• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO ) MEDAN A. Sejarah Ringkas - Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO ) MEDAN A. Sejarah Ringkas - Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO ) MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia

pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara

Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan (Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan

perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT

Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama

(2)

Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita

Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) telah merancang program transformasi bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT.

Perkebunan Nusantara III (Persero) sedang melakukan perubahan terhadap pola Target of strategic of business as usual menjadi pola target of strategic

of business. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut di PT.

Perkebunan Nusantara III (Persero) secara sistematis dan berkesinambungan melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative

melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan tranformasi bisnis unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer / General Manager setempat kepada jajarannya dan menginformasikan melalui majalah

Nusa Tiga milik PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). B. Struktur Organisasi

Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan

(3)

adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.

Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada

prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawab pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya

penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran

yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga

dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III No.

3.08/SKPTS/15/2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang perubahan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III dalam rangka pelaksanaan

(4)

C. Job Description

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pimpinan

tertinggi yang membawahi dewan komisaris, direktur, serta setingkat dibawahnya. Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham

(RUPS) sebagai berikut:

1. Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan

modal/aset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan

3. Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang

telah dibedakan kepadanya oleh pemegang saham b. Dewan Komisaris

Tugas pokok dewan Komisaris adalah :

1. Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas untuk mengawasi direktur utama

2. Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan

c. Direktur Utama

Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban

utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta memelihara dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang direktur utama sebagai berikut:

(5)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menteri pertanian selaku kuasa umum pemegang saham dan dewan komisaris 2. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan

perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran

3. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi secara umum

4. Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam

dan di luar pengadilan

5. Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham

melalui dewan komisaris d. Direktur Produksi

Mengelola bidang tanaman, teknik, pengolahan dan teknologi yang

berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan wewenang direktur produksi sebagai berikut:

1. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum

dalam kebijaksanaan direksi

2. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari

unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya 3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan

(6)

4. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada

e. Direktur Keuangan

Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi

kepala bagian keuangan, bagian akuntansi dan bagian pelelangan . Tugas dan wewenang direktur keuangan sebagai berikut:

1. Merencanakan sumber-sumber dan yang diperoleh

2. Mencari dan memanfaatkan dana

3. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah

perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik f. Direktur Sumber Daya Manusia/Umum

Direktur sumber daya manusia/umum tugasnya adalah

mengkoordinir kepala bagian umum, kepala bagian sumber daya manusia, kepala bagian PKBL dan bagian hukum. Tugas dan wewenang direktur sumber daya manusia/umum sebagai berikut:

1. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang pengembangan sumber daya manusia dan mengadakan

pengkajian sumber daya manusia

2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta

(7)

g. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan

Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir kepala bagian komersil, kepala bagian TI/TB, kepala bagian

perencanaan pengembangan bisnis hilir dan kepala bagian perencanaan pengembangan bisnis hulu. Tugas dan wewenang direktur pemasaran

dan perencanaan pengembangan sebagai berikut:

1. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan dari perusahaan

2. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar 3. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar

negeri

h. Kepala Bagian Kommersil

Tugas pokok kepala bagian komersil antara lain :

1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) & RKO Bagian Komersil dan sasaran mutu dan monitoring Strategic Planning dan RJP Bagian Komersil.

2. Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan, kebijakanpemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa

pasar.

3. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk Datim yang dijual melalui PT. KPBN dan Bursa

(8)

4. Mengevaluasi harga Idea price penjualan CPO CSPO, CPO Non CSPO dan limbah padat/eks rekening. 300 dan penjualan CPO CSPO dan CPO Non CSPO melalui Bursa Berjangka

Jakarta.

5. Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif

melalui Kantor Lelang Negara.

6. Mengelola dan menjamin proses transaksi penjualan dan administrasi pengiriman produksi Karet dan CPO ke

Pelabuhan ( Belawan/Dumai).

7. Mengevaluasi laporan penjualan secara priodik ( Harian,

Mingguan, Triwulan, Semester dan Tahunan ) sesuai ketentuan yang berlaku.

8. Mengevaluasi dan menginformasikan biaya penjualan

(perbulan) dan harga penjualan CPO dan Karet yang merupakan salah satu unsur pembentuk harga pembelian TBS dan Karet pihak ke III ke Distrik/Unit Kerja.

