• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembe lajaran Matematika . doc(1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Strategi Pembe lajaran Matematika . doc(1)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA “METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA”

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu : Dra. MM. Endang Susetyawati, M.Pd

Di susun oleh :

Muhammad Fatoni (14144100092) Kelas : 3A3

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2015

KATA PENGANTAR

(2)

Penulisan makalah ini merupakan kewajiban dan sebagai tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta yang kami ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam penilaian.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan bimbingan dan nasehat, serta bantuan dari berbagai pihak. Berkaitan dengan hal tersebut kami mengaturkan banyak terimakasih kepada :

1. Dra. MM. Endang Susetyawati, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika,

2. Bapak dan Ibunda tercinta, yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis dan terimakasih untuk nasehat-nasehatnya,

3. Teman-teman 3 A3 terimakasih atas bantuannya,

4. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan karya penulis selanjutnya. Di sisi lain, penulis juga berharap semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Amin. Atas segala kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Yogyakarta,13 Okober 2015

Penulis

Daftar Isi

(3)

BAB I...5

PENDAHULUAN...5

A. Tinjauan Masalah...5

B. Perumusan Masalah...5

BAB II...8

PEMBAHASAN...8

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN...8

B. KEDUDUKAN METODE DALAM BELAJAR MENGAJAR...9

C. PRINSIP METODE PEMBELAJARAN...9

D. FUNGSI METODE PEMBELAJARAN...10

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE PEMBELAJARAN...10

F. SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN...11

G. TUJUAN UTAMA DALAM METODE PEMBELAJARAN...12

H. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN...12

1. Metode ceramah...12

Metode diskusi ( Discussion method )...15

2. Metode Demontrasi ( Demonstration method )...16

3. Metode Ceramah Plus...18

4. Metode resitasi ( Recitation method )...19

5. Metode Percobaan atau Eksperimen ( Experimental Method )...20

6. Metode Karya Wisata...22

8. Metode Inquiry...27

9. Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )...29

(4)

11. Metode Discovery (Penemuan)...32

BAB III...36

PENUTUP...36

A. Kesimpulan...36

B. Saran...37

Glosarium...37

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Tinjauan Masalah

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernahusang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kitalakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah,

mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara,dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akanberjalan menyenangkan dan tidak

membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian, tiga hal tersebut dapat menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam melaksanakan pembelajarannya. Berdasarkan tinjauan masalah diatas penyusun memilih judul “MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN”.

B. Perumusan Masalah

Dari gambaran diatas maka penulis merumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari metode pembelajaran ? 2. Apa kedudukan metode dalam belajar mengajar? 3. Apa prinsip-prinsip metode pembelajaran? 4. Apa saja fungsi metode pembelajaran?

(6)

6. Apa saja syarat-syarat metode pembelajaran 7. Sebutkan tujuan dari metode pembelajaran?

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode

menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangatbergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Di bawah ini merupakan pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli :

o Menurut Nana Sudjana (2005:76) metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.

o Menurut M.Sobri Sutikno (2009:88) metode pembelajaran adalah cara – cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.

(8)

Dari beberapa definisi di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi yang terkandung dalam isi kurikulum secara efektif

Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan denganbaik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

B. KEDUDUKAN METODE DALAM BELAJAR MENGAJAR

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur

manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami, kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dan analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi extrinsic, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

C. PRINSIP METODE PEMBELAJARAN

1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat mengakibatkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity).

2. Metode mengajar harus harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.

3. Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.

4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu (sikap skeptis).

5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (berinkuiri) terhadap sesuatu topik permasalahan.

(9)

7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar mandiri (independent study).

8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama (cooperative learning).

9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar mandiri untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.

D. FUNGSI METODE PEMBELAJARAN Adapun fungsi metode pembelajaran :

1. Sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap pembelajaran harus bertujuan, sehingga dalam proses pembelajarannya akan

memerlukan suatu cara dan teknik yang efektif yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tersebut.

2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar mengajar pada dasarnya adalah proses atau prosedur penggunaan metode-metode dengan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian

pembelajaran. Karaktetristik metode mengajar dapat dijadikan pertimbangan untuk penilaian, misalnya kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, tanya jawab akan berbeda penilaiannya dengan metode demonstrasi atau latihan/praktek.

4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE PEMBELAJARAN

1. Pengajar (pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas)

(10)

3. Tujuan yang akan dicapai (bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka dapat ditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode) 4. Materi (bahan ajar) dengan karakteristik yang berbeda.

