• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

No Skripsi : 4738/UN.40.2.2/PL/2015

Implementasi Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 Untuk Membina Karakter Kewarganegaraan

(Studi Kasus Guru PPKn Kelas X SMKN 1 Sumedang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh Indra Gautama

1103695

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN

(Studi Kasus Guru PPKn Kelas X SMKN 1 Sumedang)

Oleh Indra Gautama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Indra Gautama 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

INDRA GAUTAMA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN

(Studi Kasus Guru PPKn Kelas X SMKN 1 Sumedang)

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 19620316 198803 1 003

Pembimbing II,

Dr. H. Dadang Sundawa, M.Pd. NIP. 19600515 198803 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Skripsi ini telah diuji pada:

Hari, Tanggal : Senin, 29 Juni 2015

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia Ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si. NIP. 19700814 199402 1 001

3.2

Susan Fitriasari, S.Pd., M.Pd. NIP. 19820730 200912 2 004

3.3

(5)

ii

ABSTRAK

Skripsi ini merupakan laporan penelitian tentang implementasi pembelajaran PPKn untuk membina karakter kewarganegaraan, yang diselenggarakan di SMKN 1 Sumedang dan melibatkan guru, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, sebagian peserta didik kelas X serta kepala seksi kurikulum dan kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang. Penelitian ini didasarkan pada lima rumusan masalah antara lain: (1) Bagaimanakah persepsi guru PPKn tentang Implementasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013. (2) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang untuk membina karakter kewarganegaraan. (3) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang untuk membina karakter kewarganegaraan. (4) Bagaimanakah pendekatan pembelajaran dan penilaian dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang. (5) Bagaimanakah peran dari stakeholder pendidikan Kabupaten Sumedang dalam mewujudkan implementasi Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 untuk membina karakter kewarganegaraan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan literatur. Data dianalisis dengan menggunakan teori Miles dan Huberman (2007, hlm. 20) yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil analisis data adalah sebagai berikut: (1) Para guru memaknai pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menekankan pada sikap dan budi pekerti anak/Peserta didik sehingga kurikulum 2013 sangat membantu sekali dalam membentuk sikap dan budi pekerti peserta didik. (2) Perencanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 yang telah dibuat oleh guru PPKn SMKN 1 Sumedang sudah mengacu kepada silabus yang dibuat oleh pemerintah. (3) Pelaksanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang sangat berpusat kepada peserta didik. (4) Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan Penilaian dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang menggunakan penilaian proses (autentik) dan penilaian hasil belajar dengan mengacu kepada sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. (5) Peranan dari stakeholder pendidikan Kabupaten Sumedang dalam mewujudkan implementasi pembelajaran Kurikulum 2013 sudah cukup baik.

(6)

iii

ABSTRACT

This study is research report about the implementation curriculum 2013 of civics learning to train the civics disposition in SMKN 1 Sumedang and involves teacher, vice principal the field of the curriculum, partial students class X and head of section curriculum and student the education authorities of Sumedang district. This reseacrh is based on five formulation of the problem among others, first, how does the civics teacher perception about the implementation of a character education in civics subject of the curriculum 2013. Second, how does the civics learning of planning curriculum 2013 in SMKN 1 Sumedang. Third, how does the implementation of civics learning curriculum 2013 in SMKN 1 Sumedang. Fourth, how does the approach of learning and assesment in civics subject of the curriculum 2013 in SMKN 1 Sumedang. Fifth, how does the role of Sumedang education stakeholders in realizing the implementation of civics learning curriculum 2013 to train the character of citizenship. Data collection techniques conducted through interviews, observation, the study of documentation, and literature. Data were analyzed by using the theory of Miles and Huberman (2007, page. 20) is data reduction, data display and conclution drawing verification. Based on the result of this study, first, Teachers perceive character education is the emphasis on education and a noble mind the attitude of students the curriculum 2013 so that participants very helpful in shaping attitudes once a noble mind and learners. Second, civics learning plan of curriculum 2013 has been made by civics teachers SMKN 1 Sumedang already referred to the syllabus made by the government. Third, civics lesson of curriculum 2013 in SMKN 1 Sumedang very centered with the students. Fourth, civics lesson of curriculum 2013 in SMKN 1 Sumedang use the scientific approach and a assessment in subject civics curriculum 2013 in SMKN 1 Sumedang use the assessment process and the assessment of learning outcomes with reference to the attitude, knowledge, and the skills of students. Fifth, the role of Sumedang education stakeholders in realizing the implementation of the curriculum 2013 is pretty good.

