• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TIM DENGAN KEHADIRAN LIBERO DALAM PERTANDINGAN BOLA VOLI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TIM DENGAN KEHADIRAN LIBERO DALAM PERTANDINGAN BOLA VOLI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TIM DENGAN KEHADIRAN LIBERO DALAM PERTANDINGAN BOLA VOLI

(Studi Deskriptif pada Atlet Bola Voli Klub PBV. Bahana Bina Pakuan Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh Syahrul Akbar

0901095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TIM

DENGAN KEHADIRAN LIBERO DALAM

PERTANDINGAN BOLA VOLI

Oleh Syahrul Akbar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Syahrul Akbar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

SYAHRUL AKBAR

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TIM DENGAN KEHADIRAN LIBERO DALAM PERTANDINGAN BOLA VOLI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd. NIP. 196001131987031001

Pembimbing II

Bambang Erawan, M.Pd. NIP. 196907282001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)

Syahrul Akbar, 2014

Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TIM DENGAN KEHADIRAN LIBERO DALAM PERTANDINGAN BOLA VOLI

Pembimbing I : Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd. Pembimbing II : Bambang Erawan, M.Pd.

Syahrul Akbar 0901095

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli. Tingkat kepercayaan diri tim yang baik menjadi modal dasar untuk dapat menampilkan kemampuan terbaiknya disetiap pertandingan. Dalam penelitian ini penulis ingin mengungkapkan gambaran persentase tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dan menggunakan instrumen berupa angket. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel atlet bola voli PBV Bahana Bina Pakuan Bandung sebanyak 20 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli secara keseluruhan adalah sebesar 77,56% dan termasuk dalam kriteria baik. Sementara itu, untuk tingkat kepercayaan diri kelompok responden atlet yunior sebesar 73,90% dan termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan tingkat kepercayaan diri kelompok responden atlet senior sebesar 81,22% termasuk dalam kriteria sangat baik. Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli untuk atlet senior lebih tinggi dibandingkan atlet yunior. Hal ini karena adanya perbedaan kemampuan teknik, pengalaman bertanding dan pemahaman mengenai peran seorang libero di dalam tim. Berdasarkan hasil tersebut peneliti memberikan saran bahwa adanya libero di tim dalam sebuah pertandingan bola voli dapat memberikan efek positif pada kepercayaan diri yang berdampak kepada hasil akhir atau prestasi yang akan diraih.

(5)

Syahrul Akbar, 2014

Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CONFIDENCE LEVEL TEAM WITH THE PRESENCE OF A LIBERO IN VOLLEY BALL MATCH

Syahrul Akbar ˡ; Yadi Sunaryadi²; Bambang Erawan³

ABSTRACT

This study aims to determine the level of confidence of the team in the presence of a libero in volleyball match. The level of confidence that a good team be authorized to be able to show his best in every game . In this study the authors would like to express a percentage overview of the level of confidence of the team in the presence of a libero in volleyball match . The method used is descriptive method , and use the questionnaire instrument. Sampling using purposive sampling technique to sample volleyball athletes PBV Bahana Bina Pakuan Bandung as many as 20 people . Based on the results of data processing , obtained the confidence level of the team in the presence of a libero in volleyball match as a whole amounted to 77.56 % and is included in both criteria . Meanwhile , for the confidence level of the respondent group of junior athletes was 73.90 % and is included in both criteria . While the confidence level of the respondent group was 81.22 % senior athletes included in the criteria very well . Based on these results the researchers advise that the presence in the team libero in a volleyball match can have a positive effect on self-confidence affect the final results or performance to be achieved.

