• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Bakteri Caviar Nilem Dalam Perendaman Campuran Larutan Asam Asetat Dengan Larutan Garam Pada Penyimpanan Suhu Rendah (5-10 0C) - Characteristic Of Bacteria Caviars Nilem In Submersion With Acetate Acid And Salt Solution At Low Temperature St

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Bakteri Caviar Nilem Dalam Perendaman Campuran Larutan Asam Asetat Dengan Larutan Garam Pada Penyimpanan Suhu Rendah (5-10 0C) - Characteristic Of Bacteria Caviars Nilem In Submersion With Acetate Acid And Salt Solution At Low Temperature St"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK BAKTERI CAVIAR NILEM DALAM PERENDAMAN CAMPURAN LARUTAN ASAM ASETAT DENGAN LARUTAN GARAM

PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH (5-100C).

CHARACTERISTIC OF BACTERIA CAVIAR’S NILEM IN

SUBMERSION WITH ACETATE ACID AND SALT SOLUTION AT LOW TEMPERATURE STORAGE (5-10OC)

Nunik Purwa*, Junianto** dan Titin Herawati**

*Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan **Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bakteri caviar

nilem yang direndam dalam campuran larutan asam asetat dengan larutan garam pada penyimpanan suhu rendah antara 5-100C. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen terdiri atas empat perlakuan perendaman. Perlakuan A, perendaman dalam campuran larutan asam asetat 0,3% dengan larutan garam 0%. Perlakuan B, Perendaman dalam campuran larutan asam asetat 0,3% dengan larutan garam 5%. Perlakuan C, perendaman dalam campuran larutan asam asetat 0,3% dengan larutan garam 10%. Perlakuan D, perendaman dalam campuran larutan asam asetat 0,3% dengan larutan garam 15%. Pengamatan dilakukan pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28. Parameter yang diamati meliputi derajat keasaman (pH) dan total jumlah bakteri pada caviar nilem. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa karakteristik bakteri pada perendaman campuran dari 0,3% larutan asam asetat dengan 15% larutan garam pada penyimpanan suhu rendah (5-100C) merupakan konsentari terbaik, dengan lama masa simpan 21 hari masih layak untuk dikonsumsi, jumlah total bakteri yang tumbuh berkisar 3x106 cfu/g.

Kata kunci :larutangaram, caviar nilem, pengawetanalami, penyimpanansuhurendah

ABSTRAK

(2)

solution with a 15% salt solutionat low temperature storage (5-100C) is the best konsentari, with a long shelf life of 21 days is still suitable for consumption, the total number of bacteria growing range 3 x 106 cfu /g.

Keywords: saline solution, Nilem caviar, naturalpreservation, low temperaturestorage

Pendahuluan

Caviar adalah makanan yang terbuat dari telur ikan yang direbus dengan larutan garam.Caviar mem-punyai nilai gizi yang sangat tinggi sehingga sangat baik untuk di-konsumsi.Makanan ini secara ko-mersial dipasarkan sebagai makanan mewah. Umumnya caviardigunakan sebagai pengisi/pelengkap makanan atau ada juga yang langsung dimakan dengan saus cream. Menurut para penikmat caviar, caviar yang segar dan lezat adalah caviar yang terasa asinnya, tidak amis dan butiran telurnya terlihat mengkilat/berkilau.

Caviar merupakan produk perikanan yang mudah mengalami proses pembusukkan. Proses pem-busukkan pada caviar dapat di-sebabkan oleh bakteri. Upaya yang dilakukan untuk memperlambat pro-ses pembusukkan pada caviar nilem adalah memperlambat pertumbuhan bakteri yang terdapat pada caviar

tersebut.

Penghambatan pertumbuhan bakteri dapat dilakukan dengan berbagai tindakan yaitu membuat lingkungannya tidak cocok untuk perkembang biakannya dan merusak atau meracuni sel bakteri. Penyim-panan caviar nilem pada suhu rendah merupakan tindakan untuk memper-lambat laju denatursi, yaitu hilang-nya sifat-sifat struktura protein oleh karena rusaknya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lainnya yang mengukuhkan molekul (Ilyas, 1983).