(7)

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

ABSTRAK... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………. 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian……… 4

1.3 Tujuan Penelitian……….. 5

1.4 Manfaat Penelitian……… 5

1.5 Struktur Organisasi Penulisan………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Kurikulum 2013 2.1.1 Pengertian Kurikukulum 2013……… 8

2.1.2 Rasional Pengembangan Kurikulum 2013………….……….… 9

2.1.3 Keunggulan Kurikulum 2013…..……….... 10

2.1.4 Perbandingan Kurikulum 2013 dengan KTSP 2006…………... 11

2.2 Pembinaan Karakter Kewarganegaraan 2.2.1 Pengertian, Bentuk dan Nilai-nilai Karakter……….…….. 12

2.2.2 Pengertian Pembinaan Karakter……….. 19

2.2.3 Jenis-jenis Pembinaan Karakter……….. 20

2.2.4 Strategi Pengembangan Karakter……… 20

2.3 Tinjauan tentang Persepsi 2.3.1 Pengertian Persepsi……….……… 22

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi…………...……… 23

(8)

viii

2.4 Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran

2.4.1 Pengertian dan Hakikat Pembelajaran……… 25

2.4.2 Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan……… 34

2.4.3 Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan…………. 36

2.4.4 Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan… 37 2.5 Penelitian Terdahulu……….... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian……… 42

3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian ……… 43

3.3 Teknik Pengumpulan Data ………. 44

3.4 Tahap Penelitian……….………. 45

3.5 Teknik Pengolahan Data……….. 47

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….. 51 4.2 Temuan Penelitian

4.2.1 Persepsi Guru PPKn tentang Implementsi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran PPKn Kurikulum 2013…….…,,……..

53

4.2.2 Perencanaan Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang Untuk Membina Karakter Kewarganegaraan ….

57

4.2.3 Pelaksanaan Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang Untuk Membina Karakter Kewarganegaraan…...

59

4.2.4 Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian Dalam Mata Pelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang…...………...

67

4.2.5 Peran dari Stakeholder Pendidikan Kabupaten Sumedang dalam Mewujudkan Implementasi Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 Untuk Membina Karakter Kewarganegaraan……….

71

4.3 Pembahasan Temuan Penelitian

4.3.1 Persepsi Guru PPKn tentang Implementsi Pendidikan Karakter

dalam Mata Pelajaran PPKn Kurikulum 2013 ………..

(9)

ix

DAFTAR PUSTAKA

4.3.2 Perencanaan Pembelajarann PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang Untuk Membina Karakter Kewarganegaraan…....

80

4.3.3 Pelaksanaan Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang Untuk Membina Karakter Kewarganegaraan….…..

81

4.3.4 Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian Dalam Mata

Pelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang….... 88

4.3.5 Peran dari Stakeholder Pendidikan Kabupaten Sumedang dalam Mewujudkan Implementasi Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 Untuk Membina Karakter

Kewarganegaraan………. 93

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

5.1.1 Simpulan Umum………... 95

5.1.2 Simpulan Khusus………….……….………... 97

(10)

x

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

A. DAFTAR TABEL

2.1 Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum... 11

2.2 Cakupan Penilaian Sikap………... 17

2.3 Deskripsi Langkah Pembelajaran Langsung... 31

B. DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Penerimaan Stimulus………... 25

3.1 Triangulasi dengan Tiga Sumber Pengumpulan Data... 49 3.2

3.3

Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data...

