• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINAAN TUTOR OLEH GUGUS PAUD DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD DI DESA CANGKUANG RANCAEKEK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBINAAN TUTOR OLEH GUGUS PAUD DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD DI DESA CANGKUANG RANCAEKEK."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBINAAN TUTOR OLEH GUGUS PAUD DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD DI DESA CANGKUANG

RANCAEKEK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun Oleh : Yeti Nurlaelawati NIM : 1003197

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

▸ Baca selengkapnya: contoh program kerja gugus paud terbaru

(2)

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH KELAS KONVERSI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

PEMBINAAN TUTOR OLEH GUGUS PAUD DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD DI DESA CANGKUANG

RANCAEKEK

Oleh

Yeti Nurlaelawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yeti Nurlaelawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN YETI NURLAELAWATI

1003197

PEMBINAAN TUTOR OLEH GUGUS PAUD DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD DI DESA CANGKUANG

RANCAEKEK

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Hj. IhatHatimah, M.Pd NIP. 195404021980012001

Pembimbing II

(4)

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 197301282005012001

Mengetahui :

KetuaJurusanPendidikanLuarSekolah

(5)

i

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBINAAN TUTOR OLEH GUGUS PAUD DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD DI DESA CANGKUANG

RANCAEKEK Yeti Nurlaelawati

1003197 Abstrak

Kemampuan tutor dilapangan masih sangat terbatas sehingga membutuhkan pembinaan oleh pengelola/instansi yang berwenang. Hal tersebut menjadi salah satu alasan dibentuknya Gugus PAUD sebagai pembina lembaga PAUD.

Hal tersebut diatas mendorong peneliti untuk melakukan kajian mengenai bagaimana kegiatan pembinaan oleh Gugus PAUD terhadap tutor yang ada di Desa Cangkuang Rancaekek. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam membina tutor PAUD yang ada di Desa Cangkuang Rancaekek. Bagaimana kinerja tutor PAUD setelah mendapat pembinaan oleh Gugus PAUD.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan memakai metode deskriptif. Rudestam dan Newton (1992:111) memaparkan bahwa penelitian kualitatif sangat perlu untuk menggambarkan konteks dimana suatu kejadian terjadi. Dari penulisan ini peneliti hanya menggambarkan kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Gugus PAUD kepada tutor. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Informan adalah pengurus gugus, tutor dan pengelola lembaga PAUD.

(6)

iv Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembinaan ... 8

1. Pengertian Pembinaan ... 8

2. Tujuan pembinaan ... 10

B. Gugus PAUD ... 10

(7)

v Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Fungsi Gugus PAUD ... 15

3. Tujuan Gugus PAUD ... 16

4. Visi dan Misi Gugus PAUD ... 12

5. Program Gugus PAUD ... 13

C. Kinerja ... 13

1. Pengertian Kinerja ... 13

2. Pengertian Kinerja Pendidik ... 14

3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 15

4. Penilaian Kinerja ... 16

5. Indikator Kinerja ... 17

6. Tujuan Penilaian Kinerja ... 18

7. Aspek yang dinilai dalam Penilaian Pendidik ... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Metode Penelitian ... 27

D. Definisi Operasioanal ... 29

E. Instrument Penelitian ... 30

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 31

G. Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasional ... 31

(8)

vi Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 35

B. Profil Gugus PAUD ... 36

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 39

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA

(9)

vii Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur ... 35

4.2 Prasarana Pendidikan ... 36

4.3 Data Informan ... 39

4.4 Jawaban Informan untuk kegiatan pembinaan Gugus PAUD ... 39

4.5 Jawaban Informan untuk konsep pembinaan Gugus PAUD ... 42

4.6 Jawaban Informan untuk Faktor Pendukung dan penghambat dalam Membina Tutor PAUD ... 46

4.7 Pedoman Observasi Kinerja Tutor 1 mengenai Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran ... 45

4.8 Pedoman Observasi Kinerja Tutor 2 mengenai Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran ... 48

(10)

viii Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Observasi Lampiran 2 : Lembar Angket

Lampiran 3 : SK Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Lampiran 4 : Lembar Frekuensi Bimbingan

Lampiran 5 : Daftar Hadir Pembentukan & Pelantikan Pengurus PKG PAUD

Lampiran 6 : Lembar RKM PAUD Al-Utsaimin Lampiran 7 : Lembar RKH PAUD Al-Utsaimin Lampiran 8 : Lembar Daftar Kelompok A

Lampiran 9 : Lembar Kemampuan Awal Potensi Anak Kelompok A Lampiran 10 : Lembar Catatan Anekdot Anak Didik

(11)

1 Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini non formal dipandang memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia ke depan. Namun kesiapan tenaga pendidik di lembaga PAUD masih sangat minim dan hanya sedikit saja yang memenuhi kualifikasi.