Pendinginan hingga 0oC dapat me-ngurangi aktivitas enzim penyebab autolysis. ( Adawyah, 2007) proses pengambilan panas dari suatu ruang-an yruang-ang terbatas untuk menurunkruang-an dan memperta-hankan suhu di ruang-an tersebut bersama isinya agar selalu lebih ren-dah dari pada suhu diruangan.Bakteri-bakteri yang da-pat tumbuh dengan optimal dada-pat dihambat dengan perendaman dalam larutan garam dan asam merupakan tindakan untuk merusak atau mera-cuni pada bakteri. Mekanisme penga-wetan garam adalah dengan meme-cahkan (plasmolisis) membran sel mikroba, karena garam mempunyai tekanan osmotik yang tinggi. Disam-ping itu garam bersifat hidroskopis sehingga dapat menyerap air dari bahan yang mengakibatkan menu-runnya kualitas air dari caviar

menjadi rendah. Sehigga pertumbu-han mikroorganismenyapun akan ter-hambat. Pengaruh asam dalam pe-ngolahan bahan makanan mem-punyai peranan penting yang bersifat anti mikroba. Sifat tersebut karena penambahan asam akan mempenga-ruhi pH disamping itu juga adanya sifat keracunan yang khas dari asam-asam yang tidak terurai toksisitas asam yang ditimbulkan sangat berfa-riasi tergantung pada derajat diso-siasinya dan kondisi keasamannya.

(3)

mengha-silkan masa simpan yang lebih lama. Sifat anti mikroba yang dimiliki oleh kedua bahan pengawet tersebut men-jadikan pencampuran yang baik un-tuk menghambat pertumbuhan dari bakteri dan ditambah lagi dengan pe-nyimpanan pada suhu dingin akan

menjadikan penggabungan yang baik untuk menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dibandingkan de-ngan caviar yang direndam dede-ngan larutan garam saja atau larutan asam asetat saja yang disimpan pada suhu ruang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bakteri pa-da caviar nilem yang direndam dalam campuran larutan asam asetat

dengan larutan garam pada penyim-panan suhu rendah (5 – 10oC).

Metode

Analisis mikobiologis dilaku-kan dengan cara menghitung koloni bakteri yang tumbuh pada media kul-tur, yang bertujuan untuk mengetahui jumlah mikroba selama penyimpan-an. Perhitungan jumlah bakteri dila-kukan dengan metode Total Plate Count (metode hitung cawan) secara duplo. Prinsip dari metode ini adalah jika jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Aristianti, 2007). Untuk mengkultur bakteri digunakan nut-rien agar (NA).

Total koloni bakteri dianalisis berdasarkan standar total koloni bakteri maksimum yang masih diper-bolehkan pada suatu bahan pangan. Menurut Dewan Standarisasi Nasio-nal (1992) batas kandungan total bakteri maksimum pada ikan segar yang layak dikonsumsi adalah 5 x 105 cfu/g dan jika melebihi maka bahan pangan tersebut dianggap tidak layak untuk dikonsumsi lagi dan hari sebelumnya merupakan batas terakhir masa simpan.

Untuk penghitungan jumlah koloni mikroba digunakan rumus se-bagai berikut (Fardiaz 1992)

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter dan dilakukan secara duplo. Data penga-matan pH dianalisis berdasarkan rata-rata pH per gram ikan selama fermentasi dan dibandingkan dengan standar pH bekasam.