(11)

P e n d a h u l u a n | 1

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kelunturan karakter dan fondasi moral serta spiritual kehidupan bangsa sedang melanda pada bangsa Indonesia pada saat ini. Kita mendengar, melihat dan menyaksikan betapa para pemuda, pelajar dan mahasiswa yang diharapkan menjadi tulang punggung bangsa telah terlibat dengan VCD porno, pelecehan seksual, narkoba, geng motor dan perjudian. Contoh-contoh tersebut erat kaitannya dengan kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia, menunjukkan bahwa karakter dan fondasi moral serta spirtual kehidupan bangsa ini mulai luntur. Tampak jelas bahwa negeri ini telah berubah menjadi negara dagelan atau republik sandiwara yang dipimpin oleh para pejabat negara yang seperti tanpa beban menjadi terdakwa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Sehubungan dengan kondisi tersebut, seharusnya pendidikan dan tekonologi didayagunakan untuk mempengaruhi pola, dan sikap serta gaya hidup masyarakat, guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya. Kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari KTSP 2006 pun dituntut untuk memperbaiki kondisi tersebut melalui pendidikan. Kurikulum ini lebih ditekankan pada pendidikan karakter yang bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan.

(12)

P e n d a h u l u a n | 2

Indra Gautami, 2013

berbasis karakter, diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 tentunya sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran pada tiap satuan pendidikan. Dalam Permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dikatakan bahwa pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Pemahaman para pendidik dalam melakukan penilaian dalam proses pembelajaran pun turut menjadi faktor dari keberhasilan Kurikulum 2013. Dalam permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dikatakan bahwa acuan penilaian proses dalam pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan acuan kriteria yang merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh

melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan

(13)

P e n d a h u l u a n | 3

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.

Kompetensi dalam setiap tingkat kompetensi akan menjadi Kompetensi Inti pada setiap kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

Proses belajar yang tercipta dari keterkaitan KI-3 dan KI-4 dapat memberikan dampak pengiring (nurturant effect) tumbuhnya sikap spiritual yang dimaksud dalam KI-1 dan sikap sosial dalam KI-2. Penguasaan kompetensi KI-3 dan KI-4 serta dampak pengiring sebagaimana dimaksud dalam KI-1 dan KI-2, maka akan tercapai secara utuh kompetensi integrasi KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 (utuh menyeluruh). Oleh karena PPKn merupakan mata pelajaran yang bermuatan nilai dan moral, dimana kandungan KI-3 dan KI-4 sudah bermuatan nilai dan moral dalam dimensi pengetahuan dan keterampilan, maka pembelajaran langsung KI-3 dan KI-4 secara otomatis akan menjadi dampak pengiring terhadap KI-1 dan KI-2.

(14)

P e n d a h u l u a n | 4

Indra Gautami, 2013

kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus yang dibuat oleh pemerintah.

Peran guru terutama guru mata pelajaran PPKn untuk membina karakter kewarganegaraan peserta didik dalam menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pendidikan tahun 2013 sangat dibutuhkan. Dengan demikian, peneliti bermaksud untuk meneliti implementasi pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 dalam membina karakter kewarganegaraan, yang didalamnya terdapat penelitian mengenai bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran PPKn untuk membina karakter kewarganegaraan serta peranan dari stakeholder pendidikan dalam mewujudkan hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Adapun dari permasalahan di atas yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah, penulis mencoba merumuskan beberapa persoalan dalam bentuk pertanyaan, diantaranya:

1. Bagaimanakah persepsi guru PPKn tentang Implementasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013?

2. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang untuk membina karakter kewarganegaraan?

3. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang untuk membina karakter kewarganegaraan?

4. Bagaimanakah pendekatan pembelajaran dan penilaian dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang?

(15)

P e n d a h u l u a n | 5

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER 1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi:

1. Persepsi guru PPKn tentang Implementasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013.

2. Perencanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang untuk membina karakter kewarganegaraan.

3. Pelaksanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang untuk membina karakter kewarganegaraan.

4. Pendekatan pembelajaran dan penilaian dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang.

5. Peran dari stakeholder pendidikan Kabupaten Sumedang dalam mewujudkan implementasi Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 untuk membina karakter kewarganegaraan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.

1. Manfaat dari Segi Teori

Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Metode Penelitian Ilmu Sosial, Metode Penelitian PPKn, Perencanaan Pembelajaran PPKn, Belajar dan Pembelajaran PPKn, dan Kurikulum Pembelajaran, sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang berkepentingan dapat lebih memahaminya.

