• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Hasil Review Jurnal Ekonomi Kope

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Hasil Review Jurnal Ekonomi Kope"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Hasil Review Jurnal Ekonomi Koperasi

"Social Policy and Co-operative System"

Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Maryunani, SE., Ms.

Disusun Oleh:

Mariyam Mustafa

175020107111019

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

Social Policy and Co-operatie System

Vesa Laakkonen / Juhani Laurinkari

KEBIJAKAN SOSIAL DAN SISTEM KOPERASI

1. Koperasi sebagai Kegiatan Sosial-Ekonomi

Koperasi merupakan gabungan beberapa anggota secara bersama-sama dalam satu wadah melakukan aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan mereka baik dari sisi produksi maupun konsumsi. Aktivitas koperasi adalah aktivitas kerjasama ekonomi yang berasal dari aktivitas atau kegiatan sosial ekonomi masyarakat, dimana usaha koperasi tersebut menggunakan konsep kerjasama.

Karakteristik utama koperasi adalah jumlah keanggotaan dan modalnya tidak ditentukan diawal. Koperasi juga merupakan badan usaha dengan melaksanakan kegiatan ekonomi secara bersama-sama berdasarkan prinsip dan partisipasi yang diinginkan oleh anggota. Sistem koperasi sebagai perusahaan sosial mengarahkan pada setiap anggota bahwa kerjasama tersebut merupakan cara atau metode untuk memenuhi kebutuhan pada tataran masyarakat menengah ke bawah.

Pengertian koperasi berkembang sesuai dengan eranya masing-masing dimana setiap zamannya didorong atau dikonsepkan oleh para pemikir pada saat itu.

2. Koperasi sebagai Penjamin Mata Pencaharian Ekonomi dan Penyedia Kesejagteraan Anggota-anggotanya

Tujuan utama pembentukan koperasi adalah menyediakan kebutuhan seperti barang, layanan, dan komoditas yang baik dan menguntungkan untuk dikonsumsi oleh anggota. Dalam menyediakan kebutuhan agar memberikan kepuasaan yang maksimal, koperasi mulai menawarkan pelayanan pada anggota dan pelanggan mereka, misalnya dengan pengumpulan produk pertanian yang diproduksi oleh anggotanya itu sendiri. Dengan demikian koperasi dibentuk dengan tujuan untuk kesejahteraan anggota atau masyarakat hal ini sejalan dengan tujuan kebijakan sosial.

Hal ini juga terjadi di beberapa negara lain di dunia, salah satunya di Finlandia, dimana koperasi dibentuk untuk mendorong atau memberikan kemudahan kepada kelompok tertentu yang mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi terutama kalangan korban perang, mantan tentara ataupun anak yatim piatu dan janda. Koperasi memberikan kemudahan kepada mereka dalam rangka akses pembiayaan untuk berusaha, dimana pihak perbankan tidak dapat memberikan pembiayaan dimaksud karena terkait masalah jaminan pinjaman.

3. Karakter Sosial-Politik dari Prinsip Sistem Koperasi

(3)

dituntut untuk lebih kuat menjaga pengaruh dari kekuatan eksternal (perusahaan besar) dengan menggunakan modal mereka sendiri.

Pada awalnya, gerakan koperasi lebih mengutamakan pemerataan perolehan keuntungan. Seperti contohnya, seseorang tidak boleh memiliki jumlah saham dalam besaran tertentu sehingga orang tersebut tidak dapat menggangu solvabilitas koperasi jika sahamnya ditarik. Kepentingan pemenuhan kebutuhan seluruh anggota menjadi hal utama sehingga kekuatan modal harus dijaga dari pengaruh oleh sebagian kecil anggota.

Prinsip koperasi yaitu koperasi hanya dapat menjual barang asli dan menawarkan pada pelanggan dengan jumlah dan berat yang benar. Hal itu nampak di berbagai negara maju. Namun pada nyatanya, hal itu tidak selalu terjadi. Pada tahun pembentukan gerakan koperasi apalagi mulai pada saat tahun 1990-an, di negara berkembang masih banyak pemerintahannya tidak mengawasi kegiatan perdagangan dan tidak melakukan intervesi terhadap berbagai pelanggan di bidang ini. Apalagi dengan koperasi, khususnya koperasi konsumen, yang menekankan pentingnya barang yang benar dan asli sesuai dengan prinsip menjual barang-barang yang tidak manipulasi. Dalam negara berkembang ini juga, organisasi koperasi juga harus tetap melakukan peloporan dalam hal ini. Juga dengan pejabat administratif dapat bertanggung jawab atau menindaklanjuti penyalahgunaan tersebut.