5. Waktu (Persiapan mengajar).

6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah 7. Jumlah subyek belajar.

F. SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN 1. Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi,

minat, atau gairah belajar.

2. Metode belajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.

3. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4. Dapat meransang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan

eksplorasi dan inovasi.

5. Dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

6. Dapat mentiadakan penyajian yang bersifat verbalisme dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.

7. Dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

G. TUJUAN UTAMA DALAM METODE PEMBELAJARAN

Tujuan utama dalam metode pembelajaran adalah untuk menyampaikan meteri atau pesan yang terkandung dalam isi kurikulum secara efektif. Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima,memahami, terekam dan tercerna dengan baik.

Berikut ini beberapa tujuan dari metode pembelajaran :

1. Menghantarkan para siswa menuju pada perubahan – perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidupmandiri sebagai individu dan mahkluk sosial.

(11)

3. Untuk tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional yang berbunyi “ mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesrta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlag mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratif serta bertanggung jawab.

H. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN 1. Metode ceramah

a. Definisi Metode Ceramah

Ceramah merupkan suatu alat penyampaian informasi dengan lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah dari pembicara kepada

pendengar. Metode ceramh merupakan metode mengajar yang palig banyak dipakai, hal ini mungkin dianggap sebagia metode yang paling banyak dipakai, hal ini mungkin dianggap sebagai yang paling mudah dilaksanakan. Kalau bahan pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan penyampaiannya , guru tinggal menyajikan di depan kelas.

Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan ceramah adalah guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikan, penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru, siswa diberitahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyimpulkan, contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan oleh guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa, siswa meniru cara kerja guru.

Prosedur yang dilakukan dengan metode ceramah yaitu : a. Guru menyiapkan materi dan pokok pelajaran

(12)

c. Materi penjelsan guru didukung oleh pengetahuan yang sebelumnya telah dikuasai siswa.

d. Selama proses penjelasan siswa mendengarkan dan tidak ad yang mencatat sehingga mengerti benar apa yang diterangkan.

e. Akhir ceramah guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mencatat.

Waktu penggunaan metode ceramah yang tepat yaitu :

1) Jika pengajar akan menyampaikan fakta yang tepat dimana tidak ada bahan bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud. Misalkan pokok bahasan tentang himpunan musibah. Karena tidak bisa membawa macam-macam himpunan musibah ke dalam kelas maka metode ceramah dilakukan. 2) Ingin menyampaikan pembelajaran kepada kelas besar 7-100 orang 3) Bila pengajar mempunyai keahlian sebagai pembicara yang berdemangat

sehingga dapat memotivasi peserta didik.

4) Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang diajarkan 5) Memperkenalkan pokok pikiran baru.

b. Kelebihan dan Kelemahan dari Metode Ceramah Kelebihan dari metode ceramah :

a) Guru tidak repot hanya bermodalkan kepintaran berbicara yang baik b) Sesuai dengan penamaan konsep tingkat kognitif

c) Bila siswa konsentrasi penuh, tekun serta seksama mendengarkan akan mendapatkan hasil yang memuaskan

d) Dapat menampung kelas besar, setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan biayanya menjadi relatif lebih murah.

e) Konsep yang disajikan secara hirarkis akan menberikan fasilitas belajar pada siswa

f) Guru dapat memberikan tekanan pada hal-hal yang penting, hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin

g) Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa

h) Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat pelaksanaan pelajaran dengan ceramah

(13)

a) Kepuasan yang palsu dan ini berbahaya

b) Berpikir dan bernalar yang tinggi untuk MIPA tidak cocok karena bukan mengingat dan menerima saja.

c) Perhatian siswa sedikit sekali selama proses pelajaran dan tetap pasif d) Untuk menemukan fakta tidak ada karena no eksperimen disamping

tidak ada kesempatan

e) Bimbingan individual guru tidak ada terhadap siswa

f) Guru tidak dapat secara seimbang memprediksi kelemahan dan kekuatan individual

g) Muatan ide yang banyak tidak dapat dipahami sebagian sebagai siswa h) Bila frekuensi lemah maka selanjutnya tidak menguasai

i) Ceramah seperti mengisi gelas piala yang kosong j) PR lebih besar

k) Metode ceramah bertentangan dengan teori berfikir bebas dan asli dari siswa

l) Tidak ada partisisipasi siswa dalam belajar m) Topik yang dibahas sedikit

2. Metode diskusi ( Discussion method ) a. Definisi Metode Diskusi

Muhibbin Syah (2000:23), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini bisa juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk a) Mendorong siswa berpikir kritis.

b) Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

c) Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama.

d) Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama. b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi

Kelebihan dari Metode Diskusi :

(14)

b) Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.

c) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000:81)

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut : a) Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. b) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. c) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.

d) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000:84)

3. Metode Demontrasi ( Demonstration method ) a. Definisi Metode Demonstrasi

Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk

membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami

langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta didik itu sendiri. Sebagai hasil, peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri.

”Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.”(Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 152.)

(15)

benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari dengan tujuan menyajikan pelajaran dengan lebih konkrit sehingga materi pelajaran yang disampaikan akan lebih berkesan bagi siswa dan membentuk pemahaman yang mendalam dan sempurna.

Metode demonstrasi dibutuhkan dalam pembelajaran matematika terutama materi-materi yang membutuhkan alat peraga pembelajaran. Ini untuk menanamkan pemahaman yang mendasar dan konstruktif terhadap materi yang dipelajari. Metode demonstrasi sangat tepat digunakan pada materi Bangun-bangun geometri.

Agar pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi berlangsung secara efektif dan efisien, ada beberapa yang dapat dilakukan, yaitu :

a) Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal-hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.

b) Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan.

c) Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru.

d) Tetapkanlah apakah demontrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik. e) Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta

didik, dan ciptakanlah suasan yang tenang dan menyenangkan. Upayakanlah agar semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

f) Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektivitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar peserta didik.

(16)

menekankan pada domain, afektif, kognitif dan posikomotor, jika domain yang ditekankan adalah domain psikomotor maka metode yang tepat dalam pembelajaran adalah metode demonstrasi.

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi Kelebihan-kelebihan metode demontrasi adalah:

 Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati.  Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu

saluran pikiran yang sama.

 Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.

 Dapat mengurangi kesalaham-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas ari hasil pengamatannya.

 Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.

 Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.

Kekurangan metode demontrasi adalah:

 Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.

 Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.

 Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain

4. Metode Ceramah Plus

(17)

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya. Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).

Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.

Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu : a) Penyampaian materi oleh guru.

b) Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa. c) Pemberian tugas kepada siswa.

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)

Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill).

5. Metode resitasi ( Recitation method )

a. Definisi Metode Resitasi ( Recitation method )

Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Resitasi

Kelebihan dari Metode Resitasi sebagai berikut :

(18)

b) Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000:46)

Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :

a) Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.

b) Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan. c) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

6. Metode Percobaan atau Eksperimen ( Experimental Method ) a. Definisi Metode Percobaan

Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000). Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.

(19)

a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.

b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.

c. dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.

d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.

e. Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.

Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah :

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.

(20)

c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.

d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Percobaan Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :

a) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.

b) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :

(21)

b) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.

c) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

7. Metode Karya Wisata

a. Definisi Metode Karya Wisata

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Menurut Roestiyah (2001:85), karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.

(22)

Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan. b. Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan

mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.

c. Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.

Karena itulah teknik karya wisata dapat disimpulkan memiliki keunggulan sebagai berikut :

a. Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka.

(23)

langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka

c. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek

d. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.

Penggunaan teknik karya wisata ini masih juga ada keterbatasan yang perlu diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaan teknik ini dapat berhasil guna dan berdaya guna, ialah sebagai berikut:

a. Karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga mungkin jarak tempat itu sangat jauh di luar sekolah, maka perlu mempergunakan transportasi, dan hal itu pasti memerlukan biaya yang besar.

b. Waktu yang lebih panjang daripada jam sekolah, maka jangan sampai mengganggu kelancaran rencana pelajaran yang lain. c. Biaya yang tinggi yang seringkali tidak terjangkau oleh siswa

maka perlu bantuan dari sekolah.

d. Apabila tempatnya jauh, maka guru perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan pihak siswa untuk menempuh jarak tersebut.

e. Perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek ataupun hal-hal yang berbahaya.

(24)

dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya.

Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang. Metode field trip atau karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.

Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Mulyasa (2005:112) adalah:

a. Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.

b. Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.

c. Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis.

d. Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika iya, karya wisata dapat dilaksanakan.

(25)

f. Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif.

g. Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.

b. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Karya Wisata Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :

a) Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.

b) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.

c) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut : a) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak. b) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.

c) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.

d) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.

e) Biayanya cukup mahal.

