RANGKAK REPAIR MORTAR DENGAN
BAHAN TAMBAH POLYMER
(Creep of Repair Mortar Containing Polymer)
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh :
DEDI SANTOSO
NIM I 0104055
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
HALAMAN PERSETUJUAN
RANGKAK REPAIR MORTAR DENGAN
BAHAN TAMBAH POLYMER
(Creep of Repair Mortar Containing Polymer)
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
DEDI SANTOSO
NIM I 0104055
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Persetujuan:
Dosen Pembimbing I
S A Kristiawan, ST, MSc, Ph.D. NIP. 19690501.199512.1.001
Dosen Pembimbing II
SKRIPSI
RANGKAK REPAIR MORTAR
DENGAN BAHAN TAMBAH POLYMER
(Creep of Repair Mortar Containing Polymer)
Disusun Oleh :
DEDI SANTOSO
NIM I 0104055
Telah dipertahankan dihadapan tim penguji pendadaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik.
Pada hari : Selasa
Tanggal : 26 Januari 2010
S.A Kristiawan ST, MSc, Ph.D
NIP. 19690501 199512 1 001
(………)
Ir. Sunarmasto, MT
NIP. 19560717 198703 1 003
(………)
Ir.Endang Rismunarsi, MT
NIP. 19570917 198601 2 001
(………)
Setiono, ST, MSc
NIP. 19720224 199702 1 001
(………)
Mengetahui,
a.n. Dekan Fakultas Teknik UNS Pembantu Dekan I
Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP. 19561112 198403 2 007
Disahkan,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS
MOTTO
“
…
Percayalah kawan, Harapan itu sudah tidak ada
…“
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah aku ucapkan,
Dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karyaku
ini kepada …
Ayah dan Ibuku
atas segala pengorbanannya
Sehingga selesai kuliahku
Semua sahabat dan musuhku
dimana saja kalian berada
ABSTRAK
SANTOSO DEDI, 2010, RANGKAK REPAIR MORTAR DENGAN BAHAN TAMBAH POLYMER, Skripsi, Jurusasn Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Perbaikan atau repairing adalah salah satu usaha untuk mengembalikan kemampuan suatu bangunan yang telah mengalami kerusakan ke kondisi normal atau mendekati normal, sehingga bangunan tersebut akan mampu mendukung beban yang bekerja sesuai rencana awal dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang diharapkan. Berkaitan dengan proses perbaikan beton dimana telah banyak sekali teknologi beton yang terus berkembang, salah satu diantaranya adalah mortar dengan polimer sebagai bahan tambahnya dalam hal ini berfungsi hanya sebagai filler (pengisi) yang tidak mempengaruhi sifat-sifat kimiawi dari beton itu sendiri. Rangkak (creep) mortar berbahan tambah polimer dalam hubungannya untuk perbaikan beton memiliki perilaku yang menguntungkan dalam menurunkan ataupun melepaskan (release) tegangan tarik yang ditimbulkan oleh perilaku mortar yang lainnya yakni susut (shrinkage). Penyusutan mortar menyebabkan campuran mortar perbaikan mengalami tegangan tarik yang terjadi akibat terlepasnya air dari campuran karena evaporasi maupun hidrasi semen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik repair
mortar dengan berbahan tambah polimer untuk perbaikan beton khususnya ditinjau dari nilai rangkak (creep) dan untuk mengetahui data prediksi beserta nilai kesalahan yang mungkin terjadi pada benda uji serta untuk mengetahui modifikasi paruh waktu yang optimal. Dalam penelitian ini metode yang dilakukan adalah dengan eksperimen laboratorium dengan benda uji campuran repair mortar dengan bahan tambah polymer masing-masing 2%, 4%, dan 6%.
