 1) application of discovery learning model in class XI AP and UPW in good category, 2) learning achievement AP and UPW classes in high category, 3) learning achievement is positively influenced by the discovery learning model with a coefficient of determination in medium category. Based on the result of this research, it is recommended as the basis for other research about discovery learning model with different indicators and objects.

(9)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Rumusan Masalah... 7

1.4 Tujuan Penelitian... 7

1.5 Manfaat/ Signifikansi Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 8 2.1 Kajian Pustaka... 8

2.1.1 Konsep Model Pembelajaran Discovery Learning... 8

2.1.1.1 Model Pembelajaran Discovery Learningdalam Proses Belajar Mengajar ... 8 2.1.1.2 Definisi Model Pembelajaran... 22

2.1.1.3 Model Pembelajaran yang Baik... 23

2.1.1.4 Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013... 24

2.1.1.5 Definisi Model Pembelajaran Discovery Learning... 26

2.1.1.6 Karakterstik Model Pembelajaran Discovery

Learning... 29

(10)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Learning...

2.1.1.8 Tujuan Model Pembelajaran Discovery Learning .... 34

2.1.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning...... 37 2.1.2 Konsep Prestasi Belajar... 38

2.1.2.1 Definisi Prestasi Belajar... 38

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar... 39 2.1.2.3 Penilaian Prestasi Belajar... 42

2.1.3 Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar... 44 2.1.4PenelitianTerdahulu ... 46

2.2 Kerangka Pemikiran... 50

2.3 Hipotesis ... 56

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 57

3.1 Objek Penelitian... 57

3.2 Metode Penelitian... 57

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan... 57

3.2.2 Metode Penelitian... 58

3.2.3 Operasionalisasi Variabel... 58

3.2.4 Operasionalisasi Variabel... 64

3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 66

3.2.5.1 Sampel... 66

3.2.5.2 Teknik Sampling... 68

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data... 69

3.2.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 69

3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas... 69

3.2.7.2 Hasil Uji Reliabilitas... 75

3.2.8 Teknik Analisis Data... 76

(11)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.8.2 Analisis Verifikatif Menggukanakn Regresi Linier

Sederhana... 79

3.2.8.3Analisis Regresi Linier Sederhana... 84

3.2.8.4 Pengujian Hipotesis... 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 88

4.1 Profil dan Identitas Sekolah... 88

4.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Kota Bandung... 88

4.1.1.1 Identitas SMK Negeri 1 Kota Bandung... 89

4.1.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Kota Bandung... 89

4.1.2 Karakteristik Responden... 90

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 90 4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kompetensi Keahlian... 91 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Model Discovery Learning... 91

4.2.1Tanggapan Responden Mengenai Melakukan Penelitian... 91

4.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Memecahkan Masalah... 93

4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Bersikap Mandiri... 95

4.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Berani Mencoba Hal Baru... 97 4.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Berfikir Kreatif... 99

4.2.6 Gambaran Discovery Learning... 101

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Prestasi Belajara... 102

4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Kognitif... 102

4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Afektif... 104

4.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Psikomotor... 105

4.3.4 Gambaran Prestasi Belajar... 106

(12)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.2 Analisis Regresi Linear Sederhana... 111

4.4.2.1 Analisis Koefisien Korelasi... 111

4.4.2.2 Analisis Regresi Linear Sederhana... 112

4.4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi... 112

4.4.3 Uji Hipotesis... 115

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian... 114

4.5.1 Pembahasan Discovery Learning...... 114

4.5.2 Pembahasan Prestasi Belajar... 118

4.5.3 Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar... 121 4.6 Implikasi Hasil Penelitian... 122

4.6.1 Temuan Bersifat Teoritis... 122

4.6.2 Temuan Bersifat Empirik... 123

4.7 Implikasi Penelitian terhadap Pendidikan Manajemen Bisnis... 123

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 130

5.1 Kesimpulan ... 130

5.2 Rekomendasi... 130

(13)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Rata-Rata Nilai Hasil Ujian Tengah Semester Ganjil... 3

1.2 Rekapitulasi Nilai Hasil Ujian Tengah Semester Kelas XI... 3

2.1 Orisinalitas Penelitian ... 46

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 59

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 65

3.3 Jumlah Peserta Didik UPW dan AP Kelas XI ... 66

3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 68

3.5 Intrepretasi Besarnya Koefisien Korelasi ... 71

3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel (X) ... 71

3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel (Y) ... 74

3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas... 76

3.9 Skor Item Pernyataan ... 77

3.10 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden... 79

3.11 Pedoman Untuk Memberikan Intrepertasi Koefisien Korelasi ... 84

3.12 Pedoman Untuk Memberikan Intrepertasi Koefisien Determinasi ... 86

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 90

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kompetensi Keahlian ... 91

4.3 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Melakukan Penelitian ... 92

4.4 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Memecahkan Masalah ... 94

4.5 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Bersikap Mandiri ... 96

(14)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Berfikir Kreatif ... 99

4.8 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Mengenai Kognitif ... 102

4.9 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Mengenai Afektif ... 104

4.10 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Mengenai Psikomotor ... 105

