• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan KEPEMIMPINAN ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendahuluan KEPEMIMPINAN ORGANISASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I. KEPEMIMPINAN MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI

1. Uraian Judul diatas di awali dengan hakikat dan kebutuhan ( need) manusia yaitu kebutuhan manusia yang bersifat universal yaitu :

a. Kebutuhan fisik/biologis : Kebutuhan pangan ( makan dan minum), sandang ( pakaian), papan ( perumahan), Kebutuhan meneruskan keturunan dan kebutuhan kesehatan dan kesegaran jasmani.

b. Kebutuhan Sosial-Psikologis : Kebutuhan rasa aman fisik dan psikis, Kebutuhan kepastian masa depan, Kebutuhan diterima , dihargai dan dihormati orang lain, Kebutuhan realisasi diri dan Kebutuhan kekuasaan.

c. Kebutuhan Rokaniah/Spiritual : Kebutuhan kebebasan memeluk dan beribadah menurut agama dan/atau kepercayaan masing –masing

Kebutuhan yang berjenis – jenis itu tidak sama intensitasnya pada setiap individu. Sejumlah individu yang memiliki kebutuhan yang sama membentuk kelompok sosial atau organisasi.

2. Organisasi adalah kelompok manusia yang bekerjasama di bawah pimpinan seorang pemimpin, untuk mencapai tujuan tertentu ( Davis, 1951 )

3. Sebuah organisasi apapun juga bentuknya selalu memerlukan seorang atau lebih pimpinan yang selalu terdapat seorang pimpinan puncak/tertinggi.

4. Pemimpin atau para pemimpin yang memiliki kewenangan dan memikul tanggungjawab mengelola organisasi, selalu memerlukan bantuan atau kerjasama orang lain khususnya anggota organisasi di lingkungannya.

5. Efektivitas pencapaian tujuan organisasi itu sangat tergantung pada kualitas bantuan atau kerjasama yang diciptakan dan dikembangkan pemimpin, baik yang dilakukan dengan cara perseorangan maupun kelompok di dalam atau diluar organisasi yang terdapat di dalam organisasi.

6. Kegiatan atau prilaku pemimpin yang disebut dengan kepemimpinan tidak lepas dari prilaku kerjasama orang yang dipimpin sebagai anggota organisasi. Pembahasannya terkait dengan : pengertian kepemimpinan, teori – teori kepemimpinan, tipe dan gaya kepemimpinan yang difokuskan pada mengefektifkan pencapaian tujuan organisasi 7. Keberhasilan pemimpin mengefektifkan organisasi , sangat tergantung dan

dipengaruhi juga oleh factor : penyelenggaraan program program untuk meningkatkan kemampuan kerja anggota organisasi, kondisi kecerdasan dan ketrampilan yang dimiliki dalam memberikan kontribusi dan melaksanakan kerjasama dalam usaha mencapai organisasi.

a. Pengembangan Organisasi (Program program : Organisasi Belajar (Learning Organization/LO), Organization Development/ OD), dan Manajemen Sumber Daya Manusia ( Human Resources Mangement / HRD ). Inti dari program tersebut adalah Perberdayaan ( Empowerment ) anggota organisasi.

b. Kondisi kecerdasan ( intelgensi ) yang ada didalam seorang pemimpin dalam mengefektifkan organisasi : Inteligensi/kecerdasan intelektual ( Intelektual Intelligence ), Kecerdasan Emosional ( Emotional Intelligence ), (Kecerdasan Enterpreneur ( Entrepreneur Intelligence ), dan ( Kecerdasan Adversitas/Ketahanan ( Advertasy Intelligence ),

c. sorang pemimpin perlu memiliki atau menguasai 3 bidang ketrampilan yaitu :

(2)

1. Ketrampilan teknis : Kemampuan menerapkan pengetahuan khususnya berupa keahlian di bidang teknis

2. Ketrampilan manusiawi : Kemampuan bekerjasama, memahami dan mampu memotivasi orang lain, baik individual maupun kelompok

3. Ketrampilan konseptual : Kemampuan mental /intelektual dalam menganalisis dan mendiagnis situasi yang rumit, khususnya pada saat harus mengambil keputusan.