Pengujianderajatkeasamandil akukanuntukmengetahuitingkatkeasa manataukebasaansuatuprodukdanme ngetahuidinamikaperubahanderajatke

asamankhu-susnyapadacaviarnilem.Nilai pH dapatmenjadisalahsatu indicator darikualitasikanmenurutSupardidanS ukamto (1999).Kisarannilai pH untukpertumbuhan optimum bakteripembusukadalah 6,5-7,5, sedangkanpertumbuhanbakteripembu sukakan minimum pada pH di-bawah 5,0. Buckle dkk., 1987 me-nyatakan bahwa Nilai pH padabahanpanganakanmempengaruhi per-tumbuhanbakteri di dalamnya.

Hasil dan Pembahasan

(4)

hu rendah terbukti dapat mengham- bat pertumbuhan bakteri(Gambar 2).

Gambar 2. Grafik populasi bakteri caviar nilem Berdasarkan hasil

penga-matan menunjukkan bahwa jumlah total bakteri mengalami peningkatan sejalan dengan lama masa simpan. Peningkatan kepadatan bakteri ini menunjukkanbahwapenggunaan perendaman larutan asam asetat 0,3% dengan larutan garam tidak membunuh bakteri melainkan hanya menghambat pertumbuhan dari bak-teri tersebut karena sifat antibakbak-teri yang dimiliki oleh kedua bahan pengawet tersebut.

Aktivitasantimikrobialasamas etatditentukanolehbesarnyapersentas emolekulasam yang tidakterurai (undissociated), yang ditetap-kandengannilaipKa. Bahanmakan-an yang memiliki pH rendah, ba-nyaknyapersentasemolekulasamorga nik yang tidakteruraimeni-ngkat, sehinggakemampuansebagaiantimikr obialjugaakanmeningkat.

NilaipKaadalahnilaidimana 50% total asammerupakanbentuk yang tidakterurai (Setyadi, 2008).

(5)

sam-pai pada hari ke-21 dengan jumlah total bakteri sebanyak 3x106 cfu/g. Berdasarkan batas penerimaan koloni bakteri pada produk pangan untuk dikonsumsi 5x106 cfu/g (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan,

1991)Jikajumlahkolonibakteripadasu

atupanganmelebihibatasinimakatidak layaklagiuntukdikonsumsikarenaaka nmembaha-yakankesehatan. Batas penerimaaninimengacupada SNI 7388-2009

(BatasanMaksimumCemaranBak-teridalamPangan).

Gambar 3. Rata-rata DerajatKeasaman (pH) caviarnile Berdasarkan Gambar3,

dapatdiketahuibahwanilai rata-rata

pH pada

haripertama,padasemuacaviarnilemb erkisarantara 4,2-4,6. Nilai pH

caviar nilemmenunjukkannilairata-rata yang masihrendah, padacaviarnilem yang diberilarutan garam pH-nyalebihtinggidiban-dingkandengan pH yang tidakdiberikanlarutan garam (kontrol). Perubahannilai pH diduga diakibat-kan olehenzim, salahsatunyaadalahperubahanglikoge nmenjadiasamlaktat yang

menyebabkan pH

turundankehilangandayamengikat air.

Penurunannilai pH terjadipadapengamatanharike-7 sampai hari ke-21 padaseluruhperlakuancaviarnilemdan beradapadakisaran 3,4-3,6. Penuruan pH tersebutdise-babkankarena telah terjadinya proses osmosis yaitu masuknya molekul-molekul Na+, Cl-, H+ dan CH3COO

-sehingga molekul asam terakumulasi di dalam caviar nilem.

Nilai pH caviarnilempadahari ke-28 mengalamipeningkatanyaitu padakisaran 4,1-4,4. MenurutHadiwiyoto(1993)meningkat

nyanilai pH

(6)

sehinggaterjadiakumu-lasimetabolitsederhana.Akumulasime tabolitsederhanamempercepatpertum buhanbakteripembusuk yang akanmenguraimetabolittersebutmenja disenyawa yang lebihseder-hanalagidanmenghasilkansenyawa yang bersifatbasa, sepertiamonia(NH3) yang menyebabkannilai pH

caviar nilemnaikselamapenyi-mpanan.

