perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN
KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
LATIFA SUGIWATI
F.0307060
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN
KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing untuk diajukan kepada tim penguji
skripsi.
Surakarta, 30 November 2012
Disetujui dan diterima oleh
Dra. Y Anni Aryani, P.Prof,Acc.,Ph.D.,Ak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta, 2012
Tim Penguji Skripsi
1. Sri Suranta, SE,M.Si,Ak Ketua (...)
NIP 19720305 199702 1 002
2. Christiyaningsih B.,SE,M.Si,Ak Anggota (...)
NIP 19751103 200012 2 001
3. Dra. Y Anni Aryani,M.Prof,Acc.,Ph.D.,Ak Pembimbing (...)
commit to user
iv MOTTO
Bukan tentang Bagaimana Cara melakukan sesuatu,
tapi Mengapa harus melakukan ?
Dalam Menggapai Impian, jika Belum Berhasil Lakukan Sekali Lagi, jika
Gagal Lagi Maka Ulangi Sekali Lagi, Sampai Impian itu menjadi kenyataan.
“Once More Time”.
~ Thomas A. Eddison ~
Allah SWT akan Mengikuti Prasangka Hamba-Nya.
(Al Quran)
DREAM => ASK => BELIEVE => ACHIEVE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
· Kedua orang tua
Ibu dan Bapak ini kupersembahkan untuk
kalian, dan ini salah satu wujud tanggung
jawabku untuk menyelesaikan yang telah
dimulai.
· Adik-adik tersayang ( Udin dan Candra) yang membuatku termotivasi untuk
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk
melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari motivasi,
dan bantuan dari banyak pihak. Sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kedua orangtuaku, Ibu dan Bapak terima kasih sudah menjadi orang tua
yang luar biasa, selalu mendukung dan memberikan contoh terbaik untuk
kami,
2. Adek - adek tersayang (Udin dan Candra) dan sepupu-sepupuku, terima
kasih atas doa dan dukungannya...,
3. Drs. Santoso Tri Hananto,M.Si,Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi FE
UNS,
4. Dra. Y Anni Aryani, M.Prof,Acc.,Ph.D.,Ak., selaku pembimbing skripsi,
terima kasih sekali sudah sangat teramat sabar dan mau menerima dan
membimbing saya dengan semua kelabilan saya saat itu,
5. Ibu Christiyaningsih,SE,M.Si,Ak., selaku penguji. Terima kasih Ibu sudah
memotivasi saya untuk menyelesaikan skripsi dan terima kasih sudah
menjadi bagian dari tim saya....,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Ibu Sri Murni, SE, M.Si,Ak., selaku pembimbing akademik,
8. Pak Timin, selaku staf jurusan akuntansi dan semua staff FE UNS, terima
kasih atas semua bantuan dan dukungannya....,
9. Sahabat-sahabatku, Nafisah, Erna, Meldhan, Verian, Lulu, Mariza, Riska.
Terima kasih atas motivasi, kesabaran, dan bantuan kalian, terima kasih
juga sudah menjadi sahabatku dikeadaan apapun....,
10. Mbak Krisna dan Mas Dhito, terima kasih sudah menjadi mentor yang
sabar dan pengertian untuk kelabilan saya di masa lalu.... now I am ready
to become your Diamond.... Go Chairman’s Club... :D ,
11. Herbalife yang memberikan banyak pelajaran hidup, pengalaman,
meningkatkan kemampuan intra dan inter personal, dan kesehatan,
12. Mentor (Bu Erni, Mas Fauzi, Mbak Anita, Bu Nucke, Pak Yusron, Pak
Wiyono), terima kasih untuk dukungannya...,
13. Teman-teman akuntansi angkatan 2007 yang telah menginspirasi saya
untuk menyelesaikan skripsi,
14. Merry Riana melalui bukunya “Mimpi Sejuta Dolar”; Ipho Santosa
melalui bukunya “7 Keajaiban Rejeki” dan “Percepatan Rejeki”; Napoleon
Hills melalui bukunya “Think and Grow Rich” ; Ustads Yusuf Mansur
melalui ceramahnya. Terima kasih sudah menjadi motivator-motivator luar
biasa yang mau berbagi ilmu,
15. Karyawan dan karyawati PT.Telkom Solo, terima kasih untuk kesempatan
dan pengalaman yang diberikan dalam kerja magang,
commit to user
viii
Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari sempurna. Untuk itu berbagai
saran membangun dari semua pihak, penulis harapkan demi perbaikan di
kemudian hari. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak. Terima kasih.
Surakarta, November 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
E. Sistematika Penulisan... 6
BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 7
1. Nilai Perusahaan... 7
2. Keputusan Keuangan ... 9
commit to user
x
b. Keputusan Investasi ... 13
3. Kinerja Keuangan... 15
B. Kerangka Pikir Penelitian ... 16
C. Pengembangan Hipotesis ... 17
BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 24
C. Data dan Metode Pengumpulan Data... 26
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27
1. Variabel Independen ... 27
a. Kinerja Keuangan Perusahaan ... 27
b. Keputusan Investasi ... 28
d. Uji Heteroskedastisitas ... 31
3. Pengujian Hipotesis ... 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
b. Uji Statistik F ... 33
c. Uji Statistik t ... 33
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 35
1. Statistik Deskriptif ... 35
2. Pengujian Asumsi Klasik ... 37
a. Pengujian Normalitas ... 37
b. Pengujian Multikolinearitas ... 39
c. Pengujian Autokorelasi ... 40
d. Pengujian Heteroskedastisitas ... 42
B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 43
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Proses Pemilihan Sampel ... 25
4.1 Statistik deskriptif variabel dependen ... 35
4.2 Statistik deskriptif variabel independen ... 36
4.3 Hasil Uji Normalitas - 108 sampel ... 37
4.4 Hasil uji Normalitas - 99 sampel ... 38
4.5 Hasil uji Normalitas - 99 sampel dan di Logaritma ... 39
4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 40
4.7 Hasil Uji Autokorelasi - LM Test ... 41
4.8 Hasil Uji Autokorelasi - Runs Test ... 41
4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 42
4.10 Koefisien Determinasi ... 44
4.11 Hasil Uji Statistik F ... 45
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A Nama Perusahaan Sampel ... 57
commit to user commit to user
i ABSTRAK
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Latifa Sugiwati F.0307060
Penelitian ini menguji pengaruh kinerja keuangan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008 hingga 2010 dan secara aktif menerbitkan laporan keuangan selama periode
pengamatan. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling, dan
diperoleh 108 perusahaan. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuangan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian secara parsial: kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii ABSTRACT
EFFECT FINANCIAL PERFORMANCE, INVESTMENT DECISION, AND DIVIDEND POLICY TO FIRM VALUE
Latifa Sugiwati F.0307060
This research tests the effect of financial performance, investment decisions, and dividend decisions on the firm value at manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange. Population of this research is manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange since 2008 until 2010 and actively publish financial statement during perception year. Sampling method uses purposive sampling method and obtained 108 companies. Data analysis technique uses multiple regression analysis by using SPSS.