2. Manfaat dari Segi Kebijakan

(16)

P e n d a h u l u a n | 6

Indra Gautami, 2013

Permendikbud 81 A tentang Implementasi Kurikulum 2013, sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang berkepentingan dapat lebih mengkaji isi dari Permendikbud tersebut.

3. Manfaat dari Segi Implementasi atau Praktik

Penelitian ini memfokuskan kepada Implementasi Pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 dalam membina karakter kewarganegaraan di SMKN 1 Sumedang, sehingga diharapkan Guru PPKn SMK, Dinas Pendidikan maupun pihak pihak lain yang berkepentingan khususnya lembaga yang terkait dengan pendidikan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan untuk melaksanakan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 berbasis karakter dengan baik.

1.5 Struktur Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian skripsi merupakan faktor penting dalam memperlancar penulisan skripsi yang akan dilakukan. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, di dalamnya tercakup mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penulisan skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, di dalamnya memuat landasan teori yang mendukung dan relevan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

Bab III Metode Penelitian, di dalamnya tercakup pendekatan penelitian, desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data penelitian.

(17)

P e n d a h u l u a n | 7

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER

(18)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 42

Indra Gautami, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, maka pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (Qualitative Research). Adapun yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2012, hlm. 3).

Pendekatan kualitatif dikembangkan oleh para ahli antropologi, sosiologi, politik, pendidikan seperti Guba, Bogdan dll. Glaser dan Strauss didalam bukunya yang berjudul The Discovery of Grounded Theory, yang membahas metode umum dengan jelas seperti yang diungkapkan oleh Stuart A. Schlegel 1986 (dalam Danial dan Wasriah, 2009, hlm. 60).

Pengertian lain menyatakan bahwa “penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari” (Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm. 1-2). Sesuai dengan pernyataan tersebut maka peneliti mengetahui bagaimana pembinaan karakter kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang.

(19)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 43

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER

Metode penelitian memberikan pedoman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Sugiyono (2014, hlm.1) mengemukakan bahwa “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan rasional tersebut, maka metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kasus. Case study adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu, segolongan manusia, lingkungan hidup manusia atau lembaga sosial. Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu, dapat pula memberi gambaran tentang keadaan yang ada. (Nasution, 2003, hlm.27).

Metode studi kasus dianggap tepat untuk kajian penelitian ini, karena yang menjadi fokus penelitian bersifat spesifik dan mendalam dimana kasus yang terjadi di masyarakat yaitu mengenai membina karakter kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn Kurikulum 2013, dimana proses pembinaan tersebut dianggap terdapat pada lokasi penelitian yang sudah ditentukan. Melalui metode studi kasus penelitian akan memfokuskan diri pada kegiatan-kegiatan pembinaan karakter di SMKN 1 Sumedang baik di dalam proses pembelajaran, maupun pada saat di luar pembelajaran.

3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah: a. Guru-guru PPKn SMKN 1 Sumedang kelas X

b. Peserta didik kelas X SMKN 1 Sumedang

c. Wakasek Bidang Kurikulum SMKN 1 Sumedang

(20)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 44

Indra Gautami, 2013 3.2.2 Lokasi Penelitian

Wilayah kajian yang menjadi latar penelitian ini yaitu di SMKN 1 Sumedang yang berlokasi di Jl. Mayor Abdurachman No. 209 Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Peneliti memilih SMKN 1 Sumedang sebagai lokasi penelitian karena lokasi tersebut menjadi contoh dari penerapan Kurikulum 2013 di SMK Kabupaten Sumedang yang berbasis Teknologi. Selain itu peneliti juga mengadakan penelitian di Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu peneliti datang langsung ke SMKN 1 Sumedang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, mengadakan penelitian untuk mendapatkan data yang akurat (data yang diperlukan).