Dengan upaya ini yang terus dilakukan dalam artian bahwa organisasi koperasi menuntut dan menyadari analisis produk pertama, mekanisme kontrol kualitas, dan pengenalan pada hasil komoditas. Karena dalam memenuhi kebutuhan anggota dan pelanggan mereka sebaik mungkin, banyak organisasi koperasi menjamin kebijakan pertukaran bebas atauu pengembalian pembeli bahkan untuk barang yang pada dasarnya tidak cacat.

Pada awal tahun gerakan koperasi, pembelian kredit sangat umum meskipun tidak ada pasar kredit riil pada saat itu, barang produksi yang diperlukan dibeli secara bahkan barang pelanggan. Koperasi, khususnya koperasi pelangga, mencoba untuk meyakinkan anggota mereka tentang bahaya perdagangan secara kredit. Banyak orang menjadi korban kewajiban dan sekaligus mengembangkan hubungan ketergantungan dengan pedagang atau majuka mereka. Utang-utang ini sering didasarkan hanya pada kesepakatan lisan, kondisi tersebut sebagian besar ditentukan oleh kreditur, pembayaran bunga dapat menjadi tidak proporsional tinggi, dan sebagian besar debitur mengabaikan hak-hak mereka. Hasil dari skenario ini adalah bahwa, ketika sebuah kredit dipanggil, sejumlah besar properti dapat dikirim ke kreditur karena hutang minimal. Bahkan pada saat ini, situasi ini mencirikan salah satu masalah krusial di negara berkembang.

Persyaratan untuk menyelesaikan rekening dengan penjualan tunai dan penekanan pada penghancuran perdagangan secara kredit bertujuan untuk meningkatkan tingkat otonomi ekonomi dan wirausaha di antara para anggota, dengan tujuan untuk memperbaiki taraf hidup mereka, terutama yang terakhir berkaitan dengan populasi secara keseluruhan cukup rendah.

(4)

para anggotanya dan barang-barang konsumen pada harga pasar harian, atau dengan harga yang sama, oerusahaan dagang lain menuntut, baik suplus maupun penghematan. Melalui perilaku ini, koperasi konsumen dapat menunjukan kepada anggota dan pelanggan mereka bahwa harga pasar harian itu tinggi. Dengan itu menujukkan bahwa mereka mampu berada di satu negara dan pangsa pasar yang mereka dapatkan dengan barang-barang tertentu, dengan begitu organisasi koperasi kemudian dapat menerapkan kebijakan harga yang aktif. Dengan adanya kebijakan harga aktif organisasi dapat mulai menawarkan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing mereka. Hal ini juga sering memaksa pesaing untuk mengikuti contoh organisasi koperasi, sehingga mencipatakan situasi yang menguntungkan bagi semua pelanggan barang dan jasa yang bersangkutan.

Distirubusi surplus di antara anggota terkait erat dengan kebijakan penetapan harga koperasi. Asas ini berlaku dengan dialokasikannya surplus ke anggota koperasi yang harus didistribusikan dalam proporsi yang sama. Distribusi surplus sesuai dengan pemanfaatan layanan koperasi merupakan bagian penting dari bentuk demokrasi ekonomi yang dikembangkan oleh sistem koperasi.

Dalam sistem koperasi, masing-masing anggota memiliki hak suara dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam referendum. Demokrasi ekonomi ini menawarkan semua anggota koperasi kesempatan yang sama untuk mempengaruhi kepentingan koperasi, misalnya pada layanan yang ditawarkan oleh koperasi. Dengan hal itu, anggota dapat secara kolektif berkontribusi dalam konsultasi dan diskusi pertanyaan yang mempengaruhi secara pribadi.

Konsistensi persamaan ekonomi juga menegaskan bahwa anggota koperasi dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi tanpa modal dalam jumlah besar. Jadi, pada tingkat ideologis, modal tidak penting dalam sistem koperasi. Koperasi pada dasarnya bukanlah perusahaan saham gabungan. Prinsip kesetaraan absolut dalam usaha koperasi berlaku pada tingkat ideologis yang mana harus menggambarkan karakter sosial-politik dari sistem koperasi. Kemakmuran para anggota bergantung pada motif sosial yang terkait dengan pastisipasi koperasi serta pengetahuan dan kemampuan.

Koperasi dapat melibatkan kapasitas dan fasilitasnya terutama utnuk kepuasan yang paling efektif terhadap kebutuhan anggotanya, sehingga meningkatkan taraf hidup mereka. Koperasi dianggap sebagai bentuk berdasarkan "ekonomi yang diperlukan". Hal ini karena karakter syarat ekonomi bahwa pentingnya koperasi dan keseluruhan sisterm koperasi sebagai mekanisme pendukung bagi ekonomi anggotanya tidak dapat diukur hanya dengan bantuan saldo dan angka keuangan penutupan di buku-buku koperasi.

