• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inventarisasi Cendawan Patogen pada Buah Impor dan Sifat Mating Type Terhadap Cendawan Patogen Buah Lokal dan Impor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Inventarisasi Cendawan Patogen pada Buah Impor dan Sifat Mating Type Terhadap Cendawan Patogen Buah Lokal dan Impor"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1:Karakteristik jenis - jenis cendawan patogen pada buah impor dan lokal

No. Inang Nama Patogen Keterangan

1. Strawberry C. gloesporioides - Hialin, meimiliki setae

Pisang - Bersel satu

Jeruk - Bulat telur

Mangga Pepaya

- Lonjong sedikit melengkung

Apel Pir

- Panjang konidia 10-15 µm

Anggur - Lebar konidia 5-7 µm

- Massa konidia muncul

warna merah muda

atau salmon

- -

Konidiofor tegak

Sporulasi cukup baik pada suhu 28 °C - 32 °C

2. Strawberry Anggur

Botrytis cinerea - Koloni abu-abu atau

abu coklat

- Memproduksi sklerotia warna hitam

- -

Konidia ellipsoidal Konidium berkecambah pada kelembapan (>93%)

3. Strawberry Anggur

Penicillium italicum - Diameter koloni 40-42 mm

Pisang Jeruk Apel

- Miselium putih, konidiogenesis hijau keabu-abuan

Pir -

-

Massa konidium berwarna biru

Bersifat tular udara

(2)

No. Inang Nama Patogen Keterangan

5. Strawberry Fusarium solani - Konidia 3- 5 septa Pisang

Pepaya

- Fusiform, silindris, membengkok

- khlamydospores

hialine, globose, hifa

brcabang cabang kesamping mendekati intercalary

6. Strawberry Rhyzopus stolonifer - Mikrokonidia bersel satu , kecil dan makrokonidia bersel banyak nya besar

- Hifa tidak bersekat

- Memiliki stolon dan Rhizoid

7. Pisang

Mangga Anggur Pepaya Apel Jeruk

Aspergillus niger -

- - -

-

Konidia besar, bulat Konidia warna hitam Konidiofor hialin

Konidia membentuk rantai panjang warna hihau, coklat atau hitam Tumbuh pada suhu 6 °C - 47 °C dan suhu optimum 35 °C - 37 °C

8. Strawberry Rhizoctonia solani - Tidak memiliki spora

- Miselium hialin

- Miselium berbentuk

siku

9. Jeruk Penicillium digitatum - Konidia bulat

Anggur - Badan buah berbentuk

seperti sapu yang diikuti sterigma

- - -

Konidia tersusun seperti rantai

Dapat tumbuh pada suhu 6 °C - 37 °C

(3)

No. Inang Nama Patogen Keterangan

10 Anggur Cladoporium herbarum - Konodia berantai

Jeruk - Septa 0 – 1 septa

- Koloni konidia warna hijau kecoklatan

11. Pisang Lasiodiplodia

theobromae

- -

Konidia bersel satu

Konidia satu septa, elipsoid

- - -

Hialin untuk konidia muda tidak bersepta Pertumbuhan minimum

≤ 10 °C Pertumbuhan maksimum ≥35 °C

12. Pisang Fusarium oxysforum - Mikrokonidia banyak,

oval

- Makrokonidia berbentuk sabit

- Septa 1-3 septa

- -

Klamidospora satu sel Pertumbuhan optimal 28 °C

13. Pepaya Corynespora casiicola - Koloni abu- abu coklat

- Konidia lurus

melengkung

- -

Memiliki 4-20 pseudosepta

Tumbuh dengan baik 23,6 °C – 29,5 °C

14. Pir Alternaria tenuissima - Konidia berantai, pendek dan melengkung

(4)

No. Inang Nama Patogen Keterangan

16. Pir Trichotecium sp - Koloni spora berwana

merah jambu

- Konidia berbentuk

ellipsoidal, hialin

-

-

Konidiofor,

membentang dari hifa dengan berbentuk (buah pir) pirimidal atau clavate

Suhu maksimum 25 °C dan suhu minimum 15 °C

17. Pisang Fusarium semitectum - Konidia 3-5 septa

- Konidia berbentuk

ramping permukaan dorsal melengkung dan

ventral lurus

- Miselium di PDA

berwarna coklat

- Konidiofor bercabang dan tidak bercabang

18. Pepaya Cephalosporium sp - Konidia transparan,

hialin

Alternaria alternata

-

Konidiofor ramping dan membengkak

Dapat tumbuh pada suhu 25 °C di ruang inkubasi

Warna coklat muda – coklat tua

Konidia berantai

Septa melintang dan juga vertical

Konidia bulat, elips dan kadang merucut

(5)