Penilaianterhadapderajatkeas

aman (pH)

didapatkanbahwapadasemuaperlakua

n yang

diberi-kanpadacaviarnilemnilai pH-nyamasihdibawahnilai minimum untukpertumbuhanbakteripembusukb aik yang tanpa diberi larutan garammaupun yang diberilarutan garam.Penentuanperlakuanterbaikdal ammemperpanjangmasasimpancavia rnilemdalampenelitianiniharusditentu kanberdasarkanpertimbanganhasildar isemua parameter penga-matan.Hasilpenelitianmenunjukkanb ahwamasasimpancaviarnilem yang terbaikadalahcaviar

nilemde-ngankonsentrasilarutangaram 15% dengan total pertumbuhan bakteri berkisar antara 3x106 cfu/gdengan nilai pH sebesar 4,4. Kisaran pH tersebut dapat menghambat pertum-buhan bakteri yang terdapat pada perendaman caviar tersebut, hal ini sesuai dengan pernyataan Buckle

dkk., 1987 makin tinggi nilai pH maka akan semakin optimum per-tumbuhan bakteri tersebut.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah lakukan didapatkan hasil, bahwa karakteristik bakteri caviar

nilem dengan perendaman campuran

0,3% larutan asam asetat dengan 15% larutan garam pada penyim-panan suhu rendah (5-100C) meru-pakan konsentari terbaik, dengan lama masa simpan 21 hari dengan jumlah total bakteri yaitu berkisar 3x106 hal ini masih layak untuk dikonsumsi.

Perludilakukanpenelitianlebih lanjutdenganpengamatanterhadapcita rasa dantingkatkesu-kaandaricaviarnilem yang diberiperlakuan dengan perendaman capuran larutan asam asetat dengan larutan garam untuk mendapatkan konsentrasi atau karakteristik orga-noleptik yang disukai oleh penikmat

caviar nilem ini sendiri.

Daftarpustaka

Adawyah, Rabiatul.2007.

PengolahandanPengawetanIkan. Jakarta :Bumi

Aksara.Buckle, K. A., R. A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan: H. Purnomo and Adiono. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Dewan Standardisasi Nasional 1992. Ikan Asap SNI 02-2725-1992. Jakarta. Departemen Perindustrian RI.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 320 hlm.

(7)

Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigeresi Hasil Perikanan Jilid I.

Jakarta: CV Paripurna

Gambar

grafik diketahui bahwa penambahan kon-

Referensi

Dokumen terkait

Hari ini Selasa Tanggal 3 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Uyet Suyatna NIM: 105081002547 dengan judul skripsi

Disebabkan intensitas pemakaian penggunaan sepeda motor sekarang ini yang butuh kecepatan tinggi yang memaksa mesin hingga pada putaran maksimumnya, sehingga dilakukan penelitian

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutawijaya yang berjudul “ Pengaruh Ekspor dan investasi terhadap Pertumbuhan

Berikut akan diuraikan makna idiomatikal pada sinonimi KM-KM yang berkategori verba (V). Kata majemuk maba lͻ kͻ terbentuk dari makna leksikal masing-masing ‘pukul’ dan

Daftar Nama Mahasiwa Peserta PPL Semester Januari – Juni 2017.. Dosen Pembimbing :

Kesimpulan penelitian ini adalah (1) ada pengaruh INIT terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional pada pasien FMS otot upper trapezius , (2) ada pengaruh

2) Jika Najib memilih untuk berkerjasama ,Muhyiddin mendapat habuan yang lebih baik jika beliau menentang.Namun keadaan ini akan merugikan Najib (SETUJU,TENTANG).. 3)

Permasalahan pertama yang dihadapi adalah PT Jasamarga Surabaya-Mojokerto sudah melakukan investasi sistem teknologi informasi (STI), akan tetapi investasi STI saat ini