• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Konsep Dasar Analisis Regresi - Menentukan Faktor - faktor yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) di Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Konsep Dasar Analisis Regresi - Menentukan Faktor - faktor yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) di Kabupaten Karo"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Konsep Dasar Analisis Regresi

Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut hasil

penelitian Galton, meskipun ada kecenderungan pada orangtua yang

tinggi mempunyai anak yang tinggi dan orangtua yang pendek memiliki anak

yang pendek, distribusi mengenai tinggi dari suatu populasi tidak berubah dari

generasi ke generasi. Galton, orang yang pertama kali memperkenalkan alat

statistik bernama analisis regresi dan analisis korelasi. Ia lahir pada 16 Februari

1822 di Birmingham, Inggris.

Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variabel atau lebih,

yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk

hubungan digunakan analisis regresi. Untuk keeratan hubungan dapat diketahui

dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan

antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang

modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana

variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen

dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika adalah variabel-variabel

(2)

fungsional antara X dan Y, di mana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi

dari Y.

2.2. Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier digunakan untuk peramalan, dimana dalam model terdapat

variabel independent X dan variabel dependent Y. Regresi linier yaitu menentukan

satu persamaan dan garis yang menunjukkan hubungan antara variabel

independent dan variabel dependent, yang merupakan persamaan penduga yang

berguna untuk menaksir/meramalkan variabel dependent. Untuk mempelajari

hubungan-hubungan antara beberapa variabel, analisis ini terdiri dari dua bentuk,

yaitu :

1. Analisis Regresi Sederhana (Simple Linear Regresion)

2. Analisis Regresi Berganda (Multiple Linear Regresion)

2.2.1. Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana merupakan satu prosedur untuk mendapatkan hubungan

matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel dependent tunggal

dengan variabel independent tunggal. Regresi linear sederhana hanya ada satu

peubah bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

Bentuk-bentuk model umum regresi sederhana menunjukkan antara dua variabel, yaitu

variabel X sebagai variabel independent dan variabel Y sebagai variabel

(3)

̂

Dengan:

̂ =nilai taksiran variabel dependent

X =variabel independent

a =konstanta (intercept)

b =koefisien regresi variabel independent

2.2.2. Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara

peubah respon (variabel dependent) dengan vaktor-vaktor yang mepengaruhi lebih

dari satu prediktor (variabel independent). Regresi liniear berganda hampir

sama dengan regresi linier sederhana, hanya saja pada regresi linier berganda

variabel penduga (independent) lebih dari satu. Tujuan analisis regresi berganda

adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dengan

memuat perkiraan nilai Y atas nilai X. Bentuk persaman regresi linear berganda

yang mencakup dua atau lebih variabel yaitu :

(4)

Y =variabel dependent

=variabel independent

=parameter koefisien regresi variabel bebas

=variabel kesalahan

Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, sedangkan

apabila hanya menarik sebagian berupa sampel dari populasi secara acak

dan tidak mengetahui regresi populasi sehingga model regresi populasi pelu

diduga berdasarkan model regresi sampel, sebagai berikut :

̂

Dengan:

̂ =Nilai taksiran bagi variabel Y

=Taksiran bagi parameter konstanta

=Taksiran bagi parameter koefisien regresi

Y =Variabel tak bebas (dependent variable)

(5)

Untuk membentuk persamaan regresi linier berganda, penulis

menggunakan regresi linier ganda dengan tiga variabel yaitu , satu variabel

dependent dan dua variabel independent. Bentuk umum persamaan linier

bergandanya yaitu :

̂=

Untuk rumus diatas dapat diselesaikan dengan empat persamaan oleh empat

variabel yang berbentuk :

= n + +

= + +

= + +

Sehingga dalam bentuk matriks dapat dituliskan :

[∑ ∑

] = [

∑ ∑

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑

] x [ ]

Dengan:

̂ =Nilai taksiran bagi variabel Y

(6)

=Variabel bebas (independent variable)

