• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh lingkungan dan terhadap pertumbuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengaruh lingkungan dan terhadap pertumbuhan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

I. Kompetensi umum

Agar kita dapat mengetahui bagaimana pengaruh

lingkungan terhadap pertumbuhan mikroorganisme.

II. Kompetensi Khusus

Agar kita dapat mengetahui pengaruh lingkungan terhadap

pertumbuhan mikroorganisme, seperti pengaruh pH, pengaruh

cahaya, pengaruh zat kimia, dan pengaruh logam terhadap

pertumbuhan mikroorganisme.

III. Prinsip

a. Penentuan pengaruh suhu optimum terhadap pertumbuhan

bakteri pada medium GNB berdasarkan perbandingan

kekeruhan terhadap kontrol yang diinkubasi selama 1x24

jam.

b. Penentuan pengaruh pH optimum terhadap pertumbuhan

bakteri pada medium GNB antara pH 3, pH 7, dan pH 9

dengan kontrol yang diinkubasi selama 1x24 jam.

c. Penentuan pengaruh cahaya terhadap jumlah bakteri pada

medium NA berdasarkan sinar matahari dibungkus kertas

karbon atau tanpa dilakukan perlakuan pada matahari bebas

dan diinkubasi selama 1x24 jam.

d. Penentuan pengaruh uang logam terhadap pertumbuhan

(2)

e. Penentuan pengaruh zat kimia terhadap pertumbuhan

mikroorganisme, Yang diinkubasi selama 1x24 jam.

IV. Landasan Teori

Kehidupan mikroorganisme pada umumnya sangat

bergantung pada faktor lingkungan. Faktor lingkungan itu

meliputi faktor biotik dan abiotik. Faktor abiotik adalah faktor luar

seperti suhu, pH, tekanan osmose, dan lain-lain. Sedangkan

faktor biotik dari mikroorganisme itu sendiri (anonim, 2014).

Mikroba merespon kondisi lingkungan dalam aktivitasnya.

Spesies yang berbeda akan tumbuh optimum pada keadaan

tertentu. Dalam kondisi optimium,mikroorganisme akan tumbuh

dan berkembang secara maksimum. Jika terjadi perubahan

keadaan lingkungannya, maka akan terjadi perubahan dalam

bentuk morfologi dan fisiologi mikroba tersebut.(Subandi, 2010)

Mikroorgabisme mempunyai kemampuan yang besar untuk

beradaptasi terhadap lingkungan barunya, sehingga

mikroorganisme tersebut akan bertahan hidup dalam keadaan

lingkungan yang berbeda.(Subandi, 2010).

Populasi bakteri dapat mnjadi luar biasa banyak dalam

waktu yang singkat. Dengan memahami kondisi ini, kita dapat

menentukan menentukan cara mengontrol pertumbuhan bakteri

penyebab penyakit atau bakteri perusak makanan. Selain itu,

(3)

bakteriyang menguntungkan bagi kehidupan. (Maksum Radji,

2002).

Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

adalah : (Maksum Radji, 2002)

1. Suhu

Sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh

optimal pada suhu tubuh manusia. Akan tetapi, beberapa

bakteri dapat tumbuh dalam lingkungan ekstrem yang

berada diluar bataspertahanan organisme eukariot.

2. Tekanan osmotik

Selain air, unsur penting yang dibuthkan untuk pertumbuhan

mikroorganisme adalah unsur kimia, antara lain karbon,

nitrogen, sulfur, fosfor, dan unsur kelumit (misalnya, Cu, Zn,

(4)

4. pH

pH adalah derjat keasaman suatu larutan. Kebanyakan

bakteri tumbuh subur pada pH 6,5-7,5. Sangat sedikit bakteri

yang tumbuh dalam pH asam (dibawah pH 4). Hal ini yang

menyebabkan makanan tertentu dapat diawetkan dengan

penambahan suasana asamatau secara fermentasi.

5. Oksigen

Mokroorganisme yangmenggunakan oksigen menghasilkan

lebih banyak energi dari nutrien yang diperoleh daripada

mikroba yang menggunakan oksigen (anaerob). Bakteri

bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup disebut

bakteri aerob obligat.

Suhu adalah faktor yang terpenting yang mempengaruhi

pertumbuhan, multiplikasi dan kelansungan dari semua organisme

hidup. Suhu yang rendah umumnya memperlambat metabolisme

seluler, sedangkan suhu yang lebih tinggi meningkaatkan taraf

kegiatan sel. (Koes irianto, 2006).

