• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETEKSI PEDESTRIAN MENGGUNAKAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENTS PADA LIBRARY EMGU CV.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DETEKSI PEDESTRIAN MENGGUNAKAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENTS PADA LIBRARY EMGU CV."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

DETEKSI PEDESTRIAN MENGGUNAKAN METODE

HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENTS PADA LIBRARY EMGU CV

SKRIPSI

Disusun oleh :

KANTI PUTRI RAHAYU

NPM. 0934010220

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"

JAWA TIMUR

(2)

DETEKSI PEDESTRIAN MENGGUNAKAN METODE

HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENTS PADA LIBRARY EMGU CV

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh :

KANTI PUTRI RAHAYU

NPM. 0934010220

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN”

JAWA TIMUR

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

DETEKSI PEDESTRIAN MENGGUNAKAN METODE

HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENTS PADA LIBRARY

EMGU CV

Disusun Oleh :

KANTI PUTRI RAHAYU

NPM. 0934010220

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang IV Tahun Akademik 2012/2013

Dosen Pembimbing

Basuki Rahmat, S.Si, MT NPTY. 3 6907 06 0209 1

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

UPN ” Veteran” Jawa Timur

(4)

SKRIPSI

DETEKSI PEDESTRIAN MENGGUNAKAN METODE

HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENTS PADA LIBRARY EMGU CV

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran” Jawa Timur Disusun Oleh :

KANTI PUTRI RAHAYU NPM. 0934010220

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 14 Juni 2013

Dosen Pembimbing : Tim Penguji :

1.

Basuki Rahmat, S.Si, MT Ir. Mu’tasim Billah, MS

(5)

Penyusun menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan yang berharga ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, karena berkat Rahmat dan berkahNya kami dapat menyusun dan

menyelesaikan Laporan Skripsi ini hingga selesai.

2. Kedua orang tua dan keluarga penyusun. Terima kasih atas semua do’a dan dukungannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas akhir ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak Frinda Wahyu, S.Kom selaku PIA Tugas Akhir Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

7. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT selaku Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktu dan sabar dalam memberikan arahan, motivasi, dan solusi yang tepat sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(6)

9. Ryan Raynaldi, yang selalu setia menemani, mendengarkan keluh kesah dan membantu penyusun agar dapat menyelesaikan Tugas Akhirnya.

10.Mas Rully Gita Hartantyo, yang selalu menemani dan menyumbangkan ide serta tak bosan-bosan memberikan motivasi untuk penyusun.

11.Mas Aries Santoso yang rela meminjamkan kamera untuk pengambilan objek 12.Para Sahabatku Firna Anas Oktania, Asep Kurnaivi Wardana, dan Siska

Devitri Wahyumin yang selalu menemani, menyumbangkan saran kritiknya dan tak bosan – bosan selalu memberi support kepada penyusun.

13.Untuk HIMATIFA yang membantu penyusun dengan suka rela untuk menjadi objek penelitian Tugas Akhir ini

14.Warga Informatic Dhe dan teman-teman seperjuangan angkatan 2009 atas kebersamaan yang indah ini.

(7)

Segala puji syukur alhamdulilah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul ”Deteksi Pedestrian Menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradient Pada Library EMGU.CV” ini dengan tepat waktu.

Penulisan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”Veteran” Jawa Timur. Walaupun banyak kesulitan yang harus dihadapi penyusun dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata, penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, tak lebih karena berbagai keterbatasan yang dimiliki penyusun. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yanga bersifat membangun dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Surabaya, Mei 2013

(8)

LEMBAR PENGESAHAN

(9)

2.5.2. Histogram of Oriented Gradients (HOG) ... 11

2.5.3. Visual Basic(.net) ... 21

2.5.4. EMGU.CV ... 23

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25

3.1 Kebutuhan Hardware dan Software ... 25

3.2 Rancangan Percobaan Penelitian ... 25

3.2.1. Proses Pengambilan Objek Gambar ... 27

3.2.2. Proses Histogram of Oriented Gradients ... 28

3.2.3. Proses Cropping dan Save ... 29

3.3 Perancangan Interface ... 30

3.3.1 Interface Tampilan Awal ... 30

3.3.2 Interface View ... 31

3.3.3 Interface Profil ... 31

BAB IV IMPLEMENTASI ... 32

4.1 Implementasi Data ... 32

4.2 Implementasi Interface ... 32

4.3 Implementasi Proses ... 38

4.3.1 Proses Load ... 44

4.3.2 Proses Pada Button Procces Pedestrian ... 44

4.3.3Proses Menampilkan Panel ... 45

4.3.4. Proses Menampilkan Profile ... 46

4.4 Uji Coba Program ……… 47

(10)

4.5.2 Pelaksanaan Uji Coba ... 48

4.5 Analisa Aplikasi ... 52

4.6.1 Analisis Proses Histogram Of Oriented Gradients... 52

BAB V Kesimpulan Dan Sar an ... 64

5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 65

(11)

PENYUSUN : KANTI PUTRI RAHAYU DOSEN PEMBIMBING : BASUKI RAHMAT S.Si, MT

ABSTRAK

Deteksi Pedestrian merupakan suatu teknologi yang sangat membantu dalam berbagai bidang. Dalam bidang lalulintas seperti halnya pada pengereman otomatis pada mobil ketika ada pedestrian lewat. Selain itu, deteksi pedestrian juga dapat digunakan pada kepadatan pedestrian menyebrang di pasar, mall dan lain-lain untuk menghitung jumlah manusia. Bebagai metode dikembangkan untuk memaksimalkan hasil deteksi.

Salah satu metode yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah metode

Histogram of Oriented Gradient (HOG) yang digunakan untuk mendeteksi pedestrian pada citra statis dan kecepatan terdeteksinya. Karakteristik fitur Histogram of Oriented Gradients dari sebuah pedestrian ditunjukkan oleh

distribusi gradiennya. hasil fitur HOG menggunakan Support Vector Machine (SVM) untuk menghasilkan sebuah model yang digunakan sebagai acuan deteksi.

Oleh sebab itu tujuan tugas akhir ini untuk merancang dan membuat aplikasi pendeteksi obyek pejalan kaki (pedestrian) dengan menggunakan metode

Histogram of Oriented Gradients (HOG) pada library EMGU CV. Dengan

manfaatnya Sebagai dasar sistem untuk lampu lalu lintas, pengereman otomatis pada mobil ketika ada pedestrian yang berjalan, dapat mendeteksi pedestrian yang ada pada jembatan penyebrangan, dan lain-lain. Serta aplikasi deteksi ini berguna untuk mendeteksi pedestrian dengan tingkat akurasi dalam pengujiannya

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan dengan metode ini pengambilan objek pedestrian terbaik terdapat pada jarak 5 meter , serta metode ini tidak dapat menghitung apabila terjadi overlap (tumpukan), dan akurasi keberhasilan metode ini 86,67% dan akurasi kesalahan dengan metode ini 13,33%.

