UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
AKIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB
(PENELITIAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI
GIRIMULYO KECAMATAN WINDUSARI
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN AJARAN 2011
–
2012)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
M. THOWIL
NIM : 11410088
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : M. THOWIL
NIM : 11410088
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
AKIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB (Penelitian pada sisswa kelas 1 SD N Girimulyo Windusari Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2011-2012)
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, Agustus 2012 Pembimbing
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : M. Thowil
NIM : 11410088
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Agustus 2012 Yang menyatakan,
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sebaik-baik kamu yaitu yang paling baik keadaan akhlaknya. (HR. Bukhari – Muslim)
PERSEMBAHAN
Sebuah karya kecil ini ku persembahkan kepada :
1. Siti Komariyah (istri) yang tercinta yang selalu memberi semangat, motivasi, dukungan dan selalu mendampingiku dalam penyusunan skripsi ini.
2. Anak-anakku Kusnadi Ari Bowo, Novia Bunga Ayu, Rizki Cahya Utami, Muhamad Supriyanto, Fajar Arum Sari yang membantuku dalam penyusunan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan kekuatan lahir dan batin pada penulis, sehingga akhirnya skripsi dengan judul “ UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB “. Guna Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Pada Anak dapat penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Agama Islam fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Dr. Winarno, S. Si, M. Pd atas arahan, kepercayaan dan bimbingan, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi.
3. Tri Purnomo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 4. Istri, anak-anak dan keluarga atas segala bentuk dukungan dan segala bentuk kasih
sayang.
5. Siswa-siswi SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang atas segala partisipasinya, yakinlah bahwa kalian mampu melakukan, mewujudkan mimpi dan cita-cita kalian. 6. Teman-teman seangkatan dan pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
Penulis sadar, karya ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang. Semoga karya ini bisa bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca yang budiman.
ABSTRAK
M. Thowil. 2012. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui Metode Tanya Jawab ( Penelitian pada Siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang).Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:Dr. Winarno, S. Si, M. Pd
Kata Kunci: Akidah Akhlak dan Prestasi Belajar
Pembelajaran Akidah Akhlak di SD Negeri Girimulyo masih terdapat kendala-kendala yang mendorong penyempurnaan secara terus menerus. Kendala tersebut diantaranya kurang memahami materi, kurangnya guru memberi motivasi dan lemahnya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang bervariasi, sehingga prestasi belajar akidah akhlak masih sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar akidah akhlak siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan Windusari Magelang.
Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan Windusari Magelang.Teknik pengambilan data dengan obervasi, wawancara dan metode tes. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian berjumlah 31 siswa dan metode yang digunakan adalah metode tanya jawab. Perlakuan yang diberikan kepada subyek adalah memehami kalimat Thayyibah (basmalah) dengan menggunakan metode tanya jawab. Maka dinyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari Penerapan metode tanya jawab pada siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan Windusari terbukti kebenarannya.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN LOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK... ... .... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Hipotesis Tindakan ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Definisi operasional ... 5
1. Rancangan Penelitian... ... 6
2. Subyek Penelitian ... 9
3. Langkah/Siklus Penelitian ... 9
4. Instrumen Penelitian ... 11
5. Pengumpulan Data ... 12
6. Analisis Data ... 12
H. Sistematika Penulisan ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ... 15
1. Prestasi... ... 15
2. Belajar... 17
3. Prestasi belajar ... 24
B. Akidah Akhlak ... 25
1. Akidah... ... 25
2. Akhlak ... 29
3. Hubungan Akidah dengan Akhlak ... 31
C. Metode Tanya Jawab ... 33
1. Pengertian Metode Pembelajaran... ... 33
2. Syarat-syarat Penggunaan Metode Pembelajaran ... 33
3. Definisi Metode Tanya Jawab ... 34
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II... 38
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus (Data hasil pengamatan, wawancara, refleksi, keberhasilan dan kegagalan) ... 43
B. Pembahasan ... 52
BAB V PENUTUP ... 54
A. Kesimpulan ... 54
B. Saran... ... .... 54
DAFTAR PUSTAKA... 55 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Perhatian Siswa siklus I... Keaktifan Siswa siklus I... Prestasi Belajar Siswa siklus I... Perhatian Siswa siklus II... Keaktifan Siswa siklus II... Prestasi Belajar Siswa siklus II... Perhatian Siswa siklus III... Keaktifan Siswa siklus III... Prestasi Belajar Siswa siklus III... Perhatian Siswa siklus I, II, III... Keaktifan Siswa siklus I, II, III... Prestasi Belajar Siswa siklus I, II, III...
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3 Lembar Konsultasi
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Lampiran 7 Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 8 Lembar Observasi Perhatian Siswa
Lampiran 9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Lampiran 10 Lembar Observasi Prestasi Belajar Siswa
Lampiran 11 Profil Sekolah
Lampiran 12 Data Guru
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap Negara yang ingin melangsungkan dan mempertahankan hidupnya, tentu akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Dengan pendidikan terbentuklah manusia-manusia yang berkualitas, maju, dan mandiri serta menjadi generasi penerus perjuangan bangsa sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
Dalam pendidikan agama misalnya, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Departemen Pendidikan Nasional, 2003:8). Keberadaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam harus sejajar dengan mata pelajaran yang lain sebagai satu kebulatan dalam pencapaian tujuan pembelajaran siswa secara komperehensif.
peningkatan prestasi belajar siswa karena guru adalah kunci pokok dalam pengajaran di setiap materi pelajaran, tetapi ini bukan berarti dalam proses pengajaran hanya guru yang aktif sedang peserta didik pasif.
Pengajaran menuntut keaktifan kedua pihak yang sama-sama menjadi subyek pengajaran karena suatu pengajaran akan disebut berjalan secara baik, manakala ia mampu mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia teribat di dalam proses pengajaran itu, dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya (Rohani, 2004:4).