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwasanya nilai rangkak benda uji dengan bahan tambah polymer hingga hari ke-84 dari Mortar Superplasticizer Accelerator Polymer 2% (MSAP 2%) memiliki nilai rangkak sebesar 1288 μ, yang kemudian diikuti oleh MSAP 4% sebesar 1388 μatau lebih besar 7.76% dari nilai rangkak MSAP 2%, lalu MSAP 6% dengan besar nilai rangkak 1540 μatau lebih besar 19.56% dari MSAP 2%. Semakin lama pembebanan maka semakin kecil pula perubahan koefisien nilai rangkak yang mungkin bisa muncul tidak seperti pada awal-awal pembebanan. Semakin banyak data jangka pendek untuk acuan prediksi koefisien nilai rangkak maka akan semakin kecil pula tingkat kesalahan yang terjadi.
PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan S-1 di Fakultas
Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis
mengambil judul skripsi “Rangkak Repair Mortar dengan Bahan Tambah
Polymer”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak maka banyak kendala yang sulit untuk penulis pecahkan hingga
terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staff.
2. Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta staff.
3. Bapak S A Kristiawan, ST, MSc, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I.
4. Bapak Ir. Sunarmasto, MT selaku Dosen Pembimbing II.
5. Ibu Ir. Endang Rsmunarsi, MT dan Bapak Setiono, ST, MSc sebagai Penguji.
6. Ibu Ir. Susilowati, MSc selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Staff pengelola/laboran Laboratorium Bahan Bangunan dan Struktur Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
8. Semua teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
saran dan kritik akan penulis terima dengan terbuka demi kesempurnaan
penelitian selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya.
Surakarta, Januari 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
ABSTRAK ...v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ...x
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ...1
1.1. Latar Belakang ...1
1.2. Rumusan Masalah ...3
1.3. Batasan Masalah ...4
1.4. Tujuan Penelitian ...4
1.5. Manfaat Penelitian ...5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ...6
2.1. Tinjauan Pustaka ...6
2.2. Landasan Teori...7
2.2.1. Definisi Rangkak (Creep) ...7
2.2.2. Mortar Berbahan Tambah Polimer ...7
2.2.3. Bahan Penyusun Mortar Berbahan Tambah Polimer...8
2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rangkak ...11
2.2.5. Efek Rangkak pada Struktur ...13
2.2.6. Mekanisme Terjadinya Rangkak ...14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Hubungan Rangkak terhadap Waktu ... 15
Gambar 2.2. Hubungan Susut terhadap Waktu ……… 17
Gambar 3.1. Bagan Alir (flowchart) Penelitian ………... 21
Gambar 3.2. Benda Uji Rangkak Mortar Silinder 75x275 mm………... 24
Gambar 3.3. Creep Loading Frame ………. 28
Gambar 4.1. Grafik Creep benda uji non-polymer ……… 29
Gambar 4.2. Grafik Creep benda uji polymer……….. 30
Gambar 4.3. Grafik Prediksi Nilai Koefisien Rangkak dengan data 84 hari ...… 32
Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Creep Coefficient MS observasi dengan Hasil Prediksi ACI 209. R-82……… 33
Gambar 4.5.Grafik hubungan nilai error MS dengan modifikasi waktu paruh ultimate creep coefficient ………... 36
Gambar 4.6.Grafik hubungan nilai error MSA dengan modifikasi waktu paruh ultimate creep coefficient ……… 37
Gambar 4.7.Grafik hubungan nilai error SK dengan modifikasi waktu paruh ultimate creep coefficient……… 38
Gambar 4.8.Grafik hubungan nilai error MSAP 2% dengan modifikasi waktu paruh ultimate creep coefficient……….. 39
Gambar 4.9.Grafik hubungan nilai error MSAP 4% dengan modifikasi waktu paruh ultimate creep coefficient……….. 40
Gambar 4.10.Grafik hubungan nilai error MSAP 6% dengan modifikasi waktu paruh ultimate creep coefficient……… 41
Gambar 4.11.Grafik hubungan nilai error prediksi Creep Coefficient variasi paruh waktu optimum masing-masing benda uji non-polymer … 43