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini karena dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk pembentukan karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, terampil dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan anak usia dini dapat dimulai di rumah atau dalam keluarga, perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan menentukan kualitasnya di masa depan.

Pendidikan untuk semua (education for all), termasuk pendidikan anak usia dini telah menjadi perhatian masyarakat seluruh dunia. Hal ini ditunjukkan dengan diadakannya pertemuan Forum Pendidikan Dunia pada tahun 2002 di Dakar Senegal. Pada pertemuan ini, dihasilkan 6 komitmen sebagai kerangka aksi pendidikan untuk semua (The Dakar Framework for Action) yang disahkan dan diterima Forum Pendidikan Dunia (The World

Education Forum) dengan dua belas strategi yang akan dilakukan untuk

mendukung dan melaksanakan keenam komitmen tersebut.

(12)

2

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan yang baik dan mengembangkan potensinya; (6). Untuk diberikan kesempatan bermain waktu santai; (7). Untuk dilindungi dari penyiksaan, eksploitasi, penyia-nyiaaan, kekerasan dan dari mara bahaya; (8). Untuk dipertahankan dan diberikan bantuan oleh pemerintah; (9). Agar bisa mengekspresikan pendapat sendiri.

Jalur dan bentuk layanan PAUD dilaksanakan melalui jalur formal (TK/RA), non formal (KB, TPA, dan bentuk lain yang sejenis, seperti posyandu dan BKB). Program PAUD sejenis apapun yang akan, sedang, dan telah diselenggarakan oleh berbagai pihak yang terpenting adalah menyediakan wahana yang dapat memfasilitasi hak-hak anak untuk menyenangkan sesuai dengan tahap perkembangan anak dan konvensi hak anak.

Para pakar, praktisi pendidikan bahkan pendiri Negara ini sepakat dan berkeyakinan bahwa wahana utama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat diupayakan melalui pendidikan, bahkan beberapa pakar menegaskan bahwa pendidikan pada dasarnya merupakan pilar utama dan determinan perubahan sosial.Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai pemenuhan hak pendidikan warga Negara, telah sejak lama dirancang dan diwujudkan oleh bangsa dan eksistensi pendidikan sebagai human investation.

Saat ini pemerintah selaku unsur penyelenggara Negara menempatkan pendidikan yang berorientasi mutu sebagai esensi dari komitmen Negara.Implikasi dari komitmen dan orientasi kebijakan pendidikan yang bermutu, dalam pandangan sisitemik tidak terlepas dari keberadaan dan kelekatan berbagai komponen yang juga bermutu.

(13)

3

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagaimana ketenagaan lainnya seperti tenaga medis, dokter, tenaga pendidik memposisikan sebagai tenaga professional.

Untuk menjadi seorang profesional dalam bidang pendidikan anak usia dini menurut Janice Beaty (1996) seorang pendidik harus: (a). Memiliki komitmen terhadap profesi, (b). Berperilaku etis, (c). Memiliki pengetahuan di bidang pendidikan anak usia dini, (d). Telah menyelesaikan beberapa jenis pelatihan, (e). Telah menyelesaikan berbagai kegiatan pelayanan.

Sesuai dengan orientasi mutu pada pendidikan anak usia dini (PAUD), peran pendidik dan tenaga kependidikan PAUD saat ini sangat menunjang pencapaian tingkat perkembangan disamping faktor-faktor lain. Oleh sebab itu diperlukan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Non formal yang memiliki kompetensi memadai umtuk melaksanakan pengasuhan dan pendidikan anak usia dini. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 16 tahun 2007 tentang Standar kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik PAUD yang dikembangkan secara utuh dari empat komponen utama yaitu kompetensi; pedagogik, kepribadian, sosial dan professional, maka selain kompetensi dasar, pendidik PAUD non-formal memerlukan kompetensi khusus yang diperoleh dari berbagai bentuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan maupun kursus.