Kegiatan pembelajaran yang monoton yaitu siswa hanya mendengar ceramah atau penuturan dari guru di kelas akan terasa membosankan bagi siswa. Kalau keadaan yang demikian terus berlangsung maka bisa mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga tujuan pengajaran tidak berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Siswa perlu diberikan strategi pembelajaran yang menyegarkan otak siswa, di mana siswa tidak mudah lupa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari dengan kemampuannya yang terbatas tersebut. Siswa harus dikembangkan untuk melakukan/mempraktekkan sendiri konsep-konsep materi pelajaran berdasarkan pengalaman-pengalaman riil yang dialaminya sehingga akan terbangun konsep dalam pikiran siswa, bukan lagi siswa dijejali dengan materi yang harus dihafalkan walaupun tidak dimengerti.
mengaitkan kegiatan sehari-hari yang dilakukannya dengan materi pelajaran Akidah Akhlak yang dipelajarinya. Siswa diharapkan dapat terbentuk sendiri konsep-konsep pelajaran dalam pikirannya sehingga materi pelajaran lebih mudah.
Berdasarkan latar belakang di atas, Judul yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah “Upaya meningkatkan prestasi belajar akidah akhlak melalui metode tanya jawab pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahun pelajaran 2011/2012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas maka dapat dibuat suatu rumusan permasalahan yang akan dianalisis lebih lanjut. Adapun rumusan permasalahan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah: “Apakah melalui penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan
prestasi belajar Akidah Akhlak siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahun 2011/2012.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah apakah melalui penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahun 2011/2012.
D. Hipotesis Tindakan
tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.Dalam penelitian Tindakan kelas ini dirumuskan hipotesis tindakan yaitu “melalui penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahun 2011/2012.
Indikator keberhasilan, siklus berhenti jika 65% bahan yang diajarkan tuntas.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Membantu siswa dalam memahami pelajaran Akidah Akhlak
b. Memotivasi siswa agar dapat meningkatkan aktifitas, kreatifitas, dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode tanya jawab pada mata pelajaran Akidah Akhlak.
b. Mewujudkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar (PBM).
3. Bagi Sekolah
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih aktif dan efektif.
F. Definisi Operasional
Agar tidak menjadi salah pengertian bagi para pembaca dalam memahami judul skipsi ini, maka penulis memandang perlu untuk memberi penegasan istilah yang ada dalam judul ini, yaitu :
1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan (Usman, 1993: 9).
b. Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk (Muhibbin, 1995: 88).
Belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan, yang nampak di sekolah (Soetomo, 1993: 119).
dan pengalaman. Jadi, prestasi belajar sangat berkaitan erat dalam proses pembelajaran.
2. Akidah
Suatu yang mengharuskan hati membenarkannya yang membuat jiwa tenang, tenteram kepada-Nya dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan (Hussein Bahreisj, 2001: 137).
3. Akhlak
Akhlak dari segi bahasa berarti Tabiat, perangai atau adat kebiasaan. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah keadaan atau sifat jiwa yang mendorong keluarnya perbuatan dengan mudah tanpa pertimbangan dan pemikiran (Hussein Bahreisj, 2001: 138).
4. Metode Tanya Jawab
Metode yang dilaksanakan dengan memberi pernyataan yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif untuk berfikir (Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1998: 231).
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan penelitian:
Sedangkan menurut Rustam dan Mundilarto Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merekfleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Rustam Murtadlo, 2004 : 1). Dalam rancangan penelitian ini bertujuan :
a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas 1 Semester II di SD Negeri Girimulyo pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas.
b. Untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas 1 Semester II di SD Negeri Girimulyo pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas.
c. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 1 Semester II di SD Negeri Girimulyo pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas.
Sehingga terperinci tahap- tahapan dalam rancangan tindakan penelitian kelas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
e. Refleksi f. Siklus
Menurut Lewis (dalam Elliot, 1991:69). Langkah-langkah penelitian itu meliputi :
a. Mengidentifikasi gagasan / permasalahan umum b. Melakukan pengecekan di lapangan
c. Membuat perencanaan umum d. Mengembangkan tindakan pertama e. Mengimplementasikan tindakan pertama f. Mengevaluasi
g. Merevisi perencanaan, untuk tindakan kedua, dst.
Secara visual langkah-langkah ini adalah:
Gambar I. Siklus PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
2. Subyek Penelitian
Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahu ajaran 2011/2012. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalampenelitian terhadap pembelajaran akidah akhlak di SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang, khususnya pada kelas.
3. Langkah-Langkah atau Siklus Penelitian
Menurut Suharjono langkah-langkah siklus adalah : a. Perencanaan
kelas sesuai skenarionya. Skenario dari tindakan harus Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.
b. Tindakan
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tersebut tentu saja sebelumnya telah “dilatihkan” kepada pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan
di dalam dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. c. Pengamatan atau Observasi
d. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Suharsimi Arikunto, dkk, 2007: 74).
Adapun langkah-langkah atau siklus penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah :
a. Perencanaan
Berupaya meningkatkan hasil belajar materi akidah akhlak kelas 1, agar hasil belajar dapat meningkat. Pelaksanaan pada bulan Mei tahun 2012 semester genap di SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang oleh saudara M. Thowil. Adapun tindakan dilakukan dengan penelitian tindakan kelas dengan tahapan siklus.
b. Tindakan
Tindakan yang dilakukan adalah perencanaan sebelum PTK, pelaksanaan PTK dengan menggunakan metode-metode mengajar dan pengamatan observasi setelah PTK.
c. Pengamatan atau Observasi
Peneliti mengamati tentang keaktifan, perhatian yang dilakukan oleh siswa.
d. Refleksi
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini alat yang digunakan terdiri dari :
a. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.
b. Rencana Pelajaran
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing Rencana Pelajaran berisi kompetensi dasar, indikator, pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. c. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data.
d. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
1) Lembar Lembar observasi pengolahan metode tanya jawab untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
2) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
e. Tes formatif
adalah pilihan ganda (objektif) sebanyak 20 soal dan uraian sebanyak 10 soal.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1) Dokumentasi
Untuk melihat nilai akidah akhlak kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang sebelum penerapan tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok kemampuan : tinggi, sedang, rendah.
