• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Uang Kuliah Tunggal Terhadap Partisipasi Berorganisasi (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Uang Kuliah Tunggal Terhadap Partisipasi Berorganisasi (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam menentukan arah

perbaikan bangsa ini. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan

untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan negara, haruslah

mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita. Mahasiswa diharapkan

memiliki pengetahuan yang luas dan mempunyai kemampuan (skill), visi, karakter yang lebih

maju dibandingkan masyarakat pada umumnya (Ilham, 2011). Dengan menyadari tanggung

jawabnya tersebut, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan

keterampilannya bukan hanya dari aktivitas perkuliahan akan tetapi dari berbagai jenis

kegiatan di dalam kampus, salah satunya menjadi anggota sebuah organisasi (Sarifudin,

2010). Organisasi merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan pola

pikir dalam berorganisasi maupun dalam kehidupan sosial. Organisasi diminati oleh

mahasiswa untuk menyalurkan bakat, minat, dan kemampuan mereka (Widayanto, 2011).

Berbagai perguruan tinggi menyediakan sarana untuk membantu mahasiswa

mengembangkan potensinya dalam mengembangkan diri. Salah satunya Universitas Sumatera

Utara yang melakukan program yang merupakan sarana untuk mendukung peningkatan

kualitas dan kreatifitas mahasiswa dibidang penalaran dan keilmuan, bakat, minat dan

kemampuan, kesejahteraan, kepedulian sosial dan kegiatan penunjang. Program yang

dibentuk Bidang Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara dikenal dengan UKM atau Unit

Kegiatan Mahasiswa (Ahmaini, 2010). UKM yang terdapat di Universitas Sumatera Utara

mencakup bidang keorganisasian, seni, olahraga dan keagamaan. UKM yang berada dibawah

(2)

Pecinta Alam), Pramuka, Menwa (Resimen Mahasiswa), PEMA (Pemerintahan Mahasiswa),

yang mana termasuk dalam UKM bidang keorganisasian; Fotografi, Teater "O", Paduan

Suara, yang termasuk dalam UKM bidang seni; Fitnes, Tekwondo, Boxing Camp, Tenis

Lapangan, Futsal, Bulutangkis, Sepak Bola, Bola Volly, Bola Basket, yang termasuk dalam

UKM bidang olahraga; dan KMK, UKMI AD DAKWAH yang termasuk dalam UKM bidang

keagamaan, serta organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI, FMN, GMKI, KAMMI dan

IMM. Kegiatan yang diikuti mahasiswa melalui organisasi akan memberikan pengaruh yang

kuat terhadap perkuliahannya (Sarifudin, 2010).

Pada tahun 2013 pemerintah kembali membuat rumusan program pendidikan untuk

perguruan tinggi yang merupakan buah hasil dari perubahan status PTN, seluruh bentuk

rumusan mengenai PTN termaktub dalam program Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai

dengan peraturan kementrian pendidikan dan kebudayaan (PERMENDIKBUD) no. 55 tahun

2013. Kebijakan UKT ini pada dasarnya merupakan implementasi dari Undang-Undang No.

12 Tahun 2012 tentang Undang - Undang Perguruan Tinggi (UU PT) yang terbit pada

Agustus 2012. Salah satu bukti kuat bahwa UKT merupakan implementasi dari UU PT adalah

tentang perumusan penentuan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) yang dipengaruhi oleh indeks

yang tertuang pada Pasal 88 ayat 1yang menyatakan “BKT merupakan nominal biaya kuliah

(sebenarnya) yang diperoleh dari rata-rata unit cost Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dikalikan

dengan K1, K2, dan K3yang masing-masing merupakan indeks dari capaian Standar Nasional

Pendidikan Tinggi, jenis program studi, dan tingkat kemahalan wilayah”.