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menempuh beberapa teknik, diantaranya:

3.3.1 Observasi

Hadi S (dalam D Satori dan A Komariah, 2010, hlm. 105) mengemukakan bahwa, ‘Observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.’ Observasi digunakan untuk mengamati; dengan melihat, mendengarkan, mengikuti, segala hal yang terjadi dengan cara mencatat atau merekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu fenomena tertentu. Observasi ini dilaksanakan didalam kelas ketika pembelajaran PPKn berlangsung yang ditujukan kepada guru PPKn dan peserta didik kelas X. Observasi juga dilakukan untuk menelaah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru PPKn dengan menggunakan pedoman observasi yang telah dibuat (terlampir).

3.3.2 Wawancara

(21)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 45

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER

jawab (D Satori dan A Komariah, 2010, hlm. 130). Wawancara ditujukan kepada Guru PPKn SMKN 1 Sumedang kelas X yakni Bapak Yana (bukan nama sebenarnya, 35 tahun, di Sumedang), Ibu Rikma (bukan nama sebenarnya, 44

tahun, di Sumedang), dan Bapak Jum’an (bukan nama sebenarnya, 51 tahun, di

Sumedang), peserta didik kelas X SMKN 1 Sumedang yang berjumlah 11 orang, Wakasek Bidang Kurikulum SMKN 1 Sumedang dan Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang (terlampir).

3.3.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah mengumpulkan dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian (D Satori dan A Komariah, 2010, hlm. 149). Adapun dokumen yang akan dibutuhkan adalah data dari SMKN 1 Sumedang, foto di lapangan, surat-surat yang mendukung penelitian.

3.3.4 Studi Literatur

Adapun menurut Danial dan Wasriah (2009, hlm.80) pengertian studi kepustakaan (literature) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian. Buku tersebut dianggap sebagai sumber data yang akan diolah dan dianalisis seperti banyak dilakukan oleha ahli sejarah, sastra dan bahasa. Adapun yang menjadi literatur dalam penelitian ini adalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang-undang Guru dan Dosen, Draft Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian Kurikulum 2013, Dokumen Kurikulum 2013, dan lain-lain.

3.4 Tahap Penelitian

(22)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 46

Indra Gautami, 2013

meminimalisir hambatan dalam melakukan penelitian di lapangan. Adapun persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

3.4.1 Tahap Pra Penelitian

Pada tahap ini, peneliti berusaha untuk menyusun rancangan penelitian terlebih dahulu yang dituangkan dalam bentuk proposal penelitian yang berisikan latar belakang masalah, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian serta beberapa rujukan daftar buku dan dokumen yang menunjang penelitian. Setelah itu peneliti mengurus perizinan untuk melaksanakan penelitian dari instansi Universitas. Prosedur yang ditempuh yaitu:

a. Mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian yang ditandatangani oleh ketua Departemen PKn, sebagai surat pengantar kepada instansi yang dituju. Surat tersebut kemudian disahkan oleh pihak Fakultas.

b. Mengirimkan surat izin melakukan penelitian tersebut kepada instansi yang dituju yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang dan SMKN 1 Sumedang. c. Menerima surat balasan dari instansi tersebut yang menyatakan memberikan

izin untuk melakukan penelitian. 3.4.2 Tahap pelaksanaan Penelitian

Setelah tahap pra penelitian diselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan penelitian. Tahap ini dimulai ketika sudah mendapatkan surat izin atau pernyataan izin melaksanakan penelitian dari instansi terkait maka peneliti langsung melakukan kunjungan kepada instansi terkait dan menyampaikan maksud penelitian serta data apa saja yang akan peneliti butuhkan demi kelancaran penelitian.

3.4.3 Tahap Pengumpulan dan Pencatatan data

(23)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 47

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER

Wakasek Bidang Kurikulum SMKN 1 Sumedang, guru PPKn Kelas X SMKN 1 Sumedang dan peserta didik kelas X SMKN 1 Sumedang. Segala bentuk data yang didapatkan peneliti catat dalam dokumen terpisah termasuk data-data yang mungkin didapatkan secara mendadak tanpa tercantum dalam pedoman wawancara.

3.4.4 Tahap Analisis Data

Setelah tahap pengumpulan data dan pencatatan data dilaksanakan dan peneliti mendapatkan data. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara akurat melalui proses penyusunan data yang kemudian dikategorikan sesuai dengan tujuan dari penelitian. Kemudian mencari hubungan isi dari berbagai data yang didapat dengan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan tujuan penelitian dengan maksud untuk memperoleh maknanya dan dikembangkan menjadi sebuah teori.