4.11 Hasil Pengujian Titik Terpencil ... 109

4.12 Hasil Pengujian Linearitas ... 110

4.13 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 111

4.14 Correlations ...... 111

4.15 Model Regresi Linear Sederhana... 112

4.16 Nilai Koefisien Determinasi ... 113

4.17 Hasil Uji-t (t-Test) ... 113

(15)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Skema Proses Belajar Mengajar ... 10

2.2 Komponen Dasar Proses Belajar Mengajar ... 13

2.3 Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Metode Pembelajaran... 17 2.4 Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar... 55 2.5 Paradigma Penelitian Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar... 56 4.1 Output Uji Normalitas ... 107

4.2 Output Diagram Pencar ... 108

4.3 Uji Titik Terpencil ... 109

4.4 Output Uji Linearitas... 110

4.5 Hasil Kontinum Model Discovery Learning .... 117

(16)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

Judul Lampiran

1 Surat-surat

2 Data Peserta Didik XI AP dan UPW SMKN 1 BANDUNG

3 Kuisioner Penelitian

4 Wawancara

5 Koding Data Uji Validitas dan Reliabilitas

6 Output Method Succesive Interval (MSI)

7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

8 Perhitungan hasil uji Validitas dan Reliabilitas manual

9 r Tabel Product Moment

10 Data Responden

11 Koding Data Penelitian

12 Output Method Succesive Interval (MSI)

13 Hasil Pengolahan Data Identitas Responden Melalui SPSS 21.0

for windows

14 Hasil Pengolahan Data Melalui SPSS 21.0 for windows

15 Perhitungan analisis Regresi Linear Sederhana Manual

16 t Tabel

(17)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara berkembang, dikatakan berkembang karena

negara Indonesia masih memiliki kualitas hidup yang rendah. Akibat rendahnya

kualitas hidup, tingkat penghasilan masyarakatpun berdampak buruk, sehingga

masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan,

dan kesehatan. Guna meningkatkan kualitas hidup, bangsa Indonesia harus

lebihmeningkatkankualitas pendidikan.

Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

moralitas yang dilakukan dengan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran berlangsung secara efektif. Menurut

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang

fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Permasalahan yang terjadi pada pendidikan di Indonesia salah satunya

adalah rendahya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan tolak ukur

keberhasilan suatu proses pembelajaran dengan kata lain prestasi belajar yang

diperoleh peserta didik mencerminkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap

materi yang diajarkan. Dampak dari rendahnya prestasi belajar siswa, menjadikan

hasil evaluasi yang dilaksanakan beberapa sekolah khususnya pada Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).

Pendidikan harus mampu menciptakan dan mengembangkan

program-program yang relevan dengan pembangunan atau kebutuhan pasar saat ini.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) Indonesia sangat sadar akan

pentingnya pendidikan kewirausahaan bagi kemajuan sumber daya manusia

(18)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan kajian internasional terkini dan terus di teliti serta di kembangkan

secara dinamis di seluruh belahan dunia. Pendidikan kewirausahann di lakukan

mulai dari Universitas, Sekolah Menengah, Sekolah dasar hingga ada playgroup

of entrepreneurship untuk anak-anak.

Pendidikan kewirausahaan yang diberikan di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), akan membentuk pola pikir serta paradigma peserta didik yang awalnya

adalah lulus sekolah mencari pekerjaan, menjadi lulus sekolah menciptakan

lapangan pekerjaan. Dengan adanya pendidikan kewirausahaan di SMK,

diharapkan lulusannya mampu menciptakan lapangan kerja sebagai hasil dari

sikap dan mentalitas kemandirian yang nantinya akan bermanfaat bagi dirinya,

orang lain, dan terutama dalam meningkatkan pembangunan bangsa dalam

meminimalisir tingkat penganguran yang diakibatkan menipisnya lapangan

pekerjaan. (http://dikmen.kemdikbud.go.id/html/index diakses tanggal 20 Januari

2015 pukul 20.05)

Terdapat 16 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Bandung

yang terdiri dari beberapa bidang keahlian diantaranya Bisnis dan manajemen,

Teknik, Perhotelan, Kesenian dan lainnya.Salah satu SMK Negri Bisnis dan

manajemen di Kota Bandung yaitu SMK Negeri 1 Bandung yang didalam nya

terdapat empat jurusan, diantaranya Akutansi, Pemasaran, Usaha Perjalan Wisata

dan Administrasi Perkantoran.

Dalam peraturan Mendiknas No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan menyebut bahwa ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,

dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan

pendidikan. Selain itu, ada jenis ulangan yang dinamakan ujian sekolah/madrasah

dan ujian nasional (UN). Untuk mengukur keberhasilan proses pencapain

kompetensi peserta didik, perlu ditetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan hasil prapenelitian melalui observasi dan wawancara

ditemukan beberapa indikasi awal yang menyatakan adanya masalah mengenai

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan.Berdasarakan data nilai

(19)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelajaran kewirausahaan dikelas XIUsaha Perjalanan Wisata dan Administrasi

Perkantoran. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 1.1

RATA-RATA NILAI HASIL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL PESERTA DIDIK KELAS XI SMKN 1 BANDUNG

TAHUN AJARAN 2014/2015

No Kelas Nilai

Rata-Rata UTS KKM

1 XI AP 1 76,80 75

2 XI AP 2 76,36 75

3 XI AP 3 74,80 75

4 XI UPW 1 72,71 75

5 XI UPW 2 73,88 75

Sumber : data diolah dari rekap nilai ujian tengah semester

Berdasarkan Tabel 1.1 Mata pelajaran kewirausahaan yang diajarkan

semakin menambah pengetahuan kewirausahaan siswa SMK tentang wirausaha.