Dalam perubahan kurikulum baru 2013, pemerintah belum menyentuh pola pembinaan terhadap anak-anak usia dini. Sehingga pola pendidikan di PAUD harus menyenangkan bagi anak untuk mengembangkan baik kapasitas intelektual, kemampuan tumbuh kembang, dan berkembangnya bidang emosional, spiritual, juga otot halus, otot kasar dan juga kemampuan bersosialisasi.

(14)

4

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk satuan pendidikannya, guru tersebut harus menguasai prinsip-prinsip dasarnya.

Berkembangnya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dalam berbagai bentuk layanan Pendidikan Anak Usia Dini seperti: TK, KB, TPA, SPS menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang sesuai tahap perkembangan sejak usia dini. Peningkatan jumlah lembaga layanan Pendidikan Anak Usia Dini diikuti dengan kebutuhan akan penambahan jumlah pendidik PAUD. Kebutuhan akantenaga pendidik tidak hanya terkait dengan jumlah tetapi juga terkait dengan mutu.

Terkait dengan banyaknya jumlah pendidik PAUD saat ini, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, pengalaman dan kemampuan yang berbeda pula untuk itu perlu adanya sebuah wadah yang dapat menjembatani kesenjangan tersebut agar para pendidik PAUD dapat memberikan layanan maksimal kepada peserta didiknya.Banyak pendidik PAUD yang kurang memahami tentang pengembangan kurikulum PAUD, administrasi guru PAUD serta metode pembelajaran PAUD.Oleh sebab itu, diperlukan adanya pembinaan bagi para pendidik PAUD dalam sebuah wadah organisasi untuk menunjang kompetensi pendidik PAUD.

Pembinaan pendidik dalam kaitannya dengan peningkatan kemampuan pendidik dalam memberikan layanan PAUD yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan langkah yang ditempuh Direktorat Pembinaan PAUD.Pembinaan dilakukan melalui berbagai strategi dan program kegiatan PAUD. Satu diantara pola pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dilakukan melalui Gugus Pendidikan Anak Usia Dini (Gugus PAUD).

(15)

5

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan kompetensi pendidik PAUD.Karenanya harus diseimbangkan dengan dukungan aktif masyarakat dan Pemerintah Daerah.

Percepatan dan perluasan akses layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu kebijakan strategis yang digulirkan Kementerian Pendidikan Nasional. Sejalan dengan kebijakan tersebut, penambahan dan peningkatan kompetensi dan kapasitas pendidik PAUD menjadi tuntutan yang tidak dapat diabaikan.

Salah satu strategi peningkatan mutu pendidik PAUD yang telah diberlakukan selama ini melalui pengembangan Gugus. Upaya peningkatan mutu pendidik seperti dipersyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Dosen dan Pendidik, menjadikan Gugus sebagai pintu masuk pertama (starting gate) yang strategis. Hal ini didasari oleh dua pemikiran, pertama; Gugus merupakan wadah berkumpulnya para pendidik pada level bawah dan paling memungkinkan bagi para pendidik untuk dapat berinteraksi dan berdiskusi secara cepat dalam mencari solusi terhadap permasalahan keseharian yang dihadapi di sekolahnya. Kedua; Gugus dapat ditingkatkan peran dan fungsinya sebagai wahana pembinaan profesi bagi pendidik dan pengelola/kepala lembaga PAUD oleh unsur dan instansi terkait.

(16)

6

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh sebab itu pengurus gugus PAUD harus mempunyai program-program dan menjalankannya serta memberikan pembinaan maupun arahan kepada anggota gugus PAUD agar dapat saling memberikan informasi maupun saling bertukar pengalaman baik itu pengelola maupun pendidik PAUD, sehingga dapat meningkatkan kinerja pendidik PAUD serta dapat berlatih mandiri dalam mengembangkan lembaga PAUDnya masing-masing.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membahas mengenai “Bagaimana Pembinaan Tutor oleh Gugus PAUD dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Pengurus PAUD di Desa Cangkuang Rancaekek

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil kajian dan pengamatan penulis, maka identifikasi masalah yang dapat dijabarkan adalah sebagai berikut:

1. Tutor PAUD yang ada di Desa Cangkuang Rancaekek belum sepenuhnya memahami tentang penyusunan kurikulum PAUD di lembaganya masing-masing, yang seharusnya seorang pendidik PAUD harus memahami kompetensi yang dimiliki oleh seorang tutor sebagai implementasi dari kompetensi paedagogik yaitu seorang tutor harus paham tentang bagaimana perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.