3.5 Teknik Pengolahan Data 3.5.1 Analisis Data

Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah yang dipakai oleh Miles dan Huberman (2007, hlm. 20) yang terdiri atas tiga akhir kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data adalah proses analisis yang dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan hasil penelitian dengan menfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti, dengan kata lain reduksi data bertujuan untuk memperoleh pemahaman-pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti.

b. Penyajian Data (Data Display)

(24)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 48

Indra Gautami, 2013

menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh.

Setelah proses reduksi data selesai, selanjutnya data yang didapat disajikan secara terperinci dan menyeluruh dan dicari bagaimana pola hubungannya. Data yang bertumpuk dan sulit dilihat hubungan detailnya akan sulit juga melihat gambaran keseluruhannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Dalam tahap ini untuk dapat melihat gambaran keseluruhannya maka peneliti akan mengusahakan membuat berbagai macam grafik atau matrik.

c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi (Conlusion Drawing Verification) Conclusion drawing verification merupakan upaya untuk mencari arti, makna penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dengan mengacu kepada tujuan penelitian.

Menurut Sugiyono (2014, hlm.253) mengemukakan bahwa:

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Kesimpulan atau verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami sehingga dapat menyimpulkan bagaimana membina karakter kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn Kurikulum 2013.

3.5.2 Validitas Data

Untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian diperlukan sebuah validitas data yang dilakukan melalui:

a. Member check

(25)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 49

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER

member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Dari uraian diatas menjelaskan bahwa apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

b. Triangulasi

Menurut Wiliam Wiersma (dalam Sugiyono 2014, hlm. 273) mengungkapkan bahwa ‘Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.’ Dengan demikian seperti yang dikemukakan Sugiyono (2014, hlm. 273-274) terdapat triangulasi sumber, teknik pengumpulan data, dan waktu.

Gambar 3.1 Triangulasi dengan tiga sumber pengumpulan data

Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 273)

Gambar 3.2 Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data

Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 273) Teman

Bawahan Atasan

dokumen

(26)

M e t o d e P e n e l i t i a n | 50

Indra Gautami, 2013

Gambar 3.3 Triangulasi dengan tiga waktu pengumpulan data

Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 274) Pagi

(27)

S i m p u l a n & S a r a n | 95

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab IV, maka pada bab V ini peneliti akan merumuskan beberapa rangkuman hasil penelitian untuk dijadikan sebagai kesimpulan penelitian ini. Selanjutnya, pada bagian akhir, penulis mengajukan saran atau rekomendasi kepada pihak yang terkait. Adapun kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

5.1 Simpulan

5.1.1 Simpulan Umum

SMKN 1 Sumedang merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 di dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran PPKn di Kelas X. Secara umum pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi. Implementasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran PPKn Kurikulum 2013 menurut para guru PPKn menekankan pada sikap dan budi pekerti anak/Peserta didik sehingga kurikulum 2013 sangat membantu sekali dalam membentuk sikap dan budi pekerti peserta didik. contohnya adalah ketika peserta didik bertemu dengan gurunya, mereka menyapa dan mengucapkan salam dengan bahasa yang baik.

(28)

S i m p u l a n & S a r a n | 96

Indra Gautami, 2013

para pahlawan dalam memperoleh kemerdekaan dan mereka dapat meneruskan perjuangan tersebut.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang ini sudah cukup sesuai dengan apa yang tercantum dalam Permendikbud mengenai Kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah dalam perencanaan sudah tercantum dengan baik dan dalam pelaksanaannya pun dilakukan dengan cukup baik. Namun memang masih ada kekurangan dari guru PPKn itu dalam memakai model pembelajaran yang menarik dan inovatif yang dapat membentuk karakter peserta didik. Selain itu pemanfaatan sumber dan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam membentuk karakter peserta didiknya masih kurang. Padahal fasilitas seperti proyektor sudah ada di setiap ruang kelas X. Hal ini tentunya harus lebih diperhatikan oleh para guru PPKn di SMKN 1 Sumedang. Penerapan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran PPKn yang menuntut peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran dapat mengembangkan minat dan bakat para peserta didik untuk terbiasa melihat fenomena-fenomena nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan pada saat muncul suatu permasalahan, para peserta didik dapat menemukan solusi yang terbaik untuk mengatasinya. Penilaian dalam pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang sudah menggunakan penilaian proses (autentik). Penilaian proses dilakukan oleh guru PPKn pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan melihat bagaimana sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran.