Bahan zat kimia dapat menghambat atau mematika

miikroorganisme berkisar dari unsur logam berat seperti perka dan

tembaga sampai kepada molekul organik yang kompleks seperti

(5)

V. Metode kerja

a. Pengaruh suhu

 Disiapkan empat tabung reaksi yang telah diberi etiket

 Masing-masing tabung diberi tanda 50C, 250C, 37 0C dan

tabung terakhir sebagai kontrol.

 Kemudian pada masing-masing tabung dimasukkan medium GNB sebanyak 10 ml.

 Kemudian masukkan dua ose suspensi bakteri

Pseudomonas aeruginosa kedalam tabung 50C, 250C, 37 0C dan tabung kontrol.

 Diinkubasi selama 1x24 jam.

 Amati kekeruhannya.

b. Pengaruh pH

 Disiapkan 4 tabung reaksi

 Kemudian pada setiap tabung diberi tanda pH 3 , pH 7 dan pH 9 dan kontrol

 Kemudian pada masing-masing tabung dimasukkan

medium GNB sebanyak 10 ml. pH 3 ditambahkan asam

asetat untuk memberi suasana asam , pH 7 adalah

netral dan pH 9 ditambahkan amonium hidroksida

(6)

 Kemudian masukkan dua ose suspensi bakteri

Pseudomonas aeruginosa kedalam tabung pH 3, pH 7

dan pH 9 dan tabung kontrol.

 Diinkubasi selama 1x24 jam.

 Diamati kekeruhannya.

c. Pengaruh cahaya

 Disiapkan 2 cawan petri

 Cawan petri pertama dibungkus dengan karbon dan di dibiarkan terpapar cahaya, dan cawan petri kedua tidak

di bungkus dan dibiarkan terpapar cahaya.

 Ditambahkan medium GNA sebanyak 10 ml

 Kemudian dimasukkan suspensi bakteri Pseudomonas

aeruginosa sebanyak 2 ose

 Biarkan selama 15 menit dibawah paparan cahaya

 Diiinkubasi 1x24 jam

 Diamati pertumbuhan koloni dan hitung jumlah koloni.

d. Pengaruh zat kimia

 Dimasukkan medium GNA ke dalam vial sebanyak 10 ml.

 Diinokulasikan mikroorganisme Pseudomonas aeruginosa banyak 1 ose bulat ke dalam vial yang berisi

(7)

 Setelah homogen tuangkan larutan ke dalam cawan petri lalu biarkan memadat.

 Direndam disk blank ke dalam vial yang berisi larutan antiseptic, antibiotic, desinfektan dan pengawet.

 Ditanamkan disk blank yang telah direndam kedalam cawan petri yang sebelumnya telah dibuat 4 bagian.

 Diinkubasi selama 1x24 jam, pada suhu 37oC

diinkubator.

 Amati Zona Hambatnya

e. Pengaruh logam

 Logam amazon direndam dalam larutan asam tartrat, kemudian dibilas aquadest

 Disiapkan cawan petri

 Masukkan medium GNA sebanyak 10 ml

 Masukka suspensi bakteri Pseudomonas aeruginosa

sebanyak 2 ose

 Biarkan hingga memadat

 Diinkubasi 1 x 24 jam

(8)

VI. Hasil praktikum

a. Pengaruh pH

No Bakteri Pertumbuhan pada pH

3 7 9

1. BS - ++ ++

2. SM - ++ +

3. ST - + +

4. SA - ++ +

5. PA - ++ ++

Keterangan :

++ = mengalami pertumbuhan maksimal

+ = mengalami pertumbuhan minimal

- = tidak mengalami pertumbuhan

b. Pengaruh suhu

No. Bakteri Pertumbuhan pada suhu 50C, 250C, 37 0C

(9)

2. SM - ++ ++

3. ST - ++

-4. SA - = ++

5. PA - ++ ++

Keterangan :

++ = mengalami pertumbuhan maksimal.

+ = mengalami pertumbuhan minimal.

- = tidak mengalami pertumbuhan.

2. = tidak dipaparkan

d. Pengaruh uang logam

(10)

e. Pengaruh zat kimia

No Bakteri Sampel Zona hambatan (mm) I II III Rata2

1 BS

Antiseptik 16 15 16 11,66 Antibiotik 21 20 22 21 Desinfektan 23 23 26 24

2 SM

Desinfektan 12 11 12 11,66 Antibiotik 17 17 18 17,33 Antiseptik 7 8 6 7

3 ST

Desinfektan 3,5 35 - -Antibiotik 13 25 - -Antiseptik - - -

-4 SA

Antibiotik 22 24 24 23,33 Desinfektan 35 35 36 35

Antiseptik 9 8,5 10 9,17

5 PA

Antibiotik - - - -Desinfektan 11 10 11 24,6

(11)

Pengaruh pH

(12)

Foto pengaruh cahaya (dibungkus karbon, terpapar)

(13)

Pengaruh uang logam

(14)

VII. Pembahasan

Kehidupan mikroorganisme pada umumnya sangat

bergantung pada faktor lingkungan. Faktor lingkungan itu

meliputi faktor biotik dan abiotik. Faktor abiotik adalah faktor luar

seperti suhu, pH, tekanan osmose, dan lain-lain. Sedangkan

faktor biotik dari mikroorganisme itu sendiri.

