• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S D"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S DENGAN DI RT. 3 RW II KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR

KOTAMADYA SURABAYA

A. Pengkajian I. Data Umum:

Nama kepala keluarga Alamat

Pekerjaan Pendidikan

: Ny. Selaya

: RT. 3 RW. II Kelurahan Nunbau Dela : Ibu rumah tangga.

:

-Daftar anggota keluarga:

No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga

(2)

Keluarga ini tergolong dalam three generation family karena dalam satu rumah terdapat nenek, anak dan cucu. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga ini menganut agama Islam. Kepala keluarga tidak bekerja, tetapi segala kebutuhan dipenuhi oleh anaknya yang pertama dan yang kedua. Keluarga ini memiliki pendapatan yang cukup hingga dapat menyekolahkan semua anaknya. Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi sebagai kegiatan rekreasi bersama.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:

Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ibu, dan semua anaknya sudah memiliki keluarga sendiri. Pada tahap ini seharusnya keluarga hanya tinggal ibu saja didalam rumah, tetapi sekarang masih tinggal dengan anaknya dan cucunya.

Riwayat kesehatan anggota keluarga: a. Ny. S

Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. S juga mengatakan bahwa ia sudah lama batuk dan tidak kunjung sembuh, menurut Ny. S sudah dibawa ke klinik dan mendapat suntikan tetapi tidak kunjung sembuh juga. Ny. S mengungkapkan bahwa didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis maupun penyakit menular. Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 150/90 mmHg, Ny. S batuk terus menerus dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny. S juga mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/ pusing.

b. Tn. AS

Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami adalah flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat yang ada di warung dan jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas.

c. Ny. SF

Laki-laki.

Perempuan.

Penderita Hipertensi.

(3)

Pada saat dikaji Ny. SF tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatannya. Ny. SF mengatakan tidak pernah menderita sakit berat yang mengharuskan dia di rawat di rumah sakit, ia juga mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan. Penyakit yang sering dideritanya adalah flu dan batuk, untuk menanganinya Ny. SF membelikan obat di warung.

d. Tn. MI

Pada saat dikaji Tn. MI tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatannya. Tn. MI memiliki kebiasan merokok. Penyakit yang sering diderita oleh Tn. MI adalah flu, batuk dan pilek. Untuk mengatasinya ia akan membeli obat di warung yang dijual bebas.

e. Ny. Sm

Ny. Sm mengatakan didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis dan tekanan darah tinggi. Pada saat dilakukan pengkajian Ny. Sm tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatanya, dan apabila ia sakit maka ia akan membeli obat yang dijual bebas di warung. Penyakit yang sering di deritanya adalah flu.

f. An. N

An. N saat ini duduk pada bangku SMP, pada saat di lakukan pengkajian An. N tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatannya dan tidak pernah sakit berat yang mengharuskan ia di rawat di rumah sakit.

g. An. FS

Selama ini An. FS belum pernah menderita penyakit berat. Penyakit yang sering diderita adalah batuk pilek. Usaha ibu untuk mengatasinya adalah membelikan obat di warung dan jika belum sembuh akan dibawa ke puskesmas. h. An. A

Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang dilakukan oleh ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke puskesmas.

i. An. F

Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya adalah batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas.

(4)

Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2 ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air minum yang digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.

Denah rumah Ny. S

Keterangan: 1. Kamar tidur. 2. Ruang tamu. 3. Ruang keluarga. 4. Dapur.

5. Kamar mandi.

Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban keluarga yang sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan arisan di lingkungan RT 3 tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya.

IV. Struktur keluarga:

Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.

V. Fungsi keluarga: a. Fungsi afektif

Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain, apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.

1 1

1

1

2

2

3 4

(5)

b. Fungsi sosialisasi

Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S. mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun karena ia tidak tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam).

Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. S ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. S dibawa ke puskesmas jika ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit.

Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. SF dibantu oleh anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena kebiasaan.

Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi puskesmas yang ada cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.

VI. Stress dan koping keluarga:

Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak, sekolah anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.

Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta bantuan kepada anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan masalah.

(6)

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 150/90 mmHg, Ny. S batuk terus menerus dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi), konjungtiva merah muda, sklera putih.

b. Tn. AS

Pada pemeriksaan fisik Tn. AS dalam batas normal, tidak ada kelainan pada sistem organ. Tekanan darah 120/80 mmHg.

c. Ny. SF

Tekanan darah 110/70 mmHg, konjungtiva tidak pucat. d. Tn. MI

Tekanan darah dalam batas normal 120/80 mmHg. e. Ny. Sm

Tekanan darah 110/80 mmHg, konjungtiva tidak pucat. f. An. N

Pada saat dilakukan pengkajian tidak ada keluhan mengenai kesehatannya. Tekanan darah 110/80 mmHg.

g. An. FS

Pada saat diperiksa An. FS tidak mengalami gangguan sistem organ. h. An. A

An. A tampak sedang bermain didepan rumah dengan beberpa temannya. Menurut ibunya ia tidak sakit saat ini.

i. An. F

An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana kemari. Berat badan yang dimiliki oleh anak F adalah 15 kg.