Diberlakukannya UKT di maksudkan untuk ditetapkannya standart satuan biaya

operasional pendidikan tinggi dengan mempertimbangkan capaian standart nasional

pendidikan tinggi, jenis program studi dan indeks kemahalan wilayah. Dalam program ini

juga menerapkan subsidi silang, prinsip subsidi silang UKT adalah pada jenjang UKT yang

didasarkan atas kondisi sosial ekonomi orang tua/wali mahasiswa. Sedangkan pada sistem

(3)

berapa besaran pembiayaan pendidikan tinggi dari awal hingga jenjang wisuda. Padahal pada

jalur SNMPTN tidak semua mahasiswa adalah tidak mampu. Demikian juga pada jalur

SBMPTN dan U

Secara umum tujuan program UKT ialah memberikan kemudahan untuk memprediksi

pengeluaran biaya kuliah mahasiswa tiap semester dan dipastikan tidak ada biaya tambahan

lain-lain lagi seperi praktikum, KKN dan Wisuda. Hal ini menjadi tantanggan tersendiri bagi

PTN di seluruh Indonesia untuk menerapkannya, Pemberlakuan Uang Kuliah Tunggal (UKT)

pada tahun ajaran 2013/2014 bukan tanpa masalah. Setidaknya, terdapat banyak tantangan

yang harus diselesaikan bersama oleh pihak-pihak terkait, mulai dari sivitas perguruan tinggi

hingga pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Masalah-masalah tersebut antara lain terkait

pencairan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan validitas data

ekonomi mahasiswa yang dirasa masih tidak sesuai. Bila diperhatikan dengan seksama,

pemberlakuan UKT sangatlah bergantung pada keberadaan BOPTN. Padahal, pencairan dana

BOPTN seringkali terlambat hingga berimbas pada buruknya pengelolaan operasional

perguruan tinggi. Apabila dibiarkan berlarut-larut, keterlambatan ini juga akan berpengaruh

pada pelaksanaan UKT.

Mahasiswa bersama perguruan tinggi haruslah mampu mendorong pemerintah untuk

melakukan transparansi serta menghindari prosedur administratif birokratis yang panjang dan

berbelit-belit. Di sini pula, niat baik pemerintah dalam menyediakan pendidikan terjangkau

bagi seluruh rakyat Indonesia dapat teruji. Tantangan lainnya yang mesti dihadapi bersama

adalah memastikan jumlah UKT yang dibayarkan mahasiswa sesuai dengan kemampuan

ekonomi mereka masing-masing. Bercermin pada pelaksanaan program bidikmisi yang telah

berjalan selama ini, selalu ada peluang terjadinya pelaksanaan UKT yang tidak tepat sasaran.

Untuk itu, perlu ada kejelasan mengenai parameter-parameter yang digunakan dalam

mengukur kemampuan ekonomi orangtua mahasiswa. Selain parameter, hal lain yang tidak

(4)

mahasiswa baru. Pada akhirnya, keberhasilan UKT tidak bisa lepas dari peran masing-masing

pihak yang terlibat dalam penerapan program UTK ini baik secara langsung maupun secara

tidak langsung. Pemerintah bertugas merumuskan kebijakan, perguruan tinggi melakukan

tugasnya sebagai pelaksana kebijakan dan mahasiswa mengawasi jalannya kebijakan.

Kerjasama dan niat baik dari pihak-pihak tersebut merupakan kunci keberhasilan penerapan

program Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Di Universitas Sumatera Utara sendiri program ini baru di berlakukan pada tahun

ajaran baru 2013, Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 97/E/KU/2013 tertanggal 5

Februari 2013, menginstruksikan kepada seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk

melakukan dua hal yakni menghapus uang pangkal serta menetapkan dan melaksanakan tarif

Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa baru S1 dan D3 Reguler mulai tahun akademik