(12)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemampuan untuk mendeteksi pedestrian sangatlah menarik dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti contoh dalam bidang keamanan, deteksi ini dapat diaplikasikan pada kamera cctv untuk mengawasi suatu ruang atau daerah tertentu, atau dalam bidang otomotif sebagai driver-otomatis pada sistem bantuan dalam kendaraan.

Pada saat yang sama pula pedestrian merupakan salah satu objek yang paling menantang untuk dilakukan deteksi, banyaknya variabilitas dalam segi tampilan di lokal atau global yang disebabkan oleh berbagai jenis dan gaya pakaian, sehingga hanya beberapa daerah lokal yang benar-benar khas untuk semua kategori. Selain itu secara global, macam dari aksesoris yang digunakan sangat variatif seperti tas, penghangat leher, topi, dan lain-lain yang dapat menggangu pembentukan siluet bayangan. Perihal diatas menambah kesulitan pada proses deteksi pedestrian dan akhirnya banyak orang yang diidentifikasi sebagai gambar yang sama pada satu daerah deteksi.

(13)

Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi pedestrian pada tugas akhir ini adalah Histogram of Oriented Gradient (HOG), dimana prinsip

Histogram of Oriented Gradients adalah menghitung nilai gradien pada suatu

image . Image dibagi menjadi beberapa daerah kecil yang disebut cell. kumpulan

dari beberapa cell membentuk sebuah block. Masing-masing cell akan ditentukan besarnya nilai gradiennya. Secara keseluruhan akan dihasilkan suatu karakteritik

image yang ditunjukkan oleh distribusi gradien image tersebut. Untuk

pengklasifikasiannya, feature Histogram of Oriented Gradients dengan menggunakan SVM (Support Vector Machine) untuk menghasilkan sebuah model yang akan dipakai sebagai acuan untuk menentukan sebuah obyek yang dideteksi, apakah obyek tersebut termasuk pedestrian atau non pedestrian. (Dalal Triggs : 2006)

Metode Histogram of Oriented Gradients merupakan salah satu metode yang berada di library Emgu CV. Library Emgu CV sendiri merupakan wrapper dari

Library Open.cv yang khusus berjalan di bahasa pemgroman berbasis .net

contohnya seperti C #, VB .net, VC + +, IronPython, dan lain-lain. (Seo, N, 2007) Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini diusulkan pembuatan sistem deteksi obyek pedestrian (pejalan kaki) menggunakan metode Histogram of Oriented

Gradients (HOG) untuk mengetahui mana yang pedestrian atau non pedestrian

(14)

otomatis akan tersimpan pada folder hasil pada komputer

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah, yaitu :

1. Menerapkan cara untuk mengetahui objek pedestrian dengan objek yang lain.

2. Menerapkan metode Histogram of Oriented Gradients kedalam pembuatan aplikasi deteksi pedestrian.

3. Menerapkan library Emgu CV dalam Aplikasi deteksi pedestrian.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang dibuat agar dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat berjalan degan baik adalah sebagai berikut :

1. Obyek yang diidentifikasi berada dalam intesitas cahaya yang stabil 2. Mendeteksi citra pejalan kaki yang dilihat dari sisi samping.

3. Perangkat yang digunakan dalam skripsi ini adalah Visual Basic.Net 2010 dan library Emgu CV.

4. Tidak menggunakan database, hanya menggunakan data file untuk menyimpan gambar pada folder komputer.

5. Gambar berformat JPG atau JPEG.

6. Aplikasi ini hanya dapat meload gambar, melokalisasi gambar

(15)

1.4. Tujuan

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah merancang dan membuat aplikasi pendeteksi obyek pejalan kaki (pedestrian) dengan menggunakan metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) pada library Emgu CV.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Sebagai dasar sistem untuk lampu lalu lintas, pengereman otomatis pada mobil ketika ada pedestrian yang berjalan, dapat mendeteksi

pedestrian yang ada pada jembatan penyebrangan, dan lain-lain.

2. Aplikasi deteksi ini berguna untuk mendeteksi pedestrian dengan tingkat akurasi dalam pengujiannya.

3. Dapat mengetahui secara lebih jelas teknik deteksi pedestrian oleh komputer, dengan menggunakan metode Histogram of Oriented

Gradients.

4. Memanfaatkan tools yang terdapat pada library Emgu CV untuk menunjang proses deteksi pedestrian.

5. Dapat dipergunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya untuk deteksi

pedestrian secara otomatis dan dapat dipergunakan untuk berbagai

(16)

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Peneliti Pendahulu

Histogram berorientasi gradien adalah fitur deskriptor yang digunakan

dalam visi komputer dan pengolahan citra untuk tujuan deteksi obyek. Teknik ini menghitung kejadian orientasi gradien dalam porsi lokal dari suatu gambar. Metode ini mirip dengan tepi orientasi histogram, fitur skala invarian mengubah deskripsi, dan bentuk konteks, tetapi berbeda dalam hal itu dihitung pada grid padat sel seragam spasi dan menggunakan tumpang tindih normalisasi kontras lokal untuk meningkatkan akurasi.

Navneet Dalal dan Bill Triggs, peneliti Institut Nasional Perancis dibidang Ilmu Komputer dan Pengendalian (INRIA), pertama kali dijelaskan Histogram deskriptor Gradient Berorientasi pada bulan Juni 2005. Dalam penelitian ini mereka fokus pada masalah deteksi pejalan kaki (pedestrian) di gambar statis, meskipun sejak itu mereka memperluas tes mereka untuk memasukkan deteksi manusia dalam film dan video. (Dalal & Bill : 2005)

(17)

Untuk meningkatkan akurasi, histogram lokal dapat menjadi kontras dinormalisasi dengan menghitung ukuran intensitas di seluruh wilayah yang lebih besar dari gambar, yang disebut blok, dan kemudian menggunakan nilai ini untuk menormalkan semua sel dalam blok. Normalisasi ini mengakibatkan invarian baik perubahan pencahayaan atau bayangan. (Dalal & Bill : 2005)

Histogram of Oriented Gradients beroperasi pada sel lokal, metode ini

menjunjung invarian untuk transformasi geometrik dan fotometrik, kecuali untuk orientasi objek.

Perubahan tersebut hanya akan muncul di daerah spasial yang lebih besar. Selain itu, sebagai Dalal dan Triggs ditemukan, pengambilan sampel kasar spasial, pengambilan sampel orientasi baik, dan normalisasi fotometrik lokal yang kuat memungkinkan gerakan tubuh individu pejalan kaki untuk diabaikan selama mereka mempertahankan posisi kira-kira tegak. Histogram of Oriented Gradients

descriptor sehingga sangat cocok untuk deteksi manusia dalam gambar. (Dalal &

Bill : 2005)

2.2. Komputer Vision

Komputer Vision adalah transformasi atau perubahan dari data-data yang

dapat berupa still image (gambar diam) ataupun video kamera menjadi bentuk lain

atau suatu representasi baru dan membantu dalam pengambilan keputusan. Semua

bentuk transformasi yang dilakukan diarsipkan atau disimpan untuk tujuan tertentu.