(6)

Syahrul Akbar, 2014

Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bola voli adalah bagian dari cabang olahraga permainan. Permainan bola voli pertama kali diperkenalkan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan, yang merupakan instruktur pendidikan jasmani dari Young Men Cristian Association (Y.M.C.A.) di kota Holyoke, negara bagian Messachusetes. Prinsip bermain bola voli adalah menjaga bola jangan sampai jatuh dilapangan sendiri dan berusaha menjatuhkan bola di lapangan lawan untuk mematikan bola dipihak lawan. Menurut Yudiana (2010: 26) bahwa “Permainan bola voli pada dasarnya permainan memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang memiliki ukuran tertentu”. Lapangan di bagi dua sama besar dipisahkan oleh net yang memiliki ketinggian tertentu. Satu tim terdiri dari 6 orang pemain yang dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (di luar perkenaan blok).

Dalam tim terdapat 4 peran penting, yaitu setter , spiker , defender dan libero. Setter atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpan bola

kepada spiker dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas memukul bola agar jatuh di daerah lawan. Defender adalah pemain bertahan yang disiapkan untuk mengantisipasi setiap serangan yang dilakukan oleh lawan. Libero adalah pemain yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh menyeberangkan bola ke daerah lawan di atas ketinggian net.

Posisi dalam permainan bola voli yang mungkin paling banyak menimbulkan pertanyaan bagi yang belum tahu adalah libero. Oden (2013) menjelaskan bahwa:

(7)

2

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa libero dalam bola voli adalah posisi yang dikhususkan untuk bertahan pada bola voli indoor. Libero setiap saat boleh masuk ke dalam permainan dan merupakan satu-satunya pemain yang tidak dibatasi oleh aturan rotasi. Dia biasanya menggantikan posisi blok tengah ketika mereka memutar ke barisan belakang dan tidak pernah berputar ke barisan depan.

Penggunaan pemain libero yang berfungsi sebagai pemain bertahan, memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pertahanan baik pada saat menerima servis maupun pada saat bertahan terhadap spike yang dilakukan oleh lawan. Ketika permainan bola voli mulai berubah menjadi olahraga kompetitif, semua orang menyadari bahwa serangan dalam permainan bola voli menjadi lebih dominan dibandingkan dengan pertahanan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha agar dominasi serangan dapat diseimbangkan dengan pertahanan, caranya adalah dengan mengubah peralatan dan peraturan permainan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pertahanan sehingga permainan akan menjadi lebih menarik. Hal ini lah yang membuat federasi bola voli dunia FIVB (Federation International de Volley Ball) melakukan pengembangan peraturan permainan

dengan meresmikan peraturan tentang keberadaan libero.

Peran libero terbatas sebagai pemain baris belakang dan tidak diizinkan untuk melakukan serangan dari manapun termasuk di lapangan permainan dan daerah bebas, jika pada saat kontak dengan bola di atas ketinggian net. Pemain libero tidak diperkenankan untuk servis, blok, atau mencoba untuk memblok. Pemain lain tidak diperkenankan untuk melakukan pukulan serang di atas ketinggian net bila bola berasal dari pass atas pemain libero di daerah serang. Bola dapat dengan bebas diserang, jika libero melakukan tindakan yang sama dari belakang daerah serang. Dari peraturan-peraturan tersebut menunjukkan bahwa peran pemain libero memang dibentuk sebagai pemain bertahan atau dengan kata lain untuk meningkatkan pertahanan. Dengan meningkatnya pertahanan, persentase serangan juga akan menjadi meningkat dan kombinasi serangan akan menjadi lebih beragam.

(8)

atau pun ketika melakukan serangan. Tidak di pungkiri ketika bertahan, kelicahan dan kemampuan pengembalian bola yang baik akan sangat diandalkan. Begitu juga saat penerimaan servis, bola pertama yang diberikan dengan baik kepada pengumpan akan meningkatkan kepercayaan diri spiker ketika menyerang.

Tim yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dapat menyelesaikan pertandingan dengan baik. Husdarta (2010: 92) menjelaskan “Salah satu modal utama dan syarat mutlak untuk mencapai prestasi olahraga gemilang adalah memiliki percaya diri (self confidence )”. Dalam menghadapi suatu pertandingan faktor mental khususnya kepercayaan diri ikut mempengaruhi hasil pertandingan.

