PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
(Survei pada kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Oleh:
SITI RATNA SYARI 1104811
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung)
Oleh Siti Ratna Syari
1104811
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
©Siti Ratna Syari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
(
Survei pada kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung)Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Dr. B. Lena Nuryanti S, M.Pd NIP. 19610709 198703 2 001
Mengetahui,
DekanFakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Prof. Dr. H. Disman, M.S. NIP. 195902091984121001
Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
Hari/Tanggal : Senin, 29 Juni 2015
Waktu : 13.00 – 14.00
Tempat : Ruang Rapat Dekan
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
Panitia ujian terdiri dari:
1. Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si
NIP. 19600412 198603 1 002
2. Sekretaris : Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos.,S.Pd., M.M.
NIP. 19690404 199903 1001
3. Anggota : 1. Dr. Kusnendi, M,S.
NIP. 19600122 198403 1 003
2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M.
NIP. 19611102 198603 1 002
4. Penguji I : Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos.,S.Pd., M.M.
NIP. 19690404 199903 1001
5. Penguji II : Drs. H. Rd. Dian H. Utama, M.Si.
NIP. 19640823 199302 1 001
6. Penguji III : Lisnawati, S.Pd., M.M.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Survei pada Kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan
apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini,
atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Bandung, Oktober 2015
Yang Membuat Pernyataan
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
SitiRatnaSyari (1104811) “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
TerhadapPrestasiBelajar (SurveipadaPesertaDidikKelas XI SMK Negeri 1 Kota Bandung)”. Di bawahbimbinganDr. B Lena Nuryanti S, M.Pd.
Latarbelakangpenelitianiniadalahrendahnyaprestasibelajarsiswa.Prestasibelajarme rupakantolakukurkeberhasilansuatu proses pembelajarandengan kata
lainprestasibelajar yang
diperolehpesertadidikmencerminkantingkatpenguasaanpesertadidikterhadapmateri
yang diajarkan.
Rendahnyanilaipadaprestasibelajarsiswakhususnyadalammatapelajarankewirausah aandipengaruhiolehbeberapafaktoryaitufaktoreksterendaninteren.Model
pembelajaran yang dikembangkanoleh guru di
lingkungansekolahtentunyamempunyaipengaruh yang
sangatbesarterhadapprestasibelajar.Guru SMK Negeri 1 Kota Bandung
menerapkan model pembelajarandiscovery
learningdalammatapelajarankewirausahaanuntukmeningkatkanprestasibelajarpese rtadidik.Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuigambaran 1) penerapanmodel pembelajarandiscovery learning di kelas XI SMK Negeri 1 Kota Bandung, 2) prestasibelajar di kelas XI AP dan UPW SMK Negeri 1 Kota Bandung, 3) Besarnyapengaruh model pembelajarandiscovery learning
terhadapprestasibelajar di kelas XI AP dan UPW SMK Negeri 1 Kota Bandung. Objekdalampenelitianiniadalahpesertadidikkelas XI UPW dan XI AP di SMK Negeri 1 Kota Bandung. Model pembelajarandiscovery learningmerupakanvariabelbebas (X), danvariabelterikatadalahprestasibelajar (Y). Jenispenelitian yang digunakanadalahdeskriptifdanverifikatif.Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodeexplanatorysurvey denganteknik simple random sampling denganjumlahsampelsebanyak 124 responden.Teknikanalisis data yang digunakanadalahregresi linier sederhanadenganbantuan program
software computer software SPSS 21.0 for windows.
Hasiltemuandalampenelitianiniantara lain sebagaiberikut 1) penerapan model pembelajarandiscovery learning di kelas XI AP dan UPW dalamkategoribaik, 2) prestasibelajar di kelas AP dan UPW dalamkategoritinggi, 3) prestasibelajardipengaruhisecarapositifoleh model pembelajarandiscovery
learning dengantingkatkorelasi yang sedang.
Berdasarkanhasilpenelitiandirekomendasikansebagaidasaruntukdilakukannyapene
litianlainmengenai model pembelajarandiscovery
learningdenganindikatordanobjekberbeda.
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
SitiRatnaSyari (1104811) “The Influence of Discovery Learning Model on Learning Achievement (Survey on Learners Classes XI SMK Negeri 1 Bandung)”.Under the guidance of Dr. B Lena Nuryanti S, M.Pd.
The background of this research is a low student achievement. Learning achievement is a measure of success the learning process. in other words, learning achievement reflects the level of mastery material that students have been taught. The low student achievement scores, especially in subjects of entrepreneurship is influenced by several factors, that is extern and intern factors. Learning model developed by teachers in the school environment would have an enormous influence in achieving learning achievement. vocational teachers SMKN 1 Bandung implement discovery learning model in entrepreneurship subjects to improve the learning achievement. The purpose of this research is to describe 1) to obtain a teaching model discovery learning, 2) to obtain a picture of student achievement, 3) to determine how much influence of discovery Learning model on learning achievement.
The object of this research is class XI AP and UPW students in SMK Negeri 1 Bandung. Discovery learning model is the independent variable (X), and the dependent variable is the learning achievement (Y). This type of research is descriptive verification, and the method used is survey with simple random sampling technique with a sample of 124 respondents. Data analysis technique used is a simple linear regression with SPSS computer software tools software SPSS 21.0 for windows.
The result of this research are: 1) application of discovery learning model in class XI AP and UPW in good category, 2) learning achievement AP and UPW classes in high category, 3) learning achievement is positively influenced by the discovery learning model with a coefficient of determination in medium category. Based on the result of this research, it is recommended as the basis for other research about discovery learning model with different indicators and objects.
