• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB XV AKUNTANSI UTANG - AKT UTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB XV AKUNTANSI UTANG - AKT UTANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB XV

AKUNTANSI UTANG

A. PENGERTIAN

Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan akuntansi adalah harta (aktiva) dan sisi kanan terdiri dari utang dan modal. Utang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Sementara itu modal menunjukkan besarnya kepentingan pemilik pada harta perusahaan. Persamaan tersebut juga tergambar pada neraca yang memuat harta, utang dan modal.

Adanya utang di neraca menunjukkan perusahaan pernah menarik sumber daya yan digunakan dari kreditur. Pada bab ini akan dibicarakan akuntansi atas kegiatan pendanaan yang berasal dari kreditur. Utang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi di masa datang yang bersifat probable yang timbul dari kewajiban sekarang dari suatu entitas untuk menyerahkan harta atau menyediakan jasa ke entitas lain di kemudian hari sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu. Dari definisi di atas dapat ditarik beberapa hal penting yaitu :

1. Utang ini timbul dari transaksi atau kejadian masa lalu.

2. Utang harus melibatkan transfer asset atau penyediaan jasa dikemudian hari yang bersifat probable (hampir pasti).

3. Utang ini merupakan kewajiban dari suatu entitas.

B. KLASIFIKASI UTANG

(2)

C. PENGUKURAN UTANG

Pengukuran merupakan proses pemberian atribut nilai pada utang. Atribut nilai yang diberikan pada utang adalah nilai moneter. Namun ternyata pengklasifikasian utang menjadi lancar dan tidak lancar menjadi pertimbangan dalam pengukuran utang. Secara umum utang akan diukur sebesar nilai sekarang dari utang tersebut yang merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan untuk melunasinya sekarang. Aturan ini lebih tepat untuk utang tidak lancar. Sementara itu utang yang berasal dari kegiatan operasional misalnya utang gaji dan utang usaha, umumnya utang ini akan segera dilunasi sehingga selisih antara nilai jatuh tempo dengan nilai sekarang utang tersebut tidak material. Oleh karena itu utang yang berasal dari operasional umumnya untuk tujuan praktis disajikan sebesar nilai jatuh temponya.

Untuk tujuan pengukuran, baik utang lancar maupun tidak lancar dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Utang yang jumlahnya sudah pasti. Contoh dari utang ini adalah nominal dari wesel atau obligasi.

2. Utang yang jumlahnya harus diestimasi. Dilihat dari kepastiannya, utang ini pasti terjadi namun jumlahnya belum diketahui secara pasti. Utang garansi merupakan contohnya.

3. Utang bersyarat (contingent liablility) yaitu suatu utang yang akan muncul jika terjadi

kejadian lain. Contohnya perusahaan dituntut dipengadilan oleh perusahaan lain. Perusahaan akan berkewajiban membayar uang jika pengadilan memenangkan perusahaan yang menuntut tersebut. Tingkat kemungkinan timbulnya utang bersyarat dapat dibagi menjadi :

a. Probable : Tingkat kemungkinannya sangat tinggi dan bahkan dapat dikatakan

hampir pasti. Jika jumlah utangnya dapat diestimasi dengan handal, maka utang ini dicatat, jika jumlahnya sulit diestimasi maka keberadaan utang ini diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

b. Reasonable posible : Kemungkinan terjadinya 50% atau dapat terjadi dapat pula

tidak. Jika kondisinya demikian cukup diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

c. Remote : Kemungkinan terjadinya sangat kecil sehingga tidak perlu dicatat dan

(3)

D. AKUNTANSI UTANG JANGKA PENDEK

Seperti telah dibahas pada bagian di atas, utang jangka pendek tidak perlu didiskontokan ke nilai sekarang. Yang termasuk utang ini adalah utang usaha (account payable), serta berbagai utang opersional seperti utang gaji, listrik, telepon, pajak dan sebagainya.