Lampiran 2 : Suhu dan kelembaban bulan Juli 2012

No. Tanggal Suhu

( 0 C)

Kelembaban (%)

Keterangan

1. 01 - 07 - 2012 21 0C 53 Ruang Inkubasi

2 02 - 07 - 2012 22 0C 53.6 Ruang Inkubasi

3 03 - 07 - 2012 21 0C 53 Ruang Inkubasi

4 04 - 07 - 2012 21 0C 53 Ruang Inkubasi

5 05 - 07 - 2012 20 0C 52 Ruang Inkubasi

6 06 - 07 - 2012 22 0C 54 Ruang Inkubasi

7 07 - 07 - 2012 21 0C 52 Ruang Inkubasi

8 08 - 07 - 2012 22 0C 54.3 Ruang Inkubasi

9 09 - 07 - 2012 21 0C 53 Ruang Inkubasi

10. 10 - 07 - 2012 18 0C 51.7 Ruang Inkubasi

11. 11 - 07 - 2012 22 0C 54 Ruang Inkubasi

12. 12 - 07 - 2012 22 0C 54 Ruang Inkubasi

13. 13 - 07 - 2012 21 0C 53 Ruang Inkubasi

14. 14 - 07 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

15. 15 - 07 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

16. 16 - 07 - 2012 19 0C 20 Ruang Inkubasi

17. 17 - 07 - 2012 22 0C 54 Ruang Inkubasi

18. 18 - 07 - 2012 18 0C 51 Ruang Inkubasi

19. 19 - 07 - 2012 22 0C 61 Ruang Inkubasi

20. 20 - 07 - 2012 20 0C 63 Ruang Inkubasi

21. 21 - 07 - 2012 21 0C 54 Ruang Inkubasi

22. 22 - 07 - 2012 22 0C 54.7 Ruang Inkubasi

23. 23 - 07 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

24. 24 - 07 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

25. 25 - 07 - 2012 19 0C 51 Ruang Inkubasi

26. 26 - 07 - 2012 20 0C 56 Ruang Inkubasi

27. 27 - 07 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

28. 28 - 07 - 2012 22 0C 56 Ruang Inkubasi

29. 29 - 07 - 2012 22 0C 55 Ruang Inkubasi

30. 30 - 07 - 2012 22 0C 55 Ruang Inkubasi

31. 31 - 07 - 2012 19 0C 51 Ruang Inkubasi

(6)

Lampiran 3 : Suhu dan kelembaban bulan Agustus 2012

No. Tanggal Suhu

( 0 C)

Kelembaban (%)

Keterangan

1. 01 - 08 - 2012 20 0C 56 Ruang Inkubasi

2 02 - 08 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

3 03 - 08 - 2012 21 0C 56 Ruang Inkubasi

4 04 - 08 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

5 05 - 08 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

6 06 - 08 - 2012 19 0C 51 Ruang Inkubasi

7 07 - 08 - 2012 20 0C 56 Ruang Inkubasi

8 08 - 08 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

9 09 - 08 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

10. 10 - 08 - 2012 18 0C 51 Ruang Inkubasi

11. 11 - 08 - 2012 21 0C 56 Ruang Inkubasi

12. 12 - 08 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

13. 13 - 08 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

14. 14 - 08 - 2012 20 0C 51 Ruang Inkubasi

15. 15 - 08 - 2012 20 0C 56 Ruang Inkubasi

16. 16 - 08 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

17. 17 - 08 - 2012 22 0C 55 Ruang Inkubasi

18. 18 - 08 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

19. 19 - 08 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

20. 20 - 08 - 2012 22 0C 55 Ruang Inkubasi

21. 21 - 08 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

22. 22 - 08 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

23. 23 - 08 - 2012 19 0C 54 Ruang Inkubasi

24. 24 - 08 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

25. 25 - 08 - 2012 19 0C 52 Ruang Inkubasi

26. 26 - 08 - 2012 22 0C 53 Ruang Inkubasi

27. 27 - 08 - 2012 22 0C 56 Ruang Inkubasi

28. 28 - 08 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

29. 29 - 08 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

30. 30 - 08 - 2012 20 0C 54 Ruang Inkubasi

(7)