9. Menjamin dan mengawasi Pengelolaan Instalasi Belawan sebagai bagian operasional proses penjualan dalam hal

pergudangan, pemeriksaan/pengawasan mutu dan pengapalan komoditi karet.

i. Kepala Bagian Tanaman

(9)

1. Mengevaluasi draft kebijakan, norma standard, RJP/RKAP/RKO bidang Tanaman di Bagian/Distrik/Unit dengan mengevaluasi RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar

tercapai sesuai dengan kondisi real untuk diusulkan ke Direksi. 2. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang

Tanaman berdasarkan perkembangan internal dan eksternal untuk diusulkan ke Direksi agar perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang

(RJP).

3. Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang

tanaman (Investasi dan Eksploitasi) jangka pendek dan jangka panjang.

4. Mengevaluasi implementasi inovasi di bidang tanaman.

5. Monitoring dan Evaluasi kinerja di bidang tanaman dibandingkan norma, trend dengan perusahaan sejenis.

6. Mengevaluasi peningkatan produktivitas di bidang tanaman

(Karet, kelapa sawit, tanaman pangan) di bandingkan dengan RKAP dan pelaksanaan konservasi.

7. Mengevaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan kesepakatan karya.

8. Mengevaluasi perencanaan pemupukan sesuai prinsip 5T

(10)

9. Mengevaluasi pemetaan luas areal statement kebun.

10. Mengevaluasi hasil kerja guna mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan optimal dan memastikan kinerja operasional

telah sesuai dengan sistem serta norma standard yang telah ditentukan agar kegiatan operasional berjalan secara efektif

dan efisien. j. Kepala Bagian Akuntansi

Tugas pokok kepala bagian akuntansi adalah :

1. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk diteruskan ke Direksi.

2. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan Laporan Manajemen, Laporan Keuangan Konsolidasian Interim dan Tahunan dengan cara mereview proses akuntansi untuk

disampaikan kepada Pemegang Saham dan stakeholder lainnya.

3. Mengevaluasi laporan dari DM/Kebun/Unit mengenai

keakuratan serta kebenaran penyajian Laporan Manajemen untuk bahan pengambilan keputusan manajemen.

(11)

5. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

6. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan evaluasi sistem internal control dan SIM PAU yang diterapkan oleh

perusahaan dengan cara membenahi kekurangan yang dipandang perlu agar sesuai dengan kebijakan Direksi.

7. Menjamin, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

pencatatan, aktiva serta menindaklanjuti dengan cara penilaian asset untuk diusulkan penghapusan aktiva dalam rangka

mengendalikan dan mengoptimalkan asset perusahaan.

8. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan administrasi penjualan, persediaan hasil produksi, persediaan

bahan baku dan pelengkap dan alatalat kantor, administrasi keuangan, aktiva tetap dan investasi dengan cara mengevaluasi antara realisasi dengan RKAP untuk mempermudah

penyusunan Laporan Keuangan.

9. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan pencapaian kinerja

Bagian Akuntansi dan melakukan evaluasi untuk peningkatan dan perbaikan kinerja.

k. Kepala Bagian Umum

(12)

1. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah terlaksana sesuai dengan prosedur dan peraturan hukum yang berlaku

2. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang – undangan telah terlaksana dengan baik.

3. Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum untuk kepentingan perusahaan

4. Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan

perizinan di tingkat perusahaan.

5. Berupaya menumbuhkan kesadaran hukum melalui

dilakukannya sosialisasi kepada seluruh Karyawan Pimpinan di Bagian/DM/Kebun/Unit.

6. Membantu pelaksanaan kajian rencana jangka panjang

perusahaan dari segi hukum, keamanan, pertanahan.

7. Mendampingi konsultan hukum dalam melaksanakan aktivitasnya di perusahaan.

8. Menjamin terlaksananya program Transformasi Bisnis di PTPN-III.

l. Kepala Bagian KBL

Tugas pokok kepala bagian KBL antara lain :

1. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan

(13)

bagian dan kebun/unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali.

2. Mengevaluasi Laporan pelaksanaan PKBL setiap

triwulan,semester dan tahunan dengan berpedoman pada Surat Edaran Meneg BUMN No.: SE 433/MBU/2003 untuk

pencapaian kinerja.

3. Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen No.: PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud

tepat sasaran.

4. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari

para mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang.

5. Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan antara lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan sebagai jaminan dan mengasuransikan para mitra binaan agar

pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu.

6. Melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap

(14)

7. Melakukan Kordinasi dengan BUMN Pembina PKBL di wilayah Sumatera Utara dengan cara`menyampaikan laporan penyaluran dana PKBL agar tidak terjadi duplikasi bantuan.

m.Kepala Bagian Keuangan

Tugas pokok kepala bagian keuangan antara lain :

1. Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian keuangan kepada Direksi, dengan cara melakukan koordinasi antar bagian dan kebun/unit.

2. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.

3. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan cara screening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai kebutuhan.

4. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga keseimbangan cashflow.

5. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap asset perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi

untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti rugi.

6. Mengevaluasi dan menjamin penyelesaian klaim ganti rugi

(15)

7. Mengevaluasi Stock opname Kas dengan cara membandingkan jumlah uang kas nyata dengan buku kas, untuk meyakini kebenaran saldo kas.

8. Menjamin sosialisasi untuk setiap perubahan ketentuan umum perpajakan dengan cara mereview Surat Edaran dan Instruksi

Kerja untuk diimplementasikan.

9. Menjamin pemenuhan kewajiban kepada negara yang meliputi Deviden serta Penyetoran & Pelaporan Pajak.

10. Mengelola pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dengan cara koordinasi bersama bagian internal dan eksternal

untuk pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.

11. Mengevaluasi dan memberikan informasi keuangan kepada Direksi dengan cara menyampaikan Laporan harian cash flow

untuk pertimbangan pengambilan keputusan.

8. Meng-evaluasi permintaan dana dari anggaran yang tersedia terhadap PPAB P4T, P4S dan DPBB.

n. Kepala Bagian Pelelangan

Tugas pokok kepala bagian pelelangan adalah :

1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan ( RKAP ) untuk kebutuhan operasional Bagian Pelelangan dan selanjutnya diajukan ke Bagian Keuangan.

(16)

di Bagian Pelelangan dan selanjutnya dikirim ke Bagian SDM untuk proses persetujuan dan penetapan Direksi lebih lanjut. 3. Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan

untuk kelancaran operasional Bagian Pelelangan.

4. Memberikan saran dan pendapat kepada Direksi terhadap

proses pelelangan/seleksi dilingkungan perusahaan agar diperoleh alternatif sistem yang efektif dan efisien.

5. Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh Auditor

untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan

audit.

6. Merumuskan sistem dan prosedur pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan dan

prosesnya harus melalui Bagian Pelelangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Menyelenggarakan proses pelelangan/seleksi dengan sistem

penunjukan langsung, pemilihan langsung, pelelangan terbatas, pelelangan umum, seleksi langsung, seleksi terbatas dan

seleksi umum untuk pekerjaanpengadaan barang dan jasa yang diusulkan oleh Bagian Teknis terkait dan anggarannya telah disetujui Direksi, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang

(17)

.

o. Kepala Bagian Pengembangan

Tugas pokok kepala bagian pengembangan adalah :

1. Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindaklanjuti dan evaluasi serta identifikasi kebutuhan

sumberdaya untuk pengembangan bisnis dan industri.

2. Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi perluasan areal dan pembangunan pabrik yang merupakan

pelaksanaan pengembangan bisnis dan industri.

3. Melakukan survey dan kajian terhadap rencana pengembangan

bisnis dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di sekitar unit usaha perusahaan.

4. Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya

dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri. 5. Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan

industri.

6. Memberikan saran alternatif pola pendanaan maupun pola kerjasama yang melibatkan mitra strategis dalam

melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri. .

7. Membina kerjasama dengan bagian terkait, Distrik manajer terkait dan unit terkait dalam melaksanakan tugas-tugas yang

(18)

p. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian

Tugas pokok kepala bagian perencanaan dan pengkajian adalah :

1. Mengkoordinir dan mengolah data/informasi dan alternatif

melalui usaha inkubasi bisnis serta pengembangan industri hulu/hilir yang bisa diterapkan di PTPN III.

2. Mengkaji dan berupaya menemukan alternatif usaha dan pengembangan Industri hulu/hilir yang realistis dan berbasis pengembangan (knowledge base).