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 6
1.3 Rumusan Masalah... 7
1.4 Tujuan Penelitian... 7
1.5 Manfaat/ Signifikansi Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 8 2.1 Kajian Pustaka... 8
2.1.1 Konsep Model Pembelajaran Discovery Learning... 8
2.1.1.1 Model Pembelajaran Discovery Learningdalam Proses Belajar Mengajar ... 8 2.1.1.2 Definisi Model Pembelajaran... 22
2.1.1.3 Model Pembelajaran yang Baik... 23
2.1.1.4 Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013... 24
2.1.1.5 Definisi Model Pembelajaran Discovery Learning... 26
2.1.1.6 Karakterstik Model Pembelajaran Discovery
Learning... 29
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Learning...
2.1.1.8 Tujuan Model Pembelajaran Discovery Learning .... 34
2.1.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning...... 37 2.1.2 Konsep Prestasi Belajar... 38
2.1.2.1 Definisi Prestasi Belajar... 38
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar... 39 2.1.2.3 Penilaian Prestasi Belajar... 42
2.1.3 Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar... 44 2.1.4PenelitianTerdahulu ... 46
2.2 Kerangka Pemikiran... 50
2.3 Hipotesis ... 56
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 57
3.1 Objek Penelitian... 57
3.2 Metode Penelitian... 57
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan... 57
3.2.2 Metode Penelitian... 58
3.2.3 Operasionalisasi Variabel... 58
3.2.4 Operasionalisasi Variabel... 64
3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 66
3.2.5.1 Sampel... 66
3.2.5.2 Teknik Sampling... 68
3.2.6 Teknik Pengumpulan Data... 69
3.2.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 69
3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas... 69
3.2.7.2 Hasil Uji Reliabilitas... 75
3.2.8 Teknik Analisis Data... 76
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.8.2 Analisis Verifikatif Menggukanakn Regresi Linier
Sederhana... 79
3.2.8.3Analisis Regresi Linier Sederhana... 84
3.2.8.4 Pengujian Hipotesis... 86
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 88
4.1 Profil dan Identitas Sekolah... 88
4.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Kota Bandung... 88
4.1.1.1 Identitas SMK Negeri 1 Kota Bandung... 89
4.1.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Kota Bandung... 89
4.1.2 Karakteristik Responden... 90
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 90 4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kompetensi Keahlian... 91 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Model Discovery Learning... 91
4.2.1Tanggapan Responden Mengenai Melakukan Penelitian... 91
4.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Memecahkan Masalah... 93
4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Bersikap Mandiri... 95
4.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Berani Mencoba Hal Baru... 97 4.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Berfikir Kreatif... 99
4.2.6 Gambaran Discovery Learning... 101
4.3 Tanggapan Responden Terhadap Prestasi Belajara... 102
4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Kognitif... 102
4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Afektif... 104
4.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Psikomotor... 105
4.3.4 Gambaran Prestasi Belajar... 106
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.4.2 Analisis Regresi Linear Sederhana... 111
4.4.2.1 Analisis Koefisien Korelasi... 111
4.4.2.2 Analisis Regresi Linear Sederhana... 112
4.4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi... 112
4.4.3 Uji Hipotesis... 115
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian... 114
4.5.1 Pembahasan Discovery Learning...... 114
4.5.2 Pembahasan Prestasi Belajar... 118
4.5.3 Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar... 121 4.6 Implikasi Hasil Penelitian... 122
4.6.1 Temuan Bersifat Teoritis... 122
4.6.2 Temuan Bersifat Empirik... 123
4.7 Implikasi Penelitian terhadap Pendidikan Manajemen Bisnis... 123
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 130
5.1 Kesimpulan ... 130
5.2 Rekomendasi... 130
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Rata-Rata Nilai Hasil Ujian Tengah Semester Ganjil... 3
1.2 Rekapitulasi Nilai Hasil Ujian Tengah Semester Kelas XI... 3
2.1 Orisinalitas Penelitian ... 46
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 59
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 65
3.3 Jumlah Peserta Didik UPW dan AP Kelas XI ... 66
3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 68
3.5 Intrepretasi Besarnya Koefisien Korelasi ... 71
3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel (X) ... 71
3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel (Y) ... 74
3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas... 76
3.9 Skor Item Pernyataan ... 77
3.10 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden... 79
3.11 Pedoman Untuk Memberikan Intrepertasi Koefisien Korelasi ... 84
3.12 Pedoman Untuk Memberikan Intrepertasi Koefisien Determinasi ... 86
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 90
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kompetensi Keahlian ... 91
4.3 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Melakukan Penelitian ... 92
4.4 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Memecahkan Masalah ... 94
4.5 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Bersikap Mandiri ... 96
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.7 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Berfikir Kreatif ... 99
4.8 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Mengenai Kognitif ... 102
4.9 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Mengenai Afektif ... 104
4.10 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Mengenai Psikomotor ... 105
4.11 Hasil Pengujian Titik Terpencil ... 109
4.12 Hasil Pengujian Linearitas ... 110
4.13 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 111
4.14 Correlations ...... 111
4.15 Model Regresi Linear Sederhana... 112
4.16 Nilai Koefisien Determinasi ... 113
4.17 Hasil Uji-t (t-Test) ... 113
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Skema Proses Belajar Mengajar ... 10
2.2 Komponen Dasar Proses Belajar Mengajar ... 13
2.3 Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Metode Pembelajaran... 17 2.4 Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar... 55 2.5 Paradigma Penelitian Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar... 56 4.1 Output Uji Normalitas ... 107
4.2 Output Diagram Pencar ... 108
4.3 Uji Titik Terpencil ... 109
4.4 Output Uji Linearitas... 110
4.5 Hasil Kontinum Model Discovery Learning .... 117
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Judul Lampiran
1 Surat-surat
2 Data Peserta Didik XI AP dan UPW SMKN 1 BANDUNG
3 Kuisioner Penelitian
4 Wawancara
5 Koding Data Uji Validitas dan Reliabilitas
6 Output Method Succesive Interval (MSI)
7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
8 Perhitungan hasil uji Validitas dan Reliabilitas manual
9 r Tabel Product Moment
10 Data Responden
11 Koding Data Penelitian
12 Output Method Succesive Interval (MSI)
13 Hasil Pengolahan Data Identitas Responden Melalui SPSS 21.0
for windows
14 Hasil Pengolahan Data Melalui SPSS 21.0 for windows
15 Perhitungan analisis Regresi Linear Sederhana Manual
16 t Tabel
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara berkembang, dikatakan berkembang karena
negara Indonesia masih memiliki kualitas hidup yang rendah. Akibat rendahnya
kualitas hidup, tingkat penghasilan masyarakatpun berdampak buruk, sehingga
masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan,
dan kesehatan. Guna meningkatkan kualitas hidup, bangsa Indonesia harus
lebihmeningkatkankualitas pendidikan.
Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan
moralitas yang dilakukan dengan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran berlangsung secara efektif. Menurut
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang
fungsi dan tujuan pendidikan adalah:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Permasalahan yang terjadi pada pendidikan di Indonesia salah satunya
adalah rendahya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan tolak ukur
keberhasilan suatu proses pembelajaran dengan kata lain prestasi belajar yang
diperoleh peserta didik mencerminkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
materi yang diajarkan. Dampak dari rendahnya prestasi belajar siswa, menjadikan
hasil evaluasi yang dilaksanakan beberapa sekolah khususnya pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
Pendidikan harus mampu menciptakan dan mengembangkan
program-program yang relevan dengan pembangunan atau kebutuhan pasar saat ini.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) Indonesia sangat sadar akan
pentingnya pendidikan kewirausahaan bagi kemajuan sumber daya manusia
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan kajian internasional terkini dan terus di teliti serta di kembangkan
secara dinamis di seluruh belahan dunia. Pendidikan kewirausahann di lakukan
mulai dari Universitas, Sekolah Menengah, Sekolah dasar hingga ada playgroup
of entrepreneurship untuk anak-anak.
Pendidikan kewirausahaan yang diberikan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), akan membentuk pola pikir serta paradigma peserta didik yang awalnya
adalah lulus sekolah mencari pekerjaan, menjadi lulus sekolah menciptakan
lapangan pekerjaan. Dengan adanya pendidikan kewirausahaan di SMK,
diharapkan lulusannya mampu menciptakan lapangan kerja sebagai hasil dari
sikap dan mentalitas kemandirian yang nantinya akan bermanfaat bagi dirinya,
orang lain, dan terutama dalam meningkatkan pembangunan bangsa dalam
meminimalisir tingkat penganguran yang diakibatkan menipisnya lapangan
pekerjaan. (http://dikmen.kemdikbud.go.id/html/index diakses tanggal 20 Januari
2015 pukul 20.05)
Terdapat 16 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Bandung
yang terdiri dari beberapa bidang keahlian diantaranya Bisnis dan manajemen,
Teknik, Perhotelan, Kesenian dan lainnya.Salah satu SMK Negri Bisnis dan
manajemen di Kota Bandung yaitu SMK Negeri 1 Bandung yang didalam nya
terdapat empat jurusan, diantaranya Akutansi, Pemasaran, Usaha Perjalan Wisata
dan Administrasi Perkantoran.
Dalam peraturan Mendiknas No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan menyebut bahwa ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan
pendidikan. Selain itu, ada jenis ulangan yang dinamakan ujian sekolah/madrasah
dan ujian nasional (UN). Untuk mengukur keberhasilan proses pencapain
kompetensi peserta didik, perlu ditetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan hasil prapenelitian melalui observasi dan wawancara
ditemukan beberapa indikasi awal yang menyatakan adanya masalah mengenai
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan.Berdasarakan data nilai
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran kewirausahaan dikelas XIUsaha Perjalanan Wisata dan Administrasi
Perkantoran. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 1.1
RATA-RATA NILAI HASIL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL PESERTA DIDIK KELAS XI SMKN 1 BANDUNG
TAHUN AJARAN 2014/2015
No Kelas Nilai
Rata-Rata UTS KKM
1 XI AP 1 76,80 75
2 XI AP 2 76,36 75
3 XI AP 3 74,80 75
4 XI UPW 1 72,71 75
5 XI UPW 2 73,88 75
Sumber : data diolah dari rekap nilai ujian tengah semester
Berdasarkan Tabel 1.1 Mata pelajaran kewirausahaan yang diajarkan
semakin menambah pengetahuan kewirausahaan siswa SMK tentang wirausaha.
Adapun nilai KKM yang harus di tempuh oleh peserta didik pada mata pelajaran
kewirausahaan adalah 75. Maka dapat dilihat dari tabel tersebut bahwa masih
banyak peserta didik yang mengalami masalah dalam prestasi belajar. Hal ini bisa
dilihat dari rendahnya nilai ujian tengah semester kelas XI UPW 1 dan XI UPW 2
dari seluruh kelas XI Usaha perjalanan Wisata dan Administrasi Perkantoran yang
mengikuti pembelajaran kewirausahaan.