=koefisien regresi linear berganda

=nilai Y, apabila nilai = = 0

=besarnya kenaikan/penurunan Y dalam satu satuan, jika

naik/turun satu satuan dimana konstan

=besarnya kenaikan/penurunan Y dalam satu satuan, jika

naik/turun satu satuan dimana konstan

Harga-harga , , dan yang telah didapat kemudian disubstitusikan

ke dalam persamaan sehingga diperoleh model regresi linear berganda Y atas

. Dalam persamaan model regresi linier yang diperoleh, maka antara nilai Y

dengan ̂ akan menimbulkan perbedaan hasil yang sering disebut sebagai

kekeliruan. Ukuran tersebut dapat dihitung oleh kekeliruan baku taksiran yang

dapat ditentukan yang dapat ditentukan oleh rumus :

∑( ̂)

Dengan:

=nilai data hasil pengamatan

̂ =nilai hasil regresi

(7)

k =banyak variabel bebas

2.3. Koefisien Determinasi

Analisis regresi bertujuan untuk menduga persamaan regresi. Sementara

dalam analisis korelasi meliputi dua aspek. Pertama, megukur kesesuaian garis

regresi terhadap data sampel atau disebut koefisien determinasi dan kedua,

mengukur keeratan hubungan antar variabel atau disebut koefisien

korelasi. Koefisien determinasi yang dinyatakan dalam untuk pengujian

regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk

mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel dependent (Y) yang dapat

dijelaskan atau diterangkan oleh variabel- variabel independent (X) yang ada

didalam model persamaan regresi linear berganda secara bersama-sama. Nilai

koefisien determinasi besarnya antara 0–1 dan biasanya dalam bentuk persen (%).

Harga diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing-masing

variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijeaskan

penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja.

Bentuk umumnya yaitu sebagai berikut:

= ∑ ∑

Dengan:

(8)

2.4. Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui

adanya derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel yang

lain. Besarnya hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dinyatakan

denga koefisien korelasi yang disimbolkan dengan “r”. Besarnya koefisien

korelasi berkisar antara -1≤ r ≥ 1.

Untuk mengetahui koefisien korelasi regresi linier berganda dengan

variabel terikat Y dan dua variabel bebas dan dapat dihitung dengan rumus

dibawah ini :

1. Koefisien korelasi antara variabel terikat Y dan variabel bebas

∑ (∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

2. Koefisien korelasi antara variabel terikat Y dan variabel bebas

∑ (∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

3. Koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel bebas

∑ (∑ )(∑ )

(9)

2.5. Uji Regresi Linier Ganda ( Uji F )

Pengujian hipotesis bagi koefisien-koefisien regresi linier berganda dapat

dilakukan sesara serentak atau menyeluruh. Pengujian regresi perlu dilakukan

untuk mengetahui apakah variabel-vaiabel bebas secara bersamaan memiliki

pengaruh terhadap variabel tak bebas.

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan formulasi hipotesis.

: = = =...= = 0 ( , , , ... , tidak mempegaruhi Y

H1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan

nol atau mempengaruhi Y .

4. Menentukan nilai statistik F dengan rumus :

(10)

5. Membuat kesimpulan ditolak atau diterima.

2.6. Pengertian Produk Domestik Regional

2.6.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar

Angka Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar dapat diperoleh

dengan menjumlahkan nilai tambah bruto (gross value adde ) yang timbul dari

seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Yang dimaksud engan nilai

tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi dengan biaya antara

(intermediate cost. Nilai tambah bruto disini mencakup komponen-komponen

faktor pendapatan (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuangan), penyusutan

dan pajak tidak langsung netto. Jadi dengan menghitung nilai tambah bruto dari

masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari sektor tadi, akan

diperoleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar.