(5)

pengembangan sistem koperasi. Dengan itu koperasi menjadikan dirinya bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dasar bagi anggotanya.

Di negara maju, pengembangan karakter pekerjaan pendidikan yang dilakukan oleh koperasi telah mengalami perkembangan yang pesat. Sekarang ini, faktor utama adalah penyampaian pengetahuan khusus untuk karyawan, dimana propagasi dan instesifikasi keterampilan khusus karyawan untuk meningkatkan efisiensi koperasi. Dengan alasan ini, organisasi koperasi mendirikan sekolah secara khusus, menyelenggarakan banyak ceramah dan kursus, dan mengembangkan program pelatihan.

Koperasi pendidkan dari organisasi koperasi juga ditujukan pada mereka yang duduk dalam posisi tanggung jawab dalam organisasi. Dalam peringkat administratif organisasi koperasi, banyak orang telah dilatih untuk mengambil alih posisi administratif yang bertanggung jawab dan tugas rahasia di negara bagian dan masyarakat.

Sebelum kebijakan regional diciptakan, sistem koperasi secara tradisional memiliki tugas legislatif-politik yang penting dan ada sampai sekarang. Sistem perbankan koperasi, koperasi produsen, dan koperasi konsumen memikul tanggung jawab fungsi pusat yang mempengaruhi pembangunan daerah pedesaan. Di banyak negara, organisasi pemasaran koperasi adalah lembaga keuangan pertanian dan koperasi telah mendukung seluruh penduduk pedesaan melalui usaha untuk mengembangkan cabang industri dan pekerjaan mereka secara lanjut. Organisasi koperasi banyak memberikan bantuan pada petani agar dapat dipekerjakan secara penuh waktu. Dengan menawarkan layanan juga kepada non-anggota, organisasi koperasi telah mempengaruhi standar hidup seluruh populasi dengan berbagai cara.

4. Sistem Koperasi sebagai Faktor Kebijakan Sosial

Sistem koperasi berkaitan dengan kebijakan sosial di banyak ungkapan, baik dalam aktivitas praktis maupun prinsipnya. Telah disebutkan sebelumnya bahwa di dalam sistem koperasi hampir tidak mungkin untuk menentukan hasil sosialnya yang harus berfokus pada prospek berikut: sejauh mana koperasi tersebut, dengan mempengaruhi tingkat ekonomi anggotanya melalui penyediaan keamanan, telah memberi anggotanya kesempatan untuk menerapkan pengaruh pada masalah masyarakat dan pada pemungutan suara.

(6)

Setelah sistem koperasi di negara-negara maju secara ekonomi berkembang dari gerakan rakyat untuk memuaskan kebutuhan manusia yang mendesak ke bentuk perusahaan menjadi bagian dari ekonomi secara keseluruhan. Di negara-negara maju banyak dari bentuk baru sistem koperasi ini terlah membawa kembali unsur sosial-politik ke sistem koperasi yang baru. Contoh bentuk koperasi baru ini adalah koperasi lingkungan, koperasi untuk perawatan pada orangtua, anak dan lingkungan, koperasi santai, koperasi untuk pembelian bahan makanan kolektif, dan berbagai perawatan lainnya dan layanan koperasi.

Referensi

Dokumen terkait

Seberapa besar pengaruh informasi laba, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode

Progam Kerja utama merupakan program yang direncanakan oleh Tim Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP) Universitas Negeri

Hipotetik yang kesembilan ini ingin menguji apakah kejadian adanya karyawan perusahaan yang keluar dari perusahaan akan mempunyai hubungan yang negatif pada sikap dan rasa

regression dengan kolom three way interaction menunjukkan bahwa efek menurunnya kepuasan kerja akibat adanya peningkatan konflik peran tersebut dapat dikendalikan oleh

Lampiran 5 Perbandingan histogram log permeabilitas sumur (atas) dan model

Berdasarkan hal tersebut dibuatlah suatu robot yang berbentuk menyerupai kendaraan yang dapat mencari dimana posisi cahaya api lilin yang diletakkan pada suatu ruangan jika

Sedangkan pada tahun 2008-2013 ada 3 sektor yang nilai PDRB nya sangan melonjak tinggi seperti sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, sektor Pertanian, Sektor

Dari hasil perhitungan terhadap sampel reksa dana untuk periode 2005 hingga 2009 (lima tahun), dilihat dari rata-rata perkembangan reksa dana saham pada periode