• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB GAMBARAN UMUM 2 LOKASI KEGIATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB GAMBARAN UMUM 2 LOKASI KEGIATAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB GAMBARAN UMUM

(2)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2.1

KABUPATEN BENGKALIS

2.1.1

Geografis dan Wilayah Administratif

Kabupaten Bengkalis terletak di Propinsi Riau bagian utara.

Kabupaten ini terletak pada posisi strategis

yang berhadapan dengan perairan Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran internasional

tersibuk di dunia. Posisi strategis tersebut mendorong terbentuknya kerjasama ekonomi regional

Indonesia

Malaysia

Singapore (IMS - GT) dan Indonesia - Malaysia - Thailand (IMT - GT).

Wilayah Kabupaten Bengkalis terletak pada bagian pesisir Timur Pulau Sumatera antara 207’ 37,2” – 0055’

33,6” Lintang Utara dan 100057’ 57,6 – 102020’ 25,2” Bujur Timur. Kabupaten Bengkalis memiliki batas

-batas sebagai berikut:

 Sebelah Utara :Selat Malaka dan Malaysia

 Sebelah Selatan :Kabupaten Siak dan Kabupaten Kepulauan Meranti

 Sebelah Barat :Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Dumai

 Sebelah Timur :Selat Malaka, Kabupaten Kepulauan Meranti, Karimun, dan Kabupaten Pelalawan Luas wilayah Kabupaten Bengkalis adalah 7.773,93 km2, terdiri dari pulau-pulau dan lautan. Tercatat

sebanyak 17 pulau utama disamping pulau-pulau kecil lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Bengkalis. Jika dirinci luas wilayah menurut kecamatan dan dibandingkan dengan luas Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Pinggir merupakan Kecamatan yang terluas yaitu 2.503 km2 dan kecamatan yang terkecil adalah

Kecamatan Bantan dengan luas 424,4 km2. Jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Bengkalis sebanyak 8

kecamatan yang terdiri dari 102 desa/kelurahan pada Tahun 2013. Pada Tahun 2014, telah aktif 53 desa baru hasil pemekaran berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 8 – 15 Tahun 2012 sehingga jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Bengkalis menjadi 155 desa/kelurahan. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Kecamatan dan Luas Kecamatan di Kabupaten Bengkalis

NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (km2)

(3)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

Jarak terjauh antara ibukota kecamatan dengan ibukota Kabupaten Bengkalis adalah ibukota Kecamatan Mandau yaitu Kelurahan Air Jamban (Duri) dengan jarak lurus 103 km. Dan jarak terdekat selain Kecamatan Bengkalis adalah ibukota Kecamatan Bantan, yaitu Desa Selat Baru, dan ibukota Kecamatan Bukit Batu, yaitu Kelurahan Sungai Pakning dengan jarak lurus 15 km.

2.1.2

Demografis

Penduduk Kabupaten Bengkalis pada Tahun 2014 tercatat sebanyak 536.138 jiwa yang terdiri 275.390 jiwa laki-laki dan 256.691 jiwa perempuan. Kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Mandau yaitu sebanyak 236.032 jiwa dan kecamatan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Rupat Utara yaitu 13.999 jiwa.

Dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin terlihat cukup berimbang yaitu 106. Rasio jenis kelamin paling tinggi terdapat di Kecamatan Mandau dan Rupat Utara yaitu 107 dan rasio jenis kelamin yang paling rendah terdapat di Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan, yaitu 103.

Kecamatan di Kabupaten Bengkalis terpadat pada Tahun 2014 yaitu Kecamatan Mandau dengan tingkat kepadatan mencapai 252 jiwa/km2, sedangjan Kecamatan Rupat Utara merupakan Kecamatan yag paling

jarang penduduknya dengan tingkat kepadatan 22 jiwa/km2. Dibandingkan dengan Tahun 2013, penduduk

Kabupaten Bengkalis mengalami pertumbuhan sebesar 1,56%. Jumlah penduduk di Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk, Sex Rasio, Kepadatan Penduduk di Kabupaten Bengkalis Tahun 2010-2014

TAHUN KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK SEX RASIO KEPADATAN