Kepercayaan diri mempunyai peran dalam membina mental dan kesuksesan. Tim harus percaya pada kemampuan yang mereka miliki baik teknik, fisik maupun mental dalam setiap pertandingan. Menurut para psikolog dalam Macan (2010: 64) menjelaskan „ Percaya diri di definisikan sebagai suatu keyakinan yang dapat di tampilkan dalam upaya mewujudkan suatu keberhasilan‟. Disamping itu pula Weinberg (1995) yang dikutip oleh Rusli Ibrahim dan Komarudi (2007: 81) menjelaskan bahwa „Kepercayaan diri adalah rasa keyakinan dalam diri seseorang dimana ia akan mampu menyelasaikan tugasnya dengan baik dalam suatu kinerja

olahraga‟.

Tingkat kepercayaan diri yang harus dimiliki tim jika ingin mencapai prestasi yang puncak adalah full confidence. Husdarta menjelaskan bahwa :

Untuk sampai pada tanggga juara yang paling tinggi seorang atlet harus full confidence, karena sikap mental seperti ini akan sangat membantu atlet dalam proses adaptasi menghadapai ketegangan yang berlebihan, memantapkan emotional security-nya, berusaha mencapai target yang ditetapkannya sendiri, dan menghindarkan atlet dari perasaan frustasi karena kegagalan.

Dari kutipan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tim yang ingin mencapai prestasi tertinggi harus selalu dalam keadaan full confidence. Kemudian yang harus dihindarkan adalah kondisi sebaliknya yaitu lack confidence. Kondisi lack confidence adalah dimana sasaran yang ditetapkan lebih rendah dari

(9)

4

harus ada dalam tim, meski dalam peraturan permainan sebuah tim diperbolehkan tidak menggunakan seorang libero. Ketergantungan terhadap libero selalu terlihat disetiap pertandingan, mengingat perannya yang begitu besar saat bertahan dan mengawali proses penyerangan. Kehadiran libero dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kondisi mental tim. Dari uraian yang penulis paparkan di atas, terdapat suatu masalah yang menarik untuk diteliti. Hal tersebut sebagai informasi ilmiah yang diharapkan dapat memberi masukan bagi para pembina bola voli untuk mengatahui seberapa besar pengaruh adanya libero terhadap kepercayaan diri tim. Oleh karena itu perlu diadakan peneletian mengenai: Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, bahwa tingkat kepercayaan diri memiliki peranan yang penting dalam pertandingan. Sehubungan dengan hal tersebut, rumusan masalah yang penulis ajukan yaitu: “ Bagaimana tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli?”.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian yang akan diungkap dan dijabarkan oleh penulis maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Secara teoritis :

(10)

b. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang dapat menambah perbendaharaan ilmu di bidang psikologi dan cabang olah raga bola voli. c. Untuk dijadikan sumber bacaan dan pengetahuan baru bagi penulis dan

para pembacanya. 2. Secara praktis :

a. Hasil peneletian ini dapat di jadikan pengetahuan baru bagi pelatih dan juga atlet.

b. Dapat menjadi acuan bagi para pelatih bola voli untuk mengembangkan strategi mengenai penggunaan seorang libero dalam sebuah pertandingan bola voli .

c. Untuk pelatih bola voli perlu mengetahui tentang pentingnya menumbuhkan rasa kepercayaaan diri bagi atletnya sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal.

E. Struktur Organisasi

Agar penelitian terancang dengan baik, maka perlu adanya penyusunan secara terstruktur. Dalam menyusun skripsi ini terbagi menjadi lima bab, yang diawali dengan bagian formalitas yang berisi halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar grafik dan daftar lampiran .

