• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal of Social sciences d; Social Stzdies"

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Journal of Social sciences d; Social Stzdies""

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

TINGKAP Vol. IX No. 2 Th. 2013

192

Resensi Buku:

K

ERAGUAN DAN

K

ERANCUAN DALAM

G

ERAKAN

P

RIBUMINISASI

I

LMU

S

OSIAL

D

I

I

NDONESIA

Judul : Sosiologi Nusantara:Memahami Sosiologi Integralistik

Pengarang : Syafruddin Jurdi

Penerbit : Kencana Prenadamedia Group Tahun Terbit : 2013

Halaman : 392 halaman, indeks 8 halaman Penulis Resensi : Erianjoni

Buku ini menyampaikan kembali suatu gagasan yang muncul secara independen pada awal abad ke-21. Gagasan ini sebenarnya merupakan pengulangan dari gagasan lama pada dasawarsa kedua abad ke-20 yang dilontarkan oleh para ilmuan sosial Belanda seperti Carl Menger (1840-1921), yang menggagas perlunya pengembangan teori ekonomi di luar konteks Eropa. Selanjutnya gerakan konteks-tual ilmu sosial bergerak ke

dalam ilmu sosial lain seperti

sosiologi khususnya. Wacana yang muncul diantaranya perlunya ilmu sosial profektik, indigenisasi dan

glokalisasi ilmu sosial yang

merupakan sebuah upaya pribumi-nisasi ilmu sosial. Penulis buku ini mencoba menawarkan sebuah disku-rsus baru dalam sosiologi melalui

konsep “Sosiologi Nusantara”.

Pengantar singkat tentang Per-spektif Sosiologi Nusantara ditulis oleh Dawam Rahardjo di awal buku ini menjelaskan sosiohistoris perkem-bangan gerakan pribuminisasi ilmu sosial di Indonesia, yang ternyata

mengalami pasangan surut yang tanpa menemukan titik temu tentang ketegasan atau kejelasan posisi ilmu sosial itu sendiri.

Pada dasarnya buku ini telah memetakan ide sosiologi nusantara tersebut ke dalam tiga ranah body of knowledge, yaitu: pertama ranah ontologi, yaitu mengupas kemunculan ilmu sosial dan transmisinya di Nusantara, paradigma-paradigma So-siologi dan SoSo-siologi Nusantara Geneologi ilmu sosial integralistik serta Sosiologi Nusantara perspektif integralistik. Kedua pada aspek epis-temologis, penulis memaparkan teori konflik dan kasus konflik di Indo-nesia, perspektifIslam tentang femi-nisme-gender, teori, konsep dan dinamika gerakan sosial. Ketiga pada ranah aksiologi; memanusiakan ma-nusia melalui pendidikan.

Ilmu sosial atau sosiologi

nusantara harus bergerak pada

(12)

Resensi Buku: Sosiologi Nusantara: Memahami Sosiologi Integralistik … 193 tetapi harus bersifat teosentris, bukan

antroposentris hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam konteks kesadaran intelektual Indonesia yakni

merumuskan suatu ilmu yang

terbebas dari pengaruh ilmu-ilmu sosial yang berkembang di wilayah lain, kendatipun persentuhan dengan teori-teori sosial dari wilayah lain suatu keniscayaan, tetapi juga harus muncul kesadaran sosial sendiri untuk menghadirkan suatu ilmu sosial yang khas Nusantara.

Pada bagian akhir buku adanya sebuah usulam pada elit pemerintah dalam konteks pengembangan sosio-logi Nusantara, otoritas politik perlu memberikan perhatian pada dunia akademik secara lebih baik, setidak-nya perlu alokasi anggaran yang cukup untuk riset yang bermutu dengan alokasi waktu yang cukup untuk melahirkan hasil penelitian

yang membantu membebaskan

“keterbelengguan” intelektual Indone -sia terhadap apa yang berkembang di Barat, selain-tentu saja kesadasaran sosial para intelektual Indonesia sendiri untuk mengabdi dan berkarya bagi dunia ilmu sebagaiman yang telah ditunjukkan oleh sejumlah intelektual kita seperti Nurcholis Madjid, Dawam Rahardjo, Syafii Maarif, Ignas Kleden, Taufik Abdul-lah, dan lain-lain.

Secara garis besar buku ini tidaklah mengagas bagaimana body of knowledge ilmu sosial (Sosiologi

Nusantara) itu seharusnya, penulis hanya menyampaikan wacana parsial pada tataran ontologi dan epis-temologi dari Sosiologi Nusantara tersebut, tetapi tidak menyentuh aspek aksiologi ilmu secara tegas khususnya untuk sosiologi, selain itu gagasan

pemikiran yang dibangun tidak

terstruktur dengan baik. Kerancuan dalam gagasan ini tidak mempertegas posisi Sosiologi Nusantara itu secara eksplisit dan implisit, karena meng-kaitkan dengan aspek Islam, padahal sosiologi itu ilmu yang value free. Di samping itu kerancuan yang ditemu-kan dalam buku ini, juga memuat gagasan yang parsial dan tidak holistik dalam mewujudkan Sosiologi Nusantara tersebut. Aspek positif dari buku ini, memberikan sebuah spirit untuk melihat kronologis bagaimana perjalanan gerakan pribuminasi ilmu

sosial khususnya sosiologi di

Indonesia dan melihanya secara teoritis pada fakta sosial, seperti konflik dan gender serta masalah pendidikan****

(erian _ joni@yahoo.com)

Erianjoni Alumnus Pascasarjana (S3), Universitas Negeri Padang, Anggota Pusat Kajian Sosial-Budaya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa Pengadaan Langsung Nomor : 416 /PPBJ- II/APBD/BKP/IX/2014, tanggal 17 September 2014, tentang Penetapan Penyedia Barang /

Desa Sojomerto merupakan salah satu desa di Kabupaten Kendal yang memiliki karakteristik hidrogeologis berupa daerah Bukan CAT (Bukan Cekungan Air Tanah), dimana

satunya adalah untuk aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK), hal serupa juga dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Sokaraja Kulon.. Dusun

[r]

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Manfaat pemasaran relasional pada online shopping adalah dalam hal menghemat waktu konsumen untuk membeli produk atau pelayanan yang diinginkan, mengurangi usaha

[r]

[r]