(4)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

TAHUN KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK SEX RASIO KEPADATAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Bengkalis umumnya relatif datar dengan kemiringan lereng rata-rata 2 – 6 mdpl. Bentuk wilayah daratannya sebagian besar datar dengan kemiringan berkisar antara 0 – 3%, mencakup 71% (551.949 ha) dari luas wilayah kabupaten, kecuali pada beberapa bagian kecil di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit Batu yang memiliki kemiringan lereng antara 3 – 8% mencakup 19% (147.705 ha), antara 8 – 16% (berombak sampai bergelombang) mencakup luas 2% (15.548 ha) dan kemiringan > 16% (bergelombang sampai berbukit kecil) seluas 8% (62.191 ha). Fisiografi wilayah Kabupaten Bengkalis diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Cekungan Rawa

(5)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2. Dataran

Fisiografi ini berasal dari endapanaluvial mencapai 21% dari luas Kabupaten. Bentuk wilayah pada unit fisiografi ini adalah bergelombang sampai berombak (3-18 %). Drainase sedang sampai baik. Disamping yang terbentuk dari endapan aluvial, bentuk dataran ini juga berasal dari sabuk meander dan teras laut tua. Unit ini terdapat pada beberapa bagian kecil di Kecamatan Mandau, Kecamatan Pinggir, dan sedikit di Kecamatan Bukit Batu.

Wilayah Kabupaten Bengkalis didominasi oleh kelompok kubah gambut dan kelompok marin. Kelompok kubah gambut berkembang dari endapan organik dan semakin tebal jika semakin jauh dari pantai. Gambut yang dipengaruhi oleh air laut mempunyai potensi sulfat masam. Sedang kelompok marin berkembang dari endapan mineral yang dipengaruhi pasang surut air laut dan mempunyai lebar bervariasi antara 0,5 – 5 km.

2.1.3.2

Hidrologi

Di Kabupaten Bengkalis terdapat 12 aliran sungai, di Kecamatan Rupat, Kecamatan Bantan, dan Kecamatan Bukit Batu. Sungai-sungai tersebut adalah Sungai Siak Kecil, Sungai Pakning, Sungai Bukit Batu, Sungai Senebak, Sungai Raya, Sungai Rempang, Sungai Nyiur, Sungai Sair, Sungai Penonton, Sungai Jangkang, Sungai Bantan Tengah, dan Sungai Kembung Luar. Diantara sungai yang ada di Kabupaten Bengkalis, yang sangat penting peranannya sebagai prasarana perhubugan utama dalam perekonomian penduduk adalah Sungai Siak dengan panjang 300 km, dan Sungai Siak Kecil 90 km.

Beberapa sungai yang mencirikan kondisi hidrologi daerah rawa diantaranya adalah Sungau Siak Kecil, Sungai Pakning, Sungai Bukit Batu, sungai Penebak, Sungai Raya, Sungai Rempang, Sungai Nyiur, Sungai Suir, Sungai Penonton, Sungai Jangkang, dan Sungai Bantan Tengah. Sungai-sungai tersebut dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Intrusi air laut tersebut berpotensi menyebabkan kualitas air tanah di wilayah ini bersifat payau/asin dengan salinitas sedang sampai tinggi.

(6)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2.1.3.3

Iklim

Kondisi iklim Kabupaten Bengkalis, menurut klasifikasi Oldeman menunjukkan, Kecamatan : Mandau, Pinggir, Rupat dan Rupat Utara termasuk zone agroklimat E dengan sub zona agrolimat E3, yaitu daerah dengan jumlah bulan keringnya (curah hujan < 100 mm/bulan) 4 – 6 bulan dalam setahun. Sedangkan Kecamatan ; Bengkalis, Bantan, Bukit Batu dan Siak Kecil termasuk dalam kelompok sub zona agroklimat E1, yaitu daerah dengan jumlah bulan keringnya kecil atau sama dengan 2 bulan. Berdasarkan data curah hujan bulanan rata

– rata, Kecamatan ; Bantan, Bengkalis, Bukit Batu dan Siak Kecil memiliki empat bulan kering, yaitu Januari, Februari, Maret dan Juni dan tidak memiliki bulan basah. Sedangkan Kecamatan ; Mandau, Pinggir, Rupat dan Rupat Utara memiliki satu bulan kering yaitu bulan Februari dan satu bulan basah yaitu bulan Oktober. Setiap kecamatan memiliki tipe hujan yang hampir sama yaitu memiliki puncak hujan bimodal (Maret – April dan Oktober – November) dan musim kering yang lemah.