Berikut hasil rekapitulasi ujian tengah semester kelas XI Usaha perjalanan
wisata dan andministrasi perkantoran di SMKN 1 Bandung :
TABEL 1.2
REKAPITULASI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTERKELAS XI UPW DAN AP PADA MATA PELAJARANKEWIRAUSAHAAN
SMKN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015
No. Kelas KKM
Nilai
Jumlah
Presentase di Bawah
KKM
Presentase di Atas
KKM < 75 ≥75
1 XI AP 1 75 9 27 36 25% 75%
2 XI AP 2 75 7 29 36 19% 81%
3 XI AP 3 75 17 19 36 47% 53%
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 XI UPW 2 75 22 14 36 61% 39%
Sumber : data diolah dari rekap nilai ujian tengah semester
Data tersebut memberikan informasi bahwa banyak siswa yang mengikuti
ulangan perbaikan atau remedial. Pada mata pelajaran Kewirausahaan, pada tahun
pelajaran 2014 semester ganjil terdapat 80 siswa yang harus mengikuti remedial.
Hal ini menerangkan bahwa kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran
Kewirausahaanmemiliki permasalahan dalam belum optimalnya ketercapaian
hasil belajar siswa.
Melihat fenomena yangmenyangkut prestasi belajar siswa dalammata
pelajaran kewirausahaan yang masih rendah hal ini menunjukkan tujuan
pembelajaran kewirausahaan di SMK Negri 1 Bandung pada kelas XI jurusan
Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dan Administrasi Perkantoran (AP) belum
terwujud.
Rendahnya nilaipadaprestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran
kewirausahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. MenurutSlameto(2003:54)
faktor intern dan faktor ekstern, faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktorkelelahan. Faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga dan
faktor sekolah, faktor sekolah yang meliputi guru, model pembelajaran,
kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, standar pengajaran,
keadaan gedung, dan tugas rumah. Melalui faktor eksternal inilah kemampuan
berpikir yang dimiliki oleh seseorang siswa dapat terlihat.
Guru mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tercapainya
tujuan pembelajaran kewirausahaan. Seorang guru bukan hanya memberikan
pengetahuan kepada siswa, namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan
situasi yang memungkinkan pembelajaran berlangsung secara aktif. Salah satunya
dengan memperhatikan model pembelajaran yang digunakan.Kompetensi guru
merupakan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
guru. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen pasal 10 ayat 1 menyebutkan Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimanaseorang guru yang
profesionaldituntutdapatmemahamidanmemilikiketerampilandalammengembangk
anberbagai model pembelajaran yang efektif,
kreatifdanmenyenangkansebagaimana yang telahdiisyaratkandalamkurikulum
2013.
Model pembelajaran padadasarnyamerupakanbentukpembelajaran yang
tergambardariawalsampaiakhir yang disajikan guru untukmempermudah proses
pembelajaran.Model pembelajaran yang
digunakanpadamatapelajarankewirausahaan sebaiknya lebih bersifat
kontekstual,sehingga peserta didik memiliki keterampilan pemahaman teori yang
baik serta melakukan riset pasar atau tugas lapangan sebagai pengalaman untuk
menambah motivasi berwirausaha.
(http://strategipembelajaran.pusku.com/2014/02. diaksespadatanggal 20 maret
2015 pukul 21.15)
Terdapatbeberapa model pembelajaran yang
disarankanuntukdigunakandalampembelajaranSekolahMenengahKejuruan (SMK)
padakurikulum 2013 yaituProject Based Learning, Problem Based Learning
danDiscovery Learning.
Menurut Eni Arinawati (2014:8) menyebutkan bahwa model pembelajaran
discovery learning terbukti mampu meningkatkan keaktifan dikelas, kemampuan
berfikir kreatif, memecahkan masalah, serta meningkatkan prestasi belajar siswa.
Model pembelajaran discovery learning menempatkan peserta didik sebagai
subyek belajar yang aktif yang mengedepankan unsur kreativitas pesertadidik
dimana pesertadidik dituntut untuk dapat mengeksplorasi kemampuannya
sehingga dapat menemukan sendiri makna dari sebuah materi yang diajarkan.
Pada model pembelajaran ini pesertadidikdilibatkandalamkegiatanintelektual,
sikap, keterampilan psikomotorik dan menuntut peserta didik memproses
pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan
nyatasedangkanguru hanya menjadi fasilitator yang mengarahkan pesertadidik
untuk mencari tahu, mengkaji, dan mengobservasi hal-hal yang berkaitan dengan
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasil pemikirannya sendiri.Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran
kewirausahaan dimana siswa di tuntut untuk aktif serta berpikir kreatif.
Dengan demikian dapat dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran,
seorang guru hendaknya memiliki kemampuan mengorganisasikan model
pembelajaranmulai dari memilih model pembelajaran yang sesuai, hingga dapat
mengembangkan keterkaitan materi pembelajaran dengan konteks lingkungan
kehidupan siswa. Melalui adanya pendidikan kewirausahaan menggunakan
pembelajaran discovery learning kemampuan siswa dapat dikembangkan sebagai
bekalnya untuk memulai aktivitas bisnis atau memulai pekerjaan bila mereka lulus
nantinya.
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka dipandang
perlu untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar” (Survei Pada Mata
Pelajaran Kewirausahaan Kelas XI Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung).
1.2 Identifikasi Masalah
Kurangnyaketercapaian KKM
mengindikasikanbahwapembelajaranbelummaksimal, banyaksiswa yang
belummemahamipelajaran yang telahdisampaikan
guru.Kemampuanberfikirkreatifpesertadidiksehingga dapat menemukan sendiri
makna dari sebuah materi yang diajarkan membuat guru harusbisamenentukan
model pembelajaran yang sesuaidengan model pembelajarandalamkurikulum
2013.Hal ini dilatarbelakangi oleh interaksi antara stimulus dengan respon,
merupakan hubungan antara dua arah belajar dengan lingkungan. Lingkungan
memberikan masukan berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak
berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi
dapat diselidiki, dinilai dan dianalisis sertaditemukan pemecahannya dengan baik.
(Dewey dalam trianto 2007:67).