Input data dapat berasal dari informasi yang berhubungan dengan objek. Pada

representasinya baru dimungkinkan berarti merubah warna dari suatu citra menjadi

citra yang grayscale atau menghilangkan pergerakan kamera dari suatu citra

(18)

Manusia seperti halnya mahluk visual yang mudah sekali tertipu dan berfikir

jika tugas komputer vision itu mudah. Seperti halnya otak manusia membagi sinyal

dalam banyak saluran atau channel dimana mengalirkan informasi yang berbeda-beda

kedalam otak. Otak manusia memiliki attention system mengidetifikasi dengan

jalannya sendiri. Setelah diproses akan menghasilkan informasi balik dan akhirnya

berhasil mengartikan visual yang dihasilkan oleh input dari otot kontrol sensor dan

indra lainnya yang memperbolehkan otak untuk mengasosiasikan secara bersilang

segala informasi yang didapat.

Proses ini berulang dengan perangkat keras sensor berupa mata yang

memiliki mekanisme pengontrol cahya (lightning) melalui iris dan melakukan setting

terhadap penerimaan permukaan oleh retina.

Dalam sistem machine vision, suatu komputer menerima kumpulan angka

dari kamera atau tempat penyimpanan disk, dan itulah yang komputer lihat terhadap

suatu citra. Dalam kumpulan angka yang dilihat komputer terdapat noisy yang besar

sehingga memperkecil informasi yang didapat. Sehingga sebelum mengolah image

atau citra perlunya dibuat pengolahan noisy ini agar mendapatkan persepsi yang baik

dari kumpulan angka yang memiliki noisy tersebut. (Taufik Bahri : 2012)

2.3. Citr a (Image)

(19)

sebagai :

1. Citra Analog

Menurut Shapiro dan Stockman (2001), citra analog adalah citra yang bersifat kontinu, seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak dikertas foto, lukisan, pemandangan alam, hasil CT scan dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat dipresentasikan dalam komputer sehingga tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Oleh sebab itu, agar citra ini dapat diproses di komputer, proses konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu. Citra analog dihasilkan dari alat-alat analog diantaranya adalah video kamera analog, kamera foto analog dan CT scan.

2. Citra Digital

Menurut Shapiro dan Stockman (2001), digital image adalah image 2D yang direpresentasikan oleh array diskrit 2D dari intensitas

sampel, dimana masing-masing titik direpresentasikan dengan ketelitian

terbatas. Digital image juga didefinisikan sebagai representasi dari gambar dua dimensi sebagai himpunan terbatas dari nilai digital yang disebut

picture elements atau pixel. Umumnya pixel disimpan dalam komputer

(20)

Gambar .2.1 Citra Analog Dan Citra Digital (Shapiro dan Stockman : 2001)

2.4. Dasar Teori

Pada bab ini akan kami bahas beberapa teori dasar untuk menunjang dalam penyelesaian tugas akhir dalam pembuatan aplikasi deteksi pedestrian menggunakan metode Histogram of Oriented Gradients ini antara lain: pengertian

pedestrian, Histogram of Oriented Gradients, Visual Basic.Net 2010, dan Emgu

CV.

2.5. Pengolahan Citra 2.5.1. Pengertian Pedestrian

Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimana berasal dari kata pedos

(21)

sebagai titik tolak ke tempat lain sebagai tujuan dengan menggunakan moda jalan kaki. Atau secara harfiah, pedestrian berarti “person walking in the street“, yang berarti orang yang berjalan di jalan. (Harln,Twinkle : 1977)

Namun jalur pedestrian dalam konteks perkotaan biasanya dimaksudkan sebagai ruang khusus untuk pejalan kaki yang berfungsi sebagai sarana pencapaian yang dapat melindungi pejalan kaki dari bahaya yang datang dari kendaraan bermotor. Di Indonesia lebih dikenal sebagai trotoar, yang berarti jalur jalan kecil selebar 1,5 sampai 2 meter atau lebih memanjang sepanjang jalan umum.

Berjalan kaki merupakan alat untuk pergerakan internal kota, satu – satunya alat untuk memenuhi kebutuhan interaksi tatap muka yang ada didalam aktivitas komersial dan kultural di lingkungan kehidupan kota. Berjalan kaki merupakan alat penghubung antara moda–moda angkutan yang lain. (John Fruin:1979).

Dilihat dari kecepatannya moda jalan kaki memiliki kelebihan yakni kecepatan rendah sehingga menguntungkan karena dapat mengamati lingkungan sekitar dan mengamati objek secara detail serta mudah menyadari lingkungan sekitarnya. (Amos Rapoport : 1977)

Berjalan kaki merupakan sarana transportasi yang menghubungkan antara fungsi kawasan satu dengan yang lain terutama kawasan perdagangan, kawasan budaya, dan kawasan permukiman dengan berjalan kaki menjadikan suatu kota menjadi lebih manusiawi. (Giovani Gideon: 1977).

(22)

perdagangan dimana pejalan kaki memerlukan ruang yang cukup untuk dapat melihat-lihat, sebelum menentukan untuk memasuki salah satu pertokoan di kawasan perdagangan tersebut.

Namun disadari pula bahwa moda ini memiliki keterbatasan juga, karena kurang dapat untuk melakukan perjalanan jarak jauh, peka terhadap gangguan alam, serta hambatan yang diakibatkan oleh lalu lintas kendaraan.

Jalur pedestrian ini juga merupakan elemen penting dalam perancangan kota, karena tidak lagi berorientasi pada keindahan semata, akan tetapi juga pada masalah kenyamanan dengan didukung oleh kegiatan pedagang eceran yang dapat memperkuat kehidupan ruang kota yang ada.

Sistem jalur pedestrian yang baik akan mengurangi keterikatan terhadap kendaraan di kawasan pusat kota, meningkatkan penggunaan pejalan kaki, mempertinggi kualitas lingkungan melalui sistem perancangan yang manusiawi, menciptakan kegiatan pedagang kaki lima yang lebih banyak dan akhirnya akan membantu kualitas udara dikawasan tersebut.

2.5.2. Histogram of Oriented Gradients (HOG)

Histogram of Oriented Gradient (HOG) adalah sebuah metode yang

digunakan dalam image processing untuk tujuan deteksi obyek . Teknik ini menghitung nilai gradien dalam daerah tertentu pada suatu image . Tiap image mempunyai karakteristik yang ditunjukkan oleh distribusi gradien.