(11)

Syahrul Akbar, 2014

Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penggunaan metode dalam melaksanakan penelitian adalah hal yang sangat penting. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya. Sugiyono (2010: 3) menjelaskan bahwa “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Pemilihan metode yang tepat sangat berguna untuk membantu peneliti mencapai tujuan yang diinginkan. Bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari efektivitas, efisiensi dan relevansi metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan penelitian. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan angket. Menurut Arikuntoro (2010: 3) metode penelitian deskriptif yaitu “Penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan data untuk memecahkan suatu permasalahan sesuai dengan prosedur penelitian. Menurut Surakhman (1990: 140) metode deskriptif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: “1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual, 2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis”.

B. Desain Penelitian dan Variabel Penelitian

(12)

agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung di dalamnya. Definisi variabel menurut Arikunto (2010: 161) adalah “Objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Agar penelitian ini lebih terarah dan efektif, maka penulis merancang langkah-langkah penelitian seperti pada Gambar 3.1 .

Gambar 3.1

Langkah-langkah Penelitian

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sugiyono (2013: 117) menjelaskan bahwa “ Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli Klub PBV Bahana Bina Pakuan Bandung sebanyak 90 atlet.

Populasi

Sampel

Angket

Kepercayaan Diri

Data

Pengolahan Data

(13)

19

Sampel adalah sebagian dari populasi yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2013: 118) sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 20 atlet yang terdiri dari 10 atlet yunior dan 10 atlet senior. Penulis menggunakan teknik purposive sampling, Arikunto (2010: 183) menjelaskan bahwa “Porposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Pengambilan sampel dengan teknik ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga mewakili populasi.

Atlet yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, atas dasar pertimbangan sebagai berikut:

1. Atlet yunior dan atlet senior yang masuk dalam tim utama PBV Bahana Bina Pakuan.

2. Aktif mengikuti kompetisi-kompetisi pada tingkat Jawa Barat dan nasional. 3. Selalu menggunakan libero dalam setiap pertandingan.

4. Komunikatif dan mampu memahami serta menjawab setiap butir pernyataan dalam angket dengan baik.

Sampel dalam penelitian ini dipisahkan antara atlet yunior dan atlet senior, karena perbedaan kemampuan teknik dan pengalaman bertanding. Perbedaan kemampuan teknik dan pengalaman bertanding antara yunior dan senior dapat mempengaruhi perbedaan tingkat kepercayaan diri didalam pertandingan.

D. Instrumen Penelitian

Pada sebuah penelitian harus ada alat ukur yang baik, karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Sugiyono (2013: 148) menjelaskan bahwa “ Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati”.

(14)

memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal yang ia ketahui”. Alasan penulis menggunakan angket dalam penelitian ini karena dapat memperoleh gambaran sesuai dengan apa yang terjadi melalui jawaban dari para responden dan memiliki keuntungan dalam penggunaannya. Arikunto (2010: 195) menjelaskan keuntungan angket yaitu:

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.

4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Variabel-variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen penelitian. Bentuk instrumen yang digunakan adalah angket tentang tingkat kepercayaan diri. Berikut ini pendapat Lauster (1992) dalam Wiryono (2009) tentang ciri-ciri orang yang memiliki kepercayaan diri yang dijadikan acuan untuk menyusun kisi kisi angket : “(1) memiliki keyakinan pada kemampuan diri sendiri, (2) memiliki optimisme yang tinggi, (3) bersikap objektif dalam berbagai hal, (4) bertanggung jawab, (5) rasional dan realistis”.