2) Tes
Digunakan lembar tes, yang dikerjakan siswa baik berupa tes awal maupun tes akhir.
3) Pengamatan
Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti (guru) untuk memperoleh data penelitian, aktivitas siswa dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
6. Analisis Data
Data yang dianalisis dari siklus I, siklus II, dan siklus III melalui wawancara, catatan lapangan, dan observasi ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Analisis pertama ini untuk mengetahui persiapan metode tanya jawab dan meningkatkan perhatian siswa yang dilakukan selama ini pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang.
2) Analisis Kedua
Analisis kedua untuk mengetahui penerapan metode tanya jawab dan meningkatkan keaktifan siswa yang dilakukan selama ini pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang.
3) Analisis Ketiga
Analisis ketiga untuk mengetahui penerapan metode tanya jawab dan meningkatkan hasil belajar siswa yang dilakukan selama ini pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Memuat: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitiaan, dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka
Memuat: Prestasi belajar, Akidah dan Akhlak, dan metode tanya jawab.
Memuat: Deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III, dst. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Memua : Deskripsi per siklus dan pembahasan (tiap siklus). BAB V Penutup
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Prestasi
a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari dalam dirinya (internal) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal) (Usman, 1993: 10).
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal)
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh seperti panca indera yang mengalami gangguan dan tidak bisa berfungsi dengan baik, misalnya mata yang tidak bisa melihat, dan sebagainya.
yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki, sedang faktor psikologis yang lain adalah faktor nonintelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penyesuaian diri.
2) Faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal)
a) Faktor sosial yang terdiri dari : 1. Lingkungan keluarga
Siswa yang berlatar belakang keluarga yang rukun akan lebih tenang dalam belajar, sehingga akan mendapatkan prestasi yang lebih bagus. Sedang siswa yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis pasti akan kesulitan dalam belajar dan prestasinya pun akan berbeda dengan siswa yang latar belakang keluarganya harmonis.
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
Siswa yang hidup di sekitar masyarakat yang berpendidikan tinggi dan maju biasanya semangat belajar mereka akan tinggi. Lain halnya dengan siswa yang tinggal di sekitar masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah biasanya kemauan belajarnya pun rendah.
4. Lingkungan kelompok
Siswa yang pintar, rajin, berprestasi tetapi dalam bergaul dengan suatu kelompok tertentu kurang hati-hati, pasti dampaknya akan kurang baik bagi prestasinya tersebut.
b) Faktor budaya (adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian).
c) Faktor lingkungan (fasilitas yang tersedia di rumah, dan fasilitas belajar yang tersedia).
d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
2. Belajar
a. Definisi Belajar
Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:
1)
2)
Belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan, yang nampak di sekolah (Soetomo, 1993 : 119).
3) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975) mengemukakan. “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya). 4) Witherington, dalam buku Educational Psikology mengemukakan :
“Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan
diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
b. Faktor Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah : 1) Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Misalnya, mengalami cacat tubuh (Slameto, 1991 : 78). b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,
(1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakupan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.
(2) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis. 2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
a) Faktor sosial yang terdiri atas, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.
b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
d)
Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan (Usman, dkk, 2005 : 10).
c. Elemen Belajar
Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa :
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk (Muhibbin, 1995: 88).
2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman (Hilgard dan Bower, 1975:10).
3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap; harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang (Hilgard dan Bower, 1975: 11).
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis (Slameto, 1991: 80).
5) Thorndike, salah seorang pendiri aliran teori belajar tingkah laku, mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan).
6) Driscoll menyatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kinerja seseorang, yaitu (1) belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang, dan (2) hasil belajar yang muncul dalam diri siswa merupakan akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan. Pernyataan ini dapat diartikan, apabila siswa belajar maka hasil belajar dapat dilihat dari kemampuannya melakukan suatu kegiatan baru yang bersifat menetap daripada pekerjaan yang dilakukan sebelumnya sebagai akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan.
8) Menurut Harord Spear dalam Andrias Harefa, learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow
instruction.
Pada prinsipnya, selain beberapa elemen belajar di atas dalam belajar terdapat 4 komponen kegiatan, yaitu : (1) Melakukan persepsi terhadap stimulus, (2) Menggunakan pengetahuan prasyarat, (3) Merencanakan respon, dan (4) Melaksanakan respon yang dipilih.
d. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari lingkungan, dan faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi, faktor fisik dan psikis karena semua faktor ini akan mendorong siswa untuk dapat lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya.
kepada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Faktor lingkungan adalah salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, yaitu kualitas pengajaran. Yang dimaksud kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan dengan teori belajar di sekolah (teory of school learning) dari Blomm yang mengatakan ada tiga variabel utama dalam teori belajar di sekolah yakni karakteristik individu, kualitas pengajaran, dan hasil belajar siswa. Sedangkan Caroll berpendapat bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni : (a) Bakat pelajar, (b) Waktu yang tersedia untuk belajar, (c) Waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, (d) Kualitas pengajaran, dan (e) Kemampuan individu.
Kedua faktor di atas (kemampuan siswa dan kualitas pengajaran) mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya, makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi pula hasil belajar siswa.
e. Unsur Kualitas Pengajaran
Ada 3 unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yakni:
Variabel yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah guru, guru sebagai sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pengajaran, buku-buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-lain. 2) Karakteristik Kelas
Kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain :
a) Besarnya (class size). Artinya, banyak sedikitnya siswa yang belajar. b) Suasana belajar. Suasana belajar yang demokratis akan memberi
peluang mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas ada pada guru. c) Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.