2. Belum ada pembinaan secara rutin terhadap tutor dalam penyelenggaraan program PAUD dimana seharusnya pembinaan tutor dilakukan oleh pengelola sebagai Pembina yang melakukan pembinaan di lembaganya. Untuk itu fungsi Gugus sebagai wadah pembinaan sangat diperlukan.

C. Rumusan Masalah

(17)

7

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana kegiatanpembinaan yang dilakukan oleh pengurus gugus PAUD yang ada di Desa Cangkuang Rancaekek kepada tutor PAUD? 2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

membina tutor PAUD yang ada di Desa Cangkuang Rancaekek?

3. Bagaimana kinerja tutor PAUD setelah mendapat pembinaan yang dilakukan oleh Gugus PAUD?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kegiatanpembinaan yang dilakukan oleh pengurus gugus PAUD yang ada di Desa Cangkuang Rancaekek kepada tutor PAUD

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam membina tutor PAUD yang ada di Desa Cangkuang Rancaekek

3. Untuk mengetahui kinerja tutor PAUD setelah mendapat pembinaan oleh Gugus PAUD

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi lapisan pengurus gugus PAUD. Secara khusus manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan tentang konsep pembinaan kepada tutor

PAUD

2. Meningkatkan hasil pembinaan kepada tutor PAUD yang dilakukan oleh pengurus Gugus PAUD

(18)

8

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Lampiran

Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Struktur Organisasi BAB II: KAJIAN PUSTAKA

A. KELEMBAGAAN PAUD Gugus PAUD

Fungsi Gugus PAUD Tujuan Gugus PAUD Visi dan Misi Gugus PAUD Program Gugus PAUD B. KonsepPembinaan C. Kinerja Pendidik BAB III: Metodologi Penelitian

(19)

25 Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Gugus PAUD Desa Cangkuang Rancaekek sebagai wilayah penelitian pada penelitian, karena Gugus PAUD ini merupakan wadah strategi bagi para pendidik PAUD yang sangat menarik untuk diteliti.

Adapun subjek adalah sumber data dari mana data diperoleh. Menurut Arikunto S (2004:47) sumber data diidentifikasi menjadi tiga yaitu: person, place, dan paper.

1. Person yaitu sumber data berupa orang yang bisa memberikan data berupa

jawaban lisan melalui wawancara. Dalam penelitian ini personnya adalah pengurus Gugus dan anggota Gugus PAUD (tutor) Desa Cangkuang Rancaekek.

2. Place adalah sumber data berupa tempat atau sumber data yang

menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, meliputi fasilitas gedung, dan kondisi lokasi dan sebagainya yang ada di Gugus PAUD Desa Cangkuang Rancaekek.

3. Paper yaitu data berupa symbol atau sumber data yang menyajikan

tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar simbol-simbol dan lain-lain. Dalam penelitian ini papernya adalah berupa benda-benda tertulis seperti catatan-catatan, dokumen yang ada di Gugus PAUD Desa Cangkuang Rancaekek.

B. Desain Penelitian

(20)

26

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum pengumpulan data, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini, diantaranya:

a. Menyusun rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini biasa disebut proposal penelitian. Pada tahap ini penulis memilih lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, memilih alat penelitian, rancangan pengumpulan data, menentukan latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, serta kajian yang dijadikan dasar dalam menentukan fokus yaitu mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan pembinaan tutor oleh Gugus PAUD di Desa Cangkuang Rancaekek.

b. Memilih lapangan fokus penelitian. Dalam memilih lokasi penelitian, penulis melakukan kesesuaian antara teori yang didapat oleh penulis dengan kenyataan atau praktek lapangan.

c. Mengurus perizinan. Perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang berwenang memberikan izin untuk memberikan penelitian.

d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan. Penulis terlebih dahulu membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang tentang objek penelitian sehingga penulis mengenali situasi dan kondisi daerah tempat penelitian yang akan dilakukan serta memiliki gambaran umum tentang keadaan di lapangan.

e. Memilih dan memanfaatkan responden. Responden yang dipilih oleh penulis disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh penulis. Tuntunan kredibilitas penelitian terutama untuk menguji keshahihan data, karenanya ditetapkan nara sumber yang kredibilitas yaitu ketua, sekretaris (pengurus), dan anggota Gugus PAUD (tutor PAUD) Desa Cangkuang Rancaekek.