(23)

Gambar 2.2 Algoritma Histogram of Oriented Gradients (Dalal : 2006). Tahap – tahap merubah citra gambar dengan menggunakan metode

histogram of oriented gradient :

a. Input Gambar : merupakan gambar asli

b. Koreksi Gamma : Merupakan gambar asli yang dikompresi menjadi gambar gamma untuk menjadikan gambar menjadi gelap.

c. Menghitung Gradien Gambar : yakni untuk menghitung kemiringan pada sebuah gambar. Dimana perhitungan ini menggunakan perhitungan operator sobel (Edge Detection) seperti terlihat pada persamaan dibawah ini.

Maks Konvolusinya :

M (x) = [-1 1] (2.1)

M (y) =

− (2.2)

(24)

M (x) : Maks konvolusinya (kernel) pada (x)

M (y) : Maks konvolusinya (kernel) pada (y) dari hasil transpose maks (x) Selanjutnya rumus menghitung gradient (x) dan gradient (y) kita membutuhkan maks konvolusinya dengan menggunakan Persamaan (2.1) dan Persamaan (2.2). ditentukan nilainya dalam setiap cell yakni ;

(25)

gradient (y). lebih lanjutnya kita membahas tentang perhitungan mencari

Untuk perhitungannya kita membuat blok terlebih dahulu sesuai dengan jumlah maks konvolusinya 1 x 2 dengan arah vertikal kemudian hitung dengan menggunakan rumus pada persamaan (2.3) terlihat pada perhitungan dibawah ini. sama untuk mendapatkan nilai gradient (x). Setelah menghitung nilai

gradient (x) maka langkah selanjutnya kita menghitung nilai gradient (y)

dengan menggunakan Persamaan (2.4).

Untuk menghitung gradient (y) sama seperti menghitung

gradient(x) hanya saja pada perhitungan gradient (y) dengan arah

horisontal terlihat pada gambar dibawah ini.

(26)

1 1 1 1 1

1 1 1 0 0

1 1 0 0 0

1 1 0 0 0

Kemudian kita dapat menghitung gradient (y) sesuai dengan rumus persamaan (2.4) terlihat seperti perhitungan dibawah ini.

Baris 1 Kolom 1 G (y) = 1 sama sehingga mendapatkan hasil seperti pada kolom dibawah ini.

Gradient (X) Gradient (Y)

(27)

sedangkan (y) bernilai -1 (negatif positif ) maka arah gradiennya akan mengalami kemiringan seperti pada kolom dibawah ini.

* * * * *

* * *

* * * *

* * * *

* * * *

Setelah menemukan gradient (x), gradient (y), dan arah gradiennya maka langkah selanjutnya menghitung kekuatan tepi (magnitude) dengan Persamaan (2.5) dan sudut gradien dengan Persamaan (2.6).

[ ( , ) ] = | Gx| + |Gy| (2.5)

Keterangan :

G [f(x,y)] : Magnitude (kekuatan tepi) Gx : Gradient (x)

Gy : Gradient (y)

Dengan rumus persamaan (2.5) maka kita dapat menghitung kekuatan tepi pada setiap cell seperti pada perhitungan dibawah ini.

(28)

0 0 0 0 *

0 0 0 0 *

0 0 2 0 *

0 2 0 0 *

0 2 0 0 *

Setelah menghitung kekuatan tepi (magnitude) gradient maka kita dapat menghitung sudut tepi gradient dengan menggunakan rumus pada persamaan (2.6).

(29)

0° 0° 0° 0° *

0° 0° 0° 0° *

0° 0° -45° 0° * 0° -45° 0° 0° * 0° -45° 0° 0° *

Setelah kita mengetahui sudut derajatnya maka kita dapat menentukan arah sudutnya. Arah sudut inilah yang nantinya akan

Langkah selanjutnya membuat keputusan apakah suatu piksel merupakan tepi atau bukan tepi dinyatakan dengan operasi pengambangan

sesuai dengan Persamaan (2.7)

( , ) = ,

, [ ( , ) ]≥ (2.7)

Untuk menentukan apakah suatu piksel merupakan tepi atau bukan

tepi maka kita dapat mengetahuinya dengan perhitungan hasil kekuatan tepi

0 0 0 0 *

0 0 0 0 *

(30)

0 2 0 0 *

0 2 0 0 *

Titik Ambang

Nilai 2 termasuk titik ambang yang digunakan untuk Threshold (T) dengan

menggunakan titik ambang ini maka dapat ditentukan jika nilai setiap cell

lebih besar dari threshold (2) atau sama maka tepi dinyatakan warna putih.

Jika threshold kurang dari 2 maka tepi dinyatakan warna hitam. Seperti

halnya pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.3 Citra Asli menjadi Citra Compute Gradient (Dalal : 2006).

(31)

Gambar 2.4 Penjelasan Cell dan Block (Muhtadin : 2009)

Dimana bins itu sendiri adalah histogram , bins terjadi pada 1 sampai

9 bins yang di dapat dari 0-180 yang dimana 180 : 20 = 9 bins seperti pada

gambar dibawah ini.

Gambar 2.5 Implementasi Bin (Rahul Rahjan : 2007)

e. Normalisasi Blok dan Cell : untuk menormalkan blok dan cell.

f. SVM (Support Vector Machine): mesin penentu yang berfungsi untuk

menentukan apakah gambar tersebut merupakan pedestrian atau non

pedestrian.

2.5.3. Visual Basic (.Net)

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman OOP (Object

Oriented Programming) atau bahasa pemrograman yang berorientasi obyek

(32)

perusahaan microsoft. Bahasa pemrograman yang seringkali hanya disingkat dengan sebutan VB saja ini memiliki sejarah pengembangan yang cukup panjang berikut adalah sejarah visual basic :

1. Proyek “Thunder” dirintis. Visual Basic 1.0 (Mei 1991) dirilis untuk

windows pada Comdex/Windows Wordltrade yang di pertunjukan di

Atlanta, Georgia.

2. Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada bulan September 1992. Bahasa ini tidak kompetibel dengan Visual Basic For Windows. VB 1.0 for DOS ini pada kenyataannya merupakan versi kelanjutan dari

compiler basic, quick basic dan basic professional development

system.

3. Visual Basic 2.0 dirilis pada bulan November 1992, cakupan pemrogramannya cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya juga telah dimodifikasi. Khususnya pada from yang telah menjadikan obyek dapat dibuat secara seketika, serta konsep dasar dari class modul yang berikutnya diimplementasikan pada VB 4.

4. Visual Basic 3.0 dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi versi standard dan professional. VB 3 memasuki versi 1.1 dari

Microsoft Jet Database Engine yang dapat membaca serta menulis

database Jet (atau Access) 1x.

(33)

6. Visual Basic 5.0 (Februari 1997) miscrosoft merilis secara eksklusif visual basic untuk versi windows 32 bit. Programmer yang menulis programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import program VB 4 ke VB 5. Dan juga sebaliknya, program VB 5 dapat diimport VB 4. VB 5 memperkenalkan kemampuan untuk membuat

user control.

7. Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) memperbaiki beberapa cakupan, termasuk kemampuannya untuk membuat aplikasi Web-based. Visual basic 6 di jadwalkan akan memasuki microsoft “fasa non supported” dimulai pada maret 2008.

8. Visual Basic Net (VB 7.0) dirillis pada tahun 2002. Beberapa yang mencoba pada versi pertama. NET mengemukakan bahwa bahasa ini sangat powerfull tapi bahasa yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai area, termasuk

runtime yang 10x lebih besar dari paket runtime VB 6 serta

peningkatan penggunaan memory.

9. Visual Basic Net 2003 (VB 7.1) dirilis dengan menggunakan NET

framework versi 1.1.

(34)

a. Edit and Continue, mungkin inilah kekurangankan fitur terbesar

dari VB.NET. pada VB 2005 ini kita diperbolehkan melakukan perubahan kode pada saat program sedang dijalankan

b. Perbaikan pada konversi dari VB ke VB Net12 Visual Basic .Net 2003 (VB 7.1), dirilis dengan menggunakan NET framework versi 1.1.

2.5.4. Emgu CV

Emgu CV merupakan lintas platform yang memungkinkan para

programmer memanggil fungsi dalam intel Open.CV image processing library agar dapat digunakan pada bahasa kompetibel.NET seperti C#, VB, dan lainnya. Keuntungan menggunakan library Emgu CV adalah :

a. Emgu CV seluruhnya dibuat berdasarkan bahasa C#, namun dapat digunakan oleh bahasa yang lain juga, seperti VB.Net, C++, dan Iron

Phyton.

b. Dalam image processing, image class menggunakan generik parameter yaitu color dan depth

c. Setelah melakukan proses pada image, Emgu CV secara otomatis akan melakukan dispose image.

d. Serialisasi XML, digunakan apabila program dikerjakan dalam WCF (Windows Communication Fundation), akan digunakan dalam layanan

web, dan membutuhkan pengembalian nilai dalam bentuk

image<TColor,TDepth> sebagai parameter. Ini juga dapat berguna untuk

(35)

Emgu CV memiliki 2 (dua) layer, layer 1 berisi function, structure, dan

enumeration mapping yang secara langsung merefleksikan yang ada di Open.CV,

(36)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses pembuatan aplikasi deteksi dengan metode Histogram of Oriented Gradients menggunakan library Emgu CV.

3.1. Kebutuhan Hardware dan Software

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai Hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) yang digunakan pada implementasi aplikasi ini.

a. Kebutuhan Hardwar e :

1. Komputer dengan processor Intel (R) Core(TM)2Duo CPU P8700 2,5GHz

2. RAM (2048MB) dan VGA Card share memory up to 1274 MegaByte 3. Monitor 14” dan Modem AHA

4. Hard Disk 320 GigaByte

(37)

Desain sistem untuk sistem informasi penjualan CV Kautsar ini menggunakan data work flow, Diagram Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM) yang digunakan sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data yang dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem.

Gambar 3.1 Flowchart Desain Tahapan Pedestrian

Gambar 3.1 diatas merupakan desain tahapan dari pengembangan deteksi

pedestrian menggunakan metode histogram of oriented gradients (HOG). Untuk

(38)

3.2.1. Pr oses Pengambilan Objek Gambar

Gambar 3.2 Flowchart Proses Pengambilan Objek Gambar

(39)

mengunakan kamera digital hingga berupa data gambar yakni citra pedestrian untuk dimasukan kedalam komputer.

3.2.2. Proses Histogram of Oriented Gradients

(40)

gamma correction yang berfungsi untuk mengubah citra asli menjadi citra

gamma, kemudian citra gamma tersebut akan diproses menghitungan gradients gambar dengan menggunakan perhitungan operator sobel, setelah menghitung

gradients gambar maka proses selanjutna yakni orientasi binning yang terdiri dari

cell, block cell, dan bin. Langkah selanjutnya Normalisasi gambar berfungsi untuk

menormalkan gambar pada tiap block agar memudahkan SVM detektor untuk mendeteksi apakah citra tersebut termasuk pedestrian atau bukan pedestrian.

Dari semua proses yang telah dijelaskan akan di proses pada library Emgu CV yang dimana sudah terdapat tools atau fungsi yang sudah default (tertanam) didalamnya, sehingga proses tersebut tidak dapat dirubah.

3.2.3 Proses Cropping dan Save

(41)

Proses dimana setelah terjadi proses HOG untuk mendapatkan hasil

pedestrian maka citra tersebut akan di crop pada lokasi pedestrian yang

terlokalisasi dengan pemotongan ukuran 64 x 128 pixel guna untuk mendapatkan hasil akhir kemudian disimpan pada database file pedestrian.

3.3. Perancangan Interface

Interface merupakan suatu halaman perangkat lunak sebagai tempat

interaksi bagi pengguna dan perangkat lunak tersebut. Tujuan dari perancangan

interface berikut ini agar pengguna dapat memahami proses kerja program dengan

mudah.

3.3.1. Interface Tampilan Awal

Pada gambar 3.5 ini merupakan form tampilan awal aplikasi. Tampilan awal aplikasi dapat dilihat ketika pertama kali aplikasi dijalankan atau ketika pengguna mengklik tombol load.

(42)

3.3.2. Interface View

Pada gambar 3.6 merupakan menu view terdapat fungsi panel, dimana dalam fungsi ini digunakan untuk menampilkan seluruh hasil proses deteksi

pedestrian.

.

Gambar 3.6 Desain Tampilan View 3.3.3. Interface Profile

Pada form profile terdapat picturebox dan texbox, dimana dalam

picturebox digunakan untuk menampilkan foto dari pembuat aplikasi dan texbox

ini digunakan untuk menampilkan biodata penulis.

(43)

Pada bab IV ini akan dijelaskan mengenai implementasi, hasil uji coba dan

evaluasi dari rancangan program yang telah dibuat pada bab III. Bagian implementasi

aplikasi kali ini meliputi: implementasi data, implementasi interface, implementasi

proses, dan uji coba.

4.1. Implementasi Da ta

Pada proses Data yang akan diimplementasikan pembuatan aplikasi deteksi

pedestrian dengan metode histogram of oriented gradients menggunakan library

Emgu.CV ini berupa citra digital yang telah diambil melalui camera digital yang

akan diproses melalui beberapa tahapan untuk melakukan lokalisasi pedestrian,

mengcropping dan penyimpanan.

4.2. Implementasi Interface

Pada implementasi interface ini digunakan untuk memudahkan user yang

akan melakukan proses deteksi pedestrian dengan menggunakan aplikasi yang telah

dibuat. Adapun gambaran dari interface aplikasi sebagai berikut :

Pada awal kita menjalankan aplikasi dengan otomatis maka aplikasi

(44)

Gamba r 4.1 Tampilan Utama Aplikasi

Pada tampilan utama aplikasi tersebut terdapat empat tombol yaitu :

1. tombol (load),

2. tombol (procces),

3. tombol (view),

4. tombol (profile).