(26)

8. Metode Inquiry

a. Definisi Metode Inquiry

Metode inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan masalah.

Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan pengetahuan melalui penelitian. Oleh karena itu metode inquiri kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian. Metode inquiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat dilaksanakan secara individu atau kelompok kecil. Situasi inquiri yang ideal dalam kelas matematika terjadi, apabila murid-murid merumuskan prinsip matematika baru melalui bekerja sendiri atau dalam grup kecil dengan pengarahan minimal dari guru. Peran utama guru dalam pelajaran inquiri sebagai metoderator (Sutrisman, Tambunan, 1987 : 639).

Sebuah contoh pengajaran penemuan dalam geometri adalah menarik jarak antara dua garis yang sejajar. Sejenis dengan ini, dalam inquiri adalah menarik jarak antara dua garis yang bersilangan sembarang dalam ruang. Contoh-contoh topik lainnya untuk inquiri adalah menentukan kepadatan lalu lintas di suatu perempatan, menentukan air yang terbuang percuma dari kran ledeng yang rusak, menentukan banyak air suatu aliran sungai.

Sebuah tujuan mengajar dengan inquiri adalah agar siswa tahu dan belajar metode ilmiah dengan inquiri dan mampu mentransfernya ke dalam situasi lain. Metode ini terdiri dari 4 tahap, yaitu :

a) Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, teka-teki, dan sebagainya.

b) Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang

diperlukannya untuk memecahkan pertanyaan, pernyataan, masalah, dan sebagainya.

(27)

d) Siswa menganalisis metode inquiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.

Adapun kegiatan-kegiatan dalam menerapkan metode inquiri, sebagai berikut :

a) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam; b) Merumuskan masalah yang ditemukan;

c) Merumuskan hipotesis;

d) Merancang dan melakukan eksperimen; e) Mengumpulkan dan menganalisis data;

f) Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni : objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab. Dari pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ini berada pada ranah kognitif, maka kriteria pemilihan metode pembelajaaran metode inquiri adalah harus didasarkan pada tujuan pembelajaran atau konteks domain tujuan pembelajaran yang tujuannya dengan penekanannya pada domain kognitif.

b. Kebihan dan Kekurangan Metode Inquiry Kelebihan dari Metode Inquiry sebagai berikut :

a) Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuan untuk hasil akhir.

b) Perkembangan cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan menyimpulkan / memperoses keterangan dengan metode inquiri dapat dikembangkan seluas-luasnya.

c) Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.

d) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.

e) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.

f) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.

g) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. h) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.

(28)

Kekurangan dari metode inquiri sebagai berikut :

a) Belajar mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasarn anak yang tinggi. Bila anak kurang cerdas, hasilnya kurang efektif.

b) Metode inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalnya anak SD

9. Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )

a. Definisi Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.

b. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Latihan Keterampilan Kelebihan Metode Latihan Keterampilan sebagai berikut :

a) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.

b) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.

c) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.

b) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

c) Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

(29)

10.Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) a. Definisi Metode Pemecahan Masalah

Metode problem solving (metode pemecahan masalah)

merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan. Seperti apa yang ungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain bahwa.

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Penggunaan metode problem solving mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.

b) Mencari data atau keterangan yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

c) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. d) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. e) Menarik kesimpulan

b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemecahan Masalah. Kelebihan metode pemecahan masalah sebagai berikut :

a) Pemecahan masalah merupakan tehnik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.

b) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta

memberikan siswa kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

c) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa. d) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer

pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. e) Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan

(30)

f) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus

dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.

g) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. h) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir

kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

i) Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

j) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.(Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran,).

Kekurangan metode problem solving sebagai berikut :

a) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan

kemampuan dan keterampilan guru.

b) Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran.

c) Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan

menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

11. Metode Discovery (Penemuan) a. Definisi Discovery (Penemuan)

(31)

proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.

Pada metode discovery, situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning (pelajaran didominasi guru) menjadi situasi student dominated learning (pelajaran didominasi siswa). Dengan pembelajaran menggunakan metode discovery, maka cara mengajar melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

Penggunaan metode discovery ini guru berusaha untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery ini:

a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif.

b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.

c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain.

(32)

e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probela yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang memungkinkan.

Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.

Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja. Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip.

Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan,dan sebagainya.

b. Kelebihan dan Kelemahan Discovery (Penemuan)

(33)

a) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andaikata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu.

b) Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer.

c) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan.

d) metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri.

e) metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus. f) Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa

dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan.

g) Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan guru berpartisispasi sebagai sesame dalam situasi penemuan yang jawaban nya belum diketahui sebelumnya.

h) Membantu perkembangan siswa menuju skeptisssisme yang sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Kelemahan metode discovery Suryosubroto (2002:2001) adalah:

(34)

pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain.

b) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.

c) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudahy biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional.

d) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan. e) dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba

ide-ide, mungkin tidak ada.

f) Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

(35)

1. Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk

melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

2. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat sehingga siswa dapat meningkatkan aktifitas dan kreatifitasnya. Adapun jenis-jenis metode pembelajaran adalah metode ceramah, metode diskusi, metode ceramah plus,metode resitasi, , metode demonstrasi ,metode eksperimen, metode problem solving, metode latihan (drill),metode karyawisata (field-trip), metode inquiry dan metode

penemuan(discovery)

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian dan dapat menambah wawasan kita mengenai macam-macam metode pembelajaran dan implementasinya dalam pengajaran matematika serta kriteria pemilihan metode pembelajarian terhadap aktifitas peserta didik.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah ini.

Glosarium

(36)

Afektif :Berkenaan dengan perasaan (seperti takut, cinta);mempengaruhi keadaan perasaan dan emosi;

Analisis : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)

Didaktif : Ilmu tentang masalah mengajar dan belajar secara efektif; Interaktif : Bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif; Kognitif :Berhubungan dengan atau melibatkan kognisi; 2 berdasar kepada

pengetahuan faktual yang empiris

Kompleks : Mengandung beberapa unsur yang pelik, rumit, sulit, dan saling berhubungan

Konkret : Nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba,.

Konstruktif : Bersangkutan dengan konstruksi;bersifat membina, memperbaiki, membangun, dan sebagainya.

Konsekuensi : Akibat (dari suatu perbuatan, pendirian, dan sebagainya Kontroversial : Bersifat menimbulkan perdebatan.

Objektif : Mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi

Pasif : Bersifat menerima saja; tidak giat; tidak aktif: Realistis : bersifat nyata (real); bersifat wajar

Relatif : tidak mutlak

Relevan : kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung. Verbal : secara lisan (bukan tertulis)

Visualisasi : pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta, grafik, dan

sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

(37)

Teaching.

Arthamar,Syamsir.2014.Macam-macam Metode Pembelajaran

http://syamsinarthamar.blogspot.co.id/2014/05/macam-macam-metode-pembelajaran-serta.html(12 Oktober 2015)

Djamarah, Bahri Syaiful.2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hamzah Ali, Muhlisrarini. 2004. Perancanaan dan Strategi pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Herlina, Mirna dan Indriyanni, Rustina. 2011. Makalah Metodologi Pembelajaran Metode Pembelajaran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Cirebon. Diakses:

http://www.scribd.com/doc/76561990/MAKALAH-METODE-PEMBELAJARAN#(12 Oktober 2015)

Hipan,Sofyan.2013.Makalah Macam-macam Metode Pembelajaran.Diakses :http://sofyanhipan.blogspot.co.id/2013/07/makalah-macam-macam-metode-pembelajaran.html,(12 Oktober 2015)

Fattala, Yusri. 2011. Makalah Metode Pembelajaran.Di akses:

http://yusrikeren85.blogspot.com/2011/11/makalah-metode-pembelajaran.html(11 Oktober 2015)

Sagala Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa Indonesia Kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang. Adapun prinsip Multiple Intelligences pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan materi

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to,

Instagram merupakan salah satu media sosial yang sering digunakan untuk berbagi foto selain itu instagram digunakan oleh pelaku bisnis untuk menawarkan produk ke pasar

Naloga preiskovalcev je, da iz okoliščin KD izbira objekta ali žrtve, čas in kraj dejanja, uporabljeno sredstvo, način izvršitve, ravnanje storilca pred in po dejanju, sledi, ki so,

Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti dibantu guru matematika kelas VIIID dalam pembelajaran matematika dengan judul “ Penerapan Metode Snowball

Penggunaan bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo berdasarkan hasil analisis adalah terdapat 16 data eufemisme yang masing-masing fungsinya

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa karakter tanggung jawab siswa di SMP Adhyaksa 1 Kota Jambi sudah termasuk dalam kategori baik, dimana dari

Hasil yang berbeda ditemukan oleh Dewasiri dan Banda (2014) yang menemukan bahwa firm size berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga saham. Hasil yang