VIII.Harapan keluarga:

Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.

Kesimpulan

(7)

minum dengan dimasak terlebih dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. S usia 52 tahun menderita hipertensi tekanan darah pada saat dilakukan pengkajian 150/90 mmHg. Ia juga sedang batuk yang sudah terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan sudah membawa Ny. S untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh juga batuk yang dialaminya.

B. Analisa data

Tgl Data Masalah perawatan keluarga

10/8/’01Subjektif:

Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah, ia juga mengatakan bahwa ia tidak tahu harus mengurangi makan apa, karena selama ini ia tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia mengatakan sering mengalami pusing kepala. Keluarga mengatakan bahwa ia tidak pernah mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang lain untuk mrngontrol tekanan darahnya

Objektif:

Tekanan darah Ny. S 150/90 mmHg.

Penderita mengetahuinya + 1 bulan yang lalu.

1. Hipertensi

Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi.

10/8/’01Subjektif:

Ny. S mengatakan bahwa yang membersihkan rumah adalah menantunya dibantu oleh cucunya. Objektif:

Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi udara didalam rumah kurang, baju banyak yang digantung.

2. Kebersihan lingkungan rumah.

Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah

C. Skoring

Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)

(8)

1. Sifat masalah Tidak sehat.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah.

Sebagian.

3. Potensi masalah untuk dicegah.

Cukup

4. Menonjolnya masalah. Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

3/3 x 1 = 1

½ x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

½ x 1 = ½

Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan penanganan yang secepatnya untuk mencegah peningkatan tekanan darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan darah. Masalah dapat diatasi sebagian karena

keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota keluarga yang

menderita tekanan darah tinggi. Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.

Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kestabilan tekanan darah pada penderita hipertensi

Total skor 3 ¼ Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah Ancaman kesehatan.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah.

Sebagian.

3. Potensi masalah untuk dicegah.

Cukup

4. Menonjolnya masalah. Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

2/3 x 1 = 2/3

½ x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

½ x 1 = ½

Merupakan ancaman kesehatan karena dapat menimbulkan berbagia masalah kesehatan oleh karena lingkungan yang kotor. Masalah dapat diatasi sebagian karena

keluarga memiliki fasilitas dan kemauan untuk menjaga kebersihan lingkungannya.

Masalah dapat diubah karena anggota keluarga memiliki waktu yang cukup guna

membersihkan rumah.

Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan yang kotor dapat menimbulkan penyakit.

Total skor 3

D. Diagnosa keperawatan

(9)
(10)

E. Intervensi No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus

1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan ketidak-mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi

Setelah di lakukan pera- watan/ kun- jungan 4x diharapkan keluarga mam pu merawat anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kem- bali tentang kemung kinan penyebab terjadinya pening katan tekanan darah.

- Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya peningkatan tekanan darah.

- Menyebutkan akibat yang bisa terjadi bila tekanan darah terlalu tinggi.

Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3 kemungkinan pe- nyebab terjadinya pe- ningkatan tekanan darah.

- Menyebutkan 2 dari 3 tanda peningkatan tekanan darah.

- Menyebutkan 2 akibat yang mungkin terjadi dari peningkatan tekanan darah.

1. Jelaskan kepada keluarga tentang kemungkinan penyebab tejadi peningkatan tekanan darah.

2. Jelaskan tentang tanda/ gejala terjadinya peningkat an tekanan darah.

3. Jelaskan tentang akibat dari peningkatan tekanan darah.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kemung kinan penyebab terja- dinya peningkatan tekanan darah.

- Menyebutkan tanda peningkatan tekanan darah.

- Menyebutkan akibat yang bisa terjadi pada peningkatan tekanan darah.

(11)

No. Diagnosa keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus

- Menyebutkan makan an yang boleh dan tidak boleh untuk penderita tekanan darah tinggi.

- Memeriksakan diri secara teratur.

- Penderita mau Mengurangi konsumsi garam.

- Menyediakan makanan yang rendah garam.

Verbal:

Non verbal:

- Menyebutkan semua makanan yang boleh di konsumsi dan yang tidak boleh di konsumsi.

- Memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

- Masakan yang dikonsumsi sudah tidak asin lagi (rendah garam).

- Menyediakan makan an yang rendah garam.

4. Jelaskan kepada keluarga tentang diet pada panderita tekanan darah tinggi. 5. Obsevarsi kemampuan

keluarga setelah mendapat penjelasan dari petugas. 6. Anjurkan kepada keluarga

untuk memeriksakan diri secara teratur.

7. Motivasi penderita untuk mengurangi garam dalam setiap makanan.

8. Anjurkan kepada keluarga untuk menyediakan makanan yang sesuai dengan diet.

Konsumsi.

- Penderita akan memeriksakan diri secara teratur ke pelayanan kesehatan.

(12)

No. Diagnosa keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus

2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah

Setelah dilakukan kunjungan 2x Keluarga diharapkan mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat.

Keluarga dapat:

- Menyebutkan beberapa syarat rumah sehat.

- Menyebutkan kem- bali dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat.

- Menjaga kebersihan lingkungan rumah terutama kamar.

- Merapikan baju yang bergantungan.

- Membersihkan lingkungan rumah secara teratur.

Verbal:

Non verbal:

Keluarga mampu:

- Menyebutkan 3 syarat rumah yang sehat.

- Menyebutkan 2 dari 3 manfaat rumah yang bersih.

- Rumah tampak rapi dan tidak ada baju yang bergantungan.

- Membersihkan rumah setiap hari.

- Membersihkan kamar mandi secara teratur.

1. Jelaskan kepada keluarga tentang syarat rumah yang sehat.

2. Jelaskan kepada keluarga tentang hal-hal dapat terjadi akibat rumah yang kurang sehat (lembab, kurang sinar matahari, bak mandi jarang dikuras).

3. Diskusikan dengan keluarga tentang pembagian tugas dalam menjaga kebersihan rumah.

4. Anjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela, melipat baju yang bergan- tungan.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kembali syarat dari rumah yang sehat.

- Menyebutkan akibat yang bisa timbul akibat lingkungan rumah yang tidak sehat.

- Keluarga mau melipat baju yang bergantung-an.

(13)

No. Diagnosa keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus

5. Anjurkan kepada keluarga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah.

(14)

F. Implementasi.

No. DP Pelaksanaan

II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain:

- Banyaknya nyamuk.

- Mempercepat penularan penyakit.

- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).

2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:

- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

- Sirkulasi udara yang lancar.

- Lantai yang keras dan bersih.

3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah.

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.

5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara bergantian.

6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. I 1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan makanan.

2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan tekanan darah antara lain:

- Kepala pusing.

- Tengkuk/ leher terasa kaku.

- Mata berkunang-kunang.

3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu:

- Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh separo atau lumpuh total.

- Kematian akibat stroke yang parah.

4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat diturunkan dengan:

(15)

- Mengatur makanan/ keseimbangan makanan. Makanan rendah garam (kurang garam).

- Olahraga secara teratur.

- Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara lain:

Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.

5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.

6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas.

22/8/’01Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan tekanan darah.

4/9/’01 Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah tinggi.

G. Evaluasi

Tgl Evaluasi

16/8/’01S:

O:

A: P:

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.

- Rumah tampak bersih dan rapi.

- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva). Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan. 5/9/’01 S:

O:

A: P:

- Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang.

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang garamnya sudah dikurangi.

- Tekanan darah 140/90 mmHg.

- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi. Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen rencana operasional ini berisi misi, tujuan,sasaran dan indikator kinerja untuk mengetahui pencapaian tujuan, sasaran strategis termasuk target-target

Hari Kamis tanggal 15 bulan Maret tahun 2018, telah dilakukan pengajuan Skripsi atas nama Rizki Nurrahmawati NIM 2014150015, dengan judul Skripsi “HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN

memahami makna yang terkandung dalam al- Qur‟an. Allah menurunkan al-.. Qur ‟ an menggunakan bahasa Arab untuk dipahami oleh umat Islam. Yusuf : 2). Selain sebagai alat

Undang-Undang Nonnr I Tahun 1974 bntang Pokok-Pokok Kepegaraian (Lembanan Negana Republik lndonesia Tahun 1074 l'{omor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan serta dijadiakan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain adalah masih sedikit lulusan SMK

Beberapa pandangan para siswa yang setuju mengatakan bahwa mereka sangat antusias bahwa melalui materi yang diajarkan di komputer, materi matematika akan lebih mudah untuk

Telusurilah daerah jantung dengan seksama dan suruhlah si pesakit menunjukkan suatu daerah kecil yang terasa nyeri dan tidak enak.Lakukan penyapuan khusus pada daerah