Tombol load berfungsi untuk menginputkan gambar pada folder komputer,

tombol procces berfugsi untuk mendeteksi gambar pedestrian, tombol view berfungsi

untuk mengcropping gambar pedestrian dan otomatis menyimpannya dalam folder

hasil pada komputer, dan pada tombol profile berfungsi untuk menampilkan biodata

(45)

dengan tujuan untuk mempermudah pengguna dalam memahami dan menggunakan

aplikasi deteksi pedestrian tersebut.

Ketika pengguna mengklik tombol load maka akan ditampilkan seperti di

bawah ini :

Ga mbar 4.2 Tampilan Proses Load Gambar

Gambar pedestrian sebelumnya sudah diambil dengan menggunakan kamera

digital dan kemudian disimpan dikomputer. Setelah menekan tombol load akan

tampil jendela direktori komputer, dan kemudian cari letak image tersebut setelah itu

klik dua kali pada gambar yang dipilih. gambar yang diambil pada load adalah file

(46)

perintah open atau cancel pada menu direktori komputer. Menu tombol aplikasi

lainnya tidak bisa dijalankan sebelum proses direktori load selesai dijalankan.

Berikut ini adalah tampilan ketika pengguna mengklik tombol procces :

Gambar 4.3 Proses Procces Pedestrian

Di dalam procces terdapat dua imagebox, imageboxload berukuran 64 x 128

piksel berfungsi sebagai load image untuk memasukan gambar yang ada pada file

folder komputer, sedangkan imageboxprocces berukuran 256 x 512 piksel berfungsi

untuk menampilkan hasil dari citra pedestrian terdeteksi yang sudah dilokalisasi

(pengkotakan) dengan metode histogram of oriented gradient. Kemudian mengetahui

(47)

Berikut ini adalah tampilan ketika pengguna mengklik tombol view:

Ga mbar 4.4 Proses Pengcroppingan dan Save Gambar Pedestrian

Dimana pada proses ini adalah proses pengcroppingan hasil gambar yang

telah diproses sebelumnya sesuai dengan jumlah orang yang terdeteksi. Setelah

gambar dicropping maka akan secara otomatis menyimpan. Pada proses ini terdapat

tombol (home) yang berfungsi untuk kembali pada menu tampilan awal.

Untuk mengetahui apakah hasil pengcroppingan dan penyimpanan pada

gambar tersebut telah sukses disimpan pada komputer maka pengguna dapat

mengeceknya melalui, documents " folder visual studio 2010 " project "

(48)

Gamba r 4.5 File Folder Penyimpanan Gambar Cropping

Dan berikut ini adalah tampilan ketika pengguna mengklik tombol profile:

(49)

Dimana pada proses profile ini hanya menampilkan foto dan biodata pembuat

aplikasi deteksi pedestrian.

4.3. Implementasi Pr oses

Bagian implementasi proses ini menjelaskan mengenai implementasi

proses-proses sesuai dengan konsep yang telah dibuat pada bab III. Seperti yang telah

digambarkan dalam flowchart.

Aplikasi deteksi pedestrian ini merupakan aplikasi yang menggunakan library

Emgu.CV, oleh karena itu sebelum proses coding maka diperlukan untuk melakukan

konfigurasi pada komputer dan Microsoft Visual Studio.Net agar dapat menjalankan

fungsi-fungsi yang terdapat dalam library Emgu.CV tersebut. Berikut ini adalah

langkah-langkahnya :

1. Instalasi Open.CV dan Konfigurasinya

Untuk memulai instalasinya, double klik pada file Open.CV yang sudah

didownload. Sebenarnya ini bukanlah instalasi, melainkan hanya mengekstrak file

saja. Pilih lokasi untuk mengekstrak file .exe Open.CV. Untuk lebih memudahkan

kita ekstrak saja pada drive C. Setelah proses ekstrak file selesai, tahap selanjutnya

adalah melakukan setting path agar file library Open.CV dapat dipanggil dari Visual

Studio. Klik kanan pada Computer, pilih Properties kemudian pilih Advanced system

(50)

Ga mbar 4.7 Tampilan setting Open.CV ke-1

Kemudian klik Environment Variables.

(51)

Pada bagian System variables cari bagian path, kemudian klik edit.

Tambahkan baris berikut ini :

;C:\opencv\build\x86\vc10\lib\;C:\opencv\build\bin\;C:\opencv\build\x86\vc10\bin\

Gambar 4.9 Tampilan setting Open.CV ke-3

Klik OK, kemudian restart komputer agar system dapat mengenali path baru

tersebut.

2. Instalasi Emgu.CV dan Konfigurasinya

Seperti instalasi pada Open.CV untuk memulai instalasi double klik pada file

Emgu.CV yang sudah didownload. Pilih drive C untuk mengekstrak file .exe

(52)

Kemudian pada library pada project yang kita buat. Klik kanan pada project

kemudian klik Add reference.

Gambar 4.10 Tampilan setting Emgu.CV ke-1

Pada tab browse pilih lokasi penginstalan Emgu.CV kemudian pilih folder

bin. Pilih file Emgu.CV.dll, Emgu.CV.UI.dll dan Emgu.Util.dll.

(53)

Setelah menambahkan library kemudian menambahkan beberapa komponen

Emgu.CV ke toolbox. Komponen ini nantinya dapat digunakan untuk menampilkan

gambar seperti picture box. Untuk menambahkan komponen, terlebih dahulu pilih

bagian General pada Toolbox. Kemudian klik kanan dan pilih Choose Items.

Gambar 4.12 Tampilan setting Emgu.CV ke-3

Pada bagian Framework Components beri centang pada bagian Image Box

dan kemudian klik OK.

(54)

Setelah itu otomatis komponen Image Box akan muncul pada Toolbox pada

bagian General.

Gambar 4.14 Tampilan setting Emgu.CV ke-5

Pada view code di project yang telah dibuat tambahkan kode sebagai berikut:

Imports Emgu.CV

Imports Emgu.CV.Structure

Imports Emgu.CV.UI

(55)

4.3.1. Pr oses Load

Pada proses load ini, merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk

menampilkan inputan berupa gambar. Gambar yang dapat dibuka hanya gambar yang

berformat jpg, jpeg. Berikut adalah potongan source code proses load.

‘ LOAD

I f OpenFi l eDi al og1. ShowDi al og( ) = Di al ogResul t . OK Then

Di m i mg As I mage(Of Bgr, Byt e) = New I mage(Of Bgr,

Byt e) ( OpenFi l eDi al og1. Fi l eName)

I mageBoxLoad. I mage = i mg

End I f

4.3.2. Pr oses Pada Button Procces Pedestrian

Pada proses button procces pedestrian terdapat tiga proses pemanggilan

didalam source code procces yaitu; Find Pedestrian, dimana untuk melokalisasi

gambar pedestrian dan memanggil proses histogram of oriented gradients pada

library EMGU.CV. Cropping Image, untuk memotong gambar pedestrian yang telah

terdeteksi dengan ukuran 64x128 dan Save Image, menyimpan gambar pedestrian

(56)

‘ FI ND PEDESTRI AN

Proses yang berfungsi hanya menampilkan hasil cropping gambar pedestrian.