8. Apabila ketiga faktor tersebut untuk mengefektifkan organisai berjalan dengan baik maka akan tercipta pemimpin yang efektif . Menurut Lock, empat karakteristik pemimpin yang efektif adalah :

a. Memiliki tekad yang kuat

b. Memiliki kemampuan baja dalam memimpin dan menjalankan kekuasaan c. Memiliki kejujuran dan integritas

d. Sangat percaya diri, dilengkapi dengan bakat-bakat ekstra seperti kreativitas, fleksibiltas dan kharisma

II. Pengertian Kepemimpinan, Pemimpin dan Pimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan.

(3)

Pengertian kepemimpinan banyak dikemukakan para ahli seperti : a. Stephen P Robbins ( 1991 )

Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian ( tujuan)

b. Robert G Owens (1995)

Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antar suatu pihak yang memimpin dengan yang dipimpin

c. Robert Kreitther dan Angelo dan Kinicki

Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara sukarela

d. H. Hadari Nawawi

Kepemimpinan adalah kemampuan / kecerdasan mendorong sejumlah orang ( dua orang atau lebih) agar bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan yang terarah pada tujuan bersama

Dari uraian – uraian tentang pengertian kepemimpinan di atas, dapat diindentifikasikan unsur-unsur utama sebagai esensi kepeminpinan. Unsur-unsur itu adalah

1. Unsur pemimpin atau orang yang mempengaruhi

2. Unsur orang yang dipimpin sebagai pihak yang dipengaruhi

3. Unsur interaksi atau kegiatan/usaha dan proses yang mempengaruhi 4. Unsur tujuan yang hendak dicapai dalam proses mempengaruhi 5. Unsur perilaku/kegiatan yang dilakukan sebagai hasil mempengaruhi.

Berdasarkan berbagai pendapat tentang kepemimpinan , dapat dismpulkan bahwa masing-masing definisi berbeda menurut sudut pandang penulisnya, namun ada kesamaan dalam mendefinisikan yakni mengandung makna mempengaruhi orang lain untuk berbuat seperti yang pemimpin kehendaki. Jadi kepemimpinan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk bertindak seperti yang diharapkan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Disebut ilmu karena ada teorinya yaitu teori kepemimpinan yang meliputi Teori Kepemimpian klasik : 1. Gaya kepemimpinan model Taylor, 2. Gaya kepemimpinan model Mayo, 3. Studi Iowa . 4. Studi Ohio. 5. Studi Michigan dan Teori Kepemimpinan Modern yang meliputi : 1. Teori orang besar ( Great man ), 2. Sifat – sifat ( trait) 3. Prilaku (behavioral) 4. Situasional ( kontingensi ) 5. Transaksional 6. Transformasional

Disebut seni karena sama-sama mendapat ilmunya, tetapi penerapannya berbeda-beda tergantung kemampuan memimpin, komitmen pengikut dan situasinya. Dari kesimpulan dapat diketahui kata kunci kepemimpinan adalah mempengaruhi.

2. Pengertian Pemimpin

Pemimpin adalah orang – orang yang menentukan tujuan, motivasi dan tindakan kepada orang lain. Pemimpin adalah orang yang memimpin. Pemimpin dapat bersifat resmi ( formal ) dan tidak resmi ( non formal )

Pemimpin resmi diangkat atas dasar surat keputusan resmi dari oarng yang mengangkatnya dan biasanya mendapat gaji, sedangkan pemimpin tidak resmi diangkat tanpa surat keputusan dan biasnya tanpa gaji. Seseorang dapat diangkat sebagai pemimpin karena mempunyai kelebihan dari anggota lainnya. Kelebihan itu ada yang berasal dari dalam dirinya dan ada pula yang berasal dari luar dirinya. Kelebihan dari dalam dirinya ia memiliki bakat sebagai pemimpin dan memiliki sifat- sifat pemimpin yang efefktif’ . Kelebihan dari luar diri

(4)

karena ia dikenal dan hubungan baik dengan yang sedang berkuasa, punya banyak teman, dari keturunan orang yang kaya atau turunan bangsawan atau penguasa.