Adapun nilai KKM yang harus di tempuh oleh peserta didik pada mata pelajaran

kewirausahaan adalah 75. Maka dapat dilihat dari tabel tersebut bahwa masih

banyak peserta didik yang mengalami masalah dalam prestasi belajar. Hal ini bisa

dilihat dari rendahnya nilai ujian tengah semester kelas XI UPW 1 dan XI UPW 2

dari seluruh kelas XI Usaha perjalanan Wisata dan Administrasi Perkantoran yang

mengikuti pembelajaran kewirausahaan.

Berikut hasil rekapitulasi ujian tengah semester kelas XI Usaha perjalanan

wisata dan andministrasi perkantoran di SMKN 1 Bandung :

TABEL 1.2

REKAPITULASI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTERKELAS XI UPW DAN AP PADA MATA PELAJARANKEWIRAUSAHAAN

SMKN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

No. Kelas KKM

Nilai

Jumlah

Presentase di Bawah

KKM

Presentase di Atas

KKM < 75 ≥75

1 XI AP 1 75 9 27 36 25% 75%

2 XI AP 2 75 7 29 36 19% 81%

3 XI AP 3 75 17 19 36 47% 53%

(20)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 XI UPW 2 75 22 14 36 61% 39%

Sumber : data diolah dari rekap nilai ujian tengah semester

Data tersebut memberikan informasi bahwa banyak siswa yang mengikuti

ulangan perbaikan atau remedial. Pada mata pelajaran Kewirausahaan, pada tahun

pelajaran 2014 semester ganjil terdapat 80 siswa yang harus mengikuti remedial.

Hal ini menerangkan bahwa kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran

Kewirausahaanmemiliki permasalahan dalam belum optimalnya ketercapaian

hasil belajar siswa.

Melihat fenomena yangmenyangkut prestasi belajar siswa dalammata

pelajaran kewirausahaan yang masih rendah hal ini menunjukkan tujuan

pembelajaran kewirausahaan di SMK Negri 1 Bandung pada kelas XI jurusan

Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dan Administrasi Perkantoran (AP) belum

terwujud.

Rendahnya nilaipadaprestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran

kewirausahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. MenurutSlameto(2003:54)

faktor intern dan faktor ekstern, faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah, faktor

psikologis dan faktorkelelahan. Faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga dan

faktor sekolah, faktor sekolah yang meliputi guru, model pembelajaran,

kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, standar pengajaran,

keadaan gedung, dan tugas rumah. Melalui faktor eksternal inilah kemampuan

berpikir yang dimiliki oleh seseorang siswa dapat terlihat.

Guru mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tercapainya

tujuan pembelajaran kewirausahaan. Seorang guru bukan hanya memberikan

pengetahuan kepada siswa, namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan

situasi yang memungkinkan pembelajaran berlangsung secara aktif. Salah satunya

dengan memperhatikan model pembelajaran yang digunakan.Kompetensi guru

merupakan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap

guru. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen pasal 10 ayat 1 menyebutkan Kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

(21)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimanaseorang guru yang

profesionaldituntutdapatmemahamidanmemilikiketerampilandalammengembangk

anberbagai model pembelajaran yang efektif,

kreatifdanmenyenangkansebagaimana yang telahdiisyaratkandalamkurikulum

2013.

Model pembelajaran padadasarnyamerupakanbentukpembelajaran yang

tergambardariawalsampaiakhir yang disajikan guru untukmempermudah proses

pembelajaran.Model pembelajaran yang

digunakanpadamatapelajarankewirausahaan sebaiknya lebih bersifat

kontekstual,sehingga peserta didik memiliki keterampilan pemahaman teori yang

baik serta melakukan riset pasar atau tugas lapangan sebagai pengalaman untuk

menambah motivasi berwirausaha.

(http://strategipembelajaran.pusku.com/2014/02. diaksespadatanggal 20 maret

2015 pukul 21.15)

Terdapatbeberapa model pembelajaran yang

disarankanuntukdigunakandalampembelajaranSekolahMenengahKejuruan (SMK)

padakurikulum 2013 yaituProject Based Learning, Problem Based Learning

danDiscovery Learning.

Menurut Eni Arinawati (2014:8) menyebutkan bahwa model pembelajaran

discovery learning terbukti mampu meningkatkan keaktifan dikelas, kemampuan

berfikir kreatif, memecahkan masalah, serta meningkatkan prestasi belajar siswa.

Model pembelajaran discovery learning menempatkan peserta didik sebagai

subyek belajar yang aktif yang mengedepankan unsur kreativitas pesertadidik

dimana pesertadidik dituntut untuk dapat mengeksplorasi kemampuannya

sehingga dapat menemukan sendiri makna dari sebuah materi yang diajarkan.