(57)

‘ MENAMPI LKAN HASI L PADA PANEL

Proses yang hanya menampilkan biodata pembuat aplikasi.

‘ PROFI LE

Pr i vat e Sub But t onpr of i l e_Cl i ck(ByVal sender As

Syst em.Obj ect, ByVal e As Syst em.Event Ar gs) Handl es

(58)

For m2. Show( )

End Sub

4.4. Uji Coba Pr ogr am

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai uji coba terhadap aplikasi yang telah

dibuat dan selanjutnya akan dievaluasi dari hasil uji coba tersebut. Uji coba

dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan aplikasi dapat berjalan dengan baik

sesuai dengan rancangan. Evaluasi dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan

dari aplikasi yang dibuat.

4.4.1. Skenar io Uji Coba

Untuk memastikan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik, diperlukan

adanya skenario yang akan dicoba, antara lain :

a. Memasukkan beberapa image untuk melihat keberhasilan, karena tiap-tiap image

hasil jepretan kamera digital selalu berbeda, hal itu dipengaruhi oleh jarak ambil,

cahaya serta kondisi objek gambar yang akan diambil.

b. Melakukan proses histogram of oriented gradients, untuk menguji tingkat

keberhasilan melalui proses yang sudah direncanakan. Apakah citra tersebut

dapat terdeteksi dengan baik atau tidak.

c. Melakukan Cropping dan Save Image, hasil dari histogram of oriented gradients

(59)

kemudian akan disimpan, kedalam file folder komputer, oleh karena itu perlu

diuji tingkat keberhasilan penyimpanannya.

4.4.2. Pela ksa naa Uji Coba

Setelah melakukan perancangan interface aplikasi dan pengcodingan

program, kemudian melakukan uji coba aplikasi tersebut. Dari project yang telah

dibuat tekan F5 untuk memulai menjalankan aplikasi deteksi pedestrian.

Langkah pertama dalam membuat program deteksi pedestrian adalah

dengan merancang tampilan program menggunakan new project pada Visual

Basic (.Net) 2010. Setelah perancangan program deteksi pedestrian dibuat dan

dimasukkan source code ke dalam program, maka langkah terakhir adalah

dengan mencoba program tersebut. Dengan menekan tombol load dan procces,

akan diperoleh hasil dari deteksi pedestrian. Gambar-gambar di bawah ini

merupakan tampilan program deteksi pedestrian.

(60)

Tombol Load pada tampilan form utama berfungsi untuk mengambil image

yang sudah tersimpan dikomputer. Image sebelumnya sudah diambil dengan

menggunakan kamera digital dan kemudian disimpan dikomputer.

Setelah menekan tombol load maka akan tampil jendela direktori komputer,

dan kemudian cari letak image tersebut kemudian klik dua kali pada image. Image

yang diambil pada load adalah file image yang berformat JPG. Pada proses load ,

program hanya bisa menjalankan perintah open atau cancel pada menu direktori

komputer. Menu tombol aplikasi lainnya tidak bisa dijalankan sebelum proses

direktori load selesai dijalankan.

Ga mbar 4.16 Tampilan Proses Load Image

Tombol Processe berfungsi untuk menjalankan proses deteksi pedestrian.

(61)

berwarna RGB. Setelah tombol procces diproses maka akan muncul output

pedestrian seperti pada gambar dibawah ini :

Ga mbar 4.17 Proses Deteksi Pedestrian

Setelah tombol procces dijalankan proses selanjutnya adalah proses

pengcroppingan dan save. Terlihat seperti pada gambar dibawah ini :

(62)

Maka hasil pengesavean gambar pedestrian yang telah terpotong tadi akan

tersimpan pada folder komputer. Seperti tampilan gambar dibawah ini :

Gamba r 4.19 Penyimpanan Gambar Hasil Cropping

Berikut adalah gambar profile pembuat aplikasi .

(63)

4.5. Analisa Aplikasi

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, maka akan dilakukan analisa,

antara lain sebagai berikut :

4.5.1. Analisis Pr oses Histogram Of Oriented Gradients

Pada analisa proses ini terdapat 2 (dua) hasil uji coba berdasarkan ;

1. Jarak Pengambilan Gambar

Pengambilan gambar dimulai dari jarak 3 meter sampai 6 meter, karena

pengambilan gambar dengan jarak 2 meter sampai 2,5 meter sudah memenuhi frame

sehingga tidak dapat terdeteksi karena semakin dekat. Dan pada jarak 6 meter

kecepatan terdeteksinya sangat lama sehingga saya tidak menampilkan jarak 7 meter

karena semakin jauh objek pedestrian tidak dapat terdeteksi.

No Load Image Jarak Hasil Kecepatan

1 3

Meter

59 ms

2 3,5

Meter

(64)

3 4

Meter

56 ms

4 4,5

Meter

57 ms

5 5

meter

55 ms

6 5,5

meter

61 ms

7 6

meter

62 ms

(65)

Dari gambar diatas kesimpulan yang didapat berdasrkan jarak yang terbagus

dan keberhasilan terdeteksi terdapat pada jarak 5 meter yang terbaik karena pada

jarak tersebut kecepatan terdeteksinya paling cepat yakni 5 milisecond dibandingkan

pada jarak lainnya. Oleh karena itu saya akan mencoba uji coba dengan jarak yang

terbaik 5 meter dengan objek pedestrian yang berbeda.

2. Pengambilan gambar dengan jarak 5 meter dengan objek pedestrian yang

berbeda.

No Load Image Hasil

Jumlah Kecepatan

1 1 44 ms

(66)

3 4 67 ms

4 2 55 ms

(67)

6 2 61 ms

7 2 52 ms

(68)

9 2 58 ms

10 2 58 ms

(69)

12 2 65 ms

13 1 52 ms

(70)

15 5 86 ms

Tabel 4.2 Tabel Uji Coba Pedestrian Dengan Jarak 5 Meter Objek Berbeda

Dari percobaan table 4.2 yang telah dilakukan dengan jarak 5 meter

(stabil) serta pengambilan objek gambar yang berbeda-beda dapat disimpulkan bahwa

metode ini dapat mendeteksi pedestrian dengan baik dengan cahaya dan jarak yang

stabil.

Akan Tetapi metode ini tidak dapat mendeteksi pedestrian secara sempurna

apabila pedestrian tersebut terjadi tumpukan (overlap) atau terlalu banyak yang

berjalan, hanya dapat mendeteksi pedestrian yang jelas atau berada paling awal.