Gambar 4.12.Grafik hubungan nilai error prediksi Creep Coefficient variasi paruh waktu optimum masing-masing benda uji polymer ………. 43
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis-jenis Semen Portland ...8
Tabel 2.2. Prosedur Perhitungan Total Deformasi dan Rangkak ... 15
Tabel 2.2. Prosedur Perhitungan Susut ... 17
Tabel 3.1. Proporsi Campuran Benda Uji ...24
Tabel 4.1. Hubungan Nilai Error dengan variasi prediksi data jangka pendek ……….……... 34
Tabel 4.2. Nilai error MS dengan modifikasi waktu paruh ultimate ...36
Tabel 4.3. Nilai error MSA dengan modifikasi waktu paruh ultimate ...37
Tabel 4.4. Nilai error SK dengan modifikasi waktu paruh ultimate ...38
Tabel 4.5. Nilai error MSAP 2% dengan modifikasi waktu paruh ultimate ...39
Tabel 4.6. Nilai error MSAP 4% dengan modifikasi waktu paruh ultimate ...40
Tabel 4.7. Nilai error MSAP 6% dengan modifikasi waktu paruh ultimate ....41
Tabel 4.8. Hubungan nilai error prediksi optimum waktu paruh masing-masing variasi benda uji non-polymer dengan berbagai data jangka pendek ... . 42
Tabel 4.9. Hubungan nilai error prediksi optimum waktu paruh masing-masing variasi benda uji dengan bahan tambah polymer dengan berbagai data jangka pendek ………... 43
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
εcr = Nilai rangkak
εsh
= Nilai susutL
= Perubahan panjang setelah t waktu (mm)
0
L
= Panjang mula-mula (mm)
f’c = Kuat desak (MPa)
P = Beban (N)
A = Luas permukaan benda uji (mm2)
∅'(t) = Nilai prediksi koefisien rangkak
(t-t0) = Waktu pembebanan
∅'(u) = Koefisien rangkak ultimate
∅ (t) = Nilai koefisien rangkak hasil observasi
M = Nilai error prediksi
(t)
= Nilai rata-rata koefisien rangkak hasil observasi
n = Jumlah nilai koefisien rangkak
Tmod = Waktu paruh modifikasi
G0 = Berat pasir sebelum dicuci (gr)
G1 = Berat pasir seetelah dicuci (gr)
D = Berat pasir kondisi SSD (gr)
A = Berat pasir kering oven (gr)
B = Berat Volumetrik + Air (gr)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A : Data Kebutuhan Bahan
LAMPIRAN B : Data Pengujian Bahan
LAMPIRAN C : Data Kalibrasi Besi Silinder
LAMPIRAN D : Data Pengukuran Regangan Akibat Deformasi Total,
dan Rekapitulasi Deformasi Total
LAMPIRAN E : Data Prediksi Creep Coefficient
LAMPIRAN F : Data Nilai Error Prediksi Creep Coefficient
LAMPIRAN G : Grafik Perbandingan Nilai Creep Coefficient Observasi
dengan Hasil Prediksi
LAMPIRAN H : Data Nilai Error Prediksi Creep Coefficient
dengan Paruh Waktu Ultimate yang telah dimodifikasi
LAMPIRAN I : Data Simpangan Prediksi Creep Coefficient
dengan Data 84 Hari
LAMPIRAN J : Dokumentasi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
. Latar Belakang
Beton merupakan komponen suatu struktur yang sangat banyak digunakan dalam
aplikasi pekerjaan berbagai konstruksi. Hal ini dikarenakan beton mempunyai
beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahan-bahan konstruksi yang lain
diantaranya adalah mudah didapatkan karena menggunakan bahan-bahan dasar
dari lokal kecuali semen portland, memiliki kuat desak yang tinggi, mempunyai
sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan, bentuknya
yang dapat disesuaikan dengan keinginan, beton segar memungkinkan untuk
dipompakan pada tempat-tempat yang sulit untuk dijangkau, dan juga beton segar
dapat disemprotkan di permukaan beton lama yang retak maupun diisikan ke
dalam retakan beton dalam proses perbaikan.
Hal ini bukan berarti beton bukannya tidak mempunyai kelemahan, beberapa
kelemahan diantaranya adalah beton sulit untuk kedap air secara sempurna,
mempunyai sifat yang getas (tidak daktail), memiliki kuat tarik yang rendah,
beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang saat basah,
dan beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sehingga
perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak
akibat perubahan suhu.