Pada model pembelajaran ini pesertadidikdilibatkandalamkegiatanintelektual,

sikap, keterampilan psikomotorik dan menuntut peserta didik memproses

pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan

nyatasedangkanguru hanya menjadi fasilitator yang mengarahkan pesertadidik

untuk mencari tahu, mengkaji, dan mengobservasi hal-hal yang berkaitan dengan

(22)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil pemikirannya sendiri.Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran

kewirausahaan dimana siswa di tuntut untuk aktif serta berpikir kreatif.

Dengan demikian dapat dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran,

seorang guru hendaknya memiliki kemampuan mengorganisasikan model

pembelajaranmulai dari memilih model pembelajaran yang sesuai, hingga dapat

mengembangkan keterkaitan materi pembelajaran dengan konteks lingkungan

kehidupan siswa. Melalui adanya pendidikan kewirausahaan menggunakan

pembelajaran discovery learning kemampuan siswa dapat dikembangkan sebagai

bekalnya untuk memulai aktivitas bisnis atau memulai pekerjaan bila mereka lulus

nantinya.

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka dipandang

perlu untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar” (Survei Pada Mata

Pelajaran Kewirausahaan Kelas XI Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi

Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Kurangnyaketercapaian KKM

mengindikasikanbahwapembelajaranbelummaksimal, banyaksiswa yang

belummemahamipelajaran yang telahdisampaikan

guru.Kemampuanberfikirkreatifpesertadidiksehingga dapat menemukan sendiri

makna dari sebuah materi yang diajarkan membuat guru harusbisamenentukan

model pembelajaran yang sesuaidengan model pembelajarandalamkurikulum

2013.Hal ini dilatarbelakangi oleh interaksi antara stimulus dengan respon,

merupakan hubungan antara dua arah belajar dengan lingkungan. Lingkungan

memberikan masukan berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak

berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi

dapat diselidiki, dinilai dan dianalisis sertaditemukan pemecahannya dengan baik.

(Dewey dalam trianto 2007:67).

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka yang

(23)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Belum tercapainya KKM yang diinginkan sekolah, pemikiran yang belummendalamuntukmenghadapidunianyatasertabelumoptimalnyape

mbelajaran yang

meningkatkansikapkemandiriandanberfikirkreatifsiswa. Terdapatnya masalah pada keaktifansiswadalampembelajaran dipengaruhi oleh

model pembelajarandiscovery learning

untukmeningkatkanprestasibelajarsiswa. Pendidikan prakaryadankewirausahaan dapat diberikan dengan proses belajar dimana

partisipasiaktifdaritiapsiswadanmengenaldenganbaikadanyaperbedaan kemampuanuntuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai siswa dalam kehidupannyata.Denganpermasalahantersebuttentunyaharussegeradiat asidengancara meningkatkan kualitasprestasi belajarsiswa pada SMK Negeri 1 Bandung. Maka dari itu pencapaian pengajar yang menggunakan masalah yang direkayasaoleh guru diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sikapmandiridanberfikir kreatif siswa yang mempengaruhi pada peningkatan prestasi belajar siswa.

1.3 RumusanMasalah

Pembahasaniniakandiarahkankepadapermasalahan yang

menjadibagianpentingdalampenelitian.

Untukmengarahkanpermasalahanpadamasalahutamatersebutakandibatasidenganru

musanmasalahsebagaiberikut:

1. Bagaimanagambaran model pembelajaranDiscovery Learning padakelas XI

UPW dan XI AP di SMK Negri 1 Bandung?

2. BagaimanagambaranprestasibelajarpadasiswaKelas XI UPW dan XI AP di

SMK Negeri 1 Bandung?

3. Bagaimanapengaruh model pembelajaranDiscovery Learning

terhadapprestasibelajarpadasiswakelas XI di UPW dan XI AP SMK Negri 1

Bandung?

1.4 TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Memperolehgambaran model pembelajaranDiscovery Learning padakelas

XI UPW dan XI APdi SMK Negri 1 Bandung.

2. MemperolehpeningkatanprestasibelajarpadasiswaKelas XI UPW dan XI AP

(24)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memperolehhasilpengaruh model pembelajaranDiscovery Learning

terhadapprestasibelajarpadasiswakelas XI di UPW dan XI APSMK Negri 1

Bandung.

1.5 Manfaat/ SignifikansiPenelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaanteoritis:

Secara teoritis, hasil penelitian ini dilakukan sebagai bentuk pengembangan

ilmu pendidikan mengenai model pembelajaran Discovery Learning yang

digunakan dalam meningkatkan kemampuansikapmandiridan berpikir

kreatif siswa untuk mencapai prestasi belajar.