2.6.2 Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar

Perbedaan antara konsep bruto dan netto adalah karena pada konsep bruto

faktor penyusutan masih termasuk didalamnya, sedangkan pada onsep netto

komponen penyusutan telah dikeluarkan. Jadi Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) atas dasar harga pasar dikurangi penyusutan akan diperoleh Produk

Domestik Regional Netto (PDRN) atas dasar harga pasar. Penyusutan yang

dimaksud disini adalah seluruh nilai susut barang-barang modal atau

pengurangan nilai-nilai barang modal (mesin-mesin, peralatan, kenderaan, dan

sebagainya) yang terjadi selama barang modal tersebut ikut serta dalam proses

(11)

2.6.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto adalah seluruh produk barang atau jasa

yang dihasilkan oleh suatu wilayah ditambah dengan pendapatan produk dari luar

daerah. Sedangkan pengertian Produk Domestik Regional Bruto Sektoral yaitu

keseluruhan produk dari suatu hasil proses produksi dari sektor-sektor maupu

subsektor dari suatu wilayah atau daerah. Semua barang dan jasa sebagai hasil

dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah domestik, tanpa

memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh

penduduk daerah tersebut, merupakan “Produk Domestik” daerah bersangkutan.

Pendapatan yang timbul oleh karena adanya kegiatan produksi tersebut

merupakan “Pendapatan Domestik”. Sedangkan yang dimaksud dengan produk

regional adalah PDRB ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar

daerah dikurangi dengan pendapatan yang dibayarkan ke luar daerah. Untuk

menghitung nilai PDRB beberapa istilah yang perlu diketahui yaitu :

• Output

Dalam suatu proses produksi selama satu tahun, seluruh nilai harga

produsen barang/jasa yang diproduksi dinamakan output. Secara teknis

penghitungan ini adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga atau

tarip jual dari produsen barang atau jasa tersebut.

• Input Antara

Input antara merupakan nilai seluruh barang jasa yang digunakan untuk

memproduksi barang dan jasa tersebut. Input antara juga diartikan

sebagai biaya antara atau biaya produksi.

(12)

Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan dalam proses produksi,

dan besarnya sama dengan selisih output dengan input antara. Sebagai

contoh seorang tukang mebel selama ia membuat satu set mebel, orang

tersebut memerlukan bahan-bahan yang terdiri dari papan, paku, cat, busa

dan lain- lain. Perubahan semua nilai bahan diatas menjadi nilai mebel

adalah suatu pertambahan nilai.

2.7. Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto

2.7.1. Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang

dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode

tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan.

NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan NPB/Output dengan

biaya antara masing-masing dinilai atas dasar harga berlaku. Mengingat sifat

barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap sektor, maka penilaian NPB/Output

dilakukan sebagai berikut :

• Untuk sektor primer yang produksinya bisa diperoleh secara langsung dari alam

seperti pertanian, pertambangan dan penggalian, pertama kali dicari kuantum

produksi dengan satuan standar yang biasa digunakan. Setelah itu ditentukan

kualitas dari jenis barang yang dihasilkan. Satuan dan kualitas yang dipergunakan

(13)

Selain itu diperlukan juga data harga per unit/satuan dari barang yang dihasilkan.

Harga yang dipergunakan adalah harga produsen, yaitu harga yang diterima oleh

produsen atau harga yang terjadi pada transaksi pertama antara produsen dengan

pembeli/konsumen. NPB/Output atas dasar harga berlaku merupakan perkalian

antara kuantum produksi dengan harga masing-masing komoditi pada tahun yang

bersangkutan. Selain menghitung nilai produksi utama, dihitung pula nilai

produksi ikutan yang dihasilkan dengan anggapan mempunyai nilai ekonomi.

Produksi ikutan yang dimaksudkan adalah produksi ikutan yang benar-benar

dihasilkan sehubungan dengan proses produksi utamanya.

• Untuk sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan, listrik, gas

dan air minum, dan sektor konstruksi, penghitungannya sama dengan sektor

primer. Data yang diperlukan adalah kuantum produksi yang dihasilkan serta

harga produsen masing-masing kegiatan, subsektor dan sektor yang bersangkutan.