Tabel 3.1

Kisi Kisi Angket Kepercayaan Diri Tim dalam Pertandingan Bola Voli

Variabel Sub Variabel Indikator Nomor Soal

(+) (-)

Yakin pada kemampuan tim 1,2,3 4,5,6 Yakin ketika menghadapi tantangan 7,8,9, 10,11,12

Optimis

Optimis dapat memenangkan

(15)

21

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi Kisi Angket Kepercayaan Diri Tim dalam Pertandingan Bola Voli

Angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tetutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Sedangkan penilaian jawaban responden mengenai pernyataan yang diberikan menggunakan skala likert, yaitu tipe skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Alternatif jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Skala Likert

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

( + ) ( - )

Sumber: Metode Penelitian Sugiyono (2013)

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid berarti instrumen

Variabel Sub

Variabel Indikator (+) Nomor Soal (-)

Percaya Diri

Obyektif Mampu menilai kemampuan tim 35,36 37,38 Mampu memperbaiki diri 39,40 41,42

Bertanggung

dan Realistis Melakukan Tindakan yang masuk

(16)

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabel adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

1. Uji Validitas Butir Soal

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengetahui validitas butir soal adalah sebagai berikut:

a. Data yang diperoleh dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.

b. Menentukan 50% responden yang masuk dalam kelompok atas dan 50% responden yang masuk dalam kelompok bawah.

c. Cari nilai rata-rata ( X ) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan kelompok bawah dengn rumus sebagi berikut:

Keterangan: X = rata-rata

∑ = jumlah skor n = jumlah sampel

d. Mencari simpangan baku (S) dari setiap butir pertanyaan dari kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

√∑

Keterangan :

S = Simpangan baku

∑ = Jumlah skor dikurangi rata-rata dan dikuadratkan

= jumlah sampel

(17)

23

Keterangan:

t = nilai t-hitung yang dicari = Nilai rata-rata kelompok atas = Nilai rata-rata kelompok bawah

= Simpangan baku kelompok atas

= Simpangan baku kelompok bawah

= Jumlah sampel kelompok atas = Jumlah sampel kelompok bawah

Setelah memperoleh hitung langkah selanjutnya adalah membandingkan t-hitung dengan t-tabel . T-tabel dalam taraf nyata 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% untuk instrumen ini adalah 1,7.

Sebuah pernyataan dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data jika t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel. Hasil uji validitas dari tiap butir pernyataan angket pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Butir Soal Variabel Kepercayaan Diri

(18)

Tabel 3.3 (Lanjutan)

Hasil Uji Validitas Butir Soal Variabel Kepercayaan Diri

No. Soal t hitung Keterangan No. Soal t hitung Keterangan

Setelah mengetahui validitas instrumen, langkah selanjutnya yaitu mencari reliabilitas dari instrumen yang digunakan. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen, penulis menggunakan pendekatan sebagai berikut:

a. Membagi dua butir pernyataan menjadi kelompok ganjil dan kelompok genap.

b. Skor dari kelompok genap dikelompokkan menjadi variabel X dan skor dari kelompok genap menjadi variabel Y.

c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan kelompok genap dan kelompok ganjil dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (Arikuntoro, 2010; 318) sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

(19)

25

Keterangan :

= koefisien korelasi yang dicari = jumlah responden

d. Mencari reliabilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus Speraman Brown sebagai berikut:

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, langsung dimasukan kedalam rumus Spearman Brown. Kemudian untuk

menentukan t-hitung, nilai seluruh tes aitem dimasukkan kedalam rumus signifikansi korelasi. Dari perhitungan diatas, untuk angket kepercayaan diri diperoleh rxy sebesar 0,851 sedangkan rii nya adalah 0,919 . r-tabel untuk n=26

dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 0,388. Dengan demikian rii lebih besar

dari r-tabel, maka instrumen kepercayaan diri dapat dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya. Hasil uji reliabilitas dari tiap butir pernyataan angket pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Variabel Kepercayaan Diri

VARIABEL rii r-tabel KESIMPULAN

Kepercayaan Diri 0,919 0,388

(20)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik mengumpulkan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Sugiyono (2013; 193) “Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitan, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data”. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Studi kepustakaan (library research), yaitu penelitian dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah bahan bacaan, buku-buku serta literatur lain yang berhubungan dengan kepercayaan diri dan cabang olahraga bola voli.