(29)

S i m p u l a n & S a r a n | 97

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER 5.1.2 Simpulan Khusus

Berikut ini dipaparkan simpulan yang diurai berdasarkan rumusan masalah yang telah ditemukan. Adapun simpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Figur dari orang tua dan guru dapat menjadi sebuah kekuatan dalam membentuk karakter peserta didik yang nantinya akan menjadi penerus perjuangan bangsa.

2. Perencanaan pembelajaran yang bermuatan pendidikan karakter merupakan dasar utama bagi keberhasilan proses pembelajaran PPKn berbasis karakter. 3. Penggunaan model pembelajaran dengan bermuatan pendidikan karakter akan

menjadi sebuah kekuatan seorang guru untuk menarik peserta didik dalam membelajarkan hakikat dan contoh karakter.

4. Kepiawaian seorang guru dalam mengimplementasikan pendekatan ilmiah dalam sebuah pembelajaran akan membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan kreatif.

5. Keberhasilan kurikulum dalam proses pendidikan di suatu bangsa sangat ditentukan oleh dukungan dan peranan dari para stakeholder pendidikan, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah maupun dari seorang guru.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, peneliti mengajukan beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun pihak-pihak yang terkait antara lain meliputi:

1. Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang

a. Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang diharapkan tetap melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap implementasi Kurikulum 2013 di semua sekolah di Kabupaten Sumedang.

(30)

S i m p u l a n & S a r a n | 98

Indra Gautami, 2013

2. SMKN 1 Sumedang

a. Pihak SMKN 1 Sumedang diharapkan dapat meningkatkan lagi kinerja guru-guru dalam melaksanakan implementasi Kurikulum 2013.

b. Pembinaan karakter yang diterapkan di dalam lingkungan sekolah diharapkan dilakukan pengawasan dan pembinaan lebih lanjut agar semua peserta didik dapat mengikutinya.

c. SMKN 1 Sumedang diharapkan lebih tegas lagi dalam menerapkan aturan sekolah khususnya tentang pemakaian pakaian praktik setiap jurusan yang tidak seharusnya tidak dipakai dalam pembelajaran adaptif maupun normatif. 3. Guru

a. Pihak guru seharusnya bisa lebih tegas dalam menindak peserta didik yang memang menyimpang dari aturan sekolah.

b. Pihak guru diharapkan dapat terus bersemangat dalam mendidik peserta didik, memberikan motivasi, dan membentuk karakter peserta didik agar dapat menciptakan generasi emas di masa mendatang.

c. Pihak guru diharapkan memakai berbagai macam model pembelajaran berbasis pembinaan karakter yang menyenangkan agar pembelajaran PPKn lebih menyenangkan lagi.

4. Peserta Didik

a. Peserta didik selalu menanamkan karakter-karakter yang positif dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat.

b. Peserta didik diharapkan dapat menghindari perilaku-perilaku yang negatif seperti terlambat datang ke sekolah, melanggar aturan sekolah dan mencontek saat ulangan

(31)

S i m p u l a n & S a r a n | 99

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER 5. Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

a. Departemen Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat lebih sering dalam membina para guru-guru PPKn agar selalu melaksanakan pembelajaran PPKn dengan menyenangkan dan berbasis pembinaan karakter sehingga guru-guru PPKn dapat lebih meningkatkan antusiasme peserta didik dalam lebih mengikuti pembelajaran PPKn.

b. Pihak Departemen Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat terus bersemangat dalam mendidik para mahasiswa sehingga dapat membentuk karakter mahasiswa yang baik dan cerdas agar menjadi warga Negara yang baik seperti tujuan utama dalam Pendidikan Kewarganegaraan.