3. Pengertian Pimpinan

Pimpinan adalah jabatan atau posisi seseorang di dalam sebuah organisasi baik organisasi formal maupun organisai non formal

4. Perbedaan pemimpin dengan Manajer

Bennis dalam Anna W. Bangun ( 1994, 42 ) perbedaan antara manajer dan pemimpin No

.

Manajer Pemimpin

1. Mengelola Memulai

2. Tiruan Orisinal

3. Mempertahankan Mengembangkan

4. Fokus pada system dan struktur Fokus pada orang

5. Bergantung pada hasil pengawasan Membangkitkan kepercayaan 6. Memiliki pandangan jarak pendek Memiliki perspektif jarak jauh 7. Selalu berorientasi pada hasil akhir Berorientasi pada masa depan

8. Meniru Memulai

9. Menerima status quo Menantangnya

10. Melakukan dengan benar Melakukan yang benar

5. Kepemimpinan dalam konteks structural

Kepemimpinan dalam konteks structural adalah pemimpin formal di antaranya terdiri dari para manajer yang menjalankan kegiatan manajerial didalam unit kerja dan/atau organisasinya. Para manajer sebagai pemimpin lebih banyak dikenal dilingkungan organisasi yang disebut perusahaan dan industri atau koperasi memikul fungsi yang lebih luas dibvandingkan dengan fungsi kepemimpinan.

Gambar No.5 : KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS STRUKTURAL

4 PIMPINAN PUNCAK

(TOP MANAGER)

MANAJER PEMASARAN MANAJER PROMOSI MANAJER MANAJER SDM/ MANAJER UNIT PRODUK A,B,C

PERENCANAAN,SE

(5)

III. STRATEGI DAN PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN

Kepemimpinan untuk mengefektifkan organisasi memerlukan strategi dalam mempengaruhi orang lain atau organisasasi agar memberikan kontribusi secara optimal dalam mencapai tujuan organisasi.

Perkataan strategi banyak dipergunakan dan populer dilingkungan tentara/angkatan bersenjata terutama dalam masa perang. Perkataan itu juga diartikan sebagai siasat, teknik dan taktik utama dalam menggempur atau menghadapi musuh untuk memenangkan sebuah peperangan sebagai tujuan. Kemenangan adalah tujuan semua anggota pasukan yang berperang, sedang yang mengatur teknik dan taktik peperangan adalah seorang komandan yang harus dipatuhi oleh semua anggota berperang yang dilakukan oleh anggota pasukan, akan berdampak buruk atau sangat fatal berupa kematian atau kekalahan dalam peperangan.

1. Strategi Kepemimpinan.

Strategi kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan mengimplementasikan fungsi – fungsi kepemimpinan yang memberikan jaminan yang tinggi untuk dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan prilaku anggota organisasi , baik secara individu maupun melalaui kelompok kelompok kecik didalam organisasi. Strategi kepemimpinan menurut H. Hadari Nawawi adalah melaksanakan fungsi – fungsi kepemimpinan yaitu :

a. Fungsi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan memerlukan keberanian, karena setiap keputusan pasti memiliki resiko. karena tanpa kemampuan dan keberanian tersebut, pemimpin tidak mungkin menggerakkan anggota organisasinya. Dengan kata lain tanpa keberanian mengambil keputusan seorang pemimpin tidak mungkin mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku anggota organisasinya.

b. Fungsi Instruktif

(6)

Salah satu diantaranya adalah kekuasaan dan/atau wewenang memerintahkan anggotanya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota organisasi. Dengan kata lain fungsi instruksi tidak harus dijalankan secara otoriter, yang dapat berdampak pemimpin kehilangan kewibawaannya karena intruksi ditantang atau ditolak dan tidak dilaksanakan oleh anggota organisasi.

c. Fungsi Konsultatif

Setiap dan semua pimpinan organisasi atau unti kerja dinilai sebagai seseorang yang memiliki kelebihan dari anggota organisasi, baik oleh pihak yang berwewenang mengangkatnya sebagai pemimpin formal, maupun bagi anggota yang mendukung dan mengangkatnya menjadi pemimpin informal. Berdasarkan penilaian itu, maka pemimpin menjadi figur sentral dan tumpuan harapan anggota di lingkungan organisasi yang dipimpinnya. Pemimpin tersebut ditempatkan sebagai tokoh utama yang diyakini mengetahui dan dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh anggota organisasi yang bekerja. Pemimpin dipandang sebagai alamat yang paling tepat untuk berkonsultasi dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang beragam di lingkungan organisasinya.