3) Karakteristik Sekolah
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan displin sekolah, perpustakaan yang ada disekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, etika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar, bersih, rapih, dan teratur.
f. Tujuan Pengajaran
Penelitian tindakan kelas dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) ini mempunyai tujuan untuk memotivasi siswa agar dalam belajarnya siswa lebih aktif, kreatif, dan meningkat prestasinya.
3. Prestasi Belajar
Guru dan siswa adalah dua subyek yang dapat menentukan keberhasilan dalam prestasi belajar. Untuk meraih prestasi dalam studinya siswa harus berdisiplin dalam mengikuti pelajaran, guru harus mempunyai keterampilan yang memadai dalam mengelola kelas atau mengajar. Maka dengan adanya dua unsur yang saling terkait ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Keterampilan guru dalam mengajar sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar guna mencapai puncak prestasi, siswa akan dapat belajar dengan baik apabila dapat terjalin hubungan yang baik antara guru dengan siswa.
Menurut Thomas Gordon, hubungan yang baik antara guru dengan siswa adalah hubungan yang :
(1) Memilih keterbukaan hingga masing-masing pihak merasa bebas bertindak dan saling menjaga kejujuran.
(2) Mengandung rasa saling menjaga, saling membutuhkan serta saling berguna bagi pihak lain.
(3) Diwarnai oleh rasa saling tergantung satu sama lain.
(4) Masing-masing pihak merasakan terpisah satu sama lain sehingga saling memberi dan kesempatan untuk mengembangkan keunikannya, kreatifitasnya, dan individualisasinya.
B. Akidah dan Akhlak
1. Akidah
a. Definisi Akidah
Dari segi bahasa akidah berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata Aqodah, ya’qidu, ‘Aqdan. Kata ‘aqdan tersebut menurut Ar-Raghib Al Ashfahani, ahli kamus Al Qur’an adalah Al-Jam’u Bain Athraf al-sya’i yang artinya menyatukan/mengigat dua ujung dari sesuatu. Kata tersebut kadang digunakan untuk ikatan yang bersifat fisik seperti ikatan tali dan ikatan bangunan; dan terkadang digunakan untuk ikatan yang bersifat maknawi atau batin, seperti ikatan jual beli, ikatan perjanjian, ikatan pernikahan, dan sebagainya.
Kata aqdan ini dapat dibedakan dengan kata Rabth yang berarti ikatan, tetapi ikatan yang mudah diurai, seperti ikatan rambut atau sanggul wanita, ikatan baju, dan sebagainya. Sedangkan ikatan dalam akad adalah ikatan yang kokoh, kuat, dan tidak mudah dibuka karena jika dibuka atau diurai akan timbul dampak yang merugikan.
Kata akidah menurut bahasa berarti “Sesuatu yang terbuhul”, kepercayaan atau keyakinan. Jama’ Akidah adalah a’qa’id, pengertian menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati, dan diterima dengan rasa puas serta terhunjam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan atau dirusak oleh hal-hal yang bersifat subhat.
Dari segi bahasa secara garis besarnya, akidah berarti: “Ikatan,
kepercayaan, keyakinan atau iman.” Sementara itu dari segi istilah, akidah
atau iman adalah jika seseorang telah mengikrorkan dengan lisan, meyakini dalam hati, dan mengamalkan apa yang diimani dalam perbuatan sehari-hari.
Akidah atau iman merupakan fundasi ajaran islam yang sifat ajarannya pasti, mutlak kebenarannya, terperinci, dan monoteistis. Ajaran intinya adalah meng-Esa-kan Tuhan (tauhid). Oleh karena itu, ajaran akidah islam yang tauhidi sangat menentang segala bentuk kemusyrikan.
Abu Bakar Jabir al-Jazairy mengatakan akidah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati dan diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapatlah ditarik beberapa butir kesimpulan berikut :
1) Setiap manusia memiliki fitrah tentang adanya Tuhan yang didukung oleh hidayah Allah berupa indera, akal, agama (wahyu), dan taufiqiyyah
(sintesis antara kehendak Allah dengan kehendak manusia). Oleh karena itu, manusia yang ingin mengenal Tuhan secara baik harus mampu mengfungsikan hidayah-hidayah tersebut.
2) Keyakinan sebagai sumber utama akidah itu tidak boleh bercampur dengan keraguan.
4) Tingkat akidah seseorang bergantung kepada tingkat pemahamannya terhadap ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah.
Akidah biasanya dijumbuhkan dengan istilah iman, yaitu “sesuatu
yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota tubuh”. Akidah juga dijumbuhkan dengan istilah tauhid, yakni
mengesakan Allah (Tauhidullah)( Ramdani, 1978 : 87). b. Konsep Akidah Sebagai Kekuatan Manusia
Konsep kekuatan manusia dalam akidah didasari oleh 3 unsur yakni: 1) Berkaitan dengan tugas manusia di alam semesta, yakni sebagai kholifah
di muka bumi. Dalam hal ini, Allah telah menganugerahi manusia dengan kemampuan akal, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al Baqoroh : 30.
2) Ditundukkannya alam semesta bagi manusia karena alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Lukman: 20, 29.
2. Akhlak
a. Definisi Akhlak
Kata akhlak mempunyai padanan arti dengan kata etika, dari kata Yunani “ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adab. Dan sering juga kata akhlak ini dalam penggunaannya sehari-hari disamakan dengan kata ”moral” berarti adab atau cara hidup. Sedangkan akhlak berasal dari bahasa
arab “khuluqun” yang berarti perangai, budi pekerti, tingkah laku.