Di lapangan sering dijumpai beberapa cacat beton yang muncul dari akibat
berbagai kelemahan-kelemahan beton di atas. Retak (crack), plinth antar
sambungan, keropos, dan split (pecah) merupakan beberapa contoh diantaranya.
Tentu dengan adanya cacat yang ditimbulkan akan mempengaruhi kapasitas beton
BAB 2
TINJAUAN PUSAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Perkuatan pada suatu struktur beton biasanya dilakukan karena alasan-alasan
sebagai berikut: kesalahan dalam perencanaan, kesalahan dalam pelaksanaan,
peningkatan beban hidup, penurunan daya dukung, dan perubahan fungsi
bangunan. Beberapa tindakan yang dihasilkan dari evaluasi terhadap
kapasitas/kinerja penampang dapat berupa : tidak melakukan tindakan apapun,
penurunan kapasitas struktur (menurunkan beban operasional), melakukan
perkuatan struktur, melakukan pembongkaran. Apabila ditentukan tindakan
perkuatan, maka evaluasi yang dilakukan selanjutnya adalah menentukan metode
dan material perkuatan. Metode perkuatan yang umum dilakukan adalah:
memperpendek bentang struktur, memperbesar dimensi dari beton, menambah
plat baja, melakukan eksternal prestressing. (Hartono dan Hari Santoso, 2003)
Pada beton yang sedang menahan beban akan terbentuk suatu hubungan tegangan
dan regangan yang merupakan fungsi dari waktu pembebanan. Sementara beton
mengalami regangan dan tegangan akibat beban, terjadi pula peningkatan
regangan sesuai dengan jangka waktu pembebanan, inilah yang disebut sebagai
deformasi rangkak.
Rangkak adalah sifat dimana beton mengalami perubahan bentuk (deformasi)
permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya. Rangkak timbul dengan
intensitas yang semakin berkurang untuk selang waktu tertentu dan kemungkinan
berakhir setelah beberapa tahun berjalan. Pada umumnya beton dengan mutu
tinggi mempunyai tingkat rangkak yang lebih kecil dibandingkan dengan mutu
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Uraian Umum
Metode penelitian adalah langkah-langkah atau cara-cara penelitian suatu
masalah, kasus, gejala, atau fenomena dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan
jawaban yang rasional. Metode penelitian yamg digunakan adalah metode
eksperimental laboratorium, yaitu mengadakan suatu percobaan dengan membuat
benda uji untuk mendapatkan data-data sebagai hasil penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Struktur Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan suatu pengujian terhadap rangkak
pada mortar berbahan tambah polimer. Adapun penelitian yang dilakukan adalah
mengamati perubahan dimensi benda uji silinder yang disebabkan karena adanya
pembebanan.
Penyelesaian masalah dilakukan melalui proses pengumpulan data, pengolahan,
analisa data dan pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara beberapa variabel
yang ada sehingga didapat suatu kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu
mengetahui besarnya nilai rangkak dari suatu campuran mortar berbahan tambah
polimer yang digunakan dalam usaha perbaikan beton.