Lampiran 4 : Suhu dan kelembaban bulan September 2012

No. Tanggal Suhu

( 0 C)

Kelembaban (%)

Keterangan

1. 01 - 09 - 2012 18 0C 53 Ruang Inkubasi

2 02 - 09 - 2012 18 0C 53.1 Ruang Inkubasi

3 03 - 09 - 2012 20 0C 68 Ruang Inkubasi

4 04 - 09 - 2012 20 0C 60 Ruang Inkubasi

5 05 - 09 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

6 06 - 09 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

7 07 - 09 - 2012 19 0C 60 Ruang Inkubasi

8 08 - 09 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

9 09 - 09 - 2012 20 0C 54 Ruang Inkubasi

10. 10 - 09 - 2012 18 0C 55 Ruang Inkubasi

11. 11 - 09 - 2012 21 0C 65 Ruang Inkubasi

12. 12 - 09 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

13. 13 - 09 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

14. 14 - 09 - 2012 20 0C 68 Ruang Inkubasi

15. 15 - 09 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

16. 16 - 09 - 2012 19 0C 57 Ruang Inkubasi

17. 17 - 09 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

18. 18 - 09 - 2012 20 0C 60 Ruang Inkubasi

19. 19 - 09 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

20. 20 - 09 - 2012 18 0C 68 Ruang Inkubasi

21. 21 - 09 - 2012 18 0C 60 Ruang Inkubasi

22. 22 - 09 - 2012 29 0C 57 Ruang Inkubasi

23. 23 - 09 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

24. 24 - 09 - 2012 19 0C 60 Ruang Inkubasi

25. 25 - 09 - 2012 19 0C 57 Ruang Inkubasi

26. 26 - 09 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

27. 27 - 09 - 2012 20 0C 60 Ruang Inkubasi

28. 28 - 09 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

29. 29 - 09 - 2012 20 0C 68 Ruang Inkubasi

30. 30 - 09 - 2012 19 0C 54 Ruang Inkubasi

(8)

Lampiran 5 : Suhu dan kelembaban bulan Oktober 2012

No. Tanggal Suhu

( 0 C)

Kelembaban (%)

Keterangan

1. 01 - 10 - 2012 18 0C 60 Ruang Inkubasi

2 02 - 10 - 2012 19 0C 57 Ruang Inkubasi

3 03 - 10 - 2012 19 0C 68 Ruang Inkubasi

4 04 - 10 - 2012 20 0C 60 Ruang Inkubasi

5 05 - 10 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

6 06 - 10 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

7 07 - 10 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

8 08 - 10 - 2012 21 0C 57 Ruang Inkubasi

9 09 - 10 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

10. 10 - 10 - 2012 21 0C 60 Ruang Inkubasi

11. 11 - 10 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

12. 12 - 10 - 2012 20 0C 60 Ruang Inkubasi

13. 13 - 10 - 2012 21 0C 59 Ruang Inkubasi

14. 14 - 10 - 2012 18 0C 55 Ruang Inkubasi

15. 15 - 10 - 2012 18 0C 54.6 Ruang Inkubasi

16. 16 - 10 - 2012 19 0C 60 Ruang Inkubasi

17. 17 - 10 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

18. 18 - 10 - 2012 22 0C 68 Ruang Inkubasi

19. 19 - 10 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

20. 20 - 10 - 2012 18 0C 57 Ruang Inkubasi

21. 21 - 10 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

22. 22 - 10 - 2012 18 0C 60 Ruang Inkubasi

23. 23 - 10 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

24. 24 - 10 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

25. 25 - 10 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

26. 26 - 10 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

27. 27 - 10 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

28. 28 - 10 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

29. 29 - 10 - 2012 22 0C 55 Ruang Inkubasi

30. 30 - 10 - 2012 21 0C 60 Ruang Inkubasi

(9)

Lampiran 6 : Suhu dan kelembaban bulan Nopember 2012

No. Tanggal Suhu

( 0 C)

Kelembaban (%)