d. Fungsi Partisipatip

Fungsi partisipatif sebagai strategi kepemimpinan dalam kepemimpinan untuk mengefektifkan organisasi, ibarat pisau bermata dua. Pertama : kemampuan pemimpin mengikutsertakan anggota organisasi sesuai posis dan kewenangannya agar berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang relevan. Membentuk Team Work, Misal Manajemen Pengendalian Mutu Terpadu ( Total Quality Managemen/TQM).

Kedua : Kesediaan Pucuk Pimpinan dan pimpinan di bawahnya untuk berpartisipasi dalam membantu anggota organisasi melaksanakan pekerjaan atau menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Misalnya dengan memberikan petunjuk, pengarahan, berdiskusi , menyelesaikan pekerjaan yang mendesak bersama –sama .

e. Fungsi Delegatif

Fungsi pendelekasian harus dilaksanakan untuk mewujudkan organisasi yang dinamis dalam mengikuti perkembngan ilmu dan teknologi dibidangnya, karena tidak mungkin dilaksanakan sendiri oleh pimpinan puncak. Seorang pemimpin sangat memerlukan kesediaan dan kemampuannya mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab pada pimpinan –pimpinan unit kerja di bawahnya.

2. Pengendaliam Dalam Kepemimpinan

(7)

Pengendalian dalam kepemimpinan dilaksanakan untuk memperdayakan semua dan setiap angota agar organisasi secara keseluruhan menjadi efektif dalam mencapai tujuannya.

Didalam kepemimpinan kegiatan pengendalian tidak seluruhnya mengimplementasi unsure – unsure manajemen, karena inti kegiatanya dalah menggerakan anggota organisasi yang sifatnya tergantung pada kondisi saat terjadinya interaksi kepemimpinan. Didalam manajemen, kegiatan pengendalian diserbut Monitoring dan Kontrol( Monitoring dan Evaluasi /Monev), yang dilaksanakan melalui kegiatan perencanaan, penggorganisaia dll ) sebagai pengimplementasian fungsi – fungsi manajemen.

Kegiatan Pengenadlian dalam kepemimpinan dapat dilakukan melalui atau tanpa rapat atau pertemuan .

Pengendalaian melalui rapat antara lain untuk pengambilan keptusan bersama yang akan menjadi tanggungjawab bersama pula dalam melaksanakannya

Pengendalaian tanpa melalui rapat dilkukan apabila menghadapiu kondisi yang mendesak, sehingga menharuskan pemimpinan menetapkan keputusan secara tepat.

Gambar

Gambar No.5 : KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS STRUKTURAL

Referensi

Dokumen terkait

(external reward) kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya. i) Teknik dan proses mengajar yang bermacam–macam adalah efektif

JABATAN PENGAMAT GUNUNG API

Perkembangan hokum pada era ulama yang datang kemudian sangat pesat, karena ekspansi Islam semakin meluas yang berdampak pada kompleksitas dan pluralitas masalah

Jenazah (Mayat atau Jasad) adalah orang yang telah meninggal dunia3. Setelah proses pengurusan jenazah, termasuk di dalamnya memandikan, mengkafani , dan menyolatkannya , atau

Tujuan: untuk mengetahui hubungan frekuensi pelatihan yang diikuti kader dengan tingkat keterampilan kader dalam pelayanan posyandu balita di Desa Nogotirto, Gamping,

muatan cinematherapy dengan kelompok yang tidak diberikan layanan informasi. dengan muatan cinematherapy, juga menghasilkan panduan

Dalam pengelolaan PNBP untuk menandaklanjuti saran perbaikan dari Badan Pemeriksa Keuangan RI (2015) dalam temuan PNBP adalah dengan diterbitkannya Peraturan

Penelitian berikutnya berjudul “Kajian Terhadap Beberapa Metode Penyusutan Dan Pengaruhnya Terhadap Perhitungan Beban Pokok Penjualan ( Cost Of Good Sold )” yang dilakukan