3. Mengkaji dan menganalisa secara mendalam penerapan inovasi baru melalui inkubasi bisnis.

4. Menganalisa & mengevaluasi kajian hasil study kelayakan rencana pengembangan industri hulu/hilir.

5. Menganalisa, mengkaji dan mengevaluasi peningkatan kinerja

operasional industri hulu/hilir yang sudah ada.

6. Menganalisa & mengevaluasi Blue print dan Master Plan industri hulu/hilir kelapa Sawit dan Karet PTPN III.

q. Kepala Bagian SDM

Tugas pokok kepala bagian SDM adalah :

1. Mengevaluasi RKAP/RKO Bagian SDM secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang riil tentang pemakaian biaya di

(19)

2. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan

data yang akurat untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.

3. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran Competency Level Index dengan menggunakan CBHRM Online guna mengetahui kesesuaian antara kompetensi

individu dengan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan untuk keperluan penyusunan sistem pengembangan dan

remunerasi.

4. Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan yang disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh

karyawan melalui analisa hasil Individual Development Plan dan mengevaluasi pelaksanaannya.

5. Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge sharing

yang efektif antar karyawan untuk mendukung terjadinya pemerataan knowledge karyawan bekerjasama dengan Bagian

terkait.

6. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pemberian penghargaan kepada karyawan untuk meningkatkan motivasi

(20)

7. Memonitoring pelaksanaan sistem penilaian karya atau Competency Based Performance Management dengan mengevaluasi setiap tahapan (Kesepakatan Karya, Bimbingan

Karya, Penilaian Karya) guna mendapatkan penilaian objektif sebagai dasar perhitungan remunerasi.

8. Memonitoring pelaksanaan sistem manajemen karir atau Competency Based Career and Succession Planning dengan memberikan masukan kepada manajemen agar penempatan,

promosi, rekrutmen, mutasi maupun demosi karyawan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

9. Memonitoring pelaksanaan proses hubungan industrial sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar permasalahan hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha dapat selesai dengan

baik.

r. Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan

Tugas pokok kepala bagian sekertariat perusahaan adalah :

1. Mengevaluasi RKAP/ RKO dan RJP agar target kinerja yang ditentukan dapat dicapai.

2. Menjamin dan mengawasi dalam pelaksanaan prosedur pemakaian uang kerja Bagian Sekretariat Perusahaan, Kantor Penghubung Jakarta termasuk uang kerja Dewan komisaris

(21)

3. Menjamin terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra perusahaan dapat meningkat.

4. Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi

perusahaan agar diperoleh informasi yang benar dan akurat. 5. Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait

dengan aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi

bagian teknis terkait dan melakukan updating setiap bulannya sehingga diperoleh data yang akurat.

6. Melaksanakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi (3K) dengan Bagian, Distrik Manajer, Kebun/Unit terkait sehingga tugas-tugas dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi dapat

terlaksana dengan baik.

7. Menjadi penghubung atau contact person antara perusahaan dengan lembaga keuangan dan stakeholders.

8 Menjamin penyelenggaraan proses penerimaan calon rekanan baru dan perpanjangan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT)

sesuai dengan garis kebijaksanaan Direksi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan evaluasi penerimaan calon rekanan baru.

s. Kepala Bagian SPI

(22)

1. Mengevaluasi dan mengajukan Program Kerja Audit Tahunan yang telah disusun kepada Direktur Utama untuk mendapat persetujuan dan menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris.

2. Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.

3. Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan kepada direktur Utama, Komite Audit dan Auditee.

4. Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit

khusus/investigasi sesuai penugasan dari Direktur Utama.

5. Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan

menyampaikan kepada Direktur Utama.

6. Memberikan penilaian terhadap kecukupan sistem pengawasan internal yang diterapkan, dan evaluasi pengelolaan Manajemen

Resiko serta meningkatkan proses tata kelola perusahaan yang baik.

7. Mengkoordinir monitoring hasil tindaklanjut pemeriksaan

yang dilakukan oleh audit internal maupun eksternal dan menyampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Audit.

8. Bertindak sebagai koordinator pelaksanaan audit yang dilakukan oleh pihak eksternal.

9. Membantu Direksi dalam pembahasan setiap permasalahan

(23)

10. Mengadakan pertemuan dengan Komite Audit untuk evaluasi hasil audit secara berkala.

t. Kepala Bagian Tekhnik

Tugas pokok kepala bagian teknik adalah :

1. Mengevaluasi kebijakan dan norma standard RKAP (Rencana

Kerja Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai instruksi kerja.

2. Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode

baru bidang teknik.

3. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang

teknik.

4. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk peralatan/instrumen kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah

sakit.

5. Menjamin dan mengevaluasi informasi Perkiraan Harga, rencana kerja,

6. spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis.

7. Menjamin dan mengevaluasi pembuatan kontrak dan SPJ di

Bagian Teknik.

8. Melakukan kunjungan ke unit kerja (kebun/pabrik) untuk memonitor serta mengevaluasi kemajuan pencapaian sasaran

(24)

9. Menjamin dan mengevaluasi pelaporan investasi bidang teknik yang diajukan oleh Unit/DM kepada Direksi.

10. Menjamin pengembangan sistem pemeliharaan dan eksploitasi,

sehingga kinerja perusahaan dapat lebih efektif, efisien dan optimal.

11. Menngevaluasi usulan Rencana jangka pendek dan Rencana jangka panjang bidang teknik.

11. Menjamin pengembangan manajemen teknik secara inovatif

guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien. 12. Menjamin dan mengevaluasi rencana kerja dan syarat-syarat

kerja di Bagian Teknik.

13. Mengawasi, mengevaluasi serta memberikan umpan balik kepada unit kerja bidang teknik.

14. Menjamin terlaksananya program Transformasi Bisnis di PTPN-III.

u. Kepala Bagian Teknologi

Tugas pokok kepala bagian teknologi adalah :

1. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO Pengolahan Kelapa

Sawit dan Karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya pengolahan serta investasi (Peralatan Laboratorium dan Pengendalian Lingkungan/Limbah) berdasarkan potensi,

(25)

2. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat – alat kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk

operasional Bagian Teknologi.

3. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan Titip Olah Inti Sawit

dengan Pihak Ketiga.

4. Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di Kebun/Unit untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk

pemenuhan dan penaatan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.

5. Mengevaluasi dan melaporkan kepada Direksi perihal produksi pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.

6. Menjamin dan mengevaluasi pembelian bahan baku

(TBS/Kompo/Lateks) dari Pihak III (Plasma/Rakyat), baik dari segi volume pembelian (pemenuhan kapasitas pabrik) maupun kontribusi laba terhadap Perusahaan.

7. Menjamin dan mengevaluasi mutu produksi kelapa sawit dan karet mulai dari bahan baku hingga produk sesuai norma,

untuk mendukung pemenuhan volume penjualan dan spesifikasi produk sesuai permintaan pasar/Pembeli.

8. Menjamin dan mengevaluasi persediaan dan

(26)

stock di pabrik dan risiko kehilangan produksi serta pemenuhan target penjualan.

9. Mengevaluasi rencana anggaran kerja produksi yang akan

diolah pabrik dalam jangka panjang dan jangka pendek.

10. Mengevaluasi kinerja pengolahan pabrik dan pengendalian

lingkungan dibandingkan dengan target dan norma serta trend yang terbentuk, sebagai bahan/dasar pertimbangan dalam pemecahan masalah.

v. Kepala Bagian TI dan Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Resiko

Tugas pokok kepala bagian TI dan transformasi bisnis adalah :

1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan

pencapaian RKAP tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja.

2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi

dalam

3. pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan cara membadingkan

KPI dengan

4. target agar program yang telah disusun dapat tercapai.

5. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari

(27)

6. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI yang objektif.

7. Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari Strategi Initiative PTB dan manajemen resiko melalui rapat

dan forum grup diskusi sehingga program dan action plan dapat dipahami.

8. Membantu Direksi dalam hal implementasi sistem manajemen

kepada semua yang terkait dengan cara memonitor dan melaksanakan audit untuk melihat kesesuaian antara sistem

dengan realisasi dilapangan.

9. Mengevaluasi pencapaian program strategic initiative dan manajemen resiko pertriwulan dengan cara menganalisis

program dengan target sehingga diketahui pencapaiannya.

10. Mensosialisasikan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pencapaian strategic target secara periodik

dengan penerapan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCPE) untuk melihat efektivitas pencapaian

strategic target. w.Kepala Bagian Umum

Tugas pokok kepala bagian umum adalah :

(28)

dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang real tentang pemakaian biaya di Urusan tersebut.