(21)

27

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diantaranya: pedoman penelitian yang memuat pokok yang menjadi subjek kajian, perlengkapan fisik, surat izin mengadakan penelitian dari universitas, kontak dengan pengurus Gugus PAUD Desa Cangkuang Rancaekek.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan langsung di tempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan dibagi atas dua bagian yaitu:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahap ini penulis mengklasifikasikan subjek penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.

b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan penelitian sehingga dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, adalah: mengadakan wawancara dengan ketua/pengurus dan anggota Gugus PAUD Desa Cangkuang Rancaekek mengenai pembinaan tutor, serta mengadakan wawancara mengenai kinerja tutor, menyiapkan angket untuk tutor yang akan diteliti mengenai kinerja tutor.

3. Tahap Akhir

(22)

28

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian karena metode penelitian dapat memandu peneliti dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono, 2011:3 secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Terdapat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

Berdasarkan dari taraf pembahasan masalah, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana peneliti bertujuan menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa suatu gejala tertentu.

(23)

29

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati,

Sedangkan menurut Sugiyono, 2011:15 pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian ini berusaha mengungkap secara mendalam dan menjawab dari fokus penelitian yaitu tentang kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Gugus PAUD kepada tutor, faktor pendukung dan penghambat dalam membina tutor PAUD oleh pegurus Gugus PAUD, kinerja tutor PAUD setelah mendapat pembinaan.

Penggunaan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini berdasarkan kepada permasalahan yang diteliti yaitu mendeskripsikan mengenai pembinaan tutor oleh Gugus PAUD dalam rangka meningkatkan kinerja pengurus PAUD serta menganalisis data yang diperoleh.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan masalah penelitian, masing-masing variable dijelaskan sebagai berikut:

1. Pembinaan Tutor

(24)

30

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Gugus PAUD

Gugus PAUD merupakan wadah berkumpulnya para pendidik pada level bawah dan paling memungkinkan bagi para pendidik untuk dapat berinteraksi dan berdiskusi secara cepat dalam mencari solusi terhadap permasalahan keseharian yang dihadapi di sekolahnya. Gugus juga merupakan suatu wahana pembinaan profesi bagi pendidik dan pengelola/kepala lembaga PAUD oleh unsur dan instansi terkait.

3. Kinerja Tutor

Kinerja tutor adalah hasil kerja, prestasi yang diraih serta kemampuan yang diperoleh tutor.

E. Instrument Penelitian

Instrument adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri dengan bantuan orang lain merupakan pengumpul data utama. Karena penelitian ini menuntut penelitian alamiah yang langsung dihadapi oleh peneliti. Disamping itu penelitian kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tiggi, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di tempat penelitian.

Peneliti pada waktu mengumpulkan data di lapangan berperan serta dalam kegiatan subjek penelitian.Peneliti sebagai istumen penelitian mencoba memahami dan menyesuaikan keadaan yang terjadi pada waktu penelitian, sehingga data yang didapatkan diperoleh secara akurat. Jadi manusialah sebagai alat instrument penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pedoman Wawancara

(25)

31

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan pengurus Gugus PAUD dalam pembinaan kepada tutor di Desa Cangkuang Rancaekek. Pedoman wawancara tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat wawancara dilakukan.

2. Kamera

Kamera digunakan sebagai alat bantu pengumpulan bukti wawancara serta untuk mendokumentasikan kegiatan yang sedang diteliti.

3. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan alat untuk memudahkan peneliti dalam mengamati data secara lengkap pada waktu berlangsungnya proses penelitian. Pedoman observasi ini peneliti gunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian.

4. Angket

Angket atau daftar pertanyaan adalah memuat keseluruhan pertanyaan secara terinci, mengenai peningkatan kinerja tutor dalam aspek kompetensi tutor.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara dan observasi. Dalam proses pengembangan instrument, peneliti melakukan beberapa tahapan, yaitu:

1. Membuat kisi-kisi penelitian

2. Menjabarkan kisi-kisi penelitian ke dalam pedoman wawancara.

3. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang kisi-kisi dan pedoman wawancara serta observasi.

