• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI PERTUKARAN SOSIAL DAN CONTOH KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI PERTUKARAN SOSIAL DAN CONTOH KASUS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya, manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Manusia hidup tidak sebagai mahluk tunggal atau individu melainkan sebagai bagaian dari sebuah komunitas atau masyarakat. Umumnya, masyarakat kota lebih bersifat heterogen dibanding masyarakat desa yang cenderung homogen. Namun demikian, tiap individu tetap saja berbeda dari segi kebutuhan dsb.

Oleh karena itu, diperlukan interaksi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu. Interaksi yang terjadi menjadi sebuah proses komunikasi untuk mencapai tujuan atau kebeutuhannya tersebut. Dalam proses itu terdapat unsur ganjaran, pengorbanan dan keuntungan. Unsur-unsur ini muncul dalam teori pertukaran sosial (Social Exchange). Contohnya dapat ditemui pada pola-pola perilaku di tempat kerja, perkawinan,dan persahabatan.

Berbagai norma berlaku untuk mengikat cara-cara individu dalam hidup bermasyarakat. Di antaranya, norma adat/budaya, hukum serta agama. Prinsip-prinsip berkomunikasi dalam islam pun telah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Termasuk penjelasan tentang contoh kasus yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

(2)

Analisa mengenai hubungan sosial yang terjadi menurut cost and reward ini merupakan salah satu ciri khas teori pertukaran. Teori pertukaran ini memusatkan perhatiannya pada tingkat analisis mikro, khususnya pada tingkat kenyataan sosial antarpribadi (interpersonal).

B. Pengertian Teori Pertukaran Sosial

Teori Pertukaran Sosial adalah teori yang termasuk dalam paradigma perilaku sosial, yaitu paradigma yang mempelajari perilaku mausia secara terus-menerus di dalam hidupnya. Teori pertukaran sosial merupakan satu teori yang telah dikembangkan oleh pakar psikologi John Thibaut dan Harlod Kelley (1959),ahli sosiologi seperti George Homans (1961), Richard Emerson (1962), dan Peter Blau (1964). Berdasarkan teori ini, kita memasuki hubungan pertukaran dengan orang lain karena dengan itu kita dapat memperoleh sesuatu ganjaran. Dengan kata lain hubungan pertukaran dengan orang lain akan menghasilkan sesuatu ganjaran.

Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:

 Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang

dikeluarkan dari hubungan itu.

 Jenis hubungan yang dilakukan.

 Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.1

Teori ini melihat hubungan antara perilaku dengan lingkungan hubungan yang saling mempengaruhi (reciprocal) (Nina Syam: 2012, 67). Pada umumnya,hubungan sosial terdiri daripada masyarakat, maka kita dan masyarakat lain dilihat mempunyai

(3)

perilaku yang saling mempengaruhi dalam hubungan tersebut, yang terdapat unsur ganjaran (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit).

Dalam teori pertukaran sosial, interaksi manusia layaknya sebuah transaksi ekonomi: anda mencoba untuk memaksimalkan manfaat dan memperkecil biaya (Little John: 2011, 292). Jadi perilaku sosial terdiri atas pertukaran paling sedikit antar dua orang berdasarkan perhitungan untung-rugi. Ukuran bagi keseimbanagan pertukaran antara untung dan rugi dengan orang laian disebut comparison levels

(Burhan Bungin: 2006, 263).

Misalnya, pola-pola perilaku di tempat kerja, percintaan, perkawinan, persahabatan – hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut tidak ditampilkan.

Teori ini bisa digunakan untuk meneliti fenomena hubungan sosial seseorang atau kelompok yang pindah atau berganti teman atau afiliasi kelompok. Tinggal di kelompok kemudian keluar dan masuk M. Dengan menggunakan konsep-konsep dasar terebut sebagai variabel independen dan tindakan pindah atau berganti sebagai variabe dependen (Hamidi, 2007, 76)

(4)

Pahala dan hubungan interaktif biaya dapat ditentukan oleh beberapa faktor. sebagaimana telah kita catat sebelumnya, beberapa faktor eksternal ke aliran interaksi (faktor exogeneous) dan lain-lain yang tergantung pada aliran interaksi (faktor endogeneous).