The result show that financial performance, investment decisions, and dividend decisions effects firm value simultanously. While result by parsial show that: financial performancepositively affects the firm value, investment decisions positively affects the firm value, and dividend decisions does not effect the firm value.
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan
nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin
sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar
sahamnya (Fama, 1978; Wahyudi dan Pawestri, 2006). Jensen dan Michael
(2001) menjelaskan bahwa untuk memaksimumkan nilai perusahaan tidak
hanya nilai ekuitas saja yang harus diperhatikan, tetapi juga semua klaim
keuangan seperti hutang, warran, maupun saham preferen. Penyatuan
kepentingan pemegang saham, debtholders, dan manajemen yang notabene
merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tujuan
perusahaan seringkali menimbulkan agency problem. Agency problem dapat
dipengaruhi oleh struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional) (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Wahyudi dan
Pawestri (2006) juga berpendapat bahwa struktur kepemilikan mampu
mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada
kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi
nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka
miliki.
Agency problem dapat mengakibatkan kualitas laba yang dilaporkan
oleh perusahaan menjadi rendah karena adanya kepentingan pihak manajemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
untuk memaksimumkan kepentingan pribadinya (Rachmawati dan Hanung,
2007). Tujuan utama perusahaan, adalah meningkatkan nilai perusahaan
(Rachmawati dan Hanung, 2007). Laba yang diperoleh perusahaan juga akan
mempengaruhi nilai perusahaan tersebut (Hasnawati, 2008). Semakin tinggi
laba maka akan semakin tinggi pula jumlah dividen yang dibagikan kepada
pemegang saham. Sehingga meningkatnya nilai perusahaan dapat menarik
minat para investor untuk menanamkan modalnya.
Bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi tentunya tingkat return
atau keuntungan yang akan diperoleh dari investasi yang ditanamkannya
berupa capital gain dan dividen yang merupakan bagian keuntungan yang
diberikan kepada para pemegang saham. Meningkatnya nilai perusahaan
(khususnya capital gain dan dividen) dapat menarik minat para investor untuk
menanamkan modalnya (Haruman, 2008). Namun tidak semua perusahaan
mengambil kebijakan untuk membagikan labanya kepada pemegang saham,
sebab ini berkaitan dengan keputusan perusaaan untuk melakukan investasi
(Hasnawati, 2008). Dalam hal ini manajer harus memutuskan apakah laba
yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagikan seluruhnya
atau hanya sebagian yang dibagikan sebagai dividen dan sisanya ditahan
perusahaan atau biasa disebut laba ditahan (retained earning).
Laba ditahan akan berguna untuk perusahaan yang akan melakukan
investasi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pembagian
commit to user
lebih memilih pembagian dividen yang tinggi sehingga mengakibatkan
retained earning menjadi rendah.
Manajer sebagai pihak yang mengelola perusahaan mengetahui lebih
banyak informasi dibandingkan dengan para pemegang saham. Oleh sebab itu
menajer berkewajiban menyampaikan informasi mengenai perusahaan kepada
pemilik (pemegang saham). Tetapi tidak semua informasi yang disajikan
sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Hal ini mengakibatkan
kondisi informasi yang tidak seimbang (Asymmetric Information), para
manajer dapat menggunakan strategi dalam kebijakan dividen untuk
menangkal isu-isu yang tidak diharapkan oleh perusahaan di masa yang akan
datang. Hal ini sejalan dengan pendapat Rozeff (1982) bahwa dividen
nampaknya memiliki atau mengandung informasi (informational content of
dividend) sebagai syarat akan prospek perusahaan.
Banyak penelitian yang memeriksa pengaruh kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan diantaranya yang dilakukan oleh Ulupui (2007),
Handoko (2010). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah
semakin tinggi kinerja keuangan yang biasanya diproksikan dengan rasio
keuangan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Melalui rasio-rasio
keuangan tersebut dapat dilihat seberapa berhasilnya manajemen perusahaan
mengelola aset dan modal yang dimilikinya untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.
Penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang
dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang
menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Hasil penelitian Suranta dan Pratana (2004); Maryatini (2006)
menemukan bahwa struktur resiko keuangan dan perataan laba berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Andri dan Hanung (2007) juga menemukan
investment opportunity set dan leverage berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan bahwa semakin
baik kinerja keuangan yang diperoleh, maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Apakah kinerja keuangan perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
2. Apakah kebijakan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah kebijakan dividen perusahaan berpengaruh terhadap nilai
commit to user C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
2. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan investasi terhadap nilai
perusahaan.
3. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti, mengetahui pengaruh kinerja keuangan dan keputusan
keuangan pada nilai perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek
Indonesia.