No. Jenis Utang Perlakuan

1. Account Payable Utang ini dicatat jika hak kepemilikan barang sudah

berpindah kepada perusahaan. Dilihat dari jumlahnya, yang dicatat adalah sebesar jumlah yang akan dibayar yaitu harga faktur.

2. Utang biaya Dicatat manakala jasa sudah dikonsumsi dan sebesar

jumlah yang akan dibayar.

E. AKUNTANSI UTANG JANGKA PANJANG

(4)

BAB XVI

AKUNTANSI UNTUK EKUITAS

A. PENGERTIAN EKUITAS

Ekuitas merupakan besarnya kepentingan/hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan. Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan merupakan utang dan ekuitas. Sisi kiri merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan sedangkan sisi kanan menunjukkan besarnya kepentingan kreditor dan pemilik terhadap harta perusahaan. Besarnya kepentingan pemilik atas harta perusahaan disebut ekuitas.

B. BENTUK PERUSAHAAN

Terdapat beberapa bentuk perusahaan yaitu perusahaan perorangan, persekutuan dan perseroan terbatas serta koperasi. Walaupun secara hukum perusahaan perseorangan tidak diakui sebagai entitas yang terpisah dengan pemiliknya, namun menurut pandangan akuntansi perusahaan perseorangan terpisah dari pemiliknya. Perseroan terbatas menurut pandangan hukum merupakan entitas yang dapat melakukan kegiatan seperti manusia sehingga dapat dikatakan bahwa PT merupakan

entitas buatan (artificial entity). Pada modul ini pembahsan ditekankan pada perseroan

terbatas.

C. KARAKTERISTIK PERSEROAN TERBATAS

Jika dilihat dari sudut pandang akuntansi PT adalah suatu perusahaan yang kepemilikannya diwujudkan dengan SAHAM. Saham merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh perseroan. Seseorang atau lembaga yang ikut serta menyerahkan sumber daya (harta) ke perseroan akan diberikan saham. Mereka disebut pemegang saham.

D. PEMBAGIAN DIVIDEN

(5)

saham perusahaan. Sedangkan dividen property adalah dividen dalam bentuk selain dividen tunai dan dividen saham, misalnya berupa saham perusahaan lain.

E. PEMBATASAN SALDO LABA

(6)

BAB XVII

LAPORAN ARUS KAS

A. PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan menjual jasa aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya uang masuk untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk biaya tersebut.

Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.

Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.

B. BENTUK/METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS

(7)

masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan utang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

Metode Langsung

Arus kas yang berasal dari kegiatan

operasi :

Aliran kas yang berasal dari kegiatan

investasi :

Kas masuk yang berasal dari penjualan

investasi 75.000

Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)

(82.000)

Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan

investasi

Aliran kas masuk neto dari kegiatan

(8)

Kenaikan kas 23.000

Saldo kas pada awal tahun 26.000

Saldo kas pada akhir tahun 49.000

Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.

(9)

SOAL LATIHAN

Kegiatan operasi adalah transaksi yang berpengaruh pada net income, sementara itu kegiatan investasi adalah transaksi yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya investasi pada harta tidak lancar serta kegiatan pendanaan/keuangan adalah transaksi yang mempengaruhi besarnya utang jangka panjang dan kepentingan pemilik perusahaan. Anda diminta untuk :

1. Menentukan apakah masing-masing transaksi di bawah ini merupakan kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

2. Menentukan apakah telah terjadi penambahan atau pengurangan atau tidak memepengaruhi kas perusahaan.

No. Transaksi Jenis Kegiatan Pengaruhnya

1.

Kegiatan Operasi Pengurangan

No. Transaksi Jenis Kegiatan Pengaruhnya

(10)

Metode Tidak Langsung

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi

:

Aliran kas yang berasal dari kegiatan

investasi :

Kas masuk yang berasal dari penjualan

investasi 75.000

Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)

(82.000)

Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan

(11)

Jika kita amati contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara metode langsung dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah sama penyajiannya.