2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sosial, Keagamaan, Olahraga, EBTA Madrasah dan Kepramukaan di Kandir,

Kebun/Unit.

3. Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat2 APAR, Hydrant, APD di seluruh Bagian, kebun/unit PTPN-III.

4. Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan karyawan termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti

Rumah Sakit, Klinik dan lain-lain.

5. Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit, pedoman administrasi bidang kesehatan serta norma-norma

dan standard pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan. 6. Mengevaluasi dan menetapkan kebijakan perencanaan kerja

URTA sebagai pedoman tugas bidang unit kerja URTA.

7. Mengevaluasi penggunaan/perawatan perkantoran dan seluruh mess-mess PTPN-III

x. Kepala Kantor Perwakilan Jakarta

Tugas pokok kepala bagian kantor perwakilan Jakarta adalah :

1. Mengevaluasi dan menganalisa anggaran RKAP dan RKO KPJ

(29)

2. Mengajukan permintaan uang kerja dan pengeluaran uang kerja KPJ dan Dewan Komisaris serta mengevaluasi penggunaan anggaran di Kantor Perwakilan Jakarta.

3. Mengevaluasi laporan pertanggung jawaban realisasi uang kerja setiap bulannya antara lain :

• Pengeluaran Komisaris, Sekretaris Komisaris dan Komite Audit.

• Pengeluaran KPJ dan Mess.

• Listrik, PAM, Telepon KPJ, TV media dan Mess.

• Pengobatan Karyawan dan pensiunan yang telah disahkan

dokter perusahaan.

• Pembelian Ticket Tamu Direksi, Direksi, konsultan atau karyawan yang tugas ke Jakarta dengan izin prinsip direksi.

• Biaya tamu Direksi dan lain-lain sesuai anggaran.

4. Menjamin pengelolaan surat-surat yang berkaitan dari/untuk Direksi dan seluruh Bagian/Kebun/unit maupun dari

Departemen/Instansi terkait serta pihak ketiga melalui registrasi sehingga dapat menindak-lanjutinya untuk

kelancaran pekerjaan.

5. Mewakili Direksi/Kabag pada undangan atau rapat dari

stakeholders yang diselenggarakan di Jakarta, apabila

(30)

kuasa / penghunjukan agar substansi rapat dapat diketahui dan ditindaklanjuti dan melaporkannya secara tertulis atau lisan. 6. Membina kerjasama dan komunikasi yang baik dengan

Direksi,Komisaris, Pemegang Saham, Bagian/DM/Kebun/Unit dan stakeholders melalui media komunikasi agar pekerjaan

berjalan lancar.

7. Menjamin kesiapan dan kelancaran sarana dan prasarana rapat-rapat yang diselenggarakan di KPJ, baik rapat-rapat Komisaris dan

Direksi/Kabag maupun rapat dengan pihak instansi terkait.

D. Jaringan Usaha

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet. Perusahaan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun plasma

maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Pengolahan komoditi dan produk dihasilkan di dalam negeri dan hasilnya dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. Adapun komoditi

dan produk yang diolah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berupa komoditi kelapa sawit diolah menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit.

Untuk mendukung pemasaran komoditi yang dihasilkan, seluruh BUMN perkebunan di Indonesia telah membentuk PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) yang berkedudukan di Jakarta-Indonesia. PT KPBN

(31)

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak sawit dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

menggunakan penjualan dengan istilah pendapatan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan

internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

1. Kelapa Sawit – Minyak Sawit dan Inti Sawit

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti

sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang

dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli

2. Karet - Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Di seantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi, per 31 mei 2014 luas areal 37.715,50 hektar lahan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) diusahakan untuk menghasilkan

karet berkualitas terbaik di dunia. Mutu produk RSS-1, 1-, SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar internasional, disejumlah

pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good Year, Firestone, Hankook, dan lainnya

(32)

Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisipasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan persaingan kuat karet sintesis PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini

memiliki tiga fasilitas pengolahan yang disebut dengan Rubber Threads,

Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cownaf, Coveyor Belt,

Rubber Karlet dan Resin adalah produk utama pabrik-pabrik tersebut.

Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standard (SII) Certificate, International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO

14001 1996, TUV dan OCOTEX

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja perusahaan tahunan tahun 2013 berdasarkan Nomor Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III

(Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan Revisi RKAP Nomor:S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah

sehat – AA (double A) dengan rincian:

a. Nilai skor aspek keuangan = 61,50

b. Nilai skor aspek operasional = 13,00 c. Nilai skor aspek administrasi = 15,00

Total nilai skor 89,50

(33)

1. Laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan entitas anak (konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total aset dan liabilitas/ekuitas sebesar Rp 11.016,57 milyar, dibanding

RKAP-P per 31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada dibawah Rp 1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding per 31

Desember 2012 sebesar Rp 10.208,93 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 807,64 milyar atau 7,91%

2. Jumlah penerimaan penjualan (termasuk anak perusahaan) dalam tahun

2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara III dan entitas anak (konsolidasi) laba sebelum PPh sebesar Rp 601.188

juta dan laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta

3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,45% dan 93,55%

terhadap total laba (rugi) konsolidasi sebelum PPh

4. Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD$ 71.318.020,81 atau setara Rp 735.873.128.093,-.

5. Penerimaan negara dari PPh pasal dua puluh sembilan (kini) atas laba operasional tahun 2013 sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas

(34)

6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan tertuang dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Strategi usaha tahun 2013, yaitu:

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis

2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.

3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampulabaan serta

pendapatan dan arus kas

4. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan, kesehatan, dan lingkungan

5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi “cost effective”

6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan paradigma baru

7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen sumber daya

(35)

Rencana Jangka Panjang (RJP) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tahun 2010-2014 (sebelum RUPS) disusun selain untuk memenuhi permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha

Milik Negara No:KEP-102/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan rencana strategis perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya selama

lima tahun kedepan, misalnya pada luas areal tanaman.

Tabel 2.1

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Luas Areal Tanaman

Luas Areal (Ha)

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

I. Kebun Sendiri

1. TM a. Karet

b. Kelapa Sawit

23.792,76

Jumlah 98.796,76 103.635,30 104.068,00 111.958,43 121.615,60

2. TBM/TU/TK/OPT a. Karet

b. Kelapa Sawit

14.686,93

Jumlah 42.757,09 40.100,69 34.811,01 34.060,75 29.615,88

(36)

Jumlah 5.604,33 - - - -

Total 1+2+3 147.158,18 143.735,99 138.879,01 146.019,18 151.231,48

4. Planted Area

a. Karet

b. Kelapa Sawit

38.479,69

Total Planted Area 147.158,18 143.735,99 138.879,01 146.019,18 151.231,48

5. Lain-Lain 17.064,61 17.064,61 17.064,61 17.064,61 17.064,61

Total HGU PTPN III 164.222,79 160.800,60 155.943,62 163.083,79 168.296,09

II. Pengembangan Areal a. Karet

Pengembangan Areal 167.422,79 169.800,60 166.943,62 178.083,79 168.296,09

III. Kebun Plasma TM

a. Karet

b. Kelapa Sawit

9.150,80

Jumlah 19.553,94 19.553,94 19.553,94 19.553,94 19.553,94

Areal Lain-Lain Plasma 749,84 749,84 749,84 749,84 749,84

Gambar

Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Panas pada mesin mobil yang menggunakan sistem Transmisi Automatic jauh Lebih panas dibanding mobil yang menggunakan system transmisi manual, untuk itu diperlukan sebuah komponen

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a diatas, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 22 Tahun

Pada pengujian rem ini terdapat gaya gesek yang terjadi antara ban dan permukaan roller pada alat pengujinya.Bahan rem yang baik harus memenuhi persyaratan keamanan, ketahanan,

Jenis- j enis program pengem bangan diri dalam bent uk kegiat an konseling yang dim iliki sek olah/ m adrasah.. Beban belaj ar yang dit et apkan oleh sekolah/

Figure 7: The initial terrain points (black crosses) detected from the Gaussian decomposition method (performed over the whole waveform) and the new terrain points (blue

yang dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank serta Divisi Kepatuhan sebagai Risk Control Unit dan third line of defence yaitu Satuan Pengawas Internal sebagai Risk

Location of Apollo surface hardware derived from NAC images using the improved pointing correction. 4.2 WAC

Capaian Program Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran SKPD yang dibuat secara benar dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.