2.1.4

Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan Masyarakat

Pertanian masih menjadi lapangan usaha utama mayoritas penduduk di Kabupaten Bengkalis dengan presentase sebesar 35,98%. Sedang listrik dan air minum merupakan lapangan usaha yang memiliki persentase paling kecil di Kabupaten Bengkalis.

Pola kehidupan masyarakat Kabupaten Bengkalis tampak sudah mengalami pembauran antara masyarakat Suku Melayu dengan para pendatang. Di Kabupaten Bengkalis masih terdapat suku terasing yang tersebar pada beberapa kecamatan, seperti Suku Sakai, Suku Laut, Suku Akit, Suku Bonai dan Suku Hutan. Jumlah Keluarga suku asli yang telah dibina oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis pada tahun 2007 sebanyak 733 KK turun 61,96 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.927 KK. Suku asli yang paling banyak dibina adalah Suku Akit dengan jumlah 383 KK atau 52,25 persen, sisanya Suku Sakai 250 KK dan Suku Hutan 100 KK, sedangkan Suku Laut dan Bonai tidak terdata. Banyaknya suku terasing yang dibina oleh Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis pada Tahun 2014 sebanyak 126 keluarga (758 jiwa). Sedangkan jumlah suku asli yang belum dibina tercatat sebanyak 8.416 keluarga.

(7)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

Realisasi pengeluaran keuangan Kabupaten Bengkalis pada Tahun 2014 sebesar 3,54 trilyun rupiah, turun sebesar 3,84% dari Tahun 2013. 62,87% dari keseluruhan pengeluaran tersebut digunakan untuk belanja operasional, sedangkan 37,13% untuk belanja modal. Rata-rata pertumbuhan APBD Kabupaten Bengkalis tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.3:

(8)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

Tabel 2. 3 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bengkalis Tahun 2011-2015

NO. REALISASI ANGGARAN TAHUN RATA - RATA

PERTUMBUHAN

2011 2012 2013 2014 2015

A PENDAPATAN (a.1+a.2+a.3) 3.370.413.237.403,00 3.546.878.810.048,00 5.543.565.767.050,00 3,525,111,382,219 3.683.675.900.252,16 8%

a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 216.120.227.164,00 196.207.091.559,00 219.252.418.876,00 281,446,579,400 337.287.017.893,16

a.1.1 Pajak Daerah 40.227.006.897,00 28.552.254.531,00 37.585.201.687,00 46,260,555,400 48.825.970.000,00 a.1.2 Retribusi Daerah 17.359.754.974,00 89.251.812.345,00 83.276.166.215,00 45,002,924,000. 51.255.524.000,00 a.1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan 25.520.248.976,00 19.446.515.727,00 21.669.071.425,00 30,800,000,000 36.498.000.000,00 a.1.4

Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah 133.013.216.317,00 58.956.508.956,00 76.721.979.549,00 159,383,100,000 200.707.523.893,16

a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 3.150.077.010.239,00 3.191.349.025.496,00 5.165.848.905.320,00 3,055,900,091,819 3.108.683.559.359,00

a.2.1 Dana Bagi Hasil 2.955.662.911.239,00 3.064.976.574.897,00 2.729.403.382.985,00 2,959,384,033,819 3.108.683.559.359,00 a.2.2 Dana Alokasi Umum 180.413.024.000,00 84.768.625.000,00 31.862.241.000,00 60,777,928,000 0,00 a.2.3 Dana Alokasi Khusus 14.001.075.000,00 41.603.825.599,00 2.404.583.281.335,00 35,738,130,000 0,00

a.2.4

a.3

Lain-Lain Pendapatan Daerah

yang Sah 4.216.000.000,00 159.322.692.993,00 158.464.442.854,00 187,764,711,000 237.705.323.000,00

a.3.1 Hibah 0 0 0 0

a.3.2 Dana Darurat 0 0 0 0

a.3.3

Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi ke Kabupaten 0,00 71.238.750.993,00 47.194.826.854,00 50,000,000,000 50.000.000.000,00 a.3.4

Dana Penyesuaian dan Dana

Otonomi Khusus 0,00 76.721.242.000,00 89.444.556.000,00 137,764,711,000 180.571.323.000,00 a.3.5

Bantuan Keuangan dari

Provinsi/Pemerintah Lainnya 4.216.000.000 11.362.700.000 21.825.060.000 0 7.134.000.000,00