NPB/Output atas dasar harga berlaku merupakan perkalian antara kuantum

produksi dengan harga masing-masing komoditi pada tahun yang bersangkutan.

Selain itu dihitung juga produksi jasa yang digunakan sebagai pelengkap dan

tergabung menjadi satu kesatuan usaha dengan produksi utamanya.

• Untuk sektor-sektor yang secara umum produksinya berupa jasa seperti sektor

perdagangan,restoran dan hotel; pengangkutan dan komunikasi; bank dan lembaga

keuangan lainnya; sewa rumah dan jasa perusahaan; serta pemerintah dan jasa

(14)

indikator produksi yang sesuai dengan masing-masing kegiatan, subsektor, dan

sektor. Pemilihan indikator produksi didasarkan pada karakteristik jasa yang

dihasilkan serta disesuaikan dengan data penunjang lainnya yang tersedia. Selain

itu diperlukan juga indikator harga dari masing- masing kegiatan, subsektor dan

sektor yang bersangkutan. NPB/Output atas dasar harga berlaku merupakan

perkalian antar indikator harga masing-masing komoditi/jasa pada tahun yang

bersangkutan.

2.7.2. Penghitungan Atas Dasar Harga Konstan

Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar

harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar

tertentu. NTB atas dasar harga konstan menggambarkan perubahan

volume/kuantum produksi saja. Pengaruh perubahan harga telah dihilangkan

dengan cara menilai dengan harga suatu tahun dasar tertentu. Penghitungan atas

dasar konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara kesuluruhan

atau sektoral. Juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian suatu

daerah dari tahun ke tahun.

2.8. Uraian Sektoral

2.8.1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian meliputi kegiatan pengusahaan dan pemanfaatan benda-benda

(15)

meliputi subsektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan

hasilnya, kehutanan dan perikanan.

2.8.2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor ini terdiri dari tiga subsektor yaitu :

• Subsektor perdagangan, mencakup kegiatan pengumpulan dan pendistribusian

barang baru maupun barang bekas oleh produsen atau impotir kepada

konsumen tanpa mengubah bentuk dan sifat barang tersebut.

• Subsektor hotel, mencakup kegiatan penyediaan akomodasi dengan

menggunakan sebagian atau seluruhnya tempat penginapan.

• Subsektor restoran, mencakup kegiatan penyediaan makanan dan minuman jadi

yang langsung dikonsumsi/dihidangkan di tempat penjualan, baik dengan tempat

Referensi

Dokumen terkait

TAN-0039 Riana estriani Universitas Gadjah Mada Yogyakarta S1 Pengaruh Penyuluhan Melalui Media Cetak Terhadap Motivasi Dalam Penerapan Inovasi Ayam Kampung Unggul Badan

bahwa dengan semakin meluasnya bentuk-bentuk penyakit masyarakat di Kabupaten Bantul, maka perlu mendapatkan perhatian yang serius dari

[r]

- Penyedia dapat meminta penjelasan kepada Pejabat Pengadaan sebelum batas ahkir pemasukan penawaran pada jam kerja ( 08.00 – 15.00 WIB ) - Seluruh komponen RS Paru

Conclusion: There was a decrease in haemoglobin, leukosit, eritrocyte, and thrombocyte level after 1 cycle chemoradiotherapy Terjadi penurunan kadar Hb, leukosit,

Sedangkan beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut: peninjauan kembali atas pemisahan tanggung jawab dari setiap divisi dalam perusahaan untuk mencegah penyalahgunaan

Oleh karena itu kepada Seluruh penyedia diharapkan dapat menekan harga serendah-rendahnya dengan menghilangkan pos-pos anggaran yang tidak diperlukan. Penawaran paling lambat

Untuk melihat perubahan gambaran darah tepi sebelum dan sesudah pemberian kemoradioterapi pada penderita karsinoma nasofaring guna untuk menunjang pengambilan