2. Secarapraktis,

hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikanmasukanbagipihaksekolahdal

ammengembangkanstrategi model pembelajaran yang

(25)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran discovery

learningyang mempengaruhi prestasi belajar siswa Kelas XI Usaha Perjalanan

Wisata dan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung yang menjadi

objek penelitian sebagai variabel bebas (eksogen) yaitu model pembelajaran

discovery learning. Masalah penelitian yang merupakan variabel terikat adalah

prestasi belajar siswa.Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah

siswa Kelas XI program keahlian Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi

Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung tahun pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai

pengaruh model pembelajaran discovery learningterhadap prestasi belajar siswa

Kelas XI program keahlian Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi

Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung mata pelajaran kewirausahaan.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan

Dalam penelitian, peneliti harus menentukan metode apa yang akan

digunakan karena hal ini adalah salah satu langkah yang harus dilakukan didalam

penelitian untuk mendapatkan data yang valid dan dapat mencapai tujuan serta

kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:2) Metode penelitian diartikan

sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan penjelasan dari varibel yang diteliti maka penelitian ini termasuk

kedalam jenis penelitian deskriptif dan verifikatif.Zainal Arifin (2011:54)

penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan

menjawab persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini.

Melalui jenis penelitian deskriptif dapat diperoleh masing-masing variabel

yang diteliti yaitu model discovery learningdan variabel prestasi

belajar.Sedangkan penelitian verifikatif dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto

(2010:8) pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang

(26)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian verifikatif akan menguji pengaruh model discovery learning terhadap

presasi belajar. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh model pembelajaran

discovery learningterhadappretasi belajar di kelas XI Usaha Perjalanan Wisata

dan Administrasi Perkantoran SMK Negri 1 Kota Bandung.

3.2.2 Metode Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian diatas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif

yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah survey.Menurut Sanjaya (2013:67) yang

dimaksud dengan metode survei adalah:

Metode survei yaitu metode penelitian deskriptif untuk memperoleh dan memaparkan data dari gejala-gejala yang ada serta menemukan keterangan-keterangan faktual tentang berbagai permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan.

Penelitian yang menggunakan metode survei, informasi dari sebagian

populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan

untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang

diteliti.Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun maka

pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan

cross sectional, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam

satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambugan dalam jangka waktu panjang”.

Berdasarkan waktu penelitian, maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah cross sectional methode. Penelitian dilakukan pada bulan

maret 2015 sampai bulan september 2015.

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akanditeliti yang bersifat

saling mempengaruhi. Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan

objek penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

yang akan diteliti.Sugiyono (2013:60) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

(27)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kerlinger dalam Sugiyono (2013:61) Variabel adalah konstrak (conctructs) atau

sifat yang akan dipelajari dan dapat diambil dariauatu nilai yang berbeda.

Oprasional variabel dilakukan untuk membatasi agar pembahasan tidak

terlalu meluas. Dalam penelitin ini hanya terdapat dua variabel yang hanya terdiri

dari variabel bebas (independent variable) yaitu model pembelajaran discovery

learning(X)sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah prestasi

belajar(Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada operasionalisasi variabel yang

tersaji pada Tabel 3.1 berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No konsep dan teori yang

(28)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No

(29)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item

1 2 3 5 6 7

Mandiri siswa dalam mengatasi berbagai persoalan percaya diri yang kuat

Ordinal 23

(30)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No

(31)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No

(32)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No

Afektif (Sikap) Tingkat kemampuan siswa menerima materi yang telah diajarkan.

Ordinal 55

(33)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam

kegiatan penelitian.Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua yaitu data

primer dan data sekunder. Sugiyono (2013:187) mengungkapkan bahwa sumber

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau

dokumen.

Sedangkan Maholtra (2009:120) mengungkapkan bahwa pada dasarnya data

terdiri dari dua sumber yaitu sumber data primer (primary data source) dan

sumber data sekunder (secondary data source). Definisi data primer dan sekunder

didefinisikan sebagai berikut:

1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian

ini yang menjadi sumber data primer adalah kuisioner yang disebar kepada

sejumlah responden sesuai dengan target sasaran yang dianggap dapat

mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu melalui survei pada siswa

Kelas XI UPW dan AP SMK Negeri 1 Bandung.

2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain

untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat

ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang

berkenaan dengan penelitian yang digunakan.

Berdsarkan hal tersebut, maka sumber data yang diperoleh untuk menunjang

penelitian ini terdapat pada Tabel 3.2berikut :

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Sumber Data Jenis

Data

1 Kelompok Mata Pelajaran SMK Negeri 1 Bandung

Kurikulum SMK

Negeri 1 Bandung Sekunder

2 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester mata Pelajaran

Guru mata pelajara

(34)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kewirausahaan Tahun 2014-2015

3

Hasil Pencapaian KKM Pada Ulangan Harian siswa Kelas XI

UPW dan AP Mata Pelajaran Kewirausahaan

Data Prestasi Belajar Siswa kelas XI AP dan UPW SMK Negeri 1

Kota Bandung

Guru mata pelajaran

Kewirausahaan Primer

6

Jumlah Peserta Didik Kelas XI AP dan UPW SMK Negeri 1 Kota

Bandung

Guru mata pelajaran

Kewirausahaan Primer

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan data 2015.

3.2.5 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:130) Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Penentuan populasi harus dimulai dengan

penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya

yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan

kesimpulan penelitian.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah totalitas peserta didik Usaha Perjalanan Wisata kelas

dan Administrasi Perkantoran kelas XI SMK Negri 1 Kota Bandung.