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka yang
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Belum tercapainya KKM yang diinginkan sekolah, pemikiran yang belummendalamuntukmenghadapidunianyatasertabelumoptimalnyape
mbelajaran yang
meningkatkansikapkemandiriandanberfikirkreatifsiswa. Terdapatnya masalah pada keaktifansiswadalampembelajaran dipengaruhi oleh
model pembelajarandiscovery learning
untukmeningkatkanprestasibelajarsiswa. Pendidikan prakaryadankewirausahaan dapat diberikan dengan proses belajar dimana
partisipasiaktifdaritiapsiswadanmengenaldenganbaikadanyaperbedaan kemampuanuntuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai siswa dalam kehidupannyata.Denganpermasalahantersebuttentunyaharussegeradiat asidengancara meningkatkan kualitasprestasi belajarsiswa pada SMK Negeri 1 Bandung. Maka dari itu pencapaian pengajar yang menggunakan masalah yang direkayasaoleh guru diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sikapmandiridanberfikir kreatif siswa yang mempengaruhi pada peningkatan prestasi belajar siswa.
1.3 RumusanMasalah
Pembahasaniniakandiarahkankepadapermasalahan yang
menjadibagianpentingdalampenelitian.
Untukmengarahkanpermasalahanpadamasalahutamatersebutakandibatasidenganru
musanmasalahsebagaiberikut:
1. Bagaimanagambaran model pembelajaranDiscovery Learning padakelas XI
UPW dan XI AP di SMK Negri 1 Bandung?
2. BagaimanagambaranprestasibelajarpadasiswaKelas XI UPW dan XI AP di
SMK Negeri 1 Bandung?
3. Bagaimanapengaruh model pembelajaranDiscovery Learning
terhadapprestasibelajarpadasiswakelas XI di UPW dan XI AP SMK Negri 1
Bandung?
1.4 TujuanPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh hasil temuan mengenai:
1. Memperolehgambaran model pembelajaranDiscovery Learning padakelas
XI UPW dan XI APdi SMK Negri 1 Bandung.
2. MemperolehpeningkatanprestasibelajarpadasiswaKelas XI UPW dan XI AP
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Memperolehhasilpengaruh model pembelajaranDiscovery Learning
terhadapprestasibelajarpadasiswakelas XI di UPW dan XI APSMK Negri 1
Bandung.
1.5 Manfaat/ SignifikansiPenelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Kegunaanteoritis:
Secara teoritis, hasil penelitian ini dilakukan sebagai bentuk pengembangan
ilmu pendidikan mengenai model pembelajaran Discovery Learning yang
digunakan dalam meningkatkan kemampuansikapmandiridan berpikir
kreatif siswa untuk mencapai prestasi belajar.
2. Secarapraktis,
hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikanmasukanbagipihaksekolahdal
ammengembangkanstrategi model pembelajaran yang
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran discovery
learningyang mempengaruhi prestasi belajar siswa Kelas XI Usaha Perjalanan
Wisata dan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung yang menjadi
objek penelitian sebagai variabel bebas (eksogen) yaitu model pembelajaran
discovery learning. Masalah penelitian yang merupakan variabel terikat adalah
prestasi belajar siswa.Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah
siswa Kelas XI program keahlian Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung tahun pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai
pengaruh model pembelajaran discovery learningterhadap prestasi belajar siswa
Kelas XI program keahlian Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung mata pelajaran kewirausahaan.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan
Dalam penelitian, peneliti harus menentukan metode apa yang akan
digunakan karena hal ini adalah salah satu langkah yang harus dilakukan didalam
penelitian untuk mendapatkan data yang valid dan dapat mencapai tujuan serta
kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:2) Metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan penjelasan dari varibel yang diteliti maka penelitian ini termasuk
kedalam jenis penelitian deskriptif dan verifikatif.Zainal Arifin (2011:54)
penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan
menjawab persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini.
Melalui jenis penelitian deskriptif dapat diperoleh masing-masing variabel
yang diteliti yaitu model discovery learningdan variabel prestasi
belajar.Sedangkan penelitian verifikatif dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto
(2010:8) pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian verifikatif akan menguji pengaruh model discovery learning terhadap
presasi belajar. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh model pembelajaran
discovery learningterhadappretasi belajar di kelas XI Usaha Perjalanan Wisata
dan Administrasi Perkantoran SMK Negri 1 Kota Bandung.
3.2.2 Metode Penelitian
Berdasarkan jenis penelitian diatas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif
yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah survey.Menurut Sanjaya (2013:67) yang
dimaksud dengan metode survei adalah:
Metode survei yaitu metode penelitian deskriptif untuk memperoleh dan memaparkan data dari gejala-gejala yang ada serta menemukan keterangan-keterangan faktual tentang berbagai permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan.
Penelitian yang menggunakan metode survei, informasi dari sebagian
populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan
untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang
diteliti.Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun maka
pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan
cross sectional, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam
satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambugan dalam jangka waktu panjang”.
Berdasarkan waktu penelitian, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cross sectional methode. Penelitian dilakukan pada bulan
maret 2015 sampai bulan september 2015.
3.2.3 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akanditeliti yang bersifat
saling mempengaruhi. Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan
objek penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang akan diteliti.Sugiyono (2013:60) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kerlinger dalam Sugiyono (2013:61) Variabel adalah konstrak (conctructs) atau
sifat yang akan dipelajari dan dapat diambil dariauatu nilai yang berbeda.
