• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan No. 4.G.2017 CG Verstek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Putusan No. 4.G.2017 CG Verstek"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor: 4/Pdt.G/2017/PA.Kras.

مﯾﺣرﻟا نﻣﺣرﻟا ﷲ مﺳﺑ

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Karangasem, yang memeriksa dan mengadili perkara

dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat

antara :

PENGGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta,

Pendidikan SMP, alamat di Br. Dinas Kecicang Islam, Desa Bungayan

Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, selanjutnya

disebut sebagai Penggugat;

m e l a w a n

TERGUGAT Umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, pendidikan

SMP, tempat kediaman di Jalan Bangsari RT/RW.001/002 Lingk.

Jetak Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara,Jawa

Tengah, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara;

Setelah mendengar Penggugat dan para saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

Bahwa Penggugat dalam surat gugatan tanggal 09 Maret 2017 telah

mengajukan permohonan Cerai Gugat, yang telah didaftar di Kepaniteraan

Pengadilan Agama Karangasem, dengan Nomor 4/Pdt.G/2017/PA.Kras.,

tanggal 10 Maret 2017, dengan dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa pada Tanggal 31 Mei 2006 telah di laksanakan pernikahan antara

penggugat dengan tergugat yang di laksanakan menurut hokum dan sesuai

dengan tuntutan ajaran agama islam . Pernikahan tersebut telah di catatkan

di Kantor Urusan Agama ( KUA ) Kecamatan Karangasem, Kabupaten

(2)

2. Bahwa pernikahan antara penggugat dan tergugat di laksanakan

berdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentuk

rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah yang di diridhoi oleh

Allah SWT;

3. Bahwa setelah menikah pengugat dan tergugat tinggal bersama di rumah

orang tua Penggugat di Br. Dinas Kecicang Islam Desa Bungaya Kangin

Kec. Bebadem Kab. Karangasem selama 1 (satu) tahun, kemudian

Penggugat dan Tergugat pindah ke Jepara di jalan Bangsri, Lingkungan

Jetak RT/RW.001/002 Desa Mambak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten

Jepara Jawa Tengah dan tinggal di rumah orang tua Tergugat selama 6

(enam) tahun, kemudian Penggugat dan Tergugat kembali lagi ke

Kecicang Islam dan tinggal di rumah orang tua Penggugat di Desa Bungaya

Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, tiga tahun

kemudian Tergugat pergi sendiri ke Denpasar dengan alasan mencari

pekerjaan dan selanjutnya Tergugat pulang ke rumah orang tua Tergugat

ke Jepara sejak itu Tergugat tidak pernah balik lagi ke Kecicang sampai

sekarang;

4. Bahwa selama masa pernikahan, penggugat dan tergugat telah berkumpul

sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikarunia 2 (dua) orang anak

bernama:

1. ANAK KANDUNG PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 10 Tahun;

2. ANAK KANDUNG PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 4 Tahun;

Dan sekarang anak yang pertama dibawah asuhan dan perawatan

Tergugat sedangkan anak kedua di bawah asuhan dan perawatan

Penggugat;

5. Bahwa sejak pertengahan tahun 2014 tahun ketentraman rumah tangga

penggugat dengan tergugat mulai tidak harmonis setelah antara penggugat

dengan tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus

menerus yang penyebabnya antara lain :

(3)

Penggugat sendiri yang mencari nafkah untuk menghidupi dirinya dan

anaknya;

• Bahwa Tergugat sering main SMS dengan perempuan lain bernama Dewi;

• Bahwa selama Penggugat pulang ke Kecicang tidak pernah dijenguk oleh Tergugat ;

6. Bahwa dengan sebab hal tersebut di atas atara penggugat dengan tergugat

telah pisah rumah Penggugat tetap tinggal di rumah oirang tua Penggugat

di Br. Dinas Kecicang Islam Desa Bungaya Kangin Kec. Bebadem Kab.