2. Bagi manajemen, sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam
melakukan analisis dalam menjelaskan nilai perusahaan (price book value)
dan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhinya.
3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan referensi dan memperluas informasi dan wawasan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tinjauan pustaka yang memuat literatur
terkait dengan topik penelitian; kaitan variabel independen
dengan variabel dependen; kerangka pemikiran;
pengembangan hipotesis.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang desain penelitian; populasi, sampel, dan
teknik pengambilan sampel; data dan metode pengumpulan
data; variabel penelitian dan pengukurannya; dan metode
analisis data yang terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi
klasik dan pengujian hipotesis.
BAB IV : Analisis dan Pembahasan
Bab ini menguraikan analisis deskriptif data; pengujian
hipotesis dan pembahasan hasil analisis.
BAB V : Penutup
Bab ini membahas kesimpulan mengenai obyek yang diteliti
berdasarkan hasil analisis data, menjelaskan mengenai
keterbatasan penelitian dan saran bagi pihak yang terkait, serta
commit to user BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar saham perusahaan tersebut
(Fachrudin, 2011). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran
pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para
pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Menurut Fama (1978) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai
perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham
perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi
transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham
dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai
perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi
dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa
yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai persepsi investor
terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
pada tahun t yang tercermin pada harga saham tahun t+1 (penelitian
sebelumnya dalam Barasa (2009). Nilai perusahaan mencerminkan
persepsi investor tentang kinerja perusahaan pada waktu yang lain dan
prospek masa depannya.
Ukuran nilai perusahaan dapat dibentuk melalui dua pendekatan,
yaitu pendekatan ekuitas dan pendekatan aktiva. Menurut pendekatan
ekuitas, nilai perusahaan adalah nilai pasar ekuitas, yaitu jumlah ekuitas
yang beredar dikali dengan harga pasar pada setiap akhir tahun buku.
Indikator dan variabel nilai perusahaan menurut pendekatan ekuitas adalah
Market Value of Equity (MVE). Menurut pendekatan aktiva nilai
perusahaan adalah nilai pasar aktiva, yaitu nilai pasar ekuitas ditambah
dengan jumlah hutang. Indikator dari variabel nilai perusahaan menurut
pendekatan aktiva adalah Market to Book Asset Ratio (MBR), yaitu nilai
pasar aktiva dibagi dengan nilai buku aktiva (Barasa, 2009).
Nilai perusahaan mencerminkan kemampuan manajemen
pendanaan dalam menentukan target struktur modal (aktivitas pendanaan),
kemampuan manajemen investasi dalam mengefektifkan penggunaan
aktiva (aktivitas investasi), dan kemampuan manajemen operasi dalam
mengefisienkan proses produksi dan distribusi (aktivitas operasi)
perusahaan. Perusahaan yang go public dapat diukur nilainya dengan
melihat harga sahamnya, misalkan sebuah perusahaan menjual 100%
sahamnya di pasar modal maka nilai perusahaan adalah sebesar
commit to user
yang efisien. Apabila harga pasar saham meningkat, berarti nilai
perusahaan juga meningkat. Ini dapat dicapai dengan pengoptimalan
kinerja perusahaan. Semua usaha itu akan tercermin dari pengembalian
kepada pemegang saham dan harga saham yang semakin tinggi. Nilai
perusahaan diukur dengan price to book value (PBV) yaitu rasio yang
mengukur nilai perusahaan dengan membandingkan harga pasar per
lembar saham dengan nilai buku per lembar saham (Pakpahan, 2010;
Rachmawati dan Hanung, 2007).
2. Keputusan Keuangan
a. Kebijakan Dividen
Keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham dapat
berupa capital gains dan dividen. Capital gains adalah perolehan
keuntungan dari selisih lebih antara harga jual dengan harga beli
saham, sedangkan dividen merupakan pendapatan yang diterima
pemegang saham secara periodik dari sebagian laba bersih yang
disisihkan oleh perusahaan.
Menurut Hanafi (2004) dividen merupakan kompensasi yang
diterima oleh pemegang saham di samping capital gain. Dividen ini
untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan
dari laba perusahaan. Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat
umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dividen dibagikan kepada pemegang saham bisa dalam beberapa
bentuk. Menurut Sunariyah (2003) dividen yang dibagikan kepada
pemegang saham bisa berupa dividen tunai, diberikan dalam bentuk
uang tunai, atau dividen saham, yaitu berupa tambahan saham.
Sedangkan menurut Baridwan (2004), dividen yang dibagikan
bibedakan dalam tiga bentuk yaitu dividen berupa uang tunai, dividen
yang berbentuk aktiva (bisa dalam bentuk saham perusahaan lain atau
hasil produksi perusahaan, pemegang saham mencatat sebesar harga
pasar barang atau saham tersebut), dan dividen saham (stock dividend).
Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan dan juga
merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada
akhir tahun akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan di
masa yang akan datang. Kebijakan dividen bersangkutan dengan
penentuan pembagian pendapatan (earning) antara pengunaan
pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai
dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan, yang berarti laba
tersebut harus ditahan di dalam perusahaan (Riyanto, 2001). Laba yang
disimpan kembali atau laba ditahan merupakan salah satu sumber dana
terpenting dalam membiayai pertumbuhan perusahaan, tetapi dividen
membentuk arus uang yang semakin mengalir ke tangan pemegang
saham. Ketika suatu perusahaan memutuskan berapa jumlah uang kas
commit to user
perusahaan harus diutamakan, yaitu memaksimalkan nilai pemegang
saham sehingga rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio)
merupakan faktor yang harus dipertimbangkan. Sedangkan jumlah
dividen yang dibayarkan tergantung dari kebijakan setiap perusahaan.