Dari segi bahasa, akhlak berarti “perbuatan spontan.” Adapun menurut istilah, akhlak berarti aturan tentang perilaku lahir dan batin yang dapat membedakan antara perilaku yang terpuji dan tercela, antara yang salah dan yang benar, antara yang patut dan yang tidak patut (sopan); dan antara yang baik dan yang buruk.
b. Pendapat Para Ahli Tentang Akhlak
Mengenai pengertian akhlak, berbagai pengertian atau pendapat telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
1) Imam Yahya Ibnu Hamzah
2) Ar-Rofii dalam Amru Kholid
Sekirannya aku diminta untuk menyederhanakan seluruh filsafat islam, maka dua kata cukup untuk mewakilinya, Tsabat al-Akhlaq (keteguhan akhlak) ( Amru, 2007 : 1).
3) Erwati Aziz
Akhlak dapat juga disebut profil dari watak yang tersembunyi di dalam diri. Sementara itu, etiket, moral, adap, budi pekerti, sopan santun, dan sebagainya merupakan manifestasi dari akhlak yang telah tertanam di dalam diri. Dengan kata lain, jika akhlak di dalam diri seseorang jelek akan lahirlah darinya tingkah laku, etiket atau moral yang jelek pula ( Erwati, 2003 : 101).
4) Sidi Gazaiba
Etika (akhlak) adalah nilai tentang perbuatan manusia dipandang dari baik dan buruknya sejauh dapat ditentukan oleh akal (Al Hufi, dkk, 1978 : 13).
5) Prof. Dr. Suwito
Diantara definisi yang satu dan yang lainnya berbeda, akan tetapi pada dasarnya sama yaitu adanya unsur perbuatan manusia dan nilai baik buruk, serta perbuatan tersebut dilakukan dengan sadar. Manusia dengan akalnya dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, dengan kebebasannya manusia dapat menentukan pilihan antara melakukan yang baik atau yang buruk.
3. Hubungan Akidah Dengan Akhlak
Akidah dalam ajaran islam merupakan dasar bagi segala tindakan muslim agar tidak terjerumus ke dalam perilaku-perilaku syirik. Syirik disebut kedzaliman karena perbuatan itu menempatkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya (Attamimi,1416H: 24). Oleh karena itu, seorang muslim yang baik akan menjaga segala perbuatannya dari hal-hal yang berbau syirik baik syirik kecil maupun syirik besar. Orang yang memiliki akidah yang benar, ia akan mampu mengimplementasikan tauhid itu dalam bentuk akhlak yang mulia (al-Akhlak al-Karim). Allah berfirman dalam surat Al An’aam : 82, yang artinya “Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Ibnu Miskawaih menegaskan bahwa akhlak merupakan suatu keadaan jiwa yang menyebabkan jiwa bertindak tanpa pikir atau pertimbangan secara mendalam (Latif, dkk, 1997 : 39).
Muhammad Iqbal, dalam dalam Latif, Mubarok, Zaky, et, al menjelaskan bahwa untuk mencapai martabat manusia sempurna itu, manusia harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Isyqo Muhabat, artinya kecintaan yang sangat mendalam terhadap Allah, yang akan melahirkan rasa kasih sayang terhadap makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
2. Syaja’ah, artinya keberanian yang tertanam di dalam pribadi seseorang sehingga berani untuk beramar ma’ruf dan bernahi mungkar.
3. Faqr, artinya orang yang memiliki pendirian yang teguh dan perwira sehingga mempunyai rasa kemandirian yang tinggi, tidak suka tergantung kepada orang lain.
4. Tasamuh (toleransi), artinya semangat tenggang rasa yang ditebarkan diantara sesama manusia sehingga mencegah terjadinya konflik yang berkepanjangan.
5. Kasbi halal, artinya usaha-usaha yang sesuai dengan ketentuan agama (halal).
C. Metode Tanya Jawab
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.
2. Syarat-syarat Penggunaan Metode Pembelajaran
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
a) Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.
b) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi.
c) Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
d) Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
e) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
3. Definisi Metode Tanya Jawab a. Definisi
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa dan ada hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan keduanya.
b. Beberapa Hal Penting dalam Metode Tanya Jawab 1) Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab.
a) Untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai oleh siswa.
b) Untuk merangsang siswa berfikir.
c) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
2) Jenis pertanyaan. Pada dasarnya ada dua pertanyaan yang perlu diajukan, yakni pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran.
a) Pertanyaan ingatan, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan sudah tertanam pada siswa.
b) Pertanyaan pikiran, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana cara berfikir dalam menanggapi suatu persoalan.
3) Teknik mengajukan pertanyaan. Berhasil tidaknya metode tanya jawab, sangat bergantung pada teknik guru dalam mengajukan pertanyaan. Metode tanya jawab biasanya dipergunakan apabila :
c) Siswa tidak terlalu banyak.
d) Untuk mengarahkan proses berpikir.
Metode tanya jawab dilaksanakan dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif untuk berpikir. Melalui pertanyaan guru, anak didik akan berusaha untuk memahaminya dan menemukan jawabannya.
c. Saran Bagi Guru Dalam Menggunakan Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab digunakan oleh guru apabila :
1) Guru ingin mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki anak dengan kemampuan baru yang akan dipelajari.
2) Ingin mengetahui pengalaman/kemampuan yang telah dimiliki oleh anak. 3) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya mengenai
hal-hal yang belum dipahami.
4) Guru hendak membangkitkan perhatian dan semangat belajar anak pada saat suasana kelas lesu.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1
Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2012, dengan pokok bahasan mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (basmalah). Tahapan dan langkah-langkah dilakukan peneliti sebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :
a. Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan pembelajaran akidah akhlak yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan kurangnya minat siswa dalam belajar.
b. Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
c. Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan rencana program pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
d. Penyiapan buku paket, lagu basmalah.
2. Pelaksanaan
basmalah, perbuatan yang harus dimulai dan tidak dimulai dengan basmalah. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi :
a. Guru mengucapkan salam b. Guru mengabsen siswa c. Guru melakukan apersepsi
d. Guru menerangkan materi pembelajaran mengenai kalimat thayyibah basmalah
e. Kemudian siswa diberi tugas menjawab pertanyaan dari guru
f. Setelah selesai, guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengalaman dan untuk pertemuan berikutnya.
g. Siswa berdoa
h. Guru menutup dengan salam.
3. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar akidah akhlak siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari dengan panduan buku paket dan lagu basmalah. Maka observasi difokuskan pada pembelajaran kalimat thayyibah. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas saat pembelajaran, peneliti meminta teman sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: a. Pelaksanaan tes awal ( pre-test ) belum sesuai yang diharapkan, siswa
kurang memperhatikan sehingga hasil belajar belum sesuai.
b. Minat siswa dalam belajar belum maksimal sehingga perlu stimulasi yang lebih.
Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan/peningkatan, yaitu dalam hal :
a. Minat siswa dalam mengikuti proses belajar meskipun baru sebagian.
b. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran tumbuh sehingga siswa mau bertanya walaupun baru sebagian.
Selanjutnya perbandingan nilai hasil post test terhadap pre test
menunjukkan belum adanya peningkatan.
Dari dua hal tersebut di atas, maka hal-hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah :
a. Mengaktifkan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan metode tanya jawab.
b. Mengulang kembali materi tentang kalimat thayyibah. c. Membuat kelompok untuk berdiskusi.
B. Deskripi Pelaksanaan Siklus II
Siklus kedua ini penelitian pada bulan Mei dengan pokok bahasan mengenal Allah melalui kalimat thayyibah ( basmalah ) .Tahapan dan langkah langkah yang dilakukakn peneliti adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :
a. Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran memahami kalimat thayyibah pada siklus pertama yang masih ada kelemahan.
b. Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji mengkaji kelemahan pembelajaran pada siklus pertama.
c. Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan rencana perbaikan program pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
d. Penyiapan buku paket, lagu basmalah.
2. Pelaksanaan
a. Guru mengucapkan salam
b. guru berdoa bersama dengan siswa yang dipimpin salah satu siswa c. Guru mengabsen siswa
d. Guru melakukan apersepsi
e. Guru menerangkan materi pelajaran mengenai kalimat thayyibah basmallah.
f. Kemudian siswa diberi tugas untuk membaca literatur tentang kalimat
thayyibah.
h. Selanjutnya siswa diminta berdiskusi membentuk kelompok dengan temannya menyebutkan kalimat thayyibah.
i. Siswa dan guru merefleksikan hasil pembelajaran (fase konfirmasi)
j. Setelah selesai guru mengadakan evaluasi apakah ada peningkatan hasil dari siklus dua ini dibandingkan siklus I.
k. Siswa dan guru berdoa bersama sama sebelum pelajaran ditutup. l. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Observasi
Sesuai dengan penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar memahami kalimat thayyibah siswa kelas I SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang Tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan media buku paket dan lagu
basmallah.
Untuk melakukan observasi rehadap situasi kelas saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan rekan sejawat. Untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai post test dibanding nilai pre test.
a. Hasil post test lebih bagus dari hasil pre test pada siklus pertama.
b. Kemampuan siswa dalam memahami kalimat thayyibah tersebut meningkat dengan penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran.
Dengan demikian penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran memahami kalimat thayyibah tersebut menunjukkan peningkatan, yaitu dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Perhatian siswa dalam belajar memahami kalimat thayyibah.
b. Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran lebih antusias yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum dipahami.
c. Kemampuan siswa dalam memahami kalimat thayyibah tersebut meningkat.
C. Deskipsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan.
Mempersiapkan materi pelajaran aqidah akhlak pada materi pokok memahami kalimat thayyibah basmallah.
Pada siklus III peneliti menugaskan pada siswa untuk memahami kalimat
thayyibah basmallah secara berkelompok. Indikator pada siklus III ini adalah mengartikan thayyibah basmallah.
Metode yang digunakan adalah metode tanya jawab. 2. Pelaksanaan.
a. Guru mengucapkan salam.
c. Guru mengabsen siswa. d. Guru melakukan apersepsi.
e. Guru melakukan tanya jawab tentang kalimat thayyibah basmallah lengkap dengan artinya.
f. Kemudian siswa diberi tugas secara kelompok untuk membaca literatur kalimat thayyibah basmallah.
g. Selanjutnya guru memberikan tugas pada setiap kelompok dengan memberikan tanya jawab.
h. Setelah selesai guru memberikan tugas yang masih sama dari siklus I dan II, tetapi soal divariasikan.
i. Setelah siswa selesai mengerjakan latihan, guru mengadakan evaluasi, apakah ada peningkatan hasil dari siklus III ini dibandingkan siklus I dan II.
j. Setelah itu siswa dan guru berdoa bersama-sama sebelum pembelajarn ditutup dengan dipimpin oleh seorang siswa dalam berdoa.
k. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Observasi.
Selama pembelajarn berlangsung diadakan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Pada pembelajaran ini siswa masuk semua yaitu 31 anak.
4. Refleksi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang meliputi nilai ulangan harian dan keaktifan siswa yang meliputi keaktifan menjawab pertanyaan, bertanya, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas disekolah mengalami peningkatan. Peningkatan pada pelajaran Akidah Akhlak pada kelas satu ini dicapai setelah pelaksanaan setelah proses belajar mengajar menggunakan metode tanya jawab.
1. Deskripsi Siklus 1 a. Tujuan Siklus
1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.
2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.
3) Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.
b. Hasil Siklus
Tabel I Perhatian Siswa
No Kemunculan respon Perhatian pada siklus
Ya Tidak Jumlah rata-rata 22,58%
Tabel 2 Keaktifan Siswa
Pada tabel 2, keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 36,29%. Menurut kategori keaktifan siswa, berarti dalam mengikuti pelajaran siswa belum aktif.
Tabel 3 Prestasi Belajar
28. 29. 30. 31.
5 2 8 3 Jumlah
Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
155 5,0 8 2
Pada tabel 3 diketahui prestasi belajar belum memuaskan nilai rata-rata kelas yaitu 5,0 dan masih ada nilai yang di bawah KKM yaitu 2 sedangkan KKM-nya 6,0.