6. Peneliti Selanjutnya

(32)

Indra Gautami, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Asmaya, E. (2002). Aa Gym Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: Hikmah

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. (2010). Bahan Penelitian Penguatan Meteodelogi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Boeree, G. (2010). General Psychology. Jakarta: Erlangga.

Budimansyah, D. (2012). Perancangan Pembelajaran Berbasis Karakter. Bandung: Widya Aksara Press.

Budimansyah, D dan Bestari, P (Eds). (2011). Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Karakter Warga Negara. Bandung: Widia Aksara Press.

Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Sekolah Pascasarjana Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.

Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Lickona, T. (2012). Character Matters: Persoalan Karakter. Edisi Terjemahan. Jakarta: Bumi Aksara.

Lickona, T. (2012). Educating For Character: Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Edisi Terjemahan.Jakarta: Bumi Aksara.

(33)

Indra Gautami, 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER

Miles B.M. dan Hubermaan, A.M. (2007). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, L.J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito Panitia Pelaksana Pendidikan dan Latihan Profesi Guru UPI. (2008). Modul

Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Poerwati, L E dan Amri, S. (2013). Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Rakhmat, J. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Robbins. (2003). Perilaku Organisasi Jilid I. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia.

Sapriya, dkk. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Satori, D dan Komariah, A. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supardan, D. (2009). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV Andi OFFSET.

Sumber Dokumen:

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Tentang Guru

(34)

Indra Gautami, 2013

Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Sumber Skripsi:

Hapsari, P. (2004). Hubungan antara Persepsi Dukungan Sosial dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun pada Pegawai PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru-Riau. Skripsi. Riau: UII, Fakultas Psikologi. Nugraha, G. (2010). Kontribusi Pembelajaran PKn Dalam Membentuk Karakter

Warga Negara Yang Baik. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Setiawan, W. (2011). Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter Dalam Membentuk Sikap Siswa Menjadi Warga Negara Yang Baik. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Suharti, N. (2011). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membina Karakter Dan Mencegah Munculnya Perilaku Menyimpang di Kalangan Siswa (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumber Internet:

Lidia, N. (2015). Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Sikap. (Online) Tersedia di:

https://www.academia.edu/7514418/TEKNIK_DAN_BENTUK_INSTRU

MEN_PENILAIAN_sikap [22 April 2015]

Premono, A. (2013). Pengertian Tujuan dan Prinsip Penilaian. (Online) Tersedia

di:

http://kkg-srikandi.blogspot.com/2013/09/pengertian-tujuan-dan-prinsip-penilaian.html [19 Januari 2014]

______. (2012). Pengertian Proses belajar mengajar. (Online) Tersedia di:

Gambar

Gambar 3.2 Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data
Gambar 3.3 Triangulasi dengan tiga waktu pengumpulan data

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Alat ukur yang digunakan adalah skala iklim organisasi yang disusun berdasarkan dimensi iklim organisasi oleh Stringer (2002) dan skala kesejahteraan psikologis yang

Dalam penelitian ini pun, peneliti akan menggunakan statistika Parametrik T-Test yaitu dengan Independent Sample T-Test sebagai pengolahan data hasil pengukuran daya tahan

hubungan positif dengan orang lain, akan terisolasi dan merasa frustasi dalam.. membina hubungan interpersonal, tidak berkeinginan untuk berkompromi

Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Segitiga Dan Segiempat Pada Pembelajaran Matematika Di Sekolah Menengah Pertama Berdasarkan Learning Obstacle Dan Learning Trajectory..

Teman-teman saya GEAR 2010 (Teknik Mesin 2010), teman-teman seangkatan, adik-adik kelas maupun kakak-kakak kelas saya di DIII Teknik Mesin, Fakultas Teknik maupun

Commanditair venootschap (CV) atau yang disebut juga dengan persekutuan komanditer menurut Pasal 19 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang adalah suatu bentuk perjanjian kerja

Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Segitiga Dan Segiempat Pada Pembelajaran Matematika Di Sekolah Menengah Pertama Berdasarkan Learning Obstacle Dan Learning Trajectory..