Faktor Exogeneous adalah kemampuan, kesamaan, kedekatan, saling melengkapi. Endogeneous faktor ketika optimal, memfasilitasi maksimalisasi hasil positif bagi para peserta dalam interaksi, ketika mereka kurang optimal, mereka hasil potensial alternatif.

Dalam model teoritik, teori ini dapat dilihat seperti gambar berikut:

Ganjaran

Biaya

Laba

Tingkat Perbandingan Penilaian

= mempengaruhi

(Coleman dan Hammen, 1974 dalam Hamidi, 2007)

B. Asumsi Dasar Teori Pertukaran Sosial

Asumsi-asumsi dasar teori ini berasal dari sifat dasar manusia dan sifat dasar hubungan. Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar manusia adalah sebagai berikut :

Tindakan

(5)

1. Manusia mencapai penghargaan dan menghindari hukuman.

Pemikiran bahwa manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman sesuai dengan konseptualisasi dari pengurangan dorongan (Roloff, 1981). Pendekatan ini berpendapat bahwa perilaku orang dimotivasi oleh suatu mekanisme dorongan internal. Ketika orang ,merasakan dorongan ini, mereka termotivasi untuk menguranginya, dan proses pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan.

2. Manusia adalah makhluk rasional.

Bahwa manusia adalah makhluk rasional merupakan asumsi yang penting bagi teori pertukaran sosial.

3. Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya.

Asumsi ketiga, menunjukkan bahwa teori ini harus mempertimbangkan adanya keanekaragaman. Tak ada satu standar yang dapat digunakan pada semua orang untuk menentukan apa pengorbanan dan penghargaan itu.

Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar dari suatu hubungan :

1. Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan

(6)

2. Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses

Pentingnya waktu dan perubahan dalam kehidupan suatu hubungan. Secara khusus waktu mempengaruhi pertukaran karena pengalaman-pengalaman masa lalu menuntun penilaian mengenai penghargaan dan pengorbanan, dan penilaian ini mempengaruhi pertukaran-pertukaran selanjutnya.2

C. Teori Pertukaran Sosial Thibaut dan Kelly

Teori Pertukaran Sosial dari Thibault dan Kelley ini menganggap bahwa bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini beranggapan bahwa kita dapat dengan teliti mengantisipasi pemberian imbalan berbagai interaksi. Pikiran kita seperti komputer dan suatu komputer hanya dapat menganalisa suatu data yang dimasukan kedalamnya apabila kita memasukan: ’sampah’, maka keluarnya pun akan ‘sampah’ pula.3

Pada perkembangan selanjutnya, berbagai pendekatan dalam teori pertukaran sosial semakin fokus pada bagaimana kekuatan hubungan antar pribadi mampu membentuk suatu hubungan interaksi dan menghasilkan suatu usaha, untuk mencapai keseimbangan dalam hubungan tersebut.

Thibault dan Kelley, pemuka utama dari teori ini menyimpulkan teori ini sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya

2 http://taraderifatoni.wordpress.com/2010/11/14/teori-pertukaran-sosial-social-exchange-theory/

(7)

selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya dan hubungan akan berlanjut bila ia relatif menguntungkan dan diputuskan bila ia relatif merugikan. Seseorang atau kelompok memilih beberapa strategi yang didasarkan pada tingkat kerugian dan keuntungan yang didapatkan/dirasakan.4

Thibaut dan Kelly merasa yakin bahwa usaha memahami tingkah laku yang kompleks dari kelompok-kelompok besar mungkin dapat diperoleh cara menggali pola hubungan 2 orang. Meskipun penjelasan mereka tentang pola tingkah 2 orang bukan sekedar pembahasan tentang proses komunikasi dalam kelompok dua anggota, beberapa rumusan mereka mempunyai relevansi langsung dengan studi tentang komunikasi kelompok (Syaiful Rohim: 2009, 90)

Menurut Thibaul dan Kelley, empat konsep pokok dari teori ini adalah: ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan

- Ganjaran adalah setiap akibat yang dinilai (+) yang diperoleh seseorang dalam suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap ilai-nlai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda anatara seseorang engan orang lain, dan berlainan anatara waktu yang satu dengan yang lain.