Karangasem, sedangkan tergugat tinggal di rumah orang tua tergugat di

jalan Bangsri, Lingkungan Jetak RT/RW.001/002 Desa Mambak,

Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara Jawa Tengah sampai sekarang;

7. Bahwa atas permasalahan dan kemelut rumah tangga yang dihadapi ,

penggugat telah mencoba memusyawarahkan dengan keluarga penggugat

dan tergugat untuk mencari penyelesaian dan demi menyelamatkan

perkawinan , namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil ;

8. Bahwa ikatan perkawinan antara penggugat dan tergugat sebagaimana

yang di uraikan di atas sudah sulit dibina untuk membentuk suatu rumah

tangga sakinah, mawaddah,warahmah sebagai mana maksud dan tujuan

dari suatu perkawinan, sehingga lebih baik di putus karena perceraian ;

9. Bahwa Penggugat adalah orang yang tidak mampu/miskin sesuai surat

Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh Perbengkel Bungaya

Kangin Desa Bungaya Kangin Nomor: 345/BK/2017, tanggal 7 Maret 2017,

maka Penggugat mohon dibebaskan dari membayar biaya perkara;

Berdasarkan dalil dan alasan-alasan tersebut diatas, maka dengan ini

penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Karangasem cq.Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat menetukan hari

persidangan, kemudian memanggil penggugat dan tergugat untuk diperiksa dan

diadili, selanjutnya memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut :

PRIMER

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya ;

(4)

3. Membebaskan Penggugat dari membayar biaya perkara;

SUBSIDER

Atau apabila Pengadilan Agama cq. Majelis Hakim Berpendapat lain mohon

putusan seadil – adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat telah datang

menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke

muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai

wakil/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut yang

relaas panggilannya dibacakan di dalam persidangan, sedangkan tidak ternyata

bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah;

Bahwa majelis hakim telah menasehati Penggugat agar berpikir untuk

tidak bercerai dengan Tergugat, tetapi Penggugat tetap pada dalil-dalil

permohonannya untuk bercerai dengan Tergugat;

Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah

datang menghadap meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut,

selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan

Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat tanpa

ada perubahan dan penambahan;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat telah

mengajukan alat-alat bukti berupa:

A. Surat

1. Fotokopi buku kutipan akta nikah nomor: 37/14/V/2006, tanggal 31 Mei 2006

yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Karangasem, bukti tersebut telah

diberi meterai cukup, dicap pos dan telah dicocokkan dengan aslinya,

selanjutnya diberi tanda bukti P.1;

2. Fotokopi surat keterangan pengganti KTP-el Nomor 470/5050/Dissuk/2017

tanggal 08-03-207 yang dikeluarkan oleh kepala dinas kependudukan dan

pencatatan sipil Kabuparen Karangasem, bukti tersebut telah diberi meterai

cukup, dicap pos dan telah dicocokkan dengan aslinya, selanjutnya diberi

tanda bukti P.2;

(5)

1. SAKSI I, umur 54 tahun, agama Islam, tempat kediaman di Dusun Kecicang

Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten

Karangasem, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah ayah kandung Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah dan saksi

sebagai wali pernikahannya;

- Bahwa sejak awal pernikahan Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah

saksi, kemudian pindah ke Jawa sekitar 5 tahun di rumah orang tua

Tergugat kemudian kos di Denpasar selama 1 tahun dan terakhir tinggal

di rumah saksi sekitar 2 malam;

- Bahwa Tergugat kembali ke Jawa 4 bulan yang lalu bersama anak pertama yang bernama Desi;

- Bahwa anak yang kedua tinggal bersama Penggugat;

- Bahwa sejak 4 bulan yang lalu, Penggugat dan Tergugat telah pisah

rumah;

- Bahwa setahu saksi penyebab pisah rumah karena mereka ribut masalah nafkah dimana Penggugat sendiri yang mencari nafkah sewaktu

tinggal di Jawa yang menyebabkan Penggugat tidak tahan tinggal di

Jawa dan pulang ke Karangasem. Sedangkan Tergugat tidak mau

tinggal dan bekerja di Karangasem;