Kebijakan dividen penting karena dua alasan, yaitu:
a. Pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham.
b. Pendapatan yang ditahan (retained earning) biasanya merupakan
sumber tambahan modal sendiri yang terbesar dan terpenting untuk
pertumbuhan perusahaan.
Kedua alasan tersebut merupakan dua sisi kepentingan yang agak
kontroversial. Agar kedua kepentingan tersebut dapat terpenuhi secara
optimal, manajemen perusahaan seharusnya memutuskan secara
hati-hati dan teliti terhadap kebijakan dividen yang akan dipilih.
Beberapa teori yang relevan dalam kebijakan dividen menurut
Brigham dan Houston (2001), yaitu:
a. Dividend irrelevance theory.
Teori ketidakrelevanan dividen adalah teori yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai
pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya
modalnya. Penganjur utama teori ini adalah Miller dan
Modigliani (MM). Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu
perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
nilai suatu perusahaan tergantung semata-mata pada
pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan bagaimana
pendapatan tersebut dibagi di antara dividen dan laba yang
ditahan (atau pertumbuhan).
b. Bird in the hand theory.
Kepercayaan bahwa kebijakan dividen perusahaan merupakan
hal yang tidak penting, secara tidak langsung membuat para
investor berasumsi bahwa pendapatan yang mereka harapkan
melalui perolehan modal akan berbeda besarnya dengan
pendapatan yang berasal dari dividen. Hal ini disebabkan
karena dividen lebih bisa diramalkan daripada pendapatan
modal. Manajemen dapat mengontrol dividen, tetapi tidak dapat
mendikte harga saham. Investor kurang yakin akan menerima
pendapatan dari perolehan modal daripada dari dividen.
Dengan mendapatkan dividen (a bird in the hand) adalah lebih
baik daripada saldo laba (a bird in the bush) karena pada
akhirnya saldo laba tersebut mungkin tidak akan terwujud
sebagai dividen di masa yang akan datang (it can fly away).
Pandangan yang mengatakan dividen lebih pasti dari pada
perolehan modal, disebut bird in the hand theory (teori burung
commit to user
c. Teori Preferensi Pajak (Tax preference theory).
Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya
pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para
investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda
pembayaran pajak.
b. Keputusan Investasi
Investasi sangat penting artinya baik di negara yang sedang
membangun maupun di negara yang sudah maju karena investasi
sebagai alat untuk memperbanyak keluaran barang dan jasa di masa
yang akan datang dan pada saat yang sama akan memperluas
kesempatan kerja. Menurut Tandelilin (2001) investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana lainnya yang dilakukan pada saat ini
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang.
Dalam investasi penerapan konsep nilai waktu uang sangat
diperlukan. Investor lebih menyukai investasi yang akan memberikan
laba lebih awal dibandingkan dengan investasi yang akan memberikan
kemudian. Misalnya bila kita menerima uang sejumlah lima juta rupiah
pada masa sekarang lebih berharga bila dibandingkan dengan lima juta
rupiah kita terima pada dua tahun yang akan datang. Tujuan investasi
yang dilakukan adalah untuk menghasilkan sejumlah keuntungan. Jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dalam bentuk capital gain atau dividen dan jika investasinya dalam
bentuk obligasi, maka keuntungan yang diterima dalam bentuk
pendapatan bunga. Disamping itu investasi juga dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mencapai tujuan
perusahaan (Haruman, 2008).
Keputusan investasi yang dibuat oleh manajemen adalah suatu
tindakan manajemen untuk menentukan penggunaan sumber dana di
dalam perusahaan untuk jangka waktu yang dikehendaki dengan
harapan akan memperoleh keuntungan selama jangka waktu tersebut.
Investasi selalu berhadapan dengan risiko ketidakpastian karena
pengeluaran dilakukan pada saat sekarang tetapi manfaatnya akan
diterima dalam waktu yang akan datang. Masa yang akan datang
menghadapi berbagai perubahan seperti perubahan nilai tukar rupiah,
tingkat inflasi, tingkat bunga, kondisi politik, sosial, dan keamanan.
Semakin besar ketidaktahuan akan laju perubahan mengenai faktor itu
di masa yang akan datang akan menyebabkan semakin besarnya risiko
yang dihadapi. Oleh karena itu, investasi memerlukan studi kelayakan
sebelum dilaksanakan. Studi kelayakan investasi harus dilakukan
untuk semua aspek yang terkait sehingga keputusan investasi yang
dibuat didukung oleh kelayakan dari semua aspek yang terkait.
Namun demikian keputusan investasi itu sendiri tidak dapat
diamati dari luar. Myers (1977) memperkenalkan Investment
commit to user
perusahaan sebagai sebuah kombinasi aset yang dimiliki dengan
pilihan investasi pada masa depan.
IOS memberikan gambaran lebih luas bahwa nilai perusahaan
tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang.
Perhitungan IOS tidak dapat dilakukan secara langsung sehingga IOS
atau set kesempatan investasi dihitung dengan menggunakan proksi.
3. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan didefinisikan sebagai representasi dari kondisi
keuangan perusahaan secara keseluruhan dalam periode tertentu
(Sholikhah, Rohman, dan Meiranto, 2011). Ia juga dikenal sebagai ukuran
subjektif dari seberapa baik perusahaan dapat menggunakan asset dari
modus utama dari bisnis dan menghasilkan pendapatan. Istilah ini juga
digunakan sebagai ukuran kondisi keuangan perusahaan secara
keseluruhan selama periode waktu tertentu, dan dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan sejenis pada industri yang sama. Kinerja
variabel terkait bervariasi dari waktu ke waktu dan merupakan informasi
yang mungkin menarik dari account pengguna. Selanjutnya, analis atau
investor mungkin ingin melihat lebih dalam ke dalam laporan keuangan
dan mencari tingkat pertumbuhan margin atau utang menurun.