TABEL 3.3

JUMLAH PESERTA DIDIK UPW DAN AP KELAS XI SMK NEGRI 1 KOTA BANDUNG TAHUN ANGKATAN 2014/2015

No Kelas Peserta Didik

1 AP (Administrasi Perkantoran) 1 36

2 AP (Administrasi Perkantoran) 2 36

3 AP (Administrasi Perkantoran) 3 36

4 UPW (Usaha Pejalanan Wisata) 1 35

5 UPW (Usaha Pejalanan Wisata) 2 36

Jumlah 179

(35)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5.1 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto

(2010:131) mendefinisikan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti.Dengan populasi yang telah ditentukan diatas, maka untuk

mempermudah penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika

populasi yang diteliti berjumlah besar dalam artian sampel tersebut harus

representatif atau mewakili dari populasi tersebut. Untuk pengambilan sampel dari

populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau mewakili, maka

diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk

menjadi sampel.

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap

subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk

menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel

menggunakan teknik Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang

merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelonggaran

ketidaktelitian karena dalam pengambilan sampel dapat ditolelir.Penentuan

sampel dari populasi yang telah ditetapkan, perlu suatu pengukuran yang dapat

menghasilkan jumlah n. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan

sebesar 5%.Adapun rumusyang digunakan sebagai berikut:

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir

Adapun perhitungan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

N = 179 e = 0,05

Maka :

n = N

(36)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = 179

1 + 179. ( 0,05)2

n = 179

1,447= 123,70 ≈ 124

Berdasarkan perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah sebanyak 124 responden.Yang terdiri kedalam

beberapa keahlian.Adapun jumlah sampel disajikan dalam tabel 3.4 berikut ini.

TABEL 3.4

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

No Kelas Jumlah Perhitungan Jumlah

Sampel

1 AP (Administrasi Perkantoran) 1 36 36/179x124=

24,938 25

2 AP (Administrasi Perkantoran) 2 36 36/179x124=

24,938 25

3 AP (Administrasi Perkantoran) 3 36 36/179x124=

24,938 25

4 UPW (Usaha Pejalanan Wisata) 1 35 35/179x124=

24,245 24

5 UPW (Usaha Pejalanan Wisata) 2 36 36/179x124=

24,938 25

Jumlah 179 124

Sumber : Pengolahan Data

3.2.5.2 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2013:118) mengemukakan bahwa teknik sampling

merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian.

Terdapat dua jenis sampel yaitu sampel probability dan

nonprobability.Dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan

probability sampling, karena dalam penelitian yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random

samplingdikarenakan subjek yang menjadi penelitian dianggap homogeny dan

memiliki hak yang sama. Menurut Sugiyono (2013:120) dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

(37)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah dalam menentukan sampel dengan menggunakan

teknik simple random sampling sebagai berikut:

1. Menentukan populasi dengan menginventarisasi peserta didik kelas XI

Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi Perkantoran di SMK Negri 1

Kota Bandung. Dalam penelitian ini, populasi berjumlah 179 dari lima

kelas.

2. Menentukan ukuran sampel dari besarnya populasi, yaitu sebesar 124

responden (hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin)

3. Menentukan sampel dari masing-masing kompetensi keahlian.

Jumlah sampel sebanyak 124 responden diberikan kepada peserta didik

kelas XI Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negri 1 Kota Bandung, maka peneliti

melakukan penarikan sampel pada 124 peserta didik kelas XI Usaha Perjalanan

Wisata di SMK Negeri 1 Kota Bandung.

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:193) Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang

perlu dilakukan dalam penelitian agar dapat memperoleh data.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati secara langsung

objek penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti

khususnya mengenai pengaruh model pembelajarandiscovery

learningterhadap prestasi belajar peserta didik kelas XI Usaha Perjalanan

Wisata dan Administrasi Perkantoran di SMK Negri 1 Kota Bandung.

2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari

buku-buku, artikel, jurnal dan sumber-sumber dari internet yang ada

hubungannya dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan

masalah dan variabel yang diteliti tentang pengaruh model pembelajaran

discovery learning terhadap prestasi belajar.

3. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak terkait di

(38)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi Perkantoran kelas XI di SMK

Negri 1 Kota Bandung dan peserta didik Usaha Perjalanan Wisata kelas XI

di SMK Negri 1 Kota Bandung.

4. Kuesioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar

pertanyaan tertulis kepada responden yaitu peserta didik Usaha Perjalanan

Wisata dan Administrasi Perkantoran kelas XI di SMK Negeri 1 Kota

Bandung (sampel penelitian).

3.2.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas

Dalam suatu penelitian data merupakan hal yang penting, karena data

merupakan gambaran dari suatu variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk

hipotesis.Bener tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian.

Kebenaran data dapat dilihat dari instrument pengumpulan data.Sebuah

instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.

Menurut Sugiyono (2013:177) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrument.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Sugiyono (2013:248) :

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

� = � − ( )

(39)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X = Jumlah skor dalam distribusi X

Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden.

Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel menggunakan derajat

bebas (n-2).Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada r dalam tabel pada

alfa tertentu maka berarti signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan

atau pernyataan itu valid. (Anwar Sanusi, 2013:77)

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi

sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika

lebih besar dari atau >

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

lebih kecil atau sama dengan atau ≤

Perhitungan validitas item instrument dilakukan dengan bantuan software

microsoft excel dan SPSS (Statistical Product for Service Solution) software SPSS

21.0 for windows. Besarnya koefesien korelasi diinterpretasikan dengan

menggunakan Tabel 3.5 dibawah ini :

TABEL 3.5

INTERPRETASI BESARNYA KOEFESIEN KORELASI Interval Koefesien Tingkat Hubungan

Antara 0,700 – 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 – 0,500 Tinggi Antara 0,500 – 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 – 0,300 Sedang Antara 0,300 – 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 – 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 – 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah teknik

korelasi biasa, yakni korelasi antara skor tes yang divalidasikan dengan

skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Pengujian validitas diperlukan

(40)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

terukur. Jumlah item pernyataan untuk variabel discovery learningterdiri dari 42

pernyataan, sedangkan pernyataan variabel prestasi belajar terdiri dari 14

pernyataan.

Berdasarkan kuesioner yang diuji sebanyak 32 responden dengan tingkat

signifikansi 5% dan derajat bebas (dk) n-2 (32-2=30), maka diperoleh nilai rtabel

sebesar 0,361. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel model discovery

learning berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan

dengan bantuan SPSS 21 for windows, menunjukkan keseluruhan item pernyataan

dalam kuesioner valid. Hal tersebut karena nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel.

Berikut Tabel 3.6 menunjukkan hasil perhitungan validitas model discovery

learning.

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL

DISCOVERY LEARNING (X)

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Melakukan Penelitian

1. Guru mampu mendorong rasa ingin tahu siswa

mengenai materi kewirausahaab yang dipelajari. 0,801 0,361 Valid 2. Guru mampu membimbing siswa dalam

melaksanakan penelitian. 0,766 0,361 Valid

3. Guru mampu menjadi fasilitator selama kegiatan

diskusi 0,423 0,361 Valid

4. Saya mampu melakukan penelitian yang telah

ditugaskan oleh guru. 0,645 0,361 Valid

5. Saya mampu menyusun langkah-langkah

sebelum melakukan penelitian 0,655 0,361 Valid

6. Saya mampu memimpin kelompok dalam

kegiatan diskusi. 0,621 0,361 Valid

7. Saya menemukan konsep dan teori yang baru

dalam proses penelitian. 0,597 0,361 Valid

8. Saya tidak mampu mengevaluasi hasil prakarya

melalui pengamatan. 0,696 0,361 Valid

Memecahkan Masalah

9. Guru memberikan materi sesuai kemampuan

siswa untuk dipelajari. 0,422 0,361 Valid

10. Guru mampu memberikan jawaban pemecahan

masalah. 0,520 0,361 Valid

(41)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

telah diberikan guru dalam proses pembelajaran. 12. Pengumpulan data dalam memecahkan masalah

dapat memudahkan kegiatan proses pembelajaran.

0,411 0,361 Valid

13. Saya mampu menguji kebenaran jawaban

sementara dari hasil diskusi kelompok. 0,520 0,361 Valid 14. Saya mampu mengembangkan kreativitas dalam

pemecahan masalah. 0,681 0,361 Valid

15. Dengan pembelajaran berbasis menemukan sendiri menjadi lebih sulit dalam menangkap materi yang disampaikan guru.

0,748 0,361 Valid

16. Saya mampu mengumpulkan data secara

individu untuk memecahkan masalah. 0,533 0,361 Valid

Bersikap Mandiri

17. Saya mampu mengatasi berbagai persoalan

dalam pembelajaran yang sedang dihadapi. 0,681 0,361 Valid 18. Saya mampu mengambil keputusan sendiri

dalam proses pembelajaran. 0,736 0,361 Valid

19. Saya memiliki sikap tanggung jawab dalam

kegiatan pembelajaran. 0,728 0,361 Valid

20. Saya tidak memiliki inisiatif yang tinggi dalam

kegiatan belajar 0,801 0,361 Valid

21. Saya aktif dalam mencari sumber belajar. 0,746 0,361 Valid 22. Saya tidak mampu melakukan proses

pembelajaran tanpa bantuan orang lain. 0,711 0,361 Valid 23. Saya memiliki rasa percaya diri yang kuat. 0,388 0,361 Valid 24. Saya mampu membuat karya yang berbeda dari

materi pembelajaran 0,528 0,361 Valid

25. Saya mampu mengaitkan materi kewirausahaan

dengan berbagai konteks dalam berwirausaha. 0,655 0,361 Valid 26. Ketekunan, inisiatif dan kerja keras merupakan

modal utama dalam mencapai suatu prestasi belajar.