- Bahwa saksi tidak melihat langsung pertengkaran Penggugat dan

Tergugat;

- Bahwa sejak pisah rumah Tergugat tidak lagi memberikan nafkah

kepada Penggugat dan anaknya;

- Bahwa saksi pernah menasehati Penggugat secara langsung dan menasehati Tergugat melalui handphone;

Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat tidak mengajukan

pertanyaan apapun dan tidak membantahnya;

2. SAKSI II, umur 30 tahun, agama Islam, tempat kediaman di Dusun Kecicang

Islam, Desa Bungayan Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten

(6)

- Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah tetangga Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri tapi tidak mengetahui

waktu pernikahannya;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah 4 bulan yang lalu,

Penggugat tinggal di Kecicang tempat orang tuanya dan Tergugat

tinggaml di Jawa;

- Bahwa setahu saksi sejak pisah rumah Tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepada Penggugat dan anaknya;

Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat tidak mengajukan

pertanyaan apapun dan tidak membantahnya;

Bahwa Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti apapun

lagi dan menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap dengan

gugatannya untuk bercerai dari Tergugat dan memohon kepada Majelis Hakim

untuk memberikan putusannya;

Selanjutnya untuk singkatnya uraian putusan ini, maka semua hal yang

termuat dalam berita acara sidang ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti

diuraikan tersebut di atas;

Menimbang, bahwa perkara ini mengenai permohonan cerai gugat yang

diajukan oleh pihak yang beragama Islam, oleh karenanya berdasarkan Pasal

49 (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara a quo merupakan

kewenangan absolut peradilan agama;

Menimbang, bahwa upaya damai /penasehatan yang dilakukan

oleh Majelis Hakim pada tiap-tiap permulaan sidang, agar Penggugat kembali

(7)

dilaksanakan secara maksimal oleh Majelis Hakim sesuai dengan ketentuan

pasal 82 ayat (1) Undang-undang No. 7 tahun 1989 jo pasal 31 ayat (1) PP. No.

9 tahun 1975 jo. Pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia,

kemudian segala sesuatu yang berkaitan dalam duduk perkaranya akan

dipertimbangkan lebih lanjut dalam pertimbangan hukum;

Menimbang, bahwa ternyata Tergugat meskipun telah dipanggil secara

resmi dan patut tidak datang menghadap di muka sidang dan tidak datangnya

tidak disebabkan suatu halngan yang sah;

Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut akan

tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan

Penggugat harus diperiksa secara verstek sesuai dengan ketentuan pasal 149

ayat (1) R.Bg;

Menimbang, bahwa ketidakhadiran Tergugat mengakibatkan Tergugat

tidak dapat didengar jawaban atau tanggapannya terhadap gugatan Penggugat

tersebut. Dengan demikian hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah saw. dalam

kitab Ahkamul Qur’an li alzhashos dan diambil alih sebagai pendapat majlis,

yaitu:

ِﻣِﻠ ْﺳُﻣْﻟا ِمﺎﱠﻛُﺣ ْنِﻣ ٍمِﻛﺎ َﺣ ﻰَﻟإ َﻲِﻋُد ْنَﻣ : َمﱠﻠَﺳ َو ِﮫْﯾَﻠَﻋ ُ ﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُلوُﺳ َر َلﺎَﻗ ُﮫَﻟ ﱠق َﺣ َﻻ ٌمِﻟﺎَظ َوُﮭَﻓ ْبِﺟُﯾ ْمَﻠَﻓ َنﯾ

.