2013/2014. Yang artinya mahasiswa baru yang lulus di PTN ini akan dikenakan program

akademik baru yaitu UKT. Pemberlakuan Uang Kuliah Tunggal merupakan kebijakan

Menteri Pendidikan Nasional yang mulai berlaku tahun 2013 (PERMENDIKBUD no. 55

Tahun 2013). Sehingga uang kuliah mahasiswa tidak sama antara satu mahasiswa dengan

mahasiswa yang lainnya. Ada beberapa indikator menjadi sumber penilaian penentuan besar

kecilnya uang kuliah para mahasiswa. Misalnya mahasiswa harus melampirkan penghasilan

orang tua, data pajak kendaraan bermotor, data besaran rekening listrik yang dibayarkan

orangtua per bulannya. Sistem Uang Kuliah Tunggal merupakan sistem penetapan uang

kuliah yang akan langsung menggabungkan semua biaya yang akan dikeluarkan mahasiswa

selama kuliah. Kebijakan ini diyakini akan memudahkan orangtua untuk menyusun anggaran

pendidikan anak. Bagaimana penilaian orang tua mahasiswa dengan pemberlakukan Uang

Kuliah Tunggal. pemberlakuan Uang Kuliah Tunggal diberlakukan Universitas Sumatera

Utara pada mahasiswa baru lebih untuk azas keadilan dan membantu orangtua. Sistem uang

kuliah tunggal ini akan menentukan uang kuliah berdasarkan penghasilan orangtua

(5)

mampu akan membayar lebih banyak dari mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak

mampu”

Penerapan UKT di USU menimbulkan kekhawatiran terhadap keinginan mahasiswa

untuk mengikuti organisasi, dimana sistem UKT menetapkan jangka waktu / waktu selesai

perkuliahan hanya delapan semester, sedangkan mahasiswa yang aktif berorganisasi

dikhawatirkan akan memerlukan jangka waktu lebih dari delapan semester untuk

menyelesaikan perkuliahan. Dengan diberlakukannya sistem UKT dikhawatirkan dapat

menurunkan partisipasi berorganisasi mahasiswa karena mahasiswa akan lebih fokus

menyelesaikan perkuliahan tepat waktu.

Bergerak dari kekhawatiran saya diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

Pengaruh Sistem Uang Kuliah TunggalTerhadap Partisipasi Berorganisasi Mahasiswa (Studi

Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

Bagaimana pengaruh sistem uang kuliah tunggal terhadap partisipasi berorganisasi mahasiswa

di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah dikemukakan. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem uang kuliah tunggal terhadap partisipasi

(6)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan dapat memberikan informasi, pemahaman, serta sumbangan bagi

mahasiswa sehingga bisa menambah wawasan ilmiah.

b. Dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

mengenai pengaruh sistem uang kuliah tunggal terhadap partisipasi berorganisasi

mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan penulis

dalam membuat karya tulis ilmiah. Selain itu, dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang peranan sistem uang kuliah tunggal terhadap partisipasi

berorganisasi mahasiswa.

b. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat

mengenai pengaruh sistem uang kuliah tunggal terhadap partisipasi berorganisasi

mahasiswa.

c. Bagi pemerintah, penelitian ini mampu menjadi bahan referensi untuk mengetahui

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset

RAYA BANYUWANGI, DESA LAMONGAN ARJASA KAB.. KAYUMAS

6 41132791 YULI ALIYAH RPL-P2 DIAGNOSA PENYAKIT SAPI TERNAK MELALUI SISTEM PAKAR DENGAN METODE FUZZY DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS GIZI SAPI. 7 41132648 RULLY DWI

[r]

Berdasarkan Pembukaan Dokumen Penawaran dan Evaluasi Penawaran Pembangunan Gedung Laboratorium MAN Sumberoto Kabupaten Malang, dengan ini kami undang Saudara untuk

[r]

[r]

hadap dokumen penawaran yang masuk m n melalui koreksi Aritmatika, Pembuktian bahwa perusahaan yang layak dan meme lam berita Acara Evaluasi Dokumen Penaw. , yaitu