Mikroorganisme mempunyai kemampuan yang besar untuk

beradaptasi terhadap lingkungan barunya, sehingga

mikroorganisme tersebut akan bertahan hidup dalam keadaan

lingkungan yang berbeda.

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan pengaruh pH

terhadap pertumbuhan mikroorganisme, pada percobaan ini

digunakan medium GNB diman medium GNB adalah medium

untk pertumbuhan bakteri. Bakteri tidak mengalami

pertumbuhan pada pH asam(pH 3), dan mengalami

pertumbuhan maksimal pada pH normal (pH 7) sedangkan ada

pH 9 ada bakteri yang mengalami pertumbuhan maksmaal dan

ada juga yang tidak mengalami pertumbuhan, bakteri yang tidak

mengalami pertumbuhan adalan bakteri Salmonela typi.

Sedangkan Pseudomonas aeruginosa memiliki pertumbuhan

(15)

Pada praktikum pengaruh suhu, bakteri tidak mengalami

pertumbuhan pada suhu 50C (didalam kulkas), sedangkan pada

suhu kamar (250C) dan pada suhu 370C kebanyakan bakteri

mengalami pertumbuhan yang maksimal

Pada praktikum pengaruh cahaya, didapatkan bahwa jumlah

bakteri semakin banyak yaitu tidak bisa untuk dihitung (TBUD).

Baik pada capet yang dipaparkan pada cahaya maupun yang

dipaparkan.

Pada pengaruh uang logam, sebelum uang logam amazon

digunakan, direndam terlebih dahulu menggunakan asam

tartrat, kemudian dibilas dlu dengan alkohol sebelum diletakkan

pada cawan petri yang sebelumnya telah di isi dengan medium

GNA yang kemudian dibiarkan hingga memadat. koin yang

digunakan adalah koin amazon, tidak memeliki zona hambatan

bakteri.

Pada praktikum pengaruh zat kimia yaitu menggunakan

antibiotik, desinfektan dan antiseptik, sebelumnya paperdisk

direndam pada vial yang masing-masing sudah beriai larutan

antibitik (kolistin), desinfektan (supersol) dan antiseptik

(eskulin). Pada praktikum ini kita akan melihat zona hambatan

bakteri pada masing masing sampel.Pada antibiotik kolistin

(16)

desinfektan dan eskulin masing masing memiliki zona hambatan

yanng cukup kecil.

Berdasarkan literatur, Pseudomonas aeruginosa dapat

tumbuh baik pada suhu 37-42oC. Pertumbuhannya pada suhu

42oC membantu membedakannya dari spesies Pseudomonas

lain dalam kelompok flouresen.

Pseudomonas aeruginosa lebih resisten terhadap

disinfektan dari pada bakteri lain. Bakteri ini menyenangi hidup

dalam suasana lembab seperti pada peralatan pernafasan, air

dingin, bedpan, lantai, kamar mandi, tempat air, dan

lain-lainnya.

Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa Pseudomonas

aeroginosa termasuk dalam mikroba golongan mesofilik. Karena

Pseudomonas aeroginosa mempunyai pertumbuhan yang

(17)

VIII. Kesimpulan

1. Pada pengaruh pH, bakteri dapat tumbuh dengan

maksimum pada pH netral (pH 7)

2. Pada pengaruh suhu, bakteri tidak dapat tumbuh pada suhu

yang dingin (50C) dan tumbuh dengan baik pada suhu 250C

dan 370C.

3. Pada pengaruh cahaya, pertumbuhan bakteri tidak

dipengaruhi oleh cahaya, baik dipaparkan maupun tidak

dipaparkan.

4. Pada koin amaozon, didapatkan bahwa bakteri tidak

mempunyai zona oligodinamik.

5. Pada pengaruh zat kimia, bakteri tidak timbuh pada zona

hambatan antibiotik.

6. Pseudomonas aeroginosa termasuk dalam mikroba

golongan mesofilik. Karena Pseudomonas aeroginosa

mempunyai pertumbuhan yang maksimal pada suhu 37 oC. 7. Bakteri Pseudomonas aeroginosa tumbuh baik pada suhu

37-42oC.