2. Studi lapangan (field research), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mendatangi tempat latihan klub bola voli PBV Bahana Bina Pakuan untuk melakukan pengamatan langsung serta memperoleh data dan informasi mengenai masalah yang diteliti. Cara yang digunakan untuk memperoleh data adalah:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pernyataan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Responden pada penelitian ini adalah atlet bola voli PBV Bahana Bina Pakuan.

b. Pengamatan

Pengamatan dan peninjauan langsung dilakukan ke tempat latihan klub bola voli PBV Bahana Bina Pakuan. Pengamatan difokuskan pada sikap atlet dan kegiatan yang dilakukan.

G. Prosedur Analisis Data

(21)

27

1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak. Setelah angket dibagikan kepada sampel, penulis mengumpulkannya kembali yang kemudian diperiksa untuk memutuskan keabsahan pengisian angket tersebut.

2. Memberikan nilai pada tiap butir pernyataan dalam angket yang telah dijawab dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

a. Pernyataan positif: SS=5, S=4, R=3, TS=2, STS=1. b. Pernyataan negatif: SS=1, S=2, R=3, TS=4, STS=5. 3. Mengelompokkan setiap butir pernyataan.

4. Menjumlahkan seluruh pernyataan untuk setiap responden.

5. Untuk memperoleh hasil akhir yaitu berupa persentase tentang tingkat kepercayaan diri tim dalam pertandingan bola voli dengan kehadiran libero , penulis menggunakan perhitungan dengan rumus:

Keterangan:

P = Besarnya presentase yang dicari.

∑ = Jumlah skor berdasarkan alternatif jawaban.

∑ = Jumlah skor total.

6. Setelah didapat persentase data untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, penulis menggunakan parameter yang dikemukakan oleh Komarudin (2010). Kriteria persentase dimensi keterampilan psikologis dapat dilihat dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5

Kriteria Persentase Dimensi Keterampilan Psikologis

Persentase (%) Kategori

81 - 100 Baik Sekali

61 - 80 Baik

(22)

Tabel 3.5 (Lanjutan)

Kriteria Persentase Dimensi Keterampilan Psikologis

Persentase (%) Kategori

21 - 40 Kurang

0 - 20 Kurang Sekali

(23)

Syahrul Akbar, 2014

Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Indri. (2012). Bola Voli. [online]. Tersedia:

http://indrianggraini.blogdetik.com/2012/11/23/bola-voli.htm

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Beutelstahl, Dieter. (2008). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pionir Jaya. Bidang Perwasitan PP PBVSI. (2011). Peraturan Permainan Bola Voli Indoor.

Jakarta: PP PBVSI.

Glemboh, Maz. (2008). Libero dalam Permainan Bola Volley. [Online]. Tesedia: http://volleyball.about.com/od/volleyball101/a/Libero.htm

Harsono. (1989). Coaching dan Aspek Aspek Psikologi dalam Coaching. Bandung: Tambak Kusuma.

Husdarta. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfabeta

Ibrahim, Rusli. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2007). Psikologi Kepelatihan. Bandung: FPOK UPI

Jarvis, Matt. (2000). Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa Media

Lane, Andy. (2008). Sport and Exercise Psychology. UK: Hodder Education. Matjan , Bastinus. (2010). Modul Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Nurhasan. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI

Nurhasan dan Hasanudin. (2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI

Oden, Beverli. (2013). All About The Volleyball Libero. [online]. Tersedia:

http://volleyball.about.com/od/volleyball101/a/Libero.htm

Rustanto, Bambang. (2013). Konsep Kepercayaan Diri. [online]. Tersedia:

http://bambang-rustanto.blogspot.com/2013/08/konsep-kepercayaan-diri.html

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Subroto dan Yudiana. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: FPOK UPI

(24)

Weinberg, Robert S. dan Could, Daniel. (1995). Foundation of Sport Exercise Psychology. UK: Human Kinetics.

Wiryadi. (2009). Percaya Diri dalam Psikologi. [online]. Tersedia:

(25)

Syahrul Akbar, 2014

Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan menyatakan bahwa tingkat kepercayaan diri tim PBV Bahana Bina Pakuan Bandung dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli berada dalam kriteria baik dengan persentase sebesar 77,56%. Tingkat kepercayaan diri untuk atlet yunior yang baru mengikuti kejuaran tingkat Jawa Barat, kehadiran libero dalam pertandingan membuat tingkat kepercayaan diri tim dalam kriteria baik dengan persentase sebesar 73,90%. Sedangkan untuk atlet senior yang pernah mengikuti kejuaran tingkat nasional kehadiran libero membuat kepercayaan diri tim menjadi sangat baik dengan persentase sebesar 81,22%. Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli untuk atlet senior lebih tinggi dibandingkan atlet yunior. Hal ini karena adanya perbedaan kemampuan teknik, pengalaman bertanding dan pemahaman mengenai peran seorang libero di dalam tim.

B. Saran

1. Untuk atlet bola voli PBV Bahana Bina Pakuan Bandung agar selalu memiliki kepercayaan diri yang baik ketika bertanding. Seseorang yang percaya diri akan yakin dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Berani menetapkan target dan mempunyai motivasi untuk berkembang menjadi lebih baik.

2. Untuk para pelatih disarankan untuk lebih spesifik dalam melatih libero. Libero memiliki peran dalam meningkatkan pertahanan. Pertahan yang

semakin baik akan meningkatkan kesempatan dan kemampuan tim ketika menyerang.

(26)

adanya rasa ketergantungan terhadap kehadiran seorang libero. Libero dalam suatu pertandingan mungkin saja tidak dapat bermain karena cedera atau dikeluarkan dalam pertandingan oleh wasit. Sehingga sangat perlu diberikannya latihan tanpa menggunakan seorang libero, agar ketika libero tidak dapat bermain mereka tetap siap untuk melanjutkan pertandingan.

(27)

Syahrul Akbar, 2014

Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. Desain Penelitian dan Variabel Penelitian... 17

C. Populasi dan Sampel... 18

D. Instrumen Penelitian... 19

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket... 21

F. Teknik Pengumpulan Data... 26

G. Prosedur Analisi Data... 26

(28)

Syahrul Akbar, 2014

Tingkat kepercayaan diri tim dengan kehadiran libero dalam pertandingan bola voli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

grafik dan daftar lampiran .
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Tabel 3.1 Kisi Kisi Angket Kepercayaan Diri Tim dalam Pertandingan Bola Voli
Tabel 3.2 Skala Likert
+6

Referensi

Dokumen terkait

aureus resisten terhadap antibiotik ciprofloxacin (15%), cefotaxime (31%), dan cefadroxil (8%), sedangkan bakteri Gram negatif yang mengalami resistensi tertinggi

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2015, Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,99 persen,

Cara kerja dari struktur pohon ini adalah Setiap pembuatan folder baru maka pada satu Akar (folder1) yang sama, akan membangkitkan atau membuat upapohon berikutnya

Indikator cuba memberitahu kepada kita bahawa momentum mula beralih dan walaupun harga telah membuat puncak yang lebih tinggi (atau lebih rendah rendah),

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan diagnosis dokter pada kasus dermatofitosis khususnya tinea korporis dan/atau tinea kruris dengan cara

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

Bagian pertama tentang pendekatan dalam kajian etika komunikasi yaitu pendekatan kultural guna menganalisis perilaku pelaku profesi komunikasi dan pendekatan strukrural

Maka pelu dilakukan penelitian mengenai : keanekaragaman jenis, serta kelimpahan teripang dan kondisi lingkungan pendukung kehidupan teripang di pesisir desa