Informasi yang berkaitan dengan kinerja keuangan adalah penting
bagi para stakeholder karena kinerja keuangan perusahaan pada periode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kinerja dan nilai di masa depan (Farih, 2010). Kinerja keuangan
mengukur hasil kebijakan perusahaan dan operasi dalam hal moneter.
Hasil ini tercermin kembali dalam investasi perusahaan, laba
atas aktiva, laba atas ekuitas, nilai tambah, dan lain-lain
(www.businessdictionary.com, 2011). Nilai perusahaan diukur dengan
profitabilitas. Profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat mengindikasikan
bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajibannya
(Sofyaningsih, 2011).
B. Kerangka Pikir Penelitian
Model yang dikonstruksi pada studi ini merupakan hasil konstruksian
peneliti yang dihasilkan dari kajian literature studi terdahulu. Model penelitian
ini terdiri dari 4 variabel amatan yang digunakan untuk menjelaskan proses
terbentuknya nilai perusahaan (diproksikan oleh: PBV) dengan implementasi
oleh kinerja keuangan perusahaan (diproksikan oleh: ROA) keputusan
investasi diwakili oleh IOS (diproksikan oleh: MBVA), dan keputusan dividen
commit to user C. Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan
Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat
rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan
mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor ingin melihat
seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan
mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas
karena rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan menghasilkan return
bagi para investor. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar nilai
profitabilitas perusahaan, yang pada akhirnya dapat menjadi sinyal positif bagi
investor dalam melakukan investasi untuk memperoleh return tertentu.
Tingkat return yang diperoleh menggambarkan seberapa baik nilai perusahaan
di mata investor.
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian Kinerja Keuangan
ROA
Keputusan Investasi MBVA
Kebijakan Dividen DPR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller menyatakan
bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan.
Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin
efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh
perusahaan. Hal ini akan berdampak pada nilai perusahaan. Hasil penelitian
terdahulu dalam Suranta dan Pratana (2004) menemukan bahwa ROA
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Suranta dan Pratana (2004) menemukan ROA berpengaruh
negatif terhadap nilai perusahaan. Menurut Sudiyatno dan Puspitasari (2010)
kinerja perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dimana
kinerja perusahaan dalam penelitiannya diukur menggunakan ROA.
Apabila perusahaan berhasil membukukan tingkat keuntungan yang
besar, maka hal ini akan memotivasi para investor untuk menanamkan
modalnya pada saham, sehingga harga saham dan permintaan akan saham
pun akan meningkat. Brigham (2006) menyatakan bahwa PBV merupakan
rasio untuk mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada
manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus
bertumbuh. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang dikembangkan adalah
H1. ROA berpengaruh positif terhadap PBV
Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Setelah perusahaan mencoba untuk medapatkan dana, maka dana
tersebut akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk mendapatkan kentungan di
commit to user
menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja
perusahaan di masa yang akan datang. Apabila perusahaan salah di dalam
pemilihan investasi, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu
dan hal ini tentunya akan mempengaruhi penilaian investor terhadap
perusahaan. Untuk itu, seyogianya manajer (keuangan) hendaknya menjaga
pertumbuhan investasi agar dapat mencapai tujuan perusahaan melalui
kesejahteraan pemegang saham sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Fama (1978).
Menurut signaling theory, pengeluaran investasi memberikan sinyal
positif mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang,
sehingga dapat meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator
nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Darminto (2010) juga
menganalisis tentang hubungan keputusan investasi pada aktiva riil terhadap
nilai perusahaan. Dalam penelitiannya tersebut diketahui bahwa keputusan
investasi pada aktiva riil berpengaruh signifikan positif terhadap nilai
perusahaan.
Menurut Setiawan (2009) keputusan investasi memiliki pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, karena investasi ini dapat dijadikan sebagai
sinyal pertumbuhan pendapatan di masa yang akan datang sehingga
peningkatan investasi dapat meningkatkan nilai perusahaan. Haruman (2008)
dalam penelitiannya menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara
kebijakan investasi dan nilai perusahaan. Peningkatan investasi juga dianggap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Investasi diukur dengan menggunakan set kesempatan investasi atau
yang lebih dikenal Investment Opportunity Set (IOS). IOS tidak dapat diukur
secara langsung, melainkan diukur dengan menggunakan proksi. Menurut
penelitian sebelumnya dalam Hasnawati (2005) prospek perusahaan dapat
ditaksir dari Investment Opportunity Set (IOS), yang didifinisikan sebagai
kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi
dimasa akan datang dengan net present value positif. Susanti (2010) yang
didukung oleh penelitian Hasnawati (2005) mengukur IOS dengan
menggunakan proksi Market Value to Book Value of Assets Ratio (MBVA),
karena berdasarkan pemikiran bahwa prospek pertumbuhan perusahaan akan
terefleksi dari harga sahamnya (Kallapur dan Trombley, 1999).
Dalam penelitian ini digunakan salah satu proksi IOS, yaitu nilai buku
aktiva terhadap nilai pasar/Market Value to Book Value of Assets Ratio
(MBVA), yang mengacu pada Susanti (2010) Dari hasil tersebut sehingga
penulis menarik dua hipotesis sebagai berikut :
H2. MBVA berpengaruh positif terhadap PBV
Pengaruh Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan
Menurut Hatta (2002), terdapat sejumlah perdebatan mengenai
bagaimana kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat
pertama menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai
perusahaan, yang disebut dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua
menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan,
commit to user
bahwa semakin tinggi dividend payout ratio suatu perusahaan, maka nilai
perusahaan tersebut akan semakin rendah.