8. Interpretasi kerentanan dan ketahanan didasarkan hanya

(18)

dua atau tiga konsentrasi berbeda dari antimikroba yang

sama secara rutin diuji terhadap patogen

IX. Daftar pustaka

Anonim, 2014.”Penuntun Praktikum Mikrobiologi” Fakultas Farmasi. Universitas Muslim Indonesia:Makassar.

Irianto, koes 2006 “Mikrobiologi” : EGC

Radji, maksum, 2011 “Mikrobiologi” penerbit buku kedokteran :EGC.

Subandi, 2010 “ Mikrobiologi ” PT Remaja Rosdakarya :Bandung.

(19)

X. Lampiran

A. Skema kerja

a. Pengaruh suhu

Disiapkan 4 tabung reaksi

Diberi etiket

50

C 250C

370

C

kontr ol

+ 10 ml medium

Masukkan 2 ose suspensi bakteri Pseudomonas aeroginosa

(20)

b. Pengaruh pH

Masukkan 2 ose suspensi bakteri Pseudomonas

Diinkubasi selama 1 x 24 jam

Siapkan 2 cawan petri

Dibungkus karbon dan dipaparkan pada sinar matahari

Tidak dibungkus karbon dan dipaparkan pada sinar

matahari

(21)

d. Pengaruh zat kimia

antibiotik

pengawet

desinfektan

antiseptik

(22)

e. Pengaruh logam

B. Perhitungan

1. Medium GNA

GNA = Untuk 100 ml

= 1000100 x8

= 0,8 gram

2. Medium GNB

GNB = Untuk 150 ml

= 1000150 x28

(23)

C. Uraian Sampel

1. Asam benzoat ( Ditjen POM : 1979 )

Nama resmi : ACIDUM BENZOICUM

Sinonim : Asam benzoat

RM / BM : C7H6O2 /122,12

Pemerian : Hablur halus dan ringan,tidak

berwarna,dan tidak

berbau,larutan dalam lebih

kurang 3 bagian etanol (95%)P,

dalam 8 bagian kloroform P dan

dalam 3 bagian eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai sampel pengawet.

2. Agar (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : Agar

Nama lain : Agar-agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang,

tipis seperti selaput dan

berlekatan, atau berbentuk

keeping, serpih atau butiran;

(24)

atau tidak berwarna; tidak berbau

atau berbau lemah; rasa berlendir;

jika lembab liat; jika kering rapuh.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut

dalam air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai zat pemadat.

3. Eskulin Hand Sanitizer

Bahan aktif : Alkohol 52%

Produksi : PT. Maha Jaya Suksesindo

4. Super Sol

Bahan aktif : Benzalkonium Chlorida 0,5%

(25)

D. URAIAN MIKROORGANISME

Pseudomonas aeruginosa

Domain : Bacteria

phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Ordo : Pseudomonadales

Family : Pseudomonadaceae

Genus : Pseudomonas

Spesis : Pseudomonas aeruginosa

Morfologi

Batang lurus, 1,1 – 1,5 μm x 2,0 – 6,0 µm, motil dengan flagelum

peritritikus atau non motil. Gram negatif. Tumbuh dengan mudah pada

medium nutrien sederhana. Laktose difermentasi oleh sebagian besar

galur dengan produksi asam dan gas. Koloninya utamanya pada

nutrien gelatin, buram tidak tembus cahaya sampai sebagian

translusent, smooth dan seragam konsistensinya. Jika ditumbuhkan

pada medium Eosin Metilen Biru Agar, koloninya tampak seperti logam

(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Industri Kecil dan Menengah melalui Pendekatan Satu Desa Satu Produk (One Village One Product - OVOP) di Sentra.Peraturan tersebut memuat penjelasan secara teknis terkait

16 berikut yaitu, menemukan alternatif solusi melalui redefinisi masalah, memperbesar dan memperkuat sumber daya dan kepentingan agar semua pihak dapat mencapai tujuan, menemukan

Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai konversi pirolisis, mendapatkan hasil pengembunan asap cair yang maksimum dengan menggunakan multitube kondensor, serta

kegiatan operasional sehari-hari maupun dalam melayani nasabah. Kondisi ini menujukkan walaupun penggunaan TI sudah menjadi tuntutan maupun bagian dari

Sedangkan untuk perhitungan nilai sigma faktor lem dalam metode Six Sigma menunjukkan bahwa dalam satu juta produk terdapat 15795 produk yang mengalami kecacatan

Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau

Penilaian kinerja guru pemula dilakukan sebagaimana penilaian kinerja yang diterapkan terhadap guru lain (senior) pada setiap tahun, dengan menggunakan Lembar Hasil

[r]