Dari tabel 1, 2,dan 3 pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Selama pembelajaran di kelas ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan bahkan belum aktif menjawab pertanyaan dan masih banyak siswa belum berani mengemukakan pendapat.
5. Deskripsi Siklus II a. Tujuan Siklus II
1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.
2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.
b. Hasil Siklus II
Hasil pengamatan pada siklus II ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini : Tabel 4 Perhatian Siswa
No Kemunculan respon perhatian pada siklus
Pada tabel 4 perhatian siswa diketahui rata-ratanya 45,16%. Menurut kategori perhatian berarti, siswa dalam mengikuti pelajaran cukup memperhatikan.
Tabel 5 Keaktifan Siswa
No Aspek yang diamati F %
Pada tabel 5 keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 56,45% menurut kategori keaktifan siswa, berarti dalam mengikuti pelajaran siswa cukup aktif.
Tabel 6 Prestasi Belajar
24.
Pada tabel 6 diketahui prestasi belajar cukup baik nilai rata-rata kelas yaitu 6,75 dan nilai sudah mencapai KKM.
Dari tabel 4, 5 dan 6 pada siklus II ini sudah menunjukkan penungkatan hasil yang cukup baik. Selama pembelajaran di kelas siswa sudah memperhatikan, aktif dan sudah ada siswa yang berani mengemukakan pendapat, walau demikian masih ada kekurangan.
6. Deskripsi Siklus III a. Tujuan Siklus III
1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.
2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.
b. Hasil Siklus III
Hasil Pengamatan pada siklus III ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini : Tabel 7 Perhatian Siswa
No Kemunculan respon perhatian pada siklus
Pada tabel 7 perhatian siswa diketahui rata-ratanya 54,83. Menurut kategori perhatian berarti dalam mengikuti pelajaran siswa memperhatikan dengan baik.
Tabel 8 Keaktifan Siswa
No Aspek yang diamati F %
Pada tabel 8 keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 62,9%. Menurut kategori keaktifan siswa,berarti dalam mengikuti pelajaran siswa sudah aktif.
Tabel 9 Prestasi Belajar
27. hasil tersebut mengalami peningkatan dibanding dari siklus II.
Dari tabel 7, 8 dan 9 pada siklus III ini menunjukkan hasil yang baik. Siswa sudah memperhatikan, aktif siswa berani mengemukakan pendapat. Siklus ke III ini lebih baik dari siklus I dan II.
B. Pembahasan
Tabel 10 Perhatian
Siklus Jumlah Presentasi
I
Jumlah keaktifan siswa 38 40,86%
Tabel 11 Keaktifan
Siklus Jumlah
I
Rata-rata 51,88%
Siklus Prestasi Belajar prosentase
Jumlah Rata-rata
I II III
155 209,25
230
5,0 6,75 7,42
50% 67,5% 74,2%
Jumlah 594,25 19,17 63,9%
Keterangan :
1. Pada tabel 10 menjelaskan tentang perhatian siswa dengan jumlah keaktifan 38 siswa.
2. Pada tabel 11 menjelaskan tentang keaktifan siswa dengan rata-rata 51,88%. 3. Pada tabel 12 menjelaskan tentang prestasi belajar dengan jumlah rata-rata
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian, keaktifan dan prestasi belajar pada materi Akidah Akhlak dengan materi pokok memahami kalimat Thayyibah (basmalah) dari 31 Siswa pada siklus I Perhatian sebesar 22,58%, keaktifan siswa sebesar 36,29%, Prestasi belajar sebesar 50%. Pada siklus II dari 31 siswa Perhatian sebesar 45,16%, Keaktivan siswa sebesar 56,45%, Prestasi belajar sebesar 67,5%, dan pada siklus III dari 31 siswa Perhatian sebesar 54,83%, Keaktivan siswa sebesar 62,9%, Prestasi belajar sebesar 74,2%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan sebagai berikut : 1. Sabaiknya untuk meningkatkan hasil belajar guru berusaha untuk mengaktifkan
siswa, salah satunya dengan menggunakan metode tanya jawab. 2. Untuk mengaktifkan siswa perlu dilakukan secara berulang-ulang. 3. Guru menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Al Huffi, Muhamad. 1978. MIN Akhlakin Nabi. Jakarta : Bulan Bintang. Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
.1991 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Aziz, Ernawati. 2003. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam. Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Latif, Mubarok, Zaky. 1997. Akidah Islam Undang-Undang Press, Yogyakarta.
Murtadlo, Rustam. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional.
Nata, Abudin. 1996. Akidah Akhlak. Jakarta : Ditjen Bimbaga Islam. Qolid, Amru. 2007. Berakhlak Seindah Rosullulloh SAW. Semarang : PT.
Pustaka Rizki Putra.
Ramdani. 1978. Materi Akhlak. Surabaya.
Rohani, Ahmad, HM. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta PT. Rineka Cipta.
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS. Jakarta : Bumi Aksara.
Suwito. 2004. Filsafat Pendidikan Akhlak. Cet. Ke-1. Yogyakarta : Blukar. Syah, Muhibin. 2008. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG
UPT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KECAMATAN WINDUSARI
SD NEGERI GIRIMULYO
Jln. Kyai A’rof No. 5 Windusari Kabupaten Magelang Kode Pos 56152
SURAT KETERANGAN
Nomor : 896 / 24 /20.21 /15 /2012Berdasarkan surat dari STAIN Salatiga Nomor : Sti.24/K-1/TL.01/1349/2012 tertanggal, 5 Mei 2012 hal permohonan ijin penelitian, maka kami kepala SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama : M. Thowil
Tempat ,Tanggal lahir : Magelang,
Pekerjaan : Mahasiswa STAIN Salatiga
NIM : 11410088
Alamat : Gedowo, Rejosari, Bandongan, Magelang
Mahasiswa tersebut di atas mengadakan penelitian di SD Negeri Girimulyo Windusari Kabupaten Magelang.