Olweny (2012) meneliti konsep pengumuman dividen memiliki
konten informasi untuk mempengaruhi nilai perusahaan dengan
menggunakan data perusahaan yang tercatat di Nairobi Stock Exchange
(NSE). Dalam penelitiannya Olweny (2012) menemukan bahwa konten
informasi dalam pengumuman dividen berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai perusahaan. Pendapat Olweny (2012) ini sejalan dengan Teori
bird in hand. Pendapat yang berbeda dinyatakan oleh Sofyaningsih (2011)
dalam penelitiannya bahwa kebijakan pembayaran dividen tidak terbukti
mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat ini sejalan dengan teori irrelevansi
dividen.
Kebijakan dividen ini merupakan corporate action yang penting yang
harus dilakukan perusahaan. Kebijakan tersebut dapat menentukan berapa
banyak keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham. Keuntungan yang
akan diperoleh pemegang saham ini akan menentukan kesejahteraan para
pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Semakin besar
dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau
perusahaan akan dianggap semakin baik pula dan pada akhirnya perusahaan
yang memiliki kinerja yang baik dianggap menguntungkan dan tentunya
penilaian terhadap perusahaan tersebut akan semakin baik pula, yang
biasanya tercermin melalui tingkat harga saham perusahaan. Hal ini sejalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
memiliki atau mengandung informasi (informational content of dividend) atau
sebagai isyarat prospek perusahaan.
Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, mungkin
diartikan oleh pemodal sebagai sinyal harapan manajemen tentang akan
membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga
kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini
sesuai dengan penelitian Bhattacharya (1979), Myers & Majluf (1984).
Kebijakan dividen diukur dengan menggunakan dua proksi, yaitu dengan
dividend payout ratio (DPR) dan dividend yield ratio (DYR) (Hasnawati,
2008). Selain itu Hasnawati (2008) juga menyebutkan bahwa indikator
deviden dengan menggunakan DPR tampak lebih bermakna dibanding
dengan DYR, karena manajemen yang menentukan dividen lebih berorientasi
pada laba bersih dibandingkan dengan dividen kas. Manajemen perusahaan
tidak begitu melihat harga pasar saham untuk menentukan besarnya dividen.
Sehingga dalam penelitian ini DPR dipilih sebagai proksi kebijakan dividen.
Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) menunjukkan
jumlah laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kas, dimana sumber
pendanaan berasal dari laba ditahan. Wirawati (2008) menemukan bahwa
terdapat hubungan signifikan positif antara dividen (yang diproksikan oleh
DPR) dengan nilai perusahaan (PBV). Adelegan (2007) dalam penelitiannya
juga menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara dividen dan nilai
commit to user
pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (Setiawan, 2009). Berdasarkan
uraian di atas, hipotesis yang dikembangkan adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian
hipotesis (hipotesis testing), dimana penelitian ini menguji hipotesis yang
telah ditentukan di awal. Pengujian ini bertujuan untuk menguji hipotesis
yang telah disusun yaitu tentang variabel-variabel yang mempengaruhi nilai
perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu
kinerja keuangan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan
untuk membuat beberapa kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah
perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2008-2011. Menurut informasi yang diperoleh dari Indonesia
Capital Market Directory 2008-2011, perusahaan industri manufaktur
merupakan jumlah perusahaan terbanyak terdaftar di BEI, yaitu sebanyak
138 perusahaan.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2006). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
commit to user
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006). Beberapa
pertimbangan yang ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode pengamatan, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan pada periode
pengamatan, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.
3. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008, 2009, dan 2010
yang menyajikan data Dividend Per Share yang berguna untuk
mengetahui Dividend Payout Ratio (DPR).
Tabel 3.1
Proses Pemilihan Sampel
No. Keterangan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode amatan (2008,2009,2010).
Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan pada periode pengamatan. (1 X 3)
Perusahaan yang tidak menyajikan data Dividend Per Share (yang digunakan untuk mengetahui besarnya DPR) selama tahun 2008.
Perusahaan yang tidak menyajikan data Dividend Per Share (yang digunakan untuk mengetahui besarnya DPR) selama tahun 2009.
Perusahaan yang tidak menyajikan data Dividend Per Share (yang digunakan untuk mengetahui besarnya DPR) selama tahun 2010.
Total Sampel Perusahaan 99
Berdasarkan kriteria penarikan sampel yang telah dilakukan, diketahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
manufaktur dari tahun 2008-2010 (26 perusahaan tahun 2008, 43 perusahaan
tahun 2009, dan 39 perusahaan tahun 2010). Selanjutnya setelah melakukan
transformasi untuk mendapatkan normalitas data langkah screening
berikutnya adalah mendeteksi adanya data outlier, dan ditemukan terdapat 9
data outlier. Sehingga total sampel adalah 99 perusahaan.
C. Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu,
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis yang tersusun dalam arsip (Indriantoro dan
Bambang, 2002).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang dipublikasikan
Divisi Riset dan Pengembangan BEI yang berupa monthly statistic, fact book,
Indonesian capital market directory (ICMD). Data yang diperlukan dalam
penelitian ini berupa data harga saham penutupan (closing price) bulanan, laba
bersih, total aktiva, total aset, total ekuitas, jumlah saham beredar, dividen per
lembar saham, laba per lembar saham, harga pasar saham, nilai buku per
commit to user D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Independen
a. Kinerja Keuangan Perusahaan
Return On Total Asset (ROA)
Return On Total Asset (ROA) mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset
tertentu. Rasio ini membandingkan laba bersih penjualan dengan
total aktiva (Sawir, 2005). ROA digunakan untuk mengukur
aktivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA
menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat
pengembalian besar (Ang, 1997 dalam Suchrita, 2006). Pemakaian
ROA sebagai proksi dari kinerja perusahaan juga digunakan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Sudiyatno dan Puspitasari (2010).
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan
menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari
kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang
dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan (operatimg
asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali investasi
jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA
menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA
(Return On Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak
untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang
dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba
perusahaan dalam kondisi negatif atau rugi. Menurut Riyanto
(2001), Return on Asset (ROA) dapat dihitung dari:
ROA=
Market Value to Book Value of Assets Ratio (MBVA)
MBVA menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang
tercermin dalam harga saham (Kallapur dan Trombley, 1999).