3.2. Tahap dan Prosedur Penelitian
Tahap dan prosedur penelitian uji rangkak ini meliputi :
BAB 4
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Pengujian Rangkak (Creep)
Pada penelitian ini digunakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran
diameter 75 mm dan tinggi 275 mm. Sedangkan variasi benda uji yang digunakan
dalam penelitian adalah Mortar dengan tambahan Superplasticizer (MS), Mortar
dengan tambahan Superplasticizer dan Accelerator (MSA), Repair Mortar
Pabrikan (SK), Mortar Superplasticizer Accelerator dengan tambahan polymer
masing-masing 2%, 4%, dan 6% (MSAP) dari berat semen. Pengujian creep pada
mortar dimulai saat mortar berumur 1 hari untuk benda uji mortar tanpa bahan
tambah polymer dan saat umur 7 hari untuk benda uji mortar dengan bahan tambah
polymer. Pengujian creep dilakukan pada umur mortar mencapai 1, 2, 3, 5, 7, 10,
14, 21, 28, 35, 42, 49, 56, 70, dan 84 hari. Nilai creep didapat dari perhitungan
antara selisih perubahan panjang dibagi panjang mula-mula yang kemudian
dikurangi dengan besarnya nilai susut yang sudah didapatkan sebelumnya. Data
pengujian creep selengkapnya terdapat pada Lampiran D. Berikut ini grafik yang
menunjukkan hubungan antara creep dengan waktu lama pembebanan untuk benda
uji non-polymer.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari seluruh pengujian, analisis data, dan pembahasan yang dilakukan dalam
penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwasanya nilai rangkak hingga hari
ke-84 dari MS sekitar 854 μ dan untuk MSA memiliki nilai rangkak yang lebih besar sekitar 40.40 % dari MS yakni sebesar 1199 μ sedangkan repair mortar pabrikan mempunyai nilai rangkak 20.37 % lebih besar dari nilai rangkak MS
dengan besaran sekitar 1028 μ. Untuk benda uji dengan bahan tambah polymer hingga pengujian pada hari ke-84, MSAP 2% memiliki nilai rangkak
sebesar 1288 μ, yang kemudian diikuti oleh MSAP 4% sebesar 1388 μ atau lebih besar 7.76% dari nilai rangkak MSAP 2%, lalu MSAP 6% dengan besar
nilai rangkak 1540 μatau lebih besar 19.56% dari MSAP 2%.
2. Prediksi koefisien nilai rangkak MSA adalah yang terkecil yang dikarenakan
MSA mempunyai nilai elastic strain yang cukup besar pada awal
pembebanan. Begitu juga halnya dengan MSAP 6% memiliki prediksi
koefisien nilai rangkak yang terkecil bila dibandingkan dengan benda uji
berbahan tambah polymer lainnya.
3. Semakin lama pembebanan maka semakin kecil pula perubahan koefisien nilai
rangkak yang mungkin bisa muncul tidak seperti pada awal-awal pembebanan.
Hal ini dapat dilihat pada grafik prediksi masing-masing variasi benda uji
yang seragam. Semakin banyak data jangka pendek untuk acuan prediksi
koefisien nilai rangkak maka akan semakin kecil pula tingkat kesalahan yang
terjadi.
4. Diperlukan modifikasi nilai paruh waktu optimal koefisien nilai rangkak
sehingga nilai error yang terjadi dapat diminimalisir. Dengan data jangka
DAFTAR PUSTAKA
Anggih Tetuko Darmawan, 2008, Pengaruh Konsentrasi Serat Nylon terhadap
Susut dan Rangkak Beton Ringan. Skripsi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Anonim, 1991, ACI Concrete Repair Basics.
Anonim, 2005, Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Dipohusodo, Istimawan, 1994, Struktur Beton Bertulang, Jakarta: Erlangga.
Hansen, Martian S, 2006, Rangkak pada Beton Ringan dengan variasi Rasio Stress/Strength. Skripsi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Hartono, Widi, dan Hari Santoso, 2003, Merancang Campuran BetonRingan Struktural dengan Agregat Kasar ALWA Menurut Metode Dreux-Corrise, Gema Teknik, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kristiawan, S.A, 2002, Restrained Shrinkage Cracking of Concrete, School of Civil Engineering PhD, Inggris.
Lutfi Kurniawan, 2007, Identifikasi dan Kuantifikasi Faktor-faktor untuk Penyusunan Model Prediksi Rangkak Ultimate pada Beton Ringan. Skripsi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Miftahul F Purbantera, 2004, Kajian Rangkak dari Beton Ringan Berserat Alumunium, Skripsi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Miswari Catur Darmawati, 2007, Verifikasi dan Modifikasi Prediksi Rangkak dengan Metode ACI pada Beton, Skripsi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Murdock, L.J, and Brook, K.M, 1991, (alih bahasa: Stephanus Handoko), Bahan dan Praktek Beton, Jakarta: Erlangga.
Nawy, E.G, 2001, (alih bahasa: Bambang Suryoatmono), Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Jakarta: Erlangga.