Artinya :“ Rasulullah saw. Bersabda: Barang siapa dipanggil oleh Hakim

untuk hadir dalam persidangan tetapi tidak menghadap, maka ia telah berbuat

zhalim sehingga hak jawabnya menjadi gugur“;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg yaitu

putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan sepanjang

berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu Majelis Hakim membebani

Pemohon untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalilnya, Penggugat telah

mengajukan alat bukti P.1 dan P.2 serta dua orang saksi;

Menimbang, bahwa bukti P.1 dinilai Majelis secara formil sebagai akta

otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya. Secara materil,

bukti tersebut juga menjelaskan adanya pernikahan secara islam yang

(8)

memenuhi syarat formil dan materil serta mempunyai kekuatan pembuktian

yang sempurna dan mengikat;

Menimbang, bahwa bukti P.2 dinilai Majelis secara formil sebagai akta

otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya. Secara materil,

bukti tersebut juga menjelaskan tempat tinggal senyatanya Penggugat yakni di

Kabupaten Karangasem sehingga majelis hakim secara yuridis pengadilan

agama Karangasem memiliki kewenangan untuk memeriksa perkara yang

diajukan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa saksi Penggugat yang bernama SAKSI I dan

SAKSI II dinilai majelis hakim sudah dewasa dan sudah disumpah sehingga

memenuhi syarat formil sebagaimana diatur dalam pasal 172 ayat (1) angka 4

R.Bg jo. pasal 175 R.Bg;

Menimbang, bahwa SAKSI I menerangkan bahwa Penggugat dan

Tergugat adalah suami istri yang sah. Keduanya kini telah pisah rumah lebih

kurang 4 bulan yang disebabkan sebelumnya ketika tinggal di Jawa sering

ribut masalah nafkah sehingga Penggugat tidak tahan tinggal di Jawa,

sedangkan Tergugat tidak mau tinggal dan bekerja di Karangasem. Saksi juga

menerangkan bahwa saksi tidak pernah lihat keduanya bertengkar dan

penyebab pisah rumah tersebut diketahui dari Penggugat serta menurut saksi

bahwa setelah pisah rumah Tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepada

Penggugat;

Menimbang, bahwa keterangan SAKSI I yang diketahui langsung

adalah mengenai pisah rumah dan tidak lagi ada nafkah dari Tergugat kepada

Penggugat sejak pisah rumah. Sehingga majelis hakim menilai bahwa

keterangan tersebut telah bersesuaian dengan pasal 308 R.Bg;

Menimbang, bahwa SAKSI II menerangkan bahwa Penggugat dan

Tergugat telah pisah rumah sekitar 4 bulan yang lalu. Saksi tidak mengetahui

penyebab pisah rumah tapi yang diketahui saksi bahwa sejak pisah rumah

Tergugat tidak lagi menafkahi Penggugat dan anaknya;

Menimbang, bahwa keterangan SAKSI II tersebut adalah fakta yang

(9)

Menimbang, bahwa keterangan kedua orang saksi tentang Penggugat

dan Tergugat yang telah pisah rumah dan setelah pisah rumah tidak ada lagi

nafkah yang diberikan Tergugat kepada Penggugat dan anaknya tersebut

dinilai majelis hakim saling bersesuian sehingga telah memenuhi syarat materil

pasal 309 R.Bg;

Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat dan alat bukti

serta pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka ditemukan fakta sebagai

berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah pada tanggal 31 Mei 2006

di KUA Kecamatan Karangasem;

2. Bahwa sejak awal menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah

orang tua Penggugat lalu pindah ke jawa dan pindah lagi ke karangasem;

3. Bahwa kini keduanya pisah rumah sekitar 4 (empat) yang lalu, dimana

Penggugat tinggal di Karangasem dan Tergugat tinggal di Jawa;

4. Bahwa sejak pisah rumah antara Tergugat tidak lagi memberikan nafkah

lahir kepada Penggugat dan anaknya serta tidak memberikan nafkah lahir

batin kepada Penggugat;

Menimbang, bahwa dengan adanya fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim

tidak mendapati adanya fakta perselisihan dan pertengkaran yang bersifat fisik,

cekcok mulut dengan suara keras dan emosi tinggi namun Majelis Hakim hanya

menemukan adanya fakta bahwa Penggugat dan Tergugat tidak lagi tinggal

satu rumah dan semenjak pisah rumah Penggugat dan anaknya tidak lagi

dinafkahi Tergugat;