Keterangan

1. 01 - 11 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

2 02 - 11 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

3 03 - 11 - 2012 19 0C 53 Ruang Inkubasi

4 04 - 11 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

5 05 - 11 - 2012 18 0C 52 Ruang Inkubasi

6 06 - 11 - 2012 18 0C 52 Ruang Inkubasi

7 07 - 11 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

8 08 - 11 - 2012 22 0C 55 Ruang Inkubasi

9 09 - 11 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

10. 10 - 11 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

11. 11 - 11 - 2012 18 0C 55 Ruang Inkubasi

12. 12 - 11 - 2012 18 0C 60 Ruang Inkubasi

13. 13 - 11 - 2012 19 0C 53 Ruang Inkubasi

14. 14 - 11 - 2012 19 0C 53 Ruang Inkubasi

15. 15 - 11 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

16. 16 - 11 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

17. 17 - 11 - 2012 22 0C 55 Ruang Inkubasi

18. 18 - 11 - 2012 20 0C 60 Ruang Inkubasi

19. 19 - 11 - 2012 20 0C 60 Ruang Inkubasi

20. 20 - 11 - 2012 19 0C 52.5 Ruang Inkubasi

21. 21 - 11 - 2012 19 0C 53 Ruang Inkubasi

22. 22 - 11 - 2012 18 0C 60 Ruang Inkubasi

23. 23 - 11 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

24. 24 - 11 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

25. 25 - 11 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

26. 26 - 11 - 2012 20 0C 60 Ruang Inkubasi

27. 27 - 11 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

28. 28 - 11 - 2012 210C 57 Ruang Inkubasi

29. 29 - 11 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

(10)

Lampiran 7 : Suhu dan kelembaban bulan Desember 2012

No. Tanggal Suhu

(0 C)

Kelembaban (%)

Keterangan

1. 01 - 12 - 2012 18 0C 54 Ruang Inkubasi

2 02 - 12 - 2012 18 0C 54 Ruang Inkubasi

3 03 - 12 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

4 04 - 12 - 2012 22 0C 55 Ruang Inkubasi

5 05 - 12 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

6 06 - 12 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

7 07 - 12 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

8 08 - 12 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

9 09 - 12 - 2012 21 0C 53 Ruang Inkubasi

10. 10 - 12 - 2012 21 0C 53 Ruang Inkubasi

11. 11 - 12 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

12. 12 - 12 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

13. 13 - 12 - 2012 19 0C 56 Ruang Inkubasi

14. 14 - 12 - 2012 19 0C 55 Ruang Inkubasi

15. 15 - 12 - 2012 20 0C 53 Ruang Inkubasi

16. 16 - 12 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

17. 17 - 12 - 2012 20 0C 57 Ruang Inkubasi

18. 18 - 12 - 2012 20 0C 56 Ruang Inkubasi

19. 19 - 12 - 2012 20 0C 55 Ruang Inkubasi

20. 20 - 12 - 2012 18 0C 54 Ruang Inkubasi

21. 21 - 12 - 2012 19 0C 53 Ruang Inkubasi

22. 22 - 12 - 2012 18 0C 53 Ruang Inkubasi

23. 23 - 12 - 2012 22 0C 58 Ruang Inkubasi

24. 24 - 12 - 2012 22 0C 60 Ruang Inkubasi

25. 25 - 12 - 2012 22 0C 57 Ruang Inkubasi

26. 26 - 12 - 2012 22 0C 56 Ruang Inkubasi

27. 27 - 12 - 2012 21 0C 55 Ruang Inkubasi

28. 28 - 12 - 2012 21 0C 54 Ruang Inkubasi

29. 29 - 12 - 2012 22 0C 53 Ruang Inkubasi

(11)

Lampiran 8 : Rata – rata suhu dan kelembaban pasar tradisional dan pasar swalayan

No. Nama Pasar Suhu

(0 C)

Kelembaban (%)

Keterangan

1. Medan Labuhan 29,2 0C 72 Pasar Tradisional

2 Pasar Marelan 33 0C 78 Pasar Tradisional

3 Pulo Brayan 29 0C 73 Pasar Tradisional

4 Pasar Sambu 29,4 0C 73 Pasar Tradisional

5 Simpang Limun 28,8 0C 74 Pasar Tradisional

6 Glugur Kota 29.4 0C 72 Pasar Tradisional

7 Patumbak 30.6 0C 73,5 Pasar Tradisional

8 Deli Tua 27 0C 72 Pasar Tradisional

9 Sukarame 31,2 0C 70,5 Pasar Tradisional

10. Pancur Batu 29.3 0C 73 Pasar Tradisional

11. Sei Agul 29,2 0C 72 Pasar Tradisional

12. Glugur Darat I 30.9 0C 70 Pasar Tradisional

13. Glugur Darat II 29,9 0C 78 Pasar Tradisional

14. Medan Deli 28 0C 71 Pasar Tradisional

15. Brayan Kota 29.9 0C 71 Pasar Tradisional

16. Brastagi ( Tanah

Karo)