0,779 0,361 Valid

Mencoba Hal Baru

27 Saya mampu bersikap tekun mencoba hal baru

dalam proses pembelajaran. 0,762 0,361 Valid

28 Saya mampu mengembangkan keterampilan

selama proses belajar 0,740 0,361 Valid

29 Saya mampu melakukan percobaan dalam materi

pembelajaran yang diterapkan 0,748 0,361 Valid

30 Saya tidak mampu merencakan dan menerapkan

suatu hal baru dalam kegiatan pembelajaran. 0,422 0,361 Valid 31 Saya mampu memecahkan masalah untuk

(42)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

32 Saya tidak bisa menciptakan inovasi dalam

proses pembelajaran 0,388 0,361 Valid

33 Saya tidak berani mempresentasikan hasil

diskusi kelompok di depan kelas. 0,520 0,361 Valid 34 Saya bekerja keras dalam mencapai suatu

keberhasilan belajar. 0,647 0,361 Valid

Berfikir Kreatif

35 Guru mampu melatih potensi siswa dalam

menghasilkan suatu ide yang baru. 0,645 0,361 Valid 36 Guru tidak membimbing proses berfikir kreatif

siswa dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan

0,375 0,361 Valid

37 Saya tidak mampu melihat peluang dalam

mengembangkan potensi diri. 0,520 0,361 Valid

38 Berimajinasi dalam memunculkan ide sangat penting untuk menghasilkan suatu keberhasilan belajar

0,625 0,361 Valid

39 Saya mampu mengolah pengetahuan yang sudah

diketahui terhadap proses berfikir kreatif. 0,711 0,361 Valid 40

Saya mampu mengaitkan materi kewirausahaan

dengan berbagai konteks dalam berwirausaha. 0,765 0,361 Valid

41 Saya mampu mengerjakan tugas yang telah

diberikan guru. 0,851 0,361 Valid

42 Saya mampu menyimpulkan materi pembelajaran sesuai dengan yang telah disampaikan oleh guru.

0,610 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for windows)

Berdasarkan tabel 3.6 pada instrumen discovery learningdapat diketahui

bahwa nilai rhitung tertinggi terdapat pada subvariabel berfikir kreatif yaitu pada

item pernyataan saya mampu mengerjakan tugas yang telah diberikan guru.

Adapun perolehan nilai rhitung pada item tersebut adalah sebesar 0,851, sehingga

ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sangat tinggi.

Sedangkan nilai rhitung terendah terdapat pada berpikir kreatif yaitu pada item

pernyataan guru tidak membimbing proses berfikir kreatif siswa dalam

pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. Adapun perolehan nilai rhitung sebesar

0,371, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sedang.Berikut Tabel

3.7 menunjukkan hasil perhitungan validitas pada variabel prestasi belajar.

(43)

Siti Ratna Syari,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL

PRESTASI BELAJAR (Y)

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Kognitif (Pengetahuan)

43 Saya mampu mengingat materi kewirausahaan

yang telah diberikan oleh guru. 0,654 0,361 Valid 44 Saya memahami bahwa setiap keberhasilan

dapat diraih dengan kerja keras. 0,790 0,361 Valid 45. Saya mampu menerapkan materi pelajaran

dalam kehidupan nyata. 0,874 0,361 Valid

46. Saya mampu menganalisis materi yang dapat dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan asli

0,743 0,361 Valid

47. Saya tidak mampu mengevaluasi materi

pembelajaran. 0,714 0,361 Valid

48. Saya mampu membuat produk yang unik dan

berbeda. 0,597 0,361 Valid

Afektif (Sikap)

49. Saya mampu menerima materi pelajaran dari

guru dengan baik. 0,727 0,361 Valid

50. Saya bersikap sopan, ramah dan hormat kepada

guru. 0,759 0,361 Valid

51. Saya mampu disiplin dalam segala hal. 0,847 0,361 Valid 52. Saya mampu mencapai keberhasilan belajar

secara optimal. 0,754 0,361 Valid

Psikomotor (Keterampilan)

53. Saya berkomunikasi dengan baik kepada setiap

orang. 0,847 0,361 Valid

54. Saya terampil membuat prakarya dalam

pelajaran kewirausahaan. 0,801 0,361 Valid

55. Saya mampu mempelajari lebih lanjut materi

yang telah diajarkan. 0,780 0,361 Valid

56. Saya mampu mengelola suatu kegiatan belajar

dengan nyaman. 0,714 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for windows)

Berdasarkan Tabel 3.7 diperoleh hasil perhitungan uji validitas pada

instrumen prestasi belajar.Dapat diketahui bahwa nilai rhitung tertinggi terdapat

pada subvariabel kognitif dengan item pernyataan saya mampu menerapkan

materi pelajaran dalam kehidupan nyata.yaitu sebesar 0,874, sehingga ditafsirkan

memiliki indeks korelasi yang sangat tinggi. Sedangkan, nilai rhitung terendah

Gambar

TABEL 1.1 RATA-RATA NILAI HASIL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA
TABEL 3.3 JUMLAH PESERTA DIDIK UPW DAN AP KELAS XI SMK NEGRI 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan

However, there may be applications where 3D does not improve an existing process, but makes new applications possible (Stoter et al. These applications are unlikely to be

Penggunaan Berbagai Dosis Kompos Pada Tanaman Sukun ( ArtocarpusCommunis ) di Daerah Tangkapan Air Danau Toba Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun.Di bawah

autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi”.Berdasarkan pernyataan tersebut telah jelas bahwa melalui pemecahan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku tidak aman pada pekerja pengrajin perabot rumah tangga (yang berbahan dasar rotan) di Toko Mulia Rattan,

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Dengan Huruf Seratus tujuh puluh satu juta enam ratus ribu rupiah Keterangan Pelunasan faktur F-AJ/41 tertanggal 7 Desember 2012.. dikurangi dengan