Menimbang, bahwa pisah rumah tersebut tanpa adanya nafkah yang

diberikan Tergugat kepada Penggugat diartikan Majelis hakim sebagai

pertengkaran dan percekcokan meskipun secara fisik tidak terlihat adanya

percekcokan ataupun pertengkaran. Majelis Hakim lebih menilai indikasi

penyebab perpisahan antara Penggugat dan Tergugat dimana tidak mungkin

seorang suami meninggalkan istri sampai empat lamanya tanpa suatu alasan

yang sah jika tidak ada beberapa persoalan yang didasarkan oleh perselisihan

(10)

Menimbang, bahwa indikasi dan isyarat pertengkaran juga ditunjukkan

dengan sikap Penggugat yang tetap dengan gugatannya untuk bercerai

meskipun telah dinasehati oleh Majelis Hakim pada setiap persidangan.

fakta-fakta yang mengindikasikan pertengkaran dan perselisihan tersebut merupakan

persangkaan majelis hakim yang telah sejalan dengan ketentuan pasal 310

R.Bg jo. Pasal 1916 KUH.Perdata;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas,

majelis Hakim menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah;

2. Bahwa Penggugat dan Tergugat sering bertengkar dan berselisih;

3. Bahwa Penggugat dan Tergugat hingga kini masih pisah rumah;

Menimbang, bahwa berpisahnya tempat tinggal dalam sekian waktu tanpa

sebuah alasan yang dibenarkan oleh agama atau kebiasaan dalam masyarakat

menjadikan Penggugat dan Tergugat tidak lagi layak dikatakan sebagai

sepasang suami isteri karena Penggugat dan Tergugat tidak lagi saling

memperdulikan. Penggugat dan Tergugat, masing-masing juga tidak lagi

menjalankan kewajiban atau memperoleh hak sebagai suami isteri;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat telah terbukti rumah

tangga Penggugat dan Tergugat pecah, tidak ada lagi rasa saling mencintai,

hak dan kewajiban masing-masing telah terabaikan, sehingga tujuan

perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana

dimaksud pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

dan tujuan perkawinan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah

dan rohmah sebagaimana dimaksud dalam surat ar-Rum ayat 21 sangat sulit

diwujudkan;

Menimbang, bahwa kondisi tersebut telah sejalan dengan maksud

yurisprudensi Nomor:379 K/ AG/1995 tanggal 26 Maret 1997, yang intinya

menyatakan “Suami isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada

harapan untuk dapat hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut terbukti

telah retak dan pecah”;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim

(11)

terbukti dan beralasan hukum sesuai dengan ketentuan pasal 19 huruf (f)

Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi

Hukum Islam;

Menimbang, bahwa seorang isteri dapat memohon kepada Majelis

Hakim untuk diputuskan cerai dari suaminya karena adanya ketidakbaikan

dalam rumah tangga seorang isteri tersebut dan Majelis Hakim menilai bahwa

gugatan Penggugat telah terbukti dan dapat dikabulkan permohonan cerainya

sebagaimana pendapat ulama dalam Kitab Al-Fiqhul Islami wa Adilatuhu Juz

VII halaman 529 yang dalam putusan ini diambil alih menjadi pendapat Majelis

Hakim yang berbunyi;

ح ﻼ ﺼ ﻻ ا ن ﻋ ض ﺎ ﻗ ﻟ ا ز ﺟ ﻋ و ر ا ر ﺿ ﻻ ا ت ﺑ ﺜ ا ﺬ ا و ق ر ﻓ

ﺎﻣﮭﻧﯾﺑ

ﺔ ﻗ ﻟ ط ﺑ ﺔ ﻧ ﺋ ﺎ ﺑ

Artinya : “ Apabila telah tetap adanya kemadharatan (dalam rumah

tangga) dan Hakim sudah tidak mampu untuk merukunkannya, maka Hakim

dapat menceraikan mereka dengan talak satu ba’in “ ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,

maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat dapat

dikabulkan dengan verstek sebagaimana ketentuan pasal 149 ayat (1) RBg;