B BELANJA (b.1+b.2) 2.699.184.895.379,00 3.014.630.515.719,00 4.790.992.352.596,00 4.670.111.382.219,00 4.982.847.244.766,99 19%

b.1 Belanja Tidak Langsung 1.342.214.044.055,00 1.604.499.007.464,00 1.928.635.177.240,00 1,469,989,606,320. 1.993.473.860.537,79

(9)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS

b.1.3 Subsidi 8.255.754.240 10.568.950.677 13.371.928.467 11,426,180,000 11.652.340.735,00 b.1.4 Hibah 80.678.160.574,00 232.369.473.381,00 337.872.198.900,00 108,506,174,600 170.308.535.400,00 b.1.5 Bantuan Sosial 94.031.202.775,00 2.207.500.000,00 1.250.181.300,00 5,446,338,000 8.280.100.000,00

b.1.6 Belanja Bagi Hasil 0 0 0 10.008.149.400,00

b.1.7 Bantuan Keuangan 226.078.000.000,00 363.390.172.500,00 410.510.000.000,00 395,419,379,000 584.983.743.000,00 b.1.8 Belanja Tidak Terduga 0,00 3.970.509.700,00 11.313.790.386,00 5,036,852,530. 4.426.878.534,58

b.2 Belanja Langsung 1.356.970.851.324,00 1.410.131.508.255,00 2.862.357.175.356,00 3,200,121,775,898.78 2.989.373.384.229,20

b.2.1 Belanja Pegawai 0,00 0,00 0,00 167,026,604,979 172.331.649.062,00 b.2.2 Belanja Barang dan Jasa 586.257.671.030,00 586.257.671.030,00 801.358.007.798,00 878,971,461,912.76 893.783.632.559,20 b.2.3 Belanja Modal 770.713.180.294,00 823.873.837.225,00 2.060.999.167.558,00 2,154,123,709,007.02 1.923.258.102.608,00

C PEMBIAYAAN 671.228.342.024 532.248.294.329 752.573.414.454 1,145,000,000,000.00 1.299.171.344.514,83

Surplus/Defisit Anggaran 671.228.342.024,00 532.248.294.329,00 752.573.414.454,00 (1,145,000,000,000) -1.299.171.344.514,83 15%

Sumber: Realisasi APBD 2011-2014, lampiran ringkasan APBD 2015

(10)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2.2

KECAMATAN RUPAT UTARA

2.2.1

Geografis dan Wilayah Administratif

Secara geografis kecamatan Rupat Utara berbatasan dengan:

 Sebelah Utara : Selat Malaka

 Sebelah Selatan : Kecamatan Rupat

 Sebelah Barat : Selat Malaka

 Sebelah Timur : Selat Malaka

Mulai Desember 2013, jumlah desa di Rupat Utara menjadi delapan desa yang sebelumnya berjumlah lima desa. Desa-desa baru tersebut adalah Desa Hutan Ayu, Desa Suka Damai, dan Desa Putri Sembilan. Desa Hutan Ayu dan Desa Suka Damai merupakan pecahan dari desa induk yaitu Desa Titi Akar, sedangkan Desa Putri Sembilan pecahan dari Desa Kadur.

Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Rupat Utara, luas wilayah kecamatan Rupat Utara adalah 628,50 km2, dengan desa terluas adalah Desa Titi Akar dengan luas 185 km2 dan desa terkecil adalah Desa Putri

Sembilan dengan luas 39 km2. Desa dengan jarak lurus terjauh dari ibukota Kecamatan Rupat Utara adalah

Desa Titi Akar dengan jarak lurus 25 km. Dan jarak terdekat adalah Desa Tanjung Medang sebagai ibukota Kecamatan Rupat. Peta administrasi Kecamatan Rupat Utara dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Tabel 2. 4 Luas Wilayah Kecamatan Rupat Utara

DESA LUAS WILAYAH(km2)

(11)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

(12)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2.2.2

Demografis

Jumlah penduduk Kecamatan Rupat Utara pada tahun 2014 berjumlah 16.132 jiwa, yang terdiri dari 8.205 jiwa laki-laki dan 7.927 jiwa perempuan. Dengan sex rasio sebesar 104, menunjukkan tidak adanya perbedaan yang besar untuk komposisi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, karena dalam 100 orang perempuan terdapat 104 orang laki-laki. Dengan luas wilayah Kecamatan Rupat Utara 628,50 km2 dan jumlah

penduduknya 16.132 jiwa, ternyata menghasilkan kepadatan penduduk sebesar 25,67 yang artinya dalam setiap 1 km2 dihuni oleh sekitar 25 orang.