Oprasional variabel dilakukan untuk membatasi agar pembahasan tidak
terlalu meluas. Dalam penelitin ini hanya terdapat dua variabel yang hanya terdiri
dari variabel bebas (independent variable) yaitu model pembelajaran discovery
learning(X)sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah prestasi
belajar(Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada operasionalisasi variabel yang
tersaji pada Tabel 3.1 berikut:
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No konsep dan teori yang
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No Item
1 2 3 5 6 7
Mandiri siswa dalam mengatasi berbagai persoalan percaya diri yang kuat
Ordinal 23
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No
Afektif (Sikap) Tingkat kemampuan siswa menerima materi yang telah diajarkan.
Ordinal 55
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.4 Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam
kegiatan penelitian.Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua yaitu data
primer dan data sekunder. Sugiyono (2013:187) mengungkapkan bahwa sumber
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau
dokumen.
Sedangkan Maholtra (2009:120) mengungkapkan bahwa pada dasarnya data
terdiri dari dua sumber yaitu sumber data primer (primary data source) dan
sumber data sekunder (secondary data source). Definisi data primer dan sekunder
didefinisikan sebagai berikut:
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian
ini yang menjadi sumber data primer adalah kuisioner yang disebar kepada
sejumlah responden sesuai dengan target sasaran yang dianggap dapat
mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu melalui survei pada siswa
Kelas XI UPW dan AP SMK Negeri 1 Bandung.
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat
ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang
berkenaan dengan penelitian yang digunakan.
Berdsarkan hal tersebut, maka sumber data yang diperoleh untuk menunjang
penelitian ini terdapat pada Tabel 3.2berikut :
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Sumber Data Jenis
Data
1 Kelompok Mata Pelajaran SMK Negeri 1 Bandung
Kurikulum SMK
Negeri 1 Bandung Sekunder
2 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester mata Pelajaran
Guru mata pelajara
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kewirausahaan Tahun 2014-2015
3
Hasil Pencapaian KKM Pada Ulangan Harian siswa Kelas XI
UPW dan AP Mata Pelajaran Kewirausahaan
Data Prestasi Belajar Siswa kelas XI AP dan UPW SMK Negeri 1
Kota Bandung
Guru mata pelajaran
Kewirausahaan Primer
6
Jumlah Peserta Didik Kelas XI AP dan UPW SMK Negeri 1 Kota
Bandung
Guru mata pelajaran
Kewirausahaan Primer
Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan data 2015.
3.2.5 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:130) Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Penentuan populasi harus dimulai dengan
penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya
yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan
kesimpulan penelitian.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah totalitas peserta didik Usaha Perjalanan Wisata kelas
dan Administrasi Perkantoran kelas XI SMK Negri 1 Kota Bandung.
TABEL 3.3
JUMLAH PESERTA DIDIK UPW DAN AP KELAS XI SMK NEGRI 1 KOTA BANDUNG TAHUN ANGKATAN 2014/2015
No Kelas Peserta Didik
1 AP (Administrasi Perkantoran) 1 36
2 AP (Administrasi Perkantoran) 2 36
3 AP (Administrasi Perkantoran) 3 36
4 UPW (Usaha Pejalanan Wisata) 1 35
5 UPW (Usaha Pejalanan Wisata) 2 36
Jumlah 179
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5.1 Sampel
Menurut Sugiyono (2013:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto
(2010:131) mendefinisikan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti.Dengan populasi yang telah ditentukan diatas, maka untuk
mempermudah penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika
populasi yang diteliti berjumlah besar dalam artian sampel tersebut harus
representatif atau mewakili dari populasi tersebut. Untuk pengambilan sampel dari
populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau mewakili, maka
diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk
menjadi sampel.
Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap
subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk
menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel
menggunakan teknik Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang
merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelonggaran
ketidaktelitian karena dalam pengambilan sampel dapat ditolelir.Penentuan
sampel dari populasi yang telah ditetapkan, perlu suatu pengukuran yang dapat
menghasilkan jumlah n. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan
sebesar 5%.Adapun rumusyang digunakan sebagai berikut:
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir
Adapun perhitungan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
N = 179 e = 0,05
Maka :
n = N
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = 179
1 + 179. ( 0,05)2
n = 179
1,447= 123,70 ≈ 124
Berdasarkan perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah sebanyak 124 responden.Yang terdiri kedalam
beberapa keahlian.Adapun jumlah sampel disajikan dalam tabel 3.4 berikut ini.
TABEL 3.4
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
No Kelas Jumlah Perhitungan Jumlah
Sampel
1 AP (Administrasi Perkantoran) 1 36 36/179x124=
24,938 25
2 AP (Administrasi Perkantoran) 2 36 36/179x124=
24,938 25
3 AP (Administrasi Perkantoran) 3 36 36/179x124=
24,938 25
4 UPW (Usaha Pejalanan Wisata) 1 35 35/179x124=
24,245 24
5 UPW (Usaha Pejalanan Wisata) 2 36 36/179x124=
24,938 25
Jumlah 179 124
Sumber : Pengolahan Data
3.2.5.2 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2013:118) mengemukakan bahwa teknik sampling
merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian.
Terdapat dua jenis sampel yaitu sampel probability dan
nonprobability.Dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan
probability sampling, karena dalam penelitian yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random
samplingdikarenakan subjek yang menjadi penelitian dianggap homogeny dan
memiliki hak yang sama. Menurut Sugiyono (2013:120) dikatakan simple
(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah dalam menentukan sampel dengan menggunakan
teknik simple random sampling sebagai berikut:
1. Menentukan populasi dengan menginventarisasi peserta didik kelas XI
Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi Perkantoran di SMK Negri 1
Kota Bandung. Dalam penelitian ini, populasi berjumlah 179 dari lima
kelas.