Demikian surat keterangan ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Magelang, 14 Mei 2012 Kepala Sekolah SD Negeri Girimulyo
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD N Girimulyo Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak Kelas/Semester : 1 / 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A.Standar Kompetensi
Memahami kalimat thayyibah (basmalah)
B.Kompetensi Dasar
Mengenal Allah melalui kalimat Thayyibah (basmalah)
C.Tujuan Pembelajaran :
Mengartikan kalimat thayyibah melalui bertanya jawab
Mengidentifikasi penggunaan kalimat basmalah
Mengidentifikasi perbuatan yang harus dimulai dengan membaca basmalah
Mengidentifikasi perbuatan yang tidak dimulai dengan basmalah
D.Materi Pembelajaran
Pengertian kalaimat thayyibah basmalah
Arti kalimat basmalah
Penggunaan basmalah
Keistimewaan mengucapkan kalimat basmalah
Akibat tidak membaca basmalah
Perbuatan yang harus dimulai dengan membaca basmalah
Perbuatan yang yang tidak harus dimulai dengan basmalah
E.Metode Pembelajaran
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Uraian Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal : guru mengucapkan salam, guru mengabsen siswa
Apersepsi : Memberikan pertanyaan seputar kalimat thayyibah
Motivasi : Memberikan informasi/ menerangkan tentang kalimat
thayyibah
10 menit
2 Kegiatan Inti :
Kemudian siswa diberi tugas menjawab pertanyaan
Siswa diminta berdiskusi , kemudian memaparkan hasil diskusinya
60 menit
3 Kegiatan Akhir :
Setelah selesai, guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengalaman dan untuk pertemuan berikutnya.
Siswa berdoa
Guru menutup dengan salam.
10 menit
G.Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Buku Paket
Lagu basmalah
H.Penilaian
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Peduli Sosial
Tanggung
Menjelaskan akibat tidak membaca
Kepala Sekolah SD Girimulyo
TRI PURNOMO, S. Pd. SD NIP. 19551201.197911.1.002
Windusari, 15 Mei 2012 Guru Mata Pelajaran
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD N Girimulyo Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak Kelas/Semester : 1 / 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A.Standar Kompetensi
Memahami kalimat thayyibah (basmalah)
B.Kompetensi Dasar
Mengenal Allah melalui kalimat Thayyibah (basmalah)
C.Tujuan Pembelajaran :
Mengartikan kalimat thayyibah melalui bertanya jawab
Mengidentifikasi penggunaan kalimat basmalah
Mengidentifikasi perbuatan yang harus dimulai dengan membaca basmalah
Mengidentifikasi perbuatan yang tidak dimulai dengan basmalah
D.Materi Pembelajaran
Pengertian kalaimat thayyibah basmalah
Arti kalimat basmalah
Penggunaan basmalah
Keistimewaan mengucapkan kalimat basmalah
Akibat tidak membaca basmalah
Perbuatan yang harus dimulai dengan membaca basmalah
Perbuatan yang yang tidak harus dimulai dengan basmalah
E.Metode Pembelajaran
Tanya jawab
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Uraian Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal : guru mengucapkan salam, guru mengabsen
siswa
Apersepsi : Memberikan pertanyaan seputar kalimat thayyibah Motivasi : Memberikan informasi/ menerangkan tentang
kalimat thayyibah
2 Kegiatan Inti :
Kemudian siswa diberi tugas untuk membaca literatur tentang kalimat thayyibah.
Selanjutnya siswa diberi pertanyaan tentang kalimat thayyibah dengan metode tanya jawab.
Selanjutnya siswa diminta berdiskusi membentuk kelompok dengan temannya menyebutkan kalimat
thayyibah.
Siswa dan guru merefleksikan hasil pembelajaran (fase konfirmasi)
Setelah selesai guru mengadakan evaluasi apakah ada peningkatan hasil dari siklus II ini dibandingkan siklus I.
60 menit
3 Kegiatan Akhir : .
Siswa dan guru berdoa bersama-sama untuk menutup pelajaran
Guru menutup dengan salam.
10 menit
G.Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Buku Paket
Lagu basmalah
Hasil Kerja siswa H.Penilaian
Membaca
Peduli lingkunga n
Peduli Sosial
Tanggung jawab
basmalah
Menjelaskan keistimewaan mengucapkan Basmalah
Menjelaskan akibat
tidak membaca basmalah
an
mengucapk an malah?
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Girimulyo
TRI PURNOMO, S. Pd. SD NIP. 19551201.197911.1.002
Windusari, 22 Mei 2012 Guru Mata Pelajaran
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD N Girimulyo Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak Kelas/Semester : 1 / 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A.Standar Kompetensi
Memahami kalimat thayyibah (basmalah)
B.Kompetensi Dasar
Mengenal Allah melalui kalimat Thayyibah (basmalah)
C.Tujuan Pembelajaran :
Mengartikan kalimat thayyibah melalui bertanya jawab
Mengidentifikasi penggunaan kalimat basmalah
Mengidentifikasi perbuatan yang harus dimulai dengan membaca basmalah
Mengidentifikasi perbuatan yang tidak dimulai dengan basmalah
D.Materi Pembelajaran
Pengertian kalaimat thayyibah basmalah
Arti kalimat basmalah
Penggunaan basmalah
Keistimewaan mengucapkan kalimat basmalah
Akibat tidak membaca basmalah
Perbuatan yang harus dimulai dengan membaca basmalah
Perbuatan yang yang tidak harus dimulai dengan basmalah
E.Metode Pembelajaran
Tanya jawab
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Uraian Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal : guru mengucapkan salam, guru berdoa
bersama dengan siswa yang dipimpin salah satu siswa, guru mengabsen siswa
Apersepsi : Guru memberikan pertanyaan seputar kalimat