Karena metode ini memiliki batas kemampuannya hanya mendeteksi objek yang

terlihat jelas atau tidak terjadi tumpukan serta dapat dilihat juga semakin sedikit

pedestrian yang dideteksi maka semakin cepat pula kecepatan terdeteksinya. Dan

begitu pun juga sebaliknya semakin banyak orang yang berjalan maka semakin lama

juga kecepatan terdeteksinya.

Hal ini terjadi karena metode ini terdapat SVM detector yang berfungsi untuk

(71)

3. Hasil uji coba perbandingan dengan perhitungan manual dan komputer

No Gambar Hasil

Perhitungan

Program

Hasil

Perhitungan

Manual

Jumlah

Kesalahan

Berhasil atau

Tidak

Berhasil

1. 1 1 0 Berhasil

2. 2 2 0 Berhasil

3 4 4 0 Berhasil

(72)

5 2 2 0 Berhasil

6 2 2 0 Berhasil

7 2 2 0 Berhasil

8 2 2 0 Berhasil

(73)

10 2 2 0 Berhasil

11 1 1 0 Berhasil

12 3 3 0 Berhasil

13 1 1 0 Berhasil

14 5 13 8 Tidak

(74)

15 5 12 7 Tidak

Berhasil

Tabel 4.3 Perbandingan Perhitungan Komputer Dengan Manual

Dari percobaan 4.3 yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

perbandingan antara perhitungan secara manual dengan perhitungan komputer dapat

diberi kesimpulan dengan menghitung persentase berdasarkan keberhasilan yakni,

10 0 % = 10 0 % = 86,67% sedangkan untuk menghitung

persentase berdasarkan kesalahan yakni, 100 % =

10 0 % = 13,33% maka kesimpulan yang didapat akurasi keberhasilan

(75)

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan pembahasan teori, perancangan aplikasi, dan pengujian terhadap aplikasi pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab penutup ini akan diambil kesimpulan serta saran pengembangan dari tugas akhir “Deteksi

Pedestrian Menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients Pada Library

EMGU CV” ini.

5.1. Kesimpulan

Dari uji coba yang telah dilakukan dapat dianalisa hasil pengujian terhadap deteksi pedestrian menggunakan metode histogram of oriented gradients ini dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:

1. Histogram of Oriented Gradient menerapkan tentang image processing pedestrian dengan meload, melokalisasi gambar, pengcroppingan, dan

penyimpanan. Dan Support Vector Machine mendukung untuk menentukan mana yang termasuk pedestrian atau non pedestrian.

2. Penerapan metode histogram of oriented gradients pada deteksi pedestrian dapat berjalan dengan baik, terbukti dari hasil uji coba yang telah dilakukan dengan jarak terbaik 5 meter (stabil) serta pengambilan objek gambar yang berbeda-beda dapat disimpulkan bahwa metode ini dapat mendeteksi pedestrian dengan baik dengan cahaya dan jarak yang stabil. 3. Dari hasil uji coba yang dilakukan tingkat akurasi keberhasilan sebesar

(76)

5.2. Sar an

Pada pembuatan aplikasi ini terdapat saran-saran yang terkait untuk pengembangan lebih lanjut. Saran-saran tersebut antara lain:

a. Masih banyak terdapat kekurangan disetiap segi materinya, oleh karena itu diharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun untuk kedepannya.

b. Pada aplikasi terdapat kekurangan dalam pendesainan atau program dapat dikembangkan lagi menjadi lebih baik.

c. Untuk memperbaiki tingkat akurasi sistem diperlukan penambahan jumah data training pedestrian.

(77)

Triggs,Dalal. (2006), Feature Histogram of Oriented Gradients, [Online], (http://library.binus.ac.id, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 09.12 WIB)

Seo, N. (2007), HOG Pada Emgu CV, [Online], (http://seonsean.blogspot.com, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 09.27 WIB)

Dalal & Bill. (2005), Teori Histogram of Oriented Gradients, [Online], (http://en.wikipedia.org/wiki, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 09.47 WIB)

Bahri,Taufik. (2012), Pengertian dan Penerapan Komputer Vision, [Online], (http://taufik-pblog.blogspot.com, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 10.45 WIB).

Haralick dan Shapiro. (1992), Pengertian Citra Analog dan Digital, [Online], (http://library.binus.ac.id, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 11.37 WIB).

Harln,Twinkle. (1977), Person Walking InThe Street, [Online], (http://salmanisaleh.files.wordpress.com, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 11.58 WIB)

(78)

Rapoport,Amos. (1977), Pengertian Dasar Mengenai Pedestrian, [Online], (http://salmanisaleh.files.wordpress.com, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 11.58 WIB)

Gideon,Giovani. (1977). Pengertian Dasar Mengenai Pedestrian, [Online], (http://salmanisaleh.files.wordpress.com, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 11.58 WIB).

Muhtadin. (2009). Bagian-Bagian yang Dinamakan Cell, [Online], (http://digilib.its.ac.id, diakses tanggal 7 Maret 2013, pukul 13.20 WIB).

Rahjan, Rahul. (2007). Fast Human Detection Using a Cascade of Histograms of

Oriented Gradients, [Online], (www.merl.com, diakses pada tanggal 7 Maret

2013, pukul 13.55 WIB).

Hashemi, Akbar. (2011). Sejarah VB.Net, [Online], (http://gue10.blogspot.com, diakses pada tanggal 7 Maret 2013, pukul 14.01 WIB).

Gambar

Gambar 2.3 Citra Asli menjadi Citra Compute Gradient (Dalal : 2006).
gambar dibawah ini.
Gambar 3.1 Flowchart Desain Tahapan Pedestrian
Gambar 3.2 Flowchart Proses Pengambilan Objek Gambar
+7

Referensi

Dokumen terkait

b) Perencanaan dan perancangan bagian wilayah kota/ kawasan yang dinilai strategis dan diprioritaskan penanganannya secara terpadu (lintas sektor), serta memiliki

Melihat pentingnya penilaian pelanggan yang ditimbulkan karena proses komunikasi khususnya komunikasi antarpribadi dan pelayanan lainnya yang terjadi pada Apotik Pahlawan

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten

Dalam usaha menunjang pembangunan pertnaina, maka perlu ditingkatkan kualitas sumber daya manusia bagi para petani khususnya para petani marginal dengan

Pemanfaatan KKF dan JF dapat memberikan keuntungan bagi peternak dalam hal efisiensi biaya pakan, yang mana pada hasil pengkajian ini untuk 6 ekor sapi simental bisa

MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KONSENTRASI: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN  UNIVERSITAS DIPONEGORO 2005 ABSTRAK

Suatu kegiatan yang dilakukan biasanya ada tujuan yang ingin dicapai, atau minimal kegiatan tersebut diusahakan mendekati hal yang ingin dicapai. Demikian pula dengan

Karena dari penghentian penggunaan narkoba akan menimbulkan gejala-gejala abstinensi (rangkaian gejala yang hebat karena pemakaian obat dihentikan). Rasa khawatir yang