Ttl + JmlSahamBeredar´CP
c. Kebijakan Dividen
Dividend Payout Ratio (DPR)
DPR merupakan dividen yang dibayarkan menggunakan laba yang
commit to user
dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para
pemegang saham dalam bentuk kas (Brigham dan Gapenski, 1996).
DPR dihitung dengan rumus:
Variabel dependen merupakan nilai perusahaan yang diwakili oleh proksi :
Price Book Value (PBV)
PBV mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan kepada
manajemen dan organisasi sebagai sebuah perusahaan yang terus
tumbuh (Brigham, 1999; Wahyudi dan Pawestri, 2006). Menurut
Wirawati (2008) PBV juga mencerminkan return saham perusahaan.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Handoko (2010),
Hidayati (2010), Wijaya, Bandi, dan Wibawa (2010), juga
menggunakan PBV untuk mengukur nilai perusahaan.
PBV dihitung dengan :
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif, uji
asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2006). Analisis
ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan
perilaku data.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2006). Hasil pengujian data dilakukan dengan menguji
Kolmogorov-Sminorv. Kriteria pengujian apabila p-value > 0,05, maka
data terdistribusi normal, sedangkan apabila p-value < 0,05 data tidak
terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah hubungan linear “sempurna” atau pasti
diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan regresi
(Gujarati, 1995). Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah
masalah yang sering muncul dalam analisis regresi terjadi, yaitu
dimana terdapat korelasi yang tinggi antar dua atau lebih variabel
commit to user
menggunakan toleransi value VIF (variance inflation factor). Jika
tolerance value > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikoloniaritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t–1 (Ghozali, 2006). Untuk
mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model
analisis regresi, bisa digunakan cara pengujian statistik Lagrange
Multiplier (LM Test). Uji LM lebih tepat digunakan dibanding dengan
uji Durbin-Watson terutama bila sampel yang digunakan relatif besar
dan derajat autokorelasi lebih dari satu. Uji LM akan menghasilkan
statistik Breusch-Godfrey (Ghozali, 2006).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Untuk menentukan
heteroskedastisitas digunakan uji glejser. Ghozali (2006) menyarankan
untuk uji glejser dengan meregres nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Variabel dikatakan tidak mengandung
heteroskedastisitas jika regresi baru (dengan menggunakan absolut
residual sebagai variabel independen) mendapatkan hasil nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3. Pengujian Hipotesis
Setelah semua variabel memenuhi asumsi klasik di atas maka
langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian atas hipotesis.
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari goodness of fit-nya. Secara statistik, goodness of fit suatu model dapat
diukur dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai
statistik t. Perhitungan statistik dikatakan signifikan apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006).
Persamaan regresi untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
MBVA : Market Value to Book Value of Assets Ratio
DPR : Dividend Payout Ratio
e : error
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada dasarnya adalah mengukur seberapa
commit to user
Nilai koefisien determinasi (R2) antara nol sampai dengan satu. Nilai
R2 yang kecil berarti bahwa kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependennya sangat terbatas
(Ghozali, 2006). Untuk jumlah variabel independen lebih dari dua,
lebih baik menggunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan
yaitu adjusted R2 (Ghozali, 2006).
b. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variable independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variable dependen (Ghozali, 2006). Dengan dilakukan
pengujian ini maka dapat diketahui apakah kinerja keuangan
(diproksikan dengan ROA), keputusan investasi (diproksikan dengan
MBVA), dan kebijakan dividen (diproksikan dengan DPR) secara
simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan (diproksikan dengan
PBV).
c. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis satu hingga
hipotesis tiga. Nilai t dalam penelitian ini menggunakan tingkat
signifikansi 5%, artinya variabel independen (ROA, MBVA, dan DPR)
dikatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (PBV)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
demikian, H1, H2, dan H3 diterima apabila nilai signifikan (p-value)
commit to user BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Statistik Deskriptif
Hasil dari statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang
sampel yang digunakan dalam penelitian. Hasil yang diperoleh dari
statistik deskriptif diharapkan akan memberikan gambaran awal mengenai
data yang diteliti. Selanjutnya akan dideskripsikan tentang rata-rata dan
standar deviasi untuk masing-masing variabel dependen dan variabel
independen.
Table 4.1
Statistik deskriptif Price Book Value (PBV)
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PBV 99 .10 18.91 2.3258 2.88914
PBV membandingkan harga pasar per lembar saham dengan nilai
buku per lembar saham, maka dari hasil tersebut terlihat bahwa harga
geepasar saham jauh lebih tinggi dari nilai bukunya. Dari tabel 4.1 dapat
dilihat rata-rata Price Book Value adalah 2,3258. Standar deviasi PBV
adalah 2,88914, ini menunjukkan angka yang cukup besar jika
dibandingkan dengan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan adanya
variance atau kesenjangan nilai PBV yang besar pada perusahaan sampel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel 4.2
Statistik deskriptif variabel-variabel independen
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 99 .01 .73 .1199 .10515
MBVA 99 59929.44 6.17E6 1.2756E6 1.24526E6
DPR 99 .10 151.44 32.4255 34.60339
Tabel 4.2 menununjukkan hasil statistik deskriptif atas
variabel-variabel independen (ROA, MBVA, dan DPR). Return on Total Asset
(ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat asset tertentu. Rasio ini membandingkan laba bersih
penjualan dengan total aktiva (Sawir, 2005). Tabel 4.2 menunjukkan
rata-rata ROA perusahaan sampel 0,1199 dan standar deviasinya adalah
0,10515. Nilai standar deviasi ROA lebih rendah dari nilai rata-ratanya,
hal ini menunjukkan adanya variance atau kesenjangan yang kecil pada
ROA perusahaan manufaktur sampel.