2. Menentukan ukuran sampel dari besarnya populasi, yaitu sebesar 124
responden (hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin)
3. Menentukan sampel dari masing-masing kompetensi keahlian.
Jumlah sampel sebanyak 124 responden diberikan kepada peserta didik
kelas XI Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negri 1 Kota Bandung, maka peneliti
melakukan penarikan sampel pada 124 peserta didik kelas XI Usaha Perjalanan
Wisata di SMK Negeri 1 Kota Bandung.
3.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:193) Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang
perlu dilakukan dalam penelitian agar dapat memperoleh data.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati secara langsung
objek penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
khususnya mengenai pengaruh model pembelajarandiscovery
learningterhadap prestasi belajar peserta didik kelas XI Usaha Perjalanan
Wisata dan Administrasi Perkantoran di SMK Negri 1 Kota Bandung.
2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari
buku-buku, artikel, jurnal dan sumber-sumber dari internet yang ada
hubungannya dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan
masalah dan variabel yang diteliti tentang pengaruh model pembelajaran
discovery learning terhadap prestasi belajar.
3. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak terkait di
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi Perkantoran kelas XI di SMK
Negri 1 Kota Bandung dan peserta didik Usaha Perjalanan Wisata kelas XI
di SMK Negri 1 Kota Bandung.
4. Kuesioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yaitu peserta didik Usaha Perjalanan
Wisata dan Administrasi Perkantoran kelas XI di SMK Negeri 1 Kota
Bandung (sampel penelitian).
3.2.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas
Dalam suatu penelitian data merupakan hal yang penting, karena data
merupakan gambaran dari suatu variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk
hipotesis.Bener tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian.
Kebenaran data dapat dilihat dari instrument pengumpulan data.Sebuah
instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.
Menurut Sugiyono (2013:177) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrument.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.
Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product
moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Sugiyono (2013:248) :
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
� = � − ( )
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Banyaknya responden.
Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel menggunakan derajat
bebas (n-2).Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada r dalam tabel pada
alfa tertentu maka berarti signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan
atau pernyataan itu valid. (Anwar Sanusi, 2013:77)
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut:
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika
lebih besar dari atau >
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika
lebih kecil atau sama dengan atau ≤
Perhitungan validitas item instrument dilakukan dengan bantuan software
microsoft excel dan SPSS (Statistical Product for Service Solution) software SPSS
21.0 for windows. Besarnya koefesien korelasi diinterpretasikan dengan
menggunakan Tabel 3.5 dibawah ini :
TABEL 3.5
INTERPRETASI BESARNYA KOEFESIEN KORELASI Interval Koefesien Tingkat Hubungan
Antara 0,700 – 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 – 0,500 Tinggi Antara 0,500 – 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 – 0,300 Sedang Antara 0,300 – 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 – 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 – 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah teknik
korelasi biasa, yakni korelasi antara skor tes yang divalidasikan dengan
skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Pengujian validitas diperlukan
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
terukur. Jumlah item pernyataan untuk variabel discovery learningterdiri dari 42
pernyataan, sedangkan pernyataan variabel prestasi belajar terdiri dari 14
pernyataan.
Berdasarkan kuesioner yang diuji sebanyak 32 responden dengan tingkat
signifikansi 5% dan derajat bebas (dk) n-2 (32-2=30), maka diperoleh nilai rtabel
sebesar 0,361. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel model discovery
learning berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan
dengan bantuan SPSS 21 for windows, menunjukkan keseluruhan item pernyataan
dalam kuesioner valid. Hal tersebut karena nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel.
Berikut Tabel 3.6 menunjukkan hasil perhitungan validitas model discovery
learning.
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL
DISCOVERY LEARNING (X)
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Melakukan Penelitian
1. Guru mampu mendorong rasa ingin tahu siswa
mengenai materi kewirausahaab yang dipelajari. 0,801 0,361 Valid 2. Guru mampu membimbing siswa dalam
melaksanakan penelitian. 0,766 0,361 Valid
3. Guru mampu menjadi fasilitator selama kegiatan
diskusi 0,423 0,361 Valid
4. Saya mampu melakukan penelitian yang telah
ditugaskan oleh guru. 0,645 0,361 Valid
5. Saya mampu menyusun langkah-langkah
sebelum melakukan penelitian 0,655 0,361 Valid
6. Saya mampu memimpin kelompok dalam
kegiatan diskusi. 0,621 0,361 Valid
7. Saya menemukan konsep dan teori yang baru
dalam proses penelitian. 0,597 0,361 Valid
8. Saya tidak mampu mengevaluasi hasil prakarya
melalui pengamatan. 0,696 0,361 Valid
Memecahkan Masalah
9. Guru memberikan materi sesuai kemampuan
siswa untuk dipelajari. 0,422 0,361 Valid
10. Guru mampu memberikan jawaban pemecahan
masalah. 0,520 0,361 Valid
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
telah diberikan guru dalam proses pembelajaran. 12. Pengumpulan data dalam memecahkan masalah
dapat memudahkan kegiatan proses pembelajaran.
0,411 0,361 Valid
13. Saya mampu menguji kebenaran jawaban
sementara dari hasil diskusi kelompok. 0,520 0,361 Valid 14. Saya mampu mengembangkan kreativitas dalam
