• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ILMU Penerapan Strategi Card Sort Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VII B Sekolah Menengah Pertama Al-Islam I Surakarta Tahun A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ILMU Penerapan Strategi Card Sort Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VII B Sekolah Menengah Pertama Al-Islam I Surakarta Tahun A"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII B

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

JURNAL PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh: DAHLIANA A 210 100 030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII B

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Dahliana, A210100030. Promgram Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas VII B SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai dengan siklus II. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Al-Islam I Surakarta yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi yang diperoleh dari setiap tindakan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data motivasi siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan sebesar 38,56%. Sedangkan dari hasil penerapan strategi Card Sort pada siklus I prosentase motivasi siswa meningkat sebesar 70,71%, siklus II mengalami peningkatan dengan prosentase sebesar 81,42%. Dari data diatas dapat disimpukan bahwa dengan penerapan strategi Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII B SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

(4)

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia.

Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal.

Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kegiatan

proses belajar di sekolah, sebab secara langsung kegiatan pembelajaran dapat

menentukan kesuksesan belajar. Melalui pendidikan seseorang diharapkan

mampu membangun sikap dan tingkah laku serta kemampuan dan

ketrampilan bagi masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan memegang

sarana yang sangat penting untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber

daya manusia.

Mata pelajaran IPS bukan hanya sekedar hafalan tetapi juga harus

membutuhkan pemahaman dan contoh nyata yang ada di sekeliling kita agar

mudah dipahami oleh siswa. Selama kegiatan proses belajar berlangsung guru

hanya menggunakan metode ceramah sehingga kegiatan pembelajaran hanya

berpusat pada guru dan menyebabkan siswa pasif, kurang termotivasi, bosan

dan malas-malasan dalam mengikuti pelajaran.

Banyak faktor yang menentukan suatu keberhasilan dalam pendidikan.

Beberapa faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap motivasi belajar SMP

Al-Islam I Surakarta yang berjumlah 28 siswa diantaranya : kurangnya

keaktifan bertanya, kurangnya semangat dalam mengikuti PBM, kurangnya

usaha dalam menghadapi kesulitan, kurangnya peran siswa dalam proses

pembelajaran, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

Untuk itu perlu diterapkan suatu cara alternatif guna mempelajari IPS

khususunya Ekonomi dengan suasana kondusif dan reakreatif sehingga

mendorong siswa untuk mengembangkan potensi kreatifitasnya,

membangkitkan keinginan, rasa semangat, rangsangan kegiatan belajar dan

(5)

   

 

“Dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Jadi dapat

dikatakan motivasi siswa dalam belajar sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan belajar”. Siswa yang termotivasi akan mengikuti pelajaran

dengan baik sehingga memunculkan potensinya secara maksimal Hal ini dapat

dilakukan dengan menggunakan strategi yang dapat memotivasi siswa.

Melihat kenyataan tersebut ternyata pada umumnya guru hanya melakukan

metode ceramah dan belum mengimplementasikan metode pembelajaran yang

bervariasi, sehingga materi dikuasai oleh guru semata. Dari pihak guru

ditemukan kurangnya upaya guru untuk : menarik perhatian siswa, suasana

kelas yang kondusif dan antusias dalam mengajar. Adanya kenyataan ini

diduga siswa mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran. Hal inilah

yang menyebabkan motivasi belajar siswa berkurang. Adanya kenyataan yang

demikian maka tugas guru yang harus dilakukan adalah dengan mengubah

cara penyampaian materi agar materi tidak dikuasai oleh guru semata tetapi

juga harus terjadi timbal balik dari siswa atas materi yang telah disampaikan.

Salah satu alternatif strategi yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah di atas adalah strategi Card Sort. Menurut Zaini, dkk (2008:38), yang

dimaksud “Sortir kartu adalah mencocokkan atau menyamakan antara kartu

yang sudah ditentukan dan siswa mencari pasangannya masing-masing dan

mencari kartu yang sama dengan temannya yang lain sampai bertemu”. Dalam

konteks ini tentu saja masih banyak lagi masalah yang dapat dikemukakan

yang berkaitan dengan upaya meningkatkan motivasi belajar siswa IPS.

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa melalui penerapaan strategi Card Sort pada siswa kelas

VII B SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

B. LANDASAN TEORI

(6)

Menurut Shaffat, (2009:57), “Pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran”.

2. Pengertian Strategi Pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan cara – cara yang akan dipilih dan

digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi

pembelajaran akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami

materi pembelajaran. yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat

dikuasainya di akhir kegiatan belajar. Menurut Hamzah B Uno (2007:2-3)

“Strategi pembelajaran adalah cara - cara yang akan digunakan oleh

pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama

proses pembelajaran”.

3. Pengertian Card Sort

Metode pembelajaran Card Sort merupakan salah satu dari

macam-macam metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif

dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil supaya siswa dapat

bekerja sama dan mampu berkomunikasi dalam kelompok untuk

mempelajari materi pelajaran yang sesuai kecakapan. Menurut Zaini dkk

(2008:38), yang dimaksud “Sortir kartu adalah mencocokkan atau

menyamakan antara kartu yang sudah ditentukan dan siswa mencari

pasangannya masing-masing dan mencari kartu yang sama dengan

temannya yang lain sampai bertemu”.