Berdasarkan kelompok umurnya, jumlah warga terbanyak di Kecamatan Rupat Utara berada dalam kelompok umur 30-34 tahun, diikuti oleh kelompok umur 25-29 tahun dan 35-39 tahun. Di Kecamatan Rupat Utara terdapat 4.336 jumlah keluarga. Rata-rata jumlah anggota keluarga adalah empat orang. Peta kepadatan penduduk Kecamatan Rupat Utara dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Tabel 2. 5 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Jumlah KK di Kecamatan Rupat Utara Tahun 2013-2014

TAHUN DESA JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN JUMLAH KK

2013

(13)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

(14)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2.2.3

Topografi, Hidrologi, dan Iklim

Wilayah Kecamatan Rupat Utara berbentuk dataran rendah. Ketinggian maksimum adalah 10 m di atas permukaan laut (dpl). Kecamatan Rupat Utara memiliki topografi datar. Kelas kemiringan lereng domonan adalah 0-5%. Peta ketinggian dan peta kontur Kecamatan Rupat Utara dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan

Gambar 2.4. tata guna lahan di Kecamatan Rupat Utara terdiri dari hutan, perkebunan, permukiman, sawah, dan semak belukar. Peta tata guna lahan dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Kecamatan Rupat Utara terlewati oleh 5 sungai. Lebar sungai berkisar antara 8-15 m dengan kedalaman 0,5-1,5 m. Debit sesaat diperkirakan berkisar antara 3,6 – 6,0 m3/detik, dengan dasar sungai berlumpur, pasir dan

kwarsa. Potensi sedimentasi seluruh sungai berkisar antara 8,09 – 31,6 ton/tahun.

2.2.4

Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan Masyarakat

Mata pencaharian sebagian besar penduduk (70%) Kecamatan Rupat Utara bekerja di bidang perikanan laut baik sebagai nelayan maupun buruh nelayan. Selain itu, beberapa penduduk bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, pedagang, dan sebagainya.

Etnis yang berada di Kecamatan Rupat Utara adalah Melayu, Jawa, Cina, Batak, dan Suku Akit. Penduduk asli Pulau Rupat adalah Suku Akit. Sistem kekerabatan masyarakat masih cukup erat. Budaya gotong royong masyarakat masih ada. Dalam kehidupan sosialnya, terdapat seseorang yang dituakan sebagai kepala adat yang disebut Kebatinan.

Usaha perikanan di Kecamatan Rupat Utara masih berskala lokal dan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Banyaknya jumlah nelayan yang beroperasi di Selat Malaka dan terbatasnya daerah operasi menyebabkan daerah operasi semakin padat. Akibatnya hasil tangkapan ikan setiap nelayan semakin sedikit.

(15)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

(16)
(17)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

(18)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2.2.5

Sarana dan Prasarana Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)

2.2.5.1

Drainase lingkungan

Sebagian jalan di Kecamatan Rupat Utara sudah ada drainase. Kondisi drainase di jalan kabupaten dan lingkungan sudah memadai. Sistem drainase tercampur antara air hujan dan air limbah rumah tangga yang berasal dari mandi, cuci, dan dapur. Di Kecamatan Rupat Utara banyak sungai, sehingga sungai tersebut dijadikan sebagai saluran primer. Saluran drainase di jalan kabupaten memiliki lebar 80 cm, tinggi 100 cm, dan perkerasan beton. Berikut ini adalah gambar kondisi drainase di Kecamatan Rupat Utara.

Gambar 2. 6 Kondisi Drainase Kecamatan Rupat Utara

2.2.5.2

Persampahan

Persampahan di Kecamatan Rupat Utara belum dikelola dengan baik. Belum tersedianya bak sampah di Kecamatan Rupat Utara menyebabkan warga membuang sampah ke laut atau dibakar di halaman rumah oleh masing-masing warga.

(19)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2.2.5.3

Air limbah

Pengelolaan air limbah rumah tangga yang berasal dari kakus (black water) penduduk di sebagian besar menggunakan pengolahan setempat (on site), yaitu berupa tangki septik dan sistem peresapan (lubang resapan) di halaman rumahnya. Sedangkan untuk air limbah yang berasal dari mandi, cuci, dan dapur (grey water), umumnya dibuang ke saluran drainase yang ada di depan rumah.

