• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Implementasi Metode Untuk Meningkat Pendidikan Kewarganegaraan SD Negeri 03 Jetis Pembelajaran Guided Note Taking Peningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Kecamatan Jaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Implementasi Metode Untuk Meningkat Pendidikan Kewarganegaraan SD Negeri 03 Jetis Pembelajaran Guided Note Taking Peningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Kecamatan Jaten."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran atau proses belajar mengajar adalah interaksi antara siswa dengan guru, sehingga guru tidak hanya menempatkan siswa sebagai obyek pendidikan untuk sekedar menerima informasi tetapi siswa berperan juga sebagai subyek pendidikan yang dapat mengembangkan pengetahuan atau informasi. Mengajar merupakan serangkaian kegiatan terencana dengan tujuan menanamkan konsep dalam materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Belajar adalah kegiatan untuk melakukan perubahan dan peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Siswa akan mengalami peningkatan belajar, salah satunya dengan adanya faktor guru yang kompeten sebagai pengajar atau pendidik. Fokus dari pembelajaran adalah siswa belajar.

Guru yang profesional juga harus mampu menerapkan suatu metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Kenyataan yang terjadi di lapangan, guru belum bisa menerapkan pembelajaran yang efektif, berkualitas, dan menyenangkan. Kebanyakan metode pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan masih menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah menyebabkan siswa kurang menampakkan aktivitas yang positif selama proses

A

5

1

0

0

7

0

0

3

4

-

U

M

S

-

C

o

p

y

S

K

R

IP

S

(2)

pembelajaran sehingga interaksi antara guru dengan siswa maupun antar siswa kurang baik.

Dari hasil observasi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, guru merasa bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih kurang, hal ini ditandai dengan masih banyak siswa kelas V yang belum mencapai ketuntasan belajar, memenuhi standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75. Berikut ini adalah nilai ulangan Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas V;

Tabel 1.1

Nilai ulangan Pendidikan Kewarganegaraan siswa Kelas V

NO NILAI JUMLAH SISWA PROSENTASE

1 9,51 - 10,00 2 9,01 - 9,50

3 8,51 - 9,00 2 5 %

4 8,01 - 8,50 1 2,5 %

5 7,51 - 8,00 9 22,5 %

6 7,01 - 7,50 23 57,5 %

7 6,50 - 7,00 5 12.5 %

8 6,01 - 6,49 9 <= 6,00

JUMLAH 40 100%

(Sumber: Nilai ulangan PKn siswa kelas V tahun ajaran 2012/2013)

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang belum memenuhi ketuntasan belajar ada 27 anak, sedangkan yang telah memenuhi ketuntasan belajar ada 12 anak dari total 40 siswa. Prosentase jumlah siswa yang memiliki nilai < 75 adalah 70 % sedangkan prosentase jumlah siswa yang mempunyai nilai > 75 adalah 30 %.

Ditemukan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar. Faktor penyebab tersebut antara lain;

A

5

1

0

0

7

0

0

3

4

-

U

M

S

-

C

o

p

y

S

K

R

IP

S

(3)

1. Kurangnya motivasi belajar siswa dari guru.

2. Kurangnya kesempatan yang diberikan oleh guru pada siswa.

3. Kurangnya partisipasi siswa baik dalam diskusi kelas maupun diskusi kelompok.

4. Kurangnya minat dan keinginan siswa untuk bertanya.

5. Minimnya sarana pembelajaran dan buku panduan yang dimiliki siswa. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, terkadang siswa merasa proses pembelajaran yang terpusat pada guru dengan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan dirasa membosankan dan menyebabkan siswa menjadi jenuh saat pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran konvensional yang monoton, cenderung membosankan sehingga berdampak pada rendahnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi kurang tertarik mengikuti pembelajaran sehingga berakibat pada hasil belajar siswa yang kurang optimal. Berdasarkan hal tersebut, maka guru dituntut lebih kreatif dan menemukan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian sebagai sarana peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa, dengan metode pembelajaran yang lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan partisipasi siswa sehingga hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga meningkat.

A

5

1

0

0

7

0

0

3

4

-

U

M

S

-

C

o

p

y

S

K

R

IP

S

(4)

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dimana anggotanya memiliki tingkat kemampuan yang berbeda (heterogen), sehingga siswa-siswa saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa dalam kelompok bekerja sama dalam belajar secara berdiskusi, saling membantu, dan mengajak satu sama lain untuk menuntaskan permasalahan yang terdapat dalam materi ajar. Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran Guided Note Taking. Metode pembelajaran Guided Note Taking merupakan salah satu model cooperative learning yang dipilih untuk membantu penyampaian materi ajar dengan menggunakan hand-out. Metode pembelajaran Guided Note Taking adalah metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat bernalar dan memahami materi. Siswa diharapkan mampu untuk merumuskan, mendefinisikan, menyimpulkan dan berfikir general terhadap materi ajar yang disampaikan.