C. DATA UNTUK MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS

Aliran kas yang dilaporkan disajikan dalam tiga kelompok besar kegiatan yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Untuk mempermudah penyusunan laporan arus kas untuk masing-masing kelompok kegiatan maka perlu diperhatikan informasi yang relevan sebagai berikut :

No. Menyusun Arus Kas Dari Informasi yang Relevan

1. Kegiatan Operasional a. Laporan Laba Rugi

b. Saldo awal dan saldo akhir harta lancar

c. Saldo awal dan saldo akhir utang lancar selain utang dividen

d. Data tambahan (jika ada)

2. Kegiatan Investasi a. Saldo awal dan saldo akhir investasi dan aktiva

tetap

b. Data tambahan (jika ada)

3. Kegiatan Keuangan a. Saldo awal dan saldo akhir dari Modal dan

Utang Jangka Panjang serta Laba Ditahan b. Saldo awal dan saldo akhir Utang Dividen c. Data tambahan (jika ada)

D. MEMBACA LAPORAN ARUS KAS

(12)

Sebelum melihat bagaimana perusahaan dikelola kasnya, perlu disadari bahwa untuk membaca laporan keuangan secara tepat perlu dipahami cara penyajian informasi arus kas. Pada metode langsung, arus kas dari operasi dirinci sumber–sumbernya dan demikian juga dengan pengeluaran kas sehingga laporan itu akan mudah dipahami dengan tepat. Pada metode tidak langsung, laporan arus kas dari operasional diawali dengan net income, kemudian net income tersebut dikoreksi dengan hal-hal/item-item tertentu yang diperlakukan berbeda antara dalam penyusunan laporan laba rugi (yang menghasilkan net income) dengan laporan arus kas. Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan menggunakan akrual basis, sehingga mungkin pada tahun tertentu ada biaya yang telah diperlakukan sebagai biaya (expense), tapi pada tahun itu tidak terdapat pengeluaran kas. Hal-hal inilah yang dikoreksikan pada net income akan berubah menjadi net cashflows dari operasional. Dengan demikian jika biaya amortisasi dan depresiasi ditambahkan, janganlah diartikan bahwa depresiasi dan amortisasi secara fisik akan mengakibatkan adanya aliran kas masuk sebesar itu.

Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu: 1. Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran kas

yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.

2. Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.

3. Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga, perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar utang/pengembalian modal/membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah keadaan penen kas. 4. Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif.

(13)

5. Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

6. Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan menggunakan cash dari operasional dan pinjaman/penarikan modal untuk melakukan investasi.

7. Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang sedang tumbuh. 8. Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif.

Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran utang/pembayaran ke pemilik.

Referensi

Dokumen terkait

my thesis. Yohanes Bayu Wijaya.. Definition of Terms ………. Review of Related Theories ………. Theory of Characterization ……….. Theory of Personality

Perhitungan minggu efektif pembelajaran per semester atau per tahun mengikuti kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat.. pendidikan merupakan pengaturan

We suggest that fu tu re research include a qualitative analysis on test items a n d that p re-test is co nducte d before test items are in cluded in the data bank..

Pendidikan inklusi ditujukan untuk mengubah sistem sekolah, bukan untuk memberi label kepada individu atau kelompok anak tertentu ataupun untuk mengubahnya. Pendidikan

Skripsi Pengaruh Fase Air Daun Gendarusa Vulgaris Nees Terhadap .... Diah

Menurut Robbins (2001), terdapat banyak faktor yang mempengaruhi motivasi pekerja. Hal ini didukung oleh beberapa teori motivasi yang dikemukan oleh beberapa orang

Rahmadani, S., (2015), Pemanfaatan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Sinabung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Adsorben Silika dan Karakerisasinya, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Rapierna,

Sungguh merupakan suatu kebahagiaan yang besar bagi penulis dengan tersusunnya skripsi dengan judul MEMENEJ PEMBELAJARAN AL-QUR’AN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BACA