Menimbang, bahwa talak yang akan dijatuhkan dalam perkara ini adalah

talak yang dijatuhkan Pengadilan Agama yang merupakan salah satu macam

dari talak ba’in shughra sebagaimana ketentuan pasal 119 ayat (2) huruf c

Kompilasi Hukum Islam, maka perkara ini akan diputus dengan talak satu ba’in

shughra;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang – Undang Nomor 7

tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, Panitera

Pengadilan Agama Karangasem berkewajiban selambat-lambatnya 30 (tiga

puluh) hari mengirimkan satu helai salinan putusan Pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang

wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada

Pegawai Pencatat Nikah tempat perkawinan dilangsungkan. Oleh karena itu

(12)

Karangasem untuk mengirimkan satu helai salinan Putusan dalam perkara ini

kepada Pegawai Pencatat Nikah yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum ketiga yang menyatakan “

agar Penggugat dibebaskan dari biaya perkara (berperkara secara prodeo),

maka majelis hakim berdasarkan penetapan dari ketua Pengadilan Agama

Karangasem W.22-A10/169/Hk.05/III/2017 tanggal 09 Maret 2017 tentang

pembebasan biaya perkara telah mengijinkan Pemohon untuk berperkara

secara prodeo, maka sesuai dengan ketentuan pasal 60B ayat (1) dan (2)

Undang Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang

Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. PERMA No. 1

Tahun 2014, seluruh biaya perkara dibebankan kepada negara Cq DIPA

Pengadilan Agama Karangasem tahun 2017;

Mengingat, pasal 49 UU No. 7 tahun 1989 dan Perubahannya serta

segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar’i yang

berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

menghadap sidang tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk

mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama

Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem dan Pegawai Pencatat

Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara untuk

dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan biaya perkara sejumlah Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)

kepada negara melalui DIPA Pengadilan Agama Karangasem tahun 2017;

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang

dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 10 Mei 2017 Masehi, bertepatan dengan

(13)

sebagai Ketua Majelis, Abdurrahman, S,Ag. dan Nurul Laily, S.Ag.

masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang

terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 10 Mei 2017 Masehi, bertepatan

dengan tanggal 13 Sya’ban 1438 Hijriyah, oleh Ketua Majelis tersebut dengan

didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh M.Syihabuddin Rahmany,

S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya

Tergugat;

Hakim Anggota Ketua Majelis

TTD TTD

Abdurrahman, S.Ag Drs.Amanudin,S.H., M.Hum.

Hakim Anggota

TTD

Nurul Laily, S.Ag

Panitera Pengganti

TTD

M.Syihabuddin Rahmany, S.H.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran : Rp.

-2. Biaya Proses : Rp.

50.000,-3. Biaya Panggilan : Rp.

244.000,-4. Redaksi : Rp.

-5. Meterai : Rp.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun syarat mengikuti program MULIA yakni menyerahkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau identitas resmi lainnya, mengisi formulir aplikasi MULIA,

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini yaitu untuk memberikan wawasan khususnya kepada guru dan penulis agar lebih mengemas pembelajaran dengan kreatif

Alasan peneliti menggunakan metode studi korelasi/ hubungan karena penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan dan pengaruh interaksi sosial

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, pembahasan dan analisis yaitu desain meja dan kursi belajar berdasarkan hasil pendekatan kansei

Pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis juga dipengaruhi oleh pengetahuan, pelatihan, dan tingkat pendidikan, terutama dalam menjaga mutu atau kualitas sediaan

Aktiviti yang telah diluluskan dalam mesyuarat akaun amanah sahaja yang layak untuk mohon peruntukan...

Menurut Kasmir “Standart rata-rata industri untuk NPM ini adalah 20%”. Peningkatan tersebut disebabkan oleh hasil penjualan bersih dan laba usaha atau dengan kata lain

(2) Kemampuan keuangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2010-2013 rata-rata berada dalam katagori