Merunut pada temuan masalah yang dilanjutkan dengan uraian singkat alternatif solusi tersebut, peneliti berusaha untuk mengungkap lebih dalam tentang penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran Guided Note Taking pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Implementasi Metode Pembelajaran Guided Note Taking Untuk Meningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jetis Kecamatan Jaten”.

A

5

1

0

0

7

0

0

3

4

-

U

M

S

-

C

o

p

y

S

K

R

IP

S

(5)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Penerapan metode dan strategi pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih dominan konvesional.

2. Proses pembelajaran di sekolah dasar secara umum masih menunjukan interaksi yang bersifat satu arah.

3. Hasil belajar siswa sekolah dasar perlu ditingkatkan sehingga tercapai belajar tuntas sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4. Model Cooperative Learning dengan metode Guided Note Taking dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V sekolah dasar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

C. Pembatasan Masalah

Kaitannya dengan rencana penelitian ini, perlu adanya pembatasan masalah sehingga dalam pelaksanaan penelitian tidak timbul pemahaman yang meluas. Penelitian ini difokuskan pada penerapan metode pembelajaran Guided Note Taking dalam hubungannya dengan ketuntasan belajar dan hasil

belajar pada siswa kelas V di SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten. Adapun hal yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu :

1. Hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar berdasarkan aktivitas dan partisipasi siswa untuk memecahkan suatu

A

5

1

0

0

7

0

0

3

4

-

U

M

S

-

C

o

p

y

S

K

R

IP

S

(6)

masalah dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten.

2. Sasaran penelitian diarahkan pada hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajara Guided Note Taking, dengan penggunaan hand-out pada siswa kelas V SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten.

3. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dengan materi pokok sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diajarkan pada siswa kelas V SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten tahun ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut ;

1. Apakah implementasi metode pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan? 2. Bagaimana metode pembelajaran Guided Note Taking dapat menurunkan

tingkat kejenuhan belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

A

5

1

0

0

7

0

0

3

4

-

U

M

S

-

C

o

p

y

S

K

R

IP

S

(7)

1. Untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan setelah diterapkannya metode pembelajaran Guided Note Taking.

2. Untuk menurunkan tingkat kejenuhan belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan setelah diterapkannya metode pembelajaran Guided Note Taking.

F. Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian ini, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat ;

1. Bagi Peserta Didik

a. Dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dengan metode pembelajaran Guided Note Taking.

c. Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

d. Meningkatkan konsentrasi dan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran.

A

5

1

0

0

7

0

0

3

4

-

U

M

S

-

C

o

p

y

S

K

R

IP

S

(8)

2. Bagi Guru

a. Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif dengan metode Guided Note Taking.

b. Menjadi referensi dalam pemilihan model dan metode pembelajaran di sekolah dasar.

c. Menambah rujukan penelitian terdahulu dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) di sekolah dasar.

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan sumbangsih nyata dalam upaya peningkatan hasil belajar di sekolah.

b. Menambah koleksi penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan referensi dalam penelitian sejenis.

4. Bagi peneliti

Meningkatkan kemampuan analisa kualitatif melalui penelitian tindakan kelas untuk mengungkapkan masalah dan menemukan solusi pada proses pembelajaran di sekolah dasar, yang akan dibutuhkan setelah menjadi guru.

A

5

1

0

0

7

0

0

3

4

-

U

M

S

-

C

o

p

y

S

K

R

IP

S

Referensi

Dokumen terkait

CuO/WO 3 and Pt/WO 3 nanocatalysts with a nanorod morphology were used for photodegradation of organic compounds using visible light irradiation.. Both nanocatalysts

Komponen Dan Kriteria Penilaian Proses Dan Hasil Belajar tersedia: http://www.wordpress.com, diakses pada tanggal 8 Desember 2011.. Analisis Multivariat tersedia:

171 sampah yang dikaitkan dengan pengaturanya dalam produk hukum daerah terkait, pembentukan hasil riset dalam bentuk kajian, presentasi masing-masing kajian bersama mitra

Pada setiap siklus dilakukan tindakan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa dalam menulis surat pribadi sesuai target yang telah ditentukan.. Disetiap

The final species [M(DA)(Nac)] 3 - was formed at highly basic pH suggesting deprotonation on the meta -O– group and the species was formed from the binding through catecholate

Jaringan syaraf tiruan akan dilatih dengan inputan data numerik hasil dari pengolahan citra tersebut agar mampu memberikan keputusan tentang kualitas dari kacang

[r]

Saran untuk penelitian berikutnya, yaitu para peneliti lain dapat meneliti tentang “Strategi komunikasi yang dilakukan oleh ayam kampus kepada germo agar germo