27 0C 68 Pasar Tradisional

17. Brastagi Medan 25 0C 66 Pasar Swalayan

18. Sun Plaza 24 0C 56 Pasar Swalayan

19. Brastagi (Jl.Gatot Subroto)

23,6 0C 60 Pasar Swalayan

20. Carrefure 24,5 0C 54 Pasar Swalayan

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - + + + - + + + +

-2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - + - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + - - -

-5 Penicillum expansum - - - +

6 Penicillium Italicum - - - - + - - -

-7 Fusarium semitectum - - - + - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - - -

-11 Alternaria alternata - - - + - - - + -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp - - - + - - -

-Lampiran 11 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Pulo Brayan

INANG

(17)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - + + + - + + + + +

2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + - - -

-5 Penicillum expansum - - - +

6 Penicillium Italicum - - - - + - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - - - - + - - -

-11 Alternaria alternata - - - + - - - + -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-Lampiran 12 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Patumbak

INANG

(18)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - + + + - + + - +

-2 Botrytis cinerea - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - - +

6 Penicillium Italicum - - - - + - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - - - - + - - -

-11 Alternaria alternata - - - + - - + + -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp. - - -

-Lampiran 13 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Simpang Limun

INANG

(19)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + - - - + + - + +

2 Botrytis cinerea - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + + - - -

-5 Penicillum expansum - - -

-6 Penicillium Italicum - - - - + + - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - -

-11 Alternaria alternata - - - + - - + + - +

12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - - + - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-Lampiran 14 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Glugur Kota

INANG

(20)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + + + - + + + + +

2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - -

-6 Penicillium Italicum - - - - + - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - - +

-11 Alternaria alternata - - - + - - + + - +

12 Phytophthora sp. - - - + - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - - + - - -

-14 Trichotecium sp. - - - + -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp. - - - + - - -

-INANG

STRAWBERY PISANG JERUK PEPAYA

Lampiran 15 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Sambu

(21)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + + + - + + - + +

2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + + - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - -

-6 Penicillium Italicum - - - + + + - - - +

7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - - - + - - - +

-11 Alternaria alternata - - - + + - +

12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-Lampiran 16 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Deli Tua

INANG

(22)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + + + - + + - + +

2 Botrytis cinerea - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + - - -

-5 Penicillum expansum - - -

-6 Penicillium Italicum - - - - + + - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - -

-11 Alternaria alternata - - - + - +

12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp. - - -

-Lampiran 17 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar Tradisional Sukarame

INANG

(23)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - + - + - + + - + +

2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + - - -

-5 Penicillum expansum - - - + + -

-6 Penicillium Italicum - - - - + - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - - -

-11 Alternaria alternata - - - + + - +

12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-Lampiran 18 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisiona Pancur Batu

INANG

(24)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + - - - + + - + +

2 Botrytis cinerea - - -

-3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - -

-6 Penicillium Italicum - - - + - - + - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - - - + + - -

-11 Alternaria alternata - - - + + - +

12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - - + - - - +

16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp. - - - + - - -

-Lampiran 19 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Sei Agul

INANG

(25)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + - - - + + - +

-2 Botrytis cinerea - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - -

-6 Penicillium Italicum - - - + - - - + -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - -

-11 Alternaria alternata - - - + -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-Lampiran 20 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Glugur Darat II

INANG

(26)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + - - - + + - +

-2 Botrytis cinerea - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - -

-6 Penicillium Italicum - - - + - - - +

7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - - +

-11 Alternaria alternata - - - + -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - - + - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp. - - -

-Lampiran 21 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Glugur Darat I ( Pasar Impres )

INANG

(27)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + - + - + + - +

-2 Botrytis cinerea - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - -

-6 Penicillium Italicum - - - +

7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - - -

-11 Aspergillus fumigatus - - -

-12 Alternaria alternata - - - + -

-13 Phytophthora sp. - - -

-14 Botridiplodia theobromae - - -

-15 Trichotecium sp. - - - + -

-16 Cladosporium herbarum - - -

-17 Corynespora casiicola - - - + - - -

-Lampiran 22 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Medan Deli

INANG

(28)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - + + + - + + - + +

2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - + - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + + - - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - - +

6 Penicillium Italicum - - - - + - - -

-7 Fusarium semitectum - - - + - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - + - - - +

-11 Alternaria alternata - - - + - - + + -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp. - - - + - - -

-Lampiran 23 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar Tradisional Brayan Kota

INANG

(29)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - + - + - + + + + +

2 Botrytis cinerea - + - - -

-3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - + - - -

-5 Penicillum expansum - - -

-6 Penicillium Italicum - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - - +

-11 Alternaria alternata - - - + - - + + - +

12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-Lampiran 24 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar tradisional Berastagi

INANG

(30)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - + - + + + + + + +

2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - - +

6 Penicillium Italicum - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - - + - - -

-9 Fusarium solani - - - + - - -

-10 Aspergillus niger - - - + - -

-11 Alternaria alternata - - - + - - + + +

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - + - - -

-18 Alternaria tenuissima - - - + -

-19 Cephalosporium sp. - - - + - - -

-Lampiran 25 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar swalayan Berastagi

INANG

(31)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - - - + + +

-2 Botrytis cinerea - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - -

-5 Penicillum expansum - - - + - - +

6 Penicillium Italicum - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - - + - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - - +

-11 Aspergillus fumigatus - - -

-12 Alternaria alternata - - - + + -

-13 Phytophthora sp. - - -

-14 Botridiplodia theobromae - - -

-15 Trichotecium sp. - - -

-16 Cladosporium herbarum - - -

-Lampiran 26 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar swalayan Sun Plaza

INANG

(32)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - - - + - +

-2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - -

-5 Penicillum expansum - - -

-6 Penicillium Italicum - - - +

7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - - + - +

-11 Alternaria alternata - - - + - - + + -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp. - - -

-Lampiran 27 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar swalayan Medan Mall

INANG

(33)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides - + - - + - - - + + -

-2 Botrytis cinerea - + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - - - + - - -

-5 Penicillum expansum - - - + -

-6 Penicillium Italicum - - - - + - - - + - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - - +

-11 Alternaria alternata - - - + - - -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - - + -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-Lampiran 28 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar swalayan Carrefure

INANG

(34)

NO. PATOGEN APEL PIR MANGGA ANGGUR

IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL IMPOR LOKAL LOKAL IMPOR

1 Colletotrichum gloesporioides + + - - - + - - + - +

-2 Botrytis cinerea + + - - - +

3 Rhizopus stolonifer - - -

-4 Penicillium digitatum - - -

-5 Penicillum expansum - - -

-6 Penicillium Italicum - - -

-7 Fusarium semitectum - - -

-8 Fusarium oxysforum - - -

-9 Fusarium solani - - -

-10 Aspergillus niger - - -

-11 Alternaria alternata - - - + - - + + -

-12 Phytophthora sp. - - -

-13 Botridiplodia theobromae - - -

-14 Trichotecium sp. - - -

-15 Cladosporium herbarum - - -

-16 Corynespora casiicola - - -

-17 Rhizoctonia solani - - -

-18 Alternaria tenuissima - - -

-19 Cephalosporium sp. - - -

-Lampiran 29 : Cendawan patogen pada buah impor dan lokal pada pasar swalayan Brastagi (Jl. Gatot Subroto )

INANG

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul “ Pengaruh Perbedaan Suhu Pada Proses Ekstraksi Cara Pengempaan Terhadap Rendemen dan Sifat Kimia Fisika Minyak Buah Picung ( Pangium edule

Selama proses pengeringan yang berlangsung selama 6 jam, setiap satu jam sekali dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban pada Solar Tunnel Dryer (STD) serta dilakukan

Penelitian ini dilakukan di Jakarta dan Bogor dari bulan Januari hingga Pebruari 2012.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu kritis (suhu dan kelembaban udara)

Tipe iklim di kebun Pasir mandoge yaitu tipe iklim A artinya lahan sangat basah (dapat dilihat pada lampiran 2), meskipun curah hujan relatif tinggi tetapi

Berkembang sangat baik pada suhu 27-28º C dan kelembaban udara yang tinggi serta jenis.

Sedangkan daging domba yang disimpan pada suhu 10°C selama 7 hari, nilai kemerahan (a) warna dagingnya lebih baik dan sangat berbeda nyata dengan lama simpan 0 hari dan 6 hari,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,