4. Motivasi belajar

Pengertian Motivasi belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

(7)

   

 

permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau

penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut H.Djaali (2008:101) “Motivasi adalah kondisi fisiologis dan

psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya

untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan

(kebutuhan)”.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2013/2014 kelas VII B dengan jumlah siswa 28 yaitu 14 siswa

laki-laki dan 14 siswa perempuan pada bulan Januari-Maret. Penelitian ini

termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua

siklus tindakan, dimana tiap siklus terdapat dua kali pertemuan.

Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru mata pelajaran ekonomi

kelas VII B SMP Al-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Pemberi

tindakan adalah peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran ekonomi.

Menurut Arikunto (2006:16), model penelitian tindakan kelas adalah

secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim untuk diketahui: 1)

Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Refleksi. Adapun model dan

(8)

Gambar 3.2 Siklus prosedur penelitian

Metode pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara,

tes dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menurut Miles dan

Huberman (1984) dikutip oleh Patilima (2005:97-100) yaitu pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Indikator

pencapaian dalam penelitian ini diharapkan motivasi belajar siswa naik

menjadi 80%.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru saat

pembelajaran IPS berlangsung, yang dilaksanakan pada tanggal 8 Januari

2014 didapatkan beberapa catatan atau keterangan bahwa dari jumlah 28

siswa kelas VII B yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan,

diperoleh hasil bahwa kondisi motivasi siswa masih rendah sehingga perlu Pengamatan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Perencanaan

(9)

   

 

adanya tindakan untuk mengatasi hal tersebut. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa indikator motivasi belajar siswa yaitu: keaktifan bertanya (35,71%),

semangat dalam mengikuti PBM (46,42%), usaha dalam menghadapi

kesulitan (42,85%), peran siswa dalam proses pembelajaran (32,14%) dan

tertarik dalam mengikuti pelajaran (35,71%).

Dengan kondisi tersebut maka perlu adanya suatu tindakan untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Selain berdialog dengan guru peneliti juga

menyempatkan untuk berdialog dengan beberapa siswa–siswi kelas VII B.

Menurut mereka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru masih

menggunakan metode ceramah yang menyebabkan siswa merasa bosan dan

kurang memperhatikan penjelasan dari guru hal ini menyebabkan motivasi

siswa rendah dan hasilnya pun kurang maksimal.

Setelah peneliti selesai memaparkan hasil observasi dan catatan

lapangan serta mendengarkan tanggapan dari guru maupun siswa, peneliti

memberikan saran dan menawarkan untuk menggunakan metode

pembelajaran misalkan strategi pembelajaran Card Sort. Strategi yang dipakai

dalam pembelajaran IPS adalah strategi Card Sort. Siklus 1 dilaksanakan

dalam 2 kali pertemuan. Hasil pada siklus satu sudah mulai mengalami

peningkatan hal ini dapat dilihat dari indikator motivasi yaitu: keaktifan

bertanya (71,42%), semangat dalam mengikuti PBM (82,14%), usaha dalam

menghadapi kesulitan (57,14%), peran siswa dalam proses pembelajaran

(60,71%) dan tertarik dalam mengikuti pelajaran (82,14%).

Kekurangan pada siklus I adalah belum terbiasanya siswa

menggunakan strategi pembelajaran seperti Card Sort, sebagian siswa belum

membaca materi yang akan dibahas dan siswa tidak memperhatikan perintah

guru penelit, masih banyaknya siswa yang bercerita sendiri. Selain itu, dalam

pelaksanaan Card Sort masih ada siswa yang belum paham dengan cara

bermain Card Sort yang menyebabkan keadaan kelas menjadi sedikit gaduh

(10)

bingung ketika mencari pasangan yang sesuai dengan topik, manejemen

waktu yang kurang efisien, peningkatan motivasi belajar IPS belum sesuai

dengan yang diharapkan oleh peneliti dan guru. . Meskipun pada siklus satu

sudah mengalami peningkatan namun masih perlu dilakukan siklus II yaitu

siklus lanjutan untuk menyempurnakan peningkatan pada siklus 1, karena

pada siklus I peningkatannya belum mencapai indikator yang sudah

ditetapkan yaitu 80%.

Pada siklus lanjutan yaitu siklus II proses pembelajaran dengan

menerapakan strategi Card Sort berjalan dengan baik, motivasi belajar IPS

telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Tindakan yang

dilakukan sudah sesuai dengan yang direncanakan dan berjalan dengan lancar.

Untuk lebih jelasnya indikator yang dinilai dalam indikator motivasi sebabagi

berikut: keaktifan bertanya (82,14%), semangat dalam mengikuti PBM

(89,28%), usaha dalam menghadapi kesulitan (71,42%), peran siswa dalam

proses pembelajaran (75,00%) dan tertarik dalam mengikuti pelajaran

(89,28%).