2.3

KECAMATAN RUPAT

2.3.1

Geografis dan Wilayah Administratif

Kecamatan Rupat merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Bengkalis. Secara geografis, kecamatan Rupat berbatasan dengan:

 Utara : Kecamatan Rupat Utara

 Selatan : Kecamatan Bengkalis

 Barat : Kota Dumai

 Timur :Selat Malaka

Berdasarkan posisinya tersebut, sebagian besar desa di Kecamatan Rupat berada di pesisir pantai, hanya Desa Parit Kebumen dan Desa Pangkalan Pinang yang terletak di daratan serta Desa Pangkalan Nyirih, Desa Hutan Panjang, Desa Dungun Baru, dan Desa Pancur Jaya yang berada di daerah aliran sungai. Luas wilayah Kecamatan Rupat adalah 894,35 km2. Desa terluas adalah Desa Makeruh dengan luas 151 km2

dan desa terkecil adalah Desa Pangkalan Pinang dengan luas 11 km2. Desa dengan jarak lurus terjauh dari

ibukota Kecamatan Rupat adalah Desa Makeruh dengan jarak lurus 78 km. Dan jarak terdekat adalah Desa Batu Panjang sebagai ibukota Kecamatan Rupat. Peta administrasi Kecamatan Rupat dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

Tabel 2. 6 Luas Wilayah Kecamatan Rupat

(20)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS laki-laki dan 15.900 jiwa perempuan. Dengan sex rasio sebesar 105, menunjukkan tidak adanya perbedaan yang sangat besar untuk komposisi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, karena dalam 100 orang perempuan terdapat 105 orang laki-laki.

Dengan luas wilayah Kecamatan Rupat 894,35 km2 dan jimlah penduduknya 32.638 jiwa, menghasilkan

kepadatan penduduk sebesar 36, yang artinya setiap 1 km2 dihuni oleh sekitar 36 orang. Kecamatan Rupat

mempunyai 9.567 keluarga. Jumlah tersebut hampir merata di semua desa. Peta kepadatan penduduk dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Tabel 2. 7 Jumlah Penduduk dan Sex Rasio di Kecamatan Rupat Tahun 2010-2014

TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH RASIO JENIS KELAMIN

2010 15.715 14.885 30.600 106

(21)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

Kecamatan Rupat terlewati oleh 2 sungai. Lebar sungai berkisar antara 8-15 m dengan kedalaman 0,5-1,5 m. Debit sesaat diperkirakan berkisar antara 3,6 – 6,0 m3/detik, dengan dasar sungai berlumpur, pasir dan

(22)
(23)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

2.3.4

Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan Masyarakat

Mata pencaharian sebagian besar penduduk Kecamatan Rupat bekerja di bidang perikanan laut baik sebagai nelayan maupun buruh nelayan. Selain itu, beberapa penduduk bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, pedagang, dan sebagainya. Etnis yang berada di Kecamatan Rupat adalah Melayu, Jawa, Cina, Batak, dan Suku Akit. Penduduk asli Pulau Rupat adalah Suku Akit.

Pada Tahun 2014, berdasarkan data dari UPTD Dinas Perindustrian dan Perdagangan, terdapat 181 industri mikro yang tercatat. Serta terdapat 557 toko/warung kelontong dan 103 warung/kedai makanan dan minuman. Jumlah koperasi yang terdaftar di Kecamatan Rupat adalah 18 KUD dan 1 non KUD, dengan jumlah anggotanya masing-masing 225 dan 15 orang. Jumlah simpanan anggota koperasi yang terdaftar adalah Rp. 31.150.000 untuk KUD dan Rp. 7.000.000 untuk non KUD.

Untuk sarana kesehatan, Kecamatan Rupat Utara memiliki 1 puskesmas dan 12 puskesmas pembantu (pustu). Tenaga kesehatan sebanyak 38 orang, yaitu 6 dokter umum, 1 dokter gigi, 14 bidan, dan 17 apoteker di semua desa di Kecamatan Rupat.

2.3.5

Sarana dan Prasarana Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)

2.3.5.1

Drainase lingkungan

Sistem drainase di Kecamatan Rupat tercampur antara air hujan dan air limbah bekas mandi, mencuci, dan memasak. Saluran drainase di Kecamatan Rupat berupa saluran terbuka.