- Biaya adalah akibat yang dinilai (-) yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan dan keruntuhan harga diri. Biayanya pun berubah-ubah dari waktu ke waktu.

- Laba atau hasil adalah ganjaran yang dikurangi biaya. Bila seoarang individu merasa dalam suatu hubungan interpersoanal bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.

- Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku yang dipakai sebagai criteria dalam menilai hubungan individu. Pada saat ini ukuran baku ini dapatberupa

(8)

pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya (Komala: 2009, 172-173).

Contoh: Bila pada masa lalu seseorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Atau kita akan mengevaluasi hubungan yang pernah dialami pada masa lalunya dengan hubungan yang sedang dijalaninya.

Berbagai penelitian mengenai sikap dan perilaku terdapat dalam ekonomi (Theory of Economic Behavior). Namun selain itu, teori ini juga digunakan dalam penelitian komunikasi, misalnya dalam konteks komunikasi interpersonal, kelompok dan organisasi. Oleh karena itu, teori pertukaran sosial ini, selain menjelaskan mengenai sikap dalam ekonomi, juga menjelaskan mengenai hubungan dalam komunikasi.

Dalam teori Pertukaran sosial Thibaut dan Kelley juga membicarakan mengenai tiga format kendali, yaitu :

1. Kendali Refleksif (Reflexive Control). Kemampuan untuk memberi penghargaan pada diri sendiri.

2. Kendali Nasib (Fate Control) . Kemampuan untuk mempengaruhi hasil yang lain dengan mengabaikan apa yang ia kerjakan.

3. Kendali Perilaku (Behavior Control). Kemampuan orang-orang untuk mengubah perilaku orang lain melalui variasi mereka sendiri.5

D. Teori Pertukaran Sosial George C. Homans

George C. Homan terkenal dengan teori pertukaran sosial pada peringkat mikro yaitu dalam konteks psikologi. Beliau percaya bahawa struktur manusia tidak

(9)

berlaku secara semula jadi atau di luar jangkaan pemikiran manusia seperti mesin. Sesuatu yang berlaku itu merupakan perilaku ataupun tindakan manusia itu sendiri dimana ia dipengaruhi tindakan serta pemikiran seseorang.

Menurut Homans, “Semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang, makin sering satu betuk tindakan tertentu memperoleh imbalan, makin cenderung orang tersebut menampilkan tindakan tertentu tadi”, Makin tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang maka makin besar pula kemungkinan perbuatan tersebut di ulangnya kembali. Prinsip dasar dalam Social Exchange adalah “ Distributive Justice” yaitu aturan yang mengatakan bahwa sebuah imbalan harus sebanding dengan investasi. Seseorang dalam hubungan pertukaran dengan orang lain akan mengharapkan imbalan yang diterima oleh setiap pihak sebanding dengan pengorbanan yang telah dikeluarkannya, makin tinggi pengorbanan, makin tinggi imbalannya, dan keuntungan yang diterima oleh setiap pihak harus sebanding dengan investasinya, makin tinggi investasi makin tinggi keuntungan.

Letak pembeda utama teori Humans ini ( 1974 ) memiliki tiga ciri:

 Dasar dari perilaku sosial itu pada pokoknya ialah proses pertukaran perilaku.

Penekanannya pada isi, sedangkan prosesnya sendiri merupakan suatu yang komplek terutama bila telah masuk pada sistem keuangan, organisasi dan struktur sosial.

 Perilaku sosial pada dasarnya berjalan secara alami dan spontan muncul pada

saat mengadakan interaksi.

 Perilaku sosial pada dasarnya disebut dyad pada group kecil dan ini

merupakan pondamen dasar dari bangun sosial yang lebih besar.

E. Teori Pertukaran Sosial Peter M. Blau

(10)

dimaksudkan dalam teori Blau ialah terbatas pada tindakan-tindakan yang tergantung pada reaksi-reaksi penghargaan dari orang lain dan berhenti apabila reaksi-reaksi yang diharapkan itu tidak kunjung muncul.