4. Merevisi pedoman wawancara. 5. Melakukan penelitian di lapangan.

(26)

32

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam upaya mendapatkan data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap ketua pengurus Gugus PAUD, anggota Gugus, pihak pengelola lembaga PAUD Desa Cangkuang Rancaekek.Hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai pembinaan tutor oleh Gugus PAUD dalam rangka meningkatkan kinerja pengurus PAUD di Desa Cangkuan Rancaekek.

Wawancara bersama ketua pengurus Gugus PAUD dilakukan dengan cara tatap muka langsung yang bertempat di daerah Bojong Gempol Rancaekek. Sedangkan wawancara dengan amggota Gugus PAUD dilakukan di luar kegiatan maupun di lembaga tempat mengajar anggota Gugus PAUD. Wawancara bersama pengelola PAUD dilakukan dengan tatap muka dirumah pengelola.

Lamanya waktu wawancara disesuaikan dengan kondisi yang ada saat itu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan beberapa respoden diantaranya: ketua pengurus Gugus PAUD, sekretaris Gugus dan beberapa anggota Gugus PAUD. Aspek wawancara dalam penelitian ini adalah pemahaman tutor tentang tugas dan fungsi Gugus PAUD sebagai Pembina tutor, proses pembinaan yang dilakukan oleh pengurus Gugus PAUD kepada tutor, yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambatdalam membina tutor yang ada di Desa Cangkuang Rancaekek.

2. Metode Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan teknik pemgumpulan data melalui dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang berhubungan dengan pembinaan tutor oleh Gugus PAUD dalam rangka meningkatkan kinerja pengurus PAUD, dan photo-photo kegiatan.

(27)

33

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui dari dekat kegiatan dan peristiwa tertentu yang dilakukan oleh subjek sehingga dapat memberikan informasi yang berguna sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian, observasi dilakukan terhadap proses kinerja tutor setelah mendapat pembinaan oleh Gugus PAUD melingkupi pembuatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi kegiatan pembelajaran. Dengan teknik ini dimungkinkan bisa melihat dan mengamati sendiri kejadian yang tampak dalam proses kinerja kinerja tutor setelah mendapat pembinaan oleh Gugus PAUD dan dalam teknik ini diharapkan bisa mengoptimalkan kemampuan peneliti dalam merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti sebagai sumber data.

Observasi dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data dimana peneliti mengamati dan mencatat informasi mengenai kinerja tutor setelah mendapat pembinaan oleh Gugus PAUD yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi kegiatan pembelajaran. Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati kinerja tutor PAUD di PAUD Al-Utsaimin.

Adapun alat yang digunakan pada saat observasi yang digunakan oleh penelti adalah pedoman observasi dan kamera.

4. Angket

Angket dilakukan untuk mengukur sejauh mana peningkatan kinerja tutor setelah mendapat pembinaan mengenai beberapa pertanyaan tentang empat kompetensi yang dimiliki oleh tutor yaitu, kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

H. Analisis Data

(28)

34

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Patton sebagaimana dikutip Moleong, 2011:280 adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan dari lokasi penelitian, disusun, dipilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Peneliti menggunakan metode induktif untuk membahas analisa data yang bersifat kualitatif, metode induktif digunakan untuk mengolah data dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian akhirnya ditarik suatu kesimpulan dan diperoleh suatu kebenaran. Adapun langkah-langkah yang diterapkan peneliti dalam menganalisa data yaitu mengikuti alur kegiatan yang dinyatakan oleh Milles dan Huberman dalam Sugiyono, 2009:246 bahwa analisa data terdiri dari tiga alur kegiatanyang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, paparan/penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan selama dan sesudah penelitian.

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah yang didapat dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Mereduksi data dalam konteks penelitian yang dimaksud adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, membuat kategori.Dengan demikian data yang direduksikan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Penyajian Data

(29)

35

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian berlangsung, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang selanjutnya akan disajikan pada laporan akhir penelitian.

c. Penarikan Kesimpulan

(30)

67 Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan: 1. Kegiatan pembinaan tutor yang dilakukan oleh pengurus gugus PAUD

Jenis kegiatan pembinaannya berupa pembuatan kurikulum dalam membuat RKM dan RKH, pelaksanaan pembelajaran di PAUD melalui metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, mengadakan lomba gugus PAUD. Dalam proses kegiatannya pengurus Gugus melakukan pembinaan secara langsung, melakukan penilaian terhadap kegiatan yang dilaksanakan, melakukan pelaporan setelah program kegiatan dilaksanakan, bentuk laporan berupa laporan tertulis yang ditujukan kepada pihak yang berwenang serta melakukan evaluasi untuk menindak lanjuti hasil kegiatan pembinaan tersebut.