Market to Book Value of Assets Ratio (MBVA) menunjukkan
prospek pertumbuhan perusahaan yang tercermin dalam harga saham
(Kallapur dan Trombley, 1999). Tabel 4.2 menunjukkan rata-rata MBVA
sebesar 0,012756 dengan standar deviasi 0,1242526. Perbedaan standar
deviasi dan nilai rata-rata yang cukup tinggi menunjukkan variance atau
kesenjangan yang besar pada MBVA.
Rata-rata DPR adalah 32,4255 dengan standar deviasi 34,60339.
commit to user
lembar saham. Perbedaan standar deviasi dan nilai rata-rata yang cukup
rendah menunjukkan variance atau kesenjangan yang kecil pada DPR.
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah
satu cara mendeteksi normalitas adalah lewat pengamatan nilai
residual (Ghozali, 2006). Pengujian normalitas dalam penelitian ini
dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov agar data dinyatakan
normal maka nilai probabilitas harus lebih dari 0,05.
Tabel 4.3
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.3 merupakan pengujian awal dengan menggunakan 108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
dilakukan penghapusan data outlier dan diperoleh data sampel yang
berjumlah 99 perusahaan. Setelah dilakukan penghapusan data outlier
selanjutnya dilakukan pengujian kembali dan diperoleh hasil sebagai
berikut.
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.4 merupakan hasil pengujian normalitas atas 99
sampel. Namun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data tidak
terdistribusi secara normal. Langkah selanjutnya dilakukan transform
data ke dalam bentuk logaritma.
Setelah dilakukan transform data ke bentuk logaritma maka
diperoleh hasil pada tabel 4.5. Hasil pengujian tersebut menunjukkan
commit to user
Asymp. Sig. (2-tailed) .186
a. Test distribution is Normal.
b. Pengujian Multikolinearitas
Multikolinearitas menunjukkan adanya lebih dari satu
hubungan linear yang sempurna. Pengujian ini perlu untuk dilakukan
sebab jika kolinearitas sempurna terjadi maka koefisien regresi dari
variabel dependen tidak dapat ditentukan dan standar error-nya tidak
terhingga (Supranto, 2004). Indikator pengujian multikolinearitas
adalah dengan melihat nilai collinearity statistics, yaitu jika nilai VIF
(variance inflation factor) lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil
dari 0,10 (Ghozali, 2006). Dari tabel 4.6 , diperoleh nilai VIF dari
semua variabel adalah kurang dari 10 dan nilai tolerance nya lebih dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
variabel independen dalam model regresi sehingga model regresi layak
dipakai.
Autokorelasi adalah keadaan dimana kesalahan pengganggu
saling berkorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka ini mengindikasikan
bahwa variabel-variabel memiliki korelasi/tidak random (Ghozali,
2006). Jika terdapat autokorelasi maka data tetap konsisten dan tidak
bias tetapi menjadi tidak efisien dan jika tetap dilakukan pengujian
selanjutnya maka akan mengakibatkan interval keyakinan lebar, uji t
dan uji F tidak sah, dan pemerkira-pemerkira OLS menjadi sangat
sensitif terhadap fluktuasi sampling (Supranto, 2004).
Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji LM. Hasil ini diperoleh dari
commit to user
nilai residual sebagai variabel independen dan pada variabel dependen
ditambah dengan residual lag 2. Hasilnya menunjukkan bahwa
koefisien parameter untuk residual lag 2 (res_2) memberikan
probabilitas signifikan 0,913. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
autokorelasi antar variabel.
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Tabel 4.8
Asymp. Sig. (2-tailed) .364
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel 4.8 menunjukkan hasil Runs Test. Nilai tes adalah 0,0092
dengan probabilitas 0,364 signifikan pada 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa residual random atau tidak ada autokorelasi antar
nilai residual. Hasil ini mendukung uji autokorelasi sebelumnya
dengan menggunakan LM Test.
d. Pengujian Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana masing-masing
kesalahan pengganggu mempunyai varian yang berbeda (Supranto,
2004). Jika semua asumsi klasik terpenuhi, kecuali heteroskedastisitas
maka pemerkira OLS masih tetap tidak bias dan konsisten, namun
tidak lagi efisien, baik untuk sampel besar ataupun kecil.
Tabel 4.9
Tabel 4.9 menunjukkan hasil pengujian heteroskedastisitas
dengan menggunakan uji Glejser, dengan meregres nilai absolut
commit to user
diperoleh dari regresi baru lebih besar dari alpha 5% (0,05) maka
dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui nilai signifikan seluruh variabel adalah
lebih dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Uji normalitas dan asumsi klasik telah dilakukan. Dari pengujian yang
telah dilakukan diketahui bahwa data yang digunakan adalah normal dan
memenuhi seluruh asumsi klasik setelah dilakukan pengeluaran data outlier.
Terdapat 9 (sembilan) data outlier, sehingga jumlah sampel yang semula 108
sampel berkurang menjadi 99 sampel. Selanjutnya dapat dilakukan pengujian
hipotesis.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian
analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel-variabel independen dengan variabel dependen, baik secara
bersama-sama (simultan) maupun secara sendiri-sendiri. Berikut adalah hasil dari
analisis regresi berganda.
1. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Niai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
sangat terbatas.
Tabel 4.9 menunjukkan nilai Adjusted R2 adalah 0,600. Hal ini
berarti 60% variabel PBV dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
independennya (ROA, MBVA, dan DPR). Sedangkan sisanya 40%
a. Predictors: (Constant), LnROA, LnMBVA, LnDPR
b. Dependent Variable: LnPBV
Nilai Adjusted R2 digunakan dalam penelitian ini. Hal ini karena
koefisien determinasi (R2) setiap tambahan satu variabel independen,
maka (R2) pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen ataupun tidak
(Ghozali, 2006).
2. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Dari