2.3.5.2

Persampahan

Pengelolaan persampahan di Kecamatan Rupat belum terlaksana dengan baik. Warga Kecamatan Rupat mengelola sampahnya dengan membuang ke laut, ke sungai, dan di bakar di halaman rumah. Pembakaran sampah ini dapat menyebabkan pencemaran udara di Kecamatan Rupat.

2.3.5.3

Air limbah

(24)
(25)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS

2.1.4

Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan Masyarakat ... 5

2.2

KECAMATAN RUPAT UTARA

... 9

2.2.1

Geografis dan Wilayah Administratif ... 9

2.2.2

Demografis ... 11

2.2.3

Topografi, Hidrologi, dan Iklim ... 13

2.2.4

Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan Masyarakat ... 13

2.2.5

Sarana dan Prasarana Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) . 17

2.3

KECAMATAN RUPAT

... 18

2.3.1

Geografis dan Wilayah Administratif ... 18

2.3.2

Demografis ... 19

2.3.3

Topografi, Hidrologi, dan Iklim ... 19

2.3.4

Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan Masyarakat ... 22

2.3.5

Sarana dan Prasarana Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) . 22

Tabel 2. 8 Gambar 2. 9

Tabel 2. 1 Kecamatan dan Luas Kecamatan di Kabupaten Bengkalis

... 1

Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk, Sex Rasio, Kepadatan Penduduk di Kabupaten Bengkalis Tahun

2010-2014

... 2

Tabel 2. 3 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bengkalis Tahun 2011-2015

... 7

Tabel 2. 4 Luas Wilayah Kecamatan Rupat Utara

... 9

Tabel 2. 5 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Jumlah KK di Kecamatan Rupat Utara

Tahun 2013-2014

... 11

Tabel 2. 6 Luas Wilayah Kecamatan Rupat

... 18

Tabel 2. 7 Jumlah Penduduk dan Sex Rasio di Kecamatan Rupat Tahun 2010-2014

... 19

Tabel 2. 8 ... 24

Gambar 2. 1 Peta Administrasi Pulau Rupat

... 10

Gambar 2. 2 Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Rupat Utara

... 12

Gambar 2. 3 Peta Ketinggian Pulau Rupat

... 14

Gambar 2. 4 Peta Kontur Pulau Rupat

... 15

(26)

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PLP PULAU KECIL DAN TERLUAR PULAU RUPAT KAB. BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016 2016

Gambar 2. 6 Kondisi Drainase Kecamatan Rupat Utara

... 17

Gambar 2. 7 Kondisi Pengelolaan Sampah di Kecamatan Rupat Utara

... 17

Gambar 2. 8 Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Rupat

... 21

Gambar

Tabel 2. 1 Kecamatan dan Luas Kecamatan di Kabupaten Bengkalis
Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk, Sex Rasio, Kepadatan Penduduk di Kabupaten Bengkalis Tahun 2010-2014
Tabel 2. 3 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bengkalis Tahun 2011-2015
Tabel 2. 4 Luas Wilayah Kecamatan Rupat Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

71 Hasil wawancara dengan Diorama Permana pada tanggal 22 Mei 2014.. bahkan dalam menentukan masa depannya. Kehidupan di dunia ini dapat dikatakan sebagai kompetisi,

Indonesia yang tersebar di Bumi Nusantara yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau”. 5) P sebagai huruf awal dari kata PILIHAN yang berarti “menjadi pilihan

Secara administratif, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dibagi menjadi dua kecamatan dan enam kelurahan, yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, berkedudukan di Pulau

kawasan industri sistem pertahanan;.. Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021 II-20 3) Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau.. kecil

Setelah diproklamasikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Kesultanan Siak bergabung menjadi salah satu wilayah di dalam Negara

Banyak juga dari rumah kontrakkan tersebut yang sebenarnya tidak layak huni, disamping dikarenakan ukurannya yang kecil, keadaan membuat pemukiman masyarakat

Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) Kecam atan Karangploso terdiri dari 4 pendam ping yang bertugas m endam pingi peserta PKH yang tersebar di 9

Bisa dikatakan kondisi perekonomian masyarakatnya tergolong mandiri dan produktif, meskipun ada sebagian kecil yang digolongkan ekonomi menengah ke 49 bawah.Secara umum mata pencaharian