Meskipun pembelajaran dengan strategi ini dapat dikatakan berhasil,

namun siswa yang berani dan aktif hanya siswa – siswa tertentu yaitu siswa

mempunyai kemampuan lebih. Hasil observasi dari refleksi pada pelaksanaan tindakan siklus II yang telah dievaluasi oleh peneliti bersama rekan guru

ekonomi, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan

harapan yaitu: Tingkat motivasi meningkat menjadi 81,42%, Siswa menjadi

lebih bersemangat dalam melakukan proses pembelajaran. Berdasarkan

evaluasi dan refleksi yang telah didiskusikan dengan guru ekonomi, maka

penggunaan strategi pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa kelas VII B SMP Al-Islam 1 Surakarta.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II

mengenai penggunakan strategi Card Sort yang telah diterapkan pada siswa

(11)

   

 

IPS. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan motivasi belajar siswa sebelum

tindakan, siklus I dan siklus II yang sudah mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1

Data motivasi belajar IPS siswa kelas VII B

sebelum tindakan dan setelah tindakan siklus I dan siklus II

dengan strategi Card Sort

Motivasi Belajar siswa

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Keaktifan bertanya 10 siswa (35,71%)

20 siswa (71,42%)

23 siswa (82,14%)

Semangat dalam mengikuti PBM 13 siswa (46,42%)

23 siswa (82,14%)

25 siswa (89,28%) Usaha dalam menghadapi kesulitan 12 siswa

(42,85%)

16 siswa (57,14%)

20 siswa (71,42,%) Peran siswa dalam proses

pembelajaran

Tertarik dalam mengikuti pelajaran 10 siswa (35,76%)

23 siswa (82,14%)

25 siswa (89,28%) Jumlah Rata-rata prosentase

motivasi belajar

(12)

Adapun grafik peningkatan motivasi belajar siswa dari sebelum tindakan

kelas , siklus 1 dan siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar Grafik peningkatan motivasi belajar

Keterangan :

1. Motivasi siswa pada kondisi awal sebanyak 38,56%.

2. Motivasi siswa pada siklus I sebanyak 70,71%.

3. Motivasi siswa pada siklus II sebanyak 81,42%.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa Adanya peningkatan motivasi belajar siswa yaitu kondisi awal sebelum

diterapkannya strategi Card Sort sebesar 38,56% dari 28 siswa, tindakan

siklus I sebesar 70,71% dari 28 siswa, dan tindakan siklus II sebesar 81,42%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00%

Pra siklus Siklus I Siklus II

Grafik

 

peningkatan

 

motivasi

 

belajar

 

siswa

(13)

   

10 

 

dari 28 siswa. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

dengan penggunaan strategi Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar

IPS pada siswa kelas VIII B SMP Al-Islam I Surakarta. . Hal ini ditunjukkan

dengan adanya perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran. Perubahan

tersebut diantaranya adalah siswa semakin berani dalam bertanya, menjawab

pertanyaan, ataupun mengemukakan pendapatnya. Dalam kegiatan diskusi

siswa juga sudah terlihat saling bekerja sama, tidak ada lagi yang bekerja

secara individual. Siswa terlihat memperhatikan saat guru menjelaskan materi

atau ketika siswa lain sedang mengemukakan pendapatnya.

Hal ini dapat terjadi karena ada beberapa perubahan-perubahan yang

dilakukan guru, seperti memberikan motivasi baik dalam bentuk pujian

ataupun skor tambahan dan menegur siswa yang ramai. Sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta:Bumi Raksa.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT BumiAksara.

Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif . Bandung : Alfabeta

Shaffat, Idri. 2009. Optimized Learning Strategi. Jakarta: PrestasiPustaka.

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Zaini, Hisyam dkk, 2008.Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CSTD (For

Gambar

Gambar 3.2 Siklus prosedur penelitian
Tabel 1
Grafik peningkatan motivasi belajar 

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan percobaan penentuan kadar aluminium pada air baku dan air reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal secara kolorimetri. Dari hasil

Dapat disimpulkan bahwa spermatozoa sexing hasil pemisahan gradien BSA mempunyai kemampuan fertilisasi dan mendukung perkembangan awal embrio in vitro yang sama

Pembekalan PPL dilakukan sebanyak dua kali, pembekalan PPL yang pertama adalah pembekalan PPL dari pihak Jurusan sedangkan pembekalan yang terakhir adalah pembekalan dari

Haemonchus contortus dapat menyebabkan perubahan jumlah leukosit domba, namun dosis infeksi yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan jumlah

Latihan olahraga dapat menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik pada usia tengah baya yang sehat dan juga mereka yang mempunyai tekanan darah tinggi ringan.. Latihan

Sehubungan dengan dokumen penawaran yang Saudara/i telah disampaikan untuk Pekerjaan Pengadaan Alat Bantu Penangkapan Ikan pada Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan,

Tujuan dari penelitian ini untuk menguji penambahan antioksidan vitamin E dan ekstrak teh hitam di dalam ransum induk domba yang kaya asam lemak tak jenuh terhadap

Hasil penelitian menunjukkan: (1) pengetahuan peternak tentang penyakit antraks di Desa Sempu Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali sebagian besar adalah baik (42%),