(31)

68

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kinerja tutor setelah mendapat pembinaan berdasarkan hasil observasi dan angket bahwa kinerja tutor mengalami peningkatan dalam aspek kompetensi pedagogik, tutor sudah mampu memahami karakteristik peserta didik, mampu mengidentifikasi potensi peserta didik, dapat memahami teori-teori dan prinsip bermain sambil belajar yang mendidik, memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Dalam aspek kompetensi kepribadian, sikap tutor terhadap anak bisa bersikap sabar, tenang, ceria dan penuh perhatian. Dalam aspek sosial, tutor sudah mampu menjalin kerjasama dengan pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, mampu berkomunikasi dengan orang tua peserta didik. Dalam aspek profesional, tutor mulai memahami penggunaan berbagai alat permainan untuk mengembangkan aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Tutor dapat mengembangkan program semester dan merancang menu acuan pembelajaran mingguan/harian. Tutor sudah bisa memilih dan menggunakan media sumber belajar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Tutor dapat melaksanakan penilaian yang dapat menumbuh kembangkan anak untuk lebih kreatif.

Tutor mampu membuat perencanaan kegiatan pembelajaran melingkupi Rancangan Kegiatan Mingguan, Rancangan Kegiatan Harian. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tutor mampu menguasai materi pembelajaran, dapat menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif, tutor dapat memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran. Pada evaluasi kegiatan pembelajaran, tutor dapat merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik dengan metode tanya jawab, pemberian tugas, unjuk kerja.

B.Saran

(32)

69

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

Yeti Nurlaelawati, 2013

Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto (2006). Tersedia dalam [online] slideshare.net/.../mengukur-kinerja-pegawai

Gibson (1987). Tersedia dalam [online] id.wikipedia.org./wiki/Kinerja

Hatimah, Ihat (1998). Supervisi Monitoring Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Hufad, Achmad (2008). Bahan Ajar Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Handoko, Hani (1994). Tersedia dalam [online] repository.usu.ac.id/2013/kinerja Kementerian Pendidikan Nasional (2011).Pedoman Pembinaan Gugus

Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta

Kopelman (1988). Tersedia [online] id.wikipedia.org./wiki/Kinerja

Lohman (2003). Tersedia [Online] mohmahsun.blogspot.com/2011/04/indikator-kinerja

Mulyasa (2007). Tersedia [Online] repository.usu.ac.id/2013/kinerja

Purwanto, Ngalim (2010). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

Simamora, Henry (2004). Tersedia [Online] id.wikipedia.org./wiki/Kinerja

Sudjana, Djuju (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Rosda Karya

Sugono, Dedy (2008). Pengertian Tutor [Online] Tersedia literaturtki.blogspot.com/2013/05/definisi-tutor

Sugiono (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Frekuensi penggunaan informasi non keuangan yang berkaitan dengan produksi seperti tingkat produksi, tingkat komplain atas pelayanan pelanggan, efisiensi mesin,

Walaupun wujud produk warisan diraja di daerah lain di Perak yang pernah menjadi lokasi bersemayam DYMM Sultan-Sultan Perak terdahulu, namun produk warisan diraja dalam

Kesesuaian ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) dengan materi yang disajikan. Rangkuman dan

menangani perkara pailit, yaitu tidak sedang menangani lebih dari 3 (tiga) perkara pailit. apakah aturan tersebut berlaku bagi Kurator yang menangani perkara secara tim...

biorock selain menjadi tempat pelestarian terumbu karang dan ekosistem sekitarnya juga dapat dijadikan sebagai pemanfaatan energi listrik yang efisien. Sistem ini

Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006 : 111) Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh

Nasionalisme berasal dari kata Nation (bangsa) and Isme (aliran) yang berarti paham kebangsaan. Paham nasionalisme dipandang sebagai wacana penting, karena ia

membunuh larva Aedes aegypti, serta untuk mengetahui beda jumlah larva yang mati dari berbagai konsentrasi larutan bawang putih.. Metode: Jenis penelitian- ini