pemecahan masalah. 0,681 0,361 Valid
15. Dengan pembelajaran berbasis menemukan sendiri menjadi lebih sulit dalam menangkap materi yang disampaikan guru.
0,748 0,361 Valid
16. Saya mampu mengumpulkan data secara
individu untuk memecahkan masalah. 0,533 0,361 Valid
Bersikap Mandiri
17. Saya mampu mengatasi berbagai persoalan
dalam pembelajaran yang sedang dihadapi. 0,681 0,361 Valid 18. Saya mampu mengambil keputusan sendiri
dalam proses pembelajaran. 0,736 0,361 Valid
19. Saya memiliki sikap tanggung jawab dalam
kegiatan pembelajaran. 0,728 0,361 Valid
20. Saya tidak memiliki inisiatif yang tinggi dalam
kegiatan belajar 0,801 0,361 Valid
21. Saya aktif dalam mencari sumber belajar. 0,746 0,361 Valid 22. Saya tidak mampu melakukan proses
pembelajaran tanpa bantuan orang lain. 0,711 0,361 Valid 23. Saya memiliki rasa percaya diri yang kuat. 0,388 0,361 Valid 24. Saya mampu membuat karya yang berbeda dari
materi pembelajaran 0,528 0,361 Valid
25. Saya mampu mengaitkan materi kewirausahaan
dengan berbagai konteks dalam berwirausaha. 0,655 0,361 Valid 26. Ketekunan, inisiatif dan kerja keras merupakan
modal utama dalam mencapai suatu prestasi belajar.
0,779 0,361 Valid
Mencoba Hal Baru
27 Saya mampu bersikap tekun mencoba hal baru
dalam proses pembelajaran. 0,762 0,361 Valid
28 Saya mampu mengembangkan keterampilan
selama proses belajar 0,740 0,361 Valid
29 Saya mampu melakukan percobaan dalam materi
pembelajaran yang diterapkan 0,748 0,361 Valid
30 Saya tidak mampu merencakan dan menerapkan
suatu hal baru dalam kegiatan pembelajaran. 0,422 0,361 Valid 31 Saya mampu memecahkan masalah untuk
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
32 Saya tidak bisa menciptakan inovasi dalam
proses pembelajaran 0,388 0,361 Valid
33 Saya tidak berani mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas. 0,520 0,361 Valid 34 Saya bekerja keras dalam mencapai suatu
keberhasilan belajar. 0,647 0,361 Valid
Berfikir Kreatif
35 Guru mampu melatih potensi siswa dalam
menghasilkan suatu ide yang baru. 0,645 0,361 Valid 36 Guru tidak membimbing proses berfikir kreatif
siswa dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan
0,375 0,361 Valid
37 Saya tidak mampu melihat peluang dalam
mengembangkan potensi diri. 0,520 0,361 Valid
38 Berimajinasi dalam memunculkan ide sangat penting untuk menghasilkan suatu keberhasilan belajar
0,625 0,361 Valid
39 Saya mampu mengolah pengetahuan yang sudah
diketahui terhadap proses berfikir kreatif. 0,711 0,361 Valid 40
Saya mampu mengaitkan materi kewirausahaan
dengan berbagai konteks dalam berwirausaha. 0,765 0,361 Valid
41 Saya mampu mengerjakan tugas yang telah
diberikan guru. 0,851 0,361 Valid
42 Saya mampu menyimpulkan materi pembelajaran sesuai dengan yang telah disampaikan oleh guru.
0,610 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for windows)
Berdasarkan tabel 3.6 pada instrumen discovery learningdapat diketahui
bahwa nilai rhitung tertinggi terdapat pada subvariabel berfikir kreatif yaitu pada
item pernyataan saya mampu mengerjakan tugas yang telah diberikan guru.
Adapun perolehan nilai rhitung pada item tersebut adalah sebesar 0,851, sehingga
ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sangat tinggi.
Sedangkan nilai rhitung terendah terdapat pada berpikir kreatif yaitu pada item
pernyataan guru tidak membimbing proses berfikir kreatif siswa dalam
pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. Adapun perolehan nilai rhitung sebesar
0,371, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sedang.Berikut Tabel
3.7 menunjukkan hasil perhitungan validitas pada variabel prestasi belajar.
Siti Ratna Syari,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL
PRESTASI BELAJAR (Y)
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Kognitif (Pengetahuan)
43 Saya mampu mengingat materi kewirausahaan
yang telah diberikan oleh guru. 0,654 0,361 Valid 44 Saya memahami bahwa setiap keberhasilan
dapat diraih dengan kerja keras. 0,790 0,361 Valid 45. Saya mampu menerapkan materi pelajaran
dalam kehidupan nyata. 0,874 0,361 Valid
46. Saya mampu menganalisis materi yang dapat dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan asli
0,743 0,361 Valid
47. Saya tidak mampu mengevaluasi materi
pembelajaran. 0,714 0,361 Valid
48. Saya mampu membuat produk yang unik dan
berbeda. 0,597 0,361 Valid
Afektif (Sikap)
49. Saya mampu menerima materi pelajaran dari
guru dengan baik. 0,727 0,361 Valid
50. Saya bersikap sopan, ramah dan hormat kepada
guru. 0,759 0,361 Valid
51. Saya mampu disiplin dalam segala hal. 0,847 0,361 Valid 52. Saya mampu mencapai keberhasilan belajar
secara optimal. 0,754 0,361 Valid
Psikomotor (Keterampilan)
53. Saya berkomunikasi dengan baik kepada setiap
orang. 0,847 0,361 Valid
54. Saya terampil membuat prakarya dalam
pelajaran kewirausahaan. 0,801 0,361 Valid
55. Saya mampu mempelajari lebih lanjut materi
yang telah diajarkan. 0,780 0,361 Valid
56. Saya mampu mengelola suatu kegiatan belajar
dengan nyaman. 0,714 0,361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for windows)
Berdasarkan Tabel 3.7 diperoleh hasil perhitungan uji validitas pada
instrumen prestasi belajar.Dapat diketahui bahwa nilai rhitung tertinggi terdapat
pada subvariabel kognitif dengan item pernyataan saya mampu menerapkan
materi pelajaran dalam kehidupan nyata.yaitu sebesar 0,874, sehingga ditafsirkan
memiliki indeks korelasi yang sangat tinggi. Sedangkan, nilai rhitung terendah