Perhatian utama Blau ditujukan pada perubahan dalam proses-proses sosial yang terjadi sementara orang bergerak dari struktur sosial yang sederhana menuju strutuktur sosial yang kompleks, dan pada kekuatan-kekuatan sosial baru yang tumbuh dari yang terakhir. Tidak semua transisi sosial bersifat simetris dan berdasarkan pertukaran sosial seimbang. Syarat Perilaku yang mengurus Pertukaran Sosial,

1. Perilaku tersebut “harus berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melalui interaksi dengan orang lain”.

2. Perilaku harus bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

Empat tipe nilai perantara:

1. Nilai-nilai yang bersifat khusus berfungsi sebagai media bagi kohesi dan solidaritas sosial.

2. Ukuaran-ukuran tentang pencapaian dan bantuan sosial yang bersifat umum melahirkan sistem stratifikasi sosial.

3. Sebagaimana dapat dilihat, nilai-nilai yang disyahkan itu merupakan medium pelaksanaan wewenang dan organisasi-organisasi usaha-usaha sosial berskala besar untuk mencapai tujuan-tujuan kolektif.

4. Gagasan-gagasan oposisi adala media reoorganisasi dan perubahan, oleh karena hal ini dapat menimbulkan dukungan bagi gerakan oposisi dan memberi legitimasi bagi kepemimpinan.6

(11)

F. Penerapan Teori Pertukaran Sosial

Kalau kita berteman dengan seseorang, mungkinkah kita tidak mengharapkan sesuatu apapun darinya? Kita ingin dia membantu kita dalam kesusahan, mendengar dan memberi nasihat tatkala kita membutuhkan, menghibur tatkala lagi be-te, dan seterusnya. Mengapa hal ini terjadi? Karena memang persahabatan juga membutuhkan ”biaya”, dan setelah biaya itu dibayarkan dalam persahabatan tentu kita membutuhkan imbalan dari biaya tersebut.

Hal-hal individualistik seperti ini yang menjadi dasar pijak teori pertukaran sosial, sebuah teori sosial yang bersandar pada perilaku antar individu. Berdasarkan teori Kelly dan Thibaut yang memaparkan setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. Ini berarti, walau bagaimanapun, dalam sebuah hubungan interpersonal, seorang individu pasti mengharapkan ”biaya” atau pengorbanan yang sama bahkan lebih dari ”biaya” yang telah keluarkan oleh individu tersebut.

(12)

telah memberikan ”hadiah” yang lebih dibandingkan ”hadiah" diberikan empat orang temannya yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

(13)

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Univ. Muhammadiyah Malang. Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses dan Konteks. Bandung: Widya Padjajaran.

Littlejohn, Stephen W., Karen A. Foss. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Shaw, Marvin E and Philip R. Costarizo. 1982. Theories of Social Psychology. New York: McGraw-Hill.

Syam, Nina W. 2012. Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

http://atpsikologi.blogspot.com/2009/11/makalah-social-exchange.html

http://dhonykampoesbiroe.blogspot.com/2010/06/teori-pertukaran-sosial-social-exchange.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_pertukaran_sosial

Referensi

Dokumen terkait

Pola hubungan pertukaran sosial saling mendapatkan keuntungan bagi partai politik dengan masyarakat, ada dua kelompok yang berkepentingan dalam konteks ini, (1) elit partai

Peneliti menggunakan teori ini sebagai landasan atau acuan dasar untuk mengembangkan teori dengan fakta yang ada sekarang ini, dimana sekarang ini internet melalui media sosial

Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang di lakukan adalah terletak pada fokus penelitian terdahulu yakni melihat bentuk pertukaran sosial dari bentuk

Dari teori pertukaran sosial tersebut oleh Thibaut dan Kelley (Mukti,2014), terjadinya pertentangan dan persaingan dalam hal perebutan tempat makam lantaran lahan pemakaman

Menurut teori belajar sosial dasar kognitif dalam proses belajar dapat diringkas dalam

Yang menjadi salah satu konsep dasar dari teori penetrasi sosial adalah pengungkapan diri atau self-disclosure .Yang dimaksud dengan self-disclosure atau pengungkapan diri

Dalam teori pertukaran sosial menjelaskan tentang bagaimana seseorang memandang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri orang tersebut terhadap keseimbangan antara

Pengantar Sosiologi Dasar Analisis, Teori,Pendekatan Menuju Analisis Masalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosial & Kajian-Kajian Strategis M.. Sandra ed.;