Penerimaan
Penugasan &
Perencanaan
Audit
3
5
7
9
11
PUTUSKAN MENERIMA
13
15
MEMAHAMI
BISNIS KLIEN
19
Manajemen senior
Tujuan dan sasaran manajemen Sumber daya organisasi
Sumber daya keuangan Sumber daya aset
Sumber daya manusia Sumber daya informasi
Sumber daya tidak berwujud
Produk dan jasa, pasar, kastomer,
dan persaingan
Produk dan jasa
Pasar dan pangsa pasar Persaingan
Peraturan terkait
Bisnis inti dan siklus operasi Bisnis inti
Struktur biaya Siklus operasi
Inventasi dan pendanaan Investasi
Pendanaan
21
23
MATERIALI
TAS
MATERIALITAS
Materialitas adalah banyaknya informasi akuntansi yang hilang atau salah saji yang menyebabkan pertimbangan orang yang mengandalkan informasi tersebut
berubah atau dipengaruhi oleh informasi akuntansi yang hilang atau salah saji
tersebut.Auditor bertanggungjawab untuk
menentukan apakah laporan keuangan salah saji material. Apabila terdapat
salah saji material, auditor harus
27
TAHAPAN PENERAPAN
MATERIALITAS
Step 1 Tentukan judgment awal materialitas
Step 2
Step 3Estimasi totalsalah saji di segmen
Step 4Estimasi semua (kombinasi) salah saji Evaluasi hasil
Bandingkan kombinasi salah saji dengan
Judgment materialitas Step 5
29
JUDGMENT AWAL
MATERIALITAS
Judgment awal ini merupakan jumlah maksimum salah saji yang tidak
menyebabkan pertimbangan pengambilan keputusan oleh user berubah
Auditor perlu menentukan sejak awal
Materialitas adalah konsep yang relatif, bukan konsep absolut. Materialitas
bisa berbedaan antar-perusahaan.
Basis penentuan materialitas
Basis penentuan materialitas
bisa persentase (misalnya % laba
bisa persentase (misalnya % laba
sebelum pajak) atau nilai
sebelum pajak) atau nilai
(misalnya Rp10.000)
(misalnya Rp10.000)
31
Judgment materialitas pada dua tingkat:
Judgment materialitas pada dua tingkat:
1.
1.Tingkat laporan keuangan: % dari asetTingkat laporan keuangan: % dari aset 2.
2.Tingkat saldo akun: % dari piutangTingkat saldo akun: % dari piutang
Konsep materialitas:
Konsep materialitas:
1.
1.Kuantitatif: % dari asetKuantitatif: % dari aset 2.
2.Kualitatif: penyebab salah sajiKualitatif: penyebab salah saji
JUDGMENT AWAL
JUDGMENT AWAL
MATERIALITAS
KUANTITATIF: Biasanya persentase tertentu misalnya 0.5% - 2% dari:
•Aset
•Biaya
•Pendapatan
•Laba
33
Alokasi materialitas ke segmen-segmen perlu karena bukti audit pada dasarnya juga per segmen
Akuntan mengalokasikan materialias ke akun neraca dan rugi laba (ada juga
auditor yang mengalokasikan materialitas hanya ke akun neraca karena semua akun rugi laba terrefeksi di akun neraca
Alokasi materialitas ke rekening neraca menunjukkan toleransi salah saji untuk akun tersebut
1. Auditor mengekspektasi
akun
tertentu lebih salah saji
material
dibandingkan dengan akun
lain
2. Baik overstatement
maupun
understatemen harus
dipertimbangkan.
3. Biaya audit relatif
mempengaruhi alokasi
35
MATERIALITAS DAN
BUKTI AUDIT
Materialitas
Materialitas KecukupanKecukupan
Bukti Audit
Bukti Audit
Berhu bungan terbalik
Materialitas yang rendah
menyebabkan bukti perlu lebih banyak diperleh untuk
37
AUDIT RISK
• AR adalah fungsi dari IR, unsur yang tidak cegah
oleh pengendalian dan tidak terdeteksi oleh auditor.
• Konsep AR
• Berhubungan terbalik dengan reasonable assurance
• Apabila 99% kepastian yang diharapkan, maka AR adalah 1%
• Judgment professional dan AR
• AR biasanya ditentukan pada frm policy
39
MODEL AR
DR = AR ÷ (IR
×
CR)
DR = Ditection Risk direncanakan AR = Audit Risk yg dapat diterima IR = Inherent risk
CR = Control risk
AR = IR x CR x DR
41
KOMPONEN AR
IR CR DR ARSalah saji asumsi tidak ada pengendalian intern
Salah saji tidak dapat dideteksi dan
dicegah oleh pengendalian intern
Salah saji tidak dapat
dideteksi melalui prosedur audit
43
INHERENT RISK
Faktor yang
mempengaruhi IR:
• Sifat bisnis klien
• Kompleksitas transaksi • Hasil audit sebelumnya
• Penugasan
pertama/lanjutan
• Hubungan istimewa
• Transaksi nonrutin
• Populasi transaksi
• Judgment
CONTROL RISK
CR adalah fungsi dari efektivitas pengendalian intern klien.
Semakin efektif pengendalian intern, semakin rendah CR.
Sebaliknya, semakin tidak efektif pengendalian intern, semakin besar CR.
CR tinggi berarti tinggi risiko pengendalian gagal
CR rendah berarti rendah risiko pengendalian gagal. Apabila CR tinggi, auditor tidak banyak mengandalkan
45
DETECTION RISK
DR adalah
fungsi
dari
Efektivita
s
DETECTION RISK
Auditor dapat mengurangi DR direncanakan dengan menggunakan lebih banyak pengujian substantif
Lowerin
g Acceptable A
udit Risk
Bukti audit meningkat
47
APAKAH RISIKO PERLU
DIKUANTIFIKASI?
•
Yes dan No•
Sering dinilai dalam bentuk persentase•
Membutuhkan judgment karena tidak ada angka untuk diukurAR UNTUK SEGMEN
CR dan IR biasanya ditentukan untuk setiap siklus, setiap akun, atau
49 Siklus Pendapatan Siklus Pengeluaran Siklus Personalia RB RP RA RD A
B
C
D
medium high low
medium low low
low low low
medium medium high
RISIKO DAN BUKTI AUDIT
AR
IR
CR
DR
Bukti
51
Situasi RA RB RP RD Bukti
1 High Low Low High Low
2 Low Low Low MediumMedium
3 Low High High Low High
4 Medium MediumMediumMediumMedium
5 High Low MediumMediumMedium
53
AUDIT RISK
• Auditor sedang merancang program audit untuk sistem penjualan dan piutang.
• IR = 80% (risiko relatif tinggi bahwa salah saji material terjadi)
• CR = 50% (salah saji sebesar 50% kemungkinan
pengendalian tidak mampu mendecah dan mendeteksi)
• DR = 13% (auditor bersedia menerima 13% kesempatan bahwa pengujian audit tidak dapat mendeteksi salah saji)
• Modelnya menjadi:
• AR = IR x CR x DR
• AR = 0.8 x 0.5 x 0.13
• AR = 0.05
AUDIT RISK
Auditor biasanya menspesifkasi tingkat AR yang dapat diterima untuk mencapai IR dan CR yang dinilai dan kemudian menggunakan model berikut untuk mencari DR:
DR = AR/(IR*CR)
Apabila IR atau CR tinggi dan auditor ingin memiliki AR 5%, maka DR perlu dikurangi dengan:
DR = AR/ (CR x IR)
PROSEDUR
ANALITIS
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis (pengujian analitis) di defnisikan dalam PSA 22 (SA329) sebagai:
Evaluasi atas informasi keuangan yang di lakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keunagan …. meliputi
57
Dalam prosedur analisis, ekspektasi auditor dikembangkan pada:
1.Tahap perencanaan audit.
2.Selama dalam tahap pengujian. 3.Tahap penyelesaian audit
59
RASIO KEUANGAN YANG
UMUM DALAM PROSEDUR
ANALITIS
• Short-Term Debt-Paying Ability
• Current Ration
• Quick Ratio
• Cash Ratio
• Liquidity Activity Ratio
• Accounts Receivable Turnover
• Days to Collect Accounting Receivable
• Inventory Turnover
• Ability to Meet Long-term Debt
• Debt to Equity Ratio • Time Interest Earned • Profitability Ratios
• Gross Profit Percent
SHORT-TERM DEBT PAYING
ABILITY
Current ratio= Current assetsCurrent liabilities
Cash ratio (Cash + Marketable securities) Current liabilities
=
Quick ratio
(Cash + Marketable securities + Net accounts receivable)
61
LIQUIDITY ACTIVITY
RATIO
Accounts receivable turnover Net salesAverage gross receivables =
Days to collect
receivable 365 days
365 days
Accounts receivable turnover =
Inventory
turnover Cost of goods sold Cost of goods sold Average inventory =
Days to sell
inventory 365 days
365 days
Debt to equity Total liabilities Total equity
=
Times interest earned
Operating income Interest expense =
63
Earnings per share
Net income
Average common shares outstanding =
Gross proft percent
PROFITABILITY RATIO
Return on common equity
(Income before taxes – Preferred dividends)
Average stockholders’ equity
Average stockholders’ equity
= Return on assets
65
PROSEDUR ANALITIS
Terdapat lima jenis prosedur analitis:
Membandingkan data klien dengan industri
Membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode sebelumnya
Membandingkan data klien dengan data yang di perkirakan oleh klien
Membandingkan data klien dengan data yang di perkirakan oleh auditor
Liquidity activity ratio:
Inventory turnover 3.36 5.20 Ability to meet long-term obligations:
Debt to equity 1.73 2.51
Proftability ratio:
Proft margin 0.05 0.07
Short-term debt-paying ability:
Current ratio 3.86 5.20
Klien
Klien IndustriIndustri
Rasio
Rasio
PROSEDUR ANALITIS:
67
Net sales $143,086 100.0 $131,226 100.0
Cost of goods sold 103,241 72.1 94,876 72.3 Gross profit $ 39,845 27.9 $ 36,350 27.7 Selling expense 14,810 10.3 12,899 9.8 Administrative expense 17,665 12.4 16,757 12.8
Other 1,689 1.2 2,035 1.6
Earnings before taxes $ 5,681 4.0 $ 4,659 3.5 Income taxes 1,747 1.2 1,465 1.1 Net income $ 3,934 2.8 $ 3,194 2.4
2007 2007 (000) (000) Jumlah
Jumlah % Penjualan% Penjualan
2006 2006 (000) (000)
Jumlah
Jumlah% Penjualan% Penjualan
PROSEDUR ANALITIS:
PERBANDINGAN DENGAN
Prosedur analitis melibatkan rasio
dan perbandingan lain yang
digunakan untuk mengembangkan ekspektasi auditor.
Prosedur analitis digunakan di
tahap perencanaan untuk
memahami bisnis dan industri klien.
Prosedur analitis digunakan pada
semua tahap audit untuk mengidentifkasi salah saji,
mengurangi pengujian detil, dan
STRATEGI
AUDIT
71
HUBUNGAN STRATEGI AUDIT
HUBUNGAN STRATEGI AUDIT
DENGAN SIKLUS TRANSAKSI
DENGAN SIKLUS TRANSAKSI
Strategi dimaksudkan untuk menggambarkan pendekatan audit terhadap berbagai asersi, bukan pada seluruh audit (entire audit).
Namun suatu strategi audit lazim digunakan terhadap sekelompok asersi yang dipengaruhi oleh kelompok transaksi dalam suatu siklus
73
HUBUNGAN STRATEGI AUDIT
HUBUNGAN STRATEGI AUDIT
DENGAN SIKLUS TRANSAKSI
DENGAN SIKLUS TRANSAKSI
MEMAHAMI
75
PENGERTIAN PENGENDALIAN
INTERN
COSO (Committee of Sponsoring Organizations) mendefnisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi,
manajemen, dan personel lain, yang dirancang untuk menyediakan jaminan memKadai untuk mencapai
tujuan:
Meningkatkan keandalan laporan keuangan
Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
KOMPONEN PENGENDALIAN
KOMPONEN PENGENDALIAN
INTERN
INTERN
COSO mengidentifkasi lima komponen pengendalian intern: 1.Lingkungan pengendalian2.Penilaian risiko
3.Aktivitas pengendalian
4.Informasi dan komunikasi
77
PROSEDUR MEMAHAMI DAN DOKUMENTASI PEMAHAMAN
Prosedur memahami pengendalian intern:
Review pengalaman masa lalu dengan klien
Mengajukan pertanyaan kepada manajemen
Melakukan inspeksi dokumen dan catatan
Observasi aktivitas dan operasi perusahaan
Dokumentasi hasil pemahaman pengendalian